MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

Transkripsi

1 MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG Nama : Feldy Dwi Anugrah NPM : Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Nanih Suhartini, ST., MMSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2016

2 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI KEINGINAN KONSUMEN PENGENDALIAN KUALITAS Perumusan Masalah Perumuskan masalah penulisan ilmiah ini adalah bagaimana proses produksi mobil pada PT Toyota Motor Manufactur Indonesia dan bagaimana pengendalian kualitas pada departemen painting PT Toyota Motor Manufactur Indonesia Karawang plant 2. Tujuan Penulisan Mengetahui proses produksi mobil PT Toyota Motor Manufactur Indonesia Karawang plant 2. Mengetahui pengendalian kualitas pada proses painting PT Toyota Motor Manufactur Indonesia Karawang plant 2.

3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Toyota-Astra Motor didirikan di Jakarta tahun 1971 oleh James Suliman dari PT Gaya Motor, William Surjadjaja dari PT Astra International Inc. dan Zenichi Koyama dari Toyota Motor Co. & Toyota Motor Sales of Japan-sebagai importer dan distributor kendaraan Toyota. Visi PT Toyota-Astra Motor dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah to become a world class player in manufacturing and distribution excellence. Misi PT Toyota-Astra Motor dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah: - To maintain a leadership position in the automotive industry and distribution network in Indonesia. - To put he customer satisfaction as a first priority. Karawang Plant dibangun pada 29 Mei 1996 dengan nilai investasi sebesar Rp. 462,2 miliar. Walaupun mulai beroperasi pada tahun 1998, namun Karawang Plant baru diresmikan pada tahun Pada saat ini, Karawang Plant memiliki kapasitas produksi unit mobil per tahun. Karawang Plant yang berdiri di area tanah seluas m2 dengan luas bangunan m2.

4 ORGANIZATION STRUCTURE PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PAINTING DIVISION Div. Head I. Nyoman W. Dept. Head Agung P. Sect. Head Didi S. Grup Leader Ruby Yuli S. TL Muhroji TL Hadi L. S. TL Hadi L. S. Operaor Operaor Operaor

5 Flowchart Proses Produksi Airbag Robot Handling PTC ED ED Inspection Inspection Sealer UBC Air Blow Tag Rag Tag Upper Primer Robot Primer Line Repair Quality Inspection Robot Top Coat Body Outline Assembly

6 Data Kecacatan Bulan Oktober 2016

7

8 KESIMPULAN Proses prosuksi diawali dengan tahapan Engineering & Development. Tahapan selanjutnya adalah prose produksi mobil itu sendiri. PT Toyota Motor Manufactur Indonesia memiliki 2 macam produksi yang pertaman adalah produksi engine dan yang kedua adalah produksi vehicle atau kendaraan itu sendiri. Proses produksi engine hanya melalui 2 tahapan yaitu proses casting atau pencatakan dan proses engine production. Sedangkan untuk proses produksi vehicle ada 6 proses atau tahapan yang harus dilalui.pertama adalah proses stamping. Kedua adalah proses welding, proses welding dilakukan baik dengan robot maupun manusia. Ketiga adalah proses painting,pengecatan mobil dilakukan dengan warna yang berbeda-beda sesuai dengan pesanan konsumen. Keempat adalah proses assembly, proses assembly atau perakitan adalah memasang segala unit-unit yang ada pada unit kendaraan. Kelima adalah Quality Control, proses pengecekan secara keseluruhan bagian-bagian dari mobil. Terdapat 4 jenis kecacatan yang terjadi yaitu kotor, coat tidak rata, sealer bolong dan retak. Dari data diatas dapat dilihat jumlah kecacatan selama bulan Oktober 2016 sebanyak 137 unit dari jumlah produksi sebanyak 3512 unit. Berdasarkan Grafik Peta Kontrol P proporsi kecacatan pada line primer top-coat berada didalam batas kontol atas dan batas kontrol bawah yang berarti jumlah kecacatan yang tejadi masih dapat terkendali. SARAN Adapun saran yang dapat penulis berikan kepada PT Toyota Motor Manufactur Indonesia Karawang Plant 2 sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan terhadap pengendalian kualitas pada line primer top-coat adalah melakukan koordinasi secara berkala antara operator dan grup leader mengenai SOP yang telah diterapkan guna meminimalkan terjadinya cacat.

9