BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Suharto Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 50 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang nantinya akan digunakan pada tahap pengolahan data yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dari proses produksi pembuatan cat pada Divisi Cat. Data-data yang diambil diantaranya adalah sejarah umum perusahaan, data actual hasil produksi dan produk defect yaitu dari bulan Januari - Juni Laporan tentang hasil produksi dan defect ini semuanya tercantum didalam QC Daily Reports. Datadata tersebut merupakan data-data yang diperoleh dari hasil obsrvasi secara langsung di bagian produksi dan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses produksi pembuatan cat. 4.2 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Daya Kemindo adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang industri Cat automotive atau lebih di kenal dengan industri car refenishes. Didirikan pada bulan Oktober 2002 dan mulai beroproduksi secara penuh pada Januari
2 51 Awal produksi hanya melayani konsumen area Jabodetabek, tetapi seiring waktu dengan berbagai kebijakan perusahaan,saat ini PT.Daya Kemindo telah mengembangkan pasar penjualan hingga keluar pulau Jawa khususnya daerah Sumatera, juga beberapa daerah di Pulau Jawa dan beberapa daerah di Sulawesi dan beberapa konsumen di Papua. Pabrik PT. Daya Kemindo berlokasi di Jl. Raya Salembaran,Pergudangan 99, Blok EF-EG, Kecamatan Kosambi Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Sedangkan untuk Office PT.Daya Kemindo berlokasi di Jl. Muara Karang Blok B IX Barat No. 5A Pluit Jakarta. Dari tahun 2003 sampai sekarang PT. Daya Kemindo telah memproduksi hampir 400 item produk untuk car refenishes yang tergolong dalam 3 jenis kelompok produk yaitu : primercoat, basecoat, dan topcoat. Selain produk cat, PT. Daya Kemindo juga memproduksi produk Thinner sebagai bahan pembantu cat dengan berbagi tipe produk Fungsi dan Kedudukan Perusahaan PT. Daya Kemindo merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri cat automotive. Di Indonesia sendiri industri cat automotive lebih banyak dikasai oleh Perusaahaan Asing yang telah berkerjasama dengan industri perakitan mobil dan karoseri di Indonesia untuk menggunakan produk mereka. Oleh karena itu segment pasar PT. Daya Kemindo lebih banyak kepada konsumen langsung di masyarakat yaitu melalui toko toko cat dan bengkel bengkel reparasi dan perwatan kendaraan. Target pasar sendiri lebih ditujukan kepada pengguna kendaraan mobil yaitu untuk pengecatan ulang maupun untuk reparasi atau perbaikan. Selain memenuhi
3 52 permintaan cat secara umum, permintaan khusus dari konsumen juga diupayakan untuk tetap dipenuhi misalnya permintaan warna yang khusus, proyek karoseri, bengkel asuransi dan lainnya Proses Produksi Dalam menjalankan unit bisnisnya, PT. Daya Kemindo membagi 2 unit divisi proses produksinya,yaitu : 1. Divisi Cat 2. Divisi Thinner Untuk penelitian ini, penulis memfokuskan pengamatan pada Divisi Cat,karena memiliki proses produksi yang lebih kompleks dengan spesifikasi produk yang lebih beragam dibandingkan dengan proses produksi thinner yang lebih mudah dan sederhana karena hanya melewati proses pencampuran solvent Proses Produksi Cat Pada proses produksi cat memiliki tiga bagian proses pengerjaan : 1. Bagian Grinding Pasta Pasta adalah bahan baku setengah jadi atau WIP yang terdiri dari komponen utama pigment sebagai biang warna pada basecoat dan resin sebagai media pelarut. Adapun alur prosesnya: Mixing Grinding Let down Mesin yang digunakan adalah Dinomill, sebagai mesin yang menggunakan teknologi terkini. Pasta yang sudah melewati proses Let down sudah siap untuk digunakan sebagai bahan campuran pembuatan cat.
4 53 2. Bagian WIP ( Work In Process ) WIP adalah juga bahan setengah jadi, yang dibuat sebagai bahan utama ataupun sebagai bahan pembantu untuk produksi barang jadi cat. WIP pada umumnya terdiri dari komponen Resin dan bahan Pengisi ( Filler ) serta bahan pembantu yaitu additive. Adapun alur prosesnya : Pre-Mixing Mixing Let down Mesin yang digunakan hanyalah mesin mixer, dan setelah melewati proses Let down, WIP sudah siap digunakan sebagai bahan campuran pembuatan barang jadi cat. 3. Bagian Barang Jadi Pada bagian barang jadi adalah final proses untuk memproduksi suatu jenis cat. Untuk cat automotive sendiri terbagi dalam 3 ( tiga ) jenis produk yaitu : Primer Coat ( Lapisan dasar ) Base Coat ( Lapisan warna dan protektif ) Top Coat ( Lapisan protektif dan daya kilap ) Komponen cat sendiri atau jenis material penyusun cat dapat dikelompokkan sebagai : Resin Pigment Filler / Extender Solvent Additive
5 54 Umumnya proses produksi barang jadi hanya melalui proses mixing, kecuali untuk jenis primer coat harus melalui proses Grinding menggunakan mesin triple roll. GUDANG RAW MATERIAL QC INCOMING MATERIAL PRODUKSI QC PROSES WIP PASTA BARANG JADI TIDAK : ADJUSMENT QC BARANG JADI OK ( SIAP PACKING ) PACKING Gambar 4.1 Flowchart proses produksi dan inspeksi QC
6 Inspeksi Kualitas terhadap Produk Barang Jadi Pengecekan kualitas pada barang jadi dilakukan oleh QC Barang Jadi untuk menyatakan produk tersebut siap untuk di packing atau tidak. Setiap produk barang jadi memiliki guiden standar kualitas dengan parameter parameter yang telah ditentukan. Adapun parameter pokok kualitas untuk barang jadi cat yaitu : Viscositas Solid Content Colors Crater Flooding Sagging Tiap parameter pengetesan memiliki range standar terhadap kualitas produk,yang mana bila dalam pengetesan diperoleh data yang Out of Standart maka dilakukan adjustment supaya bisa masuk range standar, tetapi bila adjustment tidak bisa memperbaiki maka produk tersebut dilakukan reproses untuk di oplos dengan batch produk sejenis berikutnya. Ketidakstabilan kualitas yang sering kali terjadi menghambat produktivitas produksi sehingga menghambat efektivitas kerja produksi dan rentan terhadap complain dari customer. 4.4 Data Quality Control Produk Cat Sebagai bahan pengamatan, penulis menggunakan data Quality Control barang jadi periode Januari sampai Juni Pada data ini untuk tiap batch produk yang diproduksi memiliki nilai masing masing parameter kualitas,dan terdapat data data yang tidak sesuai range standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
7 Total NG (Batch) JUN MEI APR MAR FEB JAN Laporan Tugas Akhir 56 Adapun data itu kami sebut dengan batch NG ( No Good ), dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Data NG ( Batch ) produksi bulan Januari Juni 2011 Defect ( OUT OF STD ) BULAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun VISCOSITAS SOLID CONTENT COLORS CRATER FLOODING SAGGING Total NG ( BATCH ) Total Produksi (BATCH) %Total NG perbulan 21,60 19,35 24,43 26,18 28,62 27,62 %rata-rata NG per bulan (BATCH) 24,63 Chart of Total NG (Batch) Total Produksi Grafik 4.1 Pergerakan Jumlah Batch NG ( Out of Std ) produksi cat Bulan Januari Juni 2011
8 Count Percent Laporan Tugas Akhir 57 Dari data tersebut diatas, dilakukan pengukuran untuk mengidentifikasi bobot defect yang terjadi untuk diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil dan disajikan dalam bentuk diagram pareto. Pareto Chart of Total NG (Batch) Total NG (Batch) Visc SC Colors Crater Flooding Sagging Count Percent Cum % Grafik 4.2 Diagram Pareto untuk NG ( Out of Std ) produksi cat Bulan Januari Juni 2011 Dari diagram pareto diatas terlihat jelas bahwa jenis defect yang terbesar adalah defect Viscositas dengan nilai 63,5 % sebagai jenis defect yang paling sering terjadi dan rincian persentase defect viscositas setiap bulannya dapat dilihat pada table berikut :
9 58 Tabel 4.2 Data persentase defect Viscositas BULAN JUMLAH PRODUKSI JUMLAH NG ( BATCH ) ( BATCH ) % DEFECT JANUARI ,00 FEBRUARI ,50 MARET ,27 APRIL ,73 MEI ,93 JUNI ,46 RATA - RATA PER-BULAN 15,65 Dari data pada table 4.1 terlihat bahwa persentase ketidakstabilan kualitas pada produk dengan terjadinya beberapa batch yang NG rata rata perbulan sebesar 24,63%. Hal ini tentunya berdampak terhadap efektivitas produksi yang terkendala akibat waktu proses produksi menjadi bertambah karena adanya adjustment dan reproses. Manajemen menargetkan persentase total batch yang NG per-bulan adalah dibawah 5%. Dari data pada grafik 4.2 diketahui bahwa ketidakstabilan viscositas adalah penyumbang terbesar dari total batch yang NG periode Januari Februari 2011 sebesar 63,5%, dengan nilai rata rata perbulan sebesar 15,65% seperti yang terlihat pada table 4.2, oleh karena itu permasalahan ini menjadi sasaran utama untuk dilakukan langkah langkah perbaikan sehingga dapat menurunkan persentase batch yang tidak stabil dalam kualitas. Adapun manajemen menargetkan persentase defect viscositas adalah dibawah 3%, maka atas dasar inilah penulis mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode Failure Modes and Effect Analysis ( FMEA ).
10 Pengolahan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode FMEA untuk menganalisis permasalahan yang menjadi fokus dan langkah langkah perbaikan yang harus di lakukan dan disajikan dalam bentuk pengolahan data. Dalam hal ini permasalahan ketidakstabilan viscositas menjadi fokus untuk mencari langkah langkah perbaikan yang diperlukan Diagram Fishbone viscositas. Berikut ini diagram fishbone yang menyebabkan output ketidakstabilan QC Incoming Material belum optimal Viscositas bahan Baku tidak stabil MATERIAL Belum ada komitmen Tegas terhadap suplier Suhu ruang Produksi panas Exhaust dan ventilsi kurang MAN Operator kurang teliti saat menimbang SDM lemah Pengukuran bahan kurang tepat Proses Mixing Tidak standar Deviasi berat timbangan Jenis Timabangan konvensiona METHODE Belum ada SOP Penguapan saat Proses mixing tinngi Tutup tanki tidak permanen Viscosity Unstable Sirkulasi udara kurang baik Pengukuran kurang presisi ENVIRONMENT MACHINE Gambar 4.2 Diagram Fishbone defect viscositas
11 Defect Report dengan Metode CFME ( Cause Failure Mode Effect ) Berdasarkan diagram Fishbone diatas, dapat dilakukan Root Cause Analysis untuk mengklarifikasi data dengan lebih jelas sehingga diketahui akar penyebab utama dari permasalahan dengan mengidentifikasi sumber sumber permasalahan sehingga dapat diambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi setiap akar penyebab terjadinya permasalahan tersebut. Akar penyebab permasalahan dituangkan dalam sebuah diagram CFME yang mana akan menjadi dasar membuat FMEA. Exhaust dan Ventilasi kurang Belum ada komitmen tegas dari suplier Timbangan jenis konvensional Sirkulasi udara kurang baik QC incoming Material belum optimal Pengukuran kurang presisi Suhu Ruang Produksi panas Viscositas bahan baku tidak stabil Deviasi berat timbangan VISCOSITY UNSTABLE Penguapan saat proses mixing tinggi Pengukuran Material kurang tepat Proses Mixing tidak standar Tutup tangki tidak permanen Operator kurang teliti saat menimbang Belum ada SOP SDM Lemah Gambar 4.3 Diagram Cause Failure Mode Effect ( CFME ) untuk defect viscosity
12 Perhitungan Severity, Occurrence dan Detection Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap potensi bentuk kegagalan secara kualitatif untuk mendapatkan nilai severity, serta malakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai occurrence dan detection. Severity Nilai severity diperoleh melalui penilaian dari penulis terhadap dampak dan gangguan yang ditimbulkan dari potensi kegagalan bila terjadi pada proses produksi. Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh penulis, kemudian disesuaikan dengan parameter dari Automotive Industry Action Group (AIAG) severity rating, maka diperoleh nilai severity. Occurrence Nilai Occurrence merupakan perbandingan antara jumlah cacat dengan total cacat dengan jumlah output pada masing-masing fungsi proses. Penilaian tersebut bersifat kantitatif berdasarkan pada data pengamatan langsung ke perusahaan. Detection Nilai Detection merupakan kemampuan untuk mendeteeksi potensi dari kegagalan yang dapat terjadi pada proses produksi. Nilai tersebut diperoleh melalui pengolahan terhadap data akumulasi dari hasil pengamatan langsung pada bulan Januari - Juni 2011 terhadap proses produksi dengan suatu parameter tertentu dimana pengolahan tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari system pengukuran pada proses produksi.
13 62 Karakteristik produk yang diharapkan Tabel 4.3 Nilai Severity, Occurrence, dan Detection Mode Of Failure Cause Of Failure Effect Of Failure D timbangan jenis konvensional Jumlah bahan tidak tepat 1. Deviasi berat timbangan deviasi ± 100 gr guiden formulasi 8 O S Operator kurang teliti saat kurangnya pemahaman tentang Jumlah bahan tidak tepat menimbang pentingnya ketelitian kerja guiden formulasi Viscositas bahan baku Viscositas bahan baku dari suplier ketidakstabilan kualitas tidak stabil tidak stabil dan QC incoming barang hasil proses material yang belum optimal Viscositas Proses produksi dilakukan Stabil 4. Proses yang kurang tepat Belum ada SOP sangat bergantung dari teknik dan kemampuan operator 5. Suhu ruang produksi Ventilasi kurang / sirkulasi udara Suhu ruang yang panas menambah panas ( saat musim panas ) kurang baik efek penguapan bahan Penguapan saat proses tidak ada tutup tangki yang Mixing proses dengan mulut tanki mixing tinggi permanen yang terbuka menyebabkan penguapan besar 7 4 5
BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen,tetapi disamping itu pihak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha saat ini menuntut pada peningkatan kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen,tetapi disamping itu pihak produsen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis Cacat Berdasarkan hasil dari diagram pareto yang telah dibuat, dapat dilihat persentase masing-masing jenis cacat, yaitu cacat Haze dengan persentase sebesar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 1.1 Departemen Research and Development (R&D) Research and Development yaitu suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Tugas Akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang nantinya akan digunakan pada tahap pengolahan data yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA DAN HASIL
BAB V ANALISA DATA DAN HASIL 5.1 Analisis Bagan Kendali X-bar dan R Dalam analisis bagan kendali x-bar dan R ditampilkan dalam bentuk grafik dari pengukuran kekilauan pengecatan Spool pipe dan Struktur.
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciKUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC
KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala
84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK-3) PADA PT. X TANGERANG
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK-3) PADA PT. X TANGERANG M. Derajat A, Stefany Dosen Jurusan Teknik Industri - Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Mahasiswa Teknik
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Fishbone & FMEA Hub Front Brake Tipe KCJS G a m b a r 4 Gambar 4-1 Fishbone hub front brake tipe KCJS Dari fishbone diatas dapat diketahui bahwa harus ada perbaikan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Jenis Cacat Dari pengolahan data yang telah dilakukan, maka diambil 3 jenis cacat terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : a. Bocor (35,8%) Jenis cacat bocor
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI
ABSTRAK PT Kandakawana Sakti bergerak pada bidang pengecatan yang berspesialisasi pada pengecatan body motor Honda. Penelitian ini diawali dengan masalah tingginya produk cacat yang dihasilkan dan kegagalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
49 BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Pembahasan Pengolahan data dilakukan berdasarkan record non-conformance/defective yang disusun dalam tabel potensi dan efek kegagalan sebagai berikut : Tabel 5.1 Potential
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK
L1 LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L2 LAMPIRAN 2 Struktur Organisasi L3 LAMPIRAN 3 FOTO PROSES PRODUKSI DAN INSPEKSI 1. First process pemotongan awal material 2. Second process pengeboran diameter luar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain. Pengertian
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Ada banyak sekali definisi dan pengertian kualitas, yang sebenarnya definisi atau pengertian yang satu hampir sama dengan definisi atau pengertian yang lain.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data 5.1.1 Analisa Histogram Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram yang terbentuk, ada 2 jenis cacat produksi yang memiliki
Lebih terperinciUSULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 2016 USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijabarkan tentang tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. II.1 Sejarah FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) Didalam
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Sebelum dilakukan pengolahan data, dalam melakukan penelitian ini data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian pada PT. FEDERAL KARYATAMA dalam periode
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Lini Produksi Kritis Pada pengolahan data tahap ini dilakukan perbandingan total kerusakan yang terjadi pada ketiga lini produksi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Data. Grafik 4-1 : Jumlah produksi selama periode Januari~Desember 2006.
BAB 4 Analisis Data 4.1. Pengumpulan data 4.1.1. Data produksi bulanan Adapun jumlah produksi selama periode tahun 2006 adalah sebagai berikut : 5000000 4500000 4000000 3500000 3000000 2500000 2000000
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Multi Strada Arah Sarana (MSA) adalah perusahaan ban penumpang (Passenger Car) radial dan truk ringan (Light Truck) radial yang memiliki tiga merek yaitu Achilles, Corsa dan Strada. Namun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sepatu. Sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia, maka kualitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..
ABSTRAK Usaha untuk tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh pihak CV.X agar produknya dapat bersaing di pasaran.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
38 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian akan digambarkan dalam bentuk flowchart, dimana alur penelitian ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam menjalankan proses produksi produk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan harus mampu memberikan kepuasaan kepada para konsumen.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ ABSTRACT - Farid Juliyanto 1, Evi Yuliawati Teknik Industri, e-mail 1 : farid.juliyanto@gmail.com
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Perancangan kerja merupakan disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prinsip dan prosedur yang harus dilaksanakan dalam upaya memahami
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up
1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya masalah, data untuk mengukur kinerja saat ini (saat pengamatan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk
Lebih terperinciTabel dan Grafik Pengukuran Sigma
Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma 3 2.6771 2.5 2.2074 2.3429 2.4171 2 No. Jenis Komponen %Defect DPO DPMO Nilai Sigma 1 Plate 0.48 0.24 240000 2.2074 2 Bracket 0.40 0.2 200000 2.3429 3 Stiffener 0.24 0.12
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM PERBAIKAN KUALITAS CRUMB RUBBER SIR 20
PENERAPAN METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM PERBAIKAN KUALITAS CRUMB RUBBER SIR 20 DI PT ASAHAN CRUMB RUBBER DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
ANALISA DAMPAK KEGAGALAN PROSES PRODUKSI TERHADAP KERUSAKAN PRODUK BAN DENGAN METODE FMEA ( FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ) DI PT. GAJAH TUNGGAL, Tbk TANGERANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : AGUNG
Lebih terperinciANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA
ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA Decky Antony Kifta Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email:
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat
Lebih terperinciAplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08
Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 Peningkatan kualitas untuk produk keranjang baju menggunakan SPC di PT. Surya Millinia Abadi Vicky 0800735993
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan kajian risiko pada Proyek Pembangunan Transmisi Saluran udara tegangan Tinggi (SUTT) 150 kv Malingping Bayah ini terdapat beberapa langkah
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1
Anugrah, dkk USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1 Ninda Restu Anugrah, Lisye Fitria, Arie Desrianty
Lebih terperinciLAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008
LAPORAN PRODUKSI BULAN JANUARI - APRIL 2008 PROSES No JENIS DEFECT JAN FEB MAR APR 1 Tidak Sempurna 5,614 5,582 5,839 6,397 2 Coating NG 1,903 2,141 1,943 2,538 3 Pinhole 892 901 289 3,548 4 Misrun (Bolong)
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC DI PT.PROSPEK MANUNGGAL ERA INDUSTRY
90 Caroline: PERBAIKAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN... PERBAIKAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC DI PT.PROSPEK MANUNGGAL ERA INDUSTRY Lia Caroline 1), Ign
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan
Lebih terperinciEFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE
Lebih terperinciV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif
V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Keramik Lantai Gambaran umum keramik lantai seperti uraian proses produksi secara umum dan menjelaskan parameter pengecekan kualitas. 2.1.1
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinci