BAB V ANALISA DATA DAN HASIL
|
|
- Erlin Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISA DATA DAN HASIL 5.1 Analisis Bagan Kendali X-bar dan R Dalam analisis bagan kendali x-bar dan R ditampilkan dalam bentuk grafik dari pengukuran kekilauan pengecatan Spool pipe dan Struktur Pipeline TM Analisis bagan kendali x-bar dan R pengukuran tingkat kekilauan pengecatan pipeline TM pada gambar berikut Gambar 5.1. Bagan Kendali x-bar pengukuran kekilauan pengecatan pipeline TM
2 Dari bagan kendali x-bar untuk pengukuran kekikauan pengecatan pipeline menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai standart yang ditetapkan perusahaan yaitu 99 ±2.5 glossy sedangkan nilai, sehingga nilai tersebut masuk dalam standart yang telah ditetapkan. Nilai UCl sebesar 99,4156 dan LCL sebesar 97,3744. Hal ini berarti kekilauan pengecatan pipeline berada pada 97,3744 sampai 99,4156 dengan rata rata kekilauan 98,395. Gambar 5.2. Bagan kendali R pengukuran kekilauan pengecatan pipeline TM Dari bagan kendali R untuk pengukuran kekilauan pengecatan pipeline menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai UCL sebesar 3,1948 dan LCL sebesar 0. Hal ini berarti variasi 74
3 kekilauan pengecatan pipeline berada pada kisaran 0 sampai 3,1948 dengan rata-rata 1, Piling TM Analisis bagan kendali x-bar dan R pengukuran tingkat kekilauan pengecatan piling pada gambar berikut Gambar 5.3. Bagan Kendali x-bar pengukuran kekilauan pengecatan piling TM Dari bagan kendali x-bar untuk pengukuran kekikauan pengecatan mobil piling menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai standart yang ditetapkan perusahaan yaitu 99 ±2.5 glossy sedangkan nilai yang telah ditetapkan., sehingga nilai tersebut masuk dalam standart Nilai UCl sebesar 99,17922 dan LCL sebesar 99, Hal ini berarti kekilauan pengecatan piling berada pada 99,17922 sampai 99,22278 dengan rata rata kekilauan 98,
4 Gambar 5.4. Bagan kendali R pengukuran kekilauan pengecatan piling TM Dari bagan kendali R untuk pengukuran kekikauan pengecatan piling menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai UCL sebesar 1,49699 dan LCL sebesar 0. Hal ini berarti variasi kekilauan pengecatan piling berada pada kisaran 0 sampai 1,49699 dengan rata-rata 0, Spool pipe TM Analisis bagan kendali x-bar dan R pengukuran tingkat kekilauan pengecatan spool pipe pada gambar berikut 76
5 Gambar 5.5. Bagan kendali x-bar pengukuran kekilauan pengecatan spool pipe TM Dari bagan kendali x-bar untuk pengukuran kekikauan pengecatan spool pipe menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai standart yang ditetapkan perusahaan yaitu 99 ±2.5 glossy sedangkan nilai, sehingga nilai tersebut masuk dalam standart yang telah ditetapkan. Nilai UCl sebesar 99,30745 dan LCL sebesar 98, Hal ini berarti kekilauan pengecatan spool pipe berada pada 98,15855 sampai 99,30745 dengan rata rata kekilauan 98,
6 Gambar 5.6. Bagan kendali R pengukuran kekilauan pengecatan spool pipe TM Dari bagan kendali R untuk pengukuran kekikauan pengecatan spool pipe menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai UCL sebesar 1,79825 dan LCL sebesar 0. Hal ini berarti variasi kekilauan pengecatan spool pipe berada pada kisaran 0 sampai 1,79825 dengan rata-rata 0, Struktur TM Analisis bagan kendali x-bar dan R pengukuran tingkat kekilauan pengecatan Struktur pada gambar berikut 78
7 Gambar 5.7. Bagan kendali x-bar pengukuran kekilauan pengecatan struktur TM Dari bagan kendali x-bar untuk pengukuran kekilauan pengecatan struktur menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai standart yang ditetapkan perusahaan yaitu 99 ±2.5 glossy sedangkan nilai, sehingga nilai tersebut masuk dalam standart yang telah ditetapkan. Nilai UCl sebesar 99,18505 dan LCL sebesar 98, Hal ini berarti kekilauan pengecatan struktur berada pada 98,14695 sampai 99,18505 dengan rata rata kekilauan 98,
8 Gambar 5.8. Bagan kendali R pengukuran kekilauan pengecatan struktur TM Dari bagan kendali R untuk pengukuran kekikauan pengecatan struktur menunjukkan proses berada dalam kontrol kendali, karena tidak ada satupun titik yang memenuhi kriteria keluar dari kontrol kendali. Untuk nilai UCL sebesar 1,62478 dan LCL sebesar 0. Hal ini berarti variasi kekilauan pengecatan struktur berada pada kisaran 0 sampai 1,62478 dengan rata-rata 0, Kapabilitas Proses Berdasarkan analisa pengukuran tingkat kekilauan pengecatan spool pipe dan struktur TM dengan metode bagan kendali X-bar dan R didapatkan hasil kekilauan pengecatan berada dalam kendali statistic oleh sebab itu perlu di analisa kapabilitas proses, apakah kualitas sudah mendekati spesfikasi yang diharapkan. Berikut adalah hasil kapabilitas proses dari pengukuran kekilauan pengecatan spool pipe dan struktur TM
9 5.2.1 Kapabilitas Proses Pengukuran Kekilauan Pengecatan pipeline TM CP=0,5010 < 1 maka proses tidak baik ( not capable ) CPK=0,5010 < 1 maka, proses performance tidak baik ( not capable ) Kapabilitas Proses Pengukuran Kekilauan Pengecatan piling TM CP=0,50033 < 1 maka, proses tidak baik (not capable ) CPK=0,50033 < 1 maka, proses performance tidak baik ( not capable ) Kapabilitas Proses Pengukuran Kekilauan Pengecatan spool pipe TM
10 CP=0,50034 < 1 maka, proses tidak baik (not capable ) CPK=0,50034 < 1 maka, proses performance tidak baik ( not capable ) Kapabilitas Proses Pengukuran Kekilauan Pengecatan struktur TM CP=0,5539 < 1 maka, proses tidak baik (not capable ) CPK=0,50048 < 1 maka, proses performance tidak baik ( not capable ) Dari hasil kapabilitas proses pengukuran kekilauan pengecatan Spool pipe dan Struktur didapatkan bahwa proses dan performance dari keseluruhan unit yang dikerjakan dalam kondisi tidak baik ( not capable ) Analisa fishbone diagram ( Diagram Sebab Akibat ) Berdasarkan hasil kapabilitas Proses yang tidak baik maka perlu, proses analisa berikutnya adalah mencari tahu akar permasalahan dari proses yang tidak baik dengan menggunakan fishbone diagram atau disebut diagram sebab akibat. Dalam penyusunan fishbone diagram, langkah langkah yang harus dilakukan adalah : 1. Identifikasi Masalah Analisa utama yang menjadi focus adalah proses & performance kekilauan pengecatan yang tidak baik ( not capable ). 82
11 2. Melakukan Brainstroming Penyebab Masalah Penyebab masalah dibagi menjadi 4 kategori utama yaitu : Man, Machine, Methode, Material, Measurement dan Environtment. 3. Mengidentifikasi penyebab utama dari hasil brainstorming tersebut Setelah terbentuk fishbone diagram, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut dari hasil brainstorming tersebut untuk menentukan penyebab utama dari masalah yang terjadi. Cacat produksi yang terjadi dari tiap kategori akan dianalisa lebih lanjut untuk tiap detail permasalahan yang terjadi dan kemudian akan digolongkan ke dalam 4 faktor yang sudah ditentukan sebelumnya (Man, Machine, Material, Method). Berikut ini adalah penggolongan dari masing masing cacat produksi yang terjadi. ENVIROMENT METHODS MAN Kurang Pelatihan Amdal S.O.P tidak dijalankan Karyawan tidak disiplin Sudah ada jadwal pelatihan rutin Pencampuran komposisi cat Alat ukur belum dikalibrasi PENYEBAB KECACATAN PROSES KEKILAUAN PENGECATAN MOBIL PEMADAM KEBAKARAN Pengukuran tidak distandarisasi Oven tidak stabil Ada kerusakan elektrical Spray gun tidak Kualitas material rendah layak digunakan MEASUREMENT MACHINE MATERIAL Gambar 5.9 Fishbone diagram kecacatan proses pengecatan 83
12 Tabel 5.1 Analisa Penyebab kecacatan proses pengecatan Possible Root Cause Discussion Root Cause? Kurang Pelatihan Kemampuan operator dalam mencampur komposisi bahan cat S.O.P tidak dijalankan sebagaimana mestinya Urutan proses pengecatan salah / tidak sesuai Suku Cadang tidak diganti tepat waktu MAN Sudah ada jadwal pelatihan rutin, akan tetapi ada penambahan karyawan baru pada departemen painting sebanyak 30% SOP dan alat sudah ada, tetapi perlu adanya kalibrasi alat ukur komposisi bahan cat. METHODS Operator tidak disiplin dalam menjalankan S.O.P yang sudah ditetapkan. Sudah ada pengawasan rutin dari Divisi QC dan Produksi MACHINE Stok opname sudah dijalankan Suhu Oven tidak stabil Ada kerusakan electrical pada salah satu sisi oven MEASUREMENT Cara ukur salah Persyaratan Apraisal harus mengerti cara ukur Cara pengukuran tidak distandarisasi Kualitas material Sirkulasi udara di dalam ruangan oven SOP pengukuran sudah ada MATERIAL Kualitas material antara satu dan lain tidak selalu sama, sudah ada komposisi untuk setiap produk ENVIRONMENT Sudah ada analisa AMDAL dan penanganannya. Y Y Y N N Y N N N N 84
13 Dari tabel analisa diatas maka perlu adanya corrective action agar bisa dilakukan perbaikan untuk meminimalisir terjadinya kecacatan proses pengecatan yang dapat menyebabkan kecacatan produk. Tabel 5.2 Corective Action penyebab deviasi produk Penyebab deviasi Produk Corective Action Kurang Pelatihan - Perlu adanya pelatihan terhadap karyawan baru secara intensif - Karyawan baru tidak diberi tanggung jawab untuk melakukan pengecatan yang membutuhkan keahlian khusus. Kemampuan operator dalam mencampur komposisi bahan cat S.O.P tidak dijalankan sebagaimana mestinya - Perlu adanya kalibrasi secara rutin - Keahlian operator dalam membaca komposisi baham cat perlu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan periodic. - Perlu adanya sanksi bagi operator yang tidak menjalankan S.O.P - S.O.P perlu disosialisasikan secara periodik. Suhu Oven tidak stabil - Oven perlu adanya maintenance - Perlu adanya peremajaan pada unit oven yang sudah ada. 85
BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process
70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. atribut dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui CTW. Circumference RTD
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Pareto Chart Setelah dilakukan pengumpulan data pengolahan data pada bab sebelumnya, maka selanjutnya dilakukan analisa dan pembahasan. Analisa data atribut dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.
Lebih terperinciV. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif
V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan magang yang dilakukan di PT Kemang Food Industries dimaksudkan untuk mengevaluasi bobot bersih dan membandingkan kesesuaian antara data bobot bersih yang didapat
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
50 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data-data yang nantinya akan digunakan pada tahap pengolahan data yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dari
Lebih terperinciRANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS BENANG POLYESTHER MENGGUNAKAN DEMING CYCLE USE PDSA PADA PT.PERUSAHAAN BENANG SAMUDRA DI SEMARANG
RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS BENANG POLYESTHER MENGGUNAKAN DEMING CYCLE USE PDSA PADA PT.PERUSAHAAN BENANG SAMUDRA DI SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala
84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi. Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut :
BAB V PEMBAHASAN Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut : 1. Pada Batch pertama, yakni produksi pada tanggal 21
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data 5.1.1 Analisa Histogram Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram yang terbentuk, ada 2 jenis cacat produksi yang memiliki
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DI PT KLM DALAM UPAYA MENGENDALIKAN KEHOMOGENAN LARUTAN PADA TANGKI PENGADUK
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Agustus 205 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DI PT KLM DALAM UPAYA MENGENDALIKAN KEHOMOGENAN LARUTAN PADA TANGKI PENGADUK Tommy Sugianto ) dan Bambang Syairudin 2) ) Program
Lebih terperinciMINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC
MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
69 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data-data yang telah terkumpul merupakan data hasil produksi selama 50 hari, dan dilakukan dengan teknik observasi lapangan langsung. Data produk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selama proses analisa perbaikan, antara lain adalah : penyelesaian masalah terhadap semua kasus klaim yang masuk.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Untuk mempermudah identifikasi masalah, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dan digunakan sebagai latar
Lebih terperinciPeta Kendali (Control Chart)
Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 29, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 29, 2015 1 / 22 Control
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilakukan di PT. Torabika Eka Semesta Jalan Raya Serang KM 12.5 Cikupa Tangerang di Divisi Instant
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Penulis melakukan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciPeta Kendali (Control Chart)
Peta Kendali (Control Chart) Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII October 21, 2015 Ayundyah (UII) Peta Kendali (Control Chart) October 21, 2015 1 / 17 Control
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)
ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner. mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka
BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analyze 5.1.1. Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka terlebih
Lebih terperinciSTRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL
STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Dengan metodologi penelitian, dapat dijelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method
Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method Debrina Puspita Andriani *1), Destantri Anggun Rizky 2), Unggul Setiaji 3) 1,2,3) Jurusan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN. metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL 5.1 ANALISA KONDISI YANG ADA. Untuk menemukan suatu masalah yang mempengaruhi afkir label pada produk
BAB V ANALISA HASIL 5.1 ANALISA KONDISI YANG ADA Untuk menemukan suatu masalah yang mempengaruhi afkir label pada produk ketorolac 30 mg disini akan menganalisa kondisi yang ada di lapangan dengan mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat ini
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Menghitung Garis Pusat atau Central Line (CL) Garis pusat atau Central Line adalah garis tengah yangberada diantar batas kendaliatas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL). Garis Pusat
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. NON VOLATIL CONTENT Untuk analisa Non Volatil Content pada Peta Control tampak tidak stabil dan ada beberapa data pengukuran yang berada diluar batas kendali. Pada
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan
Lebih terperinciBab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan
Bab 5 Analisis Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasana dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, diantaranya yaitu analisis
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
54 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya masalah, data untuk mengukur kinerja saat ini (saat pengamatan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOLAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) (Studi Kasus : DI UNIT KILANG PUSDIKLAT MIGAS CEPU) Siti Nandiroh 1*,Eko Winardi 2 1,2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di PT. Corona Printing Asia yang berlokasi di Jl. Manis 2
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di PT. Corona Printing Asia yang berlokasi di Jl. Manis 2 No.17 Zona Industri Manis, Jatake, Tangerang. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Data yang berhasil dikumpulkan selama kurun waktu dua bulan akan diolah dengan menggunakan metode DMAIC (Define Measure Analyze Improve Control).
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciUpaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X
19-114 Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X Amelia Agnes Sunjono 1, Siana Halim 1 Abstract: This research aims to discover the factors that influences and causes any defects
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Pengumpulan Data Sebelum dilakukan pengolahan data, dalam melakukan penelitian ini data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian pada PT. FEDERAL KARYATAMA dalam periode
Lebih terperinciV. HASIL DA PEMBAHASA
V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH. Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYZE) Tahapan selanjutnya dalam metode Six Sigma adalah analisa. Setelah melakukan pengukuran untuk mengetahui akar masalah secara kuantitatif. Alat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Adapun data yang diperoleh adalah jumlah dan jenis-jenis cacat pada proses welding hasil audit dari periode akhir September Oktober 2004. Tabel 4.1
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Pada tahun 2001 terjadi krisis moneter yang menyebabkan Perusahaan Salim Indoplantation melepaskan sahamnya kepada perusahaan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PENGECATAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PENGECATAN KONDISI INDUSTRI SAAT INI KONDISI PEKERJA SAAT INI KONDISI INDUSTRI SAAT INI TIDAK BISA MENAIKAN HARGA JUAL BIAYA PRODUKSI MENINGKAT KONDISI PEKERJA SAAT INI
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah. Studi Pustaka.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Model Penyelesaian Masalah Model penyelesaian masalah painting system adalah sebagai berikut : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisa Aspek
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Performansi Pengukuran performansi sering disalah artikan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Indikator performansi hanya dianggap sebagai indikator yang menunjukkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 JENIS-JENIS CACAT Pada bagian ini akan dijelaskan jenis-jenis cacat yang dominan, yang ditemui selama proses pengecatan front fender JUPITER MX, yaitu : 5.1.1 Berlubang Jenis
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciNOTULENSI Penentuan Penyebab Terjadinya Kecacatan Pakan Ternak. Apa penyebab terjadinya kecacatan pakan ternak pada masing-masing kategori berikut.
NOTULENSI Penentuan Penyebab Terjadinya Kecacatan Pakan Ternak PERTANYAAN Apa penyebab terjadinya kecacatan pakan ternak pada masing-masing kategori berikut. Manusia Metode Material 4. Mesin/Peralatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah
59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu
Lebih terperinciMempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma. Disusun Oleh : Fazri Akbar ( )
Mempelajari Manajemen Pemeliharaan Mesin Filling Betadine Pada PT Mahakam Beta Farma Disusun Oleh : Fazri Akbar (32411755) Latar Belakang Kelancaran Proses Produksi Mesin Manajemen Pemeliharaan Perumusan
Lebih terperinciBAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap pembuatan kesimpulan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar
Lebih terperinciAnalisis Perbaikan Kualitas pada Mesin Warping terhadap Defect Putus Lusi
Petunjuk Sitasi: Ardine, N., Lukodono, R. P., & Ardianwiliandri, R. (217). Analisis Perbaikan Kualitas pada Mesin Warping terhadap Defect Putus Lusi. Prosiding SNTI dan SATELIT 217 (pp. D118-124). Malang:
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG
ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri UNDIP Abstrak Sebagai salah
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Perencanaan Perbaikan Kualitas Produk Shuttlecock Merk Supermen Dengan Metode Six Sigma Pada MIDO Shuttlecock Industry Tegal SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Strata Satu ( S1) Pada
Lebih terperinci4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kaizen Kaizen merupakan istilah bahasa Jepang terhadap konsep continuous incremental improvement. Kai berarti perubahan dan Zen berarti baik. Menurut Tjiptono dan Diana
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PEMBUATAN PINTU MEDIUM BUS TIPE VIERO 050 PADA PT. RAHAYU SANTOSA Nama : Rian Purnama Rasyid NPM : 34409939 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan/Jenjang : Teknik Industri/S1
Lebih terperinci