ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
|
|
- Yanti Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997
2 WISHNU EKA SAPUTRA. Fakultas Pertanian. Jurusan limu-llmu Sosial Ekonomi Pertanian. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya. Analisis Pola Kemitraan pada lndustri Kerajinan Ukir Kayu dan Mebel di Kabupaten Jepara. Dibawah bimbingan Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS. Salah satu bentuk ekonorni rakyat yang selarna ini dipandang rnarnpu rnernberikan andil untuk rnengatasi permasalahan lebarnya jurang pernisah antara si kaya dan si rniskin adalah industri kecil. Untuk rnengurangi segala keterbatasan yang ada agar industri kecil tersebut dapat tetap bertahan: pernerintah rnelaksanakan berbagai kebijakan, salah satunya adalah kebijakan keterkaitan dalarn suatu bentuk kernitraan antara industri kecil dengan industri besar. Jepara sebagai salah 'satu kota yang rnenjadi sentral industri kecil ukir- ukiran terbesar di Indonesia, tidak lepas dari sasaran program keterkaitan. Mengingat jurnlah industri kecil jauh lebih banyak dari industri besar, industri besar rnernpunyai banyak keleluasaan dalarn rnernilih industri kecil yang akan dijadikan rnitra usaha, sehingga posisi industri besar rnenjadi lebih dorninan Tujuan penelitian ini adalah : (1) rnengetahui bentuk kernitraan pada industri kerajinan ukir kayu dan rnebel di Kabupaten Jepara, (2) rnengetahui peranan industri besar dalarn kegiatan industri kecil ukir kayu dan rnebel di Kabupaten Jepara sehubungan dengan pelaksanaan program keterkaitan dan (3) rnengetahui tingkat skala usaha pada industri kecil ukir kayu dan rnebel. Jenis data yang dikurnpulkan rneliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang diarnbil rneliputi hal-ha1 yang berhubungan dengan nilai output, pengeluaran untuk tenaga kerja, pengeluaran untuk bahan baku kayu, nilai
3 peralatan, jurnlah bapak angkat serta keikutsertaan dalarn asosiasi pengusaha kecil. Walaupun sering disebut-sebut bahwa hubungan keterkaitan yang terjadi antara industri besar dan industri kecil ukir kayu dan rnebel di Jepara adalah hubungan keterkaitan bapak-anak angkat, akan tetapi kenyataannya yang tejadi adalah hubungan keterkaitan rnurni. Hubungan tersebut rnerupakan hubungan jual beli biasa dengan dorongan motivasi sosial yang sangat minimum. Hal ini tejadi karena permintaan produk pada industri besar semakin tinggi, tetapi tidak bisa diirnbangi dengan perluasan skala usaha rnengingat : (1) industri ini rnerupakan industri yang rnenonjolkan keterarnpilan tangan rnanusia bukan kecanggihan rnesin, dengan tingkat keterampilan yang berbeda-beda antara masing-masing tenaga kerja, (2) adanya perrnintaan jenis dan corak produk yang bervariasi, sehingga untuk berpindah dari satu produk ke produk yang lain tidak dapat dilakukan dengan cepat, rnelainkan rnernerlukan waktu yang seringkali tidak sedikit (proses produksi yang dapat dikuasai oleh industri besar serta tidak rnernpunyai variasi yang tinggi adalah pada tingkat finishing saja), (3) adanya spesialisasi industri kecil dalarn rnernproduksi jenis-jenis barang tertentu, (4) industri besar rnenghadapi permintaan produk yang berfluktuasi dari bulan ke bulan dalarn setiap tahunnya dan (5) untuk rnelakukan proses produksi harus rnenyediakan ternpat yang cukup luas. Ke-lirna alasan tersebut rnernaksa industri besar untuk rnelakukan hubungan dengan industri kecil, selain diperolehnya keuntungan-keuntungan yang lain seperti pengalihan resiko maupun jarninan sosial yang harus diberikan kepada tenaga keja. Beberapa faktor peubah ekonomi yaitu rnasukan upah tukang kayu dan upah tukang ukir berpengaruh positif terhadap nilai output industri kecil dengan
4 taraf sangat nyata satu persen, sedangkan peubah rnasukan bahan baku kayu berpengaruh nyata pada taraf lirna persen. Kondisi ini rnenunjukkan bahwa setiap peningkatan penggunaan rnasukan-rnasukan tersebut akan rneningkatkan nilai output produk. Parameter rnasukan peralatan bernilai negatif pada taraf yang nyata (lima persen). Hal ini kernungkinan disebabkan karena mesin-mesin yang ada kurang dapat digunakan secara rnaksirnal atau karena perrnintaan produk bergeser pada produk-produk yang rnenonjolkan keterarnpilan tangan rnanusia. Jurnlah bapak angkat yang lebih banyak dari satu berpengamh positif terhadap keuntungan dan nyata pada taraf lirna persen, masing-masing untuk industri kecil yang rnerniliki dua sarnpai tiga bapak angkat dan industri kecil yang rnerniliki ernpat sarnpai lirna bapak angkat dan dengan taraf nyata satu persen untuk industri kecil yang rnerniliki enarn bapak angkat atau lebih. Didasarkan pada pendugaan fungsi produksi, industri kecil ukir kayu dan rnebel rnasih berada dalarn skala usaha dengan kenaikan hasil bertarnbah (increasing returns to scale). Artinya penarnbahan faktor-faktor produksi rnasih dapat rnenumnkan biaya rata-rata. Untuk rnengefektikan pelaksanaan kebijakan keterkaitan, serta untuk rneningkatkan kesejahteraan pengusaha kecil ukir kayu dan rnebel, beberapa ha1 dibawah ini dapat digunakan sebagai bahan pertirnbangan untuk pelaksanaan pada waktu-waktu rnendatang : (1) perlu adanya pengawasan yang lebih baik terhadap kualitas produk ukir kayu dan rnebel (2) diperlukan peran aktif lernbaga-lernbaga terkait dalarn usaha penyediaan bahan baku kayu, (3) asosiasi selain dapat berperan sebagai penyedia bahan baku, dapat juga rnengorganisasikan mesin-mesin yang digunakan untuk motif-motif ukiran
5 tertentu, sehingga industri kecil tidak perlu langsung rnelakukan pernbelian peralatan, karena akan merugikan jika motif tersebut kernbali tidak dirninati, (4) sebelurn dilaksanakan program keterkaitan sebaiknya dilakukan penelitian terhadap karakteristik produk, karena karaktristik produk akan ikut rnenentukan apakah penerapan program keterkaitan tersebut tepat atau tidak.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN (Studi Kasus Pad* Industri Kecll Rotan, Desa Curug Kulon, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang) Duma Netty Simanjuntak A. 280948
Lebih terperinciKetahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan
PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan rnerupakan kebutuhan dasar rnanusia agar dapat hidup dan beraktivitas. Kondisi terpenuhinya kebutuhan ini dikenal dengan istilah ketahanan pangan. Undang-undang No. 7
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola pembangunan ekonomi sentralistik yang telah berlangsung selama lebih dari 32 tahun telah rnernberikan darnpak yang luas bagi pernbangunan ekonomi nasional, khususnya
Lebih terperinci- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai
RINGKASAN DlEN EVlTA HENDRIANA. ANALISIS PEMlLlHAN STRATEGI BERSAING PRlMKOPTl KOTAMADYA BOGOR SETELAH PENGHAPUSAN MONOPOLI TATANIAGA KEDELAI OLEH BULOG. (Dibawah Bimbingan NUNUNG NURYARTONO) Kedelai sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rata-rata konsumsi daging ayam ras perkapita penduduk lndonesia. dibandingkan dengan negara Malaysia yang sudah mencapai 25,8 kg dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang A.1. Konsumsi Daging Ayam Ras Rata-rata konsumsi daging ayam ras perkapita penduduk lndonesia baru mencapai 3,45 kg di tahun 2000 merupakan tingkat yang rendah bila dibandingkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang lndustri perbankan, khususnya bank urnurn, rnerupakan pusat dari sistern keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan dana, rnernbantu
Lebih terperinciSTUD1 TENTANG POTENSI DAN ANALISIS EKONOMI PERIKANAN KEMBUNG (Rastrelligerspp.) Dl SUNGAlLlAT BANGKA. Oleh: Rinto C
STUD1 TENTANG POTENSI DAN ANALISIS 610 - EKONOMI PERIKANAN KEMBUNG (Rastrelligerspp.) Dl SUNGAlLlAT BANGKA Oleh: Rinto C06495074 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas
Lebih terperinciOleh : YANTl ANGGRAlNl A
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN MOBILITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA ORGANlSASl PEMERINTAHAN (Kasus di Sekretariat Daerah Kota Cilegon, Provinsi Banten) Oleh : YANTl ANGGRAlNl A09499040 PROGRAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar negeri rnernpunyai peranan yang sangat penting. Pada periode tahun 1974-1981 surnber utarna pernbangunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki
I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Surnberdaya rnanusia rnerupakan faktor utarna dalarn rnenentukan berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki oleh seorang Pirnpinan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan rnerupakan wadah utarna yang paling penting bagi setiap individu untuk dapat belajar. Tujuan utarna dari pendidikan itu sendiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan daerah rnerupakan bagian dari pernbangunan nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang sernakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada urnurnnya keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kesadaran pernerintah akan besarnya potensi kelautan Indonesia, rnenyebabkan paradigrna pernbangunan yang selarna ini kurang rnernperhatikan sektor kelautan rnulai ditinggalkan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Bank dalam Beberapa Perspektif Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang cukup
Lebih terperinciMATERI PENGAJARAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN GlZl KESEHATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK Dl KOTA BOGOR DEW1 ANGGIA MEGASARI
MATERI PENGAJARAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN GlZl KESEHATAN GURU TAMAN KANAK-KANAK Dl KOTA BOGOR DEW1 ANGGIA MEGASARI PROGRAM STUD1 GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKU LTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia. dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga
BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga sekunder. Tercatat dalarn abad terakhir,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN Perhatian pemerintah terhadap sektor non-migas, khususnya sektor agribisnis semakin besar. Hal tersebut disebabkan semakin berkurangnya sumbangan devisa yang dihasilkan dari ekspor minyak
Lebih terperinciPDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonorni dan rnoneter telah mernberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perturnbuhan perekonornian Indonesia yang ditunjukkan dengan rnenurunnya Produk Dornestik
Lebih terperinciAUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BlJl KAKAO KERING Dl KEBUN RAJAMANDALA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA Vlll BANDUNG, JAWA BARAT OLEH :
I-. d AUDIT ENERGI PADA PROSES PRODUKSI BlJl KAKAO KERING Dl KEBUN RAJAMANDALA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA Vlll BANDUNG, JAWA BARAT OLEH : IRWAN SYARANI F 29.0017 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciSlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN
SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN Oleh SRI MULYATI F 30.0640 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Sri Mulyati, F 30.0640. Sistern Pengernbangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha
L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn usaha rnernbangkitkan sektor perekonornian rnenghadapi krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha dari seluruh lapisan rnasyarakat,
Lebih terperinciOleh AGUS RIYANTO JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS BERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR A
ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus di Desa Keboledan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Dati II Brebes, Propinsi Dati I Jawa Tengah) Oleh
Lebih terperinciDalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen terhadap produk olahan perikanan yang berrnutu, dewasa ini rnuncul industri pengolahan perikanan yang rnengalarni
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYUSUNAN POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 35 TAHUN 2011 TANGGAL : 28 SEPTEMBER 201 1 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN
Lebih terperinciANALISA HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGADALAM PRODUKSIPANGAN Dl KOTAMADYA BOGOR - JAWA BARAT. Oleh SAFlTRl NUR TAQWANINGTYAS F 31.
ANALISA HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGADALAM PRODUKSIPANGAN Dl KOTAMADYA BOGOR - JAWA BARAT Oleh SAFlTRl NUR TAQWANINGTYAS F 31.1106 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang
BAB l PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang rnenarik untuk diamati rneskipun dalam kondisi krisis beberapa tanun terakhir ini. Tingginya populasi masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan
PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu
Lebih terperinciPERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR
PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR OLEH : AGUS HERMANA M. S. NRP A 30 1560 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000 Agus Hermana M. S. (A 30 1560).
Lebih terperinciSejak krisis ekonorni rnelanda Indonesia tahun 1997 yang darnpaknya. sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasa-masa
1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejak krisis ekonorni rnelanda ndonesia tahun 1997 yang darnpaknya sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasamasa sangat sulit dan industri perbankan
Lebih terperinciOleh : CICI PARNINGOTAN WILFRID GULTOM C SKRIPSI
0 20 M U PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK BIO-EKOLOGI TERIPANG PASIR (Ho/othuria sabra) DALAM KOLAM PEMBESARAN DI LAUT PULAU KONGSI, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA Oleh : CICI PARNINGOTAN WILFRID GULTOM
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR
,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR
,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinci- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu cara
Lebih terperinciDjuniarti Notoprodjo. F DEPARTEMEN PRODUKSI DAN QUALITY ASSURANCE Dl PT NESTLE INDONESIA. Di bawah birnbingan lr. Darwin Kadarisrnan, MS.
Djuniarti Notoprodjo. F 29.0410. DEPARTEMEN PRODUKSI DAN QUALITY ASSURANCE Dl PT NESTLE INDONESIA. Di bawah birnbingan lr. Darwin Kadarisrnan, MS. Kegiatan rnagang rnerupakan kegiatan rnahasiswa untuk
Lebih terperinciMENGHADAPI A MH PERSAlNGAM lnternaslonal
PENIiNGKATAN KUALITAS BERAS TAlVVAfd UNTUK MENGHADAPI A MH PERSAlNGAM lnternaslonal Prof. Yang Ghia Ling Badan Perbaikan Kualitas lndustri Pertanian Taichung, Changhua, Taiwan Lokasi geografi Taiwan terletak
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN 8.1. Kesirnpulan 1. Pola konsurnsi dan pengeluaran rata-rata rumahtangga di wilayah KT1 memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Lebih terperinciANALISA HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGADALAM PRODUKSIPANGAN Dl KOTAMADYA BOGOR - JAWA BARAT. Oleh SAFlTRl NUR TAQWANINGTYAS F 31.
ANALISA HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGADALAM PRODUKSIPANGAN Dl KOTAMADYA BOGOR - JAWA BARAT Oleh SAFlTRl NUR TAQWANINGTYAS F 31.1106 2000 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBesamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat baik bagi usaha penjualan kendaraan roda
Lebih terperinciindustri hilir pengolahan kayu yang menggunakan bahan baku kayu lndustri kayu lapis lndonesia di pasaran dunia mengalami
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kayu lapis merupakan salah satu produk hasil pengembangan industri hilir pengolahan kayu yang menggunakan bahan baku kayu bulatlkayu gelondongan (log). Produk ini merupakan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG GAYAM (Inocarpus edulis Forst) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PANGAN. Oleh : EN1 KURNIAWATI A 31.
PEMANFAATAN TEPUNG GAYAM (Inocarpus edulis Forst) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PANGAN Oleh : EN1 KURNIAWATI A 31.1453 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciKONSENTRASI KOTORAN KUDA OPTIMUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PUNCAK POPULASI. Daphnia sp. Oleh : PANCA MARDl HARl SANYOTO C
KONSENTRASI KOTORAN KUDA OPTIMUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PUNCAK POPULASI Daphnia sp. Oleh : PANCA MARDl HARl SANYOTO C01495065 SKRlPSl Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar Sarjana Bidang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPAIA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA.
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 33 TAHUN 201 1 TENTANG KENAIKAN PANGKAT BAG1 PEGAWAI NEGERI SlPlL YANG MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT BEIAJARIIJAZAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada. konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada semua aspek dalam berusaha. Demikian juga dalam bisnis produk konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
Lebih terperinciV. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS. adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging,
V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS 5.1. Produksi dan Kebutuhan Ternak 5.1.1 Jenis dan Populasi Ternak Secara urnum jenisjenis ternak yang dikernbangkan rnasyarakat adalah ternak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mernasuki abad 21, aparatur Pernerintah Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta rnenghadapi banyak tantangan yang tidak dapat dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang. berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor (footloose industry) lebih dari 30 % akan
Lebih terperinciKelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di. sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku minyak nabati untuk memenuhi konsurnsi
Lebih terperinciKABUMl. ERIKA KARTlKAWATl. FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PENGUKURAN GOLAHAN SUSU KABUMl ERIKA KARTlKAWATl 1998 FAKULTAS TEKNOLOGl PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Erika Kartikawati. F 30.1076. Pengukuran Kerja pada Proses Pengolahan Susu di Firma Surya
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak perubahan struktur ekonomi terhadap shuktur penyerapan tenaga keja di lndonesia pada periode tahun 1980 sampai 1993, dan proyeksinya
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEM CHICKS SWALAYAN, JAKARTA
ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEM CHICKS SWALAYAN, JAKARTA Oleh: ANTHONYSYAHPUTRA A07499200 DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTASPERTANIAN INTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG DEWAN SUMBER DAYA AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG DEWAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menirnbang : a. bahwa untuk rnelaksanakan ketentuan Pasal 86 ayat (4) Undang- Undang Nomor
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM PEMASARAN DAN LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Dl KABUPATEN LOMBOK TlMUR
ANALISIS KINERJA SISTEM PEMASARAN DAN LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Dl KABUPATEN LOMBOK TlMUR Oleh ASRl HlDAYATl PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Anak yang dilahirkan ke dunia diibaratkan bagai kertas putih yang rnasih
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Anak yang dilahirkan ke dunia diibaratkan bagai kertas putih yang rnasih kosong, kelak anak itu akan rnenjadi seperti apa tergantung
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN WIDANINGRUM A
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK TEH CELUP (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara Vlll Bandung) OIeh : WIDANINGRUM A 29.1569 JURUSAN ILMU-ILMU SOSlAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi memiliki kedudukan yang khusus dalam perekonomian Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis X yang kuat dalam UUD 1945, dan dalam
Lebih terperinci11. TINJAUAN PUSTAKA
11. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Manajemen Keuangan Daerah Pada dasarnya tujuan utarna pengelolaan keuangan daerah terdiri dari: (1) tanggungjawab, (2) memenuhi kewajiban keuangan. (3) kejujuran,
Lebih terperinciTerjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun metropolitan. Krisis ekonorni tersebut
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INC>ONESIA
REPUBLIK INC>ONESIA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 29 TAllUN 2009 TENTANG PEMBERIAN JAMINAN DAN SUBSIDI BUNGA OLEH PEMERINTAH PUSAT DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPengolahan dan Analisis Data
METODE PENELlTlAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini rnenggunakan rnenggunakan data sekunder yang berkaitan dengan rnasalah kerawanan pangan tahun 2004 atau 2005 serta intewensi yang telah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen. Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi
TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi berbentuk sandang, pangan, servis peralatan dan sebagainya (Engel et
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang besar dalam perekonomian
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor pertanian mempunyai peranan yang besar dalam perekonomian nasional. Sektor tersebut telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam ha1 peningkatan produksi bagi
Lebih terperinciRINGKASAN. V) dan sifat pernesinan. Sehingga diperlukan upaya perbaikan kualitas yang sesuai.
RINGKASAN Kajian Sifat Pemesinan Kayu Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terkompregnasi Sebagai Bahan Bangunan dan Perabotan Rumah Tangga oleh Asep Mulyono dibawah bimbingan Dr. Ir. Edi Suhaimi Bakar, M.Agr.
Lebih terperinciPembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya untuk. merupakan perjuangan yang harus dilakukan secara besar-besaran dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurut Suroto (1992), pembangunan merupakan perjuangan yang harus dilakukan
Lebih terperinciMASYARAUAT KE LAS ATAS
(St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A 30.0017 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 RINGKASAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. laku perekonomian kota ini. Sebagai pintu gerbang internasional yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang DKI Jakarta rnemiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan propinsi lain. Sebagai ibukota negara dan pusat pernerintahan, berbagai kebijaksanaan ekonomi nasional dilahirkan
Lebih terperinciPENGKAJIAN DATA RUMAH SAKlT (HOSPITAL RECORD REVIEW) KASUS ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP) TAHUN Dl JAWA TlMUR
PENGKAJIAN DATA RUMAH SAKlT (HOSPITAL RECORD REVIEW) KASUS ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP) TAHUN 1999-2000 Dl JAWA TlMUR This survey was the evaluation of the program on Pdio Eradication through Acute Fleccid
Lebih terperinci3.2. Metode pengambilan data
!!I. METODE PENELlTlAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di Pulau Bunaken Provinsi Sulawesi Utara yang lokasi penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3 yang disajikan
Lebih terperinciMASYARAUAT KE LAS ATAS
(St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A 30.0017 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 RINGKASAN
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN AKSES FISIK, AKSES EKONOMI, DAN PENGETAHUAN GlZl TERHADAP KONSUMSI PANGAN MAHASISWA IPB IPAH RAHMAH
ANALISIS HUBUNGAN AKSES FISIK, AKSES EKONOMI, DAN PENGETAHUAN GlZl TERHADAP KONSUMSI PANGAN MAHASISWA IPB IPAH RAHMAH PROGRAM STUD1 GlZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYAKELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciRINGKASAN. ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di
~ RINGKASAN ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di Perempatan Coca-cola, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Utara (di bawah bimbingan Sarwititi S. Agung). Munculnya anak jalanan
Lebih terperinciOleh SUNARTl A
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN SUSU FORVGLA ANAK?ADA KELGARGA BERPENDAPATAN RENDAN (Kasus di Keiurahan Tegallega dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor) Oleh SUNARTl A.
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan. pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis.
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis. Pembangunan agribisnis ini rnerupakan tanggapan terhadap perubahan
Lebih terperinciDari hasil penelitian terhadap perkernbangan nilai. penjualan bulanan selarna Januari 1990 sarnpai September 1994
90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.l Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap perkernbangan nilai penjualan bulanan selarna Januari 1990 sarnpai September 1994 dengan metoda statistik, dapat diambil kesirnpulan
Lebih terperinciAssalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selarnat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
Sambutan Acara Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-53 PT Pertamina (Persero) Jakarta, 10 Desember 2010 Disarnpaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ibu Karen Agustiawan Assalammualaikum warahmatullahi
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN DOSlS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK, PEMBUATAN GULUDAN, DAN PENANAMAN KACANG TANAH. Oleh : IRWAN MULYADI
PENGARUH PERBEDAAN DOSlS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK, PEMBUATAN GULUDAN, DAN PENANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) TERHADAP EROSl DAN LIMPASAN PADA TANAH LATOSOL M LEUWIKOPPO, DARMAGA Oleh : IRWAN MULYADI
Lebih terperinciPAKAIAN TlPE LP-624 MATERIAL UNTUK. Dl INDUSTRl PE. Oleh: RASTO F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT P.ERTANIAN BOGOR BOGOR
RANCANGBANGU MATERIAL UNTUK Dl INDUSTRl PE CANAANKEBUTUHAN PAKAIAN TlPE LP-624 Oleh: RASTO F 28.1 282 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT P.ERTANIAN BOGOR BOGOR R a s t o. F 28.1282. Rancang Bangun Sistern
Lebih terperinciBiaya menurut Mulyadi (1992), adalah sumber daya dikorbankan baik yang telah maupun akan terjadi untuk mencapai tujuan
11. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Biaya Biaya menurut Mulyadi (1992), adalah sumber daya ekonornis yang dikorbankan baik yang telah maupun akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu dan biasanya dapat
Lebih terperinciRINGKASAN. Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai gizi tinggi dan digemari oleh tua dan
Winda Yunita. F 28.1562. Kajian Teknologi dan Finansial Produk Es Krim (Melorin) Skala Kecil. Di bawah bimbingan Musa Hubeis dan Nuri Andarwulan. RINGKASAN Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting,
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting, karena dibandingkan dengan bahan minuman lain, susu adalah minuman yang mendekati kesempumaan. Hal ini
Lebih terperinciGlobalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.
I. PENDAHULUAN 1.l.Latar Belakang Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. Darnpak yang ditirnbulkan secara langsung
Lebih terperincii -w SKRIPSI DESAIN DAN UJI TEMPAT TANAM ELASTIS UNTUK TANAMAN ZUCCHINI (Cucurbifa maxima) Oleh ESTHER MAYLIANA F
i -w SKRIPSI DESAIN DAN UJI TEMPAT TANAM ELASTIS UNTUK TANAMAN ZUCCHINI (Cucurbifa maxima) Oleh ESTHER MAYLIANA F 29.0625 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR BOGOR Esther: Mayliana.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN lndustri tepung tapioka merupakan salah satu industri
I. PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang lndustri tepung tapioka merupakan salah satu industri berbasis pertanian (agribisnis) yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Bahkan di dalam krisis moneter seperti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain. Tempat dan Waktu Penelitian. Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan
METODE PENELITIAN Desain. Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan data primer dan data sekunder guna rnenggali inforrnasi rnengenai Penggunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya
I. PENDAHULUAN 1.l. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya seiring dengan bergesernya gaya
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A
I ",om 03-@ ANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A07496067 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000 RINGKASAN ANT0
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Setiap orangtua ingin memiliki anak yang cerdas. Namun cerdas dalam hal
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orangtua ingin memiliki anak yang cerdas. Namun cerdas dalam hal 1m tidak hanya pandai menghadapi soal-soal berhitung atau berbahasa saja, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perbankan saat ini dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang sangat ketat (hyper competition) dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Pesatnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. lainnya yang sarnpai saat ini rnasih dirasakan. Krisis rnultidirnensi ini
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonorni sejak Juni 1997 sangat besar darnpaknya terhadap ekonorni Indonesia secara rnenyeluruh. Krisis tersebut rnenyebabkan krisis rnultidirnensi, baik
Lebih terperinciDilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, tetapi seiring dsngan perkembangannya tanaman kelapa sawit ini rnarnpu tumbuh dan berkernbang dengan
Lebih terperinciSTUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F
STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciSTUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F
STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinci@cr KERAGAAN ANAK-ANAK SIBUK: PRESTASI BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN AMALIA KUSUMANINGRUM
ysw4 d @cr KERAGAAN ANAK-ANAK SIBUK: PRESTASI BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN AMALIA KUSUMANINGRUM PROGRAM STUD1 GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS KERAWANAN PANGAN Dl TINGKAT KECAMATAN KOTA BOGOR
ANALISIS KERAWANAN PANGAN Dl TINGKAT KECAMATAN KOTA BOGOR ERNA LUCIASARI SOFlATl SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHlR DAN SUMBER INFORMAS1 Dengan ini saya
Lebih terperinciDlSTRlBUSl DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN Dl ESTUARJA SEGARA ANAKAN, CILACAP JAWA TENGAH OLEH : MUHAMMAD NURSID
DlSTRlBUSl DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN Dl ESTUARJA SEGARA ANAKAN, CILACAP JAWA TENGAH OLEH : MUHAMMAD NURSID PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002 MUHAMMAD NURSID, NRP. P27500011. Distribusi
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Bukn pelajaran merupakan salah satu alat yang penting dan menduknng dalam
BABI Pendahuluan BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bukn pelajaran merupakan salah satu alat yang penting dan menduknng dalam pelaksanaan bela jar mengajar. Eksistensi bukn pelajaran menjadi salah satu
Lebih terperinciGlobalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi yang relatif cepat. menyebabkan persaingan dalam dunia industri semakin tajam, khususnya antar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi ekonomi dan perkembangan teknologi yang relatif cepat menyebabkan persaingan dalam dunia industri semakin tajam, khususnya antar perusahaan yang menghasilkan
Lebih terperinciKEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA
KEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA (Kasus Wanita Buruh lndustri di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : SULASTRI A. 290454 JURUSAN ILMU-ILMU
Lebih terperinci