PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha
|
|
- Verawati Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn usaha rnernbangkitkan sektor perekonornian rnenghadapi krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha dari seluruh lapisan rnasyarakat, rnulai dari pernerintah sarnpai dengan sektor ekonorni terkecll. Kekuatan ekonorni yang dibangun secara bersarna-sarna, diharapkan akan rnernberi keuntungan sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Usaha dernikian tidak dapat berhasil dalarn waktu yang singkat, narnun diperlukan kesabaran dan kerja keras. Peranan Pernerintah terutarna dibutuhkan dalarn sektor perundangundangan, kestabilan politik dan kearnanan, bantuan teknis, serta kernudahan dalarn rnernperoleh ijin. Secara urnum peranan pernerintah rnasih sangat dibutuhkan oleh seluruh sektor ekonorni. Peran pernerintah tersebut pada akhirnya akan dikernbalikan dalarn bentuk pernbayaran pajak, rnasuknya devisa, serta berkurangnya pengangguran. Hal yang paling penting adalah jika seluruh lapisan rnasyarakat telah memperoleh pendapatan yang layak dan purchasing power yang baik rnaka diharapkan tingkat kerawanan sosial dapat bekurang. Kelornpok pengusaha besar yang jurnlahnya relatif sedikit rnerniliki pengaruh besar dalarn kegiatan ekonorni secara agregate terutarna surnbangannya pada Pendapatan Nasional. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan pengusaha besar telah banyak rnemberikan lapangan kerja, rnendatangkan devisa, dan rnernbayar pajak kepada negara. Namun perlu diingat bahwa resiko kegagalan usaha oleh sejurnlah pengusaha besar
2 dapat pula rnernberi darnpak negatif kepada seluruh lapisan masyarakat. Pada saat krisis ekonorni, tidak sedikit pengusaha besar yang tidak sanggup rnenjalankan usahanya, sehingga rnenyebabkan pengangguran, berkurangnya devisa yang masuk, inlfasi, dan berkurangnya pendapatan pemerintah. Dengan alasan tersebut, perlu dikernbangkan sektor-sektor usaha lainya, seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan koperasi. Dilihat dari jurnlahnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah rnerupakan sekor ekonorni yang rnemiliki porsi terbesar dari seluruh sektor ekonorni nasional, namun dari sisi asset dan ornset penjualan per individu, nilainya relatif kecil dibandingkan usaha besar. Sedangkan koperasi rnerupakan organisasi bisnis dari kelompok masyarakat yang diatur dalam undangundang. Secara urnum, pembentukan koperasi didasarkan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Tidak sedikit koperasi yang berhasil menjalankan bisnisnya, seperti Koperasi Angkutan Kota, Koperasi Pengusaha Roti Jakarta, dan lain-lain. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus kepada koperasi dengan rnemberikan kebijakan-kebijakan dan fasilitas kredit yang layak. Bila kita break down sektorusaha Kecil dan Menengah rnenjadi 2 sesuai UU No. 9 tahun 1995, yaitu : a. Usaha Kecil adalah ekonorni rakyat yang berskala kecil, memiliki kekayaan sebanyak Rp.200 juta (diluar tanah dan bangunan); hasil
3 penjualan paling banyak Rp.1 rniliar I tahun; serta bukan anak perusahaan besar. b. Usaha Menengah adalah kegiatan ekonorni berskala menengah dan rnerniliki kriteria kekayaan lebih dari Rp.200 juta s.d. Rp.2 miliar (tidak terrnasuk tanah dan bangunan); hasil penjualan Rp 1 milyar s.d. Rp 25 miliar 1 tahun; serta bukan anak perusahaan besar. Sektor Usaha kecil inilah yang rnasih perlu diturnbuh-kernbangkan di seluruh Indonesia. Kekuatan yang dimiliki oleh para pengusaha kecil adalah core competency pada bidangnya masing-masing. Kendala yang masih dimiliki oleh usaha kecil adalah aspek marketing, aspek management dan aspek modal (3M). Untuk itulah dibutuhkan dukungan dari pihak-pihak terkait, terutama perusahaan mitra bisnis terdekat, baik ke sektor hulu dan ke hilir yang diharapkan dapat memperoleh mutual benefit, misalnya pemasok danlatau penyalur. Pernasok yang bermitra dengan pengusaha kecil dapat mernberikan fasilitas kemudahan rnernperoleh bahan baku. Pola kernitraan ini dilakukan oleh telah dilakukan oleh PT Bogasari dengan beberapa pengusaha makanan yang berbahan baku tepung trigu. Sedangkan PT Astra International bermitra dengan pengusaha kecil daiarn rangka rnernasarkan produk yang dihasilkan, terutama produk yang berkaitan dengan suku cadang otornotif. Dengan pola kemitraan tersebut, pengusaha besar dapat secara bersama-sarna. dengan pengusaha kecil mernbangun perekonomian secara agregate, terutama sektor yang tidaklbelurn digarap oleh
4 pengusaha besar (niche market). Bila kondisi tersebut dapat berkembang secara integrated, maka seluruh lapisan sektor ekonomi dapat mernanfaatkan resource based yang belum digarap secara optimal. Untuk mendukung kegiatan tersebut, sejak lama PT Bank BM ikut serta berperan mengernbangkan sektor pengusaha kecil. Kegiatan yang dilakukan oleh PT Bank BM adalah rnelakukan bantuan keuangan dan dukungan teknis untuk membantu sektor usaha kecil ke arah yang lebih baik. PT Bank BM berharap para pengusaha kecil tersebut dapat berkembang dengan baik dan tidak rnelupakan kemitraan yang telah bersama-sama dibangun. Pada perkembangannya, para mitra pengusaha kecil dan PT Bank BM dapat saling mernelihara hubungan mutual benefit dikedua belah pihak ldentifikasi Masalah Berkaitan dengan penjelasan pada latar belakang, PT Bank BM memiliki beberapa masalah antara lain : a. Persaingan dalam merebut nasabah yang produktif sernakin besar. Dengan perkembangan teknoiogi, para pesaing berusaha meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Selain l~saha yang dilakukan oleh para pesaing, PT Bank BM mencoba 'menciptakan' nasabah. Hal ini dilakukan dengan masuk ke segmen pengusaha kecil yang belum bank minded. PT Bank BM melihat adanya suatu kesernpatan untuk membangun kernitraan dengan pengusaha kecil. Kemitraan ini dilakukan dengan harapan agar kedua belah pihak
5 dapat rnengernbangkan usaha sesuai sasaran masing-masing. PT Bank BM rnernberikan support kepada pengusaha kecil yang potensial untuk mernperbesar Asset dan Sales. Sejalan dengan perkernbangannya, para pengusaha kecil tersebut menyalurkan transaksi-transaksi mereka rnelalui PT Bank BM. Uang kas yang belum digunakan dalarn proses produksi dapat disimpan di PT Bank BM. Pada saat pengusaha kecil tersebut membutuhkan dana untuk mernperluas usaha yang feasible, mereka dapat mernanfaatkan fasilitas kredit dari PT Bank BM. b. Dalam rnembina hubungan dengan para pengusaha kecil yang potensial, PT Bank BM selalu berusaha rnemberikan pelayanan yang baik. Pelayanan tersebut dilakukan dengan jalan rnemberikan bantuan dari keuangan, teknis dan rnanajemen usaha. Beberapa kendala yang rnuncul antara lain adalah terjadinya mismatch antara kebutuhan yang diharapkan pengusaha kecil dengan jalan keluar yang diutarakan oleh PT Bank BM. Hal inilah yang rnenyebabkan tidak semua pengusaha kecil yang dibina PT Bank BM melalui proses kemitraan tersebut dapat berkembang dengan baik. c. Strategi pemasaran yang dilakukan untuk mempertahankan hubungan dengan pengusaha kecil diharapkan dapat berjalan terus. Untuk itu perlu ditelaah kernbali apakah nilai pegorbanan yang dikeluarkan untuk rnernberi kepuasan pelanggan dapat rnernberi darnpak yang positif kepada PT Bank BM. PT Bank BM
6 mengharapkan bahwa pembinaan hubungan dengan pengusaha kecil dapat memberi keuntungan yang bersifat jangka penjang. I.3. Batasan Masalah Dari permasalahan yang dihadapi oleh PT Bank BM, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya menyangkut kepuasan para pengusaha kecil yang potensial terhadap pembinaan secara umum yang dilakukan oleh PT Bank BM. Kegiatan yang akan diteliti adalah sampai sejauh mana persepsi para pengusaha kecil terhadap kualitas layanan Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (Program PUKK). Bagaimana PT Bank BM mengelola atribut kepuasan konsumen untuk memperoleh kepuasan yang maksimal, serta bagaimana hubungan antara berbagai layanan Program PUKK terhadap kepuasan konsumen Perurnusan Masalah Dalam membina hubungan dengan penngusaha kecil, PT Bank BM selalu berusaha untuk mencapai sasaran dengan melakukan berbagai aktifitas, baik dari aspek financial, teknis dan manajemen. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kepuasan konsumen. Dari uraian yang dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi kepuasan pengusaha kecil terhadap layanan Program PUKK? 2. Berapa besar kemampuan perusahaan mampu memenuhi harapan pelanggan?
7 3. Berapa besar tingkat korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan? 4. Bagaimana mengelola atribut kepuasan agar pengusaha kecil tersebut merasa puas terhadap layanan Program PUKK? 1.5. Tujuan Penelitian 1. Mengukur tingkat kepuasan Nasabah UKM secara keseluruhan. 2. Menganalisis faktor lamanya berhubungan dan faktor sektor ekonomi terhadap kepuasan Nasabah UKM 3. Memberi masukan yang bermanfaat guna merumuskan strategi untuk menciptakan pelanggan baru Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini pihak perusahaan diharapkan akan memperoleh informasi tentang atribut-atribut yang rnempengaruhi kepuasan konsumen. Variable yang diamati antara lain kepuasan terhadap kualitas produk, tingkat bunga, kemudahan memperoleh fasilitas, keramahan petugas menangani komplain, kesesuaian bantuan teknis yang diberikan, efektifitas bantuan manajemen. Dengan mengetahui besarnya tingkat kepuasan konsumen terhadap Program PUKK, PT Bank BM dapat memperbaiki kesenjangan antara harapan pelanggan dan kinerja layanan yang diberikan perusahaan. Hal ini diharapkan dapat mendukung usaha menciptakan pelanggan baru.
8 1.7. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya dilakukan kepada pengusaha UKM yang rnernanfaatkan layanan Program PUKK pada PT Bank BM wilayah Jakarta dan Jawa Barat, yaitu wilayah yang rnerniliki jurnlah pengusaha kecil potensial yang besar dan cenderung rnerniliki jenis usaha yang beragarn. Keragarnan jenis usaha diharapkan dapat rnewakilli pendapat nasabah UKM secara keseluruhan.
I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang lndustri perbankan, khususnya bank urnurn, rnerupakan pusat dari sistern keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan dana, rnernbantu
Lebih terperinciPDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonorni dan rnoneter telah mernberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perturnbuhan perekonornian Indonesia yang ditunjukkan dengan rnenurunnya Produk Dornestik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan daerah rnerupakan bagian dari pernbangunan nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar negeri rnernpunyai peranan yang sangat penting. Pada periode tahun 1974-1981 surnber utarna pernbangunan
Lebih terperinciTerjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun metropolitan. Krisis ekonorni tersebut
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia. Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997
L PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997 telah memporak-porandakan fondasi
Lebih terperinciSejak krisis ekonorni rnelanda Indonesia tahun 1997 yang darnpaknya. sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasa-masa
1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejak krisis ekonorni rnelanda ndonesia tahun 1997 yang darnpaknya sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasamasa sangat sulit dan industri perbankan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia. dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga
BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga sekunder. Tercatat dalarn abad terakhir,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi memiliki kedudukan yang khusus dalam perekonomian Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis X yang kuat dalam UUD 1945, dan dalam
Lebih terperinciKetahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan
PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan rnerupakan kebutuhan dasar rnanusia agar dapat hidup dan beraktivitas. Kondisi terpenuhinya kebutuhan ini dikenal dengan istilah ketahanan pangan. Undang-undang No. 7
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perbankan Indonesia Indonesia Pasca Krisis Kondisi perekonornian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan
Lebih terperinciGlobalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.
I. PENDAHULUAN 1.l.Latar Belakang Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. Darnpak yang ditirnbulkan secara langsung
Lebih terperinciSektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi. hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di samping karena merupakan lahan bisnis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rata-rata konsumsi daging ayam ras perkapita penduduk lndonesia. dibandingkan dengan negara Malaysia yang sudah mencapai 25,8 kg dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang A.1. Konsumsi Daging Ayam Ras Rata-rata konsumsi daging ayam ras perkapita penduduk lndonesia baru mencapai 3,45 kg di tahun 2000 merupakan tingkat yang rendah bila dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mernasuki abad 21, aparatur Pernerintah Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta rnenghadapi banyak tantangan yang tidak dapat dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya. alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek
PENDAHULUAN Latar Belakang Kawasan pesisir Indonesia, disarnping kaya akan potensi sumberdaya alamnya, juga mempunyai potensi untuk dikernbangkan rnenjadi obyek pariwisata bahari, baik dilihat dari segi
Lebih terperinci- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai
RINGKASAN DlEN EVlTA HENDRIANA. ANALISIS PEMlLlHAN STRATEGI BERSAING PRlMKOPTl KOTAMADYA BOGOR SETELAH PENGHAPUSAN MONOPOLI TATANIAGA KEDELAI OLEH BULOG. (Dibawah Bimbingan NUNUNG NURYARTONO) Kedelai sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan
PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu
Lebih terperinciPembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya untuk. merupakan perjuangan yang harus dilakukan secara besar-besaran dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Menurut Suroto (1992), pembangunan merupakan perjuangan yang harus dilakukan
Lebih terperinciBesamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat baik bagi usaha penjualan kendaraan roda
Lebih terperincidirnensi kehidupan terrnasuk sektor agribisnis akan sangat berpengaruh pada derajat persaingan pada tingkat lokal, wilayah dan nasional tetapi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang berjalan dewasa ini di berbagai dirnensi kehidupan terrnasuk sektor agribisnis akan sangat berpengaruh pada derajat persaingan pada tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perbankan saat ini dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang sangat ketat (hyper competition) dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Pesatnya pertumbuhan
Lebih terperinciKelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di. sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit termasuk salah satu komoditi andalan lndonesia di sektor lndustri Agribisnis, karena kelapa sawit merupakan bahan baku minyak nabati untuk memenuhi konsurnsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Bank dalam Beberapa Perspektif Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang cukup
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan. pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis.
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan pertanian telah mengalami pergeseran dan pendekatan produksi kepada pendekatan agribisnis. Pembangunan agribisnis ini rnerupakan tanggapan terhadap perubahan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa, seiring dengan perubahan pola hidup dan peningkatan pendapatan masyarakat serta tingkat pendidikan
Lebih terperinciV. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS. adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging,
V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS 5.1. Produksi dan Kebutuhan Ternak 5.1.1 Jenis dan Populasi Ternak Secara urnum jenisjenis ternak yang dikernbangkan rnasyarakat adalah ternak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter beberapa tahun yang lalu telah berhasil diselesaikan pada bulan Juli 2001. Strategi yang tertuang dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola pembangunan ekonomi sentralistik yang telah berlangsung selama lebih dari 32 tahun telah rnernberikan darnpak yang luas bagi pernbangunan ekonomi nasional, khususnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan yang ada di seluruh bidang dalarn kehidupan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Perkernbangan perturnbuhan perekonornian lndonesia kurang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkernbangan perturnbuhan perekonornian lndonesia kurang menggembirakan sejak pertengahan tahun 1997, salah satu penyebabnya karena situasi politik yang kurang rnenggembirakan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang
BAB l PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang rnenarik untuk diamati rneskipun dalam kondisi krisis beberapa tanun terakhir ini. Tingginya populasi masyarakat
Lebih terperinci- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu cara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kesadaran pernerintah akan besarnya potensi kelautan Indonesia, rnenyebabkan paradigrna pernbangunan yang selarna ini kurang rnernperhatikan sektor kelautan rnulai ditinggalkan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan adalah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka menggerakan roda
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titik berat pembangunan nasional dewasa ini adalah pembangunan di bidang ekonomi melalui pewujudan suatu pola pembangunan jangka panjang yang dilakukan secara bertahap.
Lebih terperinciMemasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara. batasan yang berarti. Minya setiap negara semakin bebas bergerak dan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara semakin mendunia atau mengglobal, sehingga antar negara tidak ada lagi batasan yang berarti. Minya setiap negara
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan
I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan terwujudnya berbagai kernudahan bagi perusahaan, khususnya bank dalam memberikan pelayanan yang lebih
Lebih terperinciSeperti telah diketahui bahwa sektor perbankan di lndonesia. dalarn dua tahun terakhir ini. Sejarah perbankan lndonesia tidak dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti telah diketahui bahwa sektor perbankan di lndonesia adalah sektor yang paling besar merasakan darnpak atas terjadinya krisis rnoneter yang selanjutnya disusul oleh
Lebih terperinciVII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN
VII. PENENTUAN DAN PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PETERNAKAN 7.1. Faktor-Faktor Strategis dalam Pengembangan Peternakan di Kabupaten Bengkalis Untuk mengetahui faktor-faktor strategis yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. lainnya yang sarnpai saat ini rnasih dirasakan. Krisis rnultidirnensi ini
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonorni sejak Juni 1997 sangat besar darnpaknya terhadap ekonorni Indonesia secara rnenyeluruh. Krisis tersebut rnenyebabkan krisis rnultidirnensi, baik
Lebih terperinciANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang sernakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada urnurnnya keberhasilan perusahaan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Anak yang dilahirkan ke dunia diibaratkan bagai kertas putih yang rnasih
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Anak yang dilahirkan ke dunia diibaratkan bagai kertas putih yang rnasih kosong, kelak anak itu akan rnenjadi seperti apa tergantung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain. Tempat dan Waktu Penelitian. Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan
METODE PENELITIAN Desain. Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan data primer dan data sekunder guna rnenggali inforrnasi rnengenai Penggunaan
Lebih terperinciKrisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir ini telah berdampak besar bagi kehidupan bangsa lndonesia. Berbagai kegiatan usaha dan pembangunan yang
Lebih terperinciKesimpulan. Beberapa kesimpulan yang menjadi perhatian dari penelitian ini disusun
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang menjadi perhatian dari penelitian ini disusun dalarn rangkaian berikut ini: (1) Karakteristik Personal: Sernua peternak, baik peternak ayarn buras
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN 8.1. Kesirnpulan 1. Pola konsurnsi dan pengeluaran rata-rata rumahtangga di wilayah KT1 memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
Lebih terperinciI.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi
I.' PENDAHULUAN 1. Latar Belakang lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi sangat tinggi, ha1 ini dapat dimengerti karena produk obat-obatan yang dihasilkannya sudah merupakan
Lebih terperincimenjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus
RINGKASAN NYAK ILHAM. Penawaran dan Perrnintaan Daging Sapi di lndonesia : Suatu Analisis Sirnulasi (dibawah birnbingan BONAR M. SINAGA, sebagsi ketua, KOOSWARDHONO MUDIKDJO dan TAHLIM SUDARYANTO sebagai
Lebih terperinciKabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan. (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1 (Malus sylvestris Mill.) di Indonesia. Pada daerah
Lebih terperinciRINGKASAN. ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di
~ RINGKASAN ICHWAN HASANUDIN. Latar Belakang dan Dampak Keberadaan Anak Jalanan di Perempatan Coca-cola, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Utara (di bawah bimbingan Sarwititi S. Agung). Munculnya anak jalanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditujukan kepada pengembangan industri yang berbasis pertanian dan
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan lndustri diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri terutama terhadap industri bernilai tambah tinggi dan berjangkauan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki
I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Surnberdaya rnanusia rnerupakan faktor utarna dalarn rnenentukan berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki oleh seorang Pirnpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus
Lebih terperinciDalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen terhadap produk olahan perikanan yang berrnutu, dewasa ini rnuncul industri pengolahan perikanan yang rnengalarni
Lebih terperinciKERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
KERANGKA PEMlKlRAN Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Secara naluri setiap individu keluarga lebih dahulu rnernanfaatkan setiap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha
BAB l PENDAHULUAN I I. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga
Lebih terperinciKondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada. konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada semua aspek dalam berusaha. Demikian juga dalam bisnis produk konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. PT. BASF lndonesia (PTBI) adalah salah satu perusahaan kimia di
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. BASF lndonesia (PTBI) adalah salah satu perusahaan kimia di lndonesia yang yang merupakan salah satu anak cabang usaha perusahaan transnasional BASF.
Lebih terperinciDilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, tetapi seiring dsngan perkembangannya tanaman kelapa sawit ini rnarnpu tumbuh dan berkernbang dengan
Lebih terperinciKelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai. merupakan suatu produk yang mempunyai banyak produk turunannya dan dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peranan penting sebagai bahan baku minyak goreng di dalam negeri maupun sebagai komoditi ekspor yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan dunia. usaha dan perbankan sebagai penggerak sektor riil.
I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha dan perbankan sebagai penggerak sektor riil. Setelah krisis moneter tahun 1997 melanda Indonesia, sampai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang. berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor (footloose industry) lebih dari 30 % akan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan tekhnologi informasi serta
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan tekhnologi informasi serta desentralisasi, dituntut adanya pelayanan publik yang cepat, tepat dan akurat. Dalam program pembangunan
Lebih terperinciDalam rangka mewujudkan pemerataan hasii-hasil pembangunan, sektor
A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasii-hasil pembangunan, sektor usaha kecil menduduki peran penting strategis dalam pembangunan nasional, baik diaji dari segi kuantitas, maupun
Lebih terperinciRINGKASAN. Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai gizi tinggi dan digemari oleh tua dan
Winda Yunita. F 28.1562. Kajian Teknologi dan Finansial Produk Es Krim (Melorin) Skala Kecil. Di bawah bimbingan Musa Hubeis dan Nuri Andarwulan. RINGKASAN Es krirn merupakan rnakanan jajanan yang bernilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu suatu kerugian yang pemunculannya tidak pasti. Meskipun rnanusia telah berupaya untuk rnelindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan praktek-praktek yang telah dilakukan
Lebih terperinci1. Terdapat permasalahan tata ruang yang meliputi penggunaan lahan yang
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Terdapat permasalahan tata ruang yang meliputi penggunaan lahan yang tumpang tindih (antara ladang dan kawasan hutan produksi, desa definitif di hutan produksi,
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. konsumtif. Dengan begitu banyak bank melihat adanya keuntungan yang bisa
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat semakin bersifat konsumtif. Dengan begitu banyak bank melihat adanya keuntungan yang bisa didapat dari sifat konsumtif
Lebih terperincimenyediakan dana tersebut pemerintah bemsaha agar dana tersebut dapat diperoleh dari
2 menyediakan dana tersebut pemerintah bemsaha agar dana tersebut dapat diperoleh dari dalam negeri sendiri. Dengan alasan tersebut mendorong pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi bank-bank swasta
Lebih terperinciSlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN
SlSTEM PENGEMBANGAN AGROlNDUSTRl SKALA MEClL PRODUK HORTIKULTURA SAYURAN Oleh SRI MULYATI F 30.0640 1997 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR Sri Mulyati, F 30.0640. Sistern Pengernbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Usaha jasa dibidang pengurusan transportasi barang atau freight
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha jasa dibidang pengurusan transportasi barang atau freight forwarder selarna ini sudah banyak dikenal di lndonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 telah menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 telah menyebabkan kesulitan diberbagai kegiatan. Salah satu kesulitan tersebut dirasakan oleh pihak perbankan.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih
I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih tertarik mengelola bisnis corporate banking
Lebih terperinci11. TINJAUAN PUSTAKA
11. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Manajemen Keuangan Daerah Pada dasarnya tujuan utarna pengelolaan keuangan daerah terdiri dari: (1) tanggungjawab, (2) memenuhi kewajiban keuangan. (3) kejujuran,
Lebih terperinci3.2. Metode pengambilan data
!!I. METODE PENELlTlAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di Pulau Bunaken Provinsi Sulawesi Utara yang lokasi penelitiannya dapat dilihat pada Gambar 3 yang disajikan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciPERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR
PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR OLEH : AGUS HERMANA M. S. NRP A 30 1560 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000 Agus Hermana M. S. (A 30 1560).
Lebih terperinciDalarn menghadapi krisis ekonomi dan tingginya tingkat persaingan. usaha akhir-akhir ini, rnembuat banyak perusahaan untuk rnengubah
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn menghadapi krisis ekonomi dan tingginya tingkat persaingan usaha akhir-akhir ini, rnembuat banyak perusahaan untuk rnengubah cara pengoperasian usahanya agar dapat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting,
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting, karena dibandingkan dengan bahan minuman lain, susu adalah minuman yang mendekati kesempumaan. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat penting bagi setiap negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undangundang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah membaiknya perbankan nasional yang sempat menurun karena krisis moneter, perbankan syariah mulai menunjukkan perkembangan eksistensinya dalam membantu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1994).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernbangunan secara garis besar adalah suatu proses rnultidirnensi yang rnelibatkan perubahan st~ktur sosial, kelernbagaan nasional, percepatan perturnbuhan ekonorni,
Lebih terperinciPeran dan fungsi pemerintah pada era otonomi daerah adalah. berupa pelayanan dan pengaturan (fasilitator, regulator dan dinamisator)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran dan fungsi pemerintah pada era otonomi daerah adalah berupa pelayanan dan pengaturan (fasilitator, regulator dan dinamisator) antara lain dalam memperjuangkan terbitnya
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut adalah sumberdaya hayati yang banyak
Lebih terperinciSTUD1 TENTANG POTENSI DAN ANALISIS EKONOMI PERIKANAN KEMBUNG (Rastrelligerspp.) Dl SUNGAlLlAT BANGKA. Oleh: Rinto C
STUD1 TENTANG POTENSI DAN ANALISIS 610 - EKONOMI PERIKANAN KEMBUNG (Rastrelligerspp.) Dl SUNGAlLlAT BANGKA Oleh: Rinto C06495074 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas
Lebih terperinciPENDAHULUAN Gejolak moneter yang terjadi pada November 1997 dan mencapai Mminasi
L PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejolak moneter yang terjadi pada November 1997 dan mencapai Mminasi pada Mei 1998 telah melumpuhkan pembangunan di Indonesia terutama yang berbasis bahan baku impor. Bersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang lndonesia adalah negara kepulauan dan maritim dengan garis pantai terpanjang di dunia yaitu sepanjang 81.000 km dan dengan jumlah pulau kurang lebih 17.508 pulau serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya
I. PENDAHULUAN 1.l. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya seiring dengan bergesernya gaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu produk perkebunan lndonesia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu produk perkebunan lndonesia yang potensinya cerah di masa depan. Dalam perdagangan dunia kakao dikenal dan dibudidayakan sudah cukup lama baik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global pada mileniurn baru, sistern pemasaran
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan global pada mileniurn baru, sistern pemasaran langsung (direct marketing) dan penjualan langsung (direct selling) telah rnenjadi alternatif bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, sehingga menjadikan sektor UKM sebagai
Lebih terperinci