MASYARAUAT KE LAS ATAS
|
|
- Erlin Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 (St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997
2 RINGKASAN DEVl YULlANTl MARTIAS. Analisis Preferensi Konsumen dan Perilaku Konsurnsi Buah-buahan Pada Masyarakat Kelas Atas (Studi Kasus Di Kompleks Pemukiman Villa Duta, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor) (dibawah bimbingan Yayah K. Wagiono). Semakin bertarnbahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan serta kualitas pendidikan menyebabkan kesadaran rnasyarakat akan kebutuhan komposisi gizi yang seirnbang rneningkat dan konsumen menjadi lebih kritis serta lebih rnenyukai buah-buahan yang berrnutu yang rnernenuhi preferensinya. Hal ini menyebabkan rneningkatnya perrnintaan terhadap buah-buahan di dalam negeri. Naiknya permintaan buah-buahan ini harus diirnbangi dengan peningkatan produksi buah lokal dan impor buah-buahan. Agar buah lokal dapat bersaing dengan buah impor, maka produksi buah lokal harus tetap rnemperhatikan pola konsumsi dan preferensi rnasyarakat. Dengan melihat perilaku konsurnsi buah-buahan pada masing-masing konsumen yang rnempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, seperti adanya kelornpok-kelompok etnis, dapat ditentukan varietas buah-buahan yang unggul yang dapat rnemenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk rnengetahui perilaku konsurnsi buah-buahan pada masyarakat kelas atas, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku konsurnsi buah-buahan antara konsurnen kelas atas etnis melayu dengan etnis Tionghoa, untuk mengetahui persepsi atau anggapan konsurnen kelas atas terhadap buah tropis Indonesia, serta untuk rnengetahui preferensi dan standar rnutu yang dikehendaki oleh konsurnen kelas atas terhadap buah tropis Indonesia.
3 Terdapat banyak buah-buahan tropis yang ada di Indonesia. Masing-masing buah terdiri dari berbagai varietas yang mempunyai sifat unggul buah yang spesifik, baik dari segi rasa maupun penarnpilan fisik buah. Varietas yang lebih baik atribut produknya lebih disukai dibanding varietas yang kurang baik atribut produknya. Preferensi konsumen akan mengarahkan konsumen dalam pembelian barang kebutuhannya di pasar. Jadi apa yang dibelinya di pasar merupakan petunjuk atas prefensi dan perilaku konsumsinya. Penelitian ini dilakukan atas dasar pendekatan fisik lingkungan tempat tingga yaitu di Kompleks Pemukiman Villa Duta, Kotamadya Bogor. Penelitian menlibatkan 60 responden yang terdiri atas 35 responden etnis Melayu dan 25 responden etnis Tionghoa. Penentuan sampel konsumen dilakukan dengan rnenggunakan teknik Stratified Random Sampling. Bahan tes produk yang digunakan terdiri dari buah salak varietas Bali dan Pondoh serta buah mangga varietas Arummanis dan Manalagi. Penelitian ini menggunakan The Before Consumption Positioning Technique pada analisis pembentukan persepsi konsumen dan The Affer Consumption Positioning Technique untuk menentukan preferensi konsumen. Data tentang persepsi dan preferensi diolah menggunakan sebaran frekuensi dan analisis diskriminan dengan bantuan paket program komputer Minitab versi 8.2. Sedangkan data tentang perilaku konsumsi diolah dengan cara tabulasi sederhana. Secara umum tidak terdapat perbedaan perilaku konsumsi buah-buahan antara etnis Melayu dengan etnis Tionghoa, kecuali untuk pilihan lebih banyak rnengkonsumsi buah impor pada etnis Tionghoa dan kecenderungan etnis Melayu untuk mengkonsumsi buah yang berukuran relatif lebih besar. Alasan utama masyarakat kelas atas dalam mengkonsumsi buah-buahan. pertama ditentukan oleh faktor gizi, kemudian rasa dan kebiasaan. Apabila mereka
4 ingin rnernilih satu jenis buah, rnaka yang rnenentukan buah tertentu dipilih yaitu dilihat dari faktor rnutu, kernudian kebersihan dan warna buah. Masyarakat kelas atas lebih rnenyukai rnernbeli buah-buahan di supermarket dengan alasan sekalian berbelanja, kualitas yang lebih baik serta lebih nyarnan dan praktis dibandingkan pasar dan kios buah. Urnurnnya rnereka menganggap bahwa buah adalah rnerupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari. Jeruk, ape1 impor, pisang, pepaya, anggur, dan buah lokal musiman rnerupakan buah yang sering dihidangkan dalarn keluarga, karena selain rasanya yang enak dan tingkat ketersediannya yang tinggi, buah-buahan tersebut juga banyak rnengandung vitamin dan dapat sebagai pencuci rnulut. Buah-buahan lokal cenderung lebih disukai untuk disajikan pada acara jarnuan makan 1 pesta karena atribut fisik buah yang rnenarik dan rnudah disajikan dalarn jurnlah besar seperti buah sernangka, pisang, melon, jeruk, nenas dan pepaya. Salak Pondoh dan Mangga Arummanis rnerupakan salak dan rnangga yang sering dikonsurnsi oleh rnasyarakat kelas atas. Kernudian berikutnya untuk etnis Melayu lebih banyak mengkonsurnsi Salak Bali dan Mangga Manalagi, sedangkan untuk etnis Tionghoa yaitu Mangga Gedong dan rnasih banyak terdapat etnis Tionghoa yang tidak mengetahui varietas salak yang sering dikonsurnsinya. Masyarakat kelas atas umurnnya lebih rnenyukai rnengkonsurnsi salak dan rnangga segar daripada salak dan rnangga olahan. Pada waktu musirn salak dirnana harga salak lebih murah dan banyak terdapat dipasaran rnereka justru lebih banyak rnengkonsurnsi buah lain. Hal ini disebabkan karena rnenurut rnereka salak kurang baik buat pencernaan. Sedangkan pada waktu rnusirn rnangga mereka justru lebih banyak rnengkonsurnsi buah rnangga, karena selain rasanya yang enak buah rnangga juga banyak rnengandung vitamin.
5 Atribut buah salak yang cenderung diinginkan konsurnen yaitu : buah salak yang rnernpunyai rasa yang manis, ukuran buah yang besar, daging buah tebal dan keras dan kulit buah yang bersih. Salak Pondoh merniliki keunggulan dari atribut rasa yang rnanis rneskipun belurn tua. Sedangkan Salak Bali rnerniliki keunggulan dari atribut ukuran buah relatif besar, daging buah relatif tebal dan keras serta kulit relatif bersih. Hal ini disebabkan karena Salak Bali rnempunyai sisik buah yang lebih kecil, pendek dan rapat dibandingkan Salak Pondoh. Atribut buah rnangga yang cenderung diinginkan konsurnen yaitu buah rnangga yang rnernpunyai rasa manis, ukuran besar, kulit yang bersih, daging buah cenderung keras, dan derajat kematangan cenderung mentah. Mangga Arurnmanis rnerniliki keunggulan dari atribut rasa, kulit buah yang relatif bersih, dan ukuran buah yang cenderung besar. Sedangkan Mangga Manalagi merniliki keunggulan dari atribut daging buah yang cenderung keras dan derajat kernatangan yang cenderung rnentah. Untuk dapat rnengernbangkan jenis buah-buahan yang sesuai dengan karakteristik perilaku konsurnsi konsurnen buah-buahan, kegiatan pernasaran modern harus mengutamakan penyesuaian strategi pemasaran dengan karakteristik, keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini penting sebagai inforrnasi dalam usaha rneningkatkan rnutu buah, rnenentukan jenis buah-buahan yang sesuai dengan selera konsurnen, serta untuk dijadikan pedornan dalarn pendistribusian buah-buahan ketempat-tempat penjualan buah tertentu yang dihubungkan dengan pilihan atau perilaku konsumsi konsurnen buah-buahan.
6
7
8
9
10
MASYARAUAT KE LAS ATAS
(St~ldi Ibsus MASYARAUAT KE LAS ATAS 111; I{otaiiladya Bogor) Oleh : DEVI YULIANTI MARTIAS r A 30.0017 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997 RINGKASAN
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang
BAB l PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang rnenarik untuk diamati rneskipun dalam kondisi krisis beberapa tanun terakhir ini. Tingginya populasi masyarakat
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis, oleh karena itu Indonesia memiliki keanekaragaman buah-buahan tropis. Banyak buah yang dapat tumbuh di Indonesia namun tidak dapat tumbuh
Lebih terperincilndah Nur Aini Nama Mahasiswa : Nomor Pokok : C Program Studi : Sosial Ekonomi Perikanan Disetujui : I. Komisi Pembimbing
Judul Penelitian : Analisis Profil Segmen Gaya Hidup Konsumen dan Karakteristiknya dalam Mengkonsumsi lkan Segar di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat Nama Mahasiswa : lndah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi
Lebih terperinciDalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen terhadap produk olahan perikanan yang berrnutu, dewasa ini rnuncul industri pengolahan perikanan yang rnengalarni
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat
L PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran berbagai jenis produk
Lebih terperinciKetahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan
PENDAHULUAN Latar Belakang Pangan rnerupakan kebutuhan dasar rnanusia agar dapat hidup dan beraktivitas. Kondisi terpenuhinya kebutuhan ini dikenal dengan istilah ketahanan pangan. Undang-undang No. 7
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perilaku Konsumen
7 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Konsumen Konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan organisasi. Konsumen yang membeli barang atau jasa digunakan untuk kebutuhan sendiri dinamakan konsumen
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Keluarga
31 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Keluarga Usia. Perbedaan usia yang terdapat pada seseorang dapat mengakibatkan perbedaan dalam selera dan kesukaan terhadap merek (Sumarwan 2004). Usia dalam penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan
PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA (Kasus di Desa Pasar Krui dan Desa Ulu Krui, Kecamatan Pesisir Tengah Krui,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA (Kasus di Desa Pasar Krui dan Desa Ulu Krui, Kecamatan Pesisir Tengah Krui,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN Perhatian pemerintah terhadap sektor non-migas, khususnya sektor agribisnis semakin besar. Hal tersebut disebabkan semakin berkurangnya sumbangan devisa yang dihasilkan dari ekspor minyak
Lebih terperinciOleh SUNARTl A
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN SUSU FORVGLA ANAK?ADA KELGARGA BERPENDAPATAN RENDAN (Kasus di Keiurahan Tegallega dan Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor) Oleh SUNARTl A.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang meliputi buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan berfungsi penting dalam proses metabolisme tubuh
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR
,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR
,p PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR Oleh : Maria Imelda Melina A. 29.0842 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat pula dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu. Buah-buahan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan termasuk dalam jenis tanaman holtikultura yang hasilnya dapat dikonsumsi langsung dalam kondisi mentah ataupun masak di pohon dan dapat pula dikonsumsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting di Indonesia. Sektor ini memegang peranan penting dalam perekonomian, seperti kontribusi terhadap peningkatan
Lebih terperinciV. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS. adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging,
V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS 5.1. Produksi dan Kebutuhan Ternak 5.1.1 Jenis dan Populasi Ternak Secara urnum jenisjenis ternak yang dikernbangkan rnasyarakat adalah ternak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang dalam penerapannya mengandalkan sektor pertanian dalam menopang serta sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Sektor pertanian
Lebih terperinciTREND PEMASARAN BERAS DI INDONESlA
TREND PEMASARAN BERAS DI INDONESlA Dr Sutrisno Direktur F-Technopark Fakullas Teknologi Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor 1. PENDAHULUAN Pemasaran memegang peranan yang amat vital dalam suatu sistem
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor
I 1.1. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Hortikultura sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan produktivitas buah-buahan nasional di Indonesia memiliki urgensi penting karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, konsumsi buah,
Lebih terperinciI.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi
I.' PENDAHULUAN 1. Latar Belakang lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi sangat tinggi, ha1 ini dapat dimengerti karena produk obat-obatan yang dihasilkannya sudah merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komoditi. commit to user
digilib.uns.ac.id I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan akan konsumsi buah-buahan di Indonesia semakin meningkat. Suhendra (2011) mengatakan bahwa setiap tahun konsumsi buah di Indonesia terus tumbuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan daerah rnerupakan bagian dari pernbangunan nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN (Studi Kasus Pad* Industri Kecll Rotan, Desa Curug Kulon, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang) Duma Netty Simanjuntak A. 280948
Lebih terperinciVIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN 8.1. Kesirnpulan 1. Pola konsurnsi dan pengeluaran rata-rata rumahtangga di wilayah KT1 memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan yang ada di seluruh bidang dalarn kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu potensi terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini tercermin dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah, terutama hasil pertanian. Buah-buahan adalah salah satu potensi terbesar yang ada di
Lebih terperincimenjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus
RINGKASAN NYAK ILHAM. Penawaran dan Perrnintaan Daging Sapi di lndonesia : Suatu Analisis Sirnulasi (dibawah birnbingan BONAR M. SINAGA, sebagsi ketua, KOOSWARDHONO MUDIKDJO dan TAHLIM SUDARYANTO sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya buah-buahan impor masuk ke pasar dalam negeri menunjukkan bahwa masih rendahnya kepercayaan atau loyalitas konsumen terhadap kualitas buah-buahan lokal.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan besarnya jumlah penduduk yang ada. Banyaknya penduduk yang ada
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki luas wilayah yang besar. Negara yang terdiri dari banyaknya pulau ini tentunya juga memiliki jumlah daratan yang banyak. Besarnya
Lebih terperinciKERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
KERANGKA PEMlKlRAN Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Secara naluri setiap individu keluarga lebih dahulu rnernanfaatkan setiap
Lebih terperincii b : C : Sosial Ekonomi Perikanan (SEI) Judul
Judul Narna Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi :Perilaku Konsumsi Rumah Tangga Pegawai BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Bogor Terhadap lkan Asin : Ita Nuryati : C04496022 : Sosial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan gejala umum dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun terakhir ini. Dengan beban kerja yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan merupakan sumber vitamin A, C, serat, dan mineral yang sangat berguna sebagai zat pengatur tubuh manusia. Vitamin dan mineral yang banyak terkandung dalam
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Gunung Lingkung merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang paling dominan saat ini adalah teh.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting,
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu produk pertanian yang sangat penting, karena dibandingkan dengan bahan minuman lain, susu adalah minuman yang mendekati kesempumaan. Hal ini
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta. Informasi ini hanya digunakan untuk penelitian dalam rangka penulisan skripsi.
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH- BUAHAN DI TOKO BUAH SEKITAR PASAR INDUK BUAH DAN SAYUR GEMAH RIPAH Ana Rosita Sari (20130220041),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia agribisnis di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia umumnya merupakan suatu sistem pertanian rakyat dan hanya sedikit saja yang berupa sistem perusahaan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang
A. Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian minat masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang dilakukan di tiga wilayah
Lebih terperinciANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA
ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA WlSllNU EKA SAPUTRA A 27.1583 JURUSAN ILMU-ILMU SOSLAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG GAYAM (Inocarpus edulis Forst) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PANGAN. Oleh : EN1 KURNIAWATI A 31.
PEMANFAATAN TEPUNG GAYAM (Inocarpus edulis Forst) UNTUK PEMBUATAN BISKUIT DALAM RANGKA PENGANEKARAGAMAN PANGAN Oleh : EN1 KURNIAWATI A 31.1453 JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa, seiring dengan perubahan pola hidup dan peningkatan pendapatan masyarakat serta tingkat pendidikan
Lebih terperinci(Studi Kasus Di Kotamadya Bogor)
ANAL.XSIS PREFERENSI ICONSUMEN DAN PILIHARI USAHA PEDAGANG PENGECER TEREIADAP B UAIX LOXCAL DAN BUM IMPOR (Studi Kasus Di Kotamadya Bogor) Olelz : Noya Christina Adelina. A 290314 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
Lebih terperinciKondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada. konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada semua aspek dalam berusaha. Demikian juga dalam bisnis produk konsumsi (consumer good), kondisi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi buah buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah buahan juga bersifat
Lebih terperinciBesamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia merupakan potensi pasar yang sangat baik bagi usaha penjualan kendaraan roda
Lebih terperinciMemasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara. batasan yang berarti. Minya setiap negara semakin bebas bergerak dan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara semakin mendunia atau mengglobal, sehingga antar negara tidak ada lagi batasan yang berarti. Minya setiap negara
Lebih terperinciTerjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun metropolitan. Krisis ekonorni tersebut
Lebih terperinciTabel Distribusi Persepsi Sampel Terhadap Harga Buah Jeruk Persepsi Harga Buah Jeruk
Lampiran 4 Tabel Distribusi Persepsi Sampel Terhadap Harga Buah Jeruk Persepsi Harga Buah Jeruk Jumlah sampel Orang % Murah 50 71.43 Sedang 12 17.14 Mahal 8 11.43 Jumlah 70 100 Sumber : Analisis Data Primer
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN BUAH DI GIANT HYPERMARKET MARGO CITY
Maria Ulfa/34212430/3DD01 Pembimbing : Dr. Aris Budi Setiawan, SE.,MM. Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2016 STRATEGI PEMASARAN BUAH DI GIANT HYPERMARKET MARGO CITY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam Indonesia mempunyai kekayaan pertanian yang berlimpah, baik jenis maupun macamnya. Salah satu hasil pertaniannya adalah buah-buahan. Komoditi hortikultura khususnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen. Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi
TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi berbentuk sandang, pangan, servis peralatan dan sebagainya (Engel et
Lebih terperinciiv vi vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR IS1
DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halan nan iv vi vii 1. PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rurnusan Masalah... 1.3 Tujuan Penelitian... 1.4 Manfaat Penelitian... 1.5
Lebih terperinciL PENDAHULUAN. Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong. sayuran rernpah. Bawang merah banyak sekali dibutuhkan untuk
L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rernpah. Bawang merah banyak sekali dibutuhkan untuk memasak guna menambah cita rasa dan kenikmatan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mampu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) MELALUI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Kasus Kota Bogor, Jawa Barat) Oleh : HAMRAH A
PENGEMBANGAN VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) MELALUI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Kasus Kota Bogor, Jawa Barat) Oleh : HAMRAH A 14104675 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciyang terbagi Pasar Johar (Bangunan Induk) m 2 Menyediakan : Kain, souvenir pernikahan, peralatan rumah tangga grosir dan satuan
13 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Lokasi Wilayah Johar Lokasi Wilayah Penelitian ini dilakukan di kompleks Johar Semarang yang terletak di jalan KH. Agus Salim, Kelurahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label
PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen
Lebih terperinciA N A L I S IS P ER I L A KU KO N S UM EN BU AH D I PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KECAMATAN KALIWATES, KABUPATEN JEMBER
A N A L I S IS P ER I L A KU KO N S UM EN BU AH D I PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KECAMATAN KALIWATES, KABUPATEN JEMBER Nyra Dewi Kartika 1) Evita Soliha Hani 2), Rudi Hartadi 2) 1) Jurusan Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia perbankan saat ini dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang sangat ketat (hyper competition) dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Pesatnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Eliza dkk, Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik usaha
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal
PENDAHULUAN Latar Belakang Peluang berkebun buah selalu berangkat dari adanya peluang pasar. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal pokok inilah yang paling menentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu komoditas agroindustri yang sudah tidak asing lagi di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas agroindustri yang sudah tidak asing lagi di Indonesia adalah salak. Salak (Salacca edulis) merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara yang sangat
Lebih terperinci- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai
RINGKASAN DlEN EVlTA HENDRIANA. ANALISIS PEMlLlHAN STRATEGI BERSAING PRlMKOPTl KOTAMADYA BOGOR SETELAH PENGHAPUSAN MONOPOLI TATANIAGA KEDELAI OLEH BULOG. (Dibawah Bimbingan NUNUNG NURYARTONO) Kedelai sebagai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut adalah sumberdaya hayati yang banyak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi menitikberatkan pada bidang pertanian dan industri yang berbasis pertanian atau biasa disebut agroindustri. Dalam sistem agribisnis, agroindustri adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu jenis tanaman yang menghasilkan buah yang dapat dimakan mentah ataupun
RINGKASAN Nama : Shinta Puji. M, Judul : Perencanaan Persediaan dan Pengendalian Mutu Buah Lokal di Sinar Supermarket Surabaya (Studi Kasus di PT. Sinar Supermarket), Dosen Pembimbing Utama : Dr. Ir. H.
Lebih terperinciPermintaan konsumen terhadap buah jeruk ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi jeruk dalam negeri sehingga dipenuhi oleh jeruk impor.
PENDAHULUAN Pemberlakuan pasar bebas dapat menjadi peluang sekaligus juga ancaman bagi perdagangan komoditas kita, termasuk komoditas pertanian. Selain itu, saat ini muncul fenomena global yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang perkembangannya begitu cepat seperti saat ini banyak perusahaan yang berlomba - lomba menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini terjadi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Perilaku Konsumen Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan
1 BAB I PENDAHULUAN Padababiniakandibahasmengenaipendahuluan merupakanbagianawaldarisuatupenelitian. pendahuluaniniterdiridarilatarbelakangmasalah yang Bab yang menjelaskantimbulnyaalasan-alasanmasalah
Lebih terperinciANALISIS POLA KONSUMSI BUAH IMPOR PADA RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN TINGGI DI KOTA BOGOR OLEH : RULLYANTO A
ANALISIS POLA KONSUMSI BUAH IMPOR PADA RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN TINGGI DI KOTA BOGOR OLEH : RULLYANTO A 14101695 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan buah impor. Mengetahui karakteristik konsumen buah akan menjawab dari
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karekteristik Identitas Konsumen Karakteristik Identitas Konsumen merupakan indentitas yang dimiliki konsumen dalam membeli buah-buahan di toko buah yang menyediakan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang. berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor
1. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Krisis yang berkepanjangan telah memberikan pelajaran yang berharga bagi perekonomian lndonesia. lndustri yang berbasis impor (footloose industry) lebih dari 30 % akan
Lebih terperinciDilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, tetapi seiring dsngan perkembangannya tanaman kelapa sawit ini rnarnpu tumbuh dan berkernbang dengan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. modern tersebut rnenggeser keberadaan pasar-pasar tradisional. Keberadaan
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan retail di era globalisasi ini sernakin ketat setiap tahul1, hal ini dapat dililiat dari perkembangan industri pasar retail yang semakin lama
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN AKSES FISIK, AKSES EKONOMI, DAN PENGETAHUAN GlZl TERHADAP KONSUMSI PANGAN MAHASISWA IPB IPAH RAHMAH
ANALISIS HUBUNGAN AKSES FISIK, AKSES EKONOMI, DAN PENGETAHUAN GlZl TERHADAP KONSUMSI PANGAN MAHASISWA IPB IPAH RAHMAH PROGRAM STUD1 GlZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYAKELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam peranan perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata pencaharian di sektor pertanian,
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Konsumsi Buah dan Sayuran Sikap Siswa Sekolah Dasar di SD Negri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010 1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang
I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi dan Jenis Beras Secara garis besar jenis beras yang ada dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu beras pera dan beras pulen. Beras pulen umumnya dihasilkan
Lebih terperinci(Rice to Rice Processing Technology)
TEKMOLOGI PENGOLAHAN BERAS KE BERAS (Rice to Rice Processing Technology)?)Dosen Departemen Teknik Pertanian, FATETA, IPB 2)Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, FATETA, IPB Permasalahan utama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah merupakan pangan penting yang dapat menjadi sumber karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan senyawa fenolat yang berfungsi sebagai antioksidan. Studi epidemiologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu suatu kerugian yang pemunculannya tidak pasti. Meskipun rnanusia telah berupaya untuk rnelindungi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. laku perekonomian kota ini. Sebagai pintu gerbang internasional yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang DKI Jakarta rnemiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan propinsi lain. Sebagai ibukota negara dan pusat pernerintahan, berbagai kebijaksanaan ekonomi nasional dilahirkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Setiabudi 8
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang didalamnya terkandung nilai gizi
Lebih terperinciANALISIS EKUITAS MEREK SUSU HIGH CALCIUM ANLENE (Kasus di Kota Bogor)
ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU HIGH CALCIUM ANLENE (Kasus di Kota Bogor) Oleh : PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRlBlSNlS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 RINGKASAN YUANNITA IRRAWATI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada mulanya belanja merupakan suatu kegiatan menukarkan sejumlah uang dengan barang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari seperti rnernbeli rnakanan, pakaian,
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan merupakan jenis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan berbagai jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Namun sayangnya, masih banyak
Lebih terperinci