ANALISIS ONGKOS PRAKTIKUM PEMESINAN BERDASARKAN TIPE PROSES DESAIN PRODUK Purnawan, Maman Kusman, Yayat, Ega Taqwali Berman
|
|
- Surya Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS ONGKOS PRAKTIKUM PEMESINAN BERDASARKAN TIPE PROSES DESAIN PRODUK Purnawan, Maman Kusman, Yayat, Ea Taqwali Berman Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menanalisis onkos praktikum pemesinan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI berdasarkan tipe proses desain produk praktikum. Penelitian menunakan metode deskriftif. Data dikumpulkan melalui studi literatur, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini telah menemukan; (1) desain produk pemesinan yan diunakan sebaai pekerjaan praktikum pemesinan adalah mandrel yan mempunyai tipe proses bubut muka dan rata luar, bubut tirus luar, bubut alur luar, bubut ulir seitia luar, dan kartel. (2) Komponen-komponen onkos praktikum meliputi onkos material benda kerja, operasi mesin, dan pahat yan ditulis denan formula C u = C M + C m + C e atau yan ditulis secara rinci : L C otb + r. C. t BK tc C u = xh + CMI + [( C fx + Cd + Ci ) xtm ] + ( ) x, dan L r + 1 T (3) Besarnya onkos praktikum pemesinan berdasarkan analisis tipe proses desain produk yan diteliti sebesar Rp ,00 per mahasiswa yan terdiri atas onkos material, onkos operasi mesin, dan onkos pahat denan proporsi masin-masin 36,48%, 59,66%, dan 3,86%. Abstract : The aim of this research was to analyze the machinery practical cost based on product desin in mechanical enineerin department of FPTK UPI. Descriptive method was used for this research. The data were collected throuh reference study, study of documentation, and observation. Based on the research, it is shown that; (1) Mandrel was product desin that used in the conventional lathe machinin practical work. It has some process type of turnin, i.e. external facin and turnin, external taperin, external roovin/neckin, external threadin, and knurlin. (2) Cost component consist of material cost, macinin cost, and tools cost, that wrote as C u = C M + C m + C e or in details formula as : L C otb + r. C. t BK tc C u = xh + CMI + [( C fx + Cd + Ci ) xtm ] + ( ) x, and (3) The count L r + 1 T of conventional lathe machinery practical cost was Rp 11, that consist of 36.48%, 59.66%, and 3.86% respectively for material cost, machinin cost, and tool cost. Kata Kunci : Onkos praktikum pemesinan, tipe proses, desain produk Pendahuluan Efektifitas pembelajaran perlu ditinkatkan denan cara merancan, menujicobakan, dan menevaluasi model pembelajaran yan telah diterapkan tersebut. Dari berbaai penelitian yan telah dilakukan, disimpulkan bahwa model pembelajaran praktikum sanat cocok untuk meninkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep ilmu yan berhubunan denan ejala-ejala alam (ilmu eksakta). Mahasiswa yan melakukan praktikum memiliki hasil belajar yan lebih tini dibandinkan denan mahasiswa yan tidak melakukan praktikum dalam pemahaman suatu konsep (cox dan Junkin III, dalam Ida Hamidah 2004:35) Keiatan praktikum pemesinan bai mahasiswa di JPTM merupakan salah satu metoda pembelajaran untuk mencapai tia tujuan secara bersamaan, yaitu : meninkatkan keterampilan konitif, keterampilan afektif, dan keterampilan psikomotorik. Selain itu pembelajaran praktikum jua cocok untuk melatih proses pembiasaan diri dalam memecahkan persoalan-persoalan teknis secara ilmiah, karena semua keterampilan yan pentin dalam 1
2 praktikum dapat dilatih secara bersamaan. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah menanalisa ejala, menumpulkan informasi, menyusun hipotesa, menyusun rencana kerja untuk memeriksa kebenaran hipotesa dan menevaluasi data-data yan diperoleh, menarik kesimpulan, dan melaporkan hasil praktikum. Dalam waktu selanjutnya keterampilanketerampilan tersebut merupakan bekal yan akan bermanfaat bai mahasiswa untuk mencapai kompetensi, baik sebaai ahli teknik maupun sebaai uru di bidan teknik mesin. Penelitian ini dilatarbelakani oleh kenyataan-kenyataan kuran optimalnya keiatan praktikum di JPTM, khususnya dalam perencanaan proram keiatan praktikum pemesinan. Diantara indikatornya adalah dari sei perencanaan anaran yan dinilai kuran proposional karena tidak adanya data empirik yan konret untuk menentukan besarnya biaya yan dibutuhkan untuk keiatan parktikum. Metode yan serin dipakai adalah denan berdasarkan jumlah SKS mata kuliah dan jumlah mahasiswa yan menontraknya. Ditinjau dari konsep pendidikan berbasis industri, penentuan biaya denan menunakan metode ini jelas kuran sesuai karena tidak akan mampu menentukan dan memprediksi keuntunan atau keruian yan terjadi dari keiatan praktikum tersebut. Efek lansun yan terlihat adalah mesin-mesin banyak yan rusak dan tidak dapat diunakan apalai bereenerasi. Hal ini tentu merupakan suatu indikator keaalan investasi. Berdasarkan paparan di atas, maka diperlukan suatu metode untuk menanalisis biaya praktikum secara empirik. Banyak metode yan dapat dikembankan untuk menanalisis biaya. Pada penelitian ini akan disusun suatu metode untuk menanalisis biaya praktikum berdasarkan tipe proses desain produk. Metode ini dikembankan berdasarkan konsep bahwa keiatan praktikum pemesinan merupakan keiatan pelatihan produksi. Tujuan dan Manfaat Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menhasilkan metode untuk menanalisis onkos praktikum pemesinan di JPTM FPTK UPI. Secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan sebaai berikut : 1. Mendapatkan desain produk yan diunakan sebaai bahan praktikum pemesinan untuk perhitunan waktu dan onkos pemesinan. 2. Mendapatkan parameter-parameter konret beserta datanya untuk membentuk formula onkos praktikum pemesinan di JPTM FPTK UPI. 3. Menhasilkan perhitunan onkos praktikum pemesinan secara empirik di JPTM FPTK UPI. 2
3 Hasil penelitian ini bermanfaat untuk meninkatkan efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan praktikum sehina secara lansun akan berimplikasi terhadap peninkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran di JPTM FPTK UPI. Secara khusus manfaat hasil penelitian ini adalah sebaai berikut : 1. Bai JPTM FPTK UPI, hasil penelitian ini bermanfaat dalam menentukan besarnya alokasi dana untuk keiatan praktikum pemesinan secara lebih akurat. 2. Sebaai pilotin project, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan ataupun komparator untuk menentukan alokasi dana keiatan praktikum mata kuliah lain. 3. Dalam waktu selanjutnya hasil penelitian ini sanat bermanfaat untuk penembanan Unit Jasa Industri di JPTM FPTK UPI. Metodoloi Metode yan diunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini diunakan untuk memecahkan permasalahan yan sedan dihadapi pada situasi sekaran yaitu untuk menentukan biaya praktikum pemesinan secara tepat di JPTM FPTK UPI. Penelitian dilakukan selama dua bulan, dimulai pada bulan September 2007 dan berakhir pada bulan Oktober Penelitian berlokasi di JPTM FPTK UPI, denan lokasi khusus di workshop produksi JPTM FPTK UPI. Prosedur penelitian ini menikuti tahapan sebaai berikut : 1. Menadakan studi pendahuluan untuk menetahui alur pelaksanaan praktikum pemesinan di JPTM FPTK UPI. 2. Menadakan studi literatur untuk menhasilkan formula onkos yan sesuai denan kondisi pelaksanaan praktikum pemesinan di JPTM FPTK UPI. 3. Penumpulan data yan meliputi data desain produk praktikum, material benda kerja, tools material, ruanan praktikum, mesin-mesin yan diunakan untuk praktikum, peralatan yan diunakan, dan tenaa teknisi. 4. Melakukan perhitunan onkos tetap 5. Melakukan perhitunan onkos operasi mesin dan tools 6. Menanalisis proses pemesinan berdasarkan desain produk 7. Perhitunan onkos produksi produk praktikum pemesinan 3
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Desain produk praktikum pemesinan Berdasarkan hasil observasi, produk praktikum pemesinan meliputi produk latihan bubut, produk latihan uji kompetensi bubut, dan produk abunan kerja banku dan pemesinan konvensional. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada produk latihan uji kompetensi bubut. Produk ini berbentuk mandrel, yaitu berfunsi sebaai alat bantu dalam pembuatan roda ii lurus. Material benda kerja terbuat dari bahan ST 37, mempunyai ukuran awal Ø 25,4 mm x 105 mm. Tipe proses yan dilakukan meliputi : bubut muka, bubut rata, bubut bertinkat, bubut alur, bubut tirus luar, champer luar, dan kartel. Ditinjau dari produk yan dihasilkan terdapat satu tipe proses yan tidak terlaksana, yaitu tipe proses bubut ulir seitia luar, sehina produk belum dapat memenuhi rencana funsi sebaai mandrel. Gambar 1. Desain produk latihan uji kompetensi Produk pemesinan merupakan salah satu output yan harus diperhitunkan dalam praktikum pemesinan. Meskipun keiatan ini bersifat pelatihan, namun efisiensi dalam pelaksanaannya terutama dalam biaya pelatihan/praktikum patut dipertimbankan. Sudah seharusnya bila produk pemesinan yan dihasilkan melalui pelatihan tersebut tidak hanya menacu pada jenis operasi yan harus dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menunjan pencapaian kompetensi, tetapi jua harus menacu pada funsi produk yan tepat sehina produk tersebut tidak hanya dapat diperunakan tetapi jua memunkinkan untuk dapat dijual yan menhasilkan nilai tambah. Dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Industri Loam dan Mesin, terutama pada Kompetensi Melakukan Pekerjaan denan Mesin Bubut, tidak secara eksplisit menjelaskan bentuk produk pemesinan sebaai output dari proram. Adapun jenisjenis operasi pemesinan yan harus dipelajari maupun ditunjukkan/didemonstrasikan oleh 4
5 peserta pelatihan secara eksplisit tercantum pada deskripsi pembelajaran. Jenis-jenis operasi pemesinan pada kompetensi Melakukan Pekerjaan denan Mesin Bubut tersebut meliputi ; membesarkan luban, menebor, mereamer, membubut ulir, dan memoton. Sedankan jenisjenis operasi pemesinan bubut yan tercantum dalam kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Teknik Pemesinan meliputi : membubut rata, bertinkat, serta kartel, menebor, membubut dalam dan reamer, membubut tirus luar dan dalam, membubut ulir seitia luar dan dalam. Berdasarkan kenyataan tersebut terlihat bahwa jenis operasi pemesinan bubut yan dipraktikan mahasiswa masih jauh dari kuantitas jenis operasi yan dipersyaratkan oleh SKKNI. Aar relevansinya meninkat, maka diperlukan desain produk yan baru yan tidak hanya mempunyai relevan dalam jenis proses tetapi jua relevan denan kebutuhan masyarakat. Sehina produk hasil praktikum pemesinan mampu memberikan nilai tambah. 2. Formula onkos praktikum pemesinan Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa onkos utama dalam pelaksanaan praktikum pemesinan di atas hanyalah untuk onkos material saja, karena untuk onkosonkos yan lain tidak dibebankan pada keiatan praktikum tersebut. Sebaai contoh onkos operasi mesin tidak diperhitunkan, karena kenyataannya daya listrik yan dipakai dibayar oleh institusi, onkos operator tidak ada karena dikerjakan oleh mahasiswa, onkos teknisi jua tidak ada karena teknisi atau instruktur/dosen merupakan peawai neeri yan diaji oleh neara. Contoh lain untuk proses membubut, onkos pahat bubut jua tidak ada karena pahat yan dipakai untuk praktikum adalah pahat yan diasah oleh mahasiswa pada mata kuliah sebelumnya. Namun demikian, sesuai denan tujuan dari penelitian ini, maka dalam penelitian ini telah diidentifikasi sumber-sumber onkos yan dipandan berkaitan lansun denan pelaksanaan praktikum pemesinan. Sehina dapat dirumuskan bentuk formula onkos yan mendekati kenyataan (fakta konkret) di lapanan. Formula onkos yan disusun dapat dijadikan patokan dalam penentuan biaya praktikum pemesinan secara rasional, denan asumsi onkos total per produk sama denan biaya praktikum pemesinan tiap mahasiswa. Formula biaya yan diperoleh dari hasil observasi di lapanan adalah sebaai berikut : C u = C M + Σ C p Dimana ; C u = Onkos total per produk atau biaya praktikum tiap benda kerja tiap mahasiswa (Rp / mahasiswa ) C M = Onkos material (Rp / produk ) C p = Onkos produksi (Rp / produk) 5
6 Selanjutnya onkos material disusun oleh hara pembelian material dan onkos tak lansun yan berupa onkos transportasi pembelian, onkos penyimpanan, onkos precuttin, dan sebaainya. Onkos pre-cuttin dan onkos transportasi dianap tidak ada karena dalam pembelian material dapat meminta untuk dipotonkan sekalian tanpa dikenakan onkos tambahan dan pemesanan material dapat dilakukan melalui telepon yan telah masuk dalam overhead kantor. Sehina formula onkos material yan diunakan adalah sebai berikut : C M = C MO + C MI Dimana; C MO = hara material benda kerja (Rp / mahasiswa ) C MI = onkos penyimpanan material (Rp/ mahasiswa ) Untuk menhitun hara material tiap mahasiswa atau material awal benda kerja tiap mahasiswa diunakan formula sebaai berikut : Dimana ; C MO = L L BK x C L BK = Panjan (berat) benda kerja (mm) L = Panjan (berat) material total (mm) C = Hara material total (Rp), C = W x C ST W = Berat material total (K) C ST = Hara material tiap kiloram (Rp/k) Sementara itu perhitunan onkos produksi dibatasi pada onkos pemesinan dan onkos pahat, sedankan onkos peralatan diabun dalam perhitunan onkos mesin dan kelenkapannya. Formula untuk menhitun onkos produksi dalam penelitian ini adalah : C p = C m + C e Dimana ; C m = onkos pemesinan (Rp / produk), C m = C om x t m C om = Onkos operasi mesin (Rp/menit) t m = waktu pemesinan (menit) tc C e = onkos pahat (Rp/produk) C e = c e T c e = onkos pahat permata poton Rp/mata poton tc T = sebaian dari umur pahat (yan berkuran akibat pemakain setiap menhasilkan satu produk) merupakan rasio antara waktu pemotonan efektif t c denan umur pahat T; mata poton/produk 6
7 Dalam praktikum pemesinan, khususnya pemesinan bubut menunakan pahat HSS yan dapat diasah ulan. Onkos penasahan tidak diperhitunkan karena proses penasahan pahat dilakukan di luar praktikum pemesinan, sehina dapat diasumsikan pahat telah siap untuk diunakan denan umur pahat sesuai denan parameter pemotonan yan akan dilakukan. Berdasarkan perbandinan antara jenis bahan pahat yaitu HSS denan benda kerja berupa baja karbon medium dihasilkan kecepatan poton moderat berkisar antara 30 m/menit s.d. 50 m/menit denan kecepatan pemakanan antara 0,1 mm/r sampai denan 0,4 mm/r dihasilkan umur pahat sekitar 60 menit. ( Taufiq Rochim, 1993 : 122). Formula onkos mata poton pahat menunakan rumus pahat yan dapat diasah tanpa memasukan onkos penyetelan pahat pada tool shank karena pahat lansun dipasan pada tool post. Formula onkos mata poton pahat adalah sebai berikut. c e = C otb + r c t r +1 dimana, c e = onkos mata poton pahat ; Rp/mata poton C otb = hara pahat HSS atau pahat denan karbida sisipan yan dipatri keras (brazed carbide tip) dalam kondisi siap pakai (tajam) ; Rp r = jumlah penasahan yan munkin dilakukan, sampai mata poton menjadi pendek (diperkirakan sekitar 4 s.d. 15 kali ) c t = onkos penasahan pahat, terantun pada onkos operasi permenit untuk proses penasahan c, dan waktu penasahan t Berdasarkan uraian di atas maka formula biaya praktikum yan dihasilkan dari penelitian ini secara aris besar terdiri atas tia komponen, yaitu : onkos material, onkos operasi mesin, dan onkos pahat. Ketia komponen tersebut dapat dirumuskan dalam suatu formula sebaai berikut. C u = C M + C m + C e Atau secara rinci dapat dituliskan sebaai berikut. L LBK C u = xh + C + [( C + C + C ) xt ] MI fx d i m C + ( otb + r. C r + 1. t t c ) x T 3. Perhitunan onkos praktikum pemesinan Berdasarkan komponen-komponen pada formula yan telah disusun di atas, kemudian dikumpulkan data-data yan akan diunakan dalam perhitunan. Komponen-komponen onkos yan dihitun yaitu : onkos material, onkos operasi mesin, dan onkos pahat. 7
8 Berdasarkan desain produk yan diteliti, kemudian dibuat tabel perencanaan dan analisis proses pemesinan. Dalam tabel ini berisi hal-hal pokok pemesinan, diantaranya adalah urutan proses, elemen proses, aya pemotonan, daya, waktu pemotonan dan sebaainya. Jua dibuat tabel analisis waktu pemesinan yan meliputi waktu non produktif, waktu penantian pahat, dan waktu pemotonan. Perencanaan proses produksi menhasilkan enam tahapan proses, yaitu bubut rata dan muka, kartel, benda dibalik dilanjutkan denan proses bubut muka dan rata, bubut alur, bubut tirus luar, dan bubut ulir sei tia luar. Perhitunan elemen proses, yaitu kecepatan poton (v), kecepatan putaran (n), dan kecepatan makan (f)) selain berantun pada bahan dan eometri pahat serta material benda kerja jua berantun pada kemampuan mesin yan diperunakan. Dalam perencanaan operasi, putaran yan diunakan adalah putaran dibawah hara putaran teoritis ekonomis. Hal ini karena adanya keterbatasan tinkat putaran yan dimiliki mesin, kendala daya, dan demi mendapatkan umur pahat yan optimum. Waktu pemesinan dalam penelitian ini meliputi tia komponen, yaitu waktu pemotonan t c, waktu penantian/pemasanan pahat t d, dan waktu non produktif t a. Waktu pemotonan t c dihitun berdasarkan perencanaan proses pemesinan. Waktu non produktif meliputi waktu pemasanan benda kerja t LW, waktu penawalan t AT, waktu penakiran t RT, waktu penambilan produk t UW, dan waktu persiapan t s, sedankan waktu untuk keiatan pribadi operator tidak dihitun. Dua komponen waktu lainnya yaitu waktu non produktif t a dan waktu penantian/ pemasanan pahat t d diperoleh berdasarkan penamatan lansun terhadap kerja mahasiswa ketika melakukan praktikum. Hasil perhitunan menhasilkan waktu pemesinan total adalah 116,81 menit 120 menit denan komposisi waktu pemesinan diperlihatkan pada ambar berikut. Waktu pemesinan Waktu non produktif, 32, 27% Waktu non produktif, 26.49, 23% Waktu non produktif, 58.32, 50% Gambar 2. Komposisi waktu pemesinan 8
9 Onkos total per produk (unit cost) atau onkos praktikum pemesinan dihitun berdasarkan hara ketia elemen onkos di atas. Onkos total per produk / onkos praktikum pemesinan berdasarkan analisis jenis proses pada desain produk adalah sebesar Rp ,81 atau dibulatkan menjadi Rp ,00. Hasil perhitunan menunjukkan onkos terbesar adalah onkos operasi mesin yaitu sebesar 59,66% atau Rp 6.950,-, kemudian onkos material 36,48% atau Rp 4.250,- dan onkos pahat yan dihubunkan denan umur pahat sebesar 3,86% atau Rp 450,-. Simpulan dan saran Secara umum hasil penelitian ini telah sesuai denan tujuan yan inin dicapai melalui penelitian ini. Simpulan yan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Desain produk yan diunakan dalam praktikum pemesinan bubut adalah mandrel yan diproduksi denan menunakan lima jenis proses bubut, yaitu; bubut muka dan rata, bubut alur luar, bubut tirus luar, bubut ulir seitia luar, dan kartel. 2. Komponen-komponen onkos praktikum meliputi onkos material benda kerja, operasi mesin, dan pahat yan ditulis denan formula C u = C M + C m + C e atau yan ditulis secara rinci : L LBK C u = xh + C + [( C + C + C ) xt ] MI fx d i m C + ( otb + r r. C. t + 1 t c ) x T 3. Besarnya onkos praktikum pemesinan berdasarkan analisis jenis proses desain produk yan diteliti sebesar Rp ,00 yan terdiri atas onkos material, onkos operasi mesin, dan onkos pahat denan proporsi masin-masin 36,48%, 59,66%, dan 3,86%. Beberapa saran yan dapat dikemukakan diantaranya adalah : 1. Hendaknya dosen penanun jawab mata kuliah pemesinan dapat menembankan desain produk pemesinan yan mempunyai kualitas funsional yan tini, sehina diharapkan produk yan dihasilkan dari keiatan praktikum tersebut mampu menhasilkan nilai tambah. 2. Perlunya penelitian lanjutan untuk menetahui onkos operasi pemesinan lain dan onkos praktikum lainnya sehina dapat direncanakan anaran praktikum keseluruhan secara lebih akurat. 3. Besarnya onkos praktikum yan dihasilkan dalam penelitian ini bersifat relatif, artinya hanya benar sepanjan memenuhi batasan-batasan yan telah ditentukan. 9
10 DAFTAR PUSTAKA 1. Bedworth, David D. (1987), Interated Production Control System, John Wiley & Sons Inc, New York. 2. Budi Santoso. (2000), Pemodelan Pabrik untuk Penelolaan Lini Produksi, Thesis Proram Maister, Institut Teknoloi Bandun. 3. Depdiknas,(2004), Kurikulum Sekolah Menenah Kejuruan Edisi 2004: Garis-aris Besar Proram Pendidikan dan Pelatihan Proram Keahlian Teknik Proses Pemesinan, Depdiknas, Jakarta. 4. Paul DeGarmo, (1990), Material and Processes in Manufacturin 7 th edition, Macmillan Publishin Company, New York. 5. IAPSDP, (2001), Competency- Based Trainin, AusAID, Sydney. 6., (2001), Melakukan Pekerjaan denan Mesin Bubut, Pedoman Belajar Unit 7.6A V4, AusAID, Sydney. 7. Lembaa Sertifikasi Profesi Loam dan Mesin Indonesia, (2002), Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Industri Loam dan Mesin, 8. Sri Raharno, (1999). Metode Penhitunan Onkos Material denan Pemodelan Berorientasi Objek, Tuas Akhir Teknik Mesin ITB. 9. Suzaki, K. (1993), The New Shop Floor Manaement, The Free Press, New York. 10. Taufik Rochim, (1993), Teori dan Teknoloi Proses Pemesinan, Hiher Education Development Support Project, Jakarta. 11. Vincent Gaspersz, (1998), Production Plannin and Inventory Control, John Wiley & Sons. Inc, New York. 12. Yatna Yuwana Martawirya, (2000). Kumpulan Modul Sistem Produksi, Jurusan Teknik Mesin FTI, Institut Teknoloi Bandun 10
Perhitungan Ongkos Produksi
Gambar Benda Kerja: Perhitungan Ongkos Produksi Di Kartel 20 9,46 0 12 10 45 0 X 1 29 5 30 5 30 Komponen ongkos yang dihitung: C = C + C u m o Dimana: C u = Ongkos total Rp/Produk C m = Ongkos Material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia kerja, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan masih terbuka namun sangat kompetitif. Hal ini tidak terkecuali dalam dunia kerja pada industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DAN ANALISIS TES KIMIA BERBASIS OPEN- ENDED PROBLEM UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII Penuatan Profesi Bidan Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi Proram Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS
83 PENGGUNAAN ALAT PENDUKUNG PRAKTIK PADA KOMPETENSI MENGUNAKAN MESIN BUBUT KOMPLEKS Muhamad A. S. Hidayat 1, Aam Hamdani 2, Ridwan A. M. Noor 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di workshop IDB JPTM FPTK UPI dan dilakukan selama enam bulan, dimulai pada September 2013 dan berakhir pada Februari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruan Linkup Ruan linkup keiatan dalam penulisan tuas akhir ini adalah PT. Tembaa Mulia Semanan Tbk. (Divisi Aluminium) yan berlokasi di Jalan Daan Moot KM. 16, Semanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan
Lebih terperinciGambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Funiture merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap rumah. Funsinya tak hanya untuk memperindah interior dalam rumah tapi jua untuk sebuah estetika yan mencitrakan
Lebih terperincipengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.
BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut
Lebih terperinciKETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING. Oleh : Fathul Zannah *
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN KONSEPPROTISTAMELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Fathul Zannah * Abstrak Keiatan pembelajaran di SMAN 2 Banjarbaru sudah
Lebih terperinciTURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton
6 TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray (TS-TS), Motivasi, Hasil Belajar.
Penerapan Metode Pembelajaran. (Risa Rusdiana) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI
Lebih terperinciHUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DAN WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPTENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN
HUBUNGAN WAKTU PEMOTONGAN DAN WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPTENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN Naufal Rizqan Ramadhan 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS
BAB I TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
II TINJUN USTK ompa adalah suatu alat yan diunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain denan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut diunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara
L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara Hasil Wawancara denan Kepala Personalia : Apakah Proses perekrutan di perusahaan telah dapat memenuhi permintaan tenaa kerja? Menurut saya, aktivitas perekrutan
Lebih terperinciPenghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta
Bab II Teori Dasar Gambar. 7 Grafik Rasio Kecepatan nin di atas Laut denan di Daratan. 5. Koreksi Koefisien Seret Setelah data kecepatan anin melalui koreksi-koreksi di atas, maka data tersebut dikonversi
Lebih terperinciAnalisa Perhitungan Waktu dan Biaya Produksi pada Proses Drilling
LJTMU: Vol. 02, No. 02, Oktober 2015, (01-06) ISSN Print : 2356-3222 ISSN Online : 2407-3555 http://ejournal-fst-unc.com/index.php/ljtmu Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Produksi pada Proses Drilling
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA BENDA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK USIA 4- TAHUN Evania Suryaninsih, Indri Astuti, Lukmanulhakim PG-PAUD FKIP Universitas Tanjunpura, Ponti email: Eva_Suryaninsih@mail.com
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN SCREEN PRINTING, MERUBAH 5 PROSES MENJADI 1 PROSES PRINTING UNTUK PRODUK KNOB VOLUME ER/
19 MODIFIKASI MESIN SCREEN PRINTING, MERUBAH 5 PROSES MENJADI 1 PROSES PRINTING UNTUK PRODUK KNOB VOLUME ER/521-01-028-10 Bamban Setiawan 1 Setio Witjaksono 2 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperincip da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987)
6.3 Gaya Hambat Udara Ketika udara melewati suatu titik tankap baik itu udara denan kecepatan konstan ( steady ) maupun denan kecepatan yan berubah berdasarkan waktu (unsteady ), kecenderunan alat tersebut
Lebih terperinciANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C
ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.
Lebih terperinciHUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT
90 HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT Khalis K. Adiranti 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciPERAN SJSN DALAM MENURUNKAN KETIMPANGAN DAN. Jakarta, 21 DESEMBER 2016
PERAN SJSN DALAM MENURUNKAN KETIMPANGAN DAN MEMPERKUAT KOHESI SOSIAL DI INDONESIA Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 21 DESEMBER 2016 Adalah Suatu tata cara penyelenaraan proram jaminan sosial oleh
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak
Analisis Penaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Anin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak Mustafa 1 1 adalah Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract One of the problems in
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN
165 HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN Aditya Nugraha 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2
STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2 1,2 Proram Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 14 313 ANALISIS HASIL KERJA PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN SISWA SMK Pradika Noviandani 1, Purnawan 2, Wardaya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN WEB E-COMMERCE MENGGUNAKAN METODE B2C UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknoloi (KNiST) Maret 2017, pp. 17~22 RANCANG BANGUN WEB E-COMMERCE MENGGUNAKAN METODE B2C UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH 17 Aus Junaidi 1,Siti Marlina 2,Rahmat Hidayat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan uji kompetensi merupakan salah satu standar kelulusan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuan dari penilaian kompetensi adalah untuk menetapkan
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PEMODELAN MESIN BUBUT CERDAS TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung Oleh Lindung P. Manik 13103019 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI
Prosidin Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 14 Mei 2011 PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN BAGI MAHASISWA JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN SEBAGAI CALON GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN
PENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN BAGI MAHASISWA JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN SEBAGAI CALON GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN Wardaya 1, Purnawan 2, Asep H.S 3. Abstrak. Diantara tujuan
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS
Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 16 Mei 009 PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PODUKSI SUMU GAS Mohammad Taufik Jurusan Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. aya Bandun - Sumedan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN UNTUK SEKOLAH DASAR KELAS 2 1 Aun Dwi Hariyanto (05018221), 2 Wahyu Pujiyono (0504116601) 1,2 Proram Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG TIANG PANCANG TERHADAP AMPLITUDO GETARAN PADA PERENCANAAN PONDASI ALTERNATIF TURBIN GAS
JURNAL TEKNIK POMITS (204) STUDI PENGARUH DIAMETER DAN PANJANG TIANG PANCANG TERHADAP AMPLITUDO GETARAN PADA PERENCANAAN PONDASI ALTERNATIF TURBIN GAS Hasby Siddiq Muhammad A.md., Ir. Suwarno M.En., Ir.
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL
EVALUASI KETEPATAN KLASIFIKASI KELULUSAN TES KETERAMPILAN SNMPTN BIDANG OLAHRAGA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN KERNEL Yosiana Fitria. W, Bamban Widjanarko Otok Mahasiswa Proram Sarjana, Jurusan Statistika
Lebih terperinciANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK
177 ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK Ade Karyadi 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.
Lebih terperinciPERHITUNGAN BURN UP PADA REAKTOR SUB KRITIS BERDAYA SEDANG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CALCULATION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICAL CORE
Prosidin Semirata2015 bidan MIP BKS-PTN Barat PERHITUNGN BURN UP PD REKTOR SUB KRITIS BERDY SEDNG BERPENDINGIN Pb - Bi BURN UP CLCULTION OF Pb Bi COOLED MEDIUM SIZED SUBCRITICL CORE Nur ida* UIN Syarif
Lebih terperinciHUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK
HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK Ito Ismanto 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciSimulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin, SNTTM-VI, 2007 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Syiah Kuala Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris Muhammad
Lebih terperinciGambar II.1. Skema Sistem Produksi
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Sistem Produksi Sistem produksi minyak merupakan jarinan pipa yan berunsi untuk menalirkan luida (minyak) dari reservoir ke separator. Reservoir terletak di bawah permukaan
Lebih terperinciJadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan
Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: 1. Sebuah pesawat denan massa M terban pada ketinian tertentu denan laju v. Kerapatan udara di ketinian itu adalah ρ. Diketahui bahwa aya ankat udara pada pesawat
Lebih terperinciImplementasi Pembelajaran Kooperatif Ni Komang Sukertiasih 69
GaneÇ Swara Vol. 4 No. Pebruari 2 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
Lebih terperinciPENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU
90 PENELITIAN INTRUSI AIR LAUT DI KAWASAN SEMARANG UTARA DENGAN METODE GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU Supriyadi, Khumaedi, dan M. Yusuf 3, Proram Studi Fisika, Universitas Neeri Semaran 3 Badan Meteoroloi
Lebih terperinci1 Posisi, kecepatan, dan percepatan
1 Posisi, kecepatan, dan percepatan Posisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada
Lebih terperinciLAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK
LAPORAN KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK I. JUDUL PRAKTIKUM : KALIBRASI ALAT UKUR VOLUMETRIK II. TANGGAL PRAKTIKUM : Selasa, 12 Austus 2014 III. TANGGAL LAPORAN: Rabu, 20 Austus 2014 IV. GURU PEMBIMBING
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah Kode/Bobot Status : Optimasi : TKM 8224 / 3 SKS : Mata Kuliah Penunjang Disertasi Prasyarat : - Diskripsi Singkat Tujuan Pembelajaran : Materi Kuliah ini
Lebih terperinciANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET
ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI BARISAN DAN DERET 1 Dewi Anreini, 2 Nanin Dyah Asmoro 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Tulunaun 2 Mahasiswa Prodi
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci : SPK (Sistem Pendukung Keputusan), Pemberian store of the month, Analytical Hierarchy Process (AHP).
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA STORE OF THE MONTH PADA TOKO INDOMARET MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) STUDI KASUS PT. INDOMARCO PRISMATAMA MEDAN Tison Nopember Simanjuntak (12110248)
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas
Lebih terperinciE-Jurnal Sariputra, Juni 2015 Vol. 2(2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH DI RUANG INTERNA RSUD MARIA WALANDA MARAMIS AIRMADIDI RELATIONS NURSES KNOWLEDGE ABOUT PATIENT SAFETY
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT DI SMK TARUNA MANDIRI CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan khusus untuk dapat
Lebih terperinciOptimasi Cutting Tool Carbide pada Turning Machine dengan Geometry Single Point Tool pada High Speed
ISBN 978-979-3541-50-1 IRWNS 2015 Optimasi Cutting Tool Carbide pada Turning Machine dengan Geometry Single Point Tool pada High Speed Badruzzaman a, Dedi Suwandi b a Jurusan Teknik Mesin,Politeknik Negeri
Lebih terperinciTORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal
PENGARUH PROSES PEMOTONGAN END MILL TERHADAP HASIL POTONG Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI PENGARUH PROSES PEMOTONGAN END MILL TERHADAP HASIL POTONG. Telah dilaksanakan penelitian terhadap perbedaan
Lebih terperinciJURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Murtafiah Universitas Sulawesi Barat
Penaruh Kecerdasan Emosional, Pola Asuh Orantua, dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa kelas XI IPA SMA Neeri di Kota Parepare Murtafiah Universitas Sulawesi Barat e-mail: murtafiahq@mail.com
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SURUT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DAN PASANG SRT PADA DAERAH PANTAI PAAL KECAMATAN LIKPANG TIMR KABPATEN MINAHASA TARA Chandrika Mulyabakti M. Ihsan Jasin, J. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil niversitas
Lebih terperinciPENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE
PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE Rachman Saputra 1, Dodi Sofyan Arief 2, Adhy Prayitno 3 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciOleh: Tjandra Satria Gunawan
Soal dan Solusi (S 2 ) untuk: Olimpiade Sains Nasional Bidan Matematika SMA/MA Seleksi Tinkat Kota/Kabupaten Tahun 2010 Tanal: 14-29 April 2010 Oleh: Tjandra Satria Gunawan 1. Diketahui bahwa ada yepat
Lebih terperinciJURNAL ITSMART Vol 3. No 2. Desember 2014 ISSN :
IMPLEMENTASI ALGORITMA ITERATIVE DIHOTOMISER PADA PENYELEKSIAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UNS Tisna Dedi Utama Sari Widya Sihwi Afrizal Doewes Jurusan Informatika Jurusan Informatika Jurusan Informatika
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Tembaa Mulia Semanan, Tbk. didirikan sejak tahun 1977 di wilayah Jakarta Barat. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini
Lebih terperinciMATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP
MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melinkar Beraturan, Gerak Melinkar Berubah Beraturan, Besaran Anular dan Besaran Tanensial. POKOK BAHASAN: GERAK
Lebih terperinciPraktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-2 UKURAN BUTIR SEDIMEN. Oleh
Praktikum m.k Sedimentoloi Hari / Tanal : Nilai PRAKTIKUM-2 UKURAN BUTIR SEDIMEN Oleh Nama : NIM : PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 201-1
Lebih terperinciDESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARAH RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL
DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARA RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL Kennie A. Lempoy Abstrak Permasalahan pada ketidakpuasan konsumen pada penunaan pompa air khususnya yan diunakan di rumah tana, pada saat ini
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL
PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL Muhammad Sabil 1, Ilyas Yusuf 2, Sumardi 2, 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DAN ANALISA RESIKO SAMBARAN PETIR PADA BANGUNAN
EVALUASI SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DAN ANALISA RESIKO SAMBARAN PETIR PADA BANGUNAN Reynaldo Zoro, Arief Setyo Wibowo Laboratorium Teknik Teanan dan Arus Tini Institut Teknoloi Bandun, Jl. Ganesha 10 Bandun
Lebih terperinciKONTRIBUSI HASIL UJIAN TEORI TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIK PADA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA SMK
307 KONTRIBUSI HASIL UJIAN TEORI TERHADAP HASIL UJIAN PRAKTIK PADA UJI KOMPETENSI KEAHLIAN SISWA SMK Yadi H. Setiana 1, Syafaruddin Siregar 2, Haryadi 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan
Lebih terperinciModul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.
PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran
Lebih terperinciPERENCANAAN DRAINASE SSC (SURABAYA SPORT CENTER) DI SURABAYA BARAT. Oleh : Hengky Irawan Achmad Yany
PERENCANAAN DRAINASE SSC (SURABAYA SPORT CENTER) DI SURABAYA BARAT 1 Oleh : Henky Irawan Achmad Yany 108 100 51 Dosen Pembimbin : Ir. Sofyan Rasyid, MT. ABSTRAK Daerah aliran sunai (DAS) Kali Tambakdono
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK
PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK Sunarto Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau sunarto@polbeng.ac.id Abstrak Ulir metrik adalah salah satu
Lebih terperinciGEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA
OMI LM UN IMNSI I (l. rismanto, M.Sc.) I. UUN II, IS, N IN. II, IS N IN itik merupakan unsur ruan yan palin sederana, tidak didefinisikan, tetapi setiap pembaca diarapkan dapat memaaminya. Yan dimaksud
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : JANUARI T.A 2016 Kode U r a i a n Taret / Anaran % Sisa 1 2 3 4 5 4 1 PENDAPATAN DAERAH 5,141,980,172,500.00 627,351,103,527.00
Lebih terperinciEVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.
EVALUASI SETTING RELAY, DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.0 Susatyo Handoko *, Junintyastuti, Isa Abdullah Departemen
Lebih terperinciABSTRAK. Latar Belakang Masalah
Derivatif Untuk Menyelesaikan Optimisasi Berkendala Dalam Bisnis Dan Ekonomi (Derivative for Solvin Constrained Optimization in Business and Economics) Nurul Yaqin, M.Sc. Dosen pada Jurusan Sistem Informasi
Lebih terperinci10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1]
CI4E3 / Penolahan Citra Diital BAB 8. Imae Sementation Ede Detection Intellient Computin and Multimedia ICM Deinisi Ede Ede adalah batas antara dua daerah denan nilai ra-level an relati berbeda atau denan
Lebih terperinciMEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ningrum (2)
MEDIA DARI KULIT SINGKONG UNTUK PERTUMBUHAN Saccharomyces cerevisiae DAN APLIKASI PADA ROTI Mochammad Wachid (1), Diana Ayu Ninrum (2) 1 Universitas Muhammadiyah Malan, Malan 2 Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciEFFECT OF CUTING SPEED USING MATERIAL HSS TOOL AND CARBIDE TOOL FOR LATHE PRICESS OF MATERIAL AISI 1010 FOR QUALITY LATHE TOOL WEAR
EFFECT OF CUTING SPEED USING MATERIAL HSS TOOL AND CARBIDE TOOL FOR LATHE PRICESS OF MATERIAL AISI 1010 FOR QUALITY LATHE TOOL WEAR Joko Waluyo 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN DI JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN
PENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN DI JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN Wardaya, Aan Sukandar, Purnawan, Asep Hadian S. JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB I ETODOLOGI ENELITIAN 4.1. INFORASI UU EODELAN STRUKTUR ATAS 4.1.1. emodelan Struktur emodelan sistem struktur-tanah dimodelkan dalam bentuk dua dimensi, seperti terlihat pada ambar 4.1. Sistem struktur
Lebih terperinciPROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.
PROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan
Lebih terperinciGatot Setyono 1. 1Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 61-70 OPTIMASI PEMESINAN PEMBUATAN VARIASI TUTUP KATUB SUSPENSI UDARA HONDA GL MAX 125cc DI MESIN TURNING CNC TU-2A
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinkat Pertumbuhan Dividen Untuk menetahui tinkat pertumbuhan deviden pada PT Bumi Resources Tbk. dapat dihitun denan metode tinkat pertumbuhan fundamental. Tinkat pertumbuhan
Lebih terperinciSMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: MESIN BUBUT KONVENSIONAL
Lebih terperinciMATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY
MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin
Lebih terperinciDesain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) F 4 Desain Penaturan Level pada Coupled Tank Process denan Menunakan Metode Model Predictive Control Evira Dyah Puspitarini, Rushdianto
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA
KEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA Ni Made Pujani Jurusan P.Fisika, FMIPA UNDIKSHA,Sinaraja, Indonesia e-mail:
Lebih terperinciBAB VIII ALIRAN DI BAWAH PINTU
BAB III ALIRAN DI BAWAH PINTU III TUJUAN PERCOBAAN Menamati aliran didasarkan atas pemakaian persamaan Bernouli untuk aliran di bawah pintu III ALAT-ALAT ANG DIGUNAKAN Flume beserta perlenkapanya Model
Lebih terperinciPENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT
PENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT Waris Wibowo & Prasetya Sigit S. Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK Gaya pemotongan digunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola
TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan
Lebih terperinciPENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PRAKTIK BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT
66 PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK DALAM PRAKTIK BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT Igar Umar Syah 1, Uum Sumirat 2, Purnawan 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 igar.umar@gmail.com
Lebih terperinciOptimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar
Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendinin Gas denan Uranium Alam sebaai Bahan Bakar Dora Andris*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *doraandris18.93@mail.com
Lebih terperinci28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen
27 BAB IV SOP PENGOPERASIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MEMBUBUT PERMUKAAN 4.1. Ukuran Benda Kerja Sebelum melakukan proses pembubutan, langkah awal yang perlu dilakukan oleh seorang operator adalah
Lebih terperinciPerancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut
Performa (2006) Vol. 5, No.2: 11-20 Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Andi Susilo, Muhamad Iksan, Subono Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MEI T.A 2016 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PENDAPATAN DAERAH BULAN : MEI T.A 2016 Kode U r a i a n Taret / Anaran Realisasi % Sisa 1 2 3 4 5 4 1 PENDAPATAN DAERAH 5,236,714,538,000.00 2,120,421,682,643.00
Lebih terperinciD-56. Keyword: Data mining, association rule, FP-Growth, cooperative, package. Oleh karena itu, untuk dapat mengatasi permasalahanpermasalah
D-56 IMPLEMENTASI DATA MINING TERHADAP PENENTUAN PAKET HEMAT SEMBAKO DAN KEBUTUHAN HARIAN MENGGUNAKAN ATURAN ASSOCIATION RULE DI PRIMER KOPERASI KARTIKA BAJA CILEGON DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH Shativa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IX.3 SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN 2012/2013
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IX.3 SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN 2012/2013 I N Gd. Wiastra, I. M. Goson, I.B. Putrayasa Proram Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER FISIKA TERHADAP PENGENDALIAN TEKANAN LUMPUR PENGEBORAN STUDI KASUS: PREVENSI KICK DAN BLOWOUT
DOI: doi.or/10.21009/0305020405 ANALISIS PARAMETER FISIKA TERHADAP PENGENDALIAN TEKANAN LUMPUR PENGEBORAN STUDI KASUS: PREVENSI KICK DAN BLOWOUT Wenny Wahyuni 1,a), Lilik Hendrajaya 2,b) 1,2 Proram Studi
Lebih terperinciKONSEP DESAIN NEUTRONIK REAKTOR AIR DIDIH TANPA PENGISIAN BAHAN BAKAR DI LOKASI
KONSEP DESAIN NEUTRONIK REAKTOR AIR DIDIH TANPA PENGISIAN BAHAN BAKAR DI LOKASI Ferhat Aziz *, Suharno * dan Zaki Su ud ** ABSTRAK KONSEP DESAIN NEUTRONIK REAKTOR AIR DIDIH TANPA PENGISIAN BAHAN BAKAR
Lebih terperinci