e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran (Volume 3 Tahun 2013)

Transkripsi

1 PENGARUH MOEL PEMELAJARAN TIPE STA AN MOTIVASI ERPRESTASI TERHAAP PRESTASI ELAJAR KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VII SMPN 1 ANGLI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I.N. Widiai 1, Wy. Satyasa 2, Raa Arsaa 3 Program Studi Teologi Pembelajara, Program Pascasarjaa Uiversitas Pedidia Gaesha Sigaraja, Idoesia egah.widiai@pasca.udisha.ac.id Abstra Peelitia ii bertujua utu megetahui pegaruh model pembelajara tipe STA terhadap prestasi belajar eterampila meulis arasi siswa dari motivasi berprestasi siswa elas VII SMP Negeri 1 agli. Racaga esperime yag diguaa adalah the posttest-oly cotrol group desig. Peelitia ii dilaua di elas elas VII SMP Negeri 1 agli tahu ajara 2012/2013 yag terdiri dari 208 siswa. alam peelitia ii, tei pegambila sampel yag diguaa adalah simple radom samplig. Tei aalisis data yag diguaa dalam peelitia ii adalah Aava ua Jalur. Temua peelitia meujua bahwa: (1) Terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal, (2) Terdapat perbedaaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag memilii motivasi tiggi dega siswa yag memilii prestasi redah, da (3) Terdapat pegaruh iteratif atara model pembelajara dega motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar eterampila meulis arasi siswa. erdasara temuatemua di atas dapat disimpula bahwa terdapat pegaruh model pembelajara tipe STA terhadap prestasi belajar eterampila meulis arasi siswa dari motivasi berprestasi siswa elas VII SMP Negeri 1 agli. Kata uci: model pembelajara tipe STA, motivasi berprestasi, da prestasi belajar eterampila meulis arasi Abstract The aim of this study was to ow the effect of STA type learig model to the writig sill learig achievemet viewed by studet s achievemet motivatio i class VII SMP 1 agli i academic year 2012/2013. that cosist of 208 studets. The sample usig simple radom samplig ad aalyzed by two ways Aova. The results are: (1) there was differece of writig sill learig achievemet betwee studet followig STA type learig model with studet followig covetioal learig, (2) there was differece of writig sill learig achievemet betwee studet possessig high achievemet motivatio with studet possessig low achievemet motivatio, ad (3) there was iteractive effect betwee studet possessig high achievemet motivatio ad studet possessig low achievemet motivatio to the writig sill learig achievemet. ased o the fidig above ca be cocluded that there is effect of STA to the writig sill learig achievemet viewed by studet achievemet motivatio at SMP 1 agli Keywords: STA type Learig Model, Achievemet motivatio, ad Writig Sill. PENAHULUAN Perembaga ilmu pegetahua da teologi sagat memugia semua piha dapat memperoleh iformasi dega mudah, cepat melalui berbagai sumber da tempat di duia. ega demiia siswa perlu memilii emampua memperoleh, memilih da megolah iformasi utu dapat bertaha pada suatu eadaa yag selalu berubah da peuh dega tataga serta persaiga. Kemampua utu memperoleh, memilih da megolah iformasi membutuha pemiira ritis, sistematis, logis, reatif da emaua beerjasama secara efetif. 1

2 Utu meetua berhasil atau gagalya siswa meempuh pedidia dalam suatu lembaga, secara umum diguaa tolo uur prestasi belajar. Hal ii disebaba prestasi belajar merupaa salah satu idiasi tetag hasil pedidia. Prestasi belajar seorag merupaa iterasi atara berbagai fator yag mempegaruhiya, yag secara umum dielompoa mejadi dua fator besar yaitu fator dalam da fator luar. ag termasu fator dalam atara lai fator esehata jasmai, baat, miat, motivasi, itelegesi, da sebagaiya. Sedaga yag termasu fator luar diataraya meliputi elegapa saraa praaraa, watu, odisi belajar, sumber belajar, serta odisi liguga, pedeata yag diguaa guru dalam proses pembelajara, da sebagaiya. Guru sebagai teaga pedidi mempuyai tujua dalam egiata pembelajara di seolah yaitu meciptaa suasaa belajar yag meyeaga serta dapat meari miat da ativitas siswa utu seatiasa belajar dega bai. Suasaa belajar yag meyeaga aa berdampa positif pada pecapaia prestasi belajar yag optimal. Prestasi belajar siswa merupaa suatu idiasi dari perubaha-perubaha yag terjadi pada diri siswa setelah megalami proses pembelajara. ari prestasi belajar iilah dapat dilihat eberhasila siswa dalam memahami suatu materi pelajara. Prestasi belajar yag bai diharapa dapat diperoleh pada setiap mata pelajara, salah satuya adalah prestasi belajar eterampila meulis. Pedidia eterampila bahasa Idoesia sebaiya difousa pada empat eterampila berbahasa. alam uriulum di seolah biasaya mecaup empat leterampila yaitu eterampila meyima (listeig sills), berbicara (speaig sills), membaca (readig sills) da meulis (writig sills). Keempat eterampila tersebut dasarya, merupaa satu esatua da merupaa catur tuggal (Tariga, 2008). Ismail, et al (2010) dalam peelitiaya meegasa bahwa meulis adalah salah satu eterampila berbahasa dari empat eterampila berbahasa yag diberia peeaa dalam pembelajara bahasa area siswa belajar berbagai betu peulisa seperti desriptif, espositoris, recout da arasi berdasara silabus yag ditetua. erdasara peryataa di atas dapat diugapa bahwa emampua meulis merupaa salah satu emampua dasar yag amat diperlua bai di seolah maupu dalam ehidupa sehari-hari. i seolah, emampua meulis diperlua utu egiata mecatat, meyali, da membuat arya tulis semua mata pelajara mulai dari tigat pedidia dasar sampai dega pedidia tiggi i dalam ehidupa sehari-hari emampua meulis bermafaat pada semua bidag ehidupa/peerjaa., Misalya surat meyurat bai pribadi maupu resmi, megisi formulir, meyusu maalah, membuat catata-catata utu diriya sediri dari orag lai. Jadi emampua meulis merupaa hal yag sagat petig bagi eberhasila dalam studiya. ega emampua meulis siswa dapat meyelesaia tugas-tugas yag berea dega pelajaraya. Pemiliha model da metode pembelajara yag sesuai dega tujua uriulum da potesi siswa merupaa emampua da eterampila dasar yag harus dimilii oleh seorag guru. alam peyeleggaraa pembelajara seorag pedidi harus bisa memilih model megajar yag sesuai utu suatu materi tertetu da megguaa iterasi belajar-megajar yag berdaya gua utu mecapai tujua pembelajara (Sutio, 2007:71). ertiti tola dari permasalaha di atas, diperlua pembelajara yag iovatif utu pembelajara eterampila meulis sehigga mejadi bermaa efetif, disuai oleh siswa, megutamaa ativitas, serta meigata prestasi belajar. Pembelajara yag iovatif tersebut adalah pembelajara yag merubah paradigma megajar guru sebagai figur setral dalam pembelajara da pembelajara yag memberia esempata epada siswa utu 2

3 megostrusi sediri pegetahuaya dega megguaa metode da media yag lebih bervariasi. Rusma (2011) membedaa model pembelajara ooperatif mejadi beberapa tipe yaitu: (1) Studet Teams Achievemet ivisio (STA), (2) Jigsaw, (3) Group Ivestigatio (GI), (4) Mae a Match, (5) Teams Games Touramet (TGT). Salah satu dari beberapa model pembelajara ooperatif yaitu STA. Asma (2006: 72) megataa bahwa model pembelajara ooperatif tipe STA palig coco diguaa dalam materi pelajara semacam ajia-ajia sosial, sastra, beberapa bagia ilmu pegetahua (sais) da berbagai eterampila. Lebih lajut diataa bahwa di dalam pembelajara dega megguaa model ooperatif tipe STA, siswa bua haya belajar da meerima apa yag disajia oleh guru, melaia bisa juga belajar dari siswa laiya, da sealigus mempuyai esempata utu membelajara siswa yag lai. Sebab, suasaa pembelajara berlagsug secara terbua da demoratis atara guru dega siswa da siswa dega siswa yag laiya. Pembelajara ooperatif tipe STA diciria oleh suatu strutur tugas, tujua da peghargaa ooperatif. Siswa beerja sama dalam situasi semagat pembelajara ooperatif seperti membutuha erjasama utu mecapai tujua besama da megoordiasia usahaya utu meyelesaia tugas. Motivasi berprestasi merupaa doroga yag ada pada diri seseorag utu meraih yag terbai dalam bidag tertetu, hususya bidag aademi (Nuryati, 2008:58-59). Terait dega bidag aademi, motivasi berprestasi aa mucul dalam betu: usaha utu medapat ilai yag bai, dapat megatasi ritaga belajar, mempertahaa ualitas prestasi belajar yag bai, bersaig dega orag lai utu mejadi yag terbai. emiia juga diugapa oleh Triato, (2007) bahwa pembelajara ooperatf mucul dari osep bahwa siswa aa lebih mudah meemua da memahami osep yag sulit jia merea salig berdisusi dega temaya. Siswa secara ruti beerja dalam elompo utu salig membatu memecahaa masalah-masalah yag omples. Jadi haeat sosial da pegguaa elompo sejawat mejadi aspe utama pembelajara ooperatif. avidso da Kroll (dalam Asma, 2006: 11), megemuaa bahwa belajar ooperatif adalah egiata yag berlagsug di liguga belajar siswa dalam elompo ecil yag salig berbagi ide-ide da beerja sama secara olaboratif utu memecaha masalahmasalah yag ada dalam tugas merea. Seperti diemuaa oleh Areds (dalam Asma, 2006: 7), bahwa model pembelajara ooperatif diembaga utu mecapai tiga tujua pembelajara petig, yai: (1) prestasi belajar aademi, (2) perbedaa terhadap perbedaa idividu, (3) pegembaga etrampila sosial. Hal ii berarti dega model pembelajara ooperatif prestasi belajar siswa aa dapat ditigata. Lebih lajut diataa bahwa model pembelajara ii sagat uggul diguaa utu membatu siswa memahami osep-osep yag sulit. Para paar model ii telah meujua bahwa strutur peghargaa ooperatif telah dapat meigata peilaia siswa pada belajar aademi da perubaha orma yag berhubuga dega prestasi belajar. Memperhatia pegertia da osep dari pedeata pembelajara ooperatif tipe STA di atas diduga dapat mempegaruhi prestasi belajar eterampila meulis. Sejala dega pedapat di atas Padey, da Kishore (2010) dalam peelitiaya megugapa berdasara prisip psiologi sosial bahwa erja elompo adalah erja sama dalam mecapai tujua bersama dapat mecapai lebih bai dari orag yag beerja sediri. erdasara prisip ii, pembelajara ooperatif adalah strategi pedeata pembelajara yag diembaga da diguaa di dalam elas utu memfasilitasi siswa beerja dalam elompo ecil da membatu orag lai belajar. 3

4 Wy (2012) dalam peelitiaya meyebuta bahwa pembelajara STA dibadiga dega pembelajara lagsug dapat meigata siap positif siswa, meciptaa prestasi belajar yag lebih bai, da memotivasi siswa utu belajar dalam pedidia eoomi. Seperti halya dega prestasi belajar yag lai, prestasi belajar eterampila meulispu dapat dipegaruhi oleh berbagai fator. Pada garis besarya, fator-fator yag dapat mempegaruhi prestasi belajar eterampila meulis dapat dibagi dua, yaitu fator yag datag dari dalam siswa itu sediri yag dieal dega fator iteral, da fator yag datag dari luar siswa itu sediri yag dieal dega istilah fator esteral. Motivasi berprestasi merupaa doroga yag ada pada diri seseorag utu meraih yag terbai dalam bidag tertetu, hususya bidag aademi (Nuryati, 2008:58-59). Terait dega bidag aademi, motivasi berprestasi aa mucul dalam betu: usaha utu medapat ilai yag bai, dapat megatasi ritaga belajar, mempertahaa ualitas prestasi belajar yag bai, bersaig dega orag lai utu mejadi yag terbai. Utu meigata prestasii belajar hususya bidag eterampila meulis, disampig memerlua motivasi berprestasi dari siswa, guru juga perlu mempertimbaga strategi pembelajara yag sesuai dega odisi da potesi siswa, serta arateristi materi pembelajara. Strategi pembelajara yag dipilih oleh guru harus terait dega model pembelajara yag diguaa agar siswa dapat lebih mudah mecapai tujua belajarya sesuai harapa. Model pembelajara yag diguaa guru dalam proses pembelajara aa mecermia ualitas pembelajara di elas. Meurut Hamali (2008:170) berdasara para ahli pedidia teryata siswa adalah idividu hidup, di dalam diriya terdapat emugia da potesi yag sedag berembag. i dalam diriya terdapat prisip atif, eigia utu berbuat da beerja sediri. Prisip ii megedalia tigah lau siswa. Selajutya disebuta bahwa setiap siswa memilii ebutuha yag meliputi ebutuha jasmai, rohai da sosial. Kebutuha-ebutuha ii meimbula doroga utu berbuat termasu belajar. ega demiia pembelajara aa mai efetif bila siswa diberi esempata utu berativitas sediri. emiia juga diugapa dalam peelitia Lucas (2010) meyataa bahwa Studi ii jelas meujua bahwa siswa secara itrisi termotivasi utu belajar eterampila bahasa tertetu seperti berbicara, membaca, da meulis dalam bahasa edua merea,da hasilya aa lebih bai jia ada motivasi pada diriya. erdasara uraia diatas dapat diataa bahwa prestasi belajar siswa dapat dipegaruhi oleh model pembelajara yag diterapa pada pelasaaa pembelajara da motivasi berprestasi siswa sebagai variabel moderator. Maa dalam peelitia ii,aa diaji Pegaruh Pembelajara Kooperatif Tipe STA da Motivasi erprestasi Siswa terhadap prestasi belajar eterampila meulis arasi pada Siswa SMP Negeri 1 agli. Tujua peelitia ii adalah: (1) medesripsia perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal, (2) medesripsia perbedaaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag memilii motivasi tiggi dega siswa yag memilii prestasi redah, da (3) medesripsia pegaruh iteratif atara siswa yag memilii motivasi tiggi da siswa yag memilii motivasi redah terhadap prestasi belajar eterampila meulis arasi. METOE erdasara variabel yag diteliti, pada bagia ii diuraia metode pegumpula data tetag motivasi berprestasi da prestasi belajar eterampila meulis. Utu memperoleh data tetag osep diri aademi, data diambil sebelum perlaua dilasaaa. 4

5 alam peelitia ii terdapat dua data yag diumpula yaitu; (1) data prestasi belajar eterampila meulis arasi da (2) data motivasi berprestasi siswa. Tes prestasi belajar eterampila meulis arasi dibuat da diembaga sediri oleh peeliti dega persetujua ahli. egitu pula dega uesioer motivasi berprestasi siswa dibuat da diembaga sediri oleh peeliti dega persetujua ahli. Kuesioer motivasi berprestasi siswa diberia pada awal esperime sedaga tes prestasi belajar eterampila meulis diberia setelah pelasaaa esperime. ata hasil peguura diaalisis secara bertahap sesuai dega variabel masig-masig utu mejawab permasalaha pada peelitia ii. Sebelum data diaalisis, terlebih dahulu terhadap data tersebut dilaua uji persyarata aalisis. Uji persyarata aalisis meliputi uji ormalitas data da uji homogeitas data. Aalisis data yag dilaua dalam peelitia ii adalah utu meguji hipotesis yag diajua dega megguaa aalisis ANAVA- Two way (ANAVA-A) HASIL AN PEMAHASAN Pegujia hipotesis dalam peelitia ii megguaa aalisis varias (ANAVA) dua jalur. ila ada perbedaa dilajuta dega uji Tuey utu meguji hipotesis pertama da edua. ega batua program SPSS 15.0 diperoleh hasil seperti tampa pada raguma hasil aalisis data dega aalisis varias (ANAVA) dua jalur prestasi belajar eterampila meulis arasi. Tabel 1. Rigasa Aalisis Varias ua Jalur Prestasi elajar Keterampila Meulis Narasi utu Semua Perlaua Sumber Varias JK d F hitug Sig Ket Atar A 193, ,389 7,139 0,009 Sigifia Atar 0, ,500 6,663 0,012 Sigifia Iter A 589, ,389 21,758 0,000 Sigifia alam 42, Total 2805, Hipotesis yag pertama berbuyi terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal Hasil Aava 2 jalur seperti yag tertera pada Tabel 1, diperoleh F A hitug = 7,139 dega p < 0,05. ega demiia, hipotesis ol (H 0 ) yag meyataa tida terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal, ditola. ega perataa lai dapat ditari esimpula bahwa terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal. Karea harga F A sigifia, dilajuta dega uji simple effect atar sel. imaa Q tabel dega d = 68 da = 2 pada taraf sigifiasi 5% = 2,80 Tola Ho, jia Q hitug > Q tabel Perbedaa A 1 dega A 2 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi ooperatif tipe STA dega prestasi ovesioal). 5

6 80,44 77,17 3,27 0,87 3,77 36 Keputusa: Q hitug > Q tabel (3,77 > 2,80), sehigga terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi ooperatif tipe STA dega prestasi ovesioal. Temua peelitia ii sejala dega peelitia Alijaia (2012) yag meyataa bahwa terdapat perbedaa atara edua elas adalah sigifia da elompo esperime memilii prestasi belajar yag lebih bai dibadiga dega elompo otrol. Peelitia lai yag meduug temua peelitia ii adalah Wy (2012) yag meyebuta bahwa pembelajara STA dibadiga dega pembelajara lagsug dapat meigata siap positif siswa, meciptaa prestasi belajar yag lebih bai, da memotivasi siswa utu belajar. Slavi (1995) meyebuta model pembelajara ooperatif tipe STA memilii lima ompoe utama yaitu: presetasi, erja elompo, tes ecil (uis), meetua sor emajua idividu da peghargaa team. Pembelajara meulis merupaa salah satu bidag pegajara bahasa di tigat SMP. Arah pegajara ii adalah eterampila meulis dega jelas, legap, urut, da objetif, bai dalam megemuaa gagasa, piira, perasaa, pertayaa da lai sebagaiya. ega megguaa model pembelajara ooperatif tipe STA pada pembelajara bahasa, siswa tida haya seadar meerima iformasi dari guru saja, area dalam hal ii guru sebagai pedampig siswa belajar, sebagai motivator da fasilitator yag megaraha siswa agar dapat terlibat secara atif dalam seluruh proses pembelajara dega diawali pada masalah yag beraita dega osep yag dibelajara. ega demiia, model pembelajara ooperatif tipe STA lebih uggul dalam meigata eterampila meulis arasi siswa daripada pembelajara ovesioal. Hal ii disebaba area model pembelajara ooeratif tipe STA merupaa suatu model pembelajara yag membatu siswa dalam megembaga pemahamaya. Hipotesis yag edua berbuyi terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis arasi atara siswa yag memilii motivasi tiggi dega siswa yag memilii motivasi redah. Karea harga F sigifia, dilajuta dega uji simple effect atar sel. imaa Q tabel dega d = 68 da = 2 pada taraf sigifiasi 5% = 2,80 Tola Ho, jia Q hitug > Q tabel Perbedaa 1 dega 2 (perbedaa perbedaa motivasi berprestasi tiggi dega motivasi berprestasi redah). 80,39 77, ,17 0,87 3,65 Keputusa: Q hitug > Q tabel (3,65 > 2,80), sehigga terdapat perbedaa motivasi berprestasi tiggi dega motivasi berprestasi redah. Temua peelitia ii sejala dega peelitia Sumiati (2010) yag meyataa bahwa pada siswa yag memilii motivasi tiggi, prestasi belajar ahasa Idoesia yag megiuti pembelajara dega pembelajara ooperatif tipe STA lebih tiggi daripada siswa pembelajara ovesioal. 6

7 Pada.siswa yag memilii motivasi belajar redah, presatasi belajar bahasa Idoesia yag megiuti pembelajara ovesioal lebih tiggi daripada siswa dega pembelajara ooperatif tipe STA. Purwato (2007:102) meyataa bahwa prestasi belajar dipegaruhi oleh fator idividual da fator sosial. Fator idividual adalah fator yag ada pada diri orgaisme atara lai fator emataga, pertumbuha, ecerdasa, latiha, motivasi da fator pribadi, sedaga fator sosial atara lai fator eluarga, eadaa rumah tagga, guru da cara megajarya, alat-alat yag diperguaa dalam belajar megajar, liguga da esempata yag tersedia da motivasi sosial. Model pembelajara yag diterapa merupaa fator sosial yag mempegaruhi peroleha prestasi belajar. Pada siswa yag memilii motivasi berprestasi redah, tugas merupaa beba, mudah meyerah dalam meghadapi esulita, megigia masalah yag ruti, tida mampu beerja madiri, cepat bosa dalam meghadapi tugas-tugas beragam, tida seag mecari da memecaha masalah, da meuggu apa yag diberia guru. ega demiia, eterampila meulis siswa yag megiuti memilii motivasi berprestasi tiggi berbeda dega eterampila meulis siswa yag memilii motivasi berprestasi redah. Hipotesis yag etiga berbuyi terdapat pegaruh iteratif atara model pembelajara dega motivasi berprestasi siswa. erdasara hasil aalisis Aava dua jalur diperoleh ilai F hitug = 21,758 dega p < 0,05. ega demiia hipotesis ol (Ho) yag meyataa tida terdapat pegaruh iteratif atara model pembelajara dega motivasi berprestasi siswa, ditola. ega demiia, dapat disimpula bahwa terdapat pegaruh iteratif atara model pembelajara dega motivasi berprestasi siswa. Karea pegaruh iterasi sigifia, dilajuta dega uji simple effect atar sel. imaa Q tabel dega d = 68 da = 2 pada taraf sigifiasi 5% = 2,80 Tola Ho, jia Q hitug > Q tabel 1. Perbedaa A 1 1 dega A 1 2 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah). 84,89 76,00 8,89 7,25 Keputusa: Q hitug > Q tabel (7,25 > 2,80), sehigga terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi belajar emampua meulis arasi ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah. 2. Perbedaa A 1 1 dega A 2 1 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi berprestasi tiggi) 7

8 84,89 75,89 9,00 7,34 Keputusa: Q hitug > Q tabel (7,34 > 2,80), sehigga terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi belajar emampua meulis arasi berprestasi tiggi. 3. Perbedaa A 1 1 dega A 2 2 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi berprestasi redah) 84,89 78,44 6,45 5,26 Keputusa: Q hitug > Q tabel (5,266 > 2,80), sehigga perbedaa prestasi ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi tiggi dega prestasi belajar emampua meulis arasi berprestasi redah. 4. Perbedaa A 1 2 dega A 2 1 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah dega prestasi berprestasi tiggi) 76,00 75,89 0,11 0,09 Keputusa: Q hitug < Q tabel (0,09 < 2,80), sehigga tida terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah dega prestasi berprestasi tiggi 5. Perbedaa A 1 2 dega A 2 2 (perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah dega prestasi berprestasi redah) 8

9 78,44 76,00 2,44 1,99 Keputusa: Q hitug < Q tabel (1,99 < 2,80), sehigga tida terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ooperatif tipe STA yag memilii motivasi berprestasi redah dega prestasi berprestasi redah. 6. Perbedaa A 2 1 dega A 2 2 (prestasi belajar emampua meulis arasi berprestasi tiggi dega prestasi berprestasi redah). 78,44 75,89 2,55 2,08 Keputusa: Q hitug < Q tabel (2,08 < 2,80), sehigga tida terdapat perbedaa prestasi belajar emampua meulis arasi berprestasi tiggi dega prestasi belajar emampua meulis arasi dega model pembelajara ovesioal yag memilii motivasi berprestasi redah. Temua peelitia ii sejala dega peelitia Sumiati (2010) yag meyataa bahwa terdapat pegaruh iterasi model pembelajara dega motivasi belajar Terhadap prestasi belajar ahasa Idoesia. Peelitia ii meyataa bahwa model pembelajra ooperatif STA bertujua beerja sama dalam tujua bersama dapat mecapai lebih dari orag yag beerja sediri, da elompo diberia peghargaa atas ierjaya. alam model pembelajara ooperatif tipe STA meeaa pada pemberia esempata belajar yag lebih luas da suasaa yag odusif epada siswa utu megembaga siap, ilai da eterampila sosial yag bermafaat bagi ehidupa masyaraat. Siswa bua saja ditempata sebagai obje tetapi juga sebagai subje yag secara atif da reatif memecaha masalah-masalah secara ritis da bermafaat. Guru bua lagi berpera sebagai satu-satuya arasumber pembelajara, melaia berpera sebagai mediator, fasilitator, diamisator da maajer pembelajara. ietahui bahwa siswa yag memilii motivasi berprestasi yag tiggi selalu terdorog utu terlibat secara atif dalam proses belajar. Siswa yag memilii motivasi berprestasi tiggi teu meghadapi tugas, ulet da tida meyerah dalam meghadapi esulita, miat tiggi tehadap bermacam-macam masalah, beerja madiri, cepat bosa dalam meghadapi tugas ruti, dapat mempertahaa pedapat da seag mecari da memecaha masalah. Ciriciri ii aa dapat dioptimala bila siswa belajar dalam betu ooperatif. Hasil peelitia meujua bahwa selai model pembelajara, prestasi belajar siswa juga ditetua oleh fator psiologis siswa. Hal Keputusa: ii diduug Q hitug < Q tabel (2 oleh pedapat Aswar (1998) yag meyataa bahwa aspe-aspe 9

10 psiologis yag meetua eberhasila siswa dalam belajar adalah emampua (ability), miat, da motivasi belajar. Hal yag sama diduug oleh pedapat jaali da Muljoo (2008) yag meyataa bahwa fator-fator psiologis yag mempegaruhi proses da hasil belajar adalah: miat, ecerdasa, baat, motivasi belajar, emampua ogitif, da sebagaiya. ega demiia, sagat tepat bahwa ada pegaruh iterasi atara model pembelajara da motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar pada siswa. PENUTUP eberapa temua yag dapat ditari dari hasil peelitia ii adalah sebagai beriut: (1) Terdapat perbedaa prestasi belajar eterampila meulis atara siswa yag megiuti pembelajara ooperatif tipe STA dega siswa yag megiuti model pembelajara ovesioal dega F hitug 7,139 da p < 0,05, da dilajuta dega aalisis uji t- scheffe diperoleh hasil Q hitug > Q tabel (3,77 > 2,80). (2) Terdapat perbedaaa prestasi belajar eterampila meulis atara siswa yag memilii motivasi tiggi dega siswa yag memilii prestasi redah dega F hitug 6,663 da p < 0,05, da dilajuta dega aalisis uji t-scheffe diperoleh hasil Q hitug > Q tabel (3,65 > 2,80), da (3) terdapat pegaruh iteratif atara siswa yag memilii motivasi tiggi da siswa yag memilii motivasi redah terhadap prestasi belajar eterampila meulis dega F hitug 21,758 da p < 0,05. erdasara temua-temua di atas dapat disimpula bahwa terdapat pegaruh model pembelajara tipe STA terhadap prestasi belajar eterampila meulis siswa dari motivasi berprestasi siswa elas VII SMP Negeri 1 agli. erdasara beberapa temua pada peelitia ii serta pembahasa da impliasi yag telah diuraia pada bagia-bagia sebelumya, maa dapat disaraa beberapa hal sebagai beriut: (1) epada guru: (a) model Pembelajara Kooperatif tipe STA dapat dijadia salah satu alteratif dalam pembelajara; (b) agar model pembelajara efetif, maa model pembelajara yag diterapa harus mempertimbaga tigat motivasi berprestasi siswa, yai: bila siswa memilii motivasi berprestasi tiggi maa peerapa model pembelajara ooperatif tipe STA lebih efetif dari pada pembelajara ovesioal, sedaga bila siswa memilii motivasi berprestasi redah maa pembelajara ovesioal lebih efetif. ega demiia ombiasi model pembelajara sagat meetua prestasi belajar siswa; (c) dalam proses pembelajara dega megguaa model pembelajara ooperatif tipe STA, perlu diciptaa atau disiapa suasaa belajar yag demoratis, realistis da ilmiah bai dalam tahapa disusi elompo, da (4) perlu diembaga peilaia yag berbasis elas, bai iput, proses mapu out put serta out come perlu diberia peilaia secara proporsioal. (2) bagi ias Pedidia, perlu mempereala model pembelajara ooperatif tipe STA pada pembelajara seja dii epada siswa sehigga pada saat merea mejadi guru betul-betul paham cara peerapa model pembelajara ooperatif tipe STA pada proses pembelajara. Selai itu, utu piha-piha yag berweag meagai bidag pedidia, agar melatih terlebih dahulu guru-guru tetag model pembelajara ooperatif tipe STA sebelum merea dimita megapliasia model pembelajara ooperatif tipe STA dalam pembelajara. ega jala demiia, diharapa guru telah terbiasa megguaa model pembelajara ooperatif tipe STA dalam pembelajara, da (3) epada peeliti laiya, hedaya megembaga hasil peelitia ii dega megguaa sampel yag lebih besar da megguaa variabel-variabel moderator laiya utu meyempuraa hasil peelitia ii. Kepada peeliti laiya, hedaya megembaga hasil peelitia ii dega megguaa sampel yag lebih besar da megguaa variabel-variabel moderator laiya utu meyempuraa hasil peelitia ii. 10

11 AFTAR RUJUKAN Alijaia, E The Effect Of Studet Teams Achievemet ivisio Techique o Eglish Achievemet of Iraia EFL Learers. Joural. Theory ad Practice i Laguage Studies, 2 (9), , September Asma, N Model Pembelajara Kooperatif. Jaarta: eparteme. Pedidia Nasioal. ral+iterasioal+pdf+motivatio. g/pf/shafii.pdf Ismail,. S. & Nor Riza, T. The effects of cooperative learig ehacig writig erformace, 2010, Lucas Rochelle Iree, Pulido eis, Miraflores Eda, Igacio Ailee, Tacay Mauelito & Jaifer Lao A study o the itrisic motivatio factors i secod laguage learig amog selected freshma studets, Philippie ESL Joural, ISSN , 4-23, Padey, N.N. & Kishore Effect of Cooperative Learig o Cogitive Achievemet i Sciece. Joural of Sciece ad Mathematics Educatio i S.E Asia. 26(2) Purwato, N Psiologi Pedidia. adug: PT Remaja Rosdaarya. Rusma Model-model Pembelajara. Jaarta: Rajagrafido Persada. Slavi, R.E Educatioal psychology theory ad practice. osto: Ally ad aco. Sumiati, Ni Made 2010, Pegaruh Pembelajara Kooperatif Tipe STA da Motivasi elajar Terhadap Prestasi elajar ahasa Idoesia Siswa SMP Negeri 1 Selemadeg Timur. Sutio, Strategi elajar Megajar. adug. Tariga, Hery Gutur Meulis sebagai Suatu Keterampila erbahasa. adug: Agasa. Triato, Model Pembelajara Terpadu dalam Teori da Prate, Surabaya: Prestasi Pustaa Publisher. Wy, M.M.v The Effects of the STA-Cooperative Learig Method Os Studet Achievemet, Attitude ad Motivatio I Ecoomics Educatio. Joural. Soc Sci, 33(2): (2012). 11