IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL TRACKING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL TRACKING"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL TRACKING PADA PENGARAHAN ANTENA MENGGUNAKAN PID-LEAD COMPENSATOR (IMPLEMENTATION OF TRACKING CONTROL SYSTEM FOR ANTENNA POINTING USING PID-LEAD COMPENSATOR) Moh. Imam Afand Pult KIM-LIPI, Komplek Pupptek, Serpong Tangerang 5 INTISARI Telah dbuat tem kontrol pengarahan antena yang dgunakan untuk mempertahankan pengarahan yang tetap walaupun dberkan gangguan ptch dan roll pada landaannya. Terlebh dahulu dlakukan pemodelan knematka tem pada pengarahan antena dan dentfka tem pada motor amuth-eleva antena. Stem kontrolnya menggunakan PID-lead compenator yang merupakan gabungan dar kontroler PID dan kompenator lead. Pada permaalahan kontrol trackng, Penambahan kompenator lead berfung ebaga predk maju dar etap repon yang terjad ehngga dapat mengata kelemahan faktor laggng pada kontroler PID konvenonal. Hal pengujan menggunakan kontroler PID-lead compenator mampu menngkatkan pre pengarahan ampa ebear.7 kal pada tem eleva dan.8 kal pada tem amuth jka dbandngkan dengan kontroler PID konvenonal Zegler- Nchol. ABSTRACT Trackng control ytem of two degree of freedom antenna pontng ha been degned to defend fxed pontng drecton although gve ptch and roll dturbance on antenna bae. Frt, modelng knematc of antenna pontng ytem and dentfcaton of antenna amuth-elevaton motor ytem ha been done. The control ytem ung PIDlead compenator that form the heaf of PID controller and lead compenator. In the problem of trackng control, the functon of lead compenator can gve feedforward predcton for each occured repone o can mprove a weakne of laggng factor for conventonal PID controller. The tetng reult ung PID-lead compenator can mprove pontng precon untl.7 tme for elevaton ytem and.8 tme for amuth ytem f compared than conventonal PID controller. Kata kunc : Pengarahan antena, kontrol trackng, amuth-eleva, ptch, roll, PID-lead compenator. Keyword : Antenna pontng, trackng control, elevaton-amuth, ptch, roll, PID-lead compenator Tanggal mauk : Jun 5 Tanggal dterma : Oktober 5. PENDAHULUAN Stem pengarahan antena yang tepat pada objek aaran angat dperlukan dalam menerma dan/atau mengrmkan nyal data dengan bak[]. Pada antena kapal erng terjad permaalahan gangguan pengarahan yang debabkan oleh gangguan pada landaan. Gangguan pada landaan n terjad karena adanya ombak dan/atau perubahan haluan pada kapal. Gangguan pada landaan dapat ddefnkan menjad tga bentuk gangguan yatu ptch(anggu, roll(mrng) dan yaw(putar). Untuk gangguan ptch dan roll pada kapal baanya erng terjad akbat adanya gelombang laut/ombak, edangkan untuk gangguan yaw pada kapal angat dpengaruh oleh perubahan arah kemud kapal ehngga hal n dapat dpredk ebelumnya. Untuk mengelmna gangguan ptch dan gangguan roll, telah dbuat uatu model on-lne tem kontrol trackng pengarahan antena dengan pergerakan revolute(rota) dua derajad kebebaan yang terdr dar pergerakan eleva(berota ejajar umbu landaan) dan pergerakan amuth (berota tegak luru umbu landaan). Langkah pertama yang haru dtempuh adalah dengan melakukan pemodelan knematka tem pada pengarahan antena dan dentfka tem pada motor amuth-eleva antena. Selanjutnya dalam penerapan tem kontrolnya, dgunakan kontroler PID-lead compenator yang merupakan gabungan dar kontroler PID dan kompenator lead. Pada permaalahan kontrol trackng, Penambahan kompenator lead berfung ebaga predk maju dar etap repon yang terjad ehngga dapat mengata kelemahan faktor laggng pada kontroler PID. Kemudan dalam pengujannya akan dbandngkan tem kontrol trackng pengarahan antena menggunakan PID-lead compenator dengan PID konvenonal. Repon waktu yang cepat untuk rota eleva dan amuth dengan kealahan emnmal mungkn terhadap arah acuan merupakan knerja yang ngn dcapa dar tem kontrol trackng pada pengarahan antena. Majalah Intrumenta 5 Volume 9 No. Jul Deember 5

2 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand. DASAR TEORI Untuk menyeleakan permaalahan knematka, haru mempunya pengetahuan daar mengena matrk tranforma homogenou []. Selanjutnya, penyeleaan permaalahan knematka dar uatu tem dapat deleakan dengan menggunakan konven parameter Denavt-Hartenberg []. Konven parameter Denavt- Hartenberg dgunakan untuk mendapatkan matrk tranforma homogeneou A dar etap uunan end yang kemudan dgunakan untuk menghtung peramaan n knematka maju T n A... A n, yang memberkan po dan orenta dar kerangka ujung terhadap kerangka daar. n. n.n a. c n..n a. A n d untuk,..., n... () Hal perkalan matrk homogeneou Tn n memlk vektor-vektor yang relatf terhadap umbu utama yang dapat djabarkan ebaga berkut : nx x ax d x n y y a y d y Tn n a d... () dengan : n = vektor arah umbu O n X n terhadap O X Y Z (normal) = vektor arah umbu O n Y n terhadap O X Y Z (ldng) a = vektor arah umbu O n Z n terhadap O X Y Z (approach) d = vektor pergeeran O n terhadap O (tranla) Dar parameter-parameter pada Peramaan () elanjutnya dapat dturunkan peramaan model knematka eua dengan tem yang ddan. Kontroler PID yang dgunakan merupakan kontroler PID dgtal menggunakan tranforma Euler- Backward [], K. T K. T u( u( k ) K p T T p p d e( e( k ) e( e( e( k ) e( k )...() dengan T = waktu cuplk dan k = operator peramaan dfferen. Kompenator lead yang dgunakan untuk memberkan predk maju dan mempercepat repon tranent tem mempunya fung alh ebaga berkut [5] : D ( ) K T c T,...() dengan = kontanta kompenator, K c = penguatan kompenator. Pergeeran fae makmumnya ( m ) ddefnkan melalu peramaan, n( ) n m m n( ) m yang terjad pada frekuen T...(5) dengan m adalah nla tengah geometrk dua frekuen udut. Kemudan modfka pada T dengan uku ( T ) /( T ), ddapatkan j jt jt / T j...(6) dengan j = kontanta magner.. PERANCANGAN SISTEM Model tem yang dbuat menggunakan dua buah motor DC gearbox dmana mang-mang motor berfung ebaga penggerak eleva dan amuth dar pengarahan antena. Pada landaan antena dbuatkan dudukan dnam yang dapat menyebabkan tem mengangguk dan tem menjad mrng. Dudukan yang dnam n merepreentakan gangguan ptch(anggu dan gangguan roll(mrng) yang mang-mang gangguan n telah dpaang enor encoder. Selanjutnya truktur kontrol PID dengan lead compenator pada tem trackng antena n dberkan pada Gambar. Dar kema tem kontrol pada Gambar, gangguan ptch dan gangguan roll menyebabkan terjadnya perubahan udut eleva dan udut amuth-nya. Untuk dapat mengkompena peramaan gerak antena d ata maka perlu dlakukan pemodelan knematka tem epert yang dberkan pada Gambar.a) dengan umbu koordnat etap end dtentukan epert yang dberkan pada Gambar.b). Hal dar pemodelan knematka tem pada Gambar. akan ddapatkan nla parameter D-H epert yang dberkan pada Tabel. Tabel. Parameter D-H Pada Stem Kontrol Pengarahan Antena Send a α d θ Ptch -9 θ Roll 9 θ +9 Amuth 9 L θ +8 Eleva θ m Intrumenta 5 Volume No. Jul Deember 6

3 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand Intrumenta 5 Volume No. Jul Deember 6 Gambar. Skema Stem Kontrol Trackng Antena menggunakan PID-Lead Compenator (a) (b) Gambar. a) Suunan Send Stem Pengarahan Antena b) Suunan Sumbu Koordnat Send Maka dengan memaukkan Tabel. ke dalam Peramaan () akan ddapatkan, n n A n n A n n L A n n A dengan memalkan θ = c dan n θ =, maka ddapatkan hal perkalan matrk pergerakan knematka tem, pengarahan antena Ptch Roll Amuth Eleva L x y y y x x y x

4 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand (-c c +)c +cc (c c -) +ccc -c c ccl (- c -c )c +c ( c c) +cc - cc cl T A A A A (7) c c c -c c c c L Selanjutnya dengan tetap mengacu pada Gambar., maka peramaan udut pengarahan antena terhadap landaan tem dwakl oleh umbu x dan kolom pertama pada Peramaan () merupakan repreenta arah x terhadap umbu koordnat landaan. Untuk mengetahu berapa bear perbedaan mpangan udut eleva dan amuth-nya aat terjad gangguan ptch dan roll dapat djelakan ebaga berkut, x x aat θ = θ = adalah y c, dan cc x aat θ θ adalah x (-c c + )c + cc y (- c - c )c + c, c c c elh udut eleva = udut eleva tanpa gangguan udut eleva dengan gangguan tan x, y tan x, y....(8) elh udut amuth = udut amuth tanpa gangguan udut amuth dengan gangguan tan y, tan y,...(9) Selanjutnya untuk algortma pemrogramannya, menggunakan perangkat lunak yang dbuat dar Borland C++Bulder 6. ebaga upervory control [6] dan djalankan pada PC Pentum III kecepatan. GH. Kemudan untuk nterfacng-nya menggunakan double PPI Card dengan AD/DA reolu 8 bt.. IDENTIFIKASI SISTEM Identfka n dlakukan dengan memberkan maukan tep pada tem pengaturan po plant lup tertutup yang dgunakan untuk mendapatkan fung alh model. Untuk dentfka motor eleva telah ddapatkan hal repon terhadap nyal maukan tep dan kurva Strejc epert yang dberkan pada Gambar. Dar Gambar. ddapatkan, T u =.5 detk T a =.675 detk. Kemudan dengan menggunakan anal dentfka Strejc [7] untuk menentukan fung alh plant, maka perlu dketahu tabel Strejc epert yang dberkan pada Tabel. Tabel. Tabel Parameter Identfka Strejc Gambar. Kurva Strejc dar Repon Motor Eleva Terhadap Maukan Step Dengan mengacu pada Tabel., halnya dapat dtentukan bahwa nla Tu/Ta =.7 yang mendekat nla nol ehngga terletak pada N = dengan nla T a /T =. Selanjutnya, juga dapat dhtung T = T a / =.675 /=.675, T u = T a x ( T u /T a ) =.675 x =, = T u - T u =.5 =.5. Sehngga hal perhtungan yang ddapatkan dar data Tabel. dapat dmaukkan ke dalam peramaan fung alh plant, K. e G( )... () N ( T) maka berdaarkan Peramaan () akan ddapatkan fung alh lup tertutup(cltf)-nya ebaga berkut : CLTF motor eleva : Y X Kemudan fung alh plant motor eleva dtentukan ebaga berkut: Y KGe, untuk K= X KG e Ge Ge Fung alh plant motor eleva : G e... () Untuk dentfka motor amuth telah ddapatkan hal repon terhadap nyal maukan tep dan kurva Strejc epert yang dberkan pada Gambar. Intrumenta 5 Volume No. Jul Deember 6

5 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand Gambar. Repon Snyal Maukan Step dan Kurva Strejc Motor Amuth Dar Gambar. ddapatkan, T u =.88 detk T a =.98 detk. Kemudan dengan tetap menggunakan cara yang ama epert pada dentfka motor eleva, elanjutnya akan ddapatkan, Fung alh motor amuth : G a... () DISAIN KOMPENSATOR SISTEM Untuk motor eleva, drancang pefka tem dengan error teady tate terhadap unt ramp =. dan makmum overhoot < 5 %. Sehngga berdaarkan fung alh motor eleva pada Peramaan (), dapat dhtung penguatan mnmum agar eua dengan error teady tate, e lm. ( ) lm.. ( ) ( ) E R Ge.75 e lm.., K K ddapatkan nla :.75 K K 6. 5 dan kemudan, dplh K =, ehngga akan ddapatkan fung alh KG e dalam dagram Bode epert yang dberkan pada Gambar 5. Dar Gambar 5. ddapatkan hal gan margn(gm) = Infnty dan phae margn(pm) = - -(-8 ) = 6. Sedangkan yarat ketablan fae uatu margn palng edkt mempunya udut ebear 5. Sehngga untuk mencapa ketablan tanpa penurunan penguatan, dperlukan udut fae yang lebh bear dar udut fae mnmum agar frekuen croover penguatan menjad bergeer ke kanan. Gambar 5. Bode Plot KG e () Stem Eleva Sehngga dtentukan udut fae ebear 58 dengan melakukan pergeeran udut fae ebear. Berdaarkan Peramaan (5), dar hal pergeeran udut fae(φ m ) dapat dhtung kontanta kompenator(α) ebear.59. Kemudan berdaarkan Peramaan (6) dapat dhtung =.87 yang dgunakan untuk memperoleh magntude penguatan G ( j ). 87db dengan frekuen croover c = rad/ec. Selanjutnya dapat dhtung c dan T c. Kemudan nla K 6.7 c dapat T a.59 dperoleh dar K K c 88. Sehngga.59 berdaarkan Peramaan (), ddapatkan fung alh kompenator lead untuk motor eleva menjad 8. D e 88. Selanjutnya untuk dapat 6.7 dmplementakan ke pemrograman komputer, fung alh kompenator untuk motor eleva dubah ke dalam peramaan dfferen dengan menggunakan tranforma Euler-Backward, R( ) 8. backward De 88 D( ) ( ) R T T D( ) 6.7T 6.7 T (6.7T ) r( r( k ) 88d( k ) d( 9.T 88 dmana, r = udut referen + udut perubahan d = keluaran nyal kompenator T = waktu cuplk k = operator peramaan dfferen Intrumenta 55 Volume No. Jul Deember 6

6 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand Untuk motor amuth, drancang pefka tem yang ama dengan motor eleva yang kemudan dplh K = 6, ehngga ddapatkan fung alh 6 KG a dengan dagram Bode epert yang dberkan pada Gambar 6. Dar Gambar 6. ddapatkan hal gan margn(gm) = Infnty dan phae margn(pm) = -5 -(-8 ) = 8. Kemudan dengan cara yang ama epert pada dan kompenator lead untuk motor eleva, akan ddapatkan fung alh kompenator lead untuk motor amuth menjad 6.69 D 5. dan a 66.5 (66.5T ) r( r( k ) 5d( k ) d(.5t 5 5. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Telah dlakukan dua pengujan tem kontrol pada trackng antena n, yatu pengujan kontrol PID konvenonal menggunakan Zegler Nchol dan PID- Lead compenator. Pemberan frekuen gangguan pada pengujan tem kontrol n dplh antara. -. H untuk merepreentakan gangguan ombak yang tdak terlalu cepat. Untuk tem eleva, ddapatkan hal untuk pengujan tem kontrol PID Zegler-Nchol dengan Gambar 6. Bode Plot KG a () Stem Amuth rata-rata kealahan pengarahan(mean pontng error) ebear.9 dan makmum kealahan pengarahan (maxmum pontng error) ebear. epert yang dberkan pada Gambar 7.a). Kemudan untuk pengujan kontroler PID-Lead compenator dhalkan mean pontng error ebear.8 dan maxmum pontng error ebear 8.8 epert yang dberkan pada Gambar 7.b). Repon Stem Eleva dengan PID Zegler-Nchol Repon Stem Eleva dengan PID-Lead Compenator Po (derajat) pontng error target trackng T=. dt T=. dt Waktu (det Derajat T =.6 detk Trackng Target Waktu (det Tegangan (volt) Snyal Kontrol PID Zegler-Nchol 6 8 Waktu (det Tegangan (volt) Snyal Kontrol PID-Lead Compenator bata max. teg. kontrol bata max. teg. kontrol Waktu (det (a) (b) Gambar 7. a) Hal Pengujan Stem Eleva Menggunakan Kontroler PID Zegler-Nchol b) Hal Pengujan Stem Eleva Menggunakan Kontroler PID-Lead Compenator Intrumenta 56 Volume No. Jul Deember 6

7 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand Hal yang dberkan pada Gambar 7.a), dapat dlhat bahwa repon nyal trackng pada tem eleva dengan PID Zegler-Nchol tdak cukup mampu dalam mengkut nyal target ehngga eolah-olah nyal trackng mempunya atenua yang lebh kecl dar nyal target. Kemudan untuk hal yang dberkan pada Gambar 7.b), Repon Stem Amuth dengan PID Zegler-Nchol dapat dlhat bahwa repon nyal trackng pada tem eleva dengan PID-Lead compenator lebh mampu mendekat nyal target jka dbandngkan dengan PID Zegler-Nchol. Sehngga terlhat hampr tdak ada penurunan atenua antara nyal trackng dengan nyal target. Repon Stem Amuth dengan PID-Lead Compenator T = 5. det Target pontng error Po (derajat) - pontng error delay :.67 det Trackng Po (derajat) - target trackng - - T = 6. detk Waktu (det Waktu (det 5 Snyal Kontrol PID Zegler-Nchol Snyal Kontrol PID-Lead Compenator Teg. max. control: +5V.5 Tegangan (volt) Teg. max. control: -5V Tegangan (volt) Waktu (det (a) waktu (det Gambar 8. a) Hal Pengujan Stem Amuth Menggunakan Kontroler PID Zegler-Nchol b) Hal Pengujan Stem Amuth Menggunakan Kontroler PID-Lead Compenator (b) Untuk tem amuth, ddapatkan hal untuk pengujan tem kontrol PID Zegler-Nchol dengan mean pontng error ebear.98 dan maxmum pontng error ebear 6.8 epert yang dberkan pada Gambar 8.a). Kemudan untuk pengujan kontroler PID- Lead compenator n memberkan repon yang lebh bak dengan mean pontng error ebear 7.7 dan maxmum pontng error ebear. epert yang dberkan pada Gambar 8.b). Hal yang dberkan pada Gambar 8.a) dan 8.b), dapat dlhat bahwa tem amuth lebh lembam darpada tem eleva. Hal n debabkan oleh dan kontruk tem amuth yang terletak pada bagan bawah menggerakkan tem eleva yang terletak ehngga beban yang bekerja pada tem amuth lebh bear dar tem eleva. Walaupun demkan, hal repon nyal trackng terhadap nyal target yang ddapatkan dengan kontroler PID-Lead compenator mah tetap lebh bak jka dbandngkan dengan PID Zegler-Nchol. Dengan melhat mean pontng error(mpe) dar pengujan kontroler PID Zegler-Nchol(PID-ZN) dengan PID-Lead compenator(pid-lc), maka dengan menggunakan kontroler PID-Lead compenator mampu memberkan mean pontng error lebh kecl darpada kontroler PID Zegler-Nchol. Sehngga dengan menggunakan metode perbandngan MPE dperoleh, Stem eleva = MPE eleva PID LC.9. 7, MPE eleva PID ZN.8 dan Stem amuth = MPE amuth PID LC MPE amuth PID ZN 7.7 Intrumenta 57 Volume No. Jul Deember 6

8 Implementa Stem Kontrol Trackng Pada Pengarahan Antena Menggunakan PID-Lead Compenator Moh. Imam Afand KESIMPULAN Dar hal pengujan dan anal tem dapat dmpulkan bahwa tem pengarahan antena menggunakan PID-Lead compenator mampu memberkan mean pontng error ebear.8 pada tem eleva dan 7.7 pada tem amuth. Sedangkan pada PID-Zegler Nchol hanya mampu memberkan mean pontng error ebear.9 pada tem eleva dan.98 pada tem amuth. Sehngga knerja yang dcapa oleh kontroler PID-Lead compenator dapat menngkatkan pre pengarahan ampa ebear.7 kal pada tem eleva dan.8 kal pada tem amuth-nya jka dbandngkan dengan kontroler PID Zegler-Nchol. DAFTAR PUSTAKA [] Maral, G., and Bouquet, M.,. Satellte Communcaton Sytem : Sytem, Technque and Technology, Thrd Edton, John Wley & Son, Chcheter, New York. [] Selg, J.M., 99. Introductory Robotc, Prentce Hall Internatonal Ltd., UK. [] Scavcco, L., Sclano, B., 996. Modelng And Control of Robot Manpulator, McGraw Hll Compane, Inc, New York. [] Kuo, Benjamn C,. Modern Control Sytem, th Edton, Prentce Hall, New York. [5] Ogata, Katuhko, 997. Teknk Kontrol Otomatk. Jld & jld, Ed Kedua, Penerbt Erlangga, Jakarta. [6] Mano, John & Cabank, Thoma, 997. Borland C++Bulder How-To, Sam Publhng,. [7] Mkleš, J., Fkar, M,. Proce Modellng, Identfcaton, and Control, STU Pre Bratlava. Intrumenta 58 Volume No. Jul Deember 6

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI * PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI Oleh : eko wahyudanto (409.05.004) Pembmbng : Ir.Mochamad.Ilya HS NIP. 949099 97903 00 Latar Belakang

Lebih terperinci

Sistem Pengaturan Waktu Riil

Sistem Pengaturan Waktu Riil Stem engaturan Waktu Rl Algortma engatur Dgtal Ir. Jo ramudjanto, M.Eng. Juruan Teknk Elektro FTI ITS Telp. 594730 Fax.59337 Emal: jo@ee.t.ac.d Stem engaturan Waktu Rl - 0 Objektf: Metode Dan enalaan arameter

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Pengaturan Kecepatan Motor Brushless DC Menggunakan Metode Model Predictive Control (MPC)

Perancangan dan Implementasi Pengaturan Kecepatan Motor Brushless DC Menggunakan Metode Model Predictive Control (MPC) JURNAL EKNIK IS Vol. 4, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Prnt) E-4 Perancangan dan Implementa Pengaturan Kecepatan Motor Bruhle DC Menggunakan Metode Model Predctve Control (MPC) Fachrul Arfn, Joaphat Pramudjanto,

Lebih terperinci

TE Dasar Sistem Pengaturan

TE Dasar Sistem Pengaturan TE09346 Daar Stem Pengaturan Perancangan ontroler : ontroler Prooronal Integral Ir Jo Pramudjanto, MEng Juruan Teknk Elektro FTI ITS Tel 594730 Fax59337 Emal: jo@eetacd Daar Stem Pengaturan 06b Objektf:

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#01

EL2005 Elektronika PR#01 EL2005 Elektronka PR#0 SOAL B C E G a. Buktkan bahwa n = ( ). b. Turunkan peramaan untuk A v = /. c. Htung nla n dan A v = / jka dberkan = 00 kω, = 00 Ω, = kω, dan = 00. d. Ulang oal (c) jka dberkan =

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK PERBANDINGAN PRETAI IWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM OLVING DENGAN METODE KONVENONAL PADA DALIL PHYTAGORA TERHADAP IWA KELA VIII MP NEGERI PEUANGAN ELATAN KABUPATEN BIREUEN Marzuk Program tud Penddkan Matematka

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN Anal repon te pefk dlakukan untuk mengevalua repon tanah lokal terhadap gerakan batuan daar d bawahnya. Kond tanah lokal mempengaruh karaktertk

Lebih terperinci

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION ) 9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM FISIS

PEMODELAN SISTEM FISIS 4 PEMODEAN SSTEM SS 4. Pendahuluan Satu tuga yang pentng dalam anal dan perancangan tem kendal adalah pemodelan dar tem. Sebelum kta melakukan perancangan ebuah tem kendal, terlebh dahulu haru dlakukan

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF Bab E, Umpan Balk Negat Hal 217 BB 5E UMPN BK NEGTF Dengan pemberan umpan balk negat kualta penguat akan lebh bak hal n dtunjukkan dar : 1. pengutannya lebh tabl, karena tdak lag dpengaruh leh kmpnen-kmpnen

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST

PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Vol. 4, No. Deember 014 ISSN 088-130 PENERAPAN METODE FUZZY ITEM RESPONSE THEORY PADA e-learning COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST Dah Kuumawat 1, Andharn Dw Cahyan.Muhammad Fuad 3 Program Stud Teknk Informatka,

Lebih terperinci

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN. Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT

PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN. Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT PEMODELAN KINEMATIKA SISTEM PENGARAHAN MISIL DENGAN PERHITUNGAN GANGGUAN PADA LANDASAN Moh. Imam Afandi*) ABSTRACT Kinemati modeling of miile aiming ytem ha been done for a moing target with the alulation

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN EORI II.1.Anatom Peawat erbang omonen utama dar eawat terbang adalah dtunukkan ada gambar.1. Fuelage adalah badan eawat,dmana bagan n adalah bagan yang alng banyak kegunaannya ada eawat,

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Perancangan Pengendali PI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perancangan Pengendal PI Inttut Teknolog Seuluh Noember Mater ontoh Soal Lathan ngkaan Mater ontoh Soal Perancangan Pengendal P Perancangan Pengendal PI Perancangan Pengendal PD Perancangan Pengendal PID

Lebih terperinci

Penguat. output matching network. Input matching network. Rangkaian penyesuai impedansi penguat gelombang mikro

Penguat. output matching network. Input matching network. Rangkaian penyesuai impedansi penguat gelombang mikro Hgh Gan Amplfer Degn Untuk pera penguatan bear, aru dran ( untuk FET) harulah cukup bear, ektar 90% dar nla aturanya ( 0,9 I d ) Rangkaan penyeua mpedan untuk nput dan utput haru matchng cnjugate dengan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGENDALI OTOMATIS DI INDUSTRI

PENGENDALI OTOMATIS DI INDUSTRI Bab IX PENGENDALI OOMAIS DI INDUSRI Pengendal otomat membandngkan nla ebenarnya dar keluaran tem dengan maukannya, menentukan enymangan dan menghalkan nyal kendal yang akan mengurang enymangan ehngga menjad

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. smoothing, dan siklis untuk barang jadi Mie Atom Metode Regresi Linier. Nama barang jadi: Mie Atom. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penghtungan 4.1.1 Penghtungan Peramalan 4.1.1.1 Peramalan Me Atom Contoh perhtungan peramalan permntaan dengan metode regres lner, regres kuadrats, double movng average,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

Jika rangkaian pada gambar 1 dipicu (eksitasi) dengan tegangan V 1 dan V 2, maka arus I 1 dan I 2 akan dikaitkan dengan persamaan berikut :

Jika rangkaian pada gambar 1 dipicu (eksitasi) dengan tegangan V 1 dan V 2, maka arus I 1 dan I 2 akan dikaitkan dengan persamaan berikut : PARAMETER uatu rangkaan (network) mempunya uatu black box yang berkan berbaga komponen elektronka atau lumped element epert retor, kapator, nduktor atau trantor. Untuk mendefnkan parameter-, perlu dtekankan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT

PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT BIAStatstcs (05) Vol. 9, No., hal. -7 PERANCANGAN PARAMETER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI UNTUK DATA DISKRIT Faula Arna Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sultan Ageng Trtayasa Banten Emal : faulaarna@yahoo.com

Lebih terperinci

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berasal dari peraturan SNI yang terdapat pada persamaan berikut.

BAB III LANDASAN TEORI. berasal dari peraturan SNI yang terdapat pada persamaan berikut. BAB III LANDASAN TEORI 3. Kuat Tekan Beton Kuat tekan beban beton adalah besarna beban per satuan luas, ang menebabkan benda uj beton hanur bla dbeban dengan gaa tekan tertentu, ang dhaslkan oleh mesn

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya arakteritik Sitem Orde Pertama Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Materi Contoh Soal Sitem Orde Pertama arakteritik Repon Waktu Ringkaan Latihan Pada bagian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

Pertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012

Pertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012 Pertemuan ke-4 Analsa Terapan: Metode Numerk 4 Oktober Persamaan Non Non--Lner: Metode NewtonNewton-Raphson Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Newton Newton--Raphson f( f( f( + [, f(] + = α + + f( f ( Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut : BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network

Pengaturan Proses Tekanan pada Sistem Pengaturan Berjaringan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network TUGAS AKHIR TE - 091399 Pengaturan Proses Tekanan pada Sstem Pengaturan Berjarngan Menggunakan Kontroler Fuzzy Neural Network Rende Ramadhan NRP 2208100131 Dosen Pembmbng : Ir. Al Faton, M.T. Imam Arfn,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph

TINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph TINJAUAN PUSTAKA Bayesan Networks BNs dapat memberkan nformas yang sederhana dan padat mengena nformas peluang. Berdasarkan komponennya BNs terdr dar Bayesan Structure (Bs) dan Bayesan Parameter (Bp) (Cooper

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI LNSN TEORI. nala Jarngan Kera Metode arngan kera dperkenalkan menelang decade 0-an, oleh atu tm engneer dan ahl matematka dar peruahaan u Pont bekera ama dengan Rand orporaton, dalam uaha mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest

SCHEMATICS 2009 National Programming Contest SCHEMATICS 2009 Natonal Programmng Contest No Nama Problem 1 Berhtung 2 Gelang Cantk 3 Jalan 4 Kubangan Lumpur 5 Ayam dan Bebek 6 Schematcs09 7 Pagar Labrn JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

Perbaikan Unjuk Kerja Sistem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB

Perbaikan Unjuk Kerja Sistem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB Perbakan Unjuk Kerja Sstem Orde Satu PERBAIKAN UNJUK KERJA SISTEM ORDE SATU DENGAN ALAT KENDALI INTEGRAL MENGGUNAKAN JARINGAN SIMULATOR MATLAB Endryansyah Penddkan Teknk Elektro, Jurusan Teknk Elektro,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Dalam uatu peneltan tentu ada tujuan yang ngn dcapa eua dengan latar belakang dan rumuan maalah yang telah durakan d ata. Tujuan peneltan adalah:. Untuk mengetahu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT

METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT ISSN 4-989 METODE KORELASI BARU PADA PENYETELAN PENGENDALI PID DENGAN PENDEKATAN MODEL EMPIRIK FOPDT Abdul Wahd dan Rudy Gunawan 2 Laboratorum Sstem Proses Kma Departemen Teknk Gas dan Petrokma Progam

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems) Stem Komunka II (Dgtal Communcaton Sytem) Lecture #4: Demodula / Detek Baeband (Baeband Demodulaton/Detecton) - PART II - Topk: 4. Nota & Termnolog Vektor. 4. Energ & Eucldean Dtance. 4.3 Optmal Detecton:

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

BAB II DASAR TEORI DAN METODE BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmah Wdya Teknk Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 IN 1412-7350 PENERAPAN MODEL OPTIMAI LINE BALANCING DAN GENETIC ALGORITHM (TUDI KAU: PT. KARYA MEKAR DEWATAMALI) Andy Lanto, Dan Retno ar Dew*, Dn Endah

Lebih terperinci

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Fofor (P) merupakan unur hara pentng dalam tanah. Keteredaan P bag tanaman erng bermaalah, bentuk fofor yang tereda atau umlah yang dapat dambl oleh tanaman hanya ebagan kecl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

DesainKontrolFuzzy BerbasisPerformansiH dengan Batasan Input-Output untuk Sistem Pendulum-Kereta

DesainKontrolFuzzy BerbasisPerformansiH dengan Batasan Input-Output untuk Sistem Pendulum-Kereta ugasakhr E 91399 DesanKontrolFuzzy BerbassPerformansH dengan Batasan Input-Output untuk Sstem Pendulum-Kereta to Febraranto (8116) Dosen Pembmbng: Prof. Dr. Ir. Achmad Jazde, M.Eng. Jurusan eknk Elektro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN By: Rn Halla Nasuton, ST, MT MERANCANG JARINGAN SC Perancangan jarngan SC merupakan satu kegatan pentng yang harus

Lebih terperinci

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK Mata kulah KOMPUTASI ELEKTRO BAB PERHITUNGAN NUMERIK. Kesalahan error Pada Penelesaan Numerk Penelesaan secara numers dar suatu persamaan matemats kadang-kadang hana memberkan nla perkraan ang mendekat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory BAB II DASAR TEORI Perkembangan zaman telah membuat hubungan manusa semakn kompleks. Interaks antar kelompok-kelompok yang mempunya kepentngan berbeda kemudan melahrkan konflk untuk mempertahankan kepentngan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

SIMULASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI TITIK OPERASI MEMPERGUNAKAN METODA OPTIMISASI DENGAN PENDEKATAN MIXED SENSITIVITY

SIMULASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK DI TITIK OPERASI MEMPERGUNAKAN METODA OPTIMISASI DENGAN PENDEKATAN MIXED SENSITIVITY No. 7 Vol. hn. XIV Aprl 7 IN: 854-847 IULAI POLA INGAH LAU EGANGAN IE ENAGA LIRI DI II OPERAI EPERGUNAAN EODA OPIIAI DENGAN PENDEAAN IXED ENIIVIY H (ODEL IEEE 4 BU 5 EIN) Heru Dbyo Lakono ), Ftrlna ),)

Lebih terperinci