BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
|
|
- Farida Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan pada Gabar.4. Pada berbagai titik dan berbagai waktu, kuat edan listrik eiliki nilai aksiu 7 N/C dan berarah sepanjang subu Y. (a) Tentukan panjang gelobang. (b) Hitung besar dan arah kuat edan agnetik B ketika 7 N/C. frekuensi f 5 MHz 5 6 Hz 5 7 Hz kuat edan listrik aksiu 7 N/C epat rabat 3 8 /s (a) Panjang gelobang,, dihitung dengan persaaan: λ f 8 λ 3 /s 6, f 7 5 Hz (b) Kuat edan agnetik aksiu B dapat dihitung dengan Persaaan (-4) B B 7 N/C,4-6 T 8 3 /s Karena dan B saling tegak lurus dan keduanya harus tegak lurus terhadap arah perabatn gelobang (subu X dala kasus ini), aka kita enyipulkan bahwa B ada dala arah Z Contoh. Besar ektor poynting atau intensitas gelobang. Menghitung besar ektor poynting S Kuat edan listrik aksiu dala suatu gelobang elektroagnetik di suatu tepat adalah N/C. Tentukan laju energi rata-rata tiap satuan luas gelobnag elektroagnetik tersebut. ( 3 8 /s dan ε 8,85 - C N - - ) Kuat edan listrik aksiu N/C.
2 Laju energi rata-rata tiap satuan luas P tak lain adalah besar ektor poynting rata- A rata S yang diruuskan oleh Persaaan (-). P S. B.(*) A µ Perhatikan, data yang diberikan adalah,, dan ε. Karena itu kita harus enyatakan dahulu B dan µ dala besaran-besaran,, dan ε. atau B Dari persaaan (-4) B Sedangkan dari Persaaan (-) diperoleh µ ε atau µ ε atau µ ε Substitusi B dari (**) dan µ dari (***) ke dala (*) kita peroleh S S. ε ε ( ) ε (3 8 ) ( 8,85 - ) () 3,3 W/.(**).(***). Suatu suber titik dari radiasi elektroagnetik eiliki daya rata-rata panaran 8 W. Hitung aplitudo aksiu dari kuat edan listrik dan kuat edan agnet pada titik yang berjarak 3,5 dari suber radiasi. (a) Satuan dari laju rata-rata per yang dipindahkan elalui gelobang elektroagnetik S adalah W/. Ini tak lain adalah satuan intensitas gelobang I. Untuk suber titik aka intensitas gelobang pada jarak r diruuskan oleh: I P A 4 P, dengan adalah P daya rata-rata (watt). πr Jadi I S 4 P (-) πr Sedangkan S. B µ Karena B aka S.(*) µ Dengan enyaakan ruas kanan Persaaan (-) dengan (*) kita dapat enghitung aplitudo aksiu kuat edan listrik. µ 4 P πr µ P πr µ P πr
3 µ 4-7 Wb A /s daya P 8 W Jarak titik ke suber r 3,5. Dengan deikian, 7 (4π Wb A ) (3 π (3,5 ) /s) (8 W) 6,6 V/ Aplitudo kuat edan agnetik,b, dengan udah dapat kita hitung dari hubungan B /. B 6,6 V/,9-7 T 8 3 /s 3 Contoh.3 Difraksi pada elah tunggal. Menentukan jarak pita gelap dari terang pusat Celah tunggal selebar, disinari berkas ahaya sejajar dengan λ 6 A. Pola difraksi yang terjadi ditangkap oleh layar pada jarak 4 dari elah. Tentukan jarak antara pita gelap ketiga dengan titik tengah terang pusat. Lebar elah d, Pita gelap ke-3 berarti n 3 λ 6 A L 4 4 Hitung dahulu sudut sipang, θ, dengan Persaaan (-3) d sin θ n λ (,) sin θ 3 (6-7 ) 7 8 sin θ,8, sekarang perhatikan segitiga siku-siku SOP. Karena dala segitiga ini y jauh lebih keil daripada L, aka sudut θ ialah sudut yang keil. Untuk sudut yang keil kita dapat elakukan pendekatan sin θ tan θ, sehingga y sin θ tan θ L
4 4 y,8 4 y,8 (4 ) 7, Jadi, jarak pita gelap ketiga dari titik tengah terang pusat adalah 7,.. Menentukan lebar pita terang pusat Cahaya lewat elalui sebuah elah dan enyinari sebuah layar datar yang diletakkan L,4 jauhnya (lihat gabar.). Lebar elah adalah d 4, -6. jarak antara titik tengah terang pusat dan pita gelap pertaa adalah y. Tentukan lebar pita terang pusat (y ) ketika panjang gelobang ahaya adalah λ 69 n (ahaya erah dala aku). Hitung dahulu sudut sipang θ untuk pita gelap pertaa (n ) dengan Persaaan (-3). d sin θ n λ 4, -6 sin θ () (69-9 ) 9 69 sin θ 6 4,,75 Sekarang perhatikan SOP siku-siku. Karena dala segitiga ini y jauh lebih keil daripada L,aka sudut θ adalah sudut yang keil, sehingga kita dapat elakukan pendekatan sinθ tanθ L y,75 y,4 y,75 (,4),69 lebar pita terang pusat y (,69 ),4 Contoh.4 Perbesaran siste alat optik. Sudut resolusi iniu Cahaya natriu dengan panjang gelobang 589 n digunakan untuk eandang suatu benda di bawah sebuah ikroskop. Jika bukaan lensa objektif eiliki diaeter,9, (a) tentukan sudut resolusi iniu, (b) jika digunakan ahaya tapak iolet (panjang gelobang 4 n), berapa sudut resolusi iniu ikroskop ini.
5 () Misalkan air dengan indeks bias 4 3 engisi ruang antara benda dan lensa objektif. Pengaruh apakah yang diakibatkannya pada daya urai ikroskop? Diaeter bukaan lensa D, (a) Digunakan panjang gelobang λ 589 n sudut resolusi iniu, θ, dihitung dengan persaaan (-7): θ, λ D (589 ), 7,98-5 rad 3 (9 ) (b) Digunakan panjang gelobang iolet λ 4 n 4-9. Gunakan kebali Persaaan (-7): θ, λ D 9 9 (4 ), 5,4-5 rad 3 (9 ) Jadi, enggantikan ahaya natriu dengan ahaya tapak iolet enyebabkan sudut resolusi iniu ikroskop bertabah keil. () Indeks bias air n a 4 3 n 4 3. / 3 a 4 Hubungan panjang gelobang, λ, dan indeks bias, n, adalah λ n λ n Jika indeks kita abil untuk ediu air dan indeks untuk ediu udara, aka: λ a na λu nu nu λ a λu na λ a λu λ a 3 λ 4 u n a Dari θ, Karena λ a D λ aka sebanding dengan λ. 3 3 λ, aka daya urai ikroskop dala ediu air enjadi 4 kali 4 u daya urai untuk ediu udara. 3 Jadi θ 4 7,98-5 rad 5,99-5 rad.. Daya urai lensa ata untuk dua suber titik pada jarak tertentu Jika ata diperbesar sapai diaeter bukaan 5, berapa jarak iniu antara dua suber titik yang asih dapat dibedakan oleh ata pada jarak 4 di depan ata, disebut daya urai lensa ata. 5 Panjang gelobang ahaya di udara 5 n, dan indeks bias ata adalah,33.
6 6 Diaeter bukaan lensa ata D Panjang gelobang ahaya di udara λ u 5 n 5-3 ; indeks bias ata n,33. Karena lensa ata diisi oleh airan dengan indeks bias n,33 aka akan terjadi pengurangan panjang gelobang ketika easuki lensa ata. λ u 5 9 λ ata n, 99 3,76-7 Jarak suber titik (benda) ke lensa L Jarak iniu antara dua suber titik, d pada jarak 4 di depan ata sehingga kedua titik ini (s dan s ) asih dapat dibedakan oleh lensa ata (disebut daya urai lensa ata) dapat dihitung dengan Persaaan (-8), λl d D 7, (3,76 )( ,67-5 ) Contoh.5 Letak pita terang pada interferensi elah ganda. Dua elah dengan jarak, disinari tegak lurus. Pita terang ketiga terletak 7,5 dari pita terang ke-nol pada layar yang jaraknya dari elah. Tentukan panjang gelobang sinar yang diapai. Perhatikan gabar di bawah. Jarak antara kedua elah d,, pita terang ketiga berarti n 3, jarak elah ke layar L, y 7,5. Perhatikan seua satuan panjang dinyatakan dala satuan. Kedudukan pita terang ke-n diukur dari pusat terang O dinyatakan oleh Persaaan (-). yd n λ L (7,5)(,) 3 λ n 3 sebab terang ke-3,5 3 λ λ,
7 7 Jadi, panjang gelobang sinar yang dipakai adalah Pada ontoh soal noor, hitung juga jarak antara pita terang ke- dengan pita gelap ke-4 yang berdekatan. Hitung dahulu jarak antara pita terang dan pita gelap yang berdekatan, Persaaan (-3): y Lλ d ()(5 (,) 5,5 4 Perhatikan gabar di saping. Jarak antara terang ke- dan gelap ke-4 yang berdekatan adalah 4 3 y 3(,5) ) 3,75. ) y, dengan 3. Masih berkaitan dengan ontoh soal noor, berapakah jarak antara pita terang ke- dan pita gelap ke-3 jika ediunya adalah air dengan indeks bias 3 4? Mediu udara (n ) 3 y 3,75 (lihat jawaban noor ) Mediu air (n ) 3 y? Kita bisa enghitung dengan enggunakan Persaaan (-4). y n y n ( 3 y ) n ( 3 y ) n kalikan kedua ruas dengan 3 (3 y 3 y ) n n (3,75 )(),8 4 3 Tapak bahwa di dala air, jarak antara pita terang dan pita gelap lebih endekat (lebih keil). Contoh.6 Masalah interferensi ahaya pada lapisan tipis Suatu lapisan tipis bensin (n,4) engapung di atas perukaan kaa (n,5). Sinar atahari jatuh hapir tegak lurus pada lapisan tipis dan eantulkannya ke ata Anda. Walaupun sinar atahari adalah sinar putih yang engandung berbagai warna, tetapi lapisan tipis tapak bagiu berwarna kuning. Ini karena interferensi destruktif pada lapisan enghilangkan warna biru ( λ biru di udara 468 n) dari ahaya yang dipantulkan ke ata Anda. Tentukan ketebalan iniu t (t ) dari lapisan tipis ini. Syarat ahaya biru engalai interferensi destruktif pada lapisan tipis adalah: nt λ ;,,,...
8 atau t λ. n Untuk t iniu dengan t, diperoleh dengan engabil bilangan bulat. Diketahui λ udara untuk warna biru 468 n dan indeks bias lapisan tipis bensin n,5; sehingga ketebalan iniu lapisan tipis bensin, t, adalah: (468 n) t in 56 n (,5) 8 Contoh.7 Sudut deiasi dan orde aksiu pada kisi Seberkas ahaya onokroatis dengan panjang gelobang 6 n ( n -9 ) enyinari tegak lurus suatu kisi yang terdiri dari garis/. Tentukan: (a) sudut deiasi orde kedua (b) orde aksiu yang ungkin terlihat pada layar. Panjang gelobang λ 6 n N garis/ (a) Hitung dahulu tetapan kisi, d, dengan Persaaan (-7): d N garis/ Hitung sudut deiasi orde kedua (n ) dengan Persaaan (-8): d sin θ n n λ d sin θ λ sin θ λ d 7 (6 sin θ 5,4 θ 3,9 6 ) (b) Gunakan kebali Persaaan (-8): d sin θ n n λ sin θ n nλ d n ( ) sin θ n, n Nilai aksiu fungsi sinus adalah satu, sehingga kita peroleh orde aksiu n yang ungkin terlihat pada layar., n n,
9 9 8,33 8 (dibulatkan ke bawah) n 8 berarti pada layar di atas dan di bawah orde nol terdisplai 8 garis terang. Garis terang ke-9 tidak unul di layar. Contoh.8 Huku Malus pada siste dua polaroid Suatu ahaya tak terpolarisasi engenai polaroid pertaa dengan intensitas ahaya I. Tentukan intensitas ahaya yang keluar dari siste polaroid, yang terdiri dari dua buah polaroid, jika sudut antara kedua subu transisi adalah 3. Jika intensitas ahaya yang datang ke polaroid pertaa (polarisator) adalah I dan intensitas ahaya yang keluar dari polaroid kedua (analisator) adalah I, aka sesuai dengan Persaaan (-3): I I os θ I I I (os 3 ) I ( ) I I os θ I ( ) 3 Contoh.9 Sudut Brewster Sudut kritis perata di udara adalah 34,4. Hitunglah sudut polarisasi perata. Sudut kritis θ k 34,4. Sudut kritis terjadi jika sinar datang dari ediu lebih rapat (perata, dengan indeks bias n ) ke ediu kurang rapat (udara, dengan indeks bias n ). Pada sudut datang saa dengan sudut kritis ( θ θ k ), sudut biasanya saa dengan 9 ( θ 9 ). Mari kita gunakan persaaan dasar pebiasan: n sin θ k n sin θ B n sin θ () sin 9 ()() n,77 sin θ sin 34,4 8,565 Jadi, indeks bias perata adalah,77. Untuk sudut polarisasi, θ B, sinar datang dari udara (n ) enuju ke perata (n,77), dan enurut persaaan uu (Persaaan (-3)), sudut polarisasi, θ B, dapat dihitung. tan θ B n n θ B 6,5,77 Contoh. Senjata radar dan perangkap keepatan Untuk enangkap para pengebut di jalan raya, polisi uunya enggunakan senjata radar yang enerapkan efek Doppler. Senjata radar seperti ini eanarkan suatu gelobang elektroagnetik pada frekuensi tertentu, isalnya pada frekuensi f s 9, 9 Hz, seperti
10 ditunjukkan pada Gabar.45. Dala gabar ini dianggap sebuah obil yang ngebut endekati obil polisi yang sedang parkir di sisi jalan. Gelobang dari senjata radar dipantulkan oleh obil pengebut dan kebali ke obil polisi, diana instruen pengukur enatat frekuensi gelobang yang balik 4 Hz lebih besar daripada frekuensi yang dipanarkan. Tentukanlah keepatan obil pengebut tersebut (nyatakan dala k/ja). Strategi: fek Doppler hanya bergantung pada kelajuan relatif, rel, antara obil pengebut dan obil polisi. Kita akan enghitung rel ini dan keudian engkaitkannya dengan keepatan obil pengebut dengan enggunakan dta bahwa obil polisi adalah dia (keepatan ). Ada dua efek Doppler yang terjadi dala situasi ini. Pertaa, untuk gelobang dari senjata radar (obil polisi) yang diteria oleh obil pengebut. Dala situasi ini frekuensi yang dipanarkan suber, f s 9, 9 Hz, dan frekuensi yang diteria obil pengebut adalah f p, yang tentu saja berbeda dengan f s. Karena kedua obil saling endekat, aka digunakan tanda positif pada Persaaan (-34): f p f s + rel f p f s f s rel Kedua, untuk gelobang eantul dari obil pengebut ke obil polisi. Dala situasi ini frekuensi yang dipantulkan adalah f p dan frekuensi yang diteria oleh obil polisi f p yang tentu saja berbeda dengan f p. Sesuai dengan Persaaan (-34) kita peroleh f p ' f p + rel f p' f p f p rel Jika kedua persaaan (**) dan (*) kita julahkan, aka kita dapat enghitung perubahan frekuensi total Doppler antara frekuensi yang dipanarkan senjata (f s )dan frekuensi yang diteria kebali oleh senjata ( f ). rel ' p f p' f p f p f p f s f s rel + f p' - f s f p rel + fs rel untuk rel <<, aka f p rel fs rel sehingga dapat kita tuliskan f p' - f s f s rel f p ' fs rel f s
11 f p ' fs rel f s Kita akan enghitung rel dengan enggunakan Persaaan (-35) diana f s 9, 9 Hz; f p ' - f s 4 Hz; 3 8 /s rel (9, ) 4 9 (3, 8 /s) 4 /s Karena obil polisi dia, keepatannya p /s sehingga keepatan obil pengebut adalah rel p 4 atau 4 /s k 3 6 s (4 /s) 44 k/ja ja Polisi engaati bahwa keepatan obil pengebut, yaitu 44 k/ja, sudah elebihi batas keepatan yang diizinkan (isalnya k/ja). Dengan deikian, polisi akan eberhentikan obil tersebut dan eberi surat tilang pada pengeudinya.
FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN GELOMBANG CAHAYA Cahaya erupakan energi radiasi berbentuk gelobang elektroagnetik yang dapat dideteksi oleh ata anusia serta bersifat sebagai gelobang
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
1 BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.1 Gelombang Elektromagnetik Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan magnetik dan medan listrik. Maxwell menyatakan bahwa gangguan pada gelombang
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung
Lebih terperinci12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.
PEMBAHASAN PROBEM SET FISIKA SUPERINTENSIF 07 D 4 E keepatan perpindaha n s AB = 5 k v salan = 54 k/ja v uar = 36 k/ja Jika keepatan - sebuah benda saa dengan nol, aka perpindahan benda saa dengan nol.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Michael Faraday Jaes Clerk Maxwell Medan lektroagnetik Pergerakan uatan listrik enghasilkan edan agnet Perubahan edan agnet dapat enibulkan pergerakan uatan listrik Koil/kuparanjikadialirilistrikakanenghasilkanedanagnet
Lebih terperinciKumpulan Soal Fisika Dasar II.
Kumpulan Soal Fisika Dasar II http://personal.fmipa.itb.ac.id/agussuroso http://agussuroso102.wordpress.com Topik Gelombang Elektromagnetik Interferensi Difraksi 22-04-2017 Soal-soal FiDas[Agus Suroso]
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciUntuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah
JAWABAN LATIHAN UAS 1. INTERFERENSI CELAH GANDA YOUNG Dua buah celah terpisah sejauh 0,08 mm. Sebuah berkas cahaya datang tegak lurus padanya dan membentuk pola gelap terang pada layar yang berjarak 120
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciA. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.
Optika fisis khusus membahasa sifat-sifat fisik cahaya sebagai gelombang. Cahaya bersifat polikromatik artinya terdiri dari berbagai warna yang disebut spektrum warna yang terdiri dai panjang gelombang
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinciInterferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
Interferensi Cahaya Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Interferensi Cahaya 1 / 39 Contoh gejala interferensi
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciXpedia Fisika. Optika Fisis - Soal
Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI Sekretariat: SMAN 72, Jl.Prihatin Kodaar Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Telp 021 4502584 Fax: 021-45850134
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )
LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik
Lebih terperinciPolarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang
Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi
Lebih terperinciSifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i
Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciBAHAN KUIS PRA-UTS MEKANIKA, Oktober 2011
tosi-ipb.blogspot.co ekanika I BAHAN KUIS PRA-UTS EKANIKA, 3-4 Oktober 0 Untuk kalangan sendiri Tidak diperjualbelikan Silakan kerjakan soal-soal berikut, pahai dengan baik. Soal Kuis akan diabil dari
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT
Lebih terperinciINTERFERENSI DAN DIFRAKSI
INTERFERENSI DAN DIFRAKSI Materi yang akan dibahas : 1. Interferensi Interferensi Young Interferensi Selaput Tipis 2. Difraksi Difraksi Celah Tunggal Difraksi Fresnel Difraksi Fraunhofer Difraksi Celah
Lebih terperinciDisusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)
Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :
Lebih terperinciStandar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Gelombang
Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Menyiapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.. Mendeskripsikan gejala
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciGerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan
Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinciFISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC
FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah
Lebih terperinciSOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam
Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciPETUNJUK PENGISIAN LEMBAR JAWABAN BABAK PENYISIHAN 21 September 2014
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR JAWABAN BABAK PENYISIHAN 1 Septeber 014 I. PETUNJUK UMUM: 1. Gunakan konstanta-konstanta berikut dala enyelesaikan soal. Konstanta Sibol Nilai Kecepatan cahaya c,00 10 8 /s Konstanta
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan Doc. Nae: AR11FIS01UTS Version : 014-10 halaan 1 01. erak sebuah benda eiliki persaaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t) Seua besaran enggunakan satuan dasar SI.
Lebih terperinciBIMBEL ONLINE 2016 FISIKA
BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA Rabu, 16 Maret 2016, Pkl. 19.00 20.30 WIB. online.sonysugemacollege.com Onliner : Pak Wasimudin S. 1. Sifat umum dari gelombang antara lain: (1) dapat mengalami interferensi (2)
Lebih terperinciPENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENENTUAN e/ Kusnanto Mukti W/ M009031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperien dala enentukan besar uatan elektron pertaa kali dilakukan oleh J.J.Thoson. Dala percobaanya,
Lebih terperinciBAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK...2 24.1 Prinsip Huygen dan Difraksi...2 24.2 Hukum-Hukum Pembiasan...2 24.3 Interferensi Cahaya...3 24.4 Dispersi...5 24.5 Spektrometer...5 24.6
Lebih terperinciSOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2
SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah prisma mempunyai indeks bias 1,5 dan sudut pembiasnya 60 0. Apabila pada prisma itu dijatuhkan seberkas cahaya monokromatik pada salah satu sisi prisma dengan sudut datang
Lebih terperinciSTRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik
STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA NAMA : ST MANDARATU NIM : 15B08044 KD 3.1 KD 4.1 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahayadalam tekhnologi : merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD 1.3 1. Identitas Mata pelajaran a. Nama Sekolah : SMA N 6 Yogyakarta b. Kelas / Semester : XII (Dua belas) c. Semester : I d. Jurusan : IPA e. Mata Pelajaran :
Lebih terperinciHalaman (2)
Halaman (1) Halaman (2) Halaman (3) Halaman (4) Halaman (5) Halaman (6) Halaman (7) SOAL DIFRAKSI PADA CELAH TUNGGAL INTERFERENSI YOUNG PADA CELAH GANDA DAN DIFRAKSI PADA CELAH BANYAK (KISI) Menentukan
Lebih terperinciSistim Komunikasi 1. Pertemuan 4 Modulasi Sudut
Sisti Kounikasi 1 Perteuan 4 Modulasi Sudut Mudrik Alaydrus Teknik Elektro Fakultas Teknik, UMB udrikalaydrus@yahoo.o 1 Bentuk uu dari sinyal terodulasi sudut: x ( ϑ ( ( t = A os t ϑ (t ( t 1 d ϑ ( t =
Lebih terperinci= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:
1.79. Sebuah bola baja berassa = 50 g jatuh dari ketinggian h = 1,0 pada perukaan horisontal sebuah papan tebal. Tentukan oentu total yang diberikan bola pada papan setelah terpental beberapa kali, bila
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciPerhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Froude
9/0/0 Perhitungan Tahanan Kapal dengan etode Froude Froude enganggap bahwa tahanan suatu kapal atau odel dapat dipisahkan ke dala dua bagian: () tahanan gesek dan () tahanan sisa. Tahanan sisa ini disebabkan
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit
BAB II PEMBAHASAN A. Difraksi Sesuai dengan teori Huygens, difraksi dapat dipandang sebagai interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang boleh jadi
Lebih terperinciGambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.
EKO NURSULISTIYO Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X. Struktur gambar tersebut disebut alur Laue (Laue
Lebih terperinciA. PENGERTIAN difraksi Difraksi
1 A. PENGERTIAN Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN STRUKTUR
BAB V PERENCANAAN STRUKTUR 5.1. TINJAUAN UMUM Dala perencanaan suatu bangunan pantai harus ditetapkan terlebih dahulu paraeter-paraeter yang berperan dalan perhitungan struktur. Paraeterparaeter tersebut
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciDiketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK
Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.
Lebih terperinciGelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr
Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium
Lebih terperinciSoal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam
Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan
Lebih terperinciSurya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan
Surya Dara, M.Sc Departeen Fisika Universitas Indonesia Pendahuluan Potensial listrik yang uncul sebagai dapak dari perubahan edan agnet dala area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat
Lebih terperinciM-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK
M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK I. TUJUAN Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan besar panjang gelombang dari cahaya tampak dengan menggunakan konsep difraksi dan interferensi. II.
Lebih terperinciOPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih
OPTIKA FISIS A. Interferensi Cahaya : Peraduan antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan ola tertentu. Untuk engamatan Interferensi gelombang cahaya, agar hasilnya daat diamati dierlukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciDifraksi. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
Difraksi Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Difraksi 1 / 38 Gejala Difraksi Materi 1 Gejala Difraksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kisi Difraksi Kisi difraksi adalah suatu alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. Suatu
Lebih terperinciSolusi Treefy Tryout OSK 2018
Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
SEEKSI OIMPIDE TINGKT KBUPTEN/KOT 14 TIM OIMPIDE FISIK INDONESI 15 Bidang Fisika Waktu : 18 enit KEMENTRIN PENDIDIKN DN KEBUDYN DIREKTORT JENDER PENDIDIKN DSR DN MENENGH DIREKTORT PEMBINN SEKOH MENENGH
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciI. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt
I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciPEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA
EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciTEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Bentuk tegangan dan arus bolak balik Bentuk tegangan dan arus bolak balik Ruus dan Keterangannya ; v v : tegangan sesaat (volt) : tegangan
Lebih terperinciBAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x
BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah
Lebih terperinciGELOMBANG CAHAYA. Pikiran-pikiran tersebut adalah miskonsepsi. Secara lebih rinci, berikut disajikan konsepsi ilmiah terkait dengan gelombang cahaya.
GELOMBANG CAHAYA PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan matahari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB
. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifatsifat. ) merupakan gelombang medan listrik dan medan magnetik ) merupakan gelombang longitudinal ) dapat dipolarisasikan ) rambatannya memerlukan
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI CAHAYA
PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciRelativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS.
elatiitas khusus (Einstein) TEOI ELATIITAS KHUSUS. Teori gelobang Huygens telah ebuat asalah yang harus eperoleh penyelesaian, yakni tentang ediu yang erabatkan ahaya. Lazi disebut eter. Pada tahun 887
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET STASIUN PENGAMAT GEOMAGNET BIAK
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 211 KARAKERISIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNE SASIUN PENGAMA GEOMAGNE BIAK
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1
SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinci(x- x 1. Contoh soal: jawab: x 2 + y 2 = 2 2 x 2 + y 2 = 4. x 2 + y 2 = 4. jawab: (x 5) 2 + (y 2) 2 = 4 2
LINGKRN (x- x ) (x- x ) + (y- y ) (y- y ) = 0 Contoh soal: Pengertian : Lingkaran adalah tepat kedudukan titik-titik yang berjarak konstan/saa terhadap sebuah titik tertentu. Sebuah titik tertentu itu
Lebih terperinciRUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008)
RUMUSRUMUS FISIK SMP (diurutkan berdasarkan SKL 008) M : KELS / O : Design by Denny 008 SMPK 4 BPK PEBUR O RUMUS SIMBOL STU (SI) Massa Jenis ρ = V Peuaian panjang zat padat 3 Kalor o.. T t o a. Kalor untuk
Lebih terperinciCahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.
CAHAYA 1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat
Lebih terperinciKecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo
Kecepatan ato gas dengan distribusi Mawell-Boltzann () Oleh: Purwadi Raharjo Dala proses odifikasi perukaan bahan, kita ungkin sering endengar teknologi pelapisan tipis (thin fil). Selain pelapisan tipis,
Lebih terperinciBAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal
BAB 4 Difraksi Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan meng-alami lenturan sehingga terjadi gelombanggelombang setengah
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika UTS Fisika Latihan 2 Kelas 12 Doc. Name: AR12FIS02UTS Version: 2014-10 halaman 1 01. Gelombang transversal pada tali horizontal dengan panjang gelombang 8 m merambat dengan kelajuan
Lebih terperinci