REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA"

Transkripsi

1 REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu ujungnya dijepit di eja, senar gitar atau piano, dll. Laba-laba endeteksi kedatangan angsanya elalui getaran yang terjadi pada sarangnya, obil bergerak naik-turun setelah elewati gundukan tanah, jebatan bergetar jika dilewati truk berat atau angin yang keras. Hal ini terjadi karena hapir seluruh benda padat bersifat elastis. Osilasi listrik terjadi di radio dan televisi. Pada tingkat atoik, ato bergetar di dala olekul dan ato benda padat bergetar di sekitar posisi setibangnya. Getaran dan gejala gelobang eiliki hubungan yang erat. Gelobang baik gelobang laut, gelobang tali, gepa bui, atau gelobang suara di udara bersuber pada getaran. Pada suara, bukan hanya subernya saja yang enggunakan prinsip getaran, detektornyapun juga enggunakan prinsip getaran, isalnya gendang telinga dan ikrofon. Deikian juga ediu yang dilalui gelobang akan engalai getaran, seperti udara yang dilewati gelobang suara. Getaran dan gelobang bukanlah fenoena yang sepenuhnya "baru", karena ereka dapat dijelaskan dengan enggunakan ekanika Newton. R. Osilasi Pegas Vibrasi, getaran, atau osilasi adalah gerakan berulang yang dilakukan suatu benda. Gerakan ini bersifat periodis. Contoh yang paling sederhana dari gerakan periodis ini adalah gerakan yang terjadi pada assa yang terikat pada ujung sebuah pegas. Contoh ini dipilih untuk dianalisa lebih jauh, karena sifatnya hapir saa dengan jenis-jenis getaran yang lain. Dala analisa ini, kita asusikan bahwa assa bergerak pada arah horisontal (lihat gabar Ra,b,dan c), antara assa dan lantai saa sekali tidak terdapat gesekan (lantai licin total). Jika tidak ada gaya yang bekerja pada gaya, aka pegas berada dala kondisi / panjang noralnya. Dala keadaan ini posisi assa dinaakan posisi setibang, diana x = 0 (lihat gabar R.a). Jika assa ditarik ke kanan, pegas akan terregang dan padanya akan tibul gaya F ke arah kiri (gabar R.b). Sebaliknya, jika assa ditarik ke kiri, pegas akan tertekan dan Review Gerak Haronis Sederhana Irwan Arifin '00

2 padanya akan tibul gaya ke arah kanan (gabar R.c). Gaya yang tibul pada pegas ini dinaakan gaya restorasi, yaitu gaya yang tibul untuk engebalikan pegas ke kondisi noralnya. Besarnya gaya restorasi ini dala huku Hooke dinyatakan berbanding lurus dengan sipangan (perpindahan) ujung pegas (x) : F = - kx (R.) Tanda negatif pada persaaan tersebut enunjukkan bahwa arah gaya restorasi (F) selalu berlawanan dengan arah sipangan (x). Di sini (dan juga (a) untuk selanjutnya), kita enggunakan nilai positif untuk arah kanan dan nilai negatif untuk arah kiri. Dengan deikian, jika assa bergeser ke (b) kanan, sipangannya bernilai positif dan padanya akan bekerja gaya restorasi ke arah kiri (F bernilai negatif). Begitu juga sebaliknya, jika (c) assa bergeser ke kiri (x negatif) aka Gabar R. gaya restorasi F akan engarah ke Getaran assa pada ujung pegas kanan (positif). Naun perlu diperhatikan, untuk enggeser assa ke arah kanan, kita harus eberikan gaya ke arah kanan sebesar F = +kx. Konstanta pebanding k pada persaaan R. di atas dinaakan konstanta pegas atau konstanta gaya. Seakin besar nilai k, seakin besar pula gaya yang diperlukan untuk enggeser assa pada jarak yang saa. Berarti, seakin keras suatu pegas, akin besar pula nilai k-nya. Selanjutnya, kita akan enganalisa apa yang akan terjadi jika assa tersebut kita lepaskan dala kondisi awal terregang sejauh x = A, seperti yang ditunjukkan pada gabar R.a. Pada saat assa dilepas, padanya akan bekerja gaya restorasi yang ebawa assa enuju titik setibang pegas. Naun karena benda eiliki kecepatan pada saat encapai titik setibang (gabar R.b), aka berarti assa eiliki energi kinetik yang ebuatnya bergerak elewati titik setibang. Pada saat assa ulai elewati titik setibang, pegas ulai tertekan. Berarti pada assa ulai bekerja gaya restorasi, yang secara perlahan engurangi energi kinetik benda. Ketika assa encapai posisi x = -A (gabar R.c), assa berhenti sesaat karena Review Gerak Haronis Sederhana Irwan Arifin '00

3 energi kinetik assa habis dan gaya restorasi pegas bernilai aksial. Dala kondisi ini, energi potensial pegas (E = ½ kx ) juga bernilai aksial, E = ½ ka. (a) (b) (c) (d) (e) Gabar R. Gaya restorasi dan kecepatan pada getaran Karena di x = -A assa berhenti sesaat sabil eneria gaya restorasi F ke arah kanan, aka dengan segera assa ulai bergerak lagi ke kanan dan engulangi kronologis gerakan yang telah diuraikan di atas, naun pada arah yang berkebalikan. Dala pebahasan getaran, terdapat sejulah istilah yang perlu didefinisikan. Jarak assa terhadap titik setibang (x) dinaakan sipangan. Sipangan aksiu jarak terjauh terhadap titik setibang dinaakan aplitudo, A. Satu siklus atau satu getaran adalah gerakan yang telah enyelesaikan satu lintasan penuh, isalnya dari A lalu ke A keudian kebali ke A lagi. Periode,T, adalah waktu yang dibutuhkan untuk elakukan satu siklus atau satu getaran. Frekwensi, f, adalah banyaknya getaran yang terjadi dala satu satuan waktu. Untuk frekwensi biasanya digunakan satuan hertz (Hz), diana Hz = getaran/detik atau Hz.= cycle/detik. Antara periode dan frekwensi terdapat hubungan sebagai berikut : f = dan T = (R.) T f Sebagai contoh, getaran berfrekwensi 5 Hz eiliki periode sebesar /5 detik. Review Gerak Haronis Sederhana 3 Irwan Arifin '00

4 Osilasi pegas yang tergantung vertikal pada dasarnya saa dengan osilasi pegas horisontal. Satu-satunya hal yang berbeda adalah pegas yang tergantung vertikal eiliki panjang noral yang lebih besar, karena dala keadaan noral (setibang) ia tetap berada di bawah pengaruh gravitasi. Di sini, sipangan x diukur terhadap titik setibang yang baru dan nilai k dari pegas tersebut saa sekali tidak berubah. Setiap siste yang bergetar, yang di dalanya bekerja gaya restorasi seperti pada persaaan R. di atas, disebut elakukan gerak haronis sederhana (GHS). Hapir seluruh benda padat dapat ditekan atau diregangkan sesuai dengan huku Hooke (persaaan R.), selaa pergeseran yang dihasilkannya tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, hapir seluruh getaran alaiah dapat digolongkan pada GHS atau paling tidak enyerupai GHS. Contoh : Satu keluarga, terdiri atas 4 orang dengan assa total 00 kg, enaiki obil yang assanya 00 kg dan per obil tertekan sejauh 3 c. (a) berapakah nilai konstanta pegas per obil (keseluruhan)? (b) Berapa jauh per akan tertekan jika obil diisi beban berassa 300 kg? Jawab : (a) Naiknya keepat orang tersebut ke dala obil akan eberi gaya tekan sebesar (00 kg).(9.8 /s ) = 960 N, yang enibulkan pergeseran pada pegas sebesar 3.0 x 0 -. Dengan enggunakan persaaan R. kita dapatkan nilai konstanta pegas : F 960 N 4 k = = = N/ - x (b) Jika ke dala obil diasukkan beban berassa 300 kg, aka beban tersebut akan eberikan gaya tekan sebesar (300 kg).(9.8 /s ) = 940 N. Beban tersebut akan enekan pegas sejauh : x = F/k = (940 N)/( N/) = = 4.5 c. Pergeseran ini bernilai satu setengah kali nilai pergeseran di soal (a), sebanding dengan pertabahan beban. R. Energi pada Gerak Haronis Sederhana Untuk eregang atau enekan sebuah pegas, diperlukan energi atau usaha. Review Gerak Haronis Sederhana 4 Irwan Arifin '00

5 Jadi, peregangan atau penekanan pegas identik dengan peberian/peasokan energi pada pegas. Energi yang diaksud di sini adalah energi potensial pegas : E p = kx (R.3) Seentara itu, ingat kebali bahwa assa yang berada di ujung pegas yang tertekan/terregang eiliki energi ekanik, yang terdiri atas energi potensial dan energi kinetik. E = E p + E k = kx + v (R.4) diana v adalah kecepatan gerak assa, x adalah jarak assa terhadap titik setibang. Selaa antara assa dan alas tidak terdapat gesekan, energi ekanik ini tidak pernah berkurang (huku kekekalan energi). Ketika assa berosilasi pada pegas, terjadi konversi (perubahan) energi terus enerus dari energi potensial enjadi energi kinetik, lalu kebali enjadi energi potensial, dan seterusnya (lihat gabar R.3). (a) (b) (c) (d) Gabar R.3 Perubahan energi potensial enjadi kinetik, dan sebaliknya, pada osilasi pegas. Review Gerak Haronis Sederhana 5 Irwan Arifin '00

6 Di titik-titik ekstri, yaitu di x = A dan x = -A, seluruh energi ekanik akan enjadi energi potensial, karena di titik-titik tersebut assa akan berhenti untuk sesaat. Jadi : E = (0) + ka = ka (R.5) Di titik setibang, x = 0, panjang pegas saa dengan panjang noralnya, sehingga tidak terdapat energi potensial. Berarti di titik setibang, seluruh energi ekanik telah berubah enjadi energi kinetik. Di titik ini pula assa eiliki kecepatan tertinggi untuk kedua arah arah. E = vaks + k(0) = vaks (R.6) Di posisi-posisi lain, selain titik ekstri dan titik setibang, energi ekanik terdiri atas kobinasi energi potensial dan energi kinetik, seperti yang ditunjukkan oleh persaaan R.4. Substitusi persaaan R.4 ke dala persaaan R.5 akan enghasilkan hubungan sebagai berikut v + kx = ka Modifikasi persaaan untuk encari v akan enghasilkan k k x v = (A x ) = A ( ) A Dari persaaan R.5 dan R.6, diperoleh hubungan ½ v aks = ½ ka, sehingga v aks = (k/) A atau (k/) = v aks/a. Jika ini disubstitusi kedala persaaan di atas, akan diperoleh v = v aks x / A (R.7) Dengan persaaan ini kita dapat enghitung kecepatan assa (v) di setiap posisi x. Contoh : Sebuah pegas tertarik sejauh 0.50 jika padanya digantungkan benda berassa 0.30 kg. Pegas tersebut keudian ditarik lagi sejauh 0.00 dari titik setibangnya, keudian dilepaskan. Tentukan (a) konstanta pegas k, (b) kecepatan aksiu v aks, (c) kecepatan v, jika benda berjarak dari titik setibangnya, dan (d) percepatan aksiu pada benda. Jawab : (a) Karena pegas tertarik sejauh 0.50 jika padanya digantungkan beban berassa Review Gerak Haronis Sederhana 6 Irwan Arifin '00

7 0.30 kg, aka dengan enggunakan persaaan R. kita dapat enghitung k : F (0.30 kg)(9.8 /s ) k = = = 9.6 N/ x 0.50 (b) Kecepatan aksiu diiliki benda tepat ketika ia elintasi titik setibang, diana seluruh energi ekanik akan berbentuk energi kinetik. Dengan enggunakan huku kekekalan energi, kita dapatkan : v aks Berarti v aks dapat dicari sebagai berikut : = ka k 9.6 N/ v aks = A = (0.00 ) = 0.8 /s 0.30 kg (c) Dengan enggunakan persaaan R.7 kita dapatkan : v = v aks x / A (0.050 ) = ( 0.8 /s) - (0.00 ) = 0.70 /s (d) Percepatan aksiu tibul pada saat gaya aksiu bekerja pada benda, yaitu ketika benda berada di x = A = Dengan enggunakan huku Newton ke dua, F = a, kita dapatkan : ka (9.6 N/)(0.00 ) a = = = 0.30 kg 6.5 /s R3. Penurunan Persaaan-Persaaan GHS Untuk enurunkan persaaan-persaaan uu Gerak Haronis Sederhana, kita bayangkan sebuah benda berassa sedang elakukan gerak elingkar beraturan. Besaran-besaran yang terdapat dala gerak elingkar beraturan antara lain sudut posisi (θ), kecepatan sudut (ω), percepatan sudut (α), periode (T), dan frekwensi (f). Sudut posisi analog dengan besaran posisi (S) pada Gerak Lurus Beraturan (GLB). Kecepatan sudut analog dengan kecepatan linier (v) pada GLB dan percepatan sudut analog dengan percepatan linier (a) pada GLB. Analogi gerak elingkar beraturan dengan gerak lurus beraturan juga berlaku pada persaaanpersaaan ereka. Review Gerak Haronis Sederhana 7 Irwan Arifin '00

8 Gerak Lurus Beraturan Gerak Melingkar Beraturan Posisi S = v.t + S 0 θ = ω.t + θ 0 Kecepatan v = ds/dt ω = dθ/dt Besaran periode (T), yaitu waktu yang diperlukan untuk enepuh satu putaran penuh ( θ = S S 0 = π), hanya terdapat pada gerak elingkar beraturan. T = π ω atau ω = π T Frekwensi (f) adalah julah putaran yang terjadi dala satu satuan waktu. Karena antara periode dan frekwensi terdapat hubungan T = /f, aka ω = π = πf T (R.8) Selanjutnya kita engaati benda yang sedang elakukan gerak elingkar beraturan tersebut dari saping. Dari saping, benda tersebut terlihat seolah-olah sedang elakukan gerak haronis sederhana. Atas dasar ini, kita dapat enurunkan persaaan sipangan untuk GHS. Gabar R.3 Benda bergerak elingkar beraturan yang diaati dari saping akan terlihat seperti sedang elakukan gerak haronis sederhana Menurut pengaat yang berada di saping, benda yang sedang ber-gmb (Gerak Melingkar Beraturan) terlihat seolah-olah bergerak haronis antara titik- dan titik-3. Titik- dan titik-4 akan terlihat sebagai titik setibang, seentara titik- dan titik-3 adalah posisi terjauh yang dapat dicapai benda yang sedang ber-'getar' tersebut, yang Review Gerak Haronis Sederhana 8 Irwan Arifin '00

9 proyeksinya berjarak R = A terhadap titik setibang. Jika suatu saat benda berada di titik-5, aka jarak proyeksinya terhadap titik setibang adalah x, diana x = R sin θ Karena R = A dan θ = ω.t + θ 0, aka x = A sin (ω.t + θ 0 ) Jika getaran terjadi pada arah vertikal, seringkali persaaan ditulis sebagai berikut : y = A sin (ω.t + θ 0 ) y = A sin (π t /T + θ 0 ) (R.9) y = A sin (π f t + θ 0 ) Persaaan R.9 tersebut erupakan persaaan uu untuk GHM. Kecepatan getar (v g ) benda yang sedang ber-ghm dapat dicari sebagai berikut : v = dy/dt = Aω cos(ω.t + θ 0 ) (R.0) Dari persaaan R.0 di atas, kita dapat encari kecepatan getar aksiu, yang akan diperoleh ketika faktor cos(ω.t + θ 0 ) bernilai + (tanda + enunjukkan arah) : v ax = + Aω (R.) Dengan enggabungkan persaaan R. dan persaaan pada jawaban b di contoh di atas, kita dapatkan : A k = Aω k = πf k f = atau T = π (R.) π k Kitapun dapat encari persaaan percepatan getar benda yang ber-ghs, sbb. : a = dv/dt = -Aω sin (ω.t + θ 0 ) (R.3a) atau a = -ω y (R.3b) Perhatikan tanda negatif pada persaaan R.3b, yang enunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan dengan arah sipangan. Dari persaaan R.3a, kita dapatkan nilai percepatan aksiu : a ax = Aω (R.4) Review Gerak Haronis Sederhana 9 Irwan Arifin '00

10 SOAL-SOAL. Sebuah benda bergetar pada pegas dengan persaaan y = 5 sin 0 π t, dengan satuan ks. Massa benda tersebut 0. kg. a. Hitung sipangan benda pada saat t = 0. detik. b. Buat persaaan kecepatan getar dan percepatan getar benda. c. Tentukan periode dan frekwensi getaran. d. Hitung nilai konstanta pegas. e. Hitung energi ekanik benda di atas. f. Hitung energi potensial dan energi kinetik benda pada saat t =0. detik. Sebuah benda ( = 0, kg) elakukan getaran haronis dengan persaaan Y = 0,05 cos (4π.t). Suatu saat energi kinetik benda besarnya dua kali energi potensialnya. a. Tentukan fasa saat itu. b. Tentukan kecepatan dan percepatan benda pada saat itu. c. Tentukan posisinya pada saat itu. 3. Sebuah benda bergetar haronis dengan fungsi percepatan : a = 3 sin 4t (/s ). Hitung kecepatan getar aksiu benda tersebut. 4. Hitunglah kecepatan getar aksiu suatu benda yang bergetar dengan aplitudo 5 c dan frekwensi 00 Hz. 5. (a) Buat persaaan untuk enggabarkan gerakan suatu pegas yang ula-ula ditarik 0 c dari titik setibangnya lalu dilepas, sehingga ia berosilasi dengan periode.5 detik. (b) Berapa sipangannya pada t =.8 detik? 6. Sebuah karet eiliki panjang 45 c jika padanya digantungkan beban 8 N dan panjangnya akan enjadi 58 c jika beban dijadikan.5 N. Hitung konstanta "pegas " karet tersebut. 7. Seseorang ( = 70 kg) elopat keluar jendela dan endarat pada sebuah jaring Review Gerak Haronis Sederhana 0 Irwan Arifin '00

11 peada kebakaran, yang berada 5 di bawahnya. Ketika orang tersebut endarat, jaring tertekan sejauh.. (a) Dengan engasusikan jaring tersebut sebagai pegas biasa, hitung berapa jauh jaring tertekan pada saat orang tersebut berbaring di atasnya. (b) Berapa jauh jaring tertekan jika orang tersebut elopat dari ketinggian 30? 8. Sebuah benda berassa kg bergetar sesuai dengan persaaan : x = 0.4 cos 7.40 t diana seluruh besaran enggunakan satuan ks. Tentukan : (a) aplitudo (b) frekwensi dan periode (c) energi total (d) sipangan pada t = 0.5 detik (e) saat-saat diana benda elintasi titik setibang (f) persaaan kecepatan getaran (g) persaaan percepatan getaran (h) kecepatan aksiu (i) percepatan aksiu Review Gerak Haronis Sederhana Irwan Arifin '00

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan 2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda

Lebih terperinci

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

Solusi Treefy Tryout OSK 2018 Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015 SEEKSI OIMPIDE TINGKT KBUPTEN/KOT 14 TIM OIMPIDE FISIK INDONESI 15 Bidang Fisika Waktu : 18 enit KEMENTRIN PENDIDIKN DN KEBUDYN DIREKTORT JENDER PENDIDIKN DSR DN MENENGH DIREKTORT PEMBINN SEKOH MENENGH

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan Doc. Nae: AR11FIS01UTS Version : 014-10 halaan 1 01. erak sebuah benda eiliki persaaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t) Seua besaran enggunakan satuan dasar SI.

Lebih terperinci

BAHAN KUIS PRA-UTS MEKANIKA, Oktober 2011

BAHAN KUIS PRA-UTS MEKANIKA, Oktober 2011 tosi-ipb.blogspot.co ekanika I BAHAN KUIS PRA-UTS EKANIKA, 3-4 Oktober 0 Untuk kalangan sendiri Tidak diperjualbelikan Silakan kerjakan soal-soal berikut, pahai dengan baik. Soal Kuis akan diabil dari

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

Soal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)

Soal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011) Soal Latihan (3-11 Noveber 2011) Kerjakan soal-soal berikut selaa 1 inggu untuk elatih keapuan Anda. Kerjakan 2-3 soal per hari. Sebelu engerjakan soal-soal tersebut, sebaiknya Anda engerjakan soalsoal

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Program Studi Teknik Pertambangan GERAK HARMONIK SEDERHANA Dalam mempelajari masalah gerak pada gelombang atau gerak harmonik, kita mengenal yang namanya PERIODE, FREKUENSI DAN

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:

= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama: 1.79. Sebuah bola baja berassa = 50 g jatuh dari ketinggian h = 1,0 pada perukaan horisontal sebuah papan tebal. Tentukan oentu total yang diberikan bola pada papan setelah terpental beberapa kali, bila

Lebih terperinci

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L. PEMBAHASAN PROBEM SET FISIKA SUPERINTENSIF 07 D 4 E keepatan perpindaha n s AB = 5 k v salan = 54 k/ja v uar = 36 k/ja Jika keepatan - sebuah benda saa dengan nol, aka perpindahan benda saa dengan nol.

Lebih terperinci

Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam

Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul

Lebih terperinci

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1 DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....

Lebih terperinci

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Jakarta, Jl.

Lebih terperinci

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA

GERAK HARMONIK SEDERHANA GERAK HARMONIK SEDERHANA Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan yang iring (dengan sudut θ terhadap bidang horizontal)

Lebih terperinci

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Naskah diterbitkan: 30 Deseber 015 DOI: doi.org/10.1009/1.0110 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI Sekretariat: SMAN 72, Jl.Prihatin Kodaar Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Telp 021 4502584 Fax: 021-45850134

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap

Lebih terperinci

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan Surya Dara, M.Sc Departeen Fisika Universitas Indonesia Pendahuluan Potensial listrik yang uncul sebagai dapak dari perubahan edan agnet dala area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala

Lebih terperinci

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

menganalisis suatu gerak periodik tertentu Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak

Lebih terperinci

Diketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK

Diketik ulang oleh : Copyright  Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB GETARAN HARMONIK

BAB GETARAN HARMONIK BAB GETARAN HARMONIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep hubungan

Lebih terperinci

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS.

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. elatiitas khusus (Einstein) TEOI ELATIITAS KHUSUS. Teori gelobang Huygens telah ebuat asalah yang harus eperoleh penyelesaian, yakni tentang ediu yang erabatkan ahaya. Lazi disebut eter. Pada tahun 887

Lebih terperinci

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie

Impuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie Iuls dan Moentu y. Aan S. Arcadie A. Iuls (I ---- Ns) ada saat Anda enendang bola, gaya yang diberikan kaki aada bola teradi dala waktu yang sangat singkat. Gaya seerti ini disebut sebagai gaya iulsif.

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMNGN END EGR (Soal abahan Persiapan Ujian Perbaikan) 1. n enyusun 5 buah batang ebentuk huruf R seperti pada gabar. entukanlah Koordinat titik berat tersebut! 2. Ru enyusun 4 buah batang ebentuk

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB Getaran (Osilasi) : Gerakan berulang pada lintasan yang sama Ayunan Gerak Kipas Gelombang dihasilkan oleh getaran Gelombang bunyi Gelombang air

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB. INDUKSI EEKTROMAGNETIK.... Huku Faraday dan enz.... Generator istrik...6.3 Transforator...7.4 Indukstansi...9.5 Energi dala Medan Magnet....6 Rangkaian istrik AC...4.7 Osilator....8

Lebih terperinci

D. GAYA PEGAS. F pegas = - k x

D. GAYA PEGAS. F pegas = - k x D. GY EGS ESISIS. Elastisitas adalah : ecenderungan pada suatu benda untu berubah dala bentu bai panjang, lebar aupun tingginya, tetapi assanya tetap. Hal itu disebaban oleh gayagaya yang enean enarinya,

Lebih terperinci

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com Sekretariat Jakarta : Jl. H. Kelik Gg. Lada No.150, Kebon Jeruk, Jakarta Barat telp/sms : /

Pelatihan-osn.com Sekretariat Jakarta : Jl. H. Kelik Gg. Lada No.150, Kebon Jeruk, Jakarta Barat telp/sms : / PEMAHAMAN KONSEP Proble 1: Pada interaksi antara bui & asteroid, aka : a. gaya tarik asteroid pada bui lebih besar daripada gaya tarik bui pada asteroid, karena asteroid eiliki rapat assa yang lebih besar

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Analisis gerak pada roller coaster Energi kinetik Energi yang dipengaruhi oleh gerakan benda. Energi potensial Energi yang

Lebih terperinci

BAB 1 GEJALA GELOMBANG

BAB 1 GEJALA GELOMBANG BAB 1 GEJALA GELOMBANG 1.1 Deskripsi Gelombang Secara umum, gejala gelombang dapat didefinisikan sebagai peristiwa perambatan energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika kita perhatikan, banyak kejadian

Lebih terperinci

Getaran dan Gelombang

Getaran dan Gelombang Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri

Lebih terperinci

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum

DINAMIKA LINEAR Teori Singkat Hukum-hukum Newton tentang Gerak Gaya-gaya yang sering dijumpai dalam persoalan mekanika: maksimum DINAIKA LINEAR Teori Singkat Huku-huku Newton tentang Gerak. Huku Newton Benda yang dia atau berada dala gerak dengan keceatan konstan akan terus berada dala keadaan geraknya kecuali ada gaya yang bekerja

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m USAHA DAN ENERGI Usaha (W) yang dilakukan pada sebuah benda oleh suatu gaya tetap (tetap dalam besar dan arah) didefinisikan sebagai perkalian antara besar pergeseran (s) dengan komponen gaya (F) yang

Lebih terperinci

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga ENERGI POTENSIAL 1. Pendahuluan Energi potensial merupakan suatu bentuk energi yang tersimpan, yang dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga potensial tidak dapat dikaitkan

Lebih terperinci

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008)

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008) RUMUSRUMUS FISIK SMP (diurutkan berdasarkan SKL 008) M : KELS / O : Design by Denny 008 SMPK 4 BPK PEBUR O RUMUS SIMBOL STU (SI) Massa Jenis ρ = V Peuaian panjang zat padat 3 Kalor o.. T t o a. Kalor untuk

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR JAWABAN BABAK PENYISIHAN 21 September 2014

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR JAWABAN BABAK PENYISIHAN 21 September 2014 PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR JAWABAN BABAK PENYISIHAN 1 Septeber 014 I. PETUNJUK UMUM: 1. Gunakan konstanta-konstanta berikut dala enyelesaikan soal. Konstanta Sibol Nilai Kecepatan cahaya c,00 10 8 /s Konstanta

Lebih terperinci

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus Fisika-TEP FTP UB /3/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik usat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik usat assa benda koosit.

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 02

Xpedia Fisika. Mekanika 02 Xpedia Fisika Mekanika 02 Doc. Nae: XPFIS0102 Version: 2012-07 halaan 1 01. Gaya yan dibutuhkan untuk enerakan bola hoki berassa 0,1 k konstan pada kecepatan 5 /s di atas perukaan licin adalah... (A) Nol

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG 1/19 Kuliah Fisika Dasar Teknik Sipil 2007 GETARAN DAN GELOMBANG Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id GETARAN Getaran adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek

Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek 8//0 Konsep Gaa Huku Newton I Massa Gaa rafitasi dan Berat Huku Newton III Analisa Model denan HK Newton II Gaa esek Konsep Gaa Pada kuliah sebeluna, kita telah ebahas erak suatu objek dala hal posisi,

Lebih terperinci

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo Kecepatan ato gas dengan distribusi Mawell-Boltzann () Oleh: Purwadi Raharjo Dala proses odifikasi perukaan bahan, kita ungkin sering endengar teknologi pelapisan tipis (thin fil). Selain pelapisan tipis,

Lebih terperinci

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR 1 DISUSUN OLEH RIANI LUBIS

DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR 1 DISUSUN OLEH RIANI LUBIS DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR DISUSUN OLEH RIANI LUBIS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER UNIKOM - 8 DAFTAR ISI Daftar Isi Besaran dan Satuan Vektor 3 3 Kineatika Partikel 4 4 Dinaika

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Michael Faraday Jaes Clerk Maxwell Medan lektroagnetik Pergerakan uatan listrik enghasilkan edan agnet Perubahan edan agnet dapat enibulkan pergerakan uatan listrik Koil/kuparanjikadialirilistrikakanenghasilkanedanagnet

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 01:

Materi Pendalaman 01: Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Bidang Fisika yg mempelajari tentang gerak tanpa mengindahkan penyebab munculnya gerak dinamakan Kinematika.

Bidang Fisika yg mempelajari tentang gerak tanpa mengindahkan penyebab munculnya gerak dinamakan Kinematika. idan isika y epelajari tentan erak tanpa enindahkan penyebab unculnya erak dinaakan Kineatika. idan isika y epelajari tentan erak beserta penyebab unculnya erak dinaakan Dinaika. Huku Newton tentan Gerak

Lebih terperinci

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK Nama : Ayu Zuraida NIM : 1308305030 Dosen Asisten Dosen : Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si. : 1. Gusti Ayu Putu

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons SILABUS : 1.Getaran a. Getaran pada sistem pegas b. Getaran teredam c. Energi dalam gerak harmonik sederhana 2.Gelombang a. Gelombang sinusoidal b. Kecepatan phase dan kecepatan grup c. Superposisi gelombang

Lebih terperinci

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016 TK/SD/SMP/SMA Methodist- Medan Jalan M Tharin No. 96 Medan Kota - 01 T: (+661)46 81 METODIST- EDUCATION EXPO 016 Loba Sains Plus Antar Pelajar Tinkat SMA se-suatera Utara NASKA SOAL FISIKA - Petunjuk Soal

Lebih terperinci

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi: Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: 1. Sebuah batang uniform bermassa dan panjang l, digantung pada sebuah titik A. Sebuah peluru bermassa bermassa m menumbuk ujung batang bawah, sehingga

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran... (A) selalu sebanding dengan simpangannya (B) tidak bergantung

Lebih terperinci