PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

Pendidikan Sistem Ganda

Penerapan Strategi Belajar Analogi

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

KOMPARASI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TESIS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN NOMOR: TENTANG. Menimbang : a.

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

Modul 3 Akuisisi data gravitasi

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

DAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI

Pengendalian Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Teori Antrian di PT. BANK NISP Tbk. Cabang Kesatuan Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

DEFINISI DAN RUANG SOLUSI

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

Transkripsi:

} Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP e-mail: iti.widharetno@yahoo.com Abtrak Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) merupakan program yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepeloporan pemuda berkaitan dengan dua permaalahan yang ada di mayarakat yaitu pembangunan perdeaaan dan peroalan kemikinan dan juga pemuda berpendidikan dan kemandirian. Dalam pelakanaan program SP-3 tentunya berkaitan dengan bagaimana pengawaan yang dilakukan terhadap efektivita kerja SP-3. Adapun pihak yang diberi kewenangan untuk mengawaai SP-3 adalah Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat. Tujuan penulian artikel ini, yaitu untuk menganalii pengaruh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat terhadap Efektivita Kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun populai di dalam penelitian ini adalah SP-3 Angkatan XVI, XVII dan XVIII. Berkaitan dengan jumlah populai ebanyak orang, maka teknik pengambilan ampel yang digunakan adalah enu, artinya keeluruhan dari populai di teliti. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalii data digunakan Structural Equation Model (SEM). Hail penelitian menunjukan bahwa pengawaan memiliki pengaruh yang cukup terhadap efektivita kerja SP-3 dimeni yang paling berpengaruh terhadap efektivita kerja, di urutan pertama adalah meaure performance (mengukur kinerja), elanjutnya urutan kedua yang paling berpengaruh adalah compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar), urutan ketiga adalah compare conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) dan dimeni yang paling kecil pengaruhnya terhadap efektivita adalah etablih tandard (menetapkan tandar). Dari hail penelitian diketahui bahwa peran pengawa bagi SP-3 tidak cukup hanya ebata watchdog, melainkan meningkat menjadi konultan yang dapat mendorong pengawaan untuk memberikan nilai tambahnya ecara optimal. Kata Kunci: Pengawaan, Efektivita Kerja Influence of Control By The Technical Team from The Sport and Youth Wet Java Regional Office on The Effectivene of Bachelor' Movement for Rural Development (SP-3) Program Abtract SP-3 program i iued by a government program to promote youth initiative in dealing with two iue that exit in ociety, namely rural development and poverty. In it implementation, it need control for the ake of the program effectivene. The Sport and Youth Wet Java Regional Office got the authority to control the program. The purpoe of thi reearch wa to analyze the influence of control by the Technical Team from the Sport and Youth Wet Java Regional Office on the effectivene of SP-3 program. It employed a quantitative method The population of thi reearch wa the participant of SP-3 Batch XVI, XVII and XVIII. The population wa people. Thi reearch ued cenu ampling meaning that the overall population wa examined. While the method ued to analyze the data wa the Structural Equation Model (SEM). The reult howed that control by the Technical Team from the Sport and Youth Wet Java Regional Office had a coniderable influence on the effectivene of SP-3. The dimenion that mot influenced the SP-3 effectivene of the work were meaure performance, followed by compare performance againt tandard and compare conider corrective action, and the dimenion giving of the leat influence wa etablih tandard. From the Volume XII Nomor 2 Agutu 2015 301

reearch reult, it wa revealed that the officer who controlled the SP-3 program were not only watchdog but alo conultant who drove the control to contribute optimal added value. Keyword: Control, Work Effectivene A. Pendahuluan Keberhailan pembangunan kepemudaan dalam menciptakan Sumber Daya Manuia (SDM) yang berkualita dan memiliki keunggulan daya aing merupakan alah atu kunci untuk membuka peluang demi keberhailan di berbagai ektor pembangunan. Kepeloporan dalam jiwa pemuda menjadi alah atu keberhailan pembangunan. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kepeloporan pemuda, pemerintah telah mengerahkan tenaga terdidik di perdeaan melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Program SP-3 ini dimakudkan ebagai upaya menumbuhkan kepeloporan dan ke mandirian para peerta program. Melalui program ini, diharapkan akan dapat memperteguh komitmen para arjana untuk dapat membangun kepemudaan dea dan menjadikan dea ebagai puat untuk melangungkan kehidupan yang lebih baik di maa depan. Komitmen ini penting untuk mengurangi penumpukan SDM berpendidikan tinggi di perkotaan. Terdapat dua permaalahan di tengah mayarakat Indoneia, yaitu: 1. Pembangunan perdeaaan dan peroalan kemikinan 2. Pemuda berpendidikan dan kemandirian Yang menjadi peroalan adalah kedudukan dea elama ini hanyalah ebagai objek dari berbagai pihak untuk melakanakan agendanya maing-maing. Bahkan terkean kedudukan dea dipandang dalam perpektif fiik yaitu ebagai kantor pemerintahan dea yang berfungi untuk memberikan pelayanan dan tuga adminitrai. Relatif edikit melihat atau menempatkan dea ebagai miniatur negara, dimana terdapat hubungan yang dinami antara rakyat dan pemerintah erta paar untuk mewujudkan keejahteraan mayarakat. Simplifikai kedudukan dea terebut merupakan faktor dari terbatanya perhatian dan alokai umber daya yang diberikan pemerintah untuk mengurangi keenjangan dan ketidakadilan. Kendati ecara kuantitatif, cukup banyak aktivita proyek pembangunan, namun 302 kurang menjawab peroalan kemikinan dan pengembangan aet mayarakat. Bahkan ebaliknya umber daya telah diekploitai bagi kepentingan pihak luar. Implikainya dea nyari tidak ada atau kurang memiliki aet (umber daya alam, kelembagaan, zona ekonomi dan umber daya manuia) yang memungkinkan untuk memulai dan mengembangkan kreai dalam menjawab berbagai maalah dan tantangan kehidupan yang angat komplek, terutama dalam mengurangi tekanan kemikinan dan ketidakadilan di antara warga maupun antar wilayah. Salah atu maalah utama yang nampak adalah keterbataan umberdaya manuia yang berkualita baik ebagai perencana maupun ebagai penggerak ataupun pelakana untuk memacu perubahan oialekonomi-politik di tingkat pedeaan. Walaupun elama ini telah ada peronil terdidik yang mendampingi mayarakat, eperti petuga penyuluh lapangan (PPL) baik dari dina/ intani pemerintah maupun LSM, namun keberadaannya eringkali tidak terkait atau berinergi dengan intitui dea dalam kontek perubahan truktural ata maalah keenjangan dan ketidakadilan antara dea dan kota. Untuk itu diharapkan program SP-3 ini dapat menjembatani antara pembangunan perdeaan dan peroalan kemikinan dan pemuda berpendidikan dan kemandirian. Adapun bentuk penugaan SP-3 berifat perorangan, namun mereka akan bekerja ecara tim atau kelompok dalam lingkup dea, antar dea dan kabupaten/kota. Di dalam penugaan terebut para SP-3 haru melakukan 3 (tiga) tuga utama, yaitu: menggerakkan, mendampingi dan melakukan capacity building, erta penciptaan kemandirian. Sedangkan indikator keberhailan para SP-3, diantaranya dapat menyuun rencana uaha ekonomi mayarakat (khuunya pemuda) di perdeaan, terbentuknya minimal 1 (atu) kelembagaan komunita yang fungional dalam mendukung uaha ekonomi mayarakat (pemuda), tumbuh kembangnya uaha-uaha ekonomi produktif oleh mayarakat dan pemuda, baik kelompok (min 2 kelompok) J u r njaul r n a l Volume XII Nomor 2 Agutu 2015

maupun perorangan (minimal 10 orang) dalam jangka waktu 1 tahun dan dalam maa kontrak elama 3 tahun minimal 6 kelompok dan 30 orang, adanya dukungan dan keterlibatan minimal 2 (dua) intani terkait terhadap pelakanaan program SP-3, dan terbentuknya minimal 1 (atu) unit uaha ekonomi produktif yang dirinti oleh SP-3 dan mayarakat menjadi uaha mandiri dan berdaya aing. Dalam hal ini, program SP-3 dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ditunjuk Gubernur, antara lain: Dina Pemuda dan Olahraga Provini Jawa Barat. Tuga Dekonentrai yang dierahkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada Dina Pemuda dan Olahraga Provini Jawa Barat dalam kaitannya dengan program SP-3 meliputi epuluh kegiatan yang dilakanakan ecara berurutan, dimulai dari oialiai program ke takeholder provini, rekruitmen peerta, penetapan dea lokai program, eleki bekerjaama dengan puat, pembekalan peerta, penempatan peerta, pembayaran biaya hidup dan biaya-biaya pendukung lainnya, pendampingan tekni di lapangan, penetapan tim tekni SP-3, monitoring dan pengawaan. Adapun foku penelitian ini ialah para Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) Angkatan XVI periode 2006/2009, XVII periode 2007/2010 dan VIII periode 2008/2011 yang telah mengalami perubahan fungi yang tadinya berperan ebagai pendamping, mulai tahun 2006 berperan ebagai pendamping, penggerak dan capacity building. Dari etiap penyelenggaraan program tentu nya tidak akan terlepa dari apek pengawaan yang bertujuan untuk menjamin agar tercapainya tujuan yang ditetapkan organiai. Menurut Harold Koontz dan Cyrill O Donnell dalam Ulbert Silalahi menyatakan bahwa: Controlling i the meauring and correcting of activitie of ubordinate to aure that event conform to plan. (Pengawaan adalah pengukuran dan perbaikan kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin bahwa kejadian-kejadian euai dengan rencana-rencana). (Silalahi, 2003:175) Dari pengertian terebut dapat diketahui bahwa pengawaan dilakukan agar pekerjaan yang dikerjakan dapat euai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selain itu, bila terdapat kealahan dapat egera dilakukan tindakan perbaikan. Volume XII Nomor 2 Agutu 2015 Kemudian Griffin dalam bukunya Manajemen yang diterjemahkan oleh Gina Gania menjelakan mengenai pengawaan, yaitu: Pengawaan adalah pengaturan aktivitaaktivita organiai agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batabata yang dapat diterima. (Griffin, 2004:162). Berdaarkan definii yang telah di kemukakan oleh para ahli di ata maka dapat impulkan bahwa pengawaan di lakana kan agar emua pekerjaan dapat berjalan euai dengan rencana yang telah ditetapkan ebelumnya. Begitupun dengan penyelenggaraan program Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Pengawaan terhadap program SP-3 dilakukan oleh Tim Tekni yang berada di tingkat provini yang bertuga membantu pengelola program dalam perencanaan, pengembangan program, implementai dan pengawaan program. Tim Tekni juga bertuga memberikan dukungan tekni dan adminitratif, bimbingan, pendampingan terhadap SP-3. Adapun tuga tim tekni adalah membantu pengelola program dalam beberapa kegiatan dari mulai penyuun rencana, oialiai program SP-3, bimbingan dan pendampingan penyuun propoal, evaluai dan eleki propoal, melatih calon peerta, pendampingan SP-3 di lapangan, pelapor kegiatan SP-pengawaan dan evaluai kegiatan SP-3 ecara berkala dan inidentil, dan menyuun uulan pengembangan program tahun elanjutnya. Sitem pengawaan program yang digunakan berifat partiipatif yang melibatkan eluruh unur terkait dalam pengelolaan program. Pengawaan program diwujudkan dalam bentuk kegiatan monitoring, koordinai, upervii dan pelaporan. Griffin menjelakan bahwa proe pengawaan memiliki empat langkah fundamental, yakni : 1. Etabih tandard (Menetapkan tandar). 2. Meaure performance (Mengukur kinerja). 3. Compare performance againt tandard (Membandingkan kinerja dengan tandar). 4. Conider corrective action (Menentukan kebutuhan akan tindakan koreki). (Griffin, 2004:167) Namun, dalam perkembangan program SP-3 ini, dari hail obervai awal yang dilakukan penuli pada SP-3 Dina Olahraga dan Pemuda 303

Provini Jawa Barat, penuli menemukan adanya beberapa permaalahan yang berkaitan dengan efektivita kerja yang berjalan tidak euai dengan pedoman penyelenggaraan SP-3. Sebelumnya perlu dikemukakan bahwa: Efektivita kerja berarti penyeleaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditetapkan, artinya apakah pelakanaan euatu yang dinilai baik atau tidak angat tergantung pada bilamana tuga itu dieleaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melakanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. (Siagian, 1996:151). Dalam hal ini, efektivita kerja yang dilakukan oleh SP-3 berarti berkaitan dengan bagaimana penyeleaian pekerjaan dilihat dari ii ketepatan waktu yang telah ditetapkan, ehingga apakah pelakanaan dari pekerjaan yang dilakukan oleh SP-3 dapat dinilai baik atau tidak angat tergantung bilamana tuga itu dieleaikan dan tidak terutama bagaimana cara melakanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakanaakan programprogram yang dilakukan oleh SP-3. Magdalena mengemukakan beberapa indikai yang berkaitan dengan efektivita kerja, yaitu tepat waktu, tepat aaran, tepat kualita dan tepat kuantita. Adapun peroalan pertama yang berkaitan dengan efektivita kerja yaitu, banyak dari SP-3 yang tidak membuat program-program di dea terkait dengan peningkatan perkekonomian di dea dan kemandirian pemuda dea. Sedangkan di dalam pedoman umum penyelenggaraan program SP-3 dikatakan bahwa aaran dari SP-3 adalah teredianya kegiatan produktif yang meningkatkan mayarakat pedeaan. Selain itu di dalam hail dan capaian program SP-3 dikatakan bahwa SP-3 wajib membentuk minimal 1 (atu) kelembagaan komunita yang fungional dalam mendukung uaha ekonomi mayarakat (pemuda) dan tumbuh kembangnya uaha-uaha ekonomi produktif oleh mayarakat dan pemuda, baik kelompok (minimal 2 kelompok) maupun perorangan (minimal 10 orang) dalam jangka waktu atu tahun minimal 6 (enam) kelompok dan 30 orang. Namun, pada kenyataannya maih ditemukan SP-3 yang ampai aat ini udah terhitung 18 bulan maa kerja belum membuat atu pun kegiatan di lapangan. Peroalan kedua, dalam pelakanaan kerja di lapangan, maih banyak SP-3 yang tidak 304 datang ke dea penempatannya etiap hari kerja. Sedangkan di dalam pedoman umum penyelenggaraan program SP-3 tertuli bahwa para SP-3 berkewajiban melakanakan kegiatan di dea penempatannya dari mulai identifikai permaalahan di dea ampai dengan pelakanaan program yang euai dengan kebutuhan dea, etiap hari pada hari kerja dan berhak mendapatkan libur pada hari libur remi naional dan lokal juga mendapatkan cuti makimal 12 (dua bela) hari dalam atu tahun. Dari hail obervai dapat diketahui bahwa tidak ada atupun dari SP-3 yang datang ke dea etiap hari pada hari kerja euai dengan aturan yang telah dibuat yang termuat dalam pedoman umum penyelenggaraan program SP-3 dan akad kerjaama antara SP-3 dengan Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat bahkan darai tabel terebut dapat terlihat ada beberapa SP-3 yang dalam atu bulan tidak pernah datang ke dea penempatan. Berkaitan dengan penyerahan laporan SP-3 di lapangan, yang mana laporan yang haru dierahkan kepada Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat adalah laporan harian, bulanan, triwulan, emeter, akhir tahun, dan laporan kegiatan yang eharunya dilaporkan etiap bulan pada waktu yang telah ditetapkan tim tekni, namun dalam kenyataannya maih banyak dari peerta SP-3 yang menyerahkan laporan tidak euai pada waktu yang telah ditetapkan. B. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun unit analii dalam penelitian ini adalah Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat dan populai di dalam penelitian ini adalah Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) Angkatan XVI, XVII dan XVIII. Berkaitan dengan jumlah populai ebanyak orang, maka teknik pengambilan ampel yang digunakan adalah enu, artinya keeluruhan dari populai di teliti. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalii data digunakan Structural Equation Model (SEM). Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Statitika untuk penelitian, mengungkapkan bahwa SEM dapat digunakan untuk melihat bear kecilnya pengaruh, baik langung tidak langung, maupun pengaruh total variabel beba (variabel ekogen) terhadap variabel terikat (endogen). Selanjutnya Sugiyono J u r njaul r n a l Volume XII Nomor 2 Agutu 2015

juga menyebutkan bahwa SEM dapat dilakukan dua analii ekaligu yaitu, analii pengujian hubungan kaual antar variabel laten (model truktur) dan analii pengujian validita dan realibilita yang didaarkan ata variabel manifet (model pengukuran) (Sugiyono, 2010 :329). C. Hail dan Pembahaan Berikut ini hail jawaban reponden mengenai variabel pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat ebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Jawaban Reponden Mengenai Variabel Pengawaan Dimeni F Menetapkan tandar Mengukur kinerja Membandingkan kinerja dengan tandar Menentukan kebutuhan akan tindakan koreki Jumlah 400 Total Skor Σ Fx 5 4 3 2 1 135 928 129 162 17 1371 9.8% 67.7% 9.4% 11.8% 1.2% 30.0% 277 374 279 274 45 1249 22.2% 29.9% 22.3% 21.9% 3.6% 27.4% 32 268 225 242 1 768 4.2% 34.9% 29.3% 31.5% 0.1% 16.8% 62 314 384 384 34 1178 5.3% 26.7% 32.6% 32.6% 2.9% 25.8% 506 1884 1017 1062 97 4566 11.1% 41.3% 22.3% 23.3% 2.1%.0% Nilai Rata-rata 3.04 Sumber: Hail Penelitian, 2012. Dilihat dari jawaban reponden terhadap variabel pengawaan yang dilakukan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat menunjukan propori terbear terdapat pada kor 4 (etuju) yaitu ebear 41,34% dengan nilai rata-rata kor 3,04. Berdaarkan akumulai nilai kor terebut dapat dikatakan bahwa variabel pengawaan yang dilakukan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat berada pada kategori cukup baik. Belum optimalnya pengawaan yang dilakukan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat terlihat pada dimeni membandingkan kinerja dengan tandar dengan perentae 16,8%. Adapun hail jawaban reponden mengenai variabel efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) terdapat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Jawaban Reponden Mengenai Variabel Efektivita Kerja Dimeni Menetapkan tandar F Tepat Saaran Tepat Kualita Tepat Kuantita Jumlah 400 Total Skor Σ Fx 5 4 3 2 1 133 452 285 118 52 1040 12.8% 43.5% 27.4% 11.3% 5.0% 23.8% 358 638 357 330 137 1820 19.7% 35.1% 19.6% 18.1% 7.5% 41.7% 165 532 84 12 0 793 20.8% 67.1% 10.6% 1.5% 0.0% 18.2% 55 416 225 20 0 716 7.7% 58.1% 31.4% 2.8% 0.0% 16.4% 711 2038 951 480 189 4369 16.3% 46.6% 21.8% 11.0% 4.3%.0% Nilai Rata-rata Skor 3.64 Sumber: Hail Penelitian, 2012. Volume XII Nomor 2 Agutu 2015 305

Dilihat dari jawaban reponden terhadap variabel efektivita kerja yang dilakukan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) menunjukan propori terbear terdapat pada kor 4 (etuju) yaitu ebear 46,6% dengan nilai rata-rata kor 3,64. Berdaarkan akumulai nilai kor terebut dapat dikatakan bahwa variabel efektivita kerja yang dilakukan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) berada pada kategori cukup baik. Belum optimalnya efektivita kerja yang dilakukan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) terlihat pada dimeni tepat kuantita. Tabel 3 Model Pengukuran Model Pengukuran Variabel Laten Koefiien Bobot Faktor (Standardized) Standar Error (SE) Nilai t hitung Hail Uji (α = 0,05) R2 Menetapkan tandar 0,80 0,43 6,14 0,64 Mengukur Kinerja Variabel Manifet 0,92 0,30 4,00 0,85 Membandingkan kinerja dengan Pengawaan tandar 0,87 0,20 5,39 0,76 Menentukan kebutuhan akan tindakan koreki 0,86 0,37 5,54 0,74 Tepat Waktu 0,69 0,31 6,54 0,48 Tepat Saaran 0,96 0,41 1,72 t 0,92 Tepat Kualita 0,79 0,15 6,01 0,63 Tepat Kuantita 0,74 0,16 6,36 0,55 Efektifita Kerja Dari tabel di ata menunjukan bahwa hubungan antara dimeni-dimeni terhadap variabel kontruknya, dimana emua dimeni memiliki keterkaitan yang ignifikan terhadap kontruknya kecuali untuk dimeni tepat aaran yang kurang berkaitan ecara ignifikan terhadap variabel efektifita kerja karena memiliki nilai t < 1,96. Adapun dimeni yang paling berpengaruh terhadap efektivita kerja adalah meaure performance (mengukur kinerja), elanjutnya urutan kedua yang paling berpengaruh adalah compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar), urutan ketiga adalah compare conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) dan dimeni yang paling kecil pengaruhnya terhadap efektivita adalah etablih tandard (menetapkan tandar). Tabel 4 Model Struktural Model Pengukuran Variabel Endogen Variabel Ekogen Pengawaan Efektifita Kerja Koefiien Jalur (Standardized) Standar Error (SE) Nilai t hitung Hail Uji (α = 0,05) R2 0,66 0,12 5,53 S 0,43 Dari tabel di ata menunjukan bahwa bearnya koefiien jalur variabel pengawaan terhadap variabel efektifita kerja ebear 0,66 yang mana berdaarkan pedoman pemberian interpretai koefiien korelai, 0,66 berada pada poii edang yakni dengan nilai interval 0,40-0,599. Dengan bearnya pengaruh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat 306 terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) ebear 43% yang artinya bearnya efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) yang dipengaruhi oleh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat adalah ebear 43% dan ianya 57% dipengaruhi oleh faktor lain. J u r njaul r n a l Volume XII Nomor 2 Agutu 2015

Adapun dari tabel terebut menunjukan bahwa nilai thitung ebear 5,53 lebih bear dari ttabel ebear 1,96. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak ehingga hipotei bearnya pengaruh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP3) ditentukan oleh langkah-langkah pengawaan yaitu, etablih tandard (menetapkan tandar), meaure performance (mengukur kinerja), compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar) dan conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) terbukti. Pembahaan hail penelitian ini meliputi pembahaan hubungan dua buah variabel yaitu variabel pengawaan (X) ebagai variabel independen dengan variabel efektivita kerja ebagai variabel dependen (Y). Secara keeluruhan pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat berpengaruh terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan. Hal ini dapat dilihat dari hail pengujian hipotei yang menunjukan bahwa thitung lebih bear dari ttabel yaitu ebear 5,53 dan t tabel ebear 1,96. Hal ini menunjukan bahwa variabel pengawaan (X) yang terdiri dari dimeni-dimeni etablih tandard (menetapkan tandar) (X1), meaure performance (mengukur kinerja) (X2), compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar) (X3) dan conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) (X4) berpengaruh terhadap variabel efektivita kerja (Y) yang terdiri dari tepat waktu (Y1), tepat aaran (Y2), tepat kualita (Y3) dan tepat kuantita (Y4). Selanjutnya melalui analii korelai dapat diketahui keeratan hubungan antara variabel pengawaan (X) dengan variabel efektivita kerja (Y) yang menunjukan tingkat korelai ebear 0,66 yang mana berdaarkan pedoman pemberian interpretai koefiien korelai, 0,66 berada pada poii edang yakni dengan nilai interval 0,40-0,599. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara pengawaan kerja oleh Tim Tekni dengan efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) terdapat pengaruh yang cukup (edang). Adapun bila dilihat dari dimeni yang paling berpengaruh terhadap efektivita kerja, Volume XII Nomor 2 Agutu 2015 di urutan pertama adalah meaure performance (mengukur kinerja), elanjutnya urutan kedua yang paling berpengaruh adalah compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar), urutan ketiga adalah conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) dan dimeni yang paling kecil pengaruhnya terhadap efektivita adalah etablih tandard (menetapkan tandar). Untuk mengetahui bearnya pengaruh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) dari perhitungan analii koefiien determinai menunjukan bahwa bearnya efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) yang dipengaruhi oleh pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat adalah ebear 43% dan ianya 57% dipengaruhi oleh faktor lain. Secara umum dengan adanya hail analii tatitik ebagaimana telah diungkapkan ebelumnya dapat dikatakan teruji bahwa faktor pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat melalui etablih tandard (menetapkan tandar), meaure performance (mengukur kinerja), compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar) dan conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) berpengaruh terhadap faktor efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Hal ini dapat dipahami bahwa pada daarnya ecara naluriah etiap manuia pati akan cenderung untuk melakukan kealahan. Begitupun dengan SP-3 tentunya akan ada kemungkinan untuk melakukan kealahan. Untuk itu dibutuhkan adanya pengawaan agar emua pekerjaan yang dilakukan SP-3 dapat berjalan euai dengan rencana yang telah ditetapkan ebelumnya. Selain itu, melalui pengawaan, dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan dapat mengetahui penyimpangan yang terjadi dalam pelakanaan program-program yang dilakukan oleh SP-3 ehingga Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat dapat egera mengambil tindakan perbaikan dan dapat mengetahui ampai ejauhmana pelakanaan uatu pekerjaan yang telah 307

dieleaikan dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan ebelumnya ehingga pelakanaan pengawaan haru dilakanakan ecara berkeinambungan dengan cara-cara yang tepat dan cermat. Namun, pengawaan yang tepat dilakukan kepada SP-3 bukanlah pengawaan internal yang hanya melakukan pemantauan kinerja untuk mendorong pencapaian rencana dan target-target organiai dan hanya berorientai pada maa lampau yang dapat diebut dengan itilah watchdog. Dalam perkembangan elanjutnya, peran pengawa di dalamnya meningkat menjadi expert atau konultan yang dapat mendorong pengawaan untuk memberikan nilai tambahnya ecara optimal. Dalam hal ini, pengawa haru mampu mematikan bahwa aran-arannya dapat dilakanakan dengan baik yang akhirnya dapat menjamin kualita dari hal-hal yang diawainya, yaitu Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan. Selain itu, kehadiran pengawa akan bermakna apabila perannya dapat mencapai tujuan pengawaan eperti yang dikemukakan oleh Huaini Uman, yaitu: 1) pihak yang diawai meraa terbantu ehingga dapat mencapai vii dan mii ecara efektif dan efiien, 2) menciptakan iklim keterbukaan, kejujuran, partiipai dan akuntabilita, 3) menimbulkan iklim aling percaya di dalam dan di luar lingkungan operai organiai, 4) meningkatkan akuntabilita organiai, 5) meningkatkan kelancaran operai organiai, 6) mendorong terwujudya pemerintahan dan peruahaan yang berih dan berwibawa. (Uman, 2006: 402). Oleh ebab itu, pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat yang berifat konultai angatlah penting untuk dilakanakan dan berpengaruh terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3), karena pengawaan ini dapat menjamin tercapainya tujuan dari Program SP-3, ebagaimana yang dikemukakan oleh Siagian bahwa: Pengawaan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, dilakanakan berdaarkan trategi daar organiai yang telah dirumukan dan ditetapkan erta dirinci menjadi program dan rencana kerja. (Siagian,1996:170). Dengan adanya pengawaan yang baik oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan 308 pemuda Provini Jawa Barat tentunya akan mempengaruhi efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Dengan adanya pengawaan etiap pekerjaan yang dilakukan oleh SP-3 dapat berjalan dengan efektif euai dengan rencana yang telah ditetapkan ebelumnya. Karena dengan adanya pengawaan dapat meminimaliir atau mencegah egala penyimpanganpenyimpangan yang terjadi, ehingga pekerjaan dapat dilakukan euai proedur yang berlaku dan pencapaian tujuan dari program-program yang dilakukan oleh SP-3 dapat tercapai euai dengan yang telah ditetapkan D. Simpulan dan REKOMENDASI 1. Simpulan Berdaarkan hail penelitian dan pem bahaan maka dapat diimpulkan bahwa pengawaan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat memiliki pengaruh yang cukup terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Hal ini berarti dimeni etablih tandard (menetapkan tandar), meaure performance (mengukur kinerja), compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar) dan conider corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) berperan terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Namun, pengawaan yang dilakukan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat maih berorientai pada maa lampau yang dapat diebut dengan itilah watchdog. Sedangkan bagi Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) peran pengawa tidak cukup hanya ebata watchdog, melainkan meningkat menjadi konultan yang dapat mendorong pengawaan untuk memberikan nilai tambahnya ecara optimal. Berdaarkan hail penelitian yang telah diuraikan, diantara keempat dimeni pengawaan yang diteliti, dimeni yang paling berpengaruh terhadap efektivita kerja, di urutan pertama adalah meaure performance (mengukur kinerja), elanjutnya urutan kedua yang paling berpengaruh adalah compare performance againt tandard (membandingkan kinerja dengan tandar), urutan ketiga adalah compare conider J u r njaul r n a l Volume XII Nomor 2 Agutu 2015

corrective action (menentukan kebutuhan akan tindakan koreki) dan dimeni yang paling kecil pengaruhnya terhadap efektivita adalah etablih tandard (menetapkan tandar). 2. namun bukan berarti proe pengawaan tidak dilakukan ama ekali di ini haru ada jadwal yang jela dalam proe pengawaan. Selain itu, pengawaan dari egi laporan aja tidak cukup tetapi haru dilakukan pengamatan ecara langung ke dea penempatan SP-3 yang deanya dapat dipilih ecara random dan objektif. Hail dari laporan terhadap program-program yang dilakukan di dea penempatan SP-3 pun ebaiknya dibandingkan dengan tandar dan vii, mii, tujuan dan aaran dari program SP-3 itu apakah udah euai atau belum, jangan ampai laporan yang dibuat hanya menjadi yarat adminitrai bagi para SP-3. Rekomendai Berdaarkan impulan yang telah dipaparkan ebelumnya, penuli mencoba memberikan beberapa aran berupa aran teoriti dan prakti yang diharapkan dapat menjadi maukan atau kontribui bagi Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat, Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) dan bagi penelitian elanjutnya, yaitu ebagai berikut: a. Saran Teoriti Selain pengawaan terbukti di dalam hail penelitian ini maih terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Penelitian-penelitian elanjutnya perlu dilakukan untuk mencari tahu variabel lainnya yang dapat mempengaruhi efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3). Penelitian-penelitian elanjutnya juga perlu dilakukan untuk melihat apakah efektivita kerja Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) haru ditunjang dengan penguatan pengawaan alah atunya dengan meningkatkan peran pengawa di dalamnya meningkat menjadi expert atau konultan yang dapat mendorong pengawaan untuk memberikan nilai tambahnya ecara optimal. Hal ini diperlukan ebagai langkah untuk mencari konep-konep baru tentang pengawaan dan juga efektivita kerja. 1) Berkaitan dengan proe pengawaan yang dilakukan oleh Tim Tekni Dina Olahraga dan Pemuda Provini Jawa Barat, hendaknya dibuat tandar pengawaan yang jela dalam mengawai Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdeaan (SP-3) yang diturunkan dari vii dan mii tujuan dan aaran program SP-3. Sehingga dalam proe pengawaannya tidak hanya melihat dari tandar vii dan mii namun diturunkan ke dalam tandar pengawaan yang operaional agar lebih mempermudah proe pengawaan. Selain itu, pengawaan yang dilakukan kepada SP-3 tidak perlu dilakukan teru meneru, Volume XII Nomor 2 Agutu 2015 2) Berkaitan dengan efektivita kerja yang dilakukan oleh Sarjana Penggerak Pem bangunan di Perdeaan (SP-3), hendaknya dalam program-program yang dibuat dan yang dijalankan berama mayarakat khuunya pemuda betul-betul tepat kepada aaran yaitu kepada pemuda yang beraal dari keluarga mikin. Selain itu, lembaga komunita fungional dalam mendukung uaha ekonomi mayarakat (pemuda) ebaiknya di lakukan untuk jangka waktu yang panjang ecara berkeinambungan ehingga akan terbentuk kemandirian dari mayarakat khuunya para pemuda dan juga akan mempermudah ake bagi mayarakat dan SP-3 untuk mendapatkan dukungan dari intani-intani yang terkait dengan program-program yang dilakanakan SP3. Refereni: Koontz, Harold, C. O Donnell. & H. Weinrich. 1980. Management, Seventh Edition. Japan: McGraw-Hill, Inc. Robbin, Stephen P. 2006. Perilaku Organiai. Terjemahan Benyamin Molan. Jakarta: Indek. Royidi, Eko. 1984. Organiai dan Manajemen. Bandung: Alumni. Sedarmayanti. 1995. Manajemen Sumber Daya Manuia dan Produktivita Kerja. Bandung: Mandar Maju 309

Siagian, Sondang P. 1996. Kerangka Daar Ilmu Adminitrai. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sujamto. 1986. Apek-apek Pengawaan Indoneia. Jakarta: Sinar Grafika. Silalahi, Ulbert. 1992. Pengantar Daar-daar Ilmu Adminitrai. Bandung: Mandar Maju. Sudjana. 1992. Metode Statitika. Bandung: Tarito. Steer, Richard M. 1985. Efektivita Organiai, Terjemahan Magdalena Djamin. Jakarta: Erlangga. Terry, George R. 1986. Aa-aa Manajemen. Terjemahan Winardi, Bandung: Alumni. Stooner, Jame A.F, et.al. 1995. Manajemen Jilid 2. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Indek Gramedia Group. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Adminitrai. Bandung: CV. Alfabeta. 310 di Uman, Huaini. 2006. Manajemen, Teori, Praktik dan Riet Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. Structural Equation Modeling. Jakarta: Salemba Infotek. J u r njaul r n a l Volume XII Nomor 2 Agutu 2015