Penerapan Strategi Belajar Analogi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Strategi Belajar Analogi"

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya ibnu_hajar40@yahoo.co.id I. G. P. Ato Budi Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya ato@unea.ac.id Abtrak Tujuan penelitian ini adalah: () Mengetahui perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar analogi dalam model pembelajaran langung pada kompeteni daar menerapkan daar-daar teknik digital dibandingkan dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvenional. () Mengetahui apakah hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar analogi lebih baik dari pada iwa yang menggunakan trategi belajar konvenional. Metode penelitian ini adalah Metode Quai Experimental Deign menggunakan Potet Only Control Group Deign dimana terdapat kela ekperimen dengan metode pembelajaran trategi analogi dan kela control dengan metode pembelajaran konvenional, yang elanjutnya diberikan potet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Saaran penelitian ini adalah iwa kela X TAV dan TAV SMK Negeri 5 Surabaya tahun ajaran 0/04. Dari hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: () Hail belajar iwa dengan metode pembelajaran Strategi Belajar Analogi berbeda dengan hail belajar iwa yang menggunakan metode pembelajaran konvenional dengan perolehan nilai rata-rata kela experiment 80,5 dan nilai rata-rata kela control 75,57. () Hail belajar iwa dengan metode pembelajaran Strategi Belajar Analogi lebih baik dari hail belajar iwa dengan metode pembelajaran konvenional dengan perolehan uji-t yakni t hitung,686 > t tabel,67. Kata kunci: Strategi belajar Analogi, hail belajar iwa. Abtract The purpoe of thi tudy i: () Determine the difference in tudent learning outcome uing the analogy of learning trategie in learning model directly on the bai of competence apply the baic of digital technique compared with that uing conventional teaching method. () Determine whether the learning outcome of tudent who ue learning trategie analogy better than the tudent who ued conventional learning trategie. Thi reearch method i a method of uing a Quai-Experimental Deign Pottet Only Control Group Deign where there i a cla experiment with teaching method and claroom control trategie analogy with conventional learning method, which in turn i given potet to determine tudent learning outcome after different treatment are given.the target of thi reearch i cla X TAV and TAV SMK Negeri 5 Surabaya chool year 0/04. From the reearch reult obtained, indicate that: () The reult of tudent learning with the learning method with different analogie Learning Strategie tudent learning outcome uing conventional learning method with the acquiition of the average value of 80.5 and a claroom experiment the average value of the control cla 75, 57. () The reult of tudent learning with learning method and Learning Strategie analogy better than the reult of tudent learning with conventional learning method with the acquiition of the t-tet.686 t count> t table.67. Keyword: Analogy learning trategie, tudent learning outcome.

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0 Nomor 0 Tahun 04, 7 PENDAHULUAN Di zaman yang emakin modern ini terutama pada era globaliai ini telah terjadi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang begitu peat. Kemajuan yang peat ini menuntut teredianya Sumber Daya Manuia (SDM) yang berkualita ehingga dapat menyeuaikan perkembangan IPTEK yang berlangung. Kuwalita SDM angat bergantung pada mutu pendidikan uatu negara. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualita umber daya manuia. Salah atu upaya yang diberlakukan pemerintah dalam hal ini adalah dengan mengubah kurikulum yang berlaku. Kurikulum KTSP memberikan keleluaaan bagi ekolah untuk menyuun kurikulum euai dengan poteni ekolah, kebutuhan dan kemampuan peerta didik erta kebutuhan mayarakat di ekitar ekolah di mana pembelajaran merupakan kurikulum yang menuntut keaktifan guru yang menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peerta didik dengan rencana yang telah diprogramkan. Salah atu kompeteni daar (KD) yang terdapat dalam Teknik Audio Video adalah KD Menerapkan daar-daar teknik digital. KD menerapkan daar-daar teknik digital menunjukkan bahwa kompeteni yang diharapkan tercapai tidak hanya pengetahuan deklaratif aja, namun pengetahuan proedural juga haru tercapai kompeteninya. Menurut Nur (000 :4) Dalam proe belajar mengajar, untuk mengukur ketercapaian Kompeteni Daar (KD) dilakukan melalui aemen. Aemen yang digunakan dalam model pembelajaran langung eringkali menggunakan te kerta dan penil untuk mengukur pengetahuan deklaratif iwa, dan te perbuatan untuk mengukur pengetahuan proedural iwa (Kardi dan Nur, 000: ). Di lingkungan ekolah SMK Negeri 5 Surabaya, khuunya program keahlian teknik audio dan video ebagian iwa lebih uka guru mereka mengajar dengan cara menulikan egalanya di papan tuli. Dengan begitu mereka bia membaca, kemudian mencoba memahaminya. Sebagian iwa lain lebih uka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya ecara lian dan mereka mendengarkan untuk bia memahaminya. Sementara itu, ada iwa yang lebih uka membentuk kelompok kecil untuk mendikuikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran terebut. Pada pembelajaran Menerapkan Daar-Daar Teknik Digital eringkali iwa meraa keulitan memahami pelajaran yang diberikan guru, iwa kurang antuia untuk mengikuti pelajaran. Hal ini terjadi karena ampai aat ini maih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran yang diebut model pembelajaran konvenional yaitu guru membacakan atau memberikan bahan yang diiapkannya edangkan iwa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyeleaikan oal ebagai mana yang dicontohkan oleh guru. Pemahaman dalam uatu proe pengajaran adalah hal yang angat penting. Maka dari itu terdapat macam macam jeni trategi belajar, yaitu trategi mengulang, menggaribawahi, catatan pinggir, trategi trategi elaborai, analogi, PQ4R, trategi organiai, outlining, mapping, dan trategi metakognitif. Dan pada kripi ini, trategi yang dipilih adalah trategi analogi. Analogi adalah uatu perbandingan yang mencoba membuat uatu gagaan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagaan lain yang mempunyai hubungan dengan gagaan yang pertama. Analogi merupakan alah atu teknik dalam proe penalaran induktif. Sehingga analogi kadang-kadang diebut juga ebagai analogi induktif, yaitu proe penalaran dari atu fenomena menuju fenomena lain yang ejeni kemudian diimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Peramaan hanya terdapat pada anggapan orang aja. Ini dalam keuatraan diebut ebagai metafora. Oleh karena orang yakin bahwa ebetulnya memang hanya anggapan aja, kerap kali dipakai kata eakan-akan atau eolah-olah. Yang demikian ini bukanlah analogi ebenarnya, hanya eolah eolah. Bia dikatakan analogi jika pengertian itu menunjuk perbandingan dalam realita. Hal ini membawa implikai kepada keharuan pembelajaran untuk menerapkan uatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan iwa dengan meningkatkan produktivita belajar untuk kebermaknaan kontek pembelajaran (Meaningful Learning) mialnya dengan menggunakan model pembelajaran Dicovery Learning. Model pembelajaran Dicovery Learning pertama kali dikembangkan oleh Jerome Bruner, eorang ahli pikologi yang lahir di New York pada tahun 95. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan (Dicovery Learning) euai dengan pencarian pengetahuan ecara aktif oleh manuia dan dengan endirinya memberikan hail yang paling baik. Bruner menyarankan agar iwa hendaknya belajar melalui berpartiipai aktif dengan konep-konep dan prinip-prinip agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan ekperimen-ekperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan konep dan prinip itu endiri. Hail penelitian yang dilakukan Good dan Brophy menyatakan bahwa Analogi membantu iwa menghubungkan materi baru dengan materi yang udah dikuaai. Materi baru yang cukup ulit atau diraakan kurang berguna bia diuahakan dihubungkan dengan materi lain yang udah difahami dan diraakan bermanfaat agar lebih cepat dikuaai. Berdaarkan uraian di ata maka penuli mengambil judul Penerapan Strategi Belajar Analogi Dalam Model Pembelajaran Pada Standar Kompeteni Menerapkan Daar-daar Teknik Digital Di SMK Negeri 5 Surabaya.

3 Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di ata, maka maalah yang akan diteliti adalah ebagai berikut: () Apakah ada perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan trategi balajar analogi dalam model pembelajaran langung dari pada iwa yang menggunakan model pembelajaran konvenional pada kompeteni daar menerapkan daar-daar teknik digital? () Apakah hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar analogi lebih baik dari pada iwa yang menggunakan trategi belajar konvenional? Mengacu pada rumuan maalah terebut maka tujuan penelitian ini adalah: () Untuk mengetahui perbedaan hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar analogi dengan menggunakan metode pembelajaran konvenional. () Untuk mengetahui hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar analogi lebih baik dari pada iwa yang menggunakan trategi belajar konvenional. Penelitian ini diharapkan bermanfaat: () Bagi Guru, yakni ebagai wujud oialiai trategi belajar analogi dan juga ebagai trategi belajar alternatif dalam menyampaikan materi pembelajaran, () Bagi iwa, yakni dapat mengenal trategi belajar analogi. Dan juga iwa dapat membangun konep endiri dan menuangkannya dalam bentuk analogi () Bagi peneliti, yakni Mengetahui hail belajar iwa dengan penerapan trategi belajar analogi. (4) Bagi ekolah mitra, yakni bia memberikan kontribui untuk meningkatkan kualita proe belajar belajar. (5) Secara umum manfaat penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu. Strategi trategi belajar mengacu pada perilaku dan proe proe berfikir yang digunakan oleh iwa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termauk proe memori dan metakognitif, Nur (00:7). trategi belajar ebagai tindakan khuu yang dilakukan oleh eeorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami ecara langung, lebih efektif dan lebih mudah ditranfer ke dalam ituai yang baru, Sulityono (00) dalam Trianto (007: 86) Pembelajaran langung (Direct Intruction) adalah uatu pendekatan mengajar yang dapat membantu iwa mempelajari keterampilan daar dan memperoleh informai yang dapat diajarkan elangkah demi elangkah. (Kardi dan Nur, 005 : ). Analogi membantu iwa menghubungkan materi baru dengan materi yang udah dikuaai (Good dan Brophy, 990). Materi baru yang cukup ulit atau diraakan kurang berguna bia diuahakan dihubungkan dengan materi lain yang udah difahami dan diraakan bermanfaat agar lebih cepat dikuaai. Analogi merupakan trategi membandingkan uatu gagaan dengan gagaan lain yang mempunyai hubungan dengan gagaan yang pertama. Sehingga analogi diebut juga ebagai analogi induktif, yaitu proe penalaran dari atu fenomena menuju fenomena lain yang ejeni kemudian diimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang lain. Langkah - langkah trategi belajar analogi dimulai dari pemberian contoh pekerjaan untuk dicoba. Siwa diminta untuk menirukan pekerjaan terebut euai alinya. Apabila berhail, iwa diminta memodifikai pekerjaan terebut untuk tujuan yang udah ditentukan. Bila iwa mampu memodifikai contoh pekerjaan terebut, maka iwa diminta mengembangkan pekerjaan baru yang ejeni. Hail belajar adalah pola pola perbuatan, nilai nilai, pengertian pengertian, ikap ikap, apreiai, dan keterampilan (Suprijono,009: 5). Menurut Bloom dalam Agu Suprijono (009: 6) hail belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan pikomotor. Yaitu, (). Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir intelektual dari yang paling ederhana ampai yang komplek yang meliputi kemampuan ingatan, pemahaman, penerapan, analii, intei, dan evaluai. (). Kemampuan afektif berpoteni pada peraaan, emoi, ytem nilai, dan ikap yang meliputi ikap menerima, memberikan repon terhadap pertanyaan, menemukan pendapat, dan mengomentari pendapat orang lain. (). Kemampuan pikomotor adalah keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinai yaraf dan otot yang didukung oleh peraaan dan mental. Adapun dari penjelaan di ata, maka dapat ditarik hipotei bahwa hail belajar iwa yang menggunakan trategi belajar Analogi dalam model pembelajaran langung lebih tinggi dari pada iwa yang menggunakan model pembelajaran konvenional. METODE PENELITIAN Jeni penelitian ini adalah penelitian ekperimen. Metode penelitian yang digunakan di ini adalah Metode Quai Experimental Deign. Quai experimental deign merupakan pengembangan dari true experimental deign, yang ulit dilakanakan. Deain ini mempunyai kelompok control, tetapi tidak dapat berfungi epenuhnya untuk mengontrol variable variable luar yang mempengaruhi pelakanaan ekperimen. Walaupun demikian deain ini lebih baik dari pre-experimental deign. Quaiexperimental deign, digunakan karena pada kenyataannya ulit mendapatkan kelompok control yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 00:77). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalii penerapan trategi belajar Analogi pada kompenteni daar menjelakan prinip regiter. Penelitian ini dilakanakan di SMK Negeri 5 Surabaya Juruan Teknik Audio Video. Adapun waktu penelitian dilakukan pada emeter genap tahun pelajaran 0/04. Populai yang diinginkan dalam penelitian ini adalah eluruh iwa kela X TAV SMK Negeri 5 Surabaya, dan ampel penelitian ini adalah iwa kela X TAV dan X TAV SMK Negeri 5 Surabaya. Pada penelitian ini, intrumen penelitian meliputi: () Perangkat pembelajaran, yang meliputi Silabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Modul, dan Soal Evaluai. () Lembar Angket Repon Siwa. Dari hail lembar validai intrument, dapat diketahui kelayakan intrument yang telah dibuat. Untuk

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0 Nomor 0 Tahun 04, 7 menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi validator: Nilai tertinggi validator = n x i max di mana n = Banyaknya validator dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban validator: Jumlah jawaban validator = 5 n i x i di mana n i = Banyaknya validator yang memilih nilai i dan i = Bobot nilai penilaian kualtatif (- 5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban validator HR 5 4 x00% Nilai tertinggi validator Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Tidak Baik, % - 40% = Kurang Baik, 4% - 60% = Cukup, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 40). Seuai dengan intrumen penelitian maka hail belajar iwa diukur dengan melakukan pottet. Hail te evaluai yang diperoleh dianalii menggunakan uji-t. Data diperoleh dari penelitian di kela X TAV (Ekperimen) dan X TAV (Kontrol). Adapun teknik analiinya adalah: () Merumukan Hipotei. () Menentukan taraf ignifikan yang akan digunakan. Untuk penelitian ini digunakan taraf 5%. () Uji tatitika, untuk uji tatitika ini menggunakan uji-t, berikut ini rumu ujit yang digunakan: t x x n n = n S + (n )S n + n Di mana t = Bearnya uji-t yang dihitung, x = Rata-rata nilai kela ekperimen, x = Rata-rata nilai kela kontrol, = Simpangan baku gabungan, n = Jumlah iwa kela ekperimen, n = Jumlah iwa kela kontrol. (Sudjana, 005:9). (4) Selanjutnya menarik keimpulan, terima H 0 jika t < t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Dari lembar angket repon iwa dapat diketahui repon iwa terhadap Strategi Belajaran Analogi. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi reponden: Nilai tertinggi reponden = n x i max di mana n = Banyaknya reponden, dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-5). () Menentukan jumlah jawaban reponden: Jumlah 5 jawaban reponden = n i x i di mana n i = Banyaknya reponden yang memilih nilai i dan i = Bobot nilai penilaian kualtatif (-5). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban reponden HR x00% Nilai tertinggi reponden Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Sangat Buruk, % - 40% = Buruk, 4% - 60% = Sedang, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 40). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail validai intrumen, Dari perhitungan hail rating RPP, modul, erta evaluai, didapatkan penilaian hail validai Perangkat Pembelajaran eperti yang ditunjukkan pada Tabel erta grafik hail validai ditunjukkan pada Gambar. Tabel. Hail Validai Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Rencana Pelakanaan Pembelajaran Modul Evaluai 5 4 Hail Rating(%) 78,74 78,54 76,7 Sehingga rata-rata hail rating dari format terebut: HR Perangkat Pembelajaran (78,74 78,54 76,7)% = 77,8% 4

5 Gambar. Grafik Hail Validai Perangkat Pembelajaran Berdaarkan analii hail validai perangkat pembelajaran, diperoleh Hail Rating 77,8%. Berdaarkan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa validai perangkat pembelajaran termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk hail validai lembar repon iwa yang dilihat dari dua apek mendapatkan hail rating dengan rincian: () Materi 80%, () Apek Kontruki 80%, ehingga rata-rata hail rating keeluruhan validai lembar repon iwa dilihat dari kedua apek terebut adalah ebagai berikut: HR Lembar Repon Siwa = (80 80)% 80 % Gambar. Grafik Hail Validai Lembar Repon Siwa Berdaarkan analii hail validai lembar repon iwa yang dan ditunjukkan pada Gambar, diperoleh Hail Rating 80%. Dengan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa hail validai lembar repon iwa termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk Hail belajar iwa, diperoleh dari data nilai Pottet iwa kela X TAV (ekperimen) dan X TAV (kontrol), maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu tatitik uji-t. Adapun perhitungannya adalah menentukan impangan baku: 80% 60% 40% 0% 0% 80% 78% 76% 74% 7% n n n n Apek yang dinilai Hail Validai Lembar Repon Siwa 80% 80% Apek yang dinilai Materi Kontruki (5 )9, , , , , 68,84,84 5,640 Selanjutnya menghitung bearnya uji-t: x x t n n 80,5 75,57 t 5, ,94 t 5,640 0,0574 4,94 t 5,74 0,90 4,94 t,4 t,686 Dari perhitungan uji-t manual terebut akan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan oftware SPSS (Statitical Package For Social Science) veri 7.0 dan hail outputnya dapat diketahui Group Statitic dan Independent Sample Tet yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5: Nil ai Tabel 4. Hail Perhitungan SPSS Group Statitic Std. Error Kela N Mean Std. Dev Mean X TAV Ek X TAV Kontrol Pada Tabel 4.Group Statitic dipaparkan tentang N (banyaknya data), Mean (rata-rata), Std. Deviation yang menunjukkan tingkat (derajat) variai kelompok data atau ukuran tandar penyimpangan dari meannya, dan juga Std.Error Mean yang menunjukkan (index variabilita) yang dapat harapkan di dalam pengulangan ampel acak. Kela X TAV merupakan kela ekperimen yang menggunakan Strategi belajar Analogi, edangkan kela X TAV merupakan kela kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvenional. Dari Tabel 4, ditunjukkan bahwa jumlah iwa pada kela X TAV adalah 5 dengan nilai rata-rata 80,457, Std Deviation 4,9480, dan Std. Error Mean 0,7486, edangkan pada kela X TAV adalah 5 iwa dengan 5

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0 Nomor 0 Tahun 04, 7 nilai rata-rata 75.74, Std. Deviation 6, 86, dan Std. Error Mean,950. Tabel 5. Hail Perhitungan Uji-t Independent Sample Tet L Tet for Equ. of Var F Sig. t df Sig Independent Sample Tet t-tet for Equality of Mean Mean Difference 95% Confidence In of the Diff Std. Error Difference Lower Upper Nilai Equ Equ Pada Tabel 5 memaparkan apakah kedua kelompok memiliki varian yang ama dilihat dari aturan uji homogenita yakni jika Sig: p < 0,05 maka data tidak homogen dan jika Sig: p > 0,05 maka data homogen. Di ini diperoleh nilai ig = 0,0, maka dapat diimpulkan bahwa kedua kelompok berifat tidak homogen, karena 0,0 < 0,05. Df (degree of freedom) merupakan derajat kebebaan yakni ebear 68. Sedangkan Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela X TAV dan X AV. 95% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 95%, dengan rentang eliih kela ekperimen dan kontrol adalah ebear,589 dan Mean difference adalah eliih mean atau rata-rata kela X TAV dan kela X TAV adalah 5,0857. Berdaarkan kriteria uji t bahwa terima H 0 jika t < t (- α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Taraf ignifikai yang digunakan pada penelitian ini adalah 5% = 0,05, maka t t-α = t -0,05 = t 0,95 dengan derajat kebebaan (dk) = = 68, dari daftar ditribui t dengan t 0,95 dan dk = 68 didapatkan t tabel =,67. Dilihat dari perhitungan uji-t didapatkan t hitung manual adalah ebear,686, edangkan t hitung SPSS adalah ebear,76. Maka dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Dari hail perhitungan t hitung =,76 ehingga jela terdapat pada daerah penolakan H 0, karena,75 >,67 ehingga H 0 ditolak dan H diterima. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa dengan trategi belajar Analogi lebih tinggi daripada hail belajar iwa dengan trategi pembelajaran Konvenional. Hail perhitungan Angket Repon Siwa terhadap trategi belajar Analogi yang dilihat dari 0 indikator / pertanyaan adalah ebagai berikut: (77,79 7, 75 80,57 76,68 80,57 77,79 8, 78, 7,)% HR 0 77, 07% 85,00% 80,00% 75,00% 70,00% 65,00% 4 Gambar.Grafik Hail Rating Repon Siwa Dari perhitungan hail angket repon iwa terebut dan dipaparkan pada Gambar, didapatkan rata-rata Hail Rating ebear 77,07%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa dari keeluruhan indikator pada lembar angket iwa dikategorikan baik, ehingga dapat diimpulkan iwa memiliki keterkaitan terhadap penerapan trategi belajar Analogi pada tandar kompeteni menjelakan prinip regiter. PENUTUP Simpulan Berdaarkan hail analii dan pembahaan maka diimpulan ebagai berikut: () Dari analii hail balajar iwa dengan pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear,686 dan t tabel ebear,67, berdaarkan kriteria uji-t ini berarti nilai t hitung > t tabel, Dari hail terebut menunjukkan bahwa antara metode pembelajaran Strategi Analogi dan konvenional ada beda yang ignifikan, dengan ignifikani 5%. () t hitung menunjukkan nilai poitif, ini berarti bahwa hail belajar iwa dengan metode pembelajaran Strategi Analogi lebih baik dari pada hail belajar iwa dengan metode pembelajaran Konvenional, dengan nilai rata-rata 80,5 pada metode pembelajaran Strategi Analogi dan 75,57 pada metode pembelajaran Konvenioanal. Sehingga dapat diimpulkan bahwa metode pembelajaran Strategi Analogi memiliki pengaruh baik terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar teknik digital. Saran Dalam penelitian ini maih banyak kekurangan, oleh karena itu dalam penelitian berikutnya perlu beberapa aran ebagai berikut: () Perlu dilakukannya penelitian lanjutan yang mencoba menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan Strategi Analogi 6

7 pada materi pokok lain. () Penuli meraa bahwa hail yang telah didapat di dalam penelitian ini maih belum empurna, oleh karena itu penuli berharap untuk penelitian yang elanjutnya, agar upaya metode pembelajaran dengan menggunakan Strategi Analogi dapat diterapkan pada pokok bahaan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharimi Proedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakatra: Rineka Cipta. Trianto Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientai Kontruktivitik Konep Landaan teoriti Prakti dan Implementainya. Jakarta: Pretai Putaka. Diunduh 0 Oktober 0. #Analii_Tentang_Teori_Behavioritik. Diunduh 5 September 0. Brophy, S. P., & Schwartz, D. L. (998). Interactive analogie. In D. Edelon & E. Domehek (Ed.), Proceeding from the 996 International Conference on the Learning Science (pp. 5-56). Evanton, IL: Aociation for the Advancement of Computing in Education. Glynn, S. M. (008). Making cience concept meaningful to tudent: Teaching with analogie. In S. Mikelki-Seifert, U. Ringelband, & M. Brückmann (Ed.), Four decade of reearch in cience education: From curriculum development to quality improvement (pp. -5). Münter, Germany: Waxmann. Good, L. T & J. E. Brophy Educational pychology. New York: Longman. Kardi, Nur, M.(000). Pengajaran Langung. Surabaya: Univerita Negeri Surabaya Pre. Nur, Muhammad Strategi Strategi Belajar. Surabaya: Univerita Negeri Surabaya, Univerity Pre. Sudjana Metode Statitika. Bandung: Tarito. Sudjana, Nana Penilaian Hail Proe Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rodakarya. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 00. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Penyuun Panduan Penulian dan Penilaian Skripi Univerita Negeri Surabaya. Surabaya: UNESA 7

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL

sangga buana sakti sangga buana sakti company profile General Supplier and Contractor S B WORK BACKBONE BACKHAUL company profile General upplier and Contractor angga buana akti Jl. Raya Pondok Gede No. H14 Lubang uaya Cipayung Jakarta Timur 13810. Telp. : +6221-9126 2668 Fax : +6221-8087 3400 Email : info@anggabuanaakti.com

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE THE POWER OF TWO DENGAN TIPE QUESTION STUDENT HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16 Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Viual Baic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 6 Muhammad Rizki Setiawan, M. Aziz Mulim dan Goegoe Dwi Nuantoro Abtrak Dalam penelitian ini telah diimplementaikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR R.Harya Dananjaya H I 1) ; Noegroho Djarwanti 2) ; R.A. Dinati Purnomo P S 3) 1),2) Doen Pembimbing Skripi 3)

Lebih terperinci

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH Benny Raharjo *), Munawar Agu Riyadi, and Achmad Hidayatno Departemen Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

Estimasi Parameter Model Regresi Spline

Estimasi Parameter Model Regresi Spline Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-789 Etimai Parameter Model Regrei Spline Etimation of Parameter Spline Regreion Model M. Fathurahman Program Studi Statitika FMIPA Univerita Mulawarman e-mail

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Sitem Pengendali Aru Start Motor Induki Phaa Tiga dengan Variai Beban SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN Oleh : Yunita, ) Hendro Tjahjono ) ) Teknik Elektro UMSB

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci