HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu Abtract: The objective of thi reearch i to find out whether a poitive correlation between the public vocational chool teacher working motivation the chool principal leaderhip and their working dicipline. The ample of thi Reearch are 65 teacher coming from 85 public vocational chool teacher a population of the tudy. Correlation decriptive reearch method wa applied in thi tudy. The reult of thi reearch how that () there wa a poitive correlation between the public teacher working motivation (X ) and their working dicipline (Y); () their wa a poitive correlation between the public teacher perception toward the chool principal leaderhip (X ) and their working dicipline (Y); and (3) there wa a poitive correlation between the public teacher working motivation and perception toward the chool principal leaderhip (X -,) and their working dicipline (Y). Keyword: motivation, culture, teacher Abtrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah ada hubungan yang poitif antara motivai berpretai dan budaya organiai dengan kinerja guru SMP Negeri. Sampel penelitian ini 65 orang guru dari 85 guru SMP ebagai populai dari penelitian ini. Metode yang diterapkan pada Penelitian ini adalah metode dekriptif korelai. Hail penelitia menunjukan bahwa () Terdapat hubungna poitif antara motivai berpretai (X) dan diiplin kerja mereka (Y). () Terdapat hubungan yang poitif antara perepi guru terhadap kepemimpinan kepala ekolah (X) dan diiplin kerja mereka (Y),dan (3) terdapat hubungan poitif antara mitivai dan perepi guru SMP Negeri terhadap kepmimpinan kepala ekolah (X,) dan diiplin kerja mereka (Y). Kata Kunci: motivai, budaya, guru PENDAHULUAN Keeluruhan kegiatan pendidikan di jalur ekolah, guru memegang poii yang paling trategi. Guru adalah faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Dia adalah pemimpin dari interaki pembelajaran di kela. Terlakana atau tidaknya uatu pembaharuan dalam proe pembelajaran akan angat bergantung kepada bagaimana guru memainkan perannya. Tanpa Guru yang melakukan uatu perubahan dalam proe pembelajaran maka perubahan itu tidak akan terjadi. Pada tataran mikro tekni, guru ebagai tenaga pendidik merupakan pemimpin pendidikan, dia amat menentukan dalam proe pembelajaran di kela, dan peran kepemimpinan terebut akan tercerm dari bagaimana guru melakanakan peran dan tugana, ini berarti bahwa kinerja guru merupakan faktor yang amat menentukan bagi utu pembelajaran/pendidikan yang akan berimplikai pada kualita output pendidikan etelah menyeleaikan ekolah Kinerja guru pada daarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja ang dilakukanoleh guru dalam melakanakan tuganya ebagai pendidik. Kualita kinerja guru akan angat menentukan pada kualita hail pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyyak berentuhan langung dengan iwa dalam proe pendidikan/pembelajaran di lembga pendidikan ekolah. Dan untuk memahami ada dan bagaimana kinerja guru itu, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang makna kinerja erta bagaimana mengelola kinerja dalam upaya mencapai tujuan organiai ecara efektif dan efeian. Guru yang kreatif akan dapat terwujud bilamana terdapat wahana yang konduif, yang didalamnya tercipta iklim oial dan emoional yang baik, terdapat hubungan interperonal yang harmoni antara kepala ekolah dengan guru, antara kepala ekolah dengan iwa dan antara iwa dengan iwa dalam proe pembelajaran. Iklim oial dan emoional yang baik tergantung pada kepala ekolah dalam uahanya mengelola 57

2 58 Manajer Pendidikan, Volume 0, Nomor, Maret 06, hlm kegiatan pendidikan, yang didaari dengan hubungan manuia yang efektif. Kenyataan yang ada pada ejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri e Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu, maalah kinerja guru maih belum mencapai kondii yang diharapkan atau maih belum optimal. Data awal yang peneliti dapatkan maih banyak ditemui hal-hal ebagai berikut: maih banyak guru yang tidak mengembangkan perencanaan pembelajaran ecara dinami, maih terdapat guru yang hanya menggunakan atu metode dalam proe pembelajaran, maih terdapat guru yang tidak menggunakan media pembelajaran, maih terdapat guru yang hanya mengajar pencapaian target kurikulum tanpa memperhatikan ketercapaian kompeteni iwa, maih terdapat guru yang tidak mau menambah wawaan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan bidang tuganya, maih tedapat guru yang tidak melakukan analii yang mendalam terhadap kurikulum naional, maih terdapat guru yang tidak melakukan pengembangan alat evaluai dan analii hail evaluai belajar, maih terdapat guru yang dalam melakukan tuga angat terkait bahkan menunggu adanya petunjuk pelakanaan dan petunjuk tekni, maih terdapat guru yang tidak melakukan inovai-inovai baru dalam pembelajaran, maih terdapat guru tidak melakukan adaptai terhadap perkembangan lingkungan di ekolahnya, maih terdapat guru yang tatu quo dalam menggunakan materi buku pembelajaran, bahkan, maih banyak guru yang mala mengajar di depan kela. Sementara itu berdaarkan hail penelitian Fullan dalam Gitituati (005:4) menyatakan bahwa maalah dalam mengimplementaian pembaharuan pendidikan muncul dari guru-guru yang tidak memahami tentang pembaharuan itu, dan tidak tahu bagaimana cara memulainya atau menerapkannya. Sedangkan menurut laporan Akker dalam Gutituati (005:4), adanya beberapa maalah yang dihadapi guru dalam mengimplementaian pembaharuan pendidikan yaitu: Adanya keulitan yang bear dari guru untuk mengubah perannya dalam proe belajar mengajar, ehingga guru elalu kembali pada hal-hal yang elama ini udah biaa dilakukannya, Kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan guru akan materi yang diajarkannya, Banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakanakan periapan mengajar, dan Adanya pandangan yang kurang jela, dan adanya peraaan bahwa perubahan yang dilakukan hanya akan membawa edikit hubungan pada peerta didik. Setiap individu pada daarnya memiliki poteni maing-maing yang di bawa ejak lahir. Poteni-poteni itu membutuhkan ikhtiar pengembangan untuk dapat mencapai perkembangan yang optimal. Tanpa adanya ikhtiar itu, maka ulit untuk dapat mencapai tingkat perkembangan yang optimal itu walaupun dalam bata-bata tertentu juga terdapat perkembangan. Berdaarkan pemikiran yang dikemukakan di ata penuli tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: Hubungan antara motivai berpretai, budaya organiai dengan kinerja guru di SMP Negeri e-kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. METODE Penelitian ini dilakanakan pada SMP Negeri e Kecamatan Teluk Segara Propini Bengkulu. Subyek penelitian ini adalah guruguru SMP Negeri e Kecamatan yang bertatu Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan yang bertatu Guru Tidak Tetap (GTT), dengan waktu pelakanaan penelitian ini, dimulai ejak bulan Januari ampai dengan bulan Februari 05. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran terhadap data, erta penampilan dari hailnya. Selanjutnya pemahaman keimpulan penelitian akan lebih baik jika diertai tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lainnya. Selain data yang berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informai kualitatif. Sedangkan penelitian kualitatif kegiatan pengumpulan dilakukan oleh peneliti endiri, biaanya analia data dilakukan beramaan dengan pengumpulan data. Rancangan penelitian yang digunakan euai dengan permaalahan yang diteliti dan tujuan penelitian ditetapkan ebelumnya, maka metode yang digunakan adalah metode dekriptif dengan teknik korelai. Teknik ini dilakukan untuk menganalii hubungan (dua) variabel beba ( independent variabel) yaitu motivai berpretai (X ) dan budaya organiai (X ) dan (atu) variabel terikat ( dependent variable) yaitu kinerja guru (Y). Teknik pengumpulan data menggunakan kueioner yang berii daftar pernyataan dari variabel motivai berpretai (X ); budaya organiai (X ) dan variabel kinerja guru (Y) dibagikan ecara acak kepada reponden euai

3 Hubungan antara Motivai Berpetai dan Budaya Organiai 59 dengan ampel yang telah ditentukan., dengan teknik clater random ampling. Kueioner yang dimakud adalah kueioner tertutup, yaitu pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kueioner telah menyediakan alternatif jawaban dengan kala nilai. Penyuunan kueioner dilakukan dengan langkah-langkah berikut: pertama mengidentifikaikan variabel yang akan dijadikan aaran kueioner, kemudian menjabarkannya menjadi indikator variabel yang lebih peifik, elanjutnya membuat dan menyuun daftar pertanyaan euai dengan indikator variabel dengan lima katagori alternatif jawaban pernyataan, erta kor untuk etiap item jawaban. Penelitian ini adalah penelitian korelaional, yaitu mencari hubungan antar atu variabel dengan variabel lainnya. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data terebut diperoleh langung dari reponden. Data diambil dengan menggunakan intrumen kueioner yang meliputi data tentang () kinerja guru; () motivai berpretai; (3) budaya organiai. Validita untuk 5 butir intrumen yang diujicobakan dalam penelitian, diuji dengan menggunakan koefiien antara kor intrumen dengan kor total melalui teknik korelai Pearon Product Moment. Analii dilakukan terhadap emua butir intrumen. Kriteria pengujiannya ditetapkan dengan membandingkan r hitung berdaarkan hail perhitungan dengan bantuan Microoft Excel dan r tabel yang diperoleh dari tabel Critical Value of the Corrrelation Coefficient (Hinkel, 979:476), bilamana r hitung > r tabel maka intrumen dianggap valid, ehingga intrumen terebut dapat digunakan untuk penelitian. Seuai dengan permaalahan yang diteliti dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka teknik analii dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik korelai. Tehnik korelai ini digunakan untuk menganalii hubungan antara dua variabel beba ( independent variabel) yaitu motivai berpretai (X ) dan budaya organiai (X ) dengan atu variabel terikat ( dependen variabel) yaitu kinerja guru (Y).. Analii data dilakukan dengan menggunakan tatitik yaitu: () dekripi data, () pengujian peryaratan analii ebagai peryaratan penggunaan tatitik, dan (3) te knik pengujian hipotei.dekripi Data.Dekripi data meliputi nilai rata-rata, median, modu, impangan baku dan varian erta ditribui frekueni dengan hitogram.. Pengujian peryaratan analii ini meliputi: () Uji Normalita untuk memerika apakah data populai berditribui normal atau tidak. Uji normalita menggunakan rumu Chi- Kuadrat; dan () Uji Homogenita varian untuk menguji eragam tidaknya ampelampel yang diambil dari populai yang ama, dengan menggunakan te Bartleth, dengan rumu: b p k i ni i, N k n n k p n /( Nk) k Langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk pengujian hipotei adalah ebagai berikut: a. Korelai Product Moment Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara alah atu variabel beba dengan variabel terikat (korelai parial) dan hubungan antara variabel-variabel beba ecara berama-ama dengan variabel terikat (korelai ganda) menggunakan rumu: dan Ryxx r xy xy x y r yx r yx ryxryx r x x Kemudian Hipotei diuji dengan Statitik uji t yaitu : n t r b. Regrei Linier Sederhana dan Regrei Ganda Regrei linier ederhana bertujuan untuk melihat kecenderungan hubungan variabel terikat dengan variabel beba. Peramaan umum regrei linier ederhana adalah: Regrei ganda bertujuan untuk melihat kecenderungan hubungan variabel terikat dengan beberapa variabel beba ecara berama-ama. Karena dalam penelitian ini jumlah variabel

4 60 Manajer Pendidikan, Volume 0, Nomor, Maret 06, hlm bebanya ada (dua), maka peramaan regreinya adalah : Data yang diperoleh diolah dengan teknik tatitik dan dianalii dengan correlaton product moment menggunakan bantuan komputer yaitu analii Statitical Package for The Social Scieane (SPSS)) for window.0 HASIL DAN PEMBAHASAN Hail SMP Negeri e Kecamatan Teluk Segara di Kota Bengkulu aat ini ada 3(tiga), yaitu SMP Negeri, SMP Negeri 3, dan SMP Negeri 9, dengan jumlah guru eluruhnya ada 85 orang. Jumlah guru yang terbanyak ada di SMP Negeri yaitu berjumlah 83 orang, untuk SMP Negeri 3 berjumlah 56 orang dan untuk SMP Negeri 3 berjumlah 46 orang. Sedangkan bila dilihat dari tatu kepegawaiannya, pada umumnya guruguru dari ketiga SMP terebut bertatu Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan ada juga Guru Tidak Tetap (GTT). Bila dilihat dari jumlah guru SMP Negeri e Kec. Teluk Segara di Kota Bengkulu ebanyak 85 orang terebut, baik yang bertatu Pegawai Negeri Sipil, dan Guru Tidak Tetap, maka dengan menggunakan rumu Slovin, ditetapkan ampel ebanyak 65 orang, dan diambil dengan cara clater random ampling, euai dengan jumlah guru yang ada pada maing-maing SMP Negeri terebut. Data kuantitatif tentang kinerja guru, motivai berpretai dan budaya organiai diperoleh melalui angket/kueioner tertutup menggunakan kala likert yang dikuantifikaikan ke dalam angka,, 3, 4 dan 5. Kueioner yang telah diii oleh reponden elanjutnya dianalii mengunakan teknik tatitik, dan penelitian elanjutnya diklaifikaikan menjadi tiga variabel yaitu Motivai Berpretai (X ), Budaya Organiai (X ) dan Kinerja Guru (Y). Sebelum dipergunakan, intrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada 30 orang guru SMP Negeri di Kota Bengkulu. Intrumen angket penelitian yang udah diuji validita dan reliabilitanya terebut elanjutnya diebarkan kepada guru SMP Negeri Kota Bengkulu, euai dengan jumlah ampel dengan metode clater random ampling, elain yang telah mengii intrumen ujicoba. Dari data yang diperoleh dilakukan proe kuantifikai dengan cara pemberian kor pada maing-maing butir angket, yang dilakukan ecara ederhana. Data diolah menggunakan tatitik dekriptif yang menggambarkan ratarata, median, modu, impangan baku dan varian untuk memperoleh dekripi dari data hail penelitian. Sedangkan ecara inferenial menunjukan nilai hubungan atau korelai ataupun prediki koefiien regrei ederhana. Berdaarkan data hail penelitian yang telah dikelompokkan, diperoleh hail ebaran data variabel utama yaitu kinerja guru (Y), dari ebaran data yang diperoleh dari 3 butir pernyataan dengan total kor dari angket penelitian adalah 650. Berdaarkan hail tabulai atau perhitungan kor kinerja guru diperoleh hail terendah 76,00 dan nilai tertinggi 4,00 Skor terebut diperoleh dari angket kala likert 5. Peneliti membandingkan data yang berifat kuantitatif, melalui jumlah kor variabel kinerja guru berdaarkan data yang terkumpul dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan (kor tertinggi X jumlah butir etiap intrumen X reponden), kemudian ditafirkan dengan kalimat yang berifat kualitatif. Agar penafiran terhadap hail analii dan pengujian hipotei euai dengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian peryaratan analii regrei yang meliputi uji normalita dan uji homogenita varian. Pengujian normalita data dimakud untuk mengetahui bahwa data etiap variabel yang akan dianalii berditribui normal. Dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji normalita data adalah rumu Chi Kuadrat. Berdaarkan perhitungan, didapat harga Chi Kuadrat hitung =,0. Harga terebut elanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 6- = 5. dan taraf ignifikani %, maka harga Chi Kuadrat Tabel: 5, 086. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (,70 < 5,086), maka ditribui data Kinerja Guru (Y) terebut normal. Berdaarkan perhitungan, didapat harga Chi Kuadrat hitung =,. Harga terebut elanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 6- = 5. dan taraf ignifikani %, maka harga Chi Kuadrat Tabel: 5, 086. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih

5 Hubungan antara Motivai Berpetai dan Budaya Organiai 6 kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (, < 5,086), maka ditribui data Motivai berpretai (X ) terebut normal. Berdaarkan perhitungan, didapat harga Chi Kuadrat hitung = 0,4. Harga teebut elanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat Tabel, dengan dk 6- = 5. dan taraf ignikani 5%, maka harga Chi Kuadrat Tabel:, 070. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (0,4 <,070), maka ditribui data Budaya Organiai (X ) terebut normal. Uji homogenita varian ampel dilakukan untuk menguji keamaan varian populai yang berditribui normal dengan te bartleth. Simpangan baku () dan varian ( ²) dari ketiga variabel ecara etatitik dihitung dengan bantuan komputer melalui program SPSS for window.0, maing-maing diperoleh nilai bb: untuk variabel kinerja guru = 8,004 dan = ; variabel motivai berpretai = 9,033 dan = 84,6998; variabel budaya organiai 3 = 8,85 dan 3 = 66,9975. Selanjutnya pengujian homogenita dengan te bartleth, dan hail perhitungannya adalah: b = 0,9945. Sedangkan nilai kriti pada tabel uji bartleth untuk taraf ignifikan (α) = 0.05, n = 9 dengan tiga variabel adalah: 0,930. Karena nilai kriti < dari hail perhitungan maka dapat diimpulkan bahwa ketiga populai itu relatif homogen. Pengujian Hipotei penelitian dilakukan ecara berurutan ebagai berikut: () Hipotei hubungan antara motivai berpretai (X ) dengan kinerja guru (Y); () hipotei hubungan antara budaya organiai (X ) dengan kinerja guru; dan (3) hipotei hubungan antara motivai berpretai (X ) dan budaya organiai (X ) ecara berama ama dengan kinerja guru (Y). Pembahaan Dari pengkajian awal penelitian, berdaarkan kajian teoriti yang telah dikemukakan, dinyatakan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh bebagai faktor baik internal maupun ekternal. Diantara faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang menjadi foku dalam penelitian ini adalah, motivai berpretai dan budaya organiai. Pada bagian kajian teori terebut dinyatakan bahwa motivai berpretai memiliki hubungan dan pengaruh terhadap kinerja guru. Begitupun dengan budaya organiai, memiliki kaitan dengan kinerja guru. Dengan kata lain dapat dijelakan bahwa emakin baik motivai berpretai dan emakin baik budaya organiai akan meningkatkan kinerja guru. Hal terebut telah dapat dibuktikan dengan hail pengolahan analii data penelitian, melalui proedur penelitian ilmiah yang logi dan akurat, dengan metode correlation product moment yang diolah menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS veri.0. Ketiga hipotei yang telah dikemukakan pada bagian awal pembahaan bab ini, melalui uji korelai ederhana, parial dan regrei ganda, membuktikan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara motivai berpretai dan budaya organiai dengan kinerja guru, baik endiriendiri maupun ecara berama-ama. Keberartian hubungan maing-maing variabel ditunjukkan dari hail maing-maing koefiien korelai. Motivai merupakan penyebab tindakan atau kondii yang memulai tingkah laku kegiatan. Mukijat menyatakan ada tiga unur dalam motivai yang aling mempengaruhi dan aling bergantung, yaitu: ) kebutuhankebutuhan; ) perangang-perangang; dan 3) tujuan-tujuan. Kebutuhan-kebutuhan menyebabkan timbulnya perangang-perangang untuk mencapai tujuan-tujuan (Mukijat, 990;7). Sedangkan (Thoha, 999:89) menjelakan bahwa motivai berpengaruh kuat terhadap aktivita untuk mencapai tujuan. Keberadaan motivai pada diri manuia mempunyai tiga karakteritik yaitu: ) apa yang menggerakkan perilaku manuia; ) apa yang mengarahkan perilaku manuia; dan 3) bagaimana perilaku terebut dipertahankan. Hal terebut tercermin dari perilaku dan kinerja. Maing-maing dari ketiga komponen ini merupakan faktor penting bagi perilaku manuia untuk bekerja: Pertama, koneptualiai ini ini menitikberatkan pada kekuatan energi yang ada pada diri individu ehingga mendorong mereka untuk berperilaku dengan cara-cara dan kepada lingkungan tertentu. Kedua, ada dugaan terhadap orientai tujuan (Goal Orientation) bagi ebagian individu bahwa perilakunya diarahkan atau ditujukan pada euatu. Ketiga, ada pandangan bahwa motivai merupakan ebuah orientai item yang menganggap dimana kekuatan yang ada dalam diri individu dan lingkungannya memberikan umpan balik, baik untuk menggunakan itenita dorongan dan tujuannya

6 6 Manajer Pendidikan, Volume 0, Nomor, Maret 06, hlm maupun keinginan untuk tidak melakukan akinya (Stee; 99:6). Hail penelitian menunjukan terdapat hubungan yang poitif antara motivai berpretai dengan kinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefiien korelai (r) ebear 0,869. Perepi menurut Hodget adalah Perception i a peron view of realty. Since no two people have had the exact ame experience, their perception of think will vari (Hodget; 987;0), yang berarti bahwa perepi merupakan upaya manuia menanggapi kenyataan yang ada. Jika ada dua orang dihadapkan dengan dua pengalaman yang ama, maka pemikiran mereka akan berbeda. Sedangkan menurut Indrajaya perepi adalah uatu proe dimana eeorang mengorganiaikan dalam pikirannya, menafirkan, mengalami, dan mengolah pertanda atau egala euatu yang terjadi di lingkungannya. (Indrajaya, 994:) Budaya organiai adalah pola aumi daar diciptakan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu aat mereka menyeuaikan diri dengan maalah-maalah ekternal dan integrai internal yang telah bekerja cukup baik erta dianggap berharga, dan karena itu diajarkan pada anggota baru ebagai cara yang benar untuk menyadari, berpikir dan meraakan hubungan dengan maalah terebut. Hail penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang poitif antara budaya organiai dengan kinerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefiien korelai (r) ebear 0,8 dengan taraf ignifikani (α) 0,05 Peramaan gari linear ederhana yang terbentuk antara variabel budaya organiai dengan kinerja guru adalah Y = 35, ,743 X. Hail tatitik ini menunjukan bahwa budaya organiai angat ignifikan terhadap kinerja guru. Sebaliknya makin rendah budaya organiai maka dapat diprediki bahwa kinerja guru juga akan emakin rendah. Upaya meningkatkan kinerja guru dapat ditempuh dengan meningkatkan budaya organiai itu endiri. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdaarkan hail penelitian dan pembahaan pada bab ebelumnya, dapat ditarik beberapa impulan yaitu ebagai berikut: Pertama, terdapat hubungan yang poitif ignifikan antara motivai berpretai dengan kinerja guru SMP Negeri e Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Dalam arti emakin tinggi motivai berpretai maka emakin tinggi pula kinerja nyata dalam melakukan tuga dan tanggungjawabnya. Kedua, terdapat hubungan yang poitif ignifikan antara budaya organiai dengan kinerja guru SMP Negeri e Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Dalam arti emakin tinggi budaya organiai maka emakin tinggi pula kinerja nyata dalam melakukan tuga dan tanggungjawabnya. Ketiga, ecara berama-ama terdapat hubungan yang poitif ignifikan antara motivai berpretai dan budaya organiai dengan kinerja guru SMP Negeri e Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Dalam arti emakin budaya organiai dan emakin tinggi motivai berpretai maka emakin baik kinerja guru dalam melakanakan tuga dan tanggungjawabnya. Berdaarkan impulan-impulan khuu terebut di ata, maka dapat ditarik impulan umum bahwa kinerja guru dapat ditingkatkan dengan jalan peningkatan motivai berpretai dan budaya organiai. Saran Berdaarkan impulan dan implikai hail penelitian eperti dipaparkan ebelumnya, maka pada bagian berikut ini perlu diberikan beberapa aran pada pihak-pihak terkait dengan penelitian ini.pertama, kinerja guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivai berpretai yang teru meneru dan berkeinambungan, dengan melibatkan peran erta berbagai pihak yang terkait, terutama kepala ekolah eperti pemberian failita dan kenyamanan kerja, keempatan promoi, pemberian imbalan materi bagi guru yang berpretai, membangkitkan jiwa kreativita guru dengan menyediakan arana dan praarana yang tepat.kedua, kinerja guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan budaya organiai yang teru meneru dan berkeinambungan, khuunya kepala ekolah untuk lebih memperhatikan figure eorang pemimpin yang dikehendaki oleh guru. Untuk itu, kepala ekolah perlu melakukan dialog ecara langung pada etiap guru dan terbuka terhadap kritik dan aran dari para guru. Kepala ekolah dalam menjalankan tuganya haru enantiaa memperhatikan ituai dan kondii orang-orang yang dipimpinnya. Pretai pemimpin dalam lembaga pendidikan angat ditentukan oleh loyalita guru terhadap pemimpinnya. Ketiga, kinerja guru dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivai kerja

7 Hubungan antara Motivai Berpetai dan Budaya Organiai 63 dan juga perepi guru terhadap kepala ekolah yang teru meneru dan berkeinambungan, dengan menciptakan iklim kerja yang baik, adanya ikap kepercayaan diri para guru dan kepala ekolah. DAFTAR RUJUKAN Davi, Keith dan Newtrom, Jhon W Perilaku Dalam Organiai Pendayagunaan Sumber Daya Manuia. Terjemahan Agu Dharma Jakarta: Erlangga. Idru, M Kepuaan Kerja dan Realita Kehidupan Kerja Karyawan. Jurnal. Semarang: UNDIP. Kawan, 03. Membangun Tim yang Efektif dan Berkinerja Tinggi Melalui Kepemimpinan. Bandung: Alfabeta. Martoyo, Suilo. 99. Manajemen Sumber Daya Manuia. Jakarta: BPFE. Owen, R.G. 99. Organization Behavior in Education. Boton: Allyn and Bacon. Sutrino Edy, 009. Manajemen Sumber Daya Manuia. Jakarta: Kencana. Timpe. A. Dale Motivation of Peronel, Terjemahan Sofyan Cikmat. Jakarta: Gramedia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB

MA 2081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 2012/2013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB MA 081 STATISTIKA DASAR SEMESTER I 01/013 KK STATISTIKA, FMIPA ITB UJIAN RE-EVALUASI Jum at, 1 Deember 01, 13.30 15.30 WIB (10 MENIT) Kela 01. Pengajar: Utriweni Mukhaiyar, Kela 0. Pengajar: Sumanto Winotoharjo

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus ISBN: 978-60-7399-0- Analia Kendali Radar Penjejak Peawat Terbang dengan Metode Root Locu Roalina ) & Pancatatva Heti Gunawan ) ) Program Studi Teknik Elektro Fakulta Teknik ) Program Studi Teknik Mein

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE

SIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

STATISTIK FERMI - DIRAC

STATISTIK FERMI - DIRAC STATISTIK ERMI - DIRAC Diuun untuk memenuhi tuga mata kuliah iika Statitik DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII 1. 06101011006 MUHAMMAD URQON. 0610101100 EVELINA ASTRA PATRIOT 3. 06101011037

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI

KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Forum Statitika dan Komputai, Oktoberl 5, p: 7 4 Vol. No. ISSN : 853-85 KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Marzuki Juruan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan di Pulau Umang Reot Hotel Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi objek penelitian adalah kayawan Pulau Umang Reot Hotel,

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN KETAHUN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN KETAHUN HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN KETAHUN Warsito SMP Negeri Ketahun, Jl. Himalaya Desa Marga Bakti Kec.Ketahun Kab. Bengkulu Utara

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008

Penyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008 Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci