Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting"

Transkripsi

1 Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA KELAS X AV DI SMK NEGERI SURABAYA M. Fahri Fajar A Program Studi S Pend. Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya m.fahri_fa@yahoo.com Puput Wanarti R Teknik Elektro, Fakulta Teknik, Univerita Negeri Surabaya puput_wr@yahoo.com Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk: () Mengetahui pengaruh pembelajaran dengan metode Tanya Jawab Probing-Prompting terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika. () Mengetahui repon iwa terhadap metode pembelajaran Tanya Jawab Probing- Prompting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Quai Experimental Deign menggunakan deain Pottet Only Control Group Deign di mana terdapat kela ekperimen dengan metode pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting dan kela kontrol dengan metode pembelajaran ceramah, yang elanjutnya diberikan Pottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Saaran penelitian ini adalah iwa kela X AV dan X AV SMK Negeri Surabaya tahun ajaran 0/04. Dari hail penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa: () Hail belajar iwa dengan metode pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting lebih tinggi dari hail belajar iwa dengan metode pembelajaran ceramah dengan perolehan uji-t yakni t hitung,7 > t tabel,99, dan dengan rincian nilai ratarata kela ekperimen 80,9 dan nilai rata-rata kela kontrol 7,44. () Hail angket repon iwa menunjukkan Hail Rating ebear 77,07%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa diketegorikan baik terhadap penerapan metode pembelajaran Tanya Jawab Probing- Prompting. Kata kunci: Metode pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting, hail belajar iwa, repon iwa. Abtract Thi tudy aim to: () Determine the influence of learning FAQ method Probing-Prompting the tudent learning outcome in competency tandard apply baic of electronic. () Knowing the tudent repone to the learning FAQ method Probing-Prompting. The method ued in thi reearch i Quai Experimental Deign ued deign i the Only Pottet Control Group Deign, where experiment there are clae with method Prompting-Probing and control cla with the lecture method i further given Pottet to determine tudent learning outcome after different treatment are given. The target of thi reearch i cla X AV and X AV State SMK of Surabaya academic year 0/04. From the reearch reult obtained, indicate that: () The reult of tudent learning with an FAQ method Probing-Prompting higher than the lecture method of teaching with the acquiition t-tet i t count,7 > t table,99, with detail of the average value of the experimental cla 80,9 and the average value of the control cla 7,44. () The reult of tudent quetionnaire repone indicate Rating Reult of 77,07 %. Of criteria for determining the percentage of the qualitative appraial rating categorized good tudent repone to the application of the learning of FAQ method Probing-Prompting. Key word: Learning of FAQ method Probing-Prompting, tudent learning outcome, tudent repone. PENDAHULUAN Terwujudnya kondii pembelajaran iwa aktif merupakan harapan dari emua komponen pendidikan termauk mayarakat dan praktii pendidikan. Oleh ebab itu dalam kegiatan pembelajaran dituntut uatu trategi yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan iwa dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap kegiatan belajar mengajar elalu melibatkan dua kegiatan aktif yaitu guru dan iwa. Pada kegiatan belajar mengajar, keduanya aling mempengaruhi dan memberi maukan karena itulah kegiatan belajar mengajar haru merupakan aktivi yang hidup, yarat nilai dan enantiaa memiliki tujuan (Pupuh, 0: 8). Tujuan pendidikan 89

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, pada daarnya mengantarkan peerta didik menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun oial agar dapat hidup mandiri ebagai individu dan makhluk oial (Nana Sudjana, 99: ). Berdaarkan wawancara dengan bapak Dr. Poerbojo Soenarjo, M.Pd, elaku guru pada juruan AV SMK Negeri Surabaya, proe belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika dalam berinteraki antara iwa dengan guru banyak menimbulkan maalah atau kurang terarah. Adapun maalah terebut antara lain uaana kela yang gaduh ketika guru edang menjelakan materi pelajaran, iwa yang bermala-malaan karena menganggap uaana kela yang memboankan terutama berpartiipai iwa dalam mengikuti pembelajaran maih kurang. Partiipai merupakan uatu ikap berperan erta, ikut erta, keterlibatan, atau proe belajar berama aling memahami, menganalii, merencanakan dan melakukan tindakan (Inaini Septianingih: 009). Kenyataan di ekolah menunjukan bahwa proe belajar mengajar yang berlangung di kela ebenarnya telah melibatkan iwa, mialnya iwa mendengar guru menerangkan, membaca dan mencatat pelajaran yang diberikan, tetapi ebagian bear iwa terlibat jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru telah berulang kali meminta agar iwa jika ada hal-hal yang kurang jela, banyak iwa terlihat mala, tidak percaya diri mengerjakan oal-oal latihan dan baru akan mengerjakan etelah oal eleai dikerjakan oleh guru atau iwa lain yang berperan aktif. Standar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika merupakan Standar kompeteni yang banyak materinya, hail belajar iwa lumayan banyak yang kurang memuakan dan perlu remidial. Untuk mengantiipai maalah terebut agar tidak berkelanjutan, maka alah atu metode pembelajaran yang dapat mendorong iwa untuk berperan aktif atau partiipai agar iwa dapat mengembangkan aktivita kreatif yang melibatkan raa ingin tahu, membuat prediki, mencoba-coba dalam mengikuti pembelajaran dan untuk mengubah uaana kela agar tidak gaduh erta lebih menfokukan iwa yang bermala-malaan dengan cara memilih metode yang lebih inovatif, maka alah atu metode yang tepat adalah metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting yang artinya Probing adalah menggali, melacak dan Prompting adalah mengarahkan atau menuntut. Secara umum pembelajaran dengan menggunakan tanya jawab Probing-Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan erangkaian pertanyaan yang ifatnya menuntun dan menggali ehingga terjadi proe berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap iwa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang edang dipelajari (Suherman, 008: 6). Dengan metode pembelajaran ini proe tanya jawab dilakukan dengan menunjukan iwa ecara acak ehingga etiap iwa mau tidak mau haru berpartiipai aktif, iwa tidak bia menghindar dari proe pembelajaran, etiap aat iwa bia dilibatkan dalam proe tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi uaana tegang, namun demikian bia dibiaakan. Hail penelitian yang dilakukan (Zainulloh: 00) menyimpulkan bahwa proe Probing-Prompting dapat mengaktifkan iwa dalam belajar yang penuh tantangan, membutuhkan konentrai dan keaktifan ehingga aktivita komunikai pembelajaran cukup tinggi. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan (Endang Jubaedah: 008) menyimpulkan bahwa pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting lebih baik dari pada pembelajaran konvenional dengan nilai rata-rata kela ekperimen (8,6) lebih bear dari pada nilai rata-rata kela kontrol (7,). Dari uraian terebut maka dirumukan judul penelitian yaitu Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting terhadap Hail Belajar Siwa pada Standar Kompeteni Menerapkan Daar-Daar Elektronika Kela X AV di SMK Negeri Surabaya. Mengacu pada kenyataan yang telah dikemukakan di ata, maka maalah yang akan diteliti adalah ebagai berikut: () Bagaimana pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-Prompting terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika kela X AV di SMK Negeri Surabaya? () Bagaimana repon iwa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-Prompting pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika kela X AV di SMK Negeri Surabaya? Mengacu pada rumuan maalah terebut maka tujuan penelitian ini adalah: () Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-Prompting terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika kela X AV di SMK Negeri Surabaya. () Untuk mengetahui repon iwa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab Probing-Prompting pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika kela X AV di SMK Negeri Surabaya. Penelitian ini diharapkan bermanfaat: () Bagi guru, yakni untuk memotivai pembelajaran iwa erta mengetahui kemampuan maing-maing iwa. () Bagi iwa, yakni untuk meningkatkan aktifita iwa dalam proe belajar erta meningkatkan hail belajar iwa. () Bagi peneliti atau pembaca, yakni untuk memperoleh pengalaman dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting. 90

3 Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Dalam penelitian ini diberikan bataan-bataan maalah antara lain: () Subyek penelitian ini adalah pada kela X AV SMK Negeri Surabaya yang terdiri dari kela. () Materi yang diampaikan hanya pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika, total dari tiga kompeteni daar yang dipakai hanya dua kompeteni daar yaitu pada kompeteni daar mengidentifikai komponen elektronika paif, aktif, dan elektronika optik erta menjelakan ifat-ifat komponen elektronika paif dan aktif pada kela X AV SMK Negeri Surabaya. () Hail belajar iwa yang digunakan hanya pada ranah kognitif. Arend dalam (Trianto: 007) menyatakan bahwa, pembelajaran langung (Direct Intruction) adalah alah atu pendekatan mengajar yang dirancang khuu untuk menunjang proe belajar iwa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan proedural yang tertruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, elangkah demi elangkah. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan tentang euatu, edangkan pengetahuan proedural merupakan pengetahuan tentang bagaimana melakukan euatu. Pembelajaran langung dapat berbentuk ceramah, tanya jawab, demontrai, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pembelajaran langung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditranformaikan langung oleh guru kepada iwa. Dari uraian diata dapat diimpulkan bahwa metode pembelajaran ceramah dan metode pembelajaran tanya jawab termauk dalam bentuk model pembelajaran langung (Direct Intruction). Pembelajaran ceramah identik dengan model pembelajaran langung. Pada hakekatnya ceramah adalah uatu metode pembelajaran di mana guru berada di depan kela, memimpin, menentukan jalannya pelajaran erta mentranfer egala rencana yang akan diberikan pada iwa (Wiryohandoyo, dkk. 998: ). Menurut Sudirman, dkk. (99: ) metode ceramah adalah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penjelaan lian ecara langung terhadap iwa. Surakhmad (994: 98) juga mengungkapkan bahwa metode ceramah adalah bentuk interaki eeorang terhadap ekelompok pendengar. Dari beberapa pendapat di ata dapat diimpulkan bahwa yang diebut metode ceramah adalah uatu metode penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelaan lian ecara langung terhadap iwa guna mentranfer egala ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Itilah Probing memiliki arti menggali atau melacak, yakni beruaha memperoleh keterangan yang lebih jela atau lebih mendalam. Pengertian probing dalam pembelajaran di kela didefiniikan ebagai uatu teknik membimbing iwa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memahami gejala atau keadaan yang edang diamati ehingga terbentuk pengetahuan baru (David A. Jacoben, dkk. 009: 84). Teknik menggali (Probing) ini dapat digunakan ebagai teknik untuk meningkatkan kualita dan kuantita jawaban murid. Pertanyaan itu bermakud untuk menuntun murid agar iinya dapat menemukan jawaban yang lebih benar. Teknik Probing diawali dengan menghadapkan iwa pada ituai baru yang mengandung teka-teki atau benda-benda nyata. Situai baru itu membuat iwa mengalami pertentangan dengan pengetahuan yang udah dimilikinya ehingga memberikan peluang kepada iwa untuk mengadakan aimilai, di inilah Probing mulai diperlukan. Melalui proe Probing, guru beruaha untuk membuat iwaiwanya membenarkan atau paling tidak menjelakan (David A. Jacoben, dkk. 009: 84). Sedangkan Prompting berarti mengarahkan atau menuntut, yakni pertanyaan yang melibatkan penggunaan iyarat-iyarat atau petunjuk-petunjuk yang digunakan untuk membantu iwa menjawab dengan benar (David A. Jacoben, dkk. 009: 8). Menurut E. C.Wragdan George Brown dalam (Mukhid: 009) bentuk pertanyaan prompting dibedakan menjadi macam yaitu: () Mengubah uunan pertanyaan dengan kata-kata yang lebih ederhana yang membawa mereka kembali pada pertanyaan emula, () Menanyakan pertanyaanpertanyaan dengan kata-kata berbeda atau lebih ederhana yang dieuaikan dengan pengetahuan muridmuridnya aja, () Memberikan uatu review informai yang diberikan dan pertanyaan yang membantu murid untuk mengingat atau melihat jawabannya. Dengan kata lain prompting adalah cara lain dalam merepon jawaban iwa apabila iwa gagal menjawab pertanyaan atau jawaban kurang empurna. Dengan demikian alah atu bentuk Prompting adalah menanyakan pertanyaan lain yang lebih ederhana yang jawabannya dapat dipakai menuntun iwa untuk menemukan jawaban yang tepat (David A. Jacoben, dkk. 009: 8). Jadi dari keterangan di ata dapat ditarik keimpulan bahwa teknik Probing-Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan erangkaian pertanyaan yang ifatnya menuntun dan menggali ehingga terjadi proe berfikir yang mengaitkan pengetahuan iwa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang edang dipelajari. Selanjutnya iwa mengkontrukikan endiri konep menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan. Dengan metode pembelajaran eperti ini proe tanya jawab dilakukan ecara acak. Sehingga mau tidak mau etiap iwa haru berpartiipai aktif, iwa tidak bia menghindar dari 9

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, proe pembelajaran, karena etiap aat mereka akan dilibatkan dalam proe tanya jawab. Terdapat dua aktivita iwa yang aling berhubungan dalam metode pembelajaran tanya jawab Probing- Prompting, yaitu aktivita iwa yang meliputi aktivita berpikir dan aktivita fiik yang beruaha membangun pengetahuannya, erta aktivita guru yang beruaha membimbing iwa dengan menggunakan ejumlah pertanyaan yang memerlukan pemikiran tingkat rendah ampai pemikiran tingkat tinggi (David A. Jacoben, dkk. 009: 84). Kemampuan berfikir tingkat tinggi didefiniikan ecara khuu oleh Tran Vui dalam (Ronawati: 009) ebagai berikut: Higher order thinking occur when a peron take new information and information tored in memory and interrelate or rearrange and extend thi information to achieve a purpoe or find poible anwer in perplexing ituation. Dengan demikian, kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terjadi ketika eeorang mengaitkan informai baru dengan informai yang udah terimpan di dalam ingatannya dan menghubung-hubungkannya dan menata ulang erta mengembangkan informai terebut untuk mencapai uatu tujuan ataupun menemukan uatu penyeleaian dari uatu keadaan yang ulit dipecahkan. Langkah-langkah metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting adalah ebagai berikut: () Guru menghadapkan ituai baru (rumu, gambar, db). () Siwa dikui kecil merumukan. () Guru mengajukan peroalan kepada eluruh iwa euai TPK / indikator. (4) Siwa dikui kecil merumukan. () Guru menunjuk atu iwa menjawab pertanyaan. (6) Jika jawaban tepat, Guru meminta tanggapan iwa lain. Jika terjadi kemecetan jawab (kurang tepat, alah, atau diam) guru memberi pertanyaan lain yang jawabannya petunjuk penyeleaian jawab terebut. Dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut iwa berpikir tingkat tinggi ampai dapat menjawab euai TPK / indikator. Pertanyaan di ini diajukan pada iwa yang berbeda. (7) Guru mengajukan pertanyaan akhir pada iwa berbeda untuk menekankan apakah TPK / indikator benar-benar dipahami eluruh iwa. Kelebihan dari metode tanya jawab Probing- Prompting antara lain: () Memuatkan perhatian eluruh iwa. () Mudah menilai kemampuan iwa. () Merangang meningkatnya daya pikir iwa. (4) Mengembangkan percaya diri dan keberanian iwa dalam berpendapat. () Siwa mengerti bagaimana maalah didekati, bagaimana informai dianalii. (6) Meningkatkan keaktifan iwa untuk menggali informai (mendengar, mengamati, menjawab, dan mencatat). (7) Evalui pribadi bagi guru atau refleki kemampuan mengajar. Hail belajar ering kali digunakan ebagai ukuran untuk mengetahui eberapa jauh eeorang menguaai bahan yang udah diajarkan. Untuk mengaktualiaikan hail belajar terebut diperlukan erangkaian pengukuran menggunakan alat evaluai yang baik dan memenuhi yarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termauk pendidikan (Purwanto, 0: 44). Berdaarkan uraian terebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa hail belajar adalah kemampuan yang diperoleh iwa melalui te kognitif etelah kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui ejauh mana kemampuan iwa dalam menyerap materi pelajaran. Adapun hipotei dari penelitian ini adalah hail belajar iwa dengan menggunakan metode paembelajaran tanya jawab Probing-Prompting lebih tinggi dari pada hail belajar iwa dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah. METODE PENELITIAN Jeni penelitian ini adalah penelitian ekperimen. Penelitian ekperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondii yang terkendalikan. (Sugiyono, 00: 07). Metode penelitian yang digunakan di ini adalah Metode Quai Experimental Deign yakni penelitian ekperimen ecara emu tanpa adanya randomiai. Deain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pottet Only Control Group Deign, di mana terdapat kela ekperimen dengan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting dan kela kontrol dengan metode pembelajaran ceramah, yang elanjutnya diberikan Pottet untuk mengetahui hail belajar iwa etelah diberi perlakuan yang berbeda. Penelitian ini dilakanakan di SMK Negeri Surabaya Juruan Teknik Audio Video. Adapun waktu penelitian dilakukan pada emeter ganjil tahun pelajaran 0/04. Populai yang diinginkan dalam penelitian ini adalah eluruh iwa kela X AV SMK Negeri Surabaya, dan ampel penelitian ini adalah iwa kela X AV dan X AV SMK Negeri Surabaya. Pada penelitian ini, intrumen penelitian meliputi: () Perangkat pembelajaran, yang meliputi Silabu, Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP), Modul, dan Soal Evaluai. () Lembar Angket Repon Siwa. Dari hail lembar validai intrument, dapat diketahui kelayakan intrument yang telah dibuat. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : 9

5 Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi validator: Nilai tertinggi validator = n x i max di mana n = Banyaknya validator dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-). () Menentukan jumlah jawaban validator: Jumlah jawaban validator = n i x I di mana n i = Banyaknya validator yang memilih nilai i dan I = Bobot nilai penilaian kualtatif (- ). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban validator HR 4 x00% Nilai tertinggi validator Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Tidak Baik, % - 40% = Kurang Baik, 4% - 60% = Cukup, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 40). Seuai dengan intrumen penelitian maka hail belajar iwa diukur dengan melakukan pottet. Hail te evaluai yang diperoleh dianalii menggunakan uji-t. Data diperoleh dari penelitian di kela X AV (Ekperimen) dan X AV (Kontrol). Adapun teknik analiinya adalah: () Merumukan Hipotei. () Menentukan taraf ignifikan yang akan digunakan. Untuk penelitian ini digunakan taraf %. () Uji tatitika, untuk uji tatitika ini menggunakan uji-t, berikut ini rumu ujit yang digunakan: t x x n n = n S + (n )S n + n Di mana t = Bearnya uji-t yang dihitung, x = Rata-rata nilai kela ekperimen, x = Rata-rata nilai kela kontrol, = Simpangan baku gabungan, n = Jumlah iwa kela ekperimen, n = Jumlah iwa kela kontrol. (Sudjana, 00:9). (4) Selanjutnya menarik keimpulan, terima H 0 jika t < t (-α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Dari lembar angket repon iwa dapat diketahui repon iwa terhadap metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting. Untuk menganalii jawaban validator digunakan tatitik dekriptif hail rating yang diuraikan ebagai berikut: () Menentukan ukuran penilaian beerta bobot nilainya eperti ditunjukkan pada Tabel : Tabel. Ukuran Penilaian dan Bobot Nilai Ukuran Penilaian Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Bobot Nilai () Menentukan nilai tertinggi reponden: Nilai tertinggi reponden = n x i max di mana n = Banyaknya reponden, dan i = Bobot nilai penilaian kualitatif (-). () Menentukan jumlah jawaban reponden: Jumlah jawaban reponden = n i x I di mana n i = Banyaknya reponden yang memilih nilai i dan I = Bobot nilai penilaian kualtatif (-). (4) Selanjutnya menghitung Hail Rating (HR). Jawaban reponden HR x00% Nilai tertinggi reponden Adapun kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif ebagai berikut: 0% - 0% = Sangat Buruk, % - 40% = Buruk, 4% - 60% = Sedang, 6% - 80% = Baik, dan 8% - 00% = Sangat Baik (Riduwan, 0: 40). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdaarkan hail validai intrumen, Dari perhitungan hail rating RPP, modul, erta evaluai, didapatkan penilaian hail validai Perangkat Pembelajaran eperti yang ditunjukkan pada Tabel erta grafik hail validai ditunjukkan pada Gambar. Tabel. Hail Validai Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Rencana Pelakanaan Pembelajaran Modul Evaluai 4 Hail Rating(%) 78,6 77,67 78, Sehingga rata-rata hail rating dari format terebut: HR Perangkat Pembelajaran (78,6 77,67 78,)% 79,00% 78,0% 78,00% 77,0% 77,00% = 78,0% RPP Modul Evaluai Gambar. Grafik Hail Validai Perangkat Pembelajaran Berdaarkan analii hail validai perangkat pembelajaran, diperoleh Hail Rating 78,0%. 9

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, Berdaarkan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa validai perangkat pembelajaran termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk hail validai lembar repon iwa yang dilihat dari dua apek mendapatkan hail rating dengan rincian: () Materi 80%, () Apek Kontruki 80%, ehingga rata-rata hail rating keeluruhan validai lembar repon iwa dilihat dari kedua apek terebut adalah ebagai berikut: HR Lembar Repon Siwa = (80 80)% 80 % Gambar. Grafik Hail Validai Lembar Repon Siwa Berdaarkan analii hail validai lembar repon iwa yang dan ditunjukkan pada Gambar, diperoleh Hail Rating 80%. Dengan kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif, dapat diimpulkan bahwa hail validai lembar repon iwa termauk dalam kategori baik, ehingga dapat digunakan ebagai intrument dengan beberapa perbaikan. Untuk Hail belajar iwa, diperoleh dari data nilai Pottet iwa kela X AV (ekperimen) dan X AV (kontrol), maka dapat langung dimaukkan ke dalam rumu tatitik uji-t. Adapun perhitungannya adalah menentukan impangan baku: n n n n (6 )9,64 6 4, , , ,747 70,9 00% 80% 60% 40% 0% 0%,9,89 Selanjutnya menghitung bearnya uji-t: Materi Kontruki t 4,7,,98 x x n n 80,4 7,67 t, ,7 t,89 0,06 4,7 t,89 0,8 t t Dari perhitungan uji-t manual terebut akan dicocokkan hailnya dengan perhitungan menggunakan oftware SPSS (Statitical Package For Social Science) veri 7.0 dan hail outputnya dapat diketahui Group Statitic dan Independent Sample Tet yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel : Tabel 4. Hail Perhitungan SPSS Group Statitic Nil ai Kela N Mean Std. Deviation X AV Ekperimen X AV Kontrol Std. Error Mean Pada Tabel 4.Group Statitic dipaparkan tentang N (banyaknya data), Mean (rata-rata), Std. Deviation yang menunjukkan tingkat (derajat) variai kelompok data atau ukuran tandar penyimpangan dari meannya, dan juga Std.Error Mean yang menunjukkan (index variabilita) yang dapat harapkan di dalam pengulangan ampel acak. Kela X AV merupakan kela ekperimen yang menggunakan metode paembelajaran tanya jawab Probing-Prompting, edangkan kela X AV merupakan kela kontrol yang menggunakan metode paembelajaran ceramah. Dari Tabel 4, ditunjukkan bahwa jumlah iwa pada kela X AV adalah 6 dengan nilai rata-rata 80,889, Std Deviation 4,088, dan Std. Error Mean 0,7, edangkan pada kela X AV adalah 6 iwa dengan nilai rata-rata 7,4444, Std. Deviation 6,6006, dan Std. Error Mean,

7 Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Tabel. Hail Perhitungan Uji-t Independent Sample Tet N i l a i Equal variance aumed Equal variance not aumed Leven e' Tet for Equali ty of Varian ce F. 4 6 Si g..0 t d f t-tet for Equality of Mean Sig. (- taile d) Mea n Diff eren ce Std. Error Diffe rence % Confiden ce Interval of the Differenc e Lo we r Up per Pada Tabel memaparkan apakah kedua kelompok memiliki varian yang ama dilihat dari aturan uji homogenita yakni jika Sig: p < 0,0 maka data tidak homogen dan jika Sig: p > 0,0 maka data homogen. Di ini diperoleh nilai ig = 0,0, maka dapat diimpulkan bahwa kedua kelompok berifat tidak homogen, karena 0,0 < 0,0. Df (degree of freedom) merupakan derajat kebebaan yakni ebear 70. Sedangkan Std Error Difference adalah eliih tandar deviai dua data yakni antara kela X AV dan X AV. 9% confidence interval of the difference adalah rentang nilai perbedaan yang tolerani. Pada tolerani ini menggunakan taraf kepercayaan 9%, dengan rentang eliih kela ekperimen dan kontrol adalah ebear,68 ampai 7,7 dan Mean difference adalah eliih mean atau rata-rata kela X AV dan kela X AV adalah 4, Berdaarkan kriteria uji t bahwa terima H 0 jika t < t (- α) atau t hitung < t tabel dan ebaliknya tolak H 0 jika t hitung > t tabel dengan dk = n + n ehingga H diterima. Taraf ignifikai yang digunakan pada penelitian ini adalah % = 0,0, maka t t-α = t -0,0 = t 0,9 dengan derajat kebebaan (dk) = = 70, dari daftar ditribui t dengan t 0,9 dan dk = 70 didapatkan t tabel =, Dilihat dari perhitungan uji-t didapatkan t hitung manual adalah ebear,98, edangkan t hitung SPSS adalah ebear,7. Maka dari hail terebut dapat dikatakan perhitungan t pada manual dan SPSS adalah ama. Dari hail perhitungan t hitung =,7 ehingga jela terdapat pada daerah penolakan H 0, karena,7 >,99 ehingga H 0 ditolak dan H diterima. Maka dapat diimpulkan bahwa hail belajar iwa dengan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting lebih tinggi daripada hail belajar iwa dengan metode pembelajaran ceramah. Hail perhitungan Angket Repon Siwa terhadap metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting yang dilihat dari 0 indikator / pertanyaan adalah ebagai berikut: (77,79 7, 7 80,7 76,68 80,7 77,79 8, 78, 7,)% HR 0 77, 07 % 8,00% 80,00% 78,00% 76,00% 74,00% 7,00% 70,00% 68,00% 66,00% Gambar.Grafik Hail Rating Repon Siwa Dari perhitungan hail angket repon iwa terebut dan dipaparkan pada Gambar, didapatkan rata-rata Hail Rating ebear 77,07%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa dari keeluruhan indikator pada lembar angket iwa dikategorikan baik, ehingga dapat diimpulkan iwa memiliki keterkaitan terhadap penerapan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting pada tandar kompeteni menerapkan daar-daar elektronika. PENUTUP Simpulan Berdaarkan hail analii dan pembahaan maka diimpulan ebagai berikut: () Dari analii hail balajar iwa dengan pengujian hipotei yang dilakukan diperoleh t hitung ebear,7 dan t tabel ebear,99, berdaarkan kriteria uji-t ini berarti t hitung > t tabel. Dari hail terebut menunjukkan bahwa antara metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting dan 9

8 Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 0, Nomor 0, Tahun 04, ceramah ada beda yang ignifikan, dengan ignifikani %. t hitung menunjukkan nilai poitif, ini berarti bahwa hail belajar iwa dengan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting lebih tinggi dari pada hail belajar iwa dengan metode pembelajaran ceramah, dengan nilai rata-rata 80,9 pada metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting dan 7,44 pada metode pembelajaran ceramah. Sehingga dapat diimpulkan bahwa metode pembelajaran tanya jawab Probing- Prompting memiliki pengaruh poitif terhadap hail belajar iwa pada tandar kompeteni menerapkan daardaar elektronika. () Pada analii repon iwa, didapatkan Hail Rating ebear 77,07%. Dari kriteria penentuan proentae rating penilaian kualitatif maka repon iwa dari keeluruhan indikator pada lembar angket iwa dikategorikan baik, ehingga dapat diimpulkan iwa memiliki repon baik terhadap penerapan metode pembelajaran tanya jawab Probing- Prompting pada tandar kompeteni menerapkan daardaar elektronika. Saran Dalam penelitian ini maih banyak kekurangan, oleh karena itu dalam penelitian berikutnya perlu beberapa aran ebagai berikut: () Perlu dilakukan penelitian yang mencoba menerapkan metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting pada materi pokok lain. () Untuk penelitian yang akan datang, hendaknya metode pembelajaran tanya jawab Probing-Prompting dapat diterapkan pada pokok bahaan yang lain dengan bentuk penilaian kinerja yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Pendidikan bagi Anak Berkeulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharimi Daar-Daar Evaluai Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara. David A. Jacoben, dkk. (Terjemahan Fawaid, Achmad) Method for Teaching. Yogyakarta: Putaka Pelajar. Fathu, Pupuh. 0. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Jubaedah, E Penerapan Metode Tanya-Jawab dengan Teknik Probing-Prompting untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kriti Siwa dalam Pembelajaran Sejarah di Kela XI IPA 4 SMA Negeri 4 Bandung. Bandung: Hand-Out Perkuliahan Juruan Pendidikan Sejarah UPI. Purwanto. 0. Evaluai Hail Belajar. Yogyakarta: Putaka Belajar. Ronawati, R Enam Tahapan Aktivita dalam Pembelajaran Matematika untuk mendayagunakan Berfikir Tingkat tinggi Siwa. Yogyakarta: Makalah Perkuliahan Juruan Pendidikan Matematika UNY. Riduwan. 0. Daar-Daar Statitika. Bandung: Alfabeta. Septianingih, Inaini. (009). Upaya Peningkatan Partiipai Belajar Siwa Melalui Model Pembelajaran Probing-Prompting. Surakarta: (PTK di SMPN Boyolali Kela VIII F Semeter II). Sudirman, dkk. 99. Teknologi/Metodologi Pengajaran. Jakarta: PPLTK Dikti IKIP Malang. Sudjana, Nana. 99. Penilaian Hail Proe Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rodakarya. Sudjana. 00. Metoda Statitika. Bandung: Tarito. Sugiyono. 00. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman, E Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Hand-Out Perkuliahan Juruan Pendidikan Matematika UPI. Surakhmad Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Tiara Wacana. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientai Kontruktifitik: Konep, Landaan Teoriti Prakti dan Implementainya. Jakarta: Pretai Putaka. Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Wiryohandoko, dkk Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Putaka Utama. Zainulloh. 00. Penerapan Metode Pembelajaran Probing Promting pada Mata Pelajaran IPA Kela IV SDN Palangari II Kecamatan Pupo Kabupaten Pauruan.Malang: Hand-Out Perkuliahan Juruan Pendidikan Matematika UNM. Mukhid, Abdul Bertanya atau Menjadi Keledai. Yogyakarta: Pinu Book Publiher. 96

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Berbasis Inkuiri Pengaruh Model Pembelajaran Berdaarkan Pengalaman Berbai Inkuiri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMANBERBASIS INKURITERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA STANDAR KOMPETENSIMELAKUKANINSTALASI

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning

Lebih terperinci

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :

Nama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM : SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,

Lebih terperinci

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)

MODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3) MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK

ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK ANALISIS PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN SISTIM GRUP PADA JALUR AREA GAYA TARIK Yenny Nurchaanah 1*, Muhammad Ujianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Univerita

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA

EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross

Korelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki

Lebih terperinci

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t

Pengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater

Lebih terperinci

MEMBANDINGKAN DUA PER

MEMBANDINGKAN DUA PER MEMBANDINGKAN DUA PERLAKUAN Contoh Hail Penelitian Pengaruh fluida rumen terhadap produki bioga Produki bioga kumulatif, ml 3.500 3.000.500.000.500.000 500 MW avg. MR avg. MR avg. MW avg. Apa keimpulan

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua

Kajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita

Lebih terperinci

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU Oleh : Dwi Litya Nurina 307030003 Doen Pembimbing Wibawati,S.Si,M,Si PT. Petrokimia Kayaku alah

Lebih terperinci

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR

MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu

Lebih terperinci

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS

KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA

Lebih terperinci

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)

Kajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional) JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung

PENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch

Lebih terperinci

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya

Kata engineer awam, desain balok beton itu cukup hitung dimensi dan jumlah tulangannya Kata engineer awam, deain balok beton itu cukup hitung dimeni dan jumlah tulangannya aja. Eit itu memang benar menurut mereka. Tapi, ebagai orang yang lebih mengerti truktur, apakah kita langung g mengiyakan?

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera Vol. 15. No. 13. Juni

ABSTRAK. Lentera Vol. 15. No. 13. Juni PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITI MATEMATI IWA PADA MATERI ITEM PERAMAAN LINEAR ATU VARIABEL DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Husnidar Dosen Program tudi Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI

ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC , Inovtek, Volume 6, Nomor, April 26, hlm. - 5 PERBANDINGAN TUNING PARAMETER ONTROLER PD MENGGUNAAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC Abdul Hadi PoliteknikNegeriBengkali Jl.

Lebih terperinci