Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi
|
|
- Inge Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan Penggunaan Validita Butir dan Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi article. The author ugget following the interpretation given by earlier meaurement pecialit to item-total correlation indice a part of item reliability index, intead of item validity index. The index for item validity hould be related to ome other criteria out of the intrument being developed. Meanwhile, related to the iue of teting ome hypothezied reliability coefficient (KR-0 or Cronbach Alpha), the author ugget that F ditribution or it related confident interval be ued, a developed and uggeted by Feldt (965). Kata kunci: indek validita butir, indek reliabilita butir, uji keberartian koefiien reliabilita KR-0. Artikel ini dituli ebagai upaya untuk memperkaya artikel Dali S. Naga berjudul Ketidaktepatan Penggunaan Validita Butir dan Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi (Naga, 004: 99-06). Untuk itu, dalam artikel ini dikemukakan beberapa apek yang belum ditulikan guna memberi tambahan informai kepada ejawat yang membutuhkannya. Penuli berharap tidak timbul kealahpahaman. Kumaidi adalah doen Univerita Muhammadiyah Surakarta. 07
2 08 JURNAL ILMU PENDIDIKAN, JUNI 004, JILID, NOMOR Penuli ering menemukan kekurangtepatan hal di ata. Oleh ebab itu, penuli mendukung upaya peluruannya. Rujukan yang diajikan dalam artikel ini dapat menjadi andaran interpretai dan penamaan terhadap koefiien korelai kor-butir yang dihaikan dari uatu proe analii butir. Dalam keempatan terbata, ecara oral memang udah ering diampaikan namun kelangkaan literatur berbahaa Indoneia ering menyuahkan banyak ejawat. PENGGUNAAN ISTILAH VALIDITAS BUTIR UNTUK R IA Penuli ingin lebih menekankan bahwa r ia yang ering diebut ebagai validita butir auminya adalah daya beda butir (item dicrimination). Hal ini dapat dijelakan bahwa apabila r ia poitif tinggi, reponden yang berkor tinggi pada butir ke-i, juga memperoleh kor tinggi pada total kor tenya (atau dalam matrik Naga diimbolkan dengan A) dan, ebaliknya. Dalam bahaa Naga, jika koefiien korelai butir-total bernilai tinggi, maka kor tinggi pada butir ke-i berpaangan dengan kor tinggi pada reponden A (yakni banyak reponden yang menjawab betul). Dengan kata lain, r ia tinggi menunjukkan bahwa butir terebut dapat membedakan reponden yang ber-kor tinggi dan yang berkor rendah. Penamaan r ia bukan ebagai validita butir terebut juga dapat dikaitkan dengan interpretai lain, yaitu lebih dekat dengan (koefiien) reliabilita. Hal ini dapat dicari rujukannya pada uraian Gulliken (950: ), Allen & Yen (979: 4), Thorndike (98: 77), Crocker & Algina (986: 30), dan juga Azwar (997: 7). Mereka ini mengaitkan r ia ebagai bagian dari indek reliabilita butir. Alaannya, ebagaimana dikemukakan lima (kelompok) penuli ini (Gulliken; Allen & Yen; Thorndike; Crocker & Algina; dan Azwar), r ia tidak terkait (langung) dengan reliabilita, tetapi terkait langung dengan koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha). Sebagaimana diungkapkan Azwar (999: 7), indek reliabilita butir (Azwar menyebutnya ebagai indek reliabilita aitem, dipendekkan menjadi ira), yang dirumukan ebagai (notai dieuaikan dengan Naga) berikut: ira S r i ia Komponen yang baru dari rumuan ira adalah i, yaitu deviai tandar kor butir (aitem, dalam itilah Azwar). Selanjutnya, ira memang hanya terkait dengan koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha) dan tidak terkait dengan (koefiien) validita (berdaar kriteria) atau lainnya.
3 Kumaidi, Interpretai Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan 09 Secara khuu r ia, terkait dengan S A atau deviai tandar kor total (notai A, beraal dari Gambar dalam artikel Naga (004), yaitu: S S A A ira S r i ia Mengacu kepada hal ini, rumu koefiien reliabilita untuk KR-0 atau Cronbach Alpha dapat dituli ulang menjadi: r AA K K Karena, S A Si. ria S i S A maka r AA K K i S i. r ia Penjelaan ini menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara r ia dan koefiien validita berdaar kriteria, tetapi hanya terkait dengan koefiien reliabilita untuk KR-0 atau Cronbach Alpha, ehingga diebut bagian dari ira (indek reliabilita butir). Bagi yang ingin mengkaji lebih mendalam, ilahkan membaca beberapa literatur yang dipakai ebagai daar penjelaan ini. Rumuan terakhir koefiien reliabilita di ata menunjukkan bahwa dengan aumi i kontan, r AA akan emakin tinggi apabila r ia emakin tinggi. Alaan ini memperjela kenapa dalam eleki butir dipakai rumuan bahwa r ia haru di ata ukuran tertentu (biaanya dalam ungkapan koefiien bierial, untuk butir dengan penyekoran 0 dan atau dikotomi, di ata 0,0 atau apabila dipakai koefiien poin bierial di ata 0,30). Pengembang intrumen atau te dalam hal ini ingin memperoleh intrumen yang memberi kor dengan koefiien reliabilita KR-0 atau Cronbach Alpha yang tinggi. Dalam pemahaman lain, r ia pada daarnya hanyalah terkait dengan koniteni butir dengan butir lain dalam intrumen atau te yang ikut dibentuknya. Repreentainya adalah berupa homogenita butir, dan bukan validita butir, mengingat r ia tidak terkait dengan the appropriatene, meaningfulne, and uefulne of the pecific inference made from tet core. (American Educational Reearch Aociation, American Pychological Aociation & National Council on Meaurement in Education, 985: 9).
4 0 JURNAL ILMU PENDIDIKAN, JUNI 004, JILID, NOMOR BAGAIMANA DENGAN VALIDITAS BUTIR? Uraian elanjutnya adalah upaya menjawab pertanyaan di mana atau bagaimana rumuan validita butir atau yang terkait dengan itu? Jawabannya telah pula diberikan oleh Azwar (997), Gulliken (950), dan Allen & Yen (979). Di halaman 74 buku Azwar (997) berjudul Reliabilita dan Validita ungkapan validita butir terebut diberikan atau di halaman 4 buku Allen & Yen ungkapan enada dapat pula ditemukan. Untuk buku Gulliken, dapat ditemukan dalam bab yang ama dengan penjelaan r ia di ata. Menurut Azwar (997: 74) iva (indek validita aitem atau butir) atau Allen & Yen (979: 4) atau Crocker & Algina (986: 30) diebut itemvalidity index (cetak miring ali Allen & Yen dan juga ali Crocker & Algina) dirumukan ebagai berikut. iva S. r i iy di mana r iy adalah korelai antara kor butir i ebagaimana uraian ebelumnya dari intrumen atau te yang dikembangkan dengan kor pada kriteria Y, yaitu te elain te yang butir i dibaha atau dianalii. Te kriteria ini bukan te yang edang dikembangkan. Te ini te kriteria, ebagaimana dikenal dalam pembahaan validita berdaarkan kriteria, baik validita konkuren maupun validita prediktif. Sebagai contoh, apabila eorang peneliti mengembangkan intrumen atau te, mialnya Te Poteni Akademik (TPA) untuk eleki mauk perguruan tinggi, ebagai kriterianya dapat berupa angka pretai di ekolah atau hail UAN yang telah dimiliki peerta ujian ebagai preentai validita konkuren atau Indek Pretai Semeter di univerita ebagai repreentai validita prediktif. Jadi penentuan validita ini tidak menggunakan diri endiri ebagai kriteria, ebagaimana ering dipakai oleh banyak peneliti pendidikan dan pikologi elama ini. Dengan penjelaan ini mudah-mudahan peneliti dapat lebih berhati-hati dalam melakukan analii validita intrumen, te, atau bahkan butir. Selanjutnya koefiien validita intrumen (berdaarkan kriteria Y) dirumukan oleh Allen & Yen (979: 5) ebagai berikut: Si. riy ray S. r i ia di mana, r AY adalah koefiien validita intrumen yang menghailkan total kor A dengan kriteria kor te Y, edangkan S i, r iy, dan r ia ama dengan pemahaman ebelumnya. Rumuan ini elanjutnya dapat juga ditulikan ebagai berikut.
5 Kumaidi, Interpretai Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan r ay iva ira di mana, iva dan ira maing-maing adalah indek validita butir dan indek reliabilita butir. KEBERMAKNAAN KOEFISIEN RELIABILITAS Bagian lain dari artikel Naga (004: 99-06)) adalah kekurangtepatan penerapan trategi uji keberartian koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha). Dalam nakah dan banyak peneliti memakai uji keberartian koefiien re-liabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha) menggunakan uji t (lihat Naga, 004: -8)), ebagaimana biaa diterapkan terhadap koefiien korelai product moment. Pendekatan ini tidak tepat bukan ekadar karena n (jumlah reponden) bear, ebagaimana diungkapkan dalam Naga, tetapi juga pertimbangan model ditribui amplingnya atau teori amplingnya (Feldt, 965; Feldt & Brennan, 989). Kritik kekurangtepatan pemakaian model ditribui ampling t di ata, dalam bahaa Feldt & Brennan (989: 6) adalah: When tet reliability i etimated via coefficient alpha, the ampling theory i not the ame a that which applie to product moment coefficient. Untuk itu ada baiknya dipelajari model ditribui ampling yang dikembangkan dan dianjurkan oleh Feldt (965). Feldt (965) menggunakan pendekatan Hoyt (94) ebagai daar model KR-0 (atau juga Cronbach Alpha) pada rumuan koefiien reliabilita. Secara matemati, KR-0 merupakan kondii khuu (pecial cae) dari koefiien reliabilita (Hoyt, 94). Rumuan koefiien reliabilita Hoyt (KR-0 atau Cronbach Alpha) menggunakan pendekatan analii varian, yang menemukan bahwa KR-0 i algebraically equivalent to a function of the mean quare derived from an item-by-examinee analyi of variance (Feldt, 965: 358). Dengan menggunakan notai k ebagai jumlah butir dan n ebagai jumlah reponden (examinee atau ubject) rumu KR-0 ditulikan ebagai berikut. r AA r 0 i. Feldt (965) menjelakan bahwa ditribui ampling dari koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha) ini dapat dipandang dalam tiga udut. i.
6 JURNAL ILMU PENDIDIKAN, JUNI 004, JILID, NOMOR Pertama, eeorang dapat mengkonepikannya ebagai ditribui koefiien (reliabilita) yang dihailkan dari pengujian (atau pengadminitraian) atu et butir (ebuah te atau intrumen) kepada uatu ampel reponden yang dipilih ecara rambang (random) dari uatu populai reponden yang jumlahnya tak terbata. Konepi pertama ini juga dikenal ebagai tipe pengujian. Kedua, eeorang dapat memandangnya ebagai ditribui dari koefiien (reliabilita) yang dihailkan dari pengujian berulang-ulang terhadap ekelompok reponden, dan etiap kali pengujian menggunakan et butir (intrumen atau te) baru yang dipilih ecara rambang (random) dari populai butir ejeni (population of item). Konepi kedua ini ering diebut ebagai tipe pengujian. Ketiga, eeorang dapat memandangnya ebagai ditribui ampling dari koefiien (reliabilita) yang dihailkan dari ampel rambang butir dan reponden ekaligu. Tipe terakhir ini dikenal ebagai tipe 3, dan merupakan tipe yang lebih cocok dengan praktik pengujian atau pengembangan intrumen yang ering dijumpai di lapangan. Dengan konepi eperti itu, Feldt (965) mengembangkan model matemati dari ditribui ampling yang dipakai untuk menguji keberartian uatu koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha). Dia, menggunakan rumuan KR-0 dalam bentuk analii varian di ata, mendefiniikan bahwa ditribui ampling KR-0 adalah ditribui ampling dari [( )/( i. )]. Selanjutnya, untuk memperingkat penjelaan, beberapa aumi yang melandai ditribui ampling KR-0 ini tidak dijelakan di ini. Pembaca yang memerlukan diperilahkan membaca artikel Feldt (965), yang alah atunya dapat ditemukan di Perputakaan Fakulta Pikologi UGM. Berikut ini diajikan uraian ringka pengembangan model ditribui amping yang penuli kutip dari Feldt (965: 36-36). Dalam penjabarannya ditemukan te tatitik ebagai berikut: F F n. nk n. nk e. ix e k. t Fob. F pop Dalam rumuan di ata, Feldt (965) menjelakan, ketika σ t ama dengan nol atau lebih bear dari nol, maka F ob /F pop berditribui F dengan derajat kebebaan (n-) dan (n-)(k-). Akibat lanjutannya, probabilita P[F a <F<F b ] = -α adalah:
7 Kumaidi, Interpretai Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan 3 dan Karena P F P r a F ob Fb Fpop F F F F. F a. pop ob b pop 0 F ob, maka F ob r 0 elanjutnya P F.. a Fpop Fb Fpop r0 Atau etelah diuun ulang menjadi P F a. F pop r0 Fb. Fpop Rumuan terakhir ini dapat diuun ulang menjadi P r0 Fa. Fpop Fb. Fpop F pop terkait dengan populai KR-0, yang dapat dinotaikan ρ 0, dan analog dengan r 0 dengan F ob, maka rumuan terakhir berubah menjadi: 0 0 P r0 Fa F b Rumu terakhir inilah yang dimakudkan ebagai model ditribui ampling dalam pengujian kebermaknaan koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha), yang menguji r 0 terhadap ρ 0 yang dihipoteikan. Ditribui F yang dimakud di ini merupakan F dengan derajat kebebaan penyebut (n-) dan pembilang (n-)(k-), di mana n adalah banyak reponden, edangkan k banyak butir pada intrumen atau te yang dikaji koefiien reliabilitanya. KESIMPULAN Mengikuti tradii dan pendapat ahli pengukuran (meaurement pecialit) terdahulu, r ia ebaiknya jangan diinterpretaikan ebagai validita butir, tetapi ebagai daya beda butir (item dicrimination). Apabila yang per-
8 4 JURNAL ILMU PENDIDIKAN, JUNI 004, JILID, NOMOR tama ini belum memuakan, paling jauh r ia dapat diinterpretaikan ebagai bagian dari reliabilita butir (ira). Apabila peneliti pendidikan dan pikologi menginginkan validita butir, dapat dipakai iva atau dengan jalan mengungkapkan bagian dari iva yaitu r iy. Dalam pengujian kebermaknaan koefiien reliabilita (KR-0 atau Cronbach Alpha) ebaiknya dihindari penggunaan analogi terhadap korelai product moment (diuji dengan t-tet), tetapi menggunakan ditribui F yang memiliki derajat kebebaan (n-) dan (n-)(k-) atau memakai bentuk rentang kepercayaannya ebagaimana dianjurkan Feldt (965). DAFTAR RUJUKAN Allen, M.J. & Yen, W.M Introduction to Meaurement Theory. Monterey, CA: Brook/Cole Publihing Company. American Educational Reearch Aociation, American Pychological Aociation & National Council on Meaurement in Education Standard for Educational and Pychological Teting. Wahington, DC: Author. Azwar, S Reliabilita dan Validita. Yogyakarta: Putaka Pelajar. Crocker, L. & Algina, J Introduction to Claical and Modern Tet Theory. New York: Holt, Rinehart, and Winton. Feldt, L.S The Approximate Sampling Ditribution of Kuder-Richardon Reliability Coefficient Twenty. Pychometrika, 30: Feldt, L.S. & Brennan, R.L Reliability. Dalam R.L. Linn (Ed.), Educational Meaurement (3 rd Ed., hlm ). New York: American Council on Education. Gulliken, H Theory of Mental Tet. New York: Wiley. Hoyt, C.J. 94. Tet Reliability Etimated by Analyi of Variance. Pychometrika, 6: Juga teredia dalam W.A. Mehren & R.L. Ebel (Ed.), Principle of Educational and Pychological Meaurement: A Book of Selected Reading (hlm. 08-5). Chicago, Ill: Rand McNally & Company. Naga, D.S Ketidaktepatan Penggunaan Validita Butir dan Koefiien Reliabilita dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi. Jurnal Ilmu Pendidikan, (): Thorndike, R.L. 98. Applied Pychometic. Boton, MA: Houghtonn Mifflin Company.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada
0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciPENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI
PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong
III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro
3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan
Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPenyelesaian Soal Ujian Tengah Semester 2008
Penyeleaian Soal Ujian Tengah Semeter 008 Soal A Curah hujan harian maximum tahunan elama periode 978.d. 007 di Staiun Godean Yogyakarta diajikan pada tabel di bawah ini. kedalaman hujan (mm) rekueni 5
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED
54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENAKSIR RASIO DAN PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK VARIANSI POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA
PEAKIR RAIO DA PRODUK EKPOEIAL YAG EFIIE UTUK VARIAI POPULAI PADA AMPLIG ACAK EDERHAA Mega Elmaanti 1* Firdau Hapoan irait 1 Mahaiwa Program 1 Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciEFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA
EFEKTIVITAS VARIABEL MEDIATOR BERDASARKAN KONTRIBUSINYA DALAM MODEL MEDIASI SEDERHANA Deddy A. Suhardi (deddy_a@mail.ut.ac.id) Ifarudi (ifarudi@mail.ut.ac.id) Juruan Statitika, FMIPA, Univerita Terbuka
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Analii Faktor-Faktor... (Nujumun Niwahyuning Pamungka) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON INVESTMENT (ROI) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING RETURN ON INVESTMENT Oleh: Nujumun Niwahyuning
Lebih terperinciDEFINISI DAN RUANG SOLUSI
DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out
Lebih terperinciKetidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi
Ketidaktepatan Penggunaan Validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Dali S. Naga 1 bstract: Item validity is applied in educational and psychological research
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional
Lebih terperinciMODUL IV ESTIMASI/PENDUGAAN (3)
MODUL IV ETIMAI/PENDUGAAN (3) A. ETIMAI RAGAM Etimai ragam digunakan untuk menduga ragam σ berdaarkan ragam dari uatu populai normal contoh acak berukuran n. Ragam contoh ini akan digunakan ebagai nilai
Lebih terperinciPENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR
PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR Sahabuddin, Erna Herdiani, Armin Lawi Bagian Matematika Terapan,
Lebih terperinciPendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciPenentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciPengertian tentang distribusi normal dan distribusi-t
Juruan Teknik Sipil Fakulta Teknik Sipil dan Perencanaan 8 Univerita Mercu Buana MODUL 8 STATISTIKA DAN PROBABILITAS 8.1 MATERI KULIAH : Pengertian umum ditribui normal. 8. POKOK BAHASAN :. Pengertian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER
PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita
Lebih terperinciPENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciKorelasi Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Pasca Sapih Sapi Brahman Cross
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 009, Vol. XII No. 4 Korelai Genetik Antara Bobot Sapih dengan Bobot Satu Tahun dan Laju Pertumbuhan Paca Guhairiyanto dan Depion 1 Intiari Peningkatan produki
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciKONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
KONSENTRASI SEDIMEN SUSPENSI RATA-RATA KEDALAMAN PADA SALURAN MENIKUNG BERDASARKAN HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Chairul Muhari Doen Juruan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email : ch_muhari@yahoo.com
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinciMetode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi
Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)
BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN
BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciPenerapan Strategi Belajar Analogi
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciSTABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK
Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 105 109 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK ERIN DWI FENTIKA, ZULAKMAL Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung
Lebih terperinciPENGARUH DURASI SERANGAN GELOMBANG TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECAH GELOMBANG. Ida Bagus Agung
PENGARU DURASI SERANGAN GELOMBANG TERADAP TINGKAT KERUSAKAN LAPIS LINDUNG PEMECA GELOMBANG Ida Bagu Agung Fakulta Teknik, Univerita Sarjanawiyata Tamaniwa Email: idabaguagung @ yahoo.com ABSTRACT thi reearch
Lebih terperinciKETIDAKTEPATAN PADA PENGGUNAAN VALIDITAS BUTIR DAN KOEFISIEN RELIABILITAS DI DALAM PENELITIAN. Oleh Dali S. Naga
KETIDKTEPTN PD PENGGUNN VLIDITS BUTIR DN KOEFISIEN RELIBILITS DI DLM PENELITIN Oleh Dali S. Naga btact. Item validity i applied in educational and pychological eeach though item analyi to enhance the eliability
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinciPERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM ABSTRAK
Konfereni Naional Teknik Sipil (KoNTekS ) Sanur-Bali, - Juni PERILAKU HIDRAULIK FLAP GATE PADA ALIRAN BEBAS DAN ALIRAN TENGGELAM Zufrimar, Budi Wignyoukarto dan Itiarto Program Studi Teknik Sipil, STT-Payakumbuh,
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciTORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI
TORTUOSITAS PADA MODEL 3D BATUAN BERPORI Firmanyah 1*), Selly Feranie 1, Fourier D.E. Latief 2, Prana F. L. Tobing 1 1 Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antarika Juruan Pendidikan Fiika FPMIPA UPI,
Lebih terperinciKajian Kestabilan Reliabilitas (Kasus Skala Sikap dan Kecerdasan Emosional)
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 3 NOMOR 1 JANUARI 01 Kajian Ketabilan Reliabilita (Kau Skala Sikap dan Kecerdaan Emoional) Bunawir (Lektor Kepala Pada Pendidikan Matematika FKIP Univerita Haluoleo)
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciPengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting
Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR
ANALSS SMULAS SARNG MOOR NDUKS ROOR SANGKAR DENGAN AUORANSFORMAOR Aprido Silalahi, Riwan Dinzi Konentrai eknik Energi Litrik, Departemen eknik Elektro Fakulta eknik Univerita Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater
Lebih terperinciSTEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD
STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD Satrio Dewanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binu Univerity Jl.K.H.Syahdan no 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dewanto@gmail.com
Lebih terperinciKLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI
Forum Statitika dan Komputai, Oktoberl 5, p: 7 4 Vol. No. ISSN : 853-85 KLASIFIKASI SKOR PROPENSITAS DALAM PENDUGAAN SELANG KEPERCAYAAN BOOTSTRAP UNTUK PERBEDAAN NILAI TENGAH DUA POPULASI Marzuki Juruan
Lebih terperinciOleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 181 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA
Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciMEMBANGUN HUBUNGAN ANTARA METRIK CHIDAMBER & KEMERER DENGAN KARAKTERISTIK EFISIENSI PADA ISO/IEC UNTUK APLIKASI SUMBER TERBUKA
MEMBANGUN HUBUNGAN ANTARA METRIK CHIDAMBER & KEMERER DENGAN KARAKTERISTIK EFISIENSI PADA ISO/IEC 9126-2 UNTUK APLIKASI SUMBER TERBUKA Achmad Arwan 1), Siti Rochimah 2) 1) Teknik Informatika, Univerita
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciEFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada
1 EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada Seventy three items of IPA (science) test used in the 2006 University of Gadjah Mada
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN
Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MULTIPLE CHANNEL SINGLE PHASE
Proiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informai Vol., No., Maret e-issn - dan p-issn -X SIMUASI SISTEM ANTRIAN DENGAN METODE MUTIPE CHANNE SINGE PHASE Jaka Dian Ramadhan *, Fahrul Agu, Indah Fitri
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning
Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu
Lebih terperinciANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN. John Tri Hatmoko 1)
ANALISIS DAN PERENCANAAN PONDASI LAJUR BERDASARKAN KEANDALAN John Tri Hatmoko 1) 1) Program Studi Teknik Sipil, Univerita Atma Jaya Yogyakarta,Jln. Babarari No. 44 Yogyakarta E-mail: john@uajy.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciUsulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo
Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika
Lebih terperinci