Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa
|
|
- Widya Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo / Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung 40132, Indoneia 1 tanleyantoo@tudent.itb.ac.id Sekarang ini, dalam penditribuian uatu barang dari produen ke konumen angat ering terjadi terutama dengan adanya jaa pengiriman barang yang makin lama makin ering digunakan. Terdapat banyak ekali kemungkinan kombinai jalur ditribui barang melalui darat yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan waktu dan biaya perjalanan. Namun tidak emua kombinai jalur ditribui terebut akan memberikan olui terbaik. Dalam makalah ini akan dibaha alah atu algoritma dalam mendukung optimai penditribuian barang di pulau Jawa. Pencarian olui dilakukan dengan menggunakan Program Dinami atau biaa dikenal dengan nama Dynamic Programming. Algoritma ini digunakan untuk menentukan biaya terkecil dari beberapa kombinai rute yang ada. Kata Kunci---Program Dinami, optimal, cot, ditribui. I. PENDAHULUAN Ditribui adalah alah atu apek dari pemaaran. Ditribui juga dapat diartikan ebagai kegiatan pemaaran yang beruaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jaa dari produen kepada konumen, ehingga penggunaannya euai dengan yang diperlukan (jeni, jumlah, harga, tempat, dan aat dibutuhkan). Ditribui merupakan uatu proe yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat dari produen agar ampai kepada para konumen yang terebar lua. Produen endiri memiliki pengertn ebagai orang yang melakukan dan membuat uatu produki, edangkan konumen adalah orang yang menggunakan atau memakai barang atau jaa yang di tawarkan oleh produen dalam kegiatan pembuatan barang. Selain itu, ditribui juga memiliki pengertian ebagai kegiatan ekonomi yang menjembatani uatu produki dan konumi uatu barang agar barang dan jaa yang di tawarkan akan ampai tepat kepada para konumen ehingga kegunaan yang di dapat dari barang dan jaa terebut akan emakin makimal etelah di konumi. Maka dari itu, akan angat terlihat tentang kegunaan dari ditribui baik tentang waktu dan tempatnya. Selain pengertian ditribui di ata, ada pula berikut pembagian erta fungi maing- maing dari ditribui terebut. Fungi ditribui ialah melakukan atau mengantarkan barang atau jaa yang di hailkan oleh produen baik dari daerah yang dekat atau jauh ehingga dari eluruh pelook Indoneia dapat meraakan barang atau jaa yang di hailkan. Berikut ada pula beberapa bagian dari fungi ditribui: 1. Fungi Ditribui Pokok adalah egala tuga pokok haru di lakukan, mialkan dalam hal yang atu ini dengan pengangkutan atau tranportaai, penjualan dan pembelian. Fungi pengangkutan atau tranportai untuk mengalurkan barang atau jaa karena jika tidak ada pengangkutan atau tranportai barang atau jaa terebut tidak akan ampai ke tangan konumen. Fungi penjualan ialah memaarkan barang atau jaa dari produen kepada konumen. Fungi pembelian ialah emua penjualan di lakukan oleh produen ehingga konumen dapat melakukan pembelian. 2. Fungi Tambahan fungi tambahan di bagi ata dua yaitu menyeleki dan mengema. Fungi menyeleki untuk menyeleki kelompok barang dan ukuran yang akan di gunakan edangkan fungi mengema untuk menghindari adanya keruakan atau hilang dalam penindrutrian ehingga barang haru di kema dengan angat baik. II. DASAR TEORI Program Dinami (dynamic programming) adalah metode pemecahan maalah dengan cara menguraikan olui menjadi ekumpulan langkah (tep) atau tahapan (tage) edemikian ehingga olui dari peroalan dapat dipandang dari erangkaian keputuan yang aling berkaitan. Pada penyeleaian peroalan dengan metode ini terdapat ejumlah berhingga pilihan yang mungkin, olui pada etiap tahap dibangun dari hail olui tahap ebelumnya, kita menggunakan peryaratan optimai dan kendala untuk membatai ejumlah pilihan yang haru dipertimbangkan pada uatu tahap.
2 Cara penyeleaian dengan metode program dinami mengingatkan kita pada metode greedy, namun program dinami berbeda dengan greedy. Pada metode greedy, kita membuat keputuan pada etiap tahap dengan cara mengambil pilihan yang paling menarik. Pada peroalanperoalan tertentu algoritma greedy tidak bekerja dengan baik (tidak menemukan olui terbaik). Oleh karena itu, maka dipakailah metode program dinami ini. Solui dari Program Dinami pati optimal. Ini karena rangkaian keputuan dibuat dengan menggunakan Prinip Optimalita. Prinip optimalita berbunyi Jika olui total optimal, maka bagian olui ampai tahap ke-k juga optimal. Ini berarti bahwa jika kita bekerja dari tahap k ke tahap k+1, kita dapat menggunakan hail optimal dari tahap k untuk ke tahap k+1 tanpa haru kembali ke tahap awal. Selain karakteritik penyeleaian, Program Dinami juga memiliki karakteritik peroalan. Karakteritiknya adalah ebagai berikut: 1. Peroalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap (tage) dan pada etiap tahap hanya diambil atu keputuan 2. Maing-maing tahap terdiri dari ejumlah tatu (tate) yang berhubungan dengan tahap terebut. Secara umum, tatu merupakan bermacam kemungkinan maukan yang ada pada tahap terebut. 3. Hail dari keputuan yang diambil pada etiap tahap ditranformaikan dari tatu yang berangkutan ke tatu berikutnya pada tahap berikutnya 4. Ongko (cot) pada uatu tahap meningkat ecara teratur (teadily) dengan bertambahnya jumlah tahapan 5. Ongko pada uatu tahap bergantung pada ongko tahap-tahap yang udah berjalan dan ongko pada tahap terebut 6. Keputuan terbaik pada uatu tahap berifat independen terhadap keputuan yang dilakukan pada tahap ebelumnya 7. Adanya hubungan rekurif yang mengidentifikaikan keputuan terbaik untuk etiap tatu pada tahap k memberikan keputuan terbaik untuk etiap tatu pada tahap k Prinip optimalita berlaku pada peroalan terebut Sebagai penjelaan dari karakteritik peroalan yang telah diebutkan, digunakanlah gambar graf multitahap di ata. Dari graf multitahap terebut, dapat diketahui bahwa tiap impul dalam graf terebut (A, B,..., L) menyatakan tatu (tate), V1, V2,..., V5 menyatakan tahap (tage), dan angka-angka di tiap ii pada graf menyatakan ongko (cot). Terdapat dua metode pendekatan dalam penyeleaian maalah menggunakan Program Dinami yaitu: 1. PD Maju (forward) Program dinami maju bergerak dari tahap 1, maju ke tahap 2, maju ke tahap 3 dan begitu elanjutnya hingga tahap n. Runtunan peubah keputuan dalam pendekatan ini adalah x1, x2,..., xn. Untuk prinip optimalita pada pendekatan maju ini, ongko yang dihailkan pada tahap k+1 = (ongko yang dihailkan pada tahap k) + (ongko dari tahap k ke tahap k+1) dengan k = 1, 2,.., n PD Mundur (backward) Program dinami mundur bergerak dari tahap n, mundur ke tahap n-1, mundur ke tahap n-2 dan begitu elanjutnya hingga tahap 1. Runtunan peubah keputuan dalam pendekatan ini adalah xn, xn-1,..., x1. Untuk prinip optimalita pada pendekatan mundur ini, ongko yang dihailkan pada tahap k = (ongko yang dihailkan pada tahap k+1) + (ongko dari tahap k+1 ke tahap k) dengan k = n, n-1,..., 1. Dalam makalah ini, penuli menggunakan Program Dinami dengan pendekatan maju dalam memecahkan peroalan penditribuian barang di pulau Jawa. Secara umum, penentuan biaya minimum dengan pendekatan maju memanfaatkan fungi rekurif yang dinyatakan dengan: f1 () = cx1, (bai) fk () = min {cxk, + fk-1(xk) } (rekuren) k = 2, 3, 4 Keterangan: xn : peubah keputuan pada tahap k (k=2, 3,4, ) cxn, : bobot /cot ii dari xn ke fk(xk,) : total bobot lintaan dari xn ke fk() : nilai minimum dari fk(xk, ) Urutan atau langkah-langkah pengembangan algoritma Program Dinami maju adalah ebagai berikut: 1. Karakteritikkan truktur olui optimal 2. Definiikan ecara rekurif nilai olui optimal 3. Hitung nilai olui optimal ecara maju atau mundur 4. Kontruki olui optimal
3 Ditribui adalah proe penyaluran kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Hubungan Antara program dinami dan ditribui barang adalah bagaimana menentukan jalur terpendek yang haru ditempuh dalam menditribui barang. Rute yang didapat haru ditempuh dengan waktu eingkat-ingkatnya. Diini penuli tidak melihat faktor-faktor lain eperti kemacetan, bencana, db. Penuli hanya menggunakan jarak untuk menentukan rute terpendek. Dari peta di ata dan bantuan aplikai Google Map, penuli mendapatkan jarak antar kota ebagai berikut: III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam pemaaran produk, ebuah peruahaan pati membutuhkan ditribui barangnya. Ditribui dilakukan guna mencapai kebutuhan konumen. Selain untuk konumen, ditribui juga dilakukan kepada kantor-kantor cabang ebuah peruahaan, yang nantinya akan dilakukan ditribui lagi ke konumen. Ditribui barang merupakan bagian dari kegiatan peruahaan yang mana pada tahap ini merupakan keempatan bagi peruahaan untuk menjual produknya ecara makimal. Strategi itu endiri merupakan bagian dari trategi marketing etiap peruahaan dalam memaarkan produknya. Bagaimanapun juga bagian ini merupakan bagian penting yang mana tanpa penjualan yang bagu maka uatu peruahaan tidak akan bia bertahan. Bagaimanapun juga, umber penghailan peruahaan adalah hail penjualan produk. Itulah ebabnya perlu ada trategi ditribui dalam bini yang tepat ehingga trategi ditribui yang tepat akan memberikan keuntungan yang ignifikan untuk peruahaan. Berkaitan dengan trategi ditribui dalam bini terebut ebenarnya ada beberapa macam item ditribui yang bia digunakan oleh peruahaan. Pemilihan item terebut patinya juga haru dieuaikan dengan produk yang dijual oleh peruahaan anda. Perlu anda ketahui bahwa ada beberapa faktor yang patinya juga angat menentukan optimaliai item ditribui yang anda pilih, diantaranya adalah karakteritik produk, tingkat tandariai, dan lain-lain. Pada makalah ini akan dibaha bagaimana cara mencari jarak terpendek untuk ditribui barang antar provini di pulau Jawa. Metode yang digunakan adalah metode program dinami. Tujuan analii ini adalah menentukan jarak terdekat antara etiap provini tanpa faktor lain elain jarak. Jalur yang digunakan pada analii ini adalah jalur darat di pulau Jawa. Gambar 1 Peta Pulau Jawa
4 Peta diata akan ditranformaikan menjadi graf berbobot (jarak diambil dari tabel di ata) untuk membantu penelluuran ketika akan dihitung menggunakan algortima Program Dinami. Graf peta terebut adalah ebagai berikut: yang ditempuh ebear 189 b. Rute dari node 1 ke node 3 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 485 c. Rute dari node 1 ke node 4 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 565 d. Rute dari node 1 ke node 5 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear Jakarta 2. Serang 3. Semarang 4. Yogyakarta 5. Surabaya Tahap 2 Gambar 2 Graf Peta Antar Provini Node melambangkan provini-provini yang ada di Pulau Jawa. Pulau Jawa memiliki 6 provini yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada graf di ata, dari 1 provini (node 1) dapat menuju provini akhir terakhir (node 11) melalui berbagai macam pilihan yang optimal. Selanjutnya, untuk mencapai olui yang optimal yaitu jalur terpendek dari provini A ke provini B, penuli akan menggunakan algoritma Program Dinami dengan pendekatan maju. Graf antar provini ini akan menggunakan acuan yaitu ibukota, jadi jarak yang dipakai penuli untuk menentukan jarak antar provini adalah jarak antara ibukota provini. Pada makalah ini, penuli akan menganalii jarak terdekat dari kota Jakarta menuju kota Bandung melalui provini-provini lain terlebih dahulu. Tahap 1 Solui f1() x1* Solui Optimal : f 1(1,2) = 189 f 1(1,3) = 485 f 1(1,4) = 565 f 1(1,5) = 793 f2(x2,) = cx2 + f1() Solui f2() x2* 6 ~ ~ ~ ~ Solui Optimal: f 2(3,6) = 1059 f 2(4,7) = 683 f 2(3,8) = 603 f 2(3,9) = 793 Pada tahap ini ditemukan empat olui optimal atau rute optimal yaitu: a. Rute dari node 1 ke node 3 ke node 6 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 1059 b. Rute dari node 1 ke node 4 ke node 7 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 683 c. Rute dari node 1 ke node 3 ke node 8 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 603 d. Rute dari node 1 ke node 3 ke node 9 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 793 Pada tahap ini, ditemukan jarak dari Jakarta ke 4 Ibukota Provini yaitu, Serang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang. Ditemukan 4 pilihan olui lokal yaitu: a. Rute dari node 1 ke node 2 dengan bobot jarak
5 Tahap 3 6. Serang 7. Semarang 8. Yogyakarta 9. Surabaya Tahap 4 f4(x4,) = cx4 + f3() Solui f4() x4* f3(x3,) = cx3 + f2() Solui 14 ~ ~ ~ ~ ~ ~ f3() x3* 10 ~ ,8 16 ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Solui Optimal: f 3(7,10)=1257 f 3(8,10)=1257 f 3(9,12)=1220 f 3(7,13)=991 Pada tahap ketiga ini ditemukan 4 olui optimal atau rute optimal yaitu: a. Rute dari node 1 ke node 4 ke node 7 ke node 10 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 1257 b. Rute dari node 1 ke node 3 ke node 8 ke node 10 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 1257 c. Rute dari node 1 ke node 3 ke node 9 ke node 12 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 1220 d. Rute dari node 1 ke node 4 ke node 7 ke node 13 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear Serang 11. Semarang 12. Yogyakarta 13. Surabaya Solui Optimal: f f(13,14) = 1873 f 4(10,17) = 2139 Pada tahap keempat ditemukan 2 olui optimal atau rute optimal yaitu : a. Rute dari node 1 ke node 3/4 ke node 8/7 ke node 10 ke node 17 b. Rute dari node 1 ke node 4 ke node 7 ke node 13 ke node 14 Tahap Serang 15. Semarang 16. Yogyakarta 17. Surabaya f5(x5,) = cx5 + f4() Solui f5() x5* ~ ~ Solui Optimal: f 5(14,18) = Bandung 19. Tahap 5 merupakan tahap terakhir dari pencarian jarak terpendek penditribuian barang antar provini dari Jakarta ke Bandung dengan melewati provini-provini lain terlebih dahulu. Maka, olui terbaik dari peroalan ini adalah: a. Rute dari node 1 ke node 4 ke node 7 ke node 13 lalu ke node 14 lalu ke node 18 dengan bobot jarak yang ditempuh ebear 2131 km
6 IV. SIMPULAN Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mencari jalur terpendek dalam penditribuian barang antar provini dengan melewati emua provini di pulau Jawa. Salah atunya adalah dengan menggunakan Algoritma Program Dinami, cara ini adalah cara yang paling efiien untuk mencari peroalan eperti ini. Algoritma Program Dinami menghailkan olui optimum di etiap tahap yang dilewatinya karena algoritma ini menghailkan rangkaian keputuan yang dibuat dengan menggunakan Prinip Optimalita. V. UCAPAN TERIMA KASIH Penuli berterima kaih kepada Bapak Dr. Ir. Rinaldi Munir, MT. dan Ibu Dr. Maayu L. K., ST. MT. elaku doen mata kuliah Strategi Algoritma ata pengajaran yang telah beliau berikan kepada penuli. Strategi Algoritma telah membantu penuli dalam memahami peroalan yang kerap terjadi dalam kehidupan ehari-hari dan membantu penuli dalam mencari penyeleaian dari peroalan-peroalan terebut yang dalam makalah ini penuli mengangkat maalah penditribuian barang bantuan bagi korban bencana alam yang kerap melanda di etiap penjuru di bumi ini. Penuli juga ingin berterima kaih kepada rekan-rekan penuli erta pihak-pihak lain yang tak dapat penuli ebutkan atu per atu yang telah membantu dan mendukung penuli dalam penyuunan makalah ini. REFERENSI [1] Diake pada tanggal 16 Mei 2014 Pukul WIB [2] Diake pada tanggal 16 Mei 2014 Pukul WIB [3] Diake pada tanggal 16 Mei 2014 Pukul WIB [4] Munir, Rinaldi. Diktat Kuliah IF 2211 Strategi Algoritma. Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Intitut Teknologi Bandung, 2008, Hal PERNYATAAN Dengan ini aya menyatakan bahwa makalah yang aya tuli ini adalah tulian aya endiri, bukan aduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiai. Bandung, 19 Mei 2014 Stanley Santoo
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciTEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia
TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang
Lebih terperinciPERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER
PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,
Lebih terperinciBAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS
BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciPENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR
Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang
Lebih terperinciBAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh
Lebih terperinciFIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang
Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional
Lebih terperinciKorelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus
eminar Naional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (8pp) Paper eminar.uad.ac.id/index.php/quantum Korelai antara tortuoita imum dan poroita medium berpori dengan model material berbentuk kubu FW Ramadhan, Viridi,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER
PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita
Lebih terperinciPerancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Matrik Alih Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Materi Contoh Soal Ringkaan Latihan Aemen Pengantar Dalam Peramaan Ruang Keadaan berdimeni n, teradapat
Lebih terperinciawalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)
STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PROJECT V PEMODELAN DAN OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI
PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI PROJECT V PEMODELAN DAN OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 03 PROJECT V PEMODELAN DAN OPTIMISASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED
54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciProgram Dinamis. Oleh: Fitri Yulianti
Program Dinamis Oleh: Fitri Yulianti 1 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan tahapan (stage) - sedemikian sehingga
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG
PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS
Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan
Lebih terperinciKajian Solusi Numerik Metode Runge-Kutta Nystrom Orde Empat Dalam Menyelesaikan Persamaan Diferensial Linier Homogen Orde Dua
Jurnal Gradien Vol. No. Juli 0 : -70 Kajian Solui Numerik Metode Runge-Kutta Nytrom Empat Dalam Menyeleaikan Peramaan Diferenial Linier Homogen Dua Zulfia Memi Mayaari, Yulian Fauzi, Cici Ratna Putri Jelita
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki adalah motor litrik aru bolak-balik yang putaran rotornya tidak ama dengan putaran medan tator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada tator
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)
BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF5m) Teori finite field mulai diperkenalkan pada abad ke tujuh dan abad ke delapan dengan tokoh matematikanya Pierre de
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro
3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan
Lebih terperinciMODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN
MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI
26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAM DINAMIS PADA PENYUSUNAN FLIGHT PLANNING
APLIKASI PROGRAM DINAMIS PADA PENYUSUNAN FLIGHT PLANNING Chritian Hadiwinoto Program Studi Teni Inormatia, Seolah Teni Eletro dan Inormatia, Intitut Tenologi Bandung Jalan Ganeca 10, Bandung 40132 e-mail:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan
Lebih terperinciDESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI
BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan
Lebih terperinciPEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari
PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK PEMILIHN OP-MP PD PENCNGN TPIS LOLOS PIT ODE-DU DENGN TOPOLOGI MFB MULTIPLE FEEDBCK Program Studi Teknik Elektro Fakulta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan
Lebih terperinciMENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI
Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi
Lebih terperinciNama : Perli Iswanto KLS : 4EA04 NPM :
SURVEI HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT BUNGA KREDIT, PADA KONSUMEN LEASING PT KEMBANG 88 MULTIFINANCE. Nama : Perli Iwanto KLS : 4EA04 NPM : 13209929 Latar Belakang LATAR BELAKANG Menurut alah eorang
Lebih terperinciUsulan Penentuan Waktu Garansi Perakitan Alat Medis Examination Lamp di PT. Tesena Inovindo
Uulan Penentuan Waktu Garani Perakitan Alat Medi Examination Lamp di PT. Teena Inovindo Johnon Saragih,Dedy Sugiarto 2,Grace Litiani 3 Juruan Teknik Indutri Univerita Triakti 2 Juruan Teknik Informatika
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN.
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE QUEUE DAN QUEUE TREE UNTUK OPTIMASI MANAJEMEN BANDWITH JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK ACEH SELATAN Dirja Nur Ilham Doen Teknik Komputer Politeknik Aceh Selatan dirja_nur@yaoo.com
Lebih terperinciBAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA
BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki
Lebih terperinciLaporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem
Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM PEGAS MASSA
SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA TESIS Diajukan guna melengkapi tuga akhir dan memenuhi alah atu yarat untuk menyeleaikan Program Studi Magiter Matematika dan mencapai gelar Magiter Sain oleh DWI CANDRA VITALOKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU KAMPUS MENGGUNAKAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING
PENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU KAMPU MENGGUNAKAN ALGORITMA DYNAMIC PROGRAMMING Jumadi Email: Jumadi@uinsgd.ac.id Jurusan Teknik Informatika, Fakultas ains dan Teknologi Universitas Islam Negeri unan Gunung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat
Lebih terperinciEvaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan
Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada
0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.
Lebih terperinciDAMPAK PENGHAPUSAN SUBSIDI BBM TERHADAP SURPLUS EKONOMI
25 DAMAK ENGHAUSAN SUBSIDI BBM TERHADA SURLUS EKONOMI Oleh : M. Atri Yulidar Abba SE.,MM* Erni Setiawati SE Doen Fakulta Ekonomi Univerita Widya Gama Mahakam Samarinda Email : threejuli@gmail.com Abtract
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak
Lebih terperinciNina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar
Lebih terperinciROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:
Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik
Lebih terperinciANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice
NLISIS PENGONTROL TEGNGN TIG FS TERKENDLI PENUH DENGN BEBN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNKN PROGRM PSpice Heber Charli Wibiono Lumban Batu, Syamul mien Konentrai Teknik Energi Litrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE
ENKRIPSI DAN DEKRIPSI DENGAN ALGORITMA AES 256 UNTUK SEMUA JENIS FILE Voni Yuniati (1), Gani Indriyanta (2), Antoniu Rahmat C (3) Abtrak: Kemajuan teknologi komputer dan telekomunikai telah menjadi kebutuhan
Lebih terperinciPerancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur
Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah
Lebih terperinciX. ANTENA. Z 0 : Impedansi karakteristik saluran. Transformator. Gbr.X-1 : Rangkaian ekivalen dari suatu antena pancar.
X. ANTENA X.1 PENDAHULUAN Dalam hubungan radio, baik pada pemancar maupun pada penerima elalu dijumpai antena. Antena adalah uatu item / truktur tranii antara gelombang yang dibimbing ( guided wave ) dan
Lebih terperinciKAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito
KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian
Lebih terperinciMODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK PEMODELAN MATEMATIK Model Matematik Gambaran matematik dari karakteritik dinamik uatu item. Beberapa item dinamik eperti mekanika, litrik, pana, hidraulik, ekonomi, biologi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH
Lebih terperinciBAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA
227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana
Lebih terperinciTransformasi Laplace dalam Mekatronika
Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya
Lebih terperinciBola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi
Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Lebih terperinciProgram Dinamis (dynamic programming):
Materi #0 Ganjil 0/05 (Materi Tambahan) Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan
Lebih terperinciProgram Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol
Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol Biyan Satyanegara / 13508057 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB MOTOR NDUKS TGA PHASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik ( AC ) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari
Lebih terperinciSTATISTIK FERMI - DIRAC
STATISTIK ERMI - DIRAC Diuun untuk memenuhi tuga mata kuliah iika Statitik DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII 1. 06101011006 MUHAMMAD URQON. 0610101100 EVELINA ASTRA PATRIOT 3. 06101011037
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI-ITB 1 2 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)
Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta
Lebih terperinciMASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR
MASALAH PENGEPAKAN BANGUN DATAR Sumardyono, M.Pd. Maalah pengepakan (packing) adalah maalah meletakkan objek-objek yang aling beringgungan dengan cara tertentu dan di dalam uatu wadah dengan peifikai tertentu
Lebih terperinciDEFINISI DAN RUANG SOLUSI
DEFINISI DAN RUANG SOLUSI Pada bagian ini akan dibaha tentang bai dan dimeni menggunakan pengertian dari kebebaan linear ( beba linear dan merentang ) yang dibaha pada bab ebelumnya. Definii dari bai diberikan
Lebih terperinciKesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah
Kealahan Akibat Defereniai Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur Tengah Zainal Abidin Fandi Purnama Lab. Dinamika Puat Rekayaa Indutri, ITB, Bandung E-mail: za@dynamic.pauir.itb.ac.id
Lebih terperinciPENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA
BAB IV. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA Bab ini membaha tentang pengujian pengaruh bear tahanan rotor terhadap tori dan efiieni motor induki. Hail yang diinginkan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembebanan Dalam perencanaan uatu truktur bangunan haru memenuhi peraturanperaturan ang berlaku untuk mendapatkan uatu truktur bangunan ang aman ecara kontruki. Struktur bangunan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB
Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB
Lebih terperinciBAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI
BAB III PENGERTIAN SUSUT DAYA DAN ENERGI 3.1 UMUM Parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat penyaluran/penyampaian tenaga litrik dari penyedia tenaga litrik ke konumen adalah efiieni, efiieni yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah kondii alami dengan kepadatan rendah hingga edang cenderung mengalami deformai yang bear bila dilintai beban berulang kendaraan. Untuk itu, dibutuhkan uatu truktur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI
ANALISA PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN TARIK SERAT PELEPAH PISANG EPOKSI Nanang Endriatno Staf Pengajar Program Studi Teknik Mein Fakulta Teknik Univerita Halu Oleo, Kendari
Lebih terperinci3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH
Penetapan Berat Volume Tanah 25 3. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH Fahmuddin Agu, Rahmah Dewi Yutika, dan Umi Haryati 1. PENDAHULUAN Berat volume tanah merupakan alah atu ifat fiik tanah yang paling ering
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran
Lebih terperinciPENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY COMPANY )
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 44 52 ISSN : 2303 2910 c Juruan Matematika FMIPA UNAND PENGGUNAAN RATA-RATA GEOMETRIK DALAM MENENTUKAN HARGA OPSI ASIA (STUDI KASUS PADA SAHAM THE WALT DISNEY
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI
ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak
III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang
Lebih terperinciPENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI
PENAKIR VARIANI POPLAI YANG EFIIEN PADA AMPLING ACAK EDERHANA MENGGNAKAN KOEFIIEN REGREI Neneng Gutiana Rutam Efendi Harion Mahaiwa Program Matematika Doen Juruan Matematika Fakulta Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1
ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT
JETri, Volume, Nomor, Februari 00, Halaman 5-40, ISSN 4-037 PENGAMATAN PERIAKU TRANSIENT Irda Winarih Doen Juruan Teknik Elektro-FTI, Univerita Triakti Abtract Obervation on tranient behavior i crucial
Lebih terperinciBAB II Dioda dan Rangkaian Dioda
BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda 2.1. Pendahuluan Dioda adalah komponen elektronika yang teruun dari bahan emikonduktor tipe-p dan tipe-n ehingga mempunyai ifat dari bahan emikonduktor ebagai berikut.
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinci