Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Siswanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek"

Transkripsi

1 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 POGALAN TRENGGALEK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Siwanto SMP Negeri 1 Pogalan, Trenggalek Abtrak. Penelitian tindakan kela ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui dikripi dari penerapan metode Kooperatif STAD pada iwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Tahun 2013/2014 Semeter I ebagai upaya meningkatkan pretai belajar IPS; (2) Mengetahui ikap iwa Kela VII- A SMP Negeri 1 Pogalan Tahun 2013/2014 Semeter I terhadap pembelajaran yang menggunakan Metode Kooperatif STAD. Penelitian tindakan kela ini dilakanakan di SMP Negeri 1 Pogalan Dea Bendorejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, yang dilakanakan dalam bulan Oktober ampai bulan Nopember 2013 pada bidang tudi IPS tema Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia. Sedangkan ubyek dalam penelitian tindakan kela ini adalah Siwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 Semeter I yang kelanya berjumlah 30 iwa. Dari hail penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui 2 iklu dapat diimpulkan bahwa Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pretai belajar iwa, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan pretai belajar iwa dari ebelum iklu diperoleh nilai rata - rata 64,67% dan pada iklu II meningkat menjadi 72,33%. Sedangkan aktivita kegiatan iwa dalam mwngikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode Kooperatif STAD juga mengalami peningkatan pada iklu I 64,29% dan pada iklu II mencapai 89,29%. Kata kunci: Kooperatif STAD, IPS Hail penelitian Tim Gugu Claroom Action Reearch menunjukkan bahwa minat iwa pada bidang tudi IPS akan meningkat jika: (1) iwa memperoleh konep-pokok bahaan IPS dari gejala yang teramati elama proe belajar mengajar; (2) iwa mengetahui manfaat pokok bahaan IPS yang dipelajarinya dalam kehidupan ehari-hari. Hillgard mengatakan bahwa belajar adalah uatu proe perubahan kegiatan. Belajar di amping memiliki perubahan juga mengarahkan kegiatan erta menuntut pemuatan perumuan perhatian. Perubahan yang terjadi jauh lebih dalam karena menyangkut fungi kejiwaan dan kepribadian ecara utuh. Dengan kata lain hail dari proe belajar tidak hanya menghailkan perubahan tingkah laku, tetapi juga kecakapan, ikap dan perhatian. Sedangkan kematangan juga mengailkan perubahan tetapi berbeda dengan perubahan yang terjadi pada proe belajar (Winkel, 1984:73). Gale dan Barline (1998) mengungkapkan pada prinipnya untuk membangkitkan motivai guna peningkatan pretai belajar iwa perlu adanya keterkaitan materimateri pelajaran yang akan diajarkan dengan euatu yang baru namun hendaknya iwa mempunyai latar belakang pengalaman untuk mempelajari materi yang baru itu. Siwa lebih mudah memahami materi pelajaran yang baru jika ia mempunyai latar belakang pengetahuan atau pengalaman tentang materi itu. Untuk itu guru hendaknya mempertimbangkan kemampun dan pengetahuan yang telah dimiliki iwa (Elida, 1989:113). 181

2 182 Siwanto, Peningkatan Pretai Belajar Siwa pada Bidang Studi IPS... Di dalam itilah hail belajar, terdapat dua unur di dalamnya, yaitu unur hail dan unur belajar. Hail merupakan uatu hail yang telah dicapai pebelajar dalam kegiatan belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan ebagainya), ebagaimana dijelakan dalam Kamu Bear Bahaa Indoneia. Dari pengertian ini, maka hail belajar adalah penguaaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai te atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Hamalik (2006:30) hail belajar adalah bila eeorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang terebut, mialnya tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Winarno Surahmad dalam bukunya Metodologi Pengajaran Naional ditulikan bahwa perbuatan belajar mengandung emacam perubahan diri eeorang yang melakukan perbuatan belajar. Perubahan ini dapat dinyatakan ebagai uatu kecakapan, uatu kebiaaan, uatu ikap, uatu pengertian atau penelitian. (Surahmad, 1975: 8). Menurut Hamalik (1980:30) Ilmu Jiwa, daya belajar adalah uaha melatih daya-daya itu agar berkembang, ehingga orang dapat berfikir, mengingat dan ebagainya. Menurut ilmu jiwa: aoiai Belajar adalah membentuk hubungan timulai agar berkaitan. Dari pernyataan dan ahli di ata dapat diimpulkan, dengan belajar dapat terjadi perubahan dalam diri eeorang, perubahan ini dapat dinyatakan ebagai uatu kecakapan, kebiaaan, ikap pengertian dan keterampilan berfikir cepat menganalia ituai, tekun menghadapi ituai yang ulit dan dapat mengambil keputuan dengan tepat. Untuk itu perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proe belajar iwa dan interaki antara iwa dan guru. Metode kerja kelompok ering dianggap kurang efektif, mengingat berbagai ikap dan kean negatif memang bermunculan dalam pelakanaan metode kerja kelompok. Dampak negatif yang muncul dalam menggunakan metode kerja kelompok terebut eharunya bia dihindari jika aja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam memperiapkan dan menyuun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan ekedar kerja kelompok, melainkan pada pentrukturannya. Jadi, item pengajaran cooperative learning bia didefiniikan ebagai kerja/belajar kelompok yang tertruktur. Yang termauk di dalam truktur ini adalah lima unur pokok, yaitu aling ketergantungan poitif, tanggung jawab individual, interaki peronal, keahlian bekerja ama, dan proe kelompok. Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawannya dari Univerita John Hopkin. Metode ini dipandang ebagai yang paling ederhana dan paling langung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Para guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informai akademik baru kepada iwa etiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun tertuli. STAD terdiri dari lima komponen utama. Kelima komponen terebut adalah: (a) Preentai Kela: merupakan pengajaran langung eperti yang biaa dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, guru memberikan ceramah atau dikui maupun kegiatan penemuan oleh kelompok; (b) Tim: merupakan komponen yang paling penting dalam STAD. Dalam tim, iwa benar-benar diperiapkan untuk belajar agar dapat mengerjakan kui dengan baik dan mencetak poin yang tinggi untuk timnya. Ketika iwa mendikuikan maalah, kerja tim yang paling ering adalah membetulkan etiap kekeliruan atau mikonepi apabila teman eama tim membuat kealahan; (c) Kui: diberikan etelah pemberian materi ajar oleh guru, preentai kelompok dan latihan tim. Para iwa mengerjakan kui individual. Siwa tidak diperbolehkan untuk aling membantu elama kui berlangung. Hal ini menjamin agar iwa ecara individual bertanggung jawab untuk memahami materi ajar terebut;

3 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL (d) Skor Kemajuan Individual: bertujuan untuk memberikan tujuan kinerja yang dapat dicapai oleh iwa apabila mereka bekerja lebih giat dan mampu menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari kui ebelumnya. Poin yang diumbangkan iwa kepada timnya didaarkan pada berapa banyak kor kui mereka melampaui kor daar mereka. Setiap iwa dapat menyumbangkan poin makimum kepada timnya dalam item penkoran ini. Namun, tidak eorang pun iwa dapat melakukan eperti ini tanpa menunjukkan perbaikan ata kinerja maa lalunya; (e) Rekognii Tim/Penghargaan Tim: dilakukan ebagai bentuk apreiai terhadap uaha yang telah dilakukan kelompok elama belajar. Kelompok dapat diberi ertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditentukan berama. Pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativita guru. Langkah-langkah model pembelajaran koopertaif tipe STAD pada mata pelajaran IPS dapat diuraikan ebagai berikut: (1) Menentukan Materi: yang digunakan dalam STAD dapat berupa materi-materi yang dirancang khuu untuk Pembelajaran Tim Siwa. Dapat pula materi yang diadaptai dari buku tek atau umber-umber terbitan lainnya atau bia juga dengan materi yang dibuat oleh guru. Sebelum menyajikan materi pembelajaran, dibuat lembar kegiatan/ lembar dikui yang akan dikerjakan oleh maing-maing kelompok; (2) Membagi Siwa Ke Dalam Tim: yaitu dengan bentuk kelompok yang heterogen yang mewakili eluruh bagian di dalam kela. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 iwa yang terdiri dari iwa yang berkemampuan tinggi, edang dan rendah. Dalam pembentukan kelompok juga memperhatikan apek lain eperti jeni kelamin dan latar belakang, ra, etnik; (3) Menentukan Skor Awal: iwa dapat diambil melalui pre te yang dilakukan guru ebelum pembelajaran kooperatif metode STAD dimulai atau dari kor te paling akhir yang dimiliki oleh iwa; (4) Membangun Tim: ebelum pembelajaran kooperatif tipe STAD dimulai, akan lebih baik jika memberi keempatan kepada maing-maing tim untuk melakukan euatu yang mengayikkan dan untuk aling mengenal atu ama lain. Mialnya tim boleh memilih dan menentukan endiri nama untuk kelompok mereka. Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki keunggulan dan kelemahan, yaitu: (1) Keunggulan: pembelajaran menjadi aktif, iwa lebih mudah memahami konep, kemampuan iwa dapat terbangun, meningkatkan kinerja iwa dalam tuga-tuga akademik dan membantu iwa menumbuhkan berfikir kriti. Pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang bear terhadap kemajuan iwa ke arah pengembangan nilai, ikap, dan tingkah laku yang memungkinkan mereka dapat berpartiipai dalam kelompoknya. Sebab dalam STAD iwa dihadapkan pada kondii kelompok yang heterogen dimana iwa haru belajar bagaimana mengemukakan pendapat, memberi keempatan kepada teman untuk berpendapat, bagaimana menghargai pendapat teman atu timnya, aling mengoreki kealahan dan aling membetulkan atu ama lainnya; (2) Kelemahan: timbul keramaian, alokai waktu yang kurang mencukupi, guru mengalami keulitan dalam menciptakan ituai belajar kooperatif, iwa kurang bekerjaama dengan teman yang tidak akrab, erta adanya dominai dari iwa yang pandai. Penelitian tindakan kela ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui dikripi dari penerapan metode Kooperatif STAD pada iwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Tahun 2013/2014 Semeter I ebagai upaya meningkatkan pretai belajar IPS; (2) Mengetahui ikap iwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Tahun 2013/2014 Semeter I terhadap pembelajaran yang menggunakan Metode Kooperatif STAD. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kela ini dilakanakan di SMP Negeri 1 Pogalan Dea Bendorejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, yang dilakanakan dalam bulan 183

4 184 Siwanto, Peningkatan Pretai Belajar Siwa pada Bidang Studi IPS... Oktober ampai bulan Nopember 2013 pada bidang tudi IPS tema Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia. Sedangkan ubyek dalam penelitian tindakan kela ini adalah Siwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/ 2014 Semeter I yang kelanya berjumlah 30 iwa. Pelakanaan penelitian ini berbentuk iklu yang terdiri dari 2 iklu yang maingmaing meliputi: planning (perencanaan), acting (pelakanaan), obervation (pengamatan) dan reflecting (refleki). Maingmaing iklu terdiri dari 2 pertemuan. 1 pertemuan untuk pelakanaan tindakan dan 1 pertemuan lagi untuk evaluai tindakan. Tiap iklu dilakanakan euai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permaalahan yang belum dapat dipecahkan dalam iklu pertama direflekikan berama tim peneliti dalam uatu pertemuan kolaborai, untuk mencari penyebabnya, elanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam iklu II. Hal itu dilakanakan teru dari atu iklu ke iklu berikutnya ampai maalah yang dihadapi dapat dipecahkan ecara tunta pada iklu dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam proe belajar mengajar. Untuk mengumpulkan data hail penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa intrument penelitian antara lain: (1) Lembar Obervai yang digunakan adalah obervai tertruktur dan upervii. Lembar obervai tertruktur digunakan untuk meningkatkan aktifita iwa elama proe pembelajaran. Sedangkan lembar upervii digunakan untuk mengungkapkan aktifita guru; (2) Lembar Te Tertuli berupa te hail belajar berbentuk iian. Te digunakan untuk memperoleh gambaran hail belajar etelah ada perubahan aktifita aat proe pembelajaran. Te dilakukan tiap akhir iklu; (3) Dokumen iwa berupa catatan iwa aat proe pembelajaran. Dokumen ini diperlukan dengan aumi bahwa dokumen iwa yang baik menunjukkan minat iwa yang tinggi terhadap bidang tudi IPS; (4) Lembar angket untuk mengukur minat belajar iwa, yang berii beberapa pernyataan yang diharapkan dapat mengukur bearnya minat belajar iwa. Siwa diberikan pilihan beberapa alternatif jawaban yang meliputi elalu, kadang-kadang, dan tidak pernah; (5) Daftar nilai berii keimpulan angka yang menggambarkan perolehan hail belajar pada pokok bahaan atau ub pokok bahaan tertentu ebagai tolok ukur keberhailan pembelajaran. Dalam penelitian ini memfokukan kriteria tingkat keberhailan atau ketuntaan ecara klaikal, uatu kela telah tunta belajar jika ekurang kurangnya 85% iwa telah tunta belajar dengan ketentuan nilainya 70. Sedangkan kriteria minat belajar iwa, peneliti tentukan ebagai berikut. Tabel 1 Kriteria minat belajar iwa Nilai Kriteria 70 % - 100% baik 41 % - 69% cukup 0 % - 40% kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Siklu Pertama Refleki Awal Refleki awal ditujukan untuk mengkaji hail temuan dalam kegiatan obervai awal dan kajian dokumentai pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti berama kolaborator penelitian. Dari hail dikui yang dilakukan diketahui bahwa guru dalam proe pembelajaran IPS maih menggunakan metode yang konvenional, ehingga aktivita iwa dalam pembelajaran angat kurang. Hal ini mengakibatkan pembelajaran menjadi paif. Perencanaan (Planning) Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: (1) Membuat rencana pelakanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan metode

5 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL kooperatif tipe STAD; (2) Menyuun dan memperiapkan lembar obervai untuk guru dan iwa mengenai pelakanaan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD; (3) Membuat Lembar Kerja Siwa (LKS) yang beriikan oal-oal latihan yang dikerjakan ecara berkelompok oleh iwa. Serta oal kui yang akan dikerjakan ecara individu oleh iwa etelah dikui dan preentai kelompok; (4) Menyuun oal pre te, dan po te yang akan diberikan pada etiap akhir iklu; (5) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam tindakan. Pelakanaan (Acting) Berikut langkah pelakanaan kegiatan pembelajaran yang euai dengan rencana pelakanaan pembelajaran pada iklu I: (a) Pada pukul WIB guru memauki ruang kela VII-A untuk memulai pembelajaran IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan metode Kooperatif STAD; (b) Kegiatan pendahuluan dilakanakan elama ± 10 menit, ebelum memulai pembelajaran guru mengucapkan alam dan mengajak iwa untuk berdo a berama, kemudian menanyakan keadaan iwa erta mengecek tingkat kehadirannya; (c) Kemudian dilanjutkan dengan melakukan Tanya jawab tentang penganut agama yang ada diekitar tempat tinggal; (d) Setelah itu guru menginformaikan tujuan yang ingin dicapai dan menjelakan metode pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu guru juga memberi gambaran gari bear materi yang akan dipelajari. Serta contoh alam dengan cara agama yang lain; (e) Jika kegiatan pendahuluan udah eleai, guru melanjutkan kepada kegiatan inti, yaitu pelakanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Koopertaif STAD; (f) Sebelum memulai kegiatan dikui, guru membagi iwa ke dalam 5 kelompok yang maing-maing kelompok beranggotakan 6 iwa. Dan guru juga memberi pean moral agar iwa berperilaku jujur, diiplin, bertanggung jawab, peduli, bekerja ama, toleran dan percaya diri dalam melakanakan dikui kelompok; (g) Jika kelompok udah terbentuk guru memberi tuga kepada etiap anggota kelompok. Dan memberikan waktu ± 35 menit untuk berdikui dengan kelompok maing-maing; (h) Setelah kegiatan dikui berakhir, guru meminta iwa untuk mempreentaikan hail dikui dengan ketentuan yang udah ditetapkan oleh guru dalam RPP; (i) Kegiatan penutup dilakukan ± 10 menit, meliputi pembuatan keimpulan, refleki pembelajaran, pelakanaan tet ecara lian, dan pemberian tuga kepada iwa. Pengamatan (Obervation) Pengamatan dilakanakan aat kegiatan pembelajaran berlangung meliputi kegiatan guru dan iwa dalam proe pembelajaran. Guru kolaborator mengamati halhal berikut dalam pembelajaran. (a) Aktivita Guru dalam melakukan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Kooperatif STAD. Guru kurang dalam memperjela pendapat iwa, maih kurang dalam menjadi failitator elama kegiatan pembelajaran, kurang memberikan waktu untuk iwa berfikir, tetapi guru udah baik dalam memberikan perhatian dan memberikan pertanyaan yang merat kepada iwa. Aktivita guru pada iklu I mendapatkan kor ebear 17, dengan proentae rata-rata 60,71%. Sehingga termauk dalam kriteria baik; (b) Aktivita iwa pada aat pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Koopertaif STAD. Siwa elalu memperiapkan buku pelajaran, LKS, dan alat lain ebelum pembelajaran dimulai, iwa udah dapat mendefiniikan uatu konep, iwa udah terlihat aktif berdikui dengan teman kelompok dan mampu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Karena maih ada kekurangan pada iklu I ini maka aktivita iwa mendapatkan kor ebear 18 dengan proentae rata-rata 64,29%. Sehingga termauk dalam kriteria baik; (c) Hail Te Akhir, pada pertemuan berikutnya tetapi maih dalam iklu I guru memberikan iwa te 185

6 186 Siwanto, Peningkatan Pretai Belajar Siwa pada Bidang Studi IPS... evaluai dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhailan iwa dalam proe belajar mengajar yang telah dilakukan. Dari tabel di ata dapat dijelakan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS diperoleh nilai rata-rata iwa adalah 72,33 dan ketuntaan belajar mencapai 66,67% atau ada 20 iwa dari 30 iwa udah tunta belajar. Hail terebut menunjukkan bahwa pada iklu pertama hail belajar iwa kela VII- A udah menunjukkan peningkatan. Adapun data hail penelitian pada iklu I adalah ebagai berikut. Tabel 2 Daftar Nilai Siwa Kela VII-A pada Siklu I Ketuntaan Tidak No Nama Siwa Nilai 1 Aghit Mahdiyatana 2 Agu Fahreny 70 T - 3 Dedo Ari Setiawan 4 Dela Triana Oktavia Devyana Yuli 5 Amaliaari Dewi Sakina 6 Tuolikah 60 - TT 7 Dian Rizki Wardana 70 T - Dima Pratama Siwiaji 8 Tetelo 9 Dita Faradilla Efryna Febriola 10 Pupitarandi 60 - TT Febi Evlyn Alya Falah 11 Kojongian 70 T - Hafidha Putri 12 Setyawati Herditya Galang 13 Prauetya 60 - TT 14 Junaindah Ira Nurvani 50 - TT 15 Madani aifullah Maulidiana ama 16 wardani 60 - TT 17 Mayana zeila 70 T - 18 Mei dwi andini 60 - TT 19 Mellyza martaari 20 Metri kurniaari 70 T - Mohammad bayu 21 pangetu 22 Mohammad latif 70 T - Mohammad nur rijal 23 upriadi No Nama Siwa Nilai Ketuntaan Tidak 24 Muckoli anwar 60 - TT 25 Nabilla nurin najma 70 T - 26 Naja alwi mawardy 60 - TT 27 Rachmad agung Rahmadiana 28 pupitaari 29 Rewika oktaviana 60 - TT 30 Sika wahyuningtya 60 - TT Jumlah Ketuntaan (Rata-Rata) Refleki Berdaarkan hail pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelakanaan tindakan pada iklu I dapat direflekikan ebagai berikut: (a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlakana mekipun belum efektif; (b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul aat proe pembelajaran; (c) Siwa lebih memperhatikan ketika guru edang menjelakan euatu permaalahan, hal ini diebabkan pandangan iwa dengan guru tidak terhalang iwa lain. Rencana perbaikan: (a) Guru akan merubah urutan tindakan pada pembelajaran; (b) Memberi keempatan bertanya pada iwa upaya lebih aktif; (c) Mendikuikan langkah-langkah yang udah mapan yang telah dilakukan di iklu I. Siklu II Perencanaan (Planning) Perencanaan pada iklu II, hampir ama dengan iklu I. Tahap merencanakan merupakan proe merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hail belajar IPS iwa kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi: (1) Membuat rencana pelakanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD; (2) Menyuun dan memperiapkan lembar obervai untuk guru dan iwa mengenai

7 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL pelakanaan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD; (3) Membuat Lembar Kerja Siwa (LKS) yang beriikan oal-oal latihan yang dikerjakan ecara berkelompok oleh iwa. Serta oal kui yang akan dikerjakan ecara individu oleh iwa etelah dikui dan preentai kelompok; (4) Menyuun oal pre te, dan po te yang akan diberikan pada etiap akhir iklu; (5) Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan dalam tindakan. Pelakanaan (Acting) Pembelajaran IPS tentang Keadaan Alam dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan metode Kooperatif STAD untuk iklu II dilakanakan pada tanggal 7 Nopember Berikut langkah pelakanaan kegiatan pembelajaran yang euai dengan rencana pelakanaan pembelajaran pada iklu II: (a) Pada pukul WIB guru memauki ruang kela VII-A untuk memulai pembelajaran IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan metode Kooperatif STAD; (b) Kegiatan pendahuluan dilakanakan elama ± 10 menit, ebelum memulai pembelajaran guru mengucapkan alam dan mengajak iwa untuk berdo a berama, kemudian menanyakan keadaan iwa erta mengecek kehadiran iwa; (c) Kemudian dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab materi minggu lalu, kemudian menjelakan model pembelajaran yang akan digunakan; (d) Setelah itu guru menginformaikan tujuan yang ingin dicapai dan menjelakan metode pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu guru juga memberi gambaran gari bear materi yang akan dipelajari. Dan guru mengajak iwa bermain tepuk tangan; (e) Jika kegiatan pendahuluan udah eleai, guru melanjutkan kepada kegiatan inti, yaitu pelakanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Koopertaif STAD; (f) Sebelum memulai kegiatan dikui, guru membagi iwa ke dalam 5 kelompok yang maing-maing kelompok beranggotakan 6 iwa. Dan guru juga memberi pean moral agar iwa berperilaku jujur, diiplin, bertanggung jawab, peduli, bekerja ama, toleran dan percaya diri dalam melakanakan dikui kelompok; (g) Jika kelompok udah terbentuk guru memberi tuga kepada etiap anggota kelompok. Dan memberikan waktu ± 35 menit untuk berdikui dengan kelompok maingmaing; (h) Setelah kegiatan dikui berakhir, guru meminta iwa untuk mempreentaikan hail dikui dengan ketentuan yang udah ditetapkan oleh guru dalam RPP; (i) Kegiatan penutup dilakukan ± 10 menit, meliputi pembuatan keimpulan, refleki pembelajaran, pelakanaan tet ecara lian, dan pemberian tuga kepada iwa. Pengamatan (Obervation) Pengamatan dilakanakan aat kegiatan pembelajaran berlangung meliputi kegiatan guru dan iwa dalam proe pembelajaran. Guru kolaborator mengamati halhal berikut dalam pembelajaran. (a) Aktivita Guru dalam melakukan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Kooperatif STAD udah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari kor yang didapatkan yaitu 24, dan kor makimal 28. Sehingga proentae rata-rata yang didapatkan adalah 85,71% dan termauk dalam kriteria angat baik; (b) Aktivita iwa pada aat pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Koopertaif STAD mengalami peningkatan. Dengan peningkatan aktivita yang ditunjukkan oleh guru, maka berpengaruh juga terhadap ativita iwa. Pada iklu II ini kor yang didapatkan oleh iwa yaitu 25, dan kor makimal 28. Sehingga proentae ratarata yang didapatkan adalah 89,29% dan termauk dalam kriteria angat baik; (c) Hail Te Akhir Siklu II yang diberikan bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhailan iwa dalam proe belajar mengajar yang telah dilakukan. Dari tabel di ata dapat dijelakan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran 187

8 188 Siwanto, Peningkatan Pretai Belajar Siwa pada Bidang Studi IPS... IPS iwa dapat memperoleh nilai rata-rata ebear 89,67 dan ketuntaan belajar mencapai 96,67% atau ada 29 iwa dari 30 iwa udah tunta belajar. Hail ini menunjukkan bahwa pada iklu II ini ketuntaan belajar ecara klaikal telah mengalami peningkatan edikit lebih baik dari iklu I. Adanya peningkatan hail belajar iwa pada iklu II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan iwa dalam memahami materi pelajaran yang telah diterapkan elama ini erta ada tanggung jawab kelompok dari iwa yang lebih mampu untuk mengajari temannya yang kurang mampu. Adapun data hail penelitian pada iklu II adalah ebagai berikut. Tabel 3 Daftar Nilai Siwa Kela VII-A Pada Siklu II Ketuntaan Tidak No Nama Siwa Nilai 1 Aghit Mahdiyatana 100 T - 2 Agu Fahreny 3 Dedo Ari Setiawan 100 T - 4 Dela Triana Oktavia Devyana Yuli 5 Amaliaari Dewi Sakina 6 Tuolikah 7 Dian Rizki Wardana 100 T - Dima Pratama Siwiaji 8 Tetelo 9 Dita Faradilla 70 T - Efryna Febriola 10 Pupitarandi Febi Evlyn Alya Falah 11 Kojongian Hafidha Putri 12 Setyawati 100 T - Herditya Galang 13 Prauetya 14 Junaindah Ira Nurvani 100 T - 15 Madani aifullah 60 - TT Maulidiana ama 16 wardani 17 Mayana zeila 100 T - 18 Mei dwi andini 19 Mellyza martaari 100 T - 20 Metri kurniaari Mohammad bayu 21 pangetu 100 T - No Nama Siwa Nilai Ketuntaan Tidak 22 Mohammad latif Mohammad nur rijal 23 upriadi 100 T - 24 Muckoli anwar 70 T - 25 Nabilla nurin najma 26 Naja alwi mawardy 100 T - 27 Rachmad agung Rahmadiana 28 pupitaari 100 T - 29 Rewika oktaviana 30 Sika wahyuningtya 100 T - Jumlah Ketuntaan (Rata-Rata) Refleki Dari hail pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada iklu II dapat dihailkan ebagai berikut: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar; (b) Siwa terlatih untuk mengerjakan oal-oal latihan yang berkaitan dengan Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia. Interpretai Data Dari hail penelitian tindakan di ata dapat diimpulkan bahwa hail belajar bidang tudi IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia pada iwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek Tahun 2013/2014 Semeter I ebelum iklu diperoleh nilai rata - rata : 64,67 dengan ketuntaan 46,67%, iklu I diperoleh nilai rata-rata: 72,33 dengan ketuntaan 66,67% dan pada iklu II mengalami peningkatan menjadi: 89,67 dengan ketuntaan mencapai 96,67%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS tentang Keadaan Alam Dan Aktivita Penduduk Indoneia dengan menggunakan Metode Kooperatif STAD dapat meningkatkan pretai belajar bidang tudi IPS pada iwa Kela VII-A SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek Tahun 2013/2014 Semeter I. Untuk lebih jelanya dalam peningkatan hail belajar iwa dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

9 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL SEB SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Gambar 1 Peningkatan Hail Belajar Siwa Kela VII-A Ketuntaan Rata-rata SIKLUS II SIKLUS I SIKLUS II 0.00 AKTIVITAS SISWA AKTIVITAS GURU SIKLUS I Gambar 2 Peningkatan Aktivita Belajar Di Kela VII-A Aktivita kegiatan belajar iwa juga mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada aktivita belajar iwa yang meningkat etiap iklunya. Pada iklu I ebear 64,29% dan pada iklu II mencapai 89,29%. Sedangkan aktivita kegiatan guru dalam menerapkan Metode Kooperatif STAD juga mengalami peningkatan. pada iklu I 60,71% dan pada iklu II mencapai 85,71%. Berikut penuli ajikan dalam diagram grafik perbandingan aktivita guru dengan aktivita iwa etiap iklunya. PENUTUP Keimpulan Berdaarkan langkah-langkah yang diterapkan ke dalam 2 iklu pada penelitian tindakan ini dapat diimpulkan ebagai berikut: (1) Keberhailan tindakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh ketuntaan belajar ecara klaikal. Kondii ini dapat terwujud dengan langkah-langkah guru mendefiniikan permaalahan ecara tertuli, membangun diagram ebab akibat yang dimodifikai untuk mendefiniikan penyebab dari maalah itu, penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan. Membagi kela dalam beberapa kelompok kecil; (2) Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan pretai belajar iwa, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan pretai belajar iwa dari ebelum iklu diperoleh nilai ratarata 64,67% dan pada iklu II meningkat menjadi 72,33%. Sedangkan aktivita kegiatan iwa dalam mwngikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode 189

10 190 Siwanto, Peningkatan Pretai Belajar Siwa pada Bidang Studi IPS... Kooperatif STAD juga mengalami peningkatan pada iklu I 64,29% dan pada iklu II mencapai 89,29%. Saran Penerapan Metode problem baed learning dalam pembelajaran IPS yang telah diuraikan di ata, hendaknya guru dalam melakanakan tuganya dapat dibantu oleh tenaga guru lainnya. Perputakaan ekolah DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Hamalik, Oemar Proe Belajar dan Mengajar. Bandung : Bumi Akara. Prayitno, Elida Motivai Dalam Belajar Dan Berpretai. Jakarta: Depdikbud. Slavin, Robert E Cooperative Learning (Teori, Riet, dan Praktik). Bandung: Roda Karya Sudjana,Nana Penilaian Hail Proe Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja. agar menguahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada angkut pautnya dengan IPS. Metode problem baed learning dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain elain IPS. Hendaknya guru menggunakan metode yang bervariai dalam menyampaikan materi, agar iwa tidak meraa boan dan menyukai materi yang diampaikan. Suharimi, Arikunto Manajemen Mengajar Secara Manuiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agu Cooperative Learning Teori dan Aplikai Paikem. Yogyakarta: Putaka Pelajar. Surakhmad, Winarno, Metodologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. Suryabrata, Sumadi Pikologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offet. Winkel Pikologi Pendidikan dan Evaluai Belajar. Jakarta: Gramedia.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PACE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP MATERI GEOMETRI Arief Aulia Rahman 1 Atria Yunita 2 1 STKIP Bina Banga Meulaboh, Jl. Naional

Lebih terperinci

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR Tuga Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Doen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Univerita Muhammadiyah Sidoarjo PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN

Lebih terperinci

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 146 Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigaw... MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah iwa kela XI IPA emeter genap SMA Negeri 0 Bandar Lampung tahun pelajaran 04/05 yang berjumlah 5 iwa. Kemampuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian quai experimental. Deain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dekripi Data Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Audio Viual dengan metode Reading Aloud terhadap hail belajar iwa materi العنوان, maka penuli melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang berjumlah 38 iwa dan terebar dalam enam kela yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah, siswa kelas X semester genap, sebanyak III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Populai dalam penelitian ini adalah, iwa kela X emeter genap, ebanyak enam kela di SMA Taman Siwa Bandar Lampung tahun pelajaran 010-011. Teknik ampling yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Waktu Penelitian Penelitian dilakanakan pada 4 Februari 5 Maret 0.. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakanakan di SMP Ilam Al-Kautar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, di mana penelitian langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univerita Sebela Maret Surakarta PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI SAKRA KANZUL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA Dalam bab ini dipaparkan; a) hail penelitian, b) pembahaan. A. Hail Penelitian 1. Dekripi Data Dekripi hail penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kela ekperimen dan kela kontrol. Kela ekperimen diberi perlakuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat matematika menjadi angat penting artinya, bahkan dapat dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED 54 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG MASUK MELALUI JALUR SNMPTN DAN JALUR UMB PADA MATAKULIAH KALKULUS II DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIMED Abil Manyur Abtrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi

Metode Group Investigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organisasi Metode Group Invetigation Dengan Strategi Belajar Strategi Organiai PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN STRATEGI BELAJAR STRATEGI ORGANISASI PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode ekperimen dengan deain Pottet-Only Control Deign. Adapun pola deain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Penelitian adalah alah atu media yang digunakan dalam menuli dengan proedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah uatu upaya dan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan ebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa Penentuan Jalur Terpendek Ditribui Barang di Pulau Jawa Stanley Santoo /13512086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Intitut Teknologi Bandung, Jl. Ganeha 10 Bandung

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X MAN MOJOKERTO Lia Ni matul Maula, Alimufi Arief Juruan Fiika,

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbai Komputer Terhadap Model Pembelajaran Active Learning Pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Dekripi Data Kegiatan penelitian dilakanakan pada tanggal ampai dengan 4 April 03 di Madraah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamonganari Pedurungan Semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni Penelitian Jeni penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ekperimental. Deain penelitian ini adalah Pottet-Only Control Deign. Dalam deain ini terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro 3 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela X SMA Negeri Metro Tahun Pelajaran 03-04 yang berjumlah 56 iwa. Siwa terebut merupakan atu keatuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Deain Penelitian yaitu: Pengertian deain penelitian menurut chuman dalam Nazir (999 : 99), Deain penelitian adalah emua proe yang diperlukan dalam perencanaan dan pelakanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian ini dilakanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kela VII emeter genap Tahun Pelajaran 0/0, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung memiliki jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeni dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penelitian langung langung dilakukan di lapangan yang berifat kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Jeni Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui perbedaan hail belajar matematika iwa menggunakan trategi team teaching dan trategi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 INDRALAYA Rukmini, Mutia Mawardah 2, Martinu 3 Doen Univerita Bina Darma 2, Mahaiwa Univerita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEOI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Putaka 1. Skripi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi Pendidikan Fiika, Fakulta Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Univerita Negeri

Lebih terperinci

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin ABSTRAK

Mahutma Gandhi dan Jamilah Dosen UT UPBJJ Banjarmasin   ABSTRAK Jurnal Pendidik Kewargegara: Volume, Nomor, Mei 20 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VI SD NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS 2. TEGANGAN IMPULS Tegangan Impul (impule voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu ingkat ekali kemudian diuul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol. Ada tiga

Lebih terperinci

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA BAB III EACA ZAT DALAM SISTIM YAG MELIBATKA EAKSI KIMIA Pada Bab II telah dibaha neraca zat dalam yang melibatkan atu atau multi unit tanpa reaki. Pada Bab ini akan dibaha neraca zat yang melibatkan reaki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN. i SAMPUL DALAM... ii PRASYARAT GELAR. iii LEMBAR PERSETUJUAN.. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI.. v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN. ix

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan jaman yang cepat eperti ekarang ini, peruahaan dituntut untuk memberikan laporan keuangan yang benar dan akurat. Laporan keuangan terebut

Lebih terperinci

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR 6 BAB VIII METODA TEMPAT EDUDUAN AAR Dekripi : Bab ini memberikan gambaran ecara umum mengenai diagram tempat kedudukan akar dan ringkaan aturan umum untuk menggambarkan tempat kedudukan akar erta contohcontoh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada 0 III. METODE PENELITIAN A. Populai dan Sampel Penelitian Populai dalam penelitian ini adalah emua iwa kela XI IPA SMA Perada Bandar Lampung tahun ajaran 0/0 yang berjumlah 07 iwa dan terebar dalam 3 kela.

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting

Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting Pengaruh Metode Pembelajaran Tanya Jawab Probing-Prompting PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Belajar Analogi

Penerapan Strategi Belajar Analogi PENERAPAN STRATEGI BELAJAR ANALOGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Ibnu Hajar Program Studi S Pend. Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER PERTEMUAN PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER Setelah dapat membuat Model Matematika (merumukan) peroalan Program Linier, maka untuk menentukan penyeleaian Peroalan Program Linier dapat menggunakan metode,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG

PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Persero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG PERANCANGAN APLIKASI PENCAIRAN BIAYA BERBASIS WEB PADA PT PEGADAIN (Perero) KANTOR WILAYAH X BANDUNG Heri Purwanto, M.M., M.T 1, Intan Nurlaily, Amd 2 1 Program Studi Manajemen Informatika, STMIK LPKIA

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Komunikai merupakan kebutuhan paling menonjol pada kehidupan manuia. Pada awal perkembangannya ebuah pean diampaikan ecara langung kepada komunikan. Namun maalah mulai muncul ketika jarak

Lebih terperinci

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 ISSN 5-9063 Volume 5, Nomor, Tahun 06 PENGARUH E-MODUL BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI (STUDI KASUS : KELAS XI MULTIMEDIA SMK NEGERI 3

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 791-800 Online di: http://ejournal-1.undip.ac.id/index.php/gauian ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 Riani Lubi Juruan Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikaikan pada tahun 1909 oleh Agner Kraup Erlang

Lebih terperinci

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI

ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI ANALISA STRUKTUR TIKUNGAN JALAN RAYA BERBENTUK SPIRAL-SPIRAL DENGAN PENDEKATAN GEOMETRI Edi Sutomo Program Studi Magiter Pendidikan Matematika Program Paca Sarjana Univerita Muhammadiyah Malang Jln Raya

Lebih terperinci

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss

s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s ssssssssssssssssssssssssssssssssssss Yuuf al-uqari Cara Efektif Membebakan Diri dari Lupa & Lemah Ingatam Judul Ali : Kayfa Tatakhallah Min Al-Niyan Wa Dha f Al-Dzakirah Penuli : Yuuf al-uqari Penerbit : Darul Lathif lin Nayr wat Tazwi, Kairo

Lebih terperinci

Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda Pendidikan Sitem Ganda PENGARUH PENDDIKAN SISTEM GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PADA MATA DIKLAT TEKNIK AUDIO VIDEO SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 5 SURABAYA Rr.Prihantini Trianingih, Ekohariadi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMP 1) Kadir 1), Wahyudin 2), Yaya S. Kuumah 2), dan Jarnawi A. Dahlan 2) Kampu

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TAV PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOUND SYSTEM DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE Oleh: Gondo Pupito Staf Pengajar Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, PSP - IPB Abtrak Pada penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI Mahyunir SMP Negeri Kota Bengkulu e-mail: mahyunir@gmail.com Abtract: The objective of thi reearch i to find out

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN

PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Pengaruh Strategi Pengorganiaian (Aan Ardian, Zainur Rofiq) 17 PENGARUH STRATEGI PENGORGANISASIAN ELABORASI DAN GAYA KOGNITIF SPASIAL MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR MESIN Aan Ardian 1, Zainur

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Doen Riet Operaional rogram Studi Teknik Informatika Univerita Komputer Indoneia ertamakali dipublikaikan pada tahun 909 oleh Agner Kraup Erlang yang mengamati maalah kepadatan penggunaan telepon

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Vii V ii Dina Pendidikan Kabupaten Way Kanan tidak lepa dari vii Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang Kurikulum 2013 FIika K e l a XI KARAKTERISTIK GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian gelombang dan jeni-jeninya.

Lebih terperinci

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE

SISTEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE ADDIE SISEM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEODE ADDIE Dian Letari Naution 1,Fahrul Rozi Lubi Sekolah inggi eknik Harapan Medan Juruan Sitem Informai Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indoneia dianletarint91@gmail.om Abtrak

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI BAB VIII DESAIN SISEM ENDALI MELALUI ANGGAPAN FREUENSI Dalam bab ini akan diuraikan langkah-langkah peranangan dan kompenai dari item kendali linier maukan-tunggal keluaran-tunggal yang tidak berubah dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER

PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI TANGGUH PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINGKUNGAN MAKE-TO-ORDER PEGEMBAGA MODEL OPTIMASI TAGGUH PERECAAA KAPASITAS PRODUKSI PADA LIGKUGA MAKE-TO-ORDER ikko Kurnia Gunawan, Dr. Carle Sitompul, S.T., M.T., MIM 1,2) Fakulta Teknologi Indutri, Juruan Teknik Indutri, Univerita

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem Laporan Praktikum Teknik Intrumentai dan Kendali Permodelan Sitem iuun Oleh : Nama :. Yudi Irwanto 0500456. Intan Nafiah 0500436 Prodi : Elektronika Intrumentai SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BAAN TENAGA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB Jurnal Reaki (Journal of Science and Technology) Juruan Teknik imia oliteknik Negeri Lhokeumawe Vol.6 No.11, Juni 008 SSN 1693-48X ERANCANGAN SSTEM ENGENDAL D DENGAN BANTUAN METODE SMULAS SOFTWARE MATLAB

Lebih terperinci

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Nina membeli sebuah aksesoris komputer sebagai hadiah ulang tahun. Kubus dan Balok. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab Kubu dan Balok ujuan embelajaran etelah mempelajari bab ini iwa diharapkan mampu: Mengenal dan menyebutkan bidang, ruuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal kubu dan balok; Menggambar

Lebih terperinci

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No., (07) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) B-4 Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sitem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tank Boby Dwi Apriyadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kedondong III. METODE PENELITIAN A. Populai Penelitian Populai penelitian ini, yaitu eluruh ia kela X SMA Negeri Kedondong pada emeter genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri ata 7 kela berjumlah 4 ia. B. Sampel

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB MOTOR NDUKS TGA FASA.1 Umum Motor induki merupakan motor aru bolak balik (AC) yang paling lua digunakan dan dapat dijumpai dalam etiap aplikai indutri maupun rumah tangga. Penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL SISTEM KENDALI KECEPATAN Kurniawan Praetya Nugroho (804005) Aiten: Muhammad Luthfan Tanggal Percobaan: 30/09/06 EL35-Praktikum Sitem Kendali Laboratorium Sitem Kendali dan Komputer STEI ITB Abtrak

Lebih terperinci

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul.

awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan daerah dari sekarang cakupan daerah dari perusahaan ini telah mencapai Sentul. BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Peruahaan CV Innovation Network berdiri pada tahun 2006 di Jakarta. Peruahaan ini pada awalnya bergerak hanya pada bidang RT/RW net. Pada awalnya cakupan

Lebih terperinci

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan

Evaluasi Hasil Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analisis Data Curah Hujan Evaluai Hail Pelakanaan Teknologi Modifikai Cuaca di Jawa Barat Menggunakan Analii Data Curah Hujan Budi Haroyo 1, Untung Haryanto 1, Tri Handoko Seto 1, Sunu Tikno 1, Tukiyat 1, Samul Bahri 1 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perancangan Algoritma pada Kriptografi Block Cipher dengan Teknik Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Adi N. Setiawan, Alz Danny Wowor, Magdalena A. Ineke Pakereng Teknik Informatika, Fakulta Teknologi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN 5.1. Proe Fluidiai Salah atu faktor yang berpengaruh dalam proe fluidiai adalah kecepatan ga fluidiai (uap pengering). Dalam perancangan ini, peramaan empirik yang digunakan

Lebih terperinci

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi

Interpretasi Koefisien Korelasi Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefisien Reliabilitas Kr-20 dalam Penelitian Pendidikan dan Psikologi Interpretai Koefiien Korelai Skor-Butir dengan Skor Total Uji Kebermaknaan Koefiien Reliabilita Kr-0 dalam Penelitian Pendidikan dan Pikologi Kumaidi Abtract: Thi article i intended a a umplement to Ketidaktepatan

Lebih terperinci

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) KESUSASTRAAN KOREA

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) KESUSASTRAAN KOREA UNIVERSITAS GADJAH M ADA FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN BAHASA KOREA Jl. Soiohumaniora 1, Bulakumur, Yogyakarta 55281 Buku 1: RPKPS (Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semeter) KESUSASTRAAN KOREA Genap/2

Lebih terperinci

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGARUH SELF-EFFICACY, LOCUS OF CONTROL DAN FAKTOR DEMOGRAFIS TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripi Diajukan untuk Memenuhi Peryaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pikologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. langsung melalui wakil-wakilnya (Komaruddin, 2004:18). jangkauan yang hendak dicapai mencakup tiga aspek dasar, yaitu: BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoriti 2.1.1 Bura Efek Menurut J.Bogen bura efek adalah uatu item yang terorganiir dengan mekanime remi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek ecara langung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM

BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM BAB II TINJAUANN PRINSIP PERANCANGAN MUSEUM 2.1. Pengertian Mueum Kata mueum beraal dari bahaa Yunani Mueion yang berarti tempat memuja (kuil) bagi para mue (9 dewi yang dijadikan lambing ebagai ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI ENSIKLOPEDIA WAYANG BERBASIS ANDROID Sani Cahyadi Firdau, R.Reza El Akbar, Huni Mubarok Teknik Informatika Univerita Siliwangi Taikmalaya Email : ani.cahyadi@tudent.unil.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan Bab 5 Migrai Pre-Stack Domain Kedalaman (Pre-tack Depth Migration - PSDM) Adanya truktur geologi yang komplek, dalam hal ini perubahan kecepatan dalam arah lateral memerlukan teknik terendiri dalam pengolahan

Lebih terperinci

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V: Bab V: ROOT LOCUS Root Locu yang menggambarkan pergeeran letak pole-pole lup tertutup item dengan berubahnya nilai penguatan lup terbuka item yb memberikan gambaran lengkap tentang perubahan karakteritik

Lebih terperinci

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA 227 BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA. Apakah cahaya terebut? 2. Bagaimana ifat perambatan cahaya? 3. Bagaimana ifat pemantulan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan ifat bayangan pada cermin? 5. Bagaimana

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN CEMPAKA WANARAJA KECAMATAN GARUT KOTA Aceng Badrujaman Jurnal Kontruki Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

Nilai Kebajikan pada Anak

Nilai Kebajikan pada Anak Seni Menanamkan Nilai Kebajikan pada Anak Judul Ali :... Penuli :... Penerbit :... Tahun Terbit : Cetakan..., tahun... H /... M Penerjemah :... PT. Kuwai International Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apu

Lebih terperinci

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

Transformasi Laplace dalam Mekatronika Tranformai Laplace dalam Mekatronika Oleh: Purwadi Raharjo Apakah tranformai Laplace itu dan apa perlunya mempelajarinya? Acapkali pertanyaan ini muncul dari eorang pemula, apalagi begitu mendengar namanya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) 48 MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAD (TUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVIION) Fitria Khasanah Universitas Wisnuwardhana Malang fitria_kha@yahoo.com ABTRAK Keaktifan

Lebih terperinci

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA 243 BAB XV PEMBIASAN CAHAYA. Apakah yang dimakud dengan pembiaan cahaya? 2. Apakah yang dimakud indek bia? 3. Bagaimana iat-iat pembiaan cahaya? 4. Bagaimana pembentukan dan iat bayangan pada lena? 5.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNTUK KELAS 6 MATERI BANGUN RUANG DI SD NEGERI TLOGOREJO 2 BERBASIS AUGMENTED REALITY 1 Herri Wijaya, 2 Etika Kartikadarma,M.Kom Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi

Bola Nirgesekan: Analisis Hukum Kelestarian Pusa pada Peristiwa Tumbukan Dua Dimensi Bola Nirgeekan: Analii Hukum Keletarian Pua pada Peritiwa Tumbukan Dua Dimeni Akhmad Yuuf 1,a), Toni Ku Indratno 2,b) 1,2 Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sain, Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Umum Karena keederhanaanya,kontruki yang kuat dan karakteritik kerjanya yang baik,motor induki merupakan motor ac yang paling banyak digunakan.penamaannya beraal dari kenyataan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS Bab VI: DESAIN SISEM ENDALI MELALUI OO LOCUS oot Lou dapat digunakan untuk mengamati perpindahan pole-pole (lup tertutup) dengan mengubah-ubah parameter penguatan item lup terbukanya ebagaimana telah ditunjukkan

Lebih terperinci

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1 ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agu Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani Fakulta Teknologi Informai, Intitut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikai pada Laboratorium Konveri Energi Litrik FT-USU) Tondy Zulfadly Ritonga, Syamul Amien Konentrai Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TINJAUAN KEPUSTAKAAN.1 Perenanaan Geometrik Jalan Perenanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perenanaan jalan yang difokukan pada perenanaan bentuk fiik jalan ehingga dihailkan jalan yang dapat

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor litrik merupakan beban litrik yang paling banyak digunakan di dunia, Motor induki tiga faa adalah uatu mein litrik yang mengubah energi litrik menjadi energi

Lebih terperinci

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI

MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI Jurnal Matematika Vol.6 No. Nopember 6 [ 9 : 8 ] MENENTUKAN INDEKS KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE LAGRANGE UNTUK MENGUKUR TINGKAT INDUSTRIALISASI DI PROPINSI JAWA BARAT Juruan Matematika, Uiverita Ilam Bandung,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM)

MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.5, No. Januari 0, hlm. 5 58 Terakreditai SK. No. 64a/DIKTI/Kep/00 MODEL OPTIMASI PELAYANAN NASABAH BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM) Irmayanti Haan Juruan Fakulta

Lebih terperinci

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI 26 BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI Pada tei ini akan dilakukan pemodelan matemati peramaan lingkar tertutup dari item pembangkit litrik tenaga nuklir. Pemodelan matemati dibentuk dari pemodelan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA) STUDI PERBADIGA BELITA TRASFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PEGGUAA TAP CHAGER (Aplikai pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRASBUAA) Bayu T. Sianipar, Ir. Panuur S.M. L.Tobing Konentrai Teknik Energi Litrik,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3)

PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) } Halaman 301 310 PENGARUH PENGAWASAN TEKNIS DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN PERDESAAN (SP-3) Siti Widharetno Muralim Doen Univerita Sanggabuana YPKP

Lebih terperinci