2. Menentukan koleksi inti ubi kayu dan mengevaluasi kebaikan koleksi inti yang diperoleh. METODE. Data

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Penggerombolan Berhirarki

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN FASILITAS KESEHATAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER DUA TAHAP

ANALISIS GEROMBOL DUA TAHAP UNTUK PENENTUAN KOLEKSI INTI TANAMAN UBI KAYU DYAH AYUNING PAWESTRI

BAB IV METODE BELAJAR HEBBIAN

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

Sah Tidaknya Sidik Ragam. Data Bermasalah. Data Bermasalah PERANCANGAN PERCOBAAN (DATA BERMASALAH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah teknik yang baru yang disebut analisis ragam. Anara adalah suatu metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS VARIANSI (ANOVA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor 2, Nopember 2012 ISSN

Bahan Minggu II, III dan IV Tema : Kerangka acuan inersial dan Transformasi Lorentz Materi :

BEBERAPA MODIFIKASI METODE NEWTON RAPHSON UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH AKAR GANDA. Supriadi Putra, M,Si

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana hubungan antar variabel

UJI BARTLETT. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung. Scheffe Multiple Contrast Procedure

Analisis Varians = Analysis of Variance = ANOVA

BAB IV Solusi Numerik

REVITALISASI D A N SOSIALISASI DIRI PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN & PENDIDIKAN MATEMATIKA DI INDONESIA. Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika

BAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

Analisis Varians = Analysis of Variance = ANOVA

Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KORELASI ANTARA DUA KELOMPOK VARIABEL KUANTITATIF DALAM ANALISIS KANONIK

mungkin muncul adalah GA, GG, AG atau AA dengan peluang masing-masing

ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat

KAJIAN METODE BERBASIS MODEL PADA ANALISIS KELOMPOK DENGAN PERANGKAT LUNAK MCLUST

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

RANDOM NUMBER GENERATOR UNTUK BOBOT METODE CONJUGATE GRADIENT NEURAL NETWORK

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I BUNGA TUNGGAL DAN DISKONTO TUNGGAL. Terminologi: modal, suku bunga, bunga, dan jangka waktu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR 7-12 TAHUN DI KELURAHAN KENJERAN SURABAYA

Pengenalan Pola. Klasifikasi Linear Discriminant Analysis

MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL IPM PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 2007

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 1. Distribusi Seragam Diskrit

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. 2. Membandingkan hasil penggerombolan antara sebelum dan sesudah pereduksian peubah. Latar Belakang

Ukuran Pemusatan Data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3. Sebaran Peluang Diskrit

BAB 3 METODE PENELITIAN

PROSIDING ISBN: Uji Kecocokan Chi-Kuadrat Untuk Distribusi Poisson. Pada Data Asuransi

BAB III METODE SCHNABEL

OSN 2014 Matematika SMA/MA

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

ANALISIS TEORITIS DAN EMPIRIS UJI CRAPS DARI DIEHARD BATTERY OF RANDOMNESS TEST UNTUK PENGUJIAN PEMBANGKIT BILANGAN ACAKSEMU

KORELASI ANTARA DUA SINYAL SAMA BERBEDA JARAK PEREKAMAN DALAM SISTEM ADAPTIF. Sri Arttini Dwi Prasetyawati 1. Abstrak

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

Agar Xn berperilaku acak yang dapat dipertanggungjawabkan :

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Analisis Two Step Clustering untuk Data Campuran. Two Step Clustering Analysis for Combination Data

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh

PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA

FISIKA. Kelas X GETARAN HARMONIS K-13. A. Getaran Harmonis Sederhana

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 TUNING PARAMETER MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) FOR MAX PLUS LINEAR (MPL) SYSTEMS

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

BAB ELASTISITAS. Pertambahan panjang pegas

VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

KECENDERUNGAN PENGGUNAAN JENIS ALAT KONTRASEPSI PESERTA KB AKTIF PADA KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2009

Kesesuaian Metode Regresi Nonparametrik Spline, B-spline, dan P-spline dalam Menduga Kurva Regresi

BAB III MODEL KANAL WIRELESS

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB 3 RUANG BERNORM-2

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KOMPARASI IMPLEMENTASI JARINGAN BASIS RADIAL DAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TSK UNTUK PENYELESAIAN CURVE FITTING

Kata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan

Uji Alternatif Data Terurut Perbandingan antara Uji Jonckheere Terpstra dan Modifikasinya Ridha Ferdhiana 1 Statistics Peer Group

ALGORITMA GENETKA PADA MULTI DEPOT VEHICLE ROUTING PROBLEM (MDVRP)

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa

BAB III. dan menghamburkan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

Materi. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham

Transkripsi:

2 2. Menentuan olesi inti ubi ayu dan mengevaluasi ebaian olesi inti yang dieroleh. METODE Data Data yang digunaan dalam enelitian ini berasal dari Kelomo Peneliti Pengelolaan Sumberdaya Geneti (Kelti PSDG) BB Biogen dengan total olesi sebanya 248 asesi dengan 13 eubah. Warna ulit luar, warna ulit dalam, dan warna daging meruaan eubah ategori. Indes Panen (IP), anjang tangai daun, jumlah lobus daun, anjang lobus, lebar lobus, tinggi tanaman, diameter batang, berat brangasan, berat umbi besar, dan berat umbi ecil meruaan eubah numeri. Warna ulit luar terdiri atas warna coelat dan warna coelat muda. Warna gading, warna merah, warna merah muda, dan warna utih meruaan bagian dari warna ulit dalam, sedangan yang menjadi bagian dari warna daging adalah warna gading, warna uning, dan warna utih. Indes anen meruaan hasil dari bobot umbi yang dibagi dengan bobot tanaman, yang emudian diali 100%. Gambar 1 Ilustrasi daun dengan berbagai jumlah lobus Gambar 2 Panjang lobus dan lebar lobus Gambar 1 menunjuan jumlah lobus daun mulai dari tiga lobus daun samai 11 lobus daun. Cara menguur anjang lobus dan lebar lobus ditamilan ada Gambar 2. Satuan dari anjang tangai daun, anjang lobus, lebar lobus,

tinggi tanaman, dan diameter batang adalah cm (centimeter). Satuan berat brangasan, berat umbi besar, dan berat umbi ecil adalah g (ilogram). 3 Prosedur Analisis Data Prosedur analisis data yang dilauan adalah : 1. Melauan analisis statistia desritif terhada data ubi ayu. 2. Melauan enggerombolan dengan menggunaan metode enggerombolan dua taha dengan algoritma sebagai beriut : a. Pembentuan gerombol awal Melalui taha ini data yang masu aan dierisa satu er satu dan diutusan aaah data tersebut daat ditambahan e salah satu gerombol yang telah terbentu atau membentu gerombol baru. Metode enggerombolan awal ini diteraan dengan membentu Cluster Features Tree (CF Tree). CF Tree terdiri dari beberaa cabang dan tia cabang memilii ana cabang. Tia ana cabang memilii daun entri yang meruaan ana gerombol. Ketia sebuah data yang masu mencaai daun entri, data tersebut aan dierisa jaranya dengan daun entri dengan menggunaan uuran jara Loglielihood. Jia data tersebut memilii jara yang deat dengan daun entri, maa data tersebut aan ditambahan e dalam daun entri tersebut. Aabila data tersebut memilii jara yang jauh dengan daun entri, maa data tersebut aan membentu daun entri baru. Jia tida tersedia lagi ruang untu menambahan data baru, maa ana cabang tersebut terbagi menjadi dua. Kemudian, daun-daun entri sebelumnya dibagi e dalam dua ana cabang tersebut dengan menggunaan asangan daun terjauh sebagai enematan, dan daun entri yang tersisa dibagi lagi berdasaran riteria edeatan. Proses ini aan terus terjadi hingga semua amatan telah dimasuan (SPSS Inc. 2001; Schiou 2010). b. Pembentuan gerombol ahir Pembentuan gerombol ahir menggunaan metode enggerombolan berhierari, yaitu agglomerative (enggabungan). Ana gerombol yang dihasilan ada taha ertama aan digabung berdasaran riteria edeatan. Tia ana gerombol yang memilii jara terdeat aan berada dalam satu gerombol dan menghasilan gerombol otimal dengan menggunaan riteria BIC (Bayesian s Information Criterion) atau AIC (Aaie s Information Criterion). Uuran Jara Uuran jara yang daat menangani data bertie ategori dan numeri sealigus adalah jara Log-lielihood. Pada jara Log-lielihood, diasumsian bahwa eubah numeri menyebar normal dengan rata-rata is dan ragam is, eubah ategori menyebar multinomial dengan robabilitas is, dengan sl meruaan indes untu ategori e-l (l,,,m l ), dan

4 antar eubah saling bebas (Bacher et al. 2004; Schiou 2010). Jara Loglielihood antar gerombol i dan s adalah : d(i,s) i s - i,s dengan, q m j i n i ( log( i ) il log il ) j l q m j s n s ( log( s ) sl log sl ) j l K A K v n v ( log( ) v ) v vl log vl l v v daat diinterretasian sebagai bentu enyebaran (ragam) dalam v gerombol v (v i,s, i,s ), d i,s adalah jara antara gerombol i dan s. K A adalah banyanya eubah numeri, K adalah banyanya eubah ategori, adalah jumlah ategori untu eubah ategori e-. v adalah banyanya data ada gerombol v, vl adalah banyanya engamatan ada gerombol e-v untu eubah ategori e- dengan ategori e-l, l adalah banyanya engamatan untu eubah ategori e- dengan ategori e-l, adalah ragam eubah ontinu e- untu seluruh amatan, dan v adalah ragam eubah ontinu e- ada gerombol v (Schiou 2010; Bacher et al. 2004). Uuran Penentuan Banyanya Gerombol Penentuan banyanya gerombol dilauan dalam dua taha. Taha ertama yaitu menghitung BIC (Bayesian s Information Criterion) untu setia jumlah gerombol dari isaran tertentu. Rumus BIC untu J gerombol adalah sebagai beriut : dengan, I j m j log j K m j { K A ( )} Setelah mendaatan hasil erhitungan BIC, maa hasil tersebut aan digunaan untu menduga banyanya gerombol. Banyanya gerombol

masimum sama dengan banyanya gerombol yang memilii rasio lebih ecil dari c (berdasaran SPSS Technical Suort, nilai c ) untu ertama ali. Taha edua menggunaan rasio erubahan jara R(j) untu gerombol j, yang didefinisian (j) d j- d j, dengan d j- adalah jara jia gerombol j bergabung dengan gerombol j-1, d j l j- -l j, l v ( r v -AI v ) atau l v (r v log n - I v ), dan v = j, j-1. Perubahan rasio dihitung dengan menggunaan rumus R(j 1 )/R(j 2 ) untu dua nilai R(j) terbesar. Jia erubahan rasio lebih besar dari batas nilai c 2 = 1.15, maa jumlah gerombol sama dengan j 1. Jia erubahan rasio lebih ecil dari batas nilai c 2, maa jumlah gerombol otimal sama dengan masimum (j 1, j 2 ) (Bacher et al. 2004). 3. Mengevaluasi ebaian olesi inti untu masing-masing olesi inti dengan tahaan sebagai beriut : a. Melauan enarian contoh aca berlais dengan engulangan sebanya 10 ali tana engembalian b. Mengevaluasi ebaian olesi inti ada masing-masing contoh yang telah dieroleh dengan menghitung MD% dan VD% untu eubah numeri, dan uji ebaian suai hi-uadrat untu eubah ategori Mean Difference Percentage (MD%) dan Variance Difference Percentage (VD%) Kriteria ebaian olesi inti yaitu ersentase yang menunjuan erbedaan antara olesi inti dengan seluruh olesi. MD% menunjuan erbedaan rata-rata olesi inti dan seluruh olesi. VD% menunjuan erbedaan ragam olesi inti dan seluruh olesi. Rumus MD% dan VD% sebagai beriut : 5 D VD x x x Pada formula diatas, adalah banyanya eubah, x adalah rataan olesi inti ada eubah e-, adalah rataan seluruh olesi ada eubah e-, adalah ragam olesi inti ada eubah e-, adalah ragam seluruh olesi ada eubah e-. Nilai terecil yang dihasilan MD% dan VD% menunjuan emamuan yang lebih bai dari strategi enarian contoh untu menentuan erwailan olesi inti. (Studnici et al. 2010; Hu et al. 2000).

6 Uji Kebaian Suai Khi-Kuadrat (Chi-Square Goodness of Fit Test) Uji ebaian suai hi-uadrat meruaan uji yang dilauan untu mengevaluasi aaah contoh yang terilih mewaili oulasi atau tida. Hiotesis yang diuji ada enelitian ini adalah : H 0 : Proorsi warna ulit luar, warna ulit dalam, dan warna daging ategori ada contoh sama dengan oulasi. H 1 : Proorsi warna ulit luar, warna ulit dalam, dan warna daging ategori ada contoh tida sama dengan oulasi. Statisti ujinya adalah : r hitung [( i i) i i ] O i = freuensi amatan ada ategori e-i E i = n i ; yaitu nilai haraan ada ategori e-i jia H 0 benar n = uuran contoh i = roorsi ategori e-i ; i = 1,...,r r = banyanya ategori Kriteria enolaan H 0 : Tola H 0 jia hitung lebih besar dari tabel dengan derajat bebas (r 1) dengan taraf nyata α (Daniel 1990). HASIL DAN PEMBAHASAN Desrisi Data Data yang digunaan dalam enelitian ini sebanya 248 asesi ubi ayu. Peubah yang diamati adalah eubah ategori dan numeri. Peubah ategori terdiri atas warna ulit luar, warna ulit dalam, warna daging. Peubah numeri terdiri atas Indes Panen (IP), anjang tangai daun, jumlah lobus daun, anjang lobus, lebar lobus, tinggi tanaman, diameter batang, berat brangasan, berat umbi besar, dan berat umbi ecil. a) Warna Kulit Luar b) Warna Kulit Dalam c) Warna Daging Gambar 3 Persentase warna ulit luar, warna ulit dalam, dan warna daging