BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data mengenai literatur yang digunakan dalam enelitian ini diambil dari buku-buku auditing, jurnal-jurnal terkait, serta dari web site. 3.. Poulasi dan Samel Penelitian ini dilakukan ada akuntan ublik yang terkena sanksi rofesi dan akuntan ublik yang tidak terkena sanksi di Jakarta dalam eneraan standar rofesi dan etika satndar rofesi. Dalam enelitian ini digunakan samel sebanyak 3 akuntan ublik yang diilih secara random/acak (technic random samling) 3. Metode Analisis Untuk daat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi emberian sanksi keada Akuntan Publik, serta hubungan antara faktor-faktor tersebut, maka dilakukan analisis dengan dua alat analisis. Alat analisis tersebut adalah analisis deskritif dan analisis regresi logistik multinomial. Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

2 3.. Analisis Deskritif Analisis deskritif meruakan suatu model analisis statistik sederhana dengan cara membaca grafik atau tabel yang telah disusun. Analisis ini biasa dilakukan dalam bentuk tabel kontingensi, tana mengaitkan dengan asek lain di luar tabel atau grafik yang telah disusun. Dalam analisis deskritif digunakan tabulasi silang yang menamilkan ersentase sebagai dasar untuk melihat hubungan antar eubah-eubah. Analisis deskritif digunakan untuk memberi gambaran umum tentang karakteristik resonden yang meliuti antara lain: elatihan (diwakili oleh jumlah SKP), umur, jenis KAP (asing dan lokal), gender, ukuran KAP (digunakan Jumlah Profesional). Analisis tabel silang juga digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antara karakteristik resonden tersebut dengan masalah emberian sanksi terhada Akuntan Publik. 3.. Analisis Indeendensi Chi Square Uji Khi-kuadrat adalah salah satu teknik analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang masing-masing terdiri dari kategorikategori yang diskrit dalam tabel dua arah. Sebelum melakukan engujian, terlebih dahulu dibuat tabulasi silang antara variabel reson dengan variabel enjelas seerti terlihat ada tabel di bawah ini. Tujuan lain dari membuat tabulasi silang adalah untuk mendaatkan nilai estimasi Odds Ratio. Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

3 Tabel 3. Tabulasi Silang antara Variabel Reson dan Variabel Penjelas Variabel Variabel enjelas reson 3 c Total X X X 3... X j X. X X X 3... X j X. 3 X 3 X 3 X X 3j X r X r X r X r3... X ij X i. Total X. X. X.3... X.j X.. Keterangan: r = banyaknya kategori ada variabel bebas k = banyaknya kategori ada variabel tak bebas X ij = jumlah observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-i dan kolom ke-j, (i=,,3...r ; j=,,3,...k) Dalam enelitian ini, uji indeendensi digunakan untuk melihat hubungan antara variabel enjelas dengan variabel reson. Hiotesis yang diajukan adalah: H : Tidak ada hubungan antara variabel enjelas dengan variabel reson H : Ada hubungan antara variabel enjelas dengan variabel reson Keutusan untuk menolak H didasarkan ada nilai χ = ( X E ) r k = = ij ij j E ij i χ hitung, yaitu: Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

4 keterangan: χ = Pearson Chi Square E ij = frekuensi/banyak kasus yang diharakan untuk dikategorikan dalam baris ke-i ada kolom ke-j, E ij = X i X j X k = banyak kolom r = banyak baris Statistik uji χ mengikuti distribusi Khi-kuadrat dengan derajat bebas ( r )( k ). H ditolak jika χ > χ (( r )( k ) ; α ). Jika H ditolak, berarti ada hubungan antara variabel enjelas dengan variabel reson Analisis Regresi Logistik Multinomial Regresi logistik meruakan salah satu metode analisis deendensi, yaitu metode yang memelajari engaruh variabel-variabel enjelas (exlanatory variables) terhada variabel reson. Variabel reson dalam regresi logistik adalah variabel yang bertie kategorik. Disebut binary logistic regression atau logistic regression saja jika variabel reson berskala biner. Sedangkan jika kategori ada variabel reson lebih dari dua disebut dengan multinomial logistic regression. Sedangkan variabel enjelas dalam regresi logistik daat berbentuk kuantitatif mauun kualitatif dengan menggunakan variabel dummy. Suatu variabel tidak bebas dengan j kategori akan membentuk ersamaan logit j- yang masingmasing ersamaan membentuk regresi logsitik biner yang membandingkan suatu Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

5 kelomok kategori terhada kategori referensi. Fungsi regresi logistik multinomial secara umum: µ j (x) = ex( β J j= j ex( β + β x j j + β x j β x j j β x Dalam enelitian ini variabel tak bebasnya (Y) dikelomokkan menjadi tiga kategori yaitu : Y =, jika sansksi yang diberikan adalah eringatan Y =, jika sanksi yang diberikan adalah embekuan, Y = 3, jika sanksi yang diberikan adalah encabutan, Y = 4, jika tidak terkena sanksi, dan yang diilih sebagai kategori embanding adalah akuntan yang tidak terkena sanksi (Y=). Ketiga ini diasumsikan saling indeenden, artinya robabilitas akuntan ublik mendaat sanksi eringatan relatif terhada yang tidak terkena sanksi tidak tergantung ada robabilitas akuntan yang mendaat sanksi embekuan relatif terhada yang tidak terkena sanksi atau robabilitas akuntan ublik mendaat sanksi eringatan relatif terhada yang tidak terkena sanksi tidak tergantung ada akuntan ublik yang terkena sanksi encabutan relatif terhada yang tidak terkena sanksi. Jika variabel tidak bebas y dibagi menjadi tiga kategori yang masingmasing diberi kode,, 3 dan jika kategori 3 sebagai kategori referensi ( β = ), maka robabilita bersyarat dengan variabel bebas x sebanyak akan memiliki fungsi: ) ) Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

6 P (Y =/X) = µ (x) = + ex [ β + β + β x β x ] + ex[ β + β x + β x + + β x ] x P (Y =/X) = µ (x) = + ex [ β + β + β x β x ] + ex[ β + β x + β x + + β x ] x P (Y =3/X) = µ 3(x) = + ex [ β + β + β x β x ] + ex[ β + β x + β x + + β x ] x Yang masing-masing membentuk dua fungsi logit, yaitu: g (x) = β + β x + β x + β 3x β x g (x) = β + β x + β x + β 3x β secara umum bentuk fungsi logit adalah: x g j (x) = β j + β jx + β jx + β j3x β j x j = J- Jika terdaat variabel bebas dengan skala kategorik, dilakukan transformasi dengan memasukkan variabel boneka (dummy variabel) ke dalam model. Variabel bebas ke-m yaitu x m memunyai kategorik dua maka akan terdaat satu variabel boneka, dengan demikian fungsi logistik dengan variabel bebas dan variabel boneka ke-m kategori akan menjadi: g j (x) = β j + β jx + β jx + β j3x β jmd jm β j x D jm = variabel boneka dari variabel ke-m fungsi logit ke-j Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

7 3..3. Likelihood Ratio Test atau Uji Simultan Untuk menguji kecocokan model secara bersama-sama digunakan Likelihood Rasio atau uji simultan eubah enjelas. Model hiotesa yang digunakan adalah: H : β = β =... = β 4 = (tidak ada engaruh antara eubah enjelas dengan eubah resons) H : aling sedikit ada satu β j (ada engaruh antara eubah enjelas dengan eubah resons) Statistik ujinya adalah G = - ln L L Dimana L = Likelihood tana eubah enjelas L = Likelihood dengan eubah enjelas Statistik G mengikuti sebaran Chi Square dengan derajat bebas, sehingga H ditolak jika G > atau -value < α yang berarti daat disimulkan bahwa χ ( ); α eubah enjelas secara keseluruhan memengaruhi emberian sanksi Uji Statistik Wald Uji yang digunakan untuk menguji keberadaan koefisien arameter β secara arsial daat digunakan Uji Wald (Hosmer dan Lemeshow, 989) dengan hiotesis: H : β j = (tidak ada engaruh antara eubah enjelas dengan eubah resons) H : β j (ada engaruh antara eubah enjelas dengan eubah resons) Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

8 ^ β j Statistik ujinya adalah: W = ^ ( ) SE β ^ Dimana: β = enduga j ^ β j SE( β ) = galat baku dari enduga j W mengikuti sebaran Chi Square dengan derajat bebas. H ditolak jika W> χ ( );α atau -value < α berarti β j signifikan dan daat disimulkan eubah enjelas memang berengaruh ada emberian sanksi Akuntan Publik. β j Rasio Kecenderungan atau Odds Ratio Odds ratio adalah suatu ukuran yang menunjukkan rasio untuk mengalami suatu kejadian tertentu antara suatu bagian oulasi dengan ciri tertentu dan bagian oulasi yang lain tidak memiliki ciri tertentu tersebut. Nilai rasio kecenderungan meruakan bagian dari model regresi logistik yang memberikan interrestasi mendasar tentang nilai β. Untuk variabel bebas yang berskala kategorik dengan dua kategorik nilai odds diberikan sebagai berikut: ψ = ψ = µ () µ () µ () µ () = ex ( β + β + β + 3 = ex ( β + β + β + 3 Sehingga nilai rasio kecenderungan menjadi: β β ) β β ) θ = ψ = ex ( ψ β + β + β β ) Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

9 θ = Dan ψ = ex ( ψ ψ = ψ = µ () µ () µ () µ () β + β + β β = ex ( β ) = ex ( β ) Tabel 3. Peubah-eubah yang Digunakan dan Dikategorikan NAMA VARIABEL VARIABEL KATEGORI DUMMY Sanksi rofesi akuntan ublik. Peringatan. Pembekuan Y 3. Penutuan 4. Tidak Terkena Sanksi Jumlah SKP D. SKP<3 Kategori rujukan. SKP 3 Umur D Kategori rujukan Jenis KAP D 3. Asing Kategori rujukan. Lokal Gender D4. laki-laki Kategori rujukan. eremuan Jumlah rofesional X 5 Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

10 Untuk variabel sanksi eringatan (Y), kategori tidak terkena sanksi adalah kategori rujukan. Dengan demikian terbentuk tiga ersamaan logit:. g (x) = β + β D + β D + β 3D3 + β 4 D 4 + β 5 g (x) = ersamaan logit kategori sanksi eringatan β = interse untuk ersamaan logit ertama D = variabel boneka jumlah SKP D = variabel boneka umur D 3 = variabel boneka jenis KAP D 4 = variabel boneka gender X 5 = variabel jumlah rofesional 5 X. g (x) = β + β D + β D + β 3D3+ β 4 D 4 + β 5D5 g (x) = ersamaan logit kategori sanksi embekuan β = interse untuk ersamaan logit kedua D = variabel boneka jumlah SKP D = variabel boneka umur D 3 = variabel boneka jenis KAP D 4 = variabel boneka keadaan erusahaan waktu terkena gender X 5 = variabel jumlah rofesional 3. g 3 (x) = β 3 + β 3D + β 3D + β 33D3 + β 4 D 4 + β 5 g 3 (x) = ersamaan logit kategori sanksi encabutan β = interse untuk ersamaan logit kedua/kategori sanksi encabutan 35 X Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

11 D 3 = variabel boneka jumlah SKP D 3 = variabel boneka umur D 33 = variabel boneka jenis KAP D 34 = variabel boneka keadaan erusahaan waktu terkena gender X 5 = variabel jumlah rofesional Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi logistik multinomial adalah:. Melakukan engujian arameter secara simultan untuk mengetahui kecocokan model analisis tersebut.. Melakukan engujian arameter secara arsial untuk mengetahui variabel bebas yang aling berengaruh dalam model tersebut. 3. Melakukan interrestasi terhada nilai rasio kecenderungan yang terbentuk. Penduga Interval Rata-rata Poulasi (Parameter µ x ) Misalkan X, X,...,X n menyatakan unsur-unsur dari suatu samel acak sebesar n yang diilih dari suatu oulasi yang menyebar normal dengan rata-rata dan varians σ x, maka endugaan interval dari nilai rata-rata suatu oulasi ( µ x ) berdasarkan nilai-nilai dari samel (statistik) akan diberikan dalam suatu interval, dan dengan tingkat keercayaan tertentu daat dinyatakan bahwa interval tersebut mencaku arameter µ x yang kita duga. Pendugaan interval sedemikian itu meruakan interval keercayaan atau interval keyakinan (confidence interval) yang dirumuskan sebagai berikut: µ x Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.

12 _ x - Z α Keterangan: σ < x µ < _ x + Z x α σ x _ x = statistik samel atau enduga σ = standar deviasi statistik samel x Z α = koefisien yang sesuai dengan interval keercayaan yang digunakan dalam endugaan interval yang nilainya diberikan dalam tabel luas kurva normal. Jika jumlah samel besar, yaitu lebih dari 3, endugaan arameter µ x dengan σ x daat dilakukan dugaan terhada σ x. Pendugaan σ x daat menggunakan standar deviasi samel s, sehingga endugaan µ x dengan interval keercayaan sebesar -α diberikan sebagai berikut: P x Z s < < x+ Z s α µ x α = -α n n Keterangan: s = standar deviasi dari samel n = jumlah samel Faktor-faktor yang..., Ikromi, FE UI, 8.