ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

IV. METODE PENELITIAN

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DESA KEBARONGAN KEMRANJEN BANYUMAS TAHUN 2016

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

Bab 2 Tinjauan Pustaka

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan. yang berkategori Baik Sekali, kategori Baik 1 siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan sepak takraw adalah permainan yang dilakukan di atas

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

TERMODINAMIKA TEKNIK II

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

BAB III METODE ANALISIS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah

PERANCANGAN WEBSITE E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE KAOS JERSEY KLUB SEPAKBOLA

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Transkripsi:

ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS SMA 7 AGUSTUS 945 SURABAYA Moh. Hanafi, Brahana Rangga P. 2,2 Dosen Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya eail : hanafi_takrawjati@yahoo.co, r_brahana@yahoo.co.id 2 ABSTRAK Perainan sepak takraw adalah jenis perainan tradisional yang telah berkebang dan banyak dikenal oleh asyarakat Indonesia. Perainan sepak takraw eskipun berkebang baik di asyarakat tetapi di sekolah-sekolah khususnya pebinaan cabang olahraga ini agak terlabat karena kurangnya tenaga pebina, pelatih dan guru pendidikan jasani yang enguasai teknik, taktik dan seluk beluk tentang perainan sepak takraw. Populasi dala penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207 yang terdiri dari 05 siswa. Sedangkan subjek sapel dala penelitian adalah siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya yang berjulah 20 siswa dengan enggunakan etode rando sapling.teknik pengupulan data dala penelitian ini enggunakan etode eksperien seu atau eberikan perlakuan (treatent) yang diberikan kepada siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207 yang diabil sebanyak 20 siswa. Sedangkan elihat ean hasil akhir kelopok yang dilatih sepak ula bola digantung sebesar 9,05 dan ean hasil akhir kelopok yang dilatih sepak ula bola dilabungkan yaitu sebesar 0,05 ebuktikan bahwa hipotesis yang engatakan latihan sepak ula bola digantung lebih baik hasilnya dari pada latihan sepak ula bola dilabungkan terhadap hasil sepak ula dala perainan sepak takraw siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya diteria. Kata kunci: hasil belajar, latihan bola digantung, bola dilabungkan, sepak takraw. A. PENDAHULUAN Perainan sepak takraw adalah jenis perainan tradisional yang telah berkebang dan banyak dikenal oleh asyarakat Indonesia. Yang enarik dala olahraga ini adalah sarana prasarananya urah dan sangat sederhana, olahraga ini engandung akrobatik yang enarik dan dapat diainkan oleh seluruh lapisan asyarakat sehingga peain erasa bangga jika dapat epertontonkan keahiran eainkan bola, dan bagi yang enyaksikannya akan terhibur dengan atraksiatraksi yang disuguhkan. Akan tetapi pada kenyataannya sepak takraw belu sepopuler sepak bola ataupun bola voli jika dilihat dari peinatnya. Kedua cabang tersebut diainkan tidak hanya oleh asyarakat uu tetapi juga sudah enjadi progra kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, dari sekolah dasar sapai perguruan tinggi dan dapat berjalan dengan baik dibawah bibingan pelatih atau guru pendidikan jasani yang betul-betul enguasai dan eahai dibidangnya, sehingga dapat encapai prestasi yang optial. Seua itu adanya dukungan pebinaan yang baik secara terus-enerus dari ulai peassalan, pebibitan sapai pebentukan prestasi. 7

Perainan sepak takraw eskipun berkebang baik di asyarakat tetapi di sekolah-sekolah khususnya pebinaan cabang olahraga ini agak terlabat karena kurangnya tenaga pebina, pelatih dan guru pendidikan jasani yang enguasai teknik, taktik dan seluk beluk tentang perainan sepak takraw. Sepak takraw erupakan cabang olahraga tradisional yang sedikit unik dibanding olahraga lainnya, keunikan sepak takraw seperti yang kita ketahui doinannya pada unsur sena dan akrobatik sebagai dasar keterapilan enuju keatangan prestasi, dari peikiran ini dapat digaris bawahi bahwa tanpa pebinaan sejak dini akan sulit elahirkan atlit yang berprestasi optial (Sasito, 2004: 2). Untuk berain sepak takraw yang baik seseorang peain harus epunyai keapuan atau keterapilan yang baik. Keapuan yang penting dan perlu dala sepak takraw adalah keapuan dasar berain. Bila seseorang tidak epunyai keapuan itu tidak akan dapat berain sepak takraw. Keapuan yang diaksud adalah enyepak dengan enggunakan bagianbagian kaki, eainkan bola dengan kepala eainkan bola dengan dada, eainkan bola dengan paha dan eainkan bola dengan bahu. Dala perainan sepak takraw, enyepak (sepakan) adalah sangat penting. Dapat dikatakan keapuan enyepak erupakan ibu dari perainan sepak takraw karena bola sebagian besar diainkan dengan kaki, ulai dari perulaan perainan sapai ebuat angka dapat dilakukan dengan kaki (sepakan) (Darwis dan Basa, 992:6). Selain teknik dasar yang diaksud di atas seorang peain juga harus eiliki teknik khusus, yaitu sepak ula, sash dan blok (Darwis dan Basa, 992:60). Keleahan dari sepak ula adalah dala ebuat angka dengan sepak ula yang keras khususnya di tekong, akibatnya banyak sepak ula tersebut bolanya enyangkut net/jaring/keluar lapangan perainan. Hal tersebut sangatlah erugikan sebab hendaknya tujuan sepak ula hendaknya ditujukan kepada pengacauan perainan atau pertahanan bahwa sehingga kita dapat engatur serangan-serangan yang antap pada lawan. Melakukan sepak ula tidak hanya harus kencang tetapi juga harus diarahkan untuk erusak perainan/pertahanan lawan. Seorang tekong hendaklah dapat ebuat sepak ula yang baik dan dapat sasaran tepat diana pertahanan lawan leah dan sulit eneria bola sepak ula. Sepak ula atau servis adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong ke arah lapangan lawan sebagai cara eulai perainan (Darwis dan Basa, 992:6). Sepak ula atau servis erupakan cara kerja yang penting dala sepak takraw, karena angka dapat diperoleh regu yang elakukan sepak ula. Kegagalan dala sepak ula berarti hilangnya kesepatan regu untuk endapatkan angka, sebaliknya eberi peluang pihak lawan untuk endapatkan angka. Banyak peain (tekong) yang encoba ebuat angka dengan sepak ula yang keras saja. Oleh sebab itu ereka selalu elakukan sepak ula dengan keras. Akibatnya banyak sepak ula tersebut enyangkut pada jaring atau keluar lapangan perainan. Hal tersebut sangatlah erugikan. Melakukan sepak ula tidak hanya harus kencang dan keras tetapi juga harus diarahkan untuk erusak perainan atau pertahanan lawan. Seorang tekong hendaknya dapat ebuat sepak ula yang baik dan dapat enentukan sasaran tepat-tepat diana pertahanan lawan leah dan sulit eneria sepak ula. Berdasarkan uraian di atas yang telah enjadi alasan peilihan judul adalah sebagai berikut, selaa ini belu banyak sekolah yang eprograkan olahraga sepak takraw sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kurangnya tenaga pebina, pelatih atau guru pendidikan jasani yang enguasai teknik, taktik serta seluk beluk tentang sepak takraw. Pentingnya penguasaan tehnik dasar dan tehnik khusus dala perainan sepak takraw. Sepak ula sebagai tehnik khusus harus benar-benar dikuasai oleh peain (tekong). Adanya beberapa variasi bentuk latihan sepak ula yang dapat eningkatkan hasil sepak ula dala perainan sepak takraw. Beberapa 72

pelatih banyak engebangkan latihan sepak ula dengan bola digantungkan dan bola dilabungkan sendiri. Belu adanya penelitian iliah yang eneliti tentang pengaruh latihan sepak ula dengan bola digantung dan bola dilabungkan sendiri. Ruusan Masalah Bentuk latihan sepak ula dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya latihan dengan bola digantung dan bola dilabungkan sendiri. Berdasarkan uraian tersebut di atas aka yang enjadi perasalahan dala penelitian ini adalah:. Adakah perbedaan antara latihan bola digantung dan latihan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula pada siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207? 2. Manakah yang lebih baik antara bola digantung dengan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula pada siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:. Untuk engetahui perbedaan antara latihan bola digantung dan latihan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula pada siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207. 2. Untuk engetahui ana yang lebih baik antara latihan bola digantung dan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula pada siswa putra kelas X-IS SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206/207. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:. Sebagai batas kajian untuk elakukan koreksi penguji ulang terhadap hasil dan etode latihan yang telah ada, sehingga hasil yang dicapai dapat eberi subangan keiluan terhadap khasanah perbendaharaan kajian olahraga perainan khususnya sepak takraw. 2. Penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang berinat untuk engadakan penelitian tentang teknik-teknik khusus perainan sepak takraw, khususnya sepak ula. B. METODE PENELITIAN Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian dari penelitian ini adalah eksperien. Penelitian eksperien adalah suatu penelitian yang dilakukan secara ketat untuk engetahui hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel. Salah satu ciri pokok dari penelitian eksperien adalah adanya perlakuan (treatent) yang diberikan kepada subjek penelitian (Maksu, 2008:0). Desain penelitian erupakan sebuah rancangan bagaiana suatu penelitian akan dilakukan (Maksu, 2008: 47). Desain yang diteliti adalah: X X2 y Keterangan: X: bola digantung X2: bola dilabungkan Y : hasil belajar sepak ula dala perainan sepak takraw Populasi dan Sapel Populasi dala penelitian ini adalah 05 siswa putra kelas X SMA 7 Agustus 945 Dala penelitian ini yang enjadi sapel ini adalah siswa putra kelas X-IS yang terpilih karena eenuhi syarat sebagai anggota sapel. Diana syarat tersebut adalah siswa kelas X dan siswa putra. Teknik pengabilan sapel dala penelitian ini enggunakan teknik rando sapling yaitu dengan engikutkan 20 siswa putra kelas X-IS yang diabil berdasarkan pengaatan tes sepak ula. Instruen Penelitian Instruen dala penelitian ini adalah enggunakan tes keterapilan sepak takraw Tabel dari Darwis. Rangkuan dan Basa (992: Hasil Analisis 20). Instruen Data adalah alat ukur yang digunakan untuk engupulkan data dala penelitian. Secara 73

Skor_ dilabu ng Skor_ digantun g t.25 6 9.82 3 f One-Saple Test S ig. (2- tailed ) Test Value = 0 Differen ce 9.000 0.0500 0 9.000 9.0500 0 95% Confidence Interval of the Difference Lower garis besar, alat pengupul data ada 2 kategori yaitu test dan non test. Tapi data yang digunakan disini eakai siste test. Test adalah sebuah prosedur yang sisteatis dan obyektif untuk eperoleh data/keterangan yang diinginkan dengan cara relatif tepat. 2 5, 7 4, 3 Gabar. Lapangan Sepak Takraw untuk Tes Sepak Mula (Darwis dan Basa, 992.: 20) Upper 8.82.98 8 7.038 6 2.06 4 Berikut ini prosedur pelaksanaan tes:. Sapel dipanggil satu persatu enurut daftar yang telah disusun 2. Sapel yang telah dipanggil easuki lapangan dan pada posisi siap untuk elakukan sepak ula. 3. Setelah pengupan dan peserta tes siap aka tes segera diulai. 4. Pengupan elabungkan bola ke arah pesrta tes yang telah siap di daerah lingkaran tekong untuk elakukan sepak ula dengan leparan setinggi lutut. Kesepatan elakukan sepak ula adalah sebanyak sepuluh kali. Sepak ula dianggap sah apabila tepat jatuh di tepat 3 5 4 5 4, sasaran yang telah ditentukan nilainya. Jika bola jatuh diantara dua sasaran nilai yang dihitung adalah nilai yang besar. Dan sepak ula yang dianggap gagal apabila bola enyangkut di net dan jika bola keluar atau jatuh diluar lapangan. 5. Nilai akhir adalah julah skor yang didapat dari julah sepuluh kali sepak ula yang telah dilakukan. 6. Latihan servis dengan cara bola dilabungkan sendiri dan pengupan yang dibantu oleh pelatih. 7. Gabar lapangan yang digunakan untuk tes sepak ula. C. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil Penelitian Setelah dilaksanakan tes akhir, aka didapat data dari tiap-tiap subjek pada kelopok eksperien yang diberi latihan sepak ula dengan cara bola dilabungkan. Hasil tersebut keudian diasukkan ke dala tabel hasil pengolahan data Test dengan T- Test. Dari perhitungan statistik diperoleh t- hitung bola yang dilabungkan,25 dan bola digantung diperoleh t-hitung 9,82 lebih besar dari pada tabel yaitu,73 dengan signifikasi 5% derajat kebebasan (db) 20-=9. Berarti nilai bola dilabungkan lebih besar dari pada nilai bola digantung adalah elebihi batas penolakan t dala tabel,73. Dengan deikian peruusan hasil hipotesis nihil yang enyatakan tidak ada peredaan yang berarti antara latihan sepak ula dengan bola digantung dan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula dala perainan sepak takraw ditolak, sehingga hipotesis kerja yang diajukan yaitu ada perbedaan antara latihan sepak ula dengan bola digantung dan bola dilabungkan terhadap hasil belajar sepak ula dala perainan sepak takraw diteria. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat pada lapiran. - Hasil latihan sepak ula dengan bola digantung Setelah diadakan tes akhir diperoleh hasil ean dari kelook eksperien adalah sebagai berikut: 74

- Hasil latihan sepak ula dengan bola dilabungkan Setelah diadakan tes akhir diperoleh hasil ean dari kelopok kontrol adalah sebagai berikut: Melihat hasil penelitian dan perhitungan statistik untuk enguji hipotesis taraf signifikasi 5% derajat kebebasan (db) 9 pada tabel nilai-nilai terdapat sebesar,73. Dala hal ini yang diperoleh dari hasil penelitian enunjukkan adanya perbedaan yang berarti antara latihan sepak ula bola digantung dan bola dilabungkan. Sedangkan elihat ean hasil akhir kelopok yang dilatih sepak ula bola digantung sebesar 9,05 dan ean hasil akhir kelopok yang dilatih sepak ula bola dilabungkan yaitu sebesar 0,05 ebuktikan bahwa hipotesis yang engatakan latihan sepak ula bola digantung lebih baik hasilnya dari pada latihan sepak ula bola dilabungkan terhadap hasil sepak ula dala perainan sepak takraw siswa putra kelas X IS- SMA 7 Agustus 945 Surabaya diteria. Dari hasil penelitian dan perhitungan statistik ebuktikan bahwa latihan sepak ula bola digantung lebih baik dibandingkan latihan sepak ula dengan bola dilabungkan karena badan searah dengan sasaran yang diinginkan sehingga eudahkan dala koordinasi antara pandangan dan gerak kaki, koordinasi antara indera penglihatan dan otorik didukung oleh posisi badan yang eungkinkan aka dapat enghasilkan koordinasi yang baik, sehingga tiing tepat pada saat elakukan sepakan, ketepatan reaksi dan gerak. Menyepak akan lebih baik karena didukung oleh konsentrasi yang sepurna antara indera penglihatan dan otorik. Untuk engarahkan bola sesuai sasaran yang diinginkan lebih udah karena sasaran terlihat jelas searah dengan posisi badan yang engarah kelapangan lawan. Sebaliknya sepak ula dilabungkan kurang baik, karena konsentrasi terbagi dua yaitu untuk elabungkan bola dan persiapan pada saat Skor_ digantun g Skor_ dilabun g Tabel 2. Hasil latihan sepak ula dengan bola digantung N Std. Deviation elakukan sepak ula. Hal ini terjadi karena konsentrasi terjadi antara pengaturan keseibangan dan koordinasi gerak, aka enjadikan keseibangan kurang baik. Kesipulan Berdasarkan hasil penelitian dan pebahasan dapat disipulkan sebagai berikut:. Ada perbedaan yang berarti antara latihan sepak ula bola digantung dan bola dilabungkan terhadap hasil sepak ula siswa putra kelas X IS- SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206-207. 2. Latihan sepak ula bola digantung lebih baik hasilnya dari pada latihan sepak ula dengan cara bola dilabungkan terhadap hasil sepak ula siswa putra kelas X IS- SMA 7 Agustus 945 Surabaya tahun pelajaran 206-207. Saran Latihan sepak ula digantung epunyai pengaruh yang lebih baik dari pada latihan sepak ula dengan bola dilabungkan terhadap hasil sepak ula dala sepak takraw, untuk itu disarankan:. Latihan sepak ula dengan cara bola digantung dapat eningkatkan keapuan sepak ula dala sepak takraw. 2. Hendaknya para pelatih sepak takraw dapat eakai etode latihan sepak ula Std. Error 20 9.0500 4.29780.9602 Tabel 3. Hasil latihan sepak ula dengan bola dilabungkan N 20 0.05 0 Std. Deviation Std. Error 3.99309.89288 75

dengan cara digantung dala latihan sepak ula pada perainan sepak takraw. 3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pebanding bagi peneliti lain berniat engadakan penelitian serupa D. DAFTAR RUJUKAN Darwis, Ratinus dan Basa, Penghulu, 992. Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Jakarta: Depdikbud Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid I. Yogyakarta: Penerbit Andi Haki, Abdul Azis. 2007. Sepak takraw, Surabaya: Universitas Negeri Harsono. 988. Coaching dan Aspek Aspek Psikologis Dala Coaching. Jakarta: PPLPTK. Maksu, Ali. 2007. Statistik dala Olahraga, Surabaya: Universitas Negeri Maksu, Ali. 2008. Metode Penelitian. Surabaya: Universitas Negeri Prawirasaputra, Sudrajat. 2000. Sepak Takraw, Jakarta: Departeen Pendidikan Nasional Sasito, Ali. 2004. Perbedaan Hasil Sepak Mula Antara Sajian Bola Setinggi Dada dan Setinggi Pinggang dala Perainan Sepak Takraw. Surabaya: Skripsi Universitas Negeri Suhud, Muhaad. 99. Sepak Takraw. Jakarta: Balai Pustaka. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta Bandung. Arikunto, Suharsii, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi VI. Jakarta: Bina aksara. Supranto, J. 2007. Statistik, Jakarta: Erlangga Surakhad,Winarno. 990. Pengantar Penelitian Iliah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Torsilo. Winarno, 200. Metodologi Penelitian Dala Pendidikan Jasani. Malang: IKIP Budi Utoo Malang 76