DAILY REPORT. 10 October 2013

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT. 11 October 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT. 04 October 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 14 May 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 31 October 2017

WEEKLY REPORT 11 November 2013

DAILY REPORT 19 March 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

BAB III METODE PENELITIAN

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 20 February 2014

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 19 November 2013

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 12 Jun 2014

Prospek Ekonomi & Indonesia 2010

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 01 Maret 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT. 10 October 2013 r HEADLINES BUMI tandatangani suatu perjanjian dengan CIC Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2% TINS keluarkan Rp 136 miliar untuk eksplorasi Bangka INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton ANTM buka butik emas logam mulia Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini OKAS targetkan tiga kontrak baru SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 PALM akan melakukan right issue ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera Prudential miliki 12,08% saham JKON Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III INTP mulai bangun pabrik semen baru ke-14 di Citeureup GDST akan investasi USD 100 juta ACES RALS buka bidik gerai pendapatan ke-88 di Metropolitan, Rp 8,5 triliun Bekasi Philip Investor Morris-HMSP institusi beli investasi 10,3% USD saham 174 TELE juta SILO Dana lepas kelola saham produk tambahan Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 FASW BBRI tunda dapat rights jatah issue penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun LPKR BBRI garap siapkan proyek dana properti akuisisi di Rp2 Makassar triliun BJBR BMRI melakukan perbesar MoU kredit dengan ke sektor Kemenakertrans aviasi BJBR INDS targetkan akuisisi Sinar fee based Indra income remittance Rp 50 miliar tahun ini Kredit Pelindo BJBR II akan tumbuh persiapkan 32% September 2 anak usahanya IPO di BEI Bank APP Ina akan akan hentikan IPO pada pembukaan tahun 2013 hutan ini alam mulai bulan ini Konsumsi BPS catat semen pertumbuhan di Pulau Jawa ekonomi September Indonesia 20132012 tumbuh capai 7,5% 6,23% YoY JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal IHSG secara teknikal dalam pekan ini berpeluang untuk kembali melanjutkan Support Level apresiasinya. Menysusul 4422/4386/4362 sinyal dari indikator stochastics dan Resistance MACD masih Level konfirmasi positif 4481/4505/4541 bagi IHSG. Ditambah dengan sinyal dari lagging indikator jangka pendek, posisi indeks yang telah break out Major di Trend atas MA5 dan MA20. Ini Down juga menandakan konfirmasi positif atas Minor indeks. Trend Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4457.438 +24.931 4,761.42 5,019.32 LQ-45 748.712 +5.465 1,310.90 3,150.74 MARKET REVIEW Belum tercapainya kesepakatan mengenai kenaikan batas utang Amerika masih menjadi faktor utama dari eksternal yang menjadi pertimbangan pelaku pasar. Kendati demikian, bursa saham domestik berhasil ditutup menguat di tengah pasar saham global dan regional yang tercatat variatif. IHSG ditutup naik sebesar 24,931 poin (0,562%) menuju level 4.457,438 dari posisi sebelumnya pada level 4.432,507. Perkembangan sementara terkait kondisi Amerika adalah penutupan sementara sebagian pemerintahan dan adanya ancaman default. Kondisi tersebut membuat Obama mau melakukan perundingan apapun dengan Republik, termasuk merubah kebijakan kesehatan, jika shutdown segera diakhiri dan plafon utang AS dinaikkan. Analis memperkirakan kerugian shutdown parsial yang sudah memasuki hari kedelapan mencapai US$160 juta per hari. Di samping itu, nominasi Jenet Yallen sebagai calon pimpinan the Federal Reserve yang akan menggantikan Ben Bernanke, juga turut mempengaruhi pergerakan pasar saham. Yellen telah dinominasikan oleh Presiden Obama dan telah mendapatkan dukungan dari 20 anggota Senat Demokrat pada tanggal 26 Juli lalu. Di sisi lain, langkah Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan pertumbuhan ekonomi global tahun 2013 dan 2014, juga menjadi perhatian pasar dalam perdagangan kemarin. Perekonomian global diprediksi meningkat sebesar 2,9% YoY pada tahun 2013 dan 3,6% YoY di tahun 2014. tersebut masingmasing turun sebesar 0,3% dan 0,2% dari estimasi sebelumnya. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh sebesar 1,6% pada tahun ini dan 2,6% di tahun 2014, atau turun 0,1% dan 0,2% dari prediksi di bulan Juli 2013. Sementara pertumbuhan China untuk tahun ini diperkirakan menjadi 7,6% dan tahun depan menjadi 7,3% dari sebelumnya 7,75% tahun 2013 dan 7,7% tahun 2014. Kendati diwarnai oleh ketidakpastian global, namun pelemahan yen mendukung penguatan Indeks Nikkei 225 sebesar 143,23 poin (1,03%) menuju level 14.037,84 dari posisi sebelumnya pada level 13.894,61. Sedangkan indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 144,88 poin (0,63%) ke level 23.033,97 dari posisi sebelumnya pada level 23.178,85. Sementara itu, pasar saham Eropa tentatif bergerak mixed dalam kisaran terbatas yang masih dipengaruhi oleh ketidakpastian mengenai kenaikan debt ceiling AS di tengah batas waktu yang sudah semakin minim, yakni sampai dengan 17 Oktober 2013. MARKET VIEW Diperkirakan dukungan sentimen positif dari data makro ekonomi Indonesia dua hari lalu, eforianya akan mereda. Kini gilirannya pelaku pasar bursa domestik, cenderung kembali merujuk pada pola pergerakan dari indeks bursa global. Perhatian pasar global lebih tertuju kepada anggaran AS, ketimbang sentimen pengangkatan Janet Yallen sebagai gubernur Federal Reserve yang menggantikan Ben Bernanke. Ekspektasi pasar pengganti Bernanke dengan diangkatnya Yellen, The Fed akan mempertahankan pelonggaran kuantitatif. Yellen selama ini dikenal lebih bersikap dovish sehingga jika sosok ini terpilih sebagai pimpinan The Fed berikutnya maka kemungkinan stimulus moneter dari The Fed akan diperpanjang. Rencana Presiden Obama akan mengumumkan pengangkatan Janet Yellen sebagai gubernur Federal Reserve. Ketidakpastian anggaran AS telah menimbulkan kebimbangan kalangan pelaku pasar. Investor cemas dengan berlarutnya drama politik yang dilakukan politisi AS. Dan khawatir jika krisis politik yang berkepanjangan akan meningkatkan resiko default menjelang dateline kenaikan plafon utang pada 17 Oktober mendatang. Akibanya investor masih berhati-hati dalam mengambil sikap dalam berinvestasi pada asset berisiko ini, sebab shutdown parsial pemerintah AS yang semula diperkirakan akan singkat kini justru memasuki minggu kedua, yang kian krusial. Meski IMF optimis shutdown ini hanya sementara, tetapi lembaga ini memperingatkan bahwa kegagalan menaikkan batas utang bulan ini bisa memicu default, yang mendorong bunga dan mengguncang pasar keuangan global, bahkan bisa menjerumuskan AS kembali ke resesi. Kegagalan menaikkan plafon utang bakal menjadi insiden besar, termasuk potensi terjadi gejolak di indeks bursa global. Perkembangan teranyar anggran AS ini, presiden Obama kembali menegaskan hanya akan menegosiasikan anggaran jika Kongres menaikan plafon utang dan mengakhiri government shutdowns. Obama utarakan setuju untuk berdiskusi tentang apapun termasuk healtcare. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan depan oleh IMF, kian menambah pesimistis pasar. IMF merevisi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan 2,9% selama 2013 dan 3,6% untuk 2014 dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,1% dan 3,8%. perlambatan di China, India, Brazil dan negara berkembang lainnya sebagai alasan utama perubahan proyeksi itu. IMF memperkirakan negara berkembang tumbuh 4,5% tahun ini, turun dari 4,8% di proyeksi sebelumnya

10 October 2013 Bumi Resources (BUMI) menandatangani suatu perjanjian dengan China Investment Corporation (CIC) untuk penyelesaian hutangnya sebesar USD 1,3 miliar. Perjanjian tersebut berisi antara lain menentukan sebagian dari jumlah yang masih terutang kepada CIC akan ditukar (swap) dengan kepemilikan saham BUMI sebesar 42% di dalam Bumi Resources Minerals (BRMS), ditambah dengan 19% kepemilikan saham BUMI di PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indocoal Resources (Cayman) Ltd, dan PT Indocoal Kaltim Resources serta dengan pengeluaran saham baru senilai USD 150 juta di dalam BUMI. Dalam perjanjian tersebut juga menyebutkan bahwa pinjaman dua tahap yang diterima BUMI dengan jumlah pokok gabungan sebesar USD 1,3 miliar yang akan jatuh tempo pada akhir tahun 2014 dan 2015 akan diselesaikan. Demikian pula dengan sisa yang akan dikonversikan menjadi pinjaman untuk jangka waktu 3 tahun dengan suku bunga yang kompetitif di pasaran. Timah (TINS) sudah mengeluarkan Rp 136,44 miliar untuk eksplorasi darat dan laut di Bangka, Belitung, dan Kundur hingga September 2013. Biaya itu juga mencakup kegiatan eksplorasi darat yang fokus pada timah prime di Bangka dan Belitung. Di bulan ini, perseroan berencana melakukan pemboran prospeksi dan pemboran rinci di laut. Khusus eksplorasi nikel, pada September tahun ini perseroan melakukan pemboran produksi di bagian tengah dari IUP Operasi dan produksi nikel Timah Eksplomin di Kabaena. Sementara itu, kegiatan eksplorasi batubara pada 2013 nihil karena telah masuk fase rencana penutupan tambang. Aneka Tambang (ANTM) membuka "butik emas logam mulia" (LM) pertama di Gedung Aneka Tambang, Jakarta, sekaligus merupakan strategi ekspansi Antam untuk menjangkau lebih banyak konsumen ritel di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hingga akhir tahun 2013, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) akan membuka 4 outlet butik LM tambahan lainnya di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Palembang. Kelima butik LM tersebut akan meningkatkan cakupan penjualan emas LM Antam yang saat ini masih dilayani di 3 lokasi yakni Pulogadung-Jakarta, Surabaya dan Makassar. Indonesia Resources (OKAS) menargetkan dapat meraih tiga kontrak baru tahun ini senilai lebih dari US$50 juta untuk menekan rugi bersih pada akhir tahun. Tiga kontrak tersebut berasal dari Chevron Pasific Indonesia dan Virginia Indonesia Co., CBM Limited. Provident Agro (PALM) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan menerbitkan efek terlbeih dahulu (rights issue). Rencana itu akan dimintakan perstujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 18 November 2013. Ada perubahan signifikan dalam struktur pemegang saham Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON), setelah aksi pemecahan nilai nominal (stock split) yang dilakukan di kuartal ketiga 2013 dengan rasio 1:5. Mengacu pada laporan kepemilikan saham yang dilaporkan ke KSEI per 1 Oktober 2013, perubahan kepemilikan saham JKON mulai terlihat, seperti Prudential Life Assurance yang kini memiliki 393,94 juta saham atau setara 12,08% saham JKON yang dicatatkan, dari semula 2,4% saham. Perubahan signifikan juga terjadi pada kepemilikan Deltaville Investment Ltd, entitas asing yang bermarkas di Hong Kong, menjadi 48,39% dari sebelumnya 9,68%. Sementara Indopremier Securities menguasai 9,12% saham dari sebelumnya 1,82%. Philip Morris Indonesia dan perusahaan terafiliasinya, HM Sampoerna (HMSP), akan menginvestasikan dana sebesar USD 174 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi rokok kretek dan rokok putih perseroan. Investasi tersebut dikeluarkan untuk membangun 2 pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Sebanyak USD 78 juta digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi sigaret kretek mesin di pabrik Sampoerna di Karawang dan USD 96 juta untuk pembangunan pabrik baru yang memproduksi rokok Marlboro. Ace Hardware Indonesia (ACES) membuka gerai ke-88 di Metropolitan, Bekasi dengan luas sekitar 1.750 meter persegi. Perseroan menargetkan akan membuka sebanyak 15 gerai baru di tahun 2013, dan telah terrealisasi 6 gerai baru selama semester I 2013, sehingga perusahaan menargetkan menambah 9 gerai lagi di semester II 2013. Pembukaan 15 gerai baru di tahun 2013 didanai dari belanja modal (capex) yang bersumber dari kas internal perusahaan senilai Rp 150 miliar. Nilai investasi masingmasing gerai tersebut antara Rp 8 miliar-rp 9 miliar. Fajar Surya Wisesa (FASW) belum memutuskan waktu untuk mengeksekusi rencana penerbitan saham baru atau rights issue seiring dengan pergerakan IHSG yang masih berfluktuasi. Sehubungan dengan penundaan tersebut, perseroan telah menarik kembali seluruh dokumen pernyataan pendaftaran yang telah disampaikan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Indocement (INTP) memulai pembangunan pabrik semen baru (brown-field) ke-14 yang berlokasi di kompleks pabrik Indocement Citeureup, Bogor. Kapasitas produksi mencapai 4,4 juta ton per tahun, yang merupakan pabrik semen terbesar di Indonesia. Nilai keseluruhan dari proyek tersebut sekitar Rp 5,5 Rp 6,5 triliun. Proyek ini diproyeksikan rampung pada tahun 2015. Perseroan juga masih dalam tahap akhir studi kelayakan untuk membangun 2 pabrik semen baru (green field) yang berkapasitas produksi masing-masing 2,5 juta ton per tahun, satu pabrik di Jawa Tengah dan yang lainnya di luar Jawa. Saat ini kapasitas produksi INTP mencapai sekitar 18,6 juta ton.semen per tahun. Siloam International Hospitals (SILO) akan melaksanakan opsi penjatahan lebih dengan melepas saham tambahan sebanyak 5,9 juta saham pada harga Rp 9.000 per unit. SILO telah mendapatkan izin dari Lippo Karawaci (LPKR) selaku pemegang saham dan pemberi opsi tersebut. Dengan saham tambahan tersebut, maka total penawaran saham Siloam menjadi 162 juta saham atau mewakili 14% dari total saham yang tercatat di BEI sebanyak 1,15 miliar unit. Sebelumnya, dalam IPO, perseroan melepas 156,1 juta saham kepada publik pada harga Rp 9.000 per unit. Setelah penjatahan lebih, maka kepemilikan LPKR pada Siloam menjadi sebesar 86% dari sebelumnya 86,5%. Lippo Karawaci (LPKR) menggarap proyek properti di Makassar, Sulawesi Selatan senilai Rp 3,5 triliun di lahan seluas 2,7 hektar. Proyek yang disebut St Moritz Makassar itu mencakup 51 pertokoan, tower residensial, Lippo Hotel berkapasitas 210 suites, Lippo Mall seluas 27.000 meter persegi, Rumah Sakit Siloam berkapasitas 250 tempat tidur, Sekolah untuk 600 siswa, bioskop dengan 10 layar lebar, helipad, kolam renang dan fasilitas lainnya. Proyek ini akan dibangun yang terletak di Jl. Boulevard, Panakukang, Makassar. Dalam waktu 3 tahun unit syariah Bank Danamon (BDMN) akan terpisah dengan perusahaan induknya. Manajemen BDMN menginginkan spin off menjadi perusahaan tersendiri itu jika asetnya sudah mencapai antara Rp 6 triliun-rp 8 triliun. Perseroan menargetkan akhir tahun 2013 total aset perseroan mencapai

10 October 2013 sekitar Rp 2,5 triliun-rp 2,7 triliun. Pertumbuhan rata-rata tiap tahun sampai saat ini sudah di atas 40%, sehingga dibutuhkan sekitar 3 tahun agar aset unit perbankan syariah dapat mencapai target tersebut. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan pertumbuhan kredit sekitar 32% per September 2013 dibandingkan periode sama tahun lalu. Meski demikian, perseroan memperkirakan pertumbuhan hingga akhir tahun ini di kisaran 20%. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang penggunaan jasa dan layanan perbankan. Kerjasama tersebut bertujuan untuk membantu Tenaga Kerja Indonesai (TKI) yang akan dan sedang berada di luar negeri. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) menargetkan komposisi pendapatan berbasis non bunga atau fee based income remittance (jasa pengiriman uang) sebesar Rp 50 miliar hingga akhir tahun 2013. Sedang hingga kuartal III 2013 fee base income perseroan yang diterima dari remittance sudah mencapai lebih dari 50%. Perseroan berusaha mengejar target tersebut melalui kerjasama dengan Kemenakertrans tentang penggunaan jasa dan layanan perbankan. Persroan berencana membuka kantor perwakilan sendiri di luar negeri, terutama Asia untuk tetap bisa meningkatkan pendapatan dari remittance. Namun hingga saat ini perseroan masih belum mendapatkan izin, sehingga hanya menempatkan agen strategis di negara-negara kantong TKI seperti Malaysia, Sinagapura dan Hongkong. PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) pada tahun 2013, agar masuk ke dalam ketagori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II. Bank kategori BUKU I adalah bank dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun, bank BUKU II memiliki modal inti minimum Rp 1 triliun hingga di bawah Rp 5 triliun, bank BUKU III memiliki modal inti minimum Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun, dan bank kategori BUKU IV memiliki modal inti minimum Rp 30 triliun. Sementara modal dasar Bank Ina per 30 Juni 2013 sebesar Rp 400 miliar dengan total aset sebesar Rp 1,40 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp 2,49 miliar atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,15 miliar. Konsumsi atau penjualan semen di Pulau Jawa pada September 2013 tumbuh 7,5% YoY. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan penjualan semen di seluruh Pulau Jawa memperlihatkan pertumbuhan. Sedang konsumsi semen di luar Pulau Jawa di beberapa wilayah menunjukkan pertumbuhan negatif, misalnya, Sumatera -4,6%, Sulawesi -5,2%, Maluku dan Irian Jaya -14,9%. Sedangkan Kalimantan tumbuh 8,3% dan Nusa Tenggara tumbuh 1,6%.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 101,55-0,06 TLKM (US) 39 11.037 163 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,69 0,01 ANTM (GR) 0,09 1.289 0 Gold (US$)/Ounce 1304,91-0,89 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 13660,00-240,00 Tin (US$)/MT 23425,00-175,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,10 -- Coal (RB) (US$)/MT* 77,55 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 830,00 7,50 CPO (MYR)/MT 2326,00 14,50 Rubber (MYR/Kg) 768,75-1,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,83-1,28 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 14802,98 0,18 12,96 13,81 12,75 2,61 2,40 4.306,1 USA NASDAQ COMPOSITE 3677,78-0,46 21,80 18,32 15,88 2,81 2,55 5.988,9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6337,91-0,44 7,46 12,60 11,48 1,75 1,63 1.306,4 CHINA SHANGHAI SE A SH 2315,14 0,62-2,56 9,69 8,58 1,30 1,17 2.550,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1132,84 0,94 23,16 21,89 17,26 2,55 2,29 1.425,4 HONG KONG HANG SENG INDEX 23033,97-0,63 1,66 11,02 10,22 1,37 1,27 1.778,7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4457,44 0,56 3,26 15,43 13,09 2,84 2,49 364,9 JAPAN NIKKEI 225 14037,84 1,03 35,04 17,71 15,81 1,51 1,42 2.800,5 MALAYSIA KLCI 1769,12-0,47 4,75 16,57 15,08 2,19 2,04 312,4 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3154,84 0,27-0,39 14,66 13,41 1,34 1,27 410,9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.213,45-38,55 1000 IDR/ USD 0,09 0,0003 EUR/IDR 15.164,28-1,35 EUR / USD 1,35-0,0001 JPY/IDR 115,03-1,38 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 8.971,91 11,13 SGD / USD 0,80 0,0000 AUD/IDR 10.594,24-2,70 AUD / USD 0,94 0,0003 GBP/IDR 17.899,36-12,90 GBP / USD 1,60 0,0008 CNY/IDR 1.832,29 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.516,01 11,80 MYR / USD 0,31 0,0011 KRW/IDR 10,43 0,02 100 KRW / USD 0,09 0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.97 BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.21

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % -0.35 1.12 Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971 GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 10 Oct* Fed Releases Minutes -- 10 Oct* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 310 ribu dari 308 ribu 10 Oct* US Continuing Claims Turun menjadi 2863 ribu dari 2925 ribu 10 Oct* US Import Index MoM -Sep Naik menjadi 0.2% dari % 10 Oct* US Import Index YoY -Sep Turun menjadi -1.0% dari -0.4% 10 Oct* US Monthly Budget Statement -Sep -- 11 Oct* US PPI MoM -Sep Turun menjadi 0.2% dari 0.3% 11 Oct* US PPI YoY -Sep Turun menjadi 0.6% dari 1.4% 11 Oct* US Business Inventories - Aug Turun menjadi 0.3% dari 0.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 2275 2.25 5.53 PGAS IJ 5250-1.87-2.66 UNTR IJ 18200 5.81 4.09 UNVR IJ 30250-0.66-1.67 SMGR IJ 13600 3.42 2.93 GGRM IJ 34450-1.85-1.37 ICBP IJ 11050 4.25 2.88 BBCA IJ 10400-0.48-1.34 BMRI IJ 8700 1.16 2.53 BBNI IJ 4375-1.13-1.01 ADRO IJ 990 7.61 2.46 LPPF IJ 11050-2.64-0.96 ASII IJ 6550 0.77 2.22 BDMN IJ 4000-1.84-0.78 ITMG IJ 29300 5.02 1.74 MNCN IJ 2900-1.69-0.77 INTP IJ 19350 2.11 1.62 EXCL IJ 4675-1.58-0.70 PTBA IJ 13100 3.56 1.14 BNII IJ 315-3.08-0.66 UPCOMING IPO'S Company PT Arita Prima Indonesia PT Grand Kartech PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Valve Distributor Trade & Service 200-230 275.00 21 Oct-23 Oct 2013 29 Oct 2013 Electronic Manufacture 100-160 30 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Lautandhana Securindo AAA Securities Investindo Nusantara Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

10 October 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ASII 64.00 Cash Dividend 10-Oct-13 11-Oct-13 17-Oct-13 31-Oct-13 DVLA 12.50 Cash Dividend 11-Oct-13 16-Oct-13 18-Oct-13 25-Oct-13 NIPS 10:8 Stock Bonus 17-Oct-13 18-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 MYOR 6:1 Stock Bonus 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 31-Oct-13 HEXA $266 Cash Dividend 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 08-Nov-13 BRAM 75.00 Cash Dividend 21-Oct-13 22-Oct-13 24-Oct-13 08-Nov-13 KOBX 5.00 Cash Dividend 22-Oct-13 23-Oct-13 25-Oct-13 11-Nov-13 ITMG 1014.00 Cash Dividend 29-Oct-13 30-Oct-13 01-Nov-13 15-Nov-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BACA Rights Issue 537:236 102.00 02 Oct-13 03 Oct-13 09 Oct - 18 Oct 13 LCGP Rights Issue 1:3 350 04 Oct-13 07 Oct-13 11 Oct - 18 Oct 13 PKPK Rights Issue 1:42 250 07 Oct-13 08 Oct-13 16 Oct - 22 Oct 13 MAYA Rights Issue 8:1 780-925.00 07 Oct-13 08 Oct-13 16 Oct - 22 Oct 13 NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PTBA RUPSLB 10-Oct-13 LCGP RUPSLB 10-Oct-13 BORN RUPST 16-Oct-13 ROTI RUPSLB 17-Oct-13 PTPP RUPSLB 23-Oct-13 INCF RUPSLB 31-Oct-13 BWPT RUPSLB 06-Nov-13 ICON RUPSLB 06-Nov-13 IATA RUPSLB 07-Nov-13 HMSP RUPSLB 18-Nov-13

10 10 October October 2013 2013 MEDC S1 2550 R1 2675 Trend Grafik Major Up Minor Down MEDC - Daily 10/9/2013 Open 2550, Hi 2650, Lo 2525, Close 2625 (2.9%) Auto Trading System(19,19) = 2,245.84, Fractal Up = 2,975.00, Fractal Down = 2,550, MA(Clos e,5) = 2,50, MA1(Close,8) = 2,578.13 S2 2425 R2 2800 2625 2,523,000 3,000 2,975 2,918.16 2,800 2,678.75 2,625 2,600 2,578.13 2,560 2,550 2,400 2,439.34 2,245.84 2,200 2,000 1,800 Candle chart indikasi potensi rebound 1,600 Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2600-Rp2800 Entry Rp2625, take Profit Rp2800 Stochastics 6.94 Positif MACD -16.5 Positif True Strength Index (TSI) -23.22 Positif Bollinger Band (Mid) 2679 Negatif MA5 2560 Positif 1,400 MEDC - Stochastic %D(5,3,3) = 20.63, Stochastic %K = 37.30, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 5 37.3016 37.3016 3 20.6349 1 20.6349 20 MEDC - MACD (6,9) = -16.46, Signal() = -21.69 1 10-16.4597 - -21.6911 MEDC - TSI(3,5,3) = -23.22 10 0000 - -23.222 - -44.804 - - INDF S1 6650 R1 6800 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 6500 R2 6950 6700 Candle chart menunjukan sinyal positif Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6650-Rp6950 Entry Rp6700, take Profit Rp6950 Stochastics 48.05 Positif MACD -20.7 Positif True Strength Index (TSI) -42.72 Positif Bollinger Band (Mid) 6808 Negatif MA5 6750 Negatif INDF - Daily 10/9/2013 Open 6650, Hi 6800, Lo 6650, Close 6700 (%) Auto Trading System(19,19) = 5,909.10, Fractal Up = 7,100, Fractal Down = 6,450, MA(Clos e,5) = 6,750, MA1(Close,8) = 6,843.75, 8,000 7,500 7,175,000 7,109.62 7,100 7,000 6,843.75 6,807.5 6,750 6,700 6,500 6,505.38 6,450 6,000 5,909.1 5,500 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 12.80, Stochastic %K = 15.87, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 5 20 3 15.873 15.873 1 12.8042 INDF - MACD (6,9) = -20.67, Signal() = -12.17 15 12.8042 10 5-12.1736-20.675-5 -10 INDF - TSI(3,5,3) = -42.72 0000 - - -33.8784 - -42.7177 -

10 10 October October 2013 2013 SMGR S1 13300 R1 13800 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 12800 R2 14300 13600 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area upper band Trading range Rp13500-Rp14300 Entry Rp13600, take Profit Rp14300 Stochastics 8.61 Positif MACD -82.9 Positif True Strength Index (TSI) -11.71 Positif Bollinger Band (Mid) 13883 Negatif MA5 13190 Positif SMGR - Daily 10/9/2013 Open 13300, Hi 13650, Lo 13150, Close 13600 (3.4%) Auto Trading System(19,19) = 12,468.72, Fractal Up = 15,500, Fractal Down = 13,000, MA(Close,5) = 13,190, MA1(Close,8) = 19,000 18,000 17,000 8,810,500 16,000 15,500 15,386.6 15,000 14,000 13,882.5 13,600 13,193.8 13,000 13,190 13,000 12,000 12,468.7 12,378.4 11,000 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 27.94, Stochastic %K = 49.29, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 49.2941 49.2941 27.9425 27.9425 20 SMGR - MACD (6,9) = -82.86, Signal() = -118.01 300 200 100-82.8553 0-100 -118.012-200 -300 SMGR - TSI(3,5,3) = -11.71 10 0000 - -11.712 - -25.8281 - - PTBA S1 12600 R1 13450 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 11750 R2 14300 13100 PTBA - Daily 10/9/2013 Open 12500, Hi 13350, Lo 12500, Close 13100 (3.6%) Auto Trading System(19,19) = 11,632.02, Fractal Up = 14,050, Fractal Down = 12,100, MA(Clos e,5) = 12,600, MA1(Close,8) = 16,000 15,000 1,492,500 14,050 14,000 13,963.7 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area lower band 13,100 13,000 12,970 12,600 12,543.8 12,000 12,100 11,976.3 11,632 11,000 10,000 9,000 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 56.75, Stochastic %K = 74.87, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 74.8718 74.8718 56.7535 56.7535 Trading range Rp13000-Rp14300 Entry Rp13100, take Profit Rp14300 Stochastics 16.95 Positif MACD -9.4 Positif True Strength Index (TSI) 19.95 Positif Bollinger Band (Mid) 12970 Positif MA5 12600 Positif PTBA - MACD (6,9) = -9.44, Signal() = -51.42 PTBA - TSI(3,5,3) = 19.95 300 200 100-9.43989 0-51.4166-100 -200-300 19.9457 0000 - -6.05776 - - -

10 10 October October 2013 2013 GJTL S1 2250 R1 2450 Trend Grafik Major UP Minor Down S2 2050 R2 2650 2375 Candle chart indikasi potensi rebound Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2225-Rp2500 Entry Rp2375, take Profit Rp2500 Stochastics 15.55 Positif MACD -0.6 Positif True Strength Index (TSI) -5.33 Positif Bollinger Band (Mid) 2316 Positif MA5 2265 Positif GJTL - Daily 10/9/2013 Open 2225, Hi 2400, Lo 2200, Close 2375 (8.0%) Auto Trading System(19,19) = 2,590, Fractal Up = 2,575.00, Fractal Down = 2,225.00, MA(Close,5) = 2,265.00, MA1(Close,8) = 2,275.00, GJTL - Stochastic %D(5,3,3) = 33.23, Stochastic %K = 47.86, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 GJTL - MACD (6,9) = -0.61, Signal() = -5.39 GJTL - TSI(3,5,3) = -5.33 3,600 3,200 2,800 3,068,000 2,590 2,575 2,461.4 2,400 2,375 2,316.25 2,275 2,265 2,000 2,225 2,171.1 1,600 10 47.8571 47.8571 33.2275 33.2275 20-0.612022-5.38583 - - - - -10 10 0000-5.33201 - - -29.3239 - - -10 ADRO S1 930 R1 1030 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 830 R2 1130 990 ADRO - Daily 10/9/2013 Open 920, Hi 1000, Lo 900, Close 990 (7.6%) Auto Trading System(19,19) = 802.13, Fractal Up = 950, Fractal Down = 890, MA(Close,5) = 932.00, MA1(Close,8) = 918.75, MA2(Close,20) 1,600 1,400 Candle chart indikasi potensi rebound 122,155,00 1,200 990 989.08 950 1,000 934.5 932 918.75 890 800 879.92 802.133 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp980-Rp1130 Entry Rp990, take Profit Rp1130 Stochastics 29.55 Positif MACD 4.8 Positif True Strength Index (TSI) 28.22 Positif Bollinger Band (Mid) 935 Positif MA5 932 Positif ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 45.29, Stochastic %K = 58.08, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ADRO - MACD (6,9) = 4.76, Signal() = 0.81 ADRO - TSI(3,5,3) = 28.22 600 9 7 58.0808 58.0808 5 45.2862 3 45.2862 1 1 4.76438 0.805104-1 - -3 28.2168 9.81155-0000 - - -

10 October 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 08/09/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 20100 20100 21000 18700 19550 20400 21250 Positif Positif Positif 21750 17900 LSIP Trading Sell 1410 1410 1370 1300 1370 1440 1510 Positif Negatif Negatif 1670 1230 SGRO Trading Sell 1790 1790 1760 1760 1780 1800 1820 Positif Negatif Negatif 1920 1620 Mining BUMI Trading Buy 485 485 520 420 460 500 540 Positif Positif Positif 550 395 PTBA Trading Buy 13100 13100 14300 11750 12600 13450 14300 Positif Positif Positif 14150 11900 ADRO Trading Buy 990 990 1130 830 930 1030 1130 Positif Positif Positif 1030 820 MEDC Trading Buy 2625 2625 2800 2425 2550 2675 2800 Positif Positif Positif 3000 1990 INCO Trading Buy 2500 2500 2600 2375 2450 2525 2600 Positif Positif Positif 2725 2050 ANTM Trading Sell 1470 1470 1420 1400 1450 1500 1550 Positif Negatif Negatif 1540 1250 TINS Trading Buy 1620 1620 1680 1540 1590 1640 1690 Positif Positif Positif 1650 1170 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 13600 13600 14300 12800 13300 13800 14300 Positif Positif Positif 16100 11350 INTP Trading Buy 19350 19350 20200 18400 19000 19600 20200 Positif Positif Positif 21900 16500 SMCB Trading Sell 2325 2325 2225 2225 2300 2375 2450 Negatif Negatif Negatif 2625 2000 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6550 6550 6300 6300 6450 6600 6750 Negatif Negatif Positif 7500 5100 GJTL Trading Buy 2375 2375 2500 2050 2250 2450 2650 Positif Positif Positif 2575 1670 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6700 6700 6950 6500 6650 6800 6950 Positif Positif Negatif 7200 5350 GGRM Trading Sell 34450 34450 33300 33250 34100 34950 35800 Positif Negatif Negatif 43900 32000 UNVR Trading Sell 30250 30250 29650 29650 30100 30550 31000 Negatif Negatif Negatif 33300 26600 KLBF Trading Buy 1340 1340 1400 1280 1320 1360 1400 Positif Negatif Positif 1440 1110 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1420 1420 1480 1360 1400 1440 1480 Positif Positif Negatif 1850 1180 ASRI Trading Sell 600 600 570 570 590 610 630 Negatif Negatif Negatif 760 445 WIKA Trading Buy 1840 1840 1900 1770 1820 1870 1920 Positif Positif Negatif 2125 1350 ADHI Trading Buy 1860 1860 1920 1780 1830 1880 1930 Positif Positif Negatif 2275 1510 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 5250 5250 5050 5050 5200 5350 5500 Negatif Negatif Negatif 5600 4875 JSMR Trading Buy 5700 5700 5850 5550 5650 5750 5850 Positif Positif Positif 5850 5050 ISAT Trading Sell 4275 4275 4175 4175 4250 4325 4400 Positif Negatif Negatif 4450 3975 TLKM Trading Buy 2275 2275 2375 2150 2225 2300 2375 Positif Positif Positif 2450 1950 CMNP Trading Buy 3225 3225 3400 2950 3125 3300 3475 Positif Positif Positif 3900 3000 Finance BMRI Trading Buy 8700 8700 9000 8300 8550 8800 9050 Positif Positif Positif 10300 6250 BBRI Trading Sell 7900 7900 7600 7600 7800 8000 8200 Negatif Negatif Positif 8650 6200 BBNI Trading Buy 4375 4375 4500 4275 4350 4425 4500 Positif Positif Positif 5000 3375 BBCA Trading Buy 10400 10400 10750 10050 10300 10550 10800 Positif Positif Negatif 12500 8450 BDMN Trading Sell 4000 4000 3925 3925 3975 4025 4075 Negatif Negatif Negatif 4225 3725 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18200 18200 19650 16350 17450 18550 19650 Positif Positif Positif 18300 14700 MPPA Trading Sell 2350 2350 2200 2100 2250 2400 2550 Negatif Negatif Positif 2350 1800