Aplikasi Aljabar Boolean dalam Sistem Digital

dokumen-dokumen yang mirip
3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

Fungsi Kompleks. (Pertemuan XXVII - XXX) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

CATATAN KULIAH Pertemuan I: Pengenalan Matematika Ekonomi dan Bisnis

Menentukan Pembagi Bersama Terbesar dengan Algoritma

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

Definisi Integral Tentu

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma untuk Menghitung Bilangan Fibonacci

Balas Additive Algorithm, Algoritma Branch & Bound untuk Binary Integer Programming

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Sistem dalam Persamaan Keadaan

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

Matematika Terapan Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

SIFAT-SIFAT SEMIGRUP SIMETRIS INTERVAL

Homomorfisma Pada Semimodul Atas Aljabar Max-Plus

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

Definisi Aljabar Boolean

MATEMATIKA DISKRIT FUNGSI

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

Bab III Metoda Taguchi

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

Bab 3 Metode Interpolasi

Himpunan Kritis Pada Graph Caterpillar

Aljabar Boolean. Bahan Kuliah Matematika Diskrit

2 BARISAN BILANGAN REAL

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: a. memeriksa apakah suatu pemetaan merupakan operasi;

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan

SINYAL WAKTU Pengolahan Sinyal Digital Minggu II

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

TUGAS ANALISIS REAL LANJUT. a b < a + A. b + B < A B.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi suatu ring serta

B a b 1 I s y a r a t

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

PDP 03 Tipe Data, Operator dan Expresi

UKURAN PEMUSATAN DATA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ruang Vektor. Definisi (Darmawijaya, 2007) Diketahui (V, +) grup komutatif dan (F,,. ) lapangan dengan elemen identitas

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

Aljabar Boolean. Rinaldi Munir/IF2151 Mat. Diskrit 1

Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Pelabelan E-cordial pada Graf Hasil Cartesian Product

Aljabar Boolean. Matematika Diskrit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

PENYAJIAN ISI DAFTAR MATEMATIKA SEBAGAI NILAI FUNGSI POLINOM

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

BAB 4 LIMIT FUNGSI Standar Kompetensi Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI p-chart

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar (pengertian) yang akan digunakan dalam. pembahasan penelitian. 2.

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

DISTRIBUSI KHUSUS YANG DIKENAL

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT

4.7 TRANSFORMASI UNTUK MENDEKATI KENORMALAN

RING MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF. Achmad Abdurrazzaq, Ari Wardayani, Suroto Universitas Jenderal Soedirman

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

Aji Wiratama, Yuni Yulida, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI

Himpunan/Selang Kekonvergenan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Solusi Pengayaan Matematika

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT

Transkripsi:

Aplikasi Aljabar Boolea dalam Sistem Digital Arettha Septiez 354093 Program Studi Tekik Iformatika Sekolah Tekik Elektro da Iformatika Istitut Tekologi Badug, Jl. Gaesha Badug 403, Idoesia 354093@std.ste.itb.ac.id Abstract Sistem Digital adalah salah satu sistem elektroika yag meguaka kosep diskrit Boolea dalam pemecaha masalah. Sistem Digital bergua utuk mempermudah komputasi masuka dari ligkuga yag umumya bersifat kotiu Keywords Boolea, Diskrit, Sistem Digital. sistem kerjaya. Sistem Digital megguaka operaopera yag sama dega yag diguaka pada Aljabar Boolea. Dalam praktikya Sistem Digital megguaka Gerbag yag mejadi opera dalam sistemya. Gerbag-gerbag ii yag atiya aka meetuka apakah keluara-keluara sudah dapat diberika haya berdasarka kodisi masukaya. I. PENDAHULUAN Dewasa ii, kehidupa semaki tidak dapat dipisahka dari tekologi. Dari keperlua sederhaa higga keperlua kompleks, hampir semua megguaka alat elektroik. Cotoh dari keperlua sederhaa adalah keperlua seharihari atau keperlua rumah tagga, misalka utuk meghilagka kusut dari baju, diperluka setrika. Utuk medapatka peeraga di tempat tapa lampu, diperluka seter. Seirig dega berjalaya waktu, tekoloi yag beredar tetuya semaki caggih. Utuk itu, kedali sederhaa seperti sekedar mematika ataupu meyalaka sistem mejadi perhatia utama. Salah satu cotoh sederhaa adalah saklar. Ragkaia yag megguaka saklar meetuka apakah ragkaia tersebut dalam kodisi terhubug atau tidak. Saklar memudahka peggua utuk meyalaka atau mematika sistem. Pegguaa saklar adalah salah satu cotoh peerapa Aljabar Boolea dalam sebuah sistem ragkaia dimaa kodisi hidup da matiya sistem ditetuka oleh peggua.aljabar Boolea membatu memudahka pegedalia dasar pada suatu tekologi. Pada zama moder ii, mulai bayak dikembaga sistem saklar yag masukaya tidak dilakuka maual oleh mausia tetapi membaca kodisi ligkugaya. Salah satu cotoh sederhaaya adalah alarm. Dalam hal ii, alarm meyala tergatug dari iput dari ligkuga yag memeuhi kodisi meyala sistemya. Sebagai cotoh, alarm weker aka meyala jika jam sudah meujukka waktu tertrtu da alarm kebakara aka meyala jika medeteksi adaya paas. Alarm adalah salah satu peerapa Aljabar Boolea tigkat lajut yag berama sistem digital, dimaa dalam hal ii sistem tidak melihat odisi rakaia melaika kodisi masuka utuk meetuka apakah keluara dapat dikeluraka atau tidak Pada makalah ii aka dibahas bagaimaa Sistem Digital megaplikasika kosep Aljabar Boolea dalam II. ALJABAR BOOLEAN A. Pegertia Aljabar Boolea Aljabar Boolea adalah struktur aljabar yag memiliki basis bier, yaitu da 0, sesuai dega tipe data Boolea, yaitu true da false. Suatu sistem aljabar disebut Aljabar Boolea jika memeuhi Postulat Hutigto, yaitu formula dari eam aksioma yag dikemukaka oleh Edward Vermilye Hutigto. Postulat Hutigto : Misalka terdapat dua buah operator bier + da, sebuah operator uer, da B adalah himpua yag didefiisika dega operator-operator tersebut dega da 0 sebagai dua eleme berbeda, maka utuk setiap a, b, c yag merupaka eleme dari B berlaku aksiomaaksioma sebagai berikut,. Closure (i) a + b ϵ B (ii) a b ϵ B. Idetitas (i) a + 0 = a (ii) a = a 3. Komutatif (i) a + b = b + a (ii) a b = b a 4. Distributif (i) a ( b + c ) = ( a b ) + ( a c ) (ii) a + ( b c ) = ( a + b ) ( a + c ) 5. Kompleme (i) a + a = (ii) a a = 0 6. Terdapat palig sedikit dua eleme a, b ϵ B dega a b Terdapat juga aksioma lai yag berlaku utuk aljabar Boolea, yaitu :. Idempote Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

(i) a + a = a (ii) a a = a. Asosiatif (i) (a + b) + c = a + ( b + c) (ii) (a b) c = a (b c) Sifat-sifat aljabar Boolea memiliki beberapa perbedaa dega sifat aljabar biasa, seperti:. Pada hukum distributif kedua, diyataka bahwa a + (b c) = (a + b) (a + c). Hal tersebut tidak berlaku pada aljabar biasa karea pada aljabar biasa, b da c tetap harus dikalika terlebih dahulu.. Aljabar Boolea tidak memiliki kebalika dari pejumlaha da perkalia, oleh karea itu, aljabar Boolea tidak memiliki operasi peguraga da pembagia layakya aljabar biasa. 3. Aljabar biasa tidak memiliki operator kompleme. 4. Aljabar biasa memperlakuka himpua bilaga real sebagai eleme yag tak berhigga bayakya, sedagka aljabar Boolea memperlakuka himpua eleme B yag masih belum didefiisika. Aka tetapi pada aljabar Boolea dua-ilai, himpua B didefiisika sebagai himpua yag memiliki dua ilai, yaitu da 0. Karea defiisi himpua B utuk aljabar Boolea masih belum jelas, utuk meyataka aljabar Boolea, harus terlebih dahulu dilakuka:. Peetua eleme himpua B. Peetua atura operasi utuk operator bier da operator uer 3. Himpua B da masig-masig operator harus memeuhi Postulat Hutigto. B. Aljabar Boolea Dua-Nilai Telah dijelaska bahwa himpua B pada aljabar Boolea belum terdefiisi. Aka tetapi, terdapat jeis aljabar Boolea yag umum da sagat bayak dipakai, yaitu aljabar Boolea dua-ilai. Aljabar Boolea dua-ilai didefiisika sebagai himpua B yag memiliki dua eleme yaitu da 0 (B = {0, }), operator bier + da, da operator uer. Atura operasi utuk operator-operator tersebut adalah sebagai berikut: Tabel - Operasi Perkalia a b a b 0 0 0 0 0 0 0 Tabel - Operasi Pejumlaha a b a + b 0 0 0 0 0 Tabel -3 Operasi Kompleme a a 0 0 C. Hukum-Hukum pada Aljabar Boolea Berikut ii adalah hukum-hukum yag berlaku pada aljabar Boolea:. Idetitas (i) a + 0 = a (ii) a = a. Kompleme (i) a + a = (ii) aa = 0 3. Ivolusi (i) (a ) = a 4. Distributif (i) a (b + c) = (a b) + (a c) (ii) a + (b c) = (a + b) (a + c) 5. Komutatif (i) a + b = b + a (ii) ab = ba 6. Idempote (i) a + a = a (ii) a a = a 7. Domiasi (i) a + = (ii) a 0 = 0 8. Peyerapa (i) a + ab = a (ii) a(a + b) = a 9. Asosiatif (i) (a + b) + c = a + ( b + c) (ii) (a b) c = a (b c). De Morga (i) (a + b) = a b (ii) (ab) = a + b. 0/ (i) 0 = (ii) = 0 D. Fugsi Boolea Fugsi Boolea adalah fugsi yag dibetuk oleh beberapa variabel Boolea. Fugsi dega variabel dapat diyataka dega f(x, x,, x ). Cotoh utuk fugsi dega tiga variabel x, y, da z adalah f ( x, y, z) yz dega x, y, da z berilai atau 0. Fugsi Boolea memiliki beberapa operasi, yaitu: Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

. Pejumlaha ( f g)( x f ( x. Perkalia ( fg)( x g( x ) ) g( x ) ) f ( x ) () 3. Kompleme (dapat megguaka hukum De Morga) Fugsi Boolea memiliki betuk kaoik. Betuk kaoik tersebut terdiri dari dua macam, yaitu:. SOP (Sum of Product), pejumlaha dari kali hasil. Dapat disebut juga maxterm dega lambag M. Betukya : x + x + + x Notasi :. POS (Product of Sum), perkalia dari hasil jumlah. Dapat disebut juga miterm dega lambag m. Betukya : x x x Notasi : Tabel -4 (Muir, 6) x y Miterm Maxterm Suku Lambag Suku Lambag 0 0 x y m 0 x + y M 0 0 x y m x + y M 0 xy m x + y M xy m 3 x + y M 3 Cotoh pegguaa:. SOP f x, y y m ( m3. POS f x, ( x ( x ) M (,3) ( 0M E. Peta Karaugh (0,) Peta Karaugh atau K-Map adalah tabel yag masigmasig selya merepresetasika kombiasi variabel yag berbeda-beda dari fugsi Boolea. Peta Karaugh berfugsi utuk membatu peyederhaaa fugsi Boolea.. Dua variabel Tabel -5 Peta Karaugh Dua Variabel x\y 0 0 x y x y xy xy. Tiga variabel Tabel -6 Peta Karaugh Tiga Variabel x/yz 0 0 x y z x y z x yz x yz xy z xy z xyz xyz () ) (3) (4) 3. Empat variabel Tabel -7 Peta Karaugh Empat Variabel w x y z w x y z w x yz w x yz 0 w xy z w xy z w xyz w xyz wxy z wxy z wxyz wxyz wx y z wx y z wx yz wx yz Masig-masig tabel aka berisi 0 atau, bergatug dega fugsi Boolea yag aka dibuat peta Karaughya. 0 artiya kodisi tidak terdapat dalam fugsi, sedagka artiya kodisi terdapat dapam fugsi. Cotoh fugsi (Muir, 6): f ( w, x, y, z) w' z w' yz w' x z w' xyz w' xy wxy ' z wxyz wxyz ' w w z w yz Peta Karaugh-ya: Tabel -8 Peta Karaugh Fugsi (5) 0 0 0 0 0 0 Suatu fugsi belum tetu berada pada betuk yag palig sederhaa. Peyederhaaa fugsi Boolea dega peta Karaugh dapat dilakuka dega lagkah-lagkah berikut:. Megelompokka sel yag berilai da salig bersisia dega membetuk pasaga ( eleme), quad (4 eleme), atau oktet (8 eleme).. Megelimiasi huruf yag represetasi bierya berbeda dalam kelompok tersebut. Cotoh peyederhaaa fugsi (5): Tabel -9 Peta Karaugh Fugsi (5) dega Pegelompokka Fugsi disederhaaka mejadi: f ( w, x, y, z) z y w (6) Tekik pegguluga juga dapat dilakuka utuk peyederhaaa peta Karaugh. (5) Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

Gambar - Pegguluga Kiri-Kaa (Sumber: http://www.allaboutcircuits.com/textbook/digital/chpt- 8/logic-simplificatio-karaugh-maps/) Selai pegguluga kiri-kaa, dapat juga dilakuka pegguluga atas-bawah ataupu meyatuka pojokpojokya seperti pada Gambar - III. SISTEM DIGITAL Sistem digital adalah sistem elektroika yag dalam prosesya megolah ilai-ilai diskrit. Sistem Digital sagat serig megguaka eleme-eleme logika. Sistem Digital mejadi terobosa dalam meagai iput yag berupa kotiu. Sistem digital dapat merubah ilai yag tidak teratur dalam betuk diskrit atau digit-digit agka. Sistem digital dimodelka dega gerbag logika. Terdapat tiga gerbag logika dasar pada sistem digital, yaitu gerbag AND, OR, da NOT (Sagosaya, 997).. Gerbag AND Gambar 3- Gerbag AND Gerbag ii megoperasika iput bier dega operator (perkalia). Misalka terdapat iput A da B, gerbag aka meghasilka output AB jika A da B berilai atau true.. Gerbag OR Gambar - Pegelompokka Pojok-Pojok Peta Karaugh (Sumber: http://www.allaboutcircuits.com/textbook/digital/chpt- 8/larger-4-variable-karaugh-maps/) Selai kodisi da 0, terdapat juga kodisi do t care, yaitu kodisi yag ilaiya dapat diabaika. Misalka pada seve segmet utuk satu digit agka yag meerima masuka bier dega ukura 4 bit, masuka yag ilaiya desimalya melebihi 9 (-) masuk ke dalam kodisi do t care. Kodisi tersebut dapat dilambagka dega X. X dapat diperlakuka sebagai atau 0 tetapi tidak keduaya utuk X yag sama. Cotohya, terdapat fugsi f ( x, y (7) dega kodisi do t care d( x, peta Karaugh-ya: Tabel. Peta Karaugh Fugsi (7) da (8) (8) Gambar 3- Gerbag OR Gerbag ii megoperasika iput bier dega operator + (pejumlaha). Misalka terdapat iput A da B, gerbag aka meghasilka output A + B jika setidakya salah satu dari A atau B berilai atau true. 3. Gerbag NOT Gambar 3-3 Gerbag NOT Gerbag ii megoperasika iput bier dega operator (kompleme). Misalka terdapat iput A, gerbag aka meghasilka (A) jika A memasuki gerbag tersebut. Selai gerbag-gerbag dasar tersebut, terdapat beberapa gerbag turua yag dipakai dalam sistem digital. Gerbag-gerbag tersebut adalah:. Gerbag NAND X pada x y diaggap sebagai, sehigga dikelompokka dega xy. Fugsi yag telah disederhaaka: f ( x, (9) Gambar 3-4 Gerbag NAND Gerbag ii megoperasika iput bier dega operator gabuga da (kompleme da perkalia). Misalka terdapat iput A da B, Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

gerbag aka meghasilka (AB) jika setidakya salah satu dari A atau B berilai 0 atau false.. Gerbag NOR Gambar 3-5 Gerbag NOR Gerbag ii megoperasika iput bier dega operator gabuga da + (kompleme da pejumlaha). Misalka terdapat iput A da B, gerbag aka meghasilka (A + B) jika A da B berilai 0 atau false. 3. Gerbag XOR atau EOR Gambar 3-6 Gerbag XOR Gerbag ii aka meghasika ilai atau true jika A da B memiliki ilai yag berbeda satu sama lai. 4. Gerbag XNOR atau ENOR Seve segmet adalah alat elektroik yag dipakai utuk meampilka agka melalui kombiasi-kombiasi segmeya. Masig-masig segme aka meyala sesuai dega masuka bier yag diterima oleh gerbag logika pada sistem digital seve segmet tersebut. Misalka terdapat seve segmet yag merepresetasika bilaga 0-9 yag meerima masuka bier sebayak 4 bit. Masig-masig bit direpresetasika dega w, x, y, z (terurut dari most sigificat bit higga least sigificat bit). Dibuat peta Karaugh utuk masigmasig segme utuk medapatka fugsi keaktifa segme. melambagka bahwa segme aktif, sedagka 0 melambagka bahwa segmetidak aktif. Perlu diperhatika bahwa kodisi do t care, yaitu kodisi saat masuka bit melebihi 9 (-) diaggap sebagai kodisi yag tidak aka memiliki keluara sehigga dilambagka dega 0. Tabel 4- Peta Karaugh utuk Segme a 0 0 0 0 0 Gambar 3.7 Gerbag XNOR Gerbag ii aka meghasila ilai atau true jika A da B memiliki ilai yag sama (samasama atau sama-sama 0). IV. APLIKASI ALJABAR BOOLEAN PADA SISTEM DIGITAL Salah satu aplikasi aljabar Boolea pada sistem digital adalah pegguaa peta Karaugh utuk meetuka fugsi segmet pada seve segmet. a w' y w' xz wxy ' Tabel 4- Peta Karaugh utuk Segme b 0 0 0 0 0 b w' yz Tabel 4-3 Peta Karaugh utuk Segme c 0 0 0 0 () () c w' z x () Gambar 4- Seve Segmet Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

Tabel 4-4 Peta Karaugh utuk Segme d 0 Tabel 4-6 Peta Karaugh utuk Segme f 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 d w' y w' y w x z Tabel 4-5 Peta Karaugh utuk Segme e 0 0 (3) f w' x x w Tabel 4-7 Peta Karaugh utuk Segme g 0 0 (5) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 e w' y (4) g wxy ' w y w' y (6) Berikut ii adalah ragkaia gerbag logika utuk fugsi-fugsi segme dari seve segmet tersebut: Gambar 4- Gerbag Logika Seve Segmet Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06

V. SIMPULAN Aljabar Boolea merupaka dasar dari sistem digital. Sistem digital pada umumya megguaka gerbag logika utuk melakuka proses-proses yag dibutuhka sebagai represetasi operasi logika pada aljabar boolea. Sistem Digital haya megluarka dua macam ilai, yaitu da 0, sama dega Aljabar Boolea dega True da False. VI. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama saya memajatka puji syukur kepada Tuha Yag Maha Esa yag telah melimpahka berkat da rahmat-nya dalam pegerjaa makalah ii higga makalah ii dapat diselesaika. Saya juga megucapka terima kasih pada Dr. Ir. Rialdi Muir, MT. da Dra. Harlili S., M.Sc. selaku dose Matematika Diskrit prodi Tekik Iformatika ITB atas bimbigaya. Tidak lupa saya ucapka terima kasih kepada tema-tema yag telah memberika ispirasi dalam peyempuraa makalah ii. REFERENCES [] Slide Slide Presetasi Aljabar Boolea Tekik Iformatika Uiversitas Pasuda Diakses pada 9 Desember 05, pukul.3 WIB [] http://www.ee.surrey.ac.uk/projects/cal/digitallogic/gatesfuc/idex.html Diakses pada 9 Desember 05, pukul 0.56 WIB [3] Slide Presetasi EL095: Boolea Algebra Diakses pada Desember 05, pukul.5 WIB [4] Muir, Rialdi. 6. Diktat Kuliah IF0 Matematika Diskrit. Badug: Program Studi Tekik Iformatika STEI ITB. PERNYATAAN Dega ii saya meyataka bahwa makalah yag saya tulis ii adalah tulisa saya sediri, buka sadura, atau terjemaha dari makalah orag lai, da buka plagiasi. Badug, 8 Desember 05 Arettha Septiez (35493) Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahu 05/06