DAILY REPORT 15 November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 25 November 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 19 November 2013

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 21 March 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 19 March 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 03 Desember 2013

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT. 11 October 2013

R i Danareksa Research Institute

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

WEEKLY REPORT 11 November 2013

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 11 September 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 15 April 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 23 September 2015

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 17 Desember 2013

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 29 September 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 23 Aug 2017

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 10 Aug 2017

Transkripsi:

DAILY REPORT 15 November 2013 NEWS HEADLINES ASII penjualan mobil Oktober 2013 naik 17,05% yoy ASII penjualan sepeda motor Oktober 2013 naik BWPT telah menentukan calon pemegang saham barunya PALM tetap harga right issue sebesar Rp 420 per saham SULI ekspansi pembangkit Pembangunan pabrik Baja KRAS - Posco akan selesai tepat waktu SMGR bersedia ambilalih saham Semen Kupang milik pemerintah JSMR siapkan capex Rp 3,5 triliun JSMR melalui anak usahanya akan bangun hotel dan perumahan CMNP berharap BPJT berikan izin pelebaran jalan tol dalam kota PTPP targetkan kontribusi recurring income meningkat 15% Grup Salim akuisisi Roxas Holdings MYOR incar pertumbuhan pendapatan 15% tahun depan 7-Eleven kontribusi 64% pendapatan MDRN BBLD terbitkan MTN senilai Rp 150 miliar BBRI kelola aset trustee Rp 9,1 triliun BBNI bidik bisnis internasional Rp 1,04 triliun BBNI dan Pegadaian bekerjasama untuk BNI Smart Remittance Logindo Samudramakmur akan lepas 193.27juta saham ke publik JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Trend pergerakan IHSG dalam p ekan Support ini masih Level berpeluang positif. 4333/4299/4274 Indikasi dari leading indikator teknikal menunjukan Resistance Level sinyal upside bagi 4392/4417/4451 indeks. Dari indikator MACD yang terbentuk pergerakan dari MACD line dan signal line menunjukan sinyal Major Trend Down positif. Demikian indikator Stochastic pergerakan dari garis cepat dan lambat Minor Trend mengindikasikan uptrend. Down JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4367.371 +65.480 4,429 4,744.726 LQ-45 728.902 +14.104 1,579 2,947.899 MARKET REVIEW Sentimen eksternal dari AS berhasil mendorong IHSG bergerak naik pada perdagangan kemarin. IHSG naik sebesar 65,48 poin (1,522%) dan ditutup di level 4.367,371 dari posisi sebelumnya di level 4.301,891. Seluruh sektor perdagangan mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor finansial sebesar 2,572%. Sentimen positif dari AS muncul menyusul adanya sinyal dari Janet Yellen untuk mempertahankan stimulus AS. Dalam draft pidatonya yang akan disampaikan dalam uji kelayakan hari Kamis (14/11) waktu Amerika, Yellen menyatakan bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS saat ini masih jauh di bawah potensi. Ia juga menambahkan bahwa the Fed baru akan mengurangi stimulus ketika adanya perbaikan ekonomi secara signifikan. Selain sentimen tersebut, berkurangnya defisit neraca berjalan Indonesia pada 3Q13 juga menjadi sentimen positif yang mendukung kenaikan IHSG. Defisit neraca berjalan mengecil menjadi USD 8,45 miliar (3,8% dari GDP) pada 3Q13 kemarin dibandingkan USD 9.95 miliar pada 2Q13 (4,4% dari GDP). Dari Jepang dilaporkan bahwa pertumbuhan GDP Jepang di 3Q13 melamban menjadi 0,5% QoQ dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,9% QoQ pada 2Q13. Hasil ini semakin memperkuat spekulasi bahwa bank sentral Jepang akan menambah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sentimen ini bersamaan dengan depresiasi Yen dan sentimen dari AS mengenai pernyataan Yellen berhasil mengangkat indeks Nikkei 225 naik sebesar 309,25 poin (2,12%) dan ditutup di level 14.876,41 dari level 14.576,16. Indeks Shanghai Composite juga naik setelah terkoreksi sehari sebelumnya menyusul kekecewaan dari hasil rapat plenum China. Indeks ini ditutup di level 2.100,51 dari level 2.087,94, atau naik sebesar 12,57 poin (0,6%). Kenaikan juga dialami oleh indeks Hang Seng yang ditutup naik sebesar 185,32 poin (0,82%) di level 22.649,15 dari posisi sebelumnya di level 22.463,83. Dari kawasan Eropa, pertumbuhan GDP Jerman melamban menjadi 0,3% QoQ pada 3Q13 dibandingkan 0,7% QoQ pada kuartal sebelumnya. Sedangkan, perekonomian Perancis dan Italia justru mengalami kontraksi sebesar 0,1% QoQ. Data ini semakin memperkuat indikasi terhambatnya pemulihan ekonomi di Eropa. Sementara itu, mayoritas indeks di kawasan Eropa tentatif bergerak menguat didukung spekulasi dipertahankannya kebijakan QE menyusul pernyataan Janet Yellen. MARKET VIEW Pemerintah akan mengoptimalkan sejumlah fasilitas insentif pembiayaan infrastruktur, serta komitmen untuk menyederhanakan pola perizinan di Indonesia. Pemerintah melakukan hal ini guna memberikan kemudahan para pengusaha untuk berbisnis di Indonesia, diharapkan langkah pemerintah tersebut akan mendorong keterlibatan pihak swasta dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah komitmen terhadap infrastruktur terlihat dari peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2014, dari sebelumnya Rp184,3 triliun di APBN-P 2013, menjadi Rp188,7 triliun. Selain itu, pemerintah terus berupaya untuk menurunkan biaya logistik dari 26% PDB atau 14,08 biaya produk, menjadi 22% PDB atau 10% biaya produk. Dari AS, Yellen dalam testimony untuk nominasinya yang di dengar dihadapan Komite Senat Perbankan akan melanjutkan stimulus bank sentral sampai melihat peningkatan. Yellen diprediksi akan mendapatkan restu dari Senat AS untuk menjadi Ketua Fed berikutnya menggantikan Bernanke pada akhir Januari 2014. Menurutnya perekonomian dan sektor tenaga kerja masih berada di bawah level potensialnya sedangakn tekanan inflasi masih rendah. Inflasi masih berada di bawah target Fed 2% dan diprediksi akan tetap bertahan untuk sementara waktu. Menjadi sinyalemen bahwa stimulus tidak akan dikurangi dalam waktu dekat. Yellen akan dovish dan melanjutkan kebijakan ketua Ben Bernanke, Sikap dari Yellen ini akan memberikan ketenangan sementara bagi pelaku pasar yang sebelumnya terus dicemaskan oleh agenda stimulus AS. Kabar dari Jepang, perekonomian negara ini pada kuartal ketiga tumbuh 0.5% atau melambat dari ekspansi 0.9% pada kuartal kedua, Perlambatan ini disebabkan lemahnya sektor ekspor, seiring turunnya tingkat belanja konsumen, Padahal, Jepang telah mengalirkan uang pada perekonomiannya tahun ini dan meluncurkan stimulus moneter yang agresif untuk mengakhiri deflasi dan kembali menghidupkan prospek pertumbuhan ekonominya. Perlambatan ekonomi Jepang ini masih jauh dari harapan Kebijakan Abenomics. Sentimen positif dari dalam negeri serta adanya dukungan membaiknya bursa AS akibat sentimen dari testimony untuk nominasi Yellen di Komite Senat perbankan, diperkirakan menjadi salah satu faktor bagi IHSG untuk melanjutkan kembali ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini. Indeks Wall street pada perdagangan kemarin waktu AS ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik sebesar 0,35% ke posisi 15876,22 dan indeks Nasdaq menguat sebesar 0,18% ditutup di level 3972,74.

15 November 2013 Astra Internasional (ASII) mencatatkan kenaikan penjualan mobil bulan Oktober 2013 sebesar 17,05% YoY menjadi 62.842 unit dibandingkan Oktober 2012 sebanyak 53.687 unit. Total penjualan selama periode Januari-Oktober 2013 mencapai 541.481 unit atau naik 8,98% YoY dari total penjualan Januar-Oktober 2012 sebanyak 501,460 unit. Penjualan sepeda motor bulan Oktober2013 Astra Internasional (ASII) mencapai 439.641 unit atau naik dibandingkan Oktober 2012 sebanyak 344.335 unit. Sedang penjualan selama periode Januari- Oktober 2013 mencapai 3.931.306 unit atau naik dibandingkan penjualan sepeda motor periode Januari-Oktober 2012 sebanyak 3.423.516 unit. Grup Salim melalui First Pacific Natural Resources Holdings BV akan mengakuisisi 34% saham Roxas Holdings Inc, perusahaan gula terbesar di Filipina. Nilai akuisisi mencapai 2,47 miliar peso atau sekitar Rp 658 miliar. First Pacific Natural Resources merupakan perusahaan patungan First Pacific Co Ltd dan Indofood Agri Resources Ltd. First Pacific menguasai 50,07% saham Indofood Sukses Makmur (INDF). Roxas Holdings merupakan perusahaan gula terintegrasi dan terbesar di Filipina dengan kapasitas penggilingan sebanyak 38.500 ton tebu per hari. Adapun kapasitas produksi gula refinasi mencapai 18.000 kg per hari. Mayora Indah (MYOR) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 15% pada tahun depan. Diperkirakan sekitar 30% disumbang dari penjualan ekspor. Tahun ini, perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp 12,3 triliun. Divisi biskuit memberikan sumbangan penjualan terbesar bagi perseroan. BW Plantation (BWPT) telah menentukan calon pemegang saham barunya, yaitu Pegasus CP One Ltd., suatu perusahaan yang berbasis di British Virginia Island. Leontaq Securities AG ditunjuk oleh Pegasus untuk membantu pelaksanaan transaksi pengambilalihan saham BWPT. Pegasus akan mengambil alih saham baru yang diterbitkan perseroan melalui mekanisme tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Pasca private placement, Pegasus akan menguasai 9,09% saham BWPT, sedang PT BW Investindo yang semula menguasai 38,75% akan terdilusi menjadi 35,23%, Fendalton Invesment Pte Ltd dari semula menguasai 23,25% saham menjadi 21,14%, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-treaty menjadi 6,33% dari sebelumnya 6,97% dan masyarakat terdilusi dari 31,03%, menjadi 28,21%. Provident Agro (PALM) menetapkan harga pelaksahaan penerbitan saham baru dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp 420 per saham. Perseroan akan melepas sebanyak 2.11.994.000 saham, sehingga bisa memperoleh dana Rp 887.037.400. Jasa Marga (JSMR) melalui anak usahanya yaitu PT. Jasa Marga Properti akan membangun hotel maupun perumahan di lahan milik Jasa Marga yang menganggur. Hal ini dilakukan untuk optimalisasi aset yang ada. Jasa Marga memiliki lahan di beberapa lokasi seluas 5 hektar. Jasa Marga akan bekerjasama dengan para pengembang untuk pembangunan properti. Saat ini Jasa Marga juga sedang mencari lahan yang bisa dikembangkan untuk properti. Pembangunan properti memang rencananya dilakukan tidak hanya di lahan miliknya. Untuk menjalankan usaha ini, Jasa Marga akan menyuntik anak usahanya sebesar Rp 200 miliar yang akan dikucurkan dalam 2 tahap hingga tahun 2014. Hingga tahun 2013 telah mengucurkan 80% untuk akuisisi tanah dan sebagainya. Saat ini Indonesia membutuhkan minimal 8.500 km jalan tol di seluruh wilayah, mulai dari Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Dari 8.500 km kebutuhan jalan tol, Indonesia baru memiliki 750 km. Jasa Marga (JSMR) sebagai operator dan pengelola jalan tol baru mengoperasikan 555 km jalan tol atau 73% dari jalan tol di Indonesia. Mayoritas jalan tol yang dikelola Jasa Marga tersebar di Jawa, Sumatera, dan Bali. Jasa Marga (JSMR) menyiapkan belanja modal senilai Rp 3,5 triliun pada 2014. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek ruas tol. Tahun depan, perseroan menargetkan pengoperasian 3 ruas tol yaitu Bogor Rigroad Seksi 2, Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan. Dengan penambahan tersebut, perseroan membidik peningkatan trafik kendaraan naik menjadi 1,23 miliar pada 2014. Pendapatan diharapkan meningkat 18% dari target tahun ini Rp 5,3 triliun. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berharap Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) segera memberikan izin rencana pelebaran jalan tol dalam kota sejak diajukan pada September lalu, menyusul semakin meningkatnya trafik tol tersebut. Perseroan memberikan 2 opsi kepada BPJT untuk dievaluasi yaitu melebarkan sepanjang jalan atau hanya di 6 titik krusial jalan bebas hambatan tersebut. Pembangunan Perumahan (PTPP) memproyeksikan kenaikan recurring income menjadi 10% dari kontribusi PT PP Properti menjadi 15% untuk 5 tahun ke depan. Adapun pada 2014, kontrak proyek diprediksi mencapai Rp25 triliun. Kenaikan recurring income akan ditopang dari proyek-proyek perseoan seperti pembangunan hotel. Sumalindo Lestari Jaya (SULI) akan memperluas bisnis PLTU, dengan menambah kapasitas produksi sebanyak 60 MW lagi. Saat ini, produksi yang sudah berjalan ada 17,5 MW di 2 lokasi di Kalimantan Timur. Semen Indonesia (SMGR) bersedia untuk mengambil alih saham PT Semen Kupang milik pemerintah. Manajemen SMGR menyatakan, jika pemerintah ingin SMGR mengambil alih saham Semen Kupang, maka kerja sama operasi (KSO) Semen Kupang harus dihentikan dulu. Sejak pertengahan tahun 2011, Semen Kupang menjalin kesepakatan bisnis dengan perusahaan swasta, yaitu PT. Sarana Agra Gemilang sebagai mitra kerja sama operasional (KSO). Namun Kementerian BUMN menilai KSO dengan pihak swasta tersebut tidak begitu berhasil, karena hanya mengoperasikan 1 pabrik dari 2 pabrik yang ada. Kepemilikan pemerintah di Semen Kupang sebesar 61,48%, Bank Mandiri (BMRI) 35,39% dan pemerintah daerah NTT 1,12%. Pembangunan Pabrik Baja Terpadu Krakatau Steel (KRAS) - Posco diharapkan dapat selesai tepat waktu dan diresmikan oleh Presiden SBY pada 23 Desember 2013. PT Krakatau-Posco yang akan memproduksi 3 juta ton slab per tahun dan investasi 9 industri logam dasar lainnya diharapkan akan menghasilkan produk baja dalam jumlah yang besar untuk kebutuhan dalam negeri. Pembangunan pabrik patungan Indonesia-Korea Selatan dan 9 industri logam dasar lainnya itu diproyeksikan dapat mensubstitusi kebutuhan baja di pasar domestik hingga 6,8 juta ton per tahun dari total kebutuhan impor sebesar 9 juta ton per tahun. Gerai 7-eleven memberikan kontribusi mayoritas sebesar 64% atau Rp573,52 miliar terhadap pendapatan Modern Internasional (MDRN) pada kuartal III/2013. MDRN mencatatkan pendapatan Rp896,05 miliar, meningkat 21,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp736,5 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan tumbuh 8% dari Rp39,68 miliar menjadi Rp42,89 miliar. Adapun kontribusi gerai 7-eleven tumbuh 47,52% dari Rp388,42 miliar pada periode sebelumnya. Perseroan menargetkan kontribusi 7-eleven terhadap induk usaha dapat tumbuh 70%-75% pada tahun ini, meningkat dari kontribusi pada 2012 sebesar 50%. Perseroan juga berharap pertumbuhan pendapatan pada tahun ini mencapai 30%- 40%. Buana Finance (BBLD) menerbitkan surat hutang dalam bentuk Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 150 miliar dengan cara penawaran terbatas. MTN I Buana Finance Tahun 2013 berjangka waktu (tenor) 370 hari dan dijamin dengan piutang milik perseroan. PT

15 November 2013 Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat "ida-" atas surat hutang itu yang berlaku untuk periode 2 Oktober 2012 sampai dengan 1 Oktober 2014. Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Pegadaian (Persero) bekerja sama dalam mengenalkan BNI Smart Remittance dengan membidik peluang atas transaksi keuangan 6,5 juta orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di 142 negara. Produk tersebut merupakan salah satu fasilitas dalam transaksi pengiriman uang, baik untuk pengiriman maupun pembiayaan dari luar negeri ke dalam negeri atau sebaliknya melalui semua outlet Pegadaian. Saat ini ada 1.500 outlet yang sudah dapat connect dengan BNI. Hingga akhir tahun jumlahnya diperkirakan mencapai 2.200-2.300 outlet. Bank Negara Indonesia (BBNI) memprediksikan hingga akhir tahun mampu meraih pendapatan dari bisnis internasional Rp 1,04 triliun. Fasilitas penjaminan semisal bank garansi dan sejenisnya menyumbang pendapatan Rp 120 miliar. Layanan pembayaran yang di antaranya remitansi bisa mencapai Rp 230 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan ekspor-impor Rp 450 miliar dan dari operasional cabang luar negeri Rp 250 miliar. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatat aset unit bisnis trust atau penitipan dengan pengelolaan sebesar Rp 9,1 triliun. Angka tersebut dikelola dari 9 proyek besar yang ditangani perseroan. Hingga Oktober 2013, dari aset kelolaan trust BBRI sebesar Rp 9,1 triliun tersebut, sebesar 75% nasabah jasa tersebut berasal dari sektor migas dan penunjangnya, sedangkan sisanya berasal dari sektor pasar modal dan infrastruktur. PT Logindo Samudramakmur, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 193.277.175 saham harga penawaran di kisaran Rp 2800 Rp 3700 per saham. Perseroan menargetkan dana hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp 541,17 miliar Rp 715,12 miliar. Penggunaan dana hasil IPO sebanyak 30% untuk membayar pinjaman bank, 60% untuk belanja modal, dan 10% sebagai modal kerja. PT Logindo Samudramakmur berencana melakukan road show ke sejumlah negara seperti ke Singapura, Hongkong dan Malaysia guna menawarkan perdana saham perseroan. Bookbuilding akan dilakukan mulai 14-22 November 2013, penetapan harga pada 25 November 2013, pernyataan efektif OJK diharapkan diperoleh pada pada 3 Desember 2013, penawaran umum perdana saham dijadwalkan pada 5-6 Desember 2013, penjatahan 9 Desember 2013, dan pencatatan saham di BEI pada 11 Desember 2013. PT Logindo Samudramakmur optimis terhadap perkembangan industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, meski saat ini produksi minyak hanya 8300 barel per hari (bph). Perseroan menganggarkan capex tahun 2014 sekitar USD 80 juta guna penambahan 4-5 kapal penunjang kegiatan angkutan untuk eksplorasi wilayah di lepas pantai (offshore support vessels, OSV). Kapal yang akan didatangkan berjenis HPS dengan ukuran 8 ribu-12 ribu horse power. Saat ini perseroan memiliki 58 kapal ditambah 1 pada akhir tahun menjadi 59. Logindo telah dan akan terus berinvestasi pada kapal-kapal yang dapat memenuhi kebutuhan eksplorasi migas di perairan dalam, karena perseroan memiliki kontrak jangka panjang dengan pelanggan dan memiliki pelanggan utama seperti Total E&P Indonesia. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit di sektor properti akan melambat dalam satu hingga dua tahun ke depan. Hal ini terjadi karena tingginya suku bunga kredit perbankan seiring dengan naiknya BI rate serta rencana penerapan aturan uang muka atau loan to value (LTV) bagi KPR rumah kedua dan seterusnya pada Desember 2013. Menjelang keluar aturan LTV banyak kredit yang dipercepat agar tidak terkena aturan.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 93,99 0,23 TLKM (US) 39 11.132 89 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,61 0,01 ANTM (GR) 0,08 1.211-31 Gold (US$)/Ounce 1287,16-0,04 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 13675,00 45,00 Tin (US$)/MT 22825,00 125,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 81,90 -- Coal (RB) (US$)/MT* 83,63 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 905,00-5,00 CPO (MYR)/MT 2586,00 50,00 Rubber (MYR/Kg) 751,75-0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,33 0,45 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15876,22 0,35 21,15 14,99 13,85 2,83 2,60 4.634,1 USA NASDAQ COMPOSITE 3972,74 0,18 31,57 19,98 17,37 3,10 2,81 6.427,0 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6666,13 0,54 13,03 13,65 12,34 1,85 1,71 1.378,7 CHINA SHANGHAI SE A SH 2198,80 0,60-7,46 9,27 8,22 1,26 1,13 2.436,2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1055,20 1,49 14,72 20,77 16,24 2,38 2,14 1.333,0 HONG KONG HANG SENG INDEX 22649,15 0,82-0,03 10,82 10,03 1,35 1,24 1.743,1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4367,37 1,52 1,17 15,21 13,05 2,78 2,44 347,7 JAPAN NIKKEI 225 14876,41 2,12 43,11 19,07 16,87 1,60 1,50 2.843,6 MALAYSIA KLCI 1784,20 0,10 5,64 16,76 15,24 2,23 2,07 313,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3191,08 0,77 0,76 14,95 13,66 1,35 1,28 414,4 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.545,00-60,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0004 EUR/IDR 15.524,10 0,88 EUR / USD 1,34-0,0014 JPY/IDR 115,19-0,27 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.258,15 3,08 SGD / USD 0,80 0,0003 AUD/IDR 10.746,34-5,63 AUD / USD 0,93-0,0008 GBP/IDR 18.534,34 23,34 GBP / USD 1,61-0,0012 CNY/IDR 1.894,91 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.602,75-11,33 MYR / USD 0,31 0,0006 KRW/IDR 10,81-0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.33 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.33

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 6.61 Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 6.61 Inflation MOM % 9-0.35 Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 15 Nov* US Import Index MoM Turun menjadi -0.5% dari 0.2% 15 Nov* US Import Index YoY -- 15 Nov* US Empire Manufacturing Naik menjadi 5.00 dari 1.52 15 Nov* US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.6% 15 Nov* US Capacity Utilization Tetap 78.3% 15 Nov* US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.6% 15 Nov* US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.4% dari 0.5% 19 Nov* US Employment Cost Index Tetap 0.5% 20 Nov* US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.1% 20 Nov* US CPI MoM -Oct Turun menjadi % dari 0.2% 20 Nov* US CPI YoY -Oct Turun menjadi 1.1% dari 1.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BMRI IJ 7900 6.04 11.40 PGAS IJ 4925-1.50-1.99 BBRI IJ 7600 4.11 8.03 JSMR IJ 5150-2.83-1.12 TLKM IJ 2175 2.35 5.53 GAMA IJ 132-31.96-0.68 ASII IJ 6450 1.57 4.44 ISAT IJ 3625-2.03-0.45 BBNI IJ 4350 3.57 3.04 AMRT IJ 510-1.92-0.41 BBCA IJ 10050 1.01 2.68 IIKP IJ 1260-8.03-0.41 UNVR IJ 29900 1.01 2.51 JPFA IJ 1340-2.19-0.35 CPIN IJ 3725 2.76 1.80 MAYA IJ 1720-4.97-0.34 BSDE IJ 1450 6.62 1.73 EMTK IJ 5450-0.91-0.31 ICBP IJ 10250 2.50 1.60 AUTO IJ 4025-1.23-0.26 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued Shares (IDR) (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital DBS, Deutsche Bank PT Logindo Samudramakmur PT Sawit Sumbermas Sarana PT Puridelta Lestari Shipping Offshore Support 2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities UOB Securities CPO Agriculture 670-970 1,500 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013 Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA BNP Paribas Mandiri Sekuritas Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

15 November 2013 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment SCMA 15.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 TURI 6.00 Cash Dividend 21-Nov-13 22-Nov-13 26-Nov-13 10-Dec-13 SMSM 0 Cash Dividend 22-Nov-13 25-Nov-13 27-Nov-13 11-Dec-13 EMTK 29.00 Cash Dividend 26-Nov-13 27-Nov-13 29-Nov-13 13-Dec-13 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period NISP Rights Issue 500:171 1200 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov 19 Nov 13 TPIA Rights Issue 500:36 6750 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov 21 Nov 13 NIPS Stock Split 1:20 -- -- 25 Nov-13 -- ICON Rights Issue 2:1 300 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec 06 Dec 13 MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec 09 Dec 13 MYRX Rights Issue 7:10 550 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec 17 Dec 13 PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 ATPK Rights Issue 10:53 20 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec 12 Dec 13 BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ALTO Rights Issue 25:10 550 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec 18 Dec 13 ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA -- GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda HMSP RUPSLB 18-Nov-13 PYFA RUPSLB 18-Nov-13 ICON RUPSLB 18-Nov-13 MCOR RUPSLB 19-Nov-13 TRIM RUPSLB 20-Nov-13 MYRXP RUPSLB 20-Nov-13 MYRX RUPSLB 20-Nov-13 VOKS RUPSLB 22-Nov-13 ATPK RUPSLB 22-Nov-13 KIJA RUPSLB 22-Nov-13 SOBI RUPST 25-Nov-13 RIGS RUPSLB 25-Nov-13 BBKP RUPSLB 28-Nov-13 BABP RUPSLB 28-Nov-13 INTP RUPSLB 06-Dec-13

15 15 November November 2013 2013 BMRI S1 7650 R1 8000 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 7300 R2 8350 BMRI - Daily 11/14/2013 Open 7600, Hi 7900, Lo 7550, Close 7900 (6.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 8,050, Fractal Up = 8,450, Fractal Down = 8,050, MA(Close,5) = 7,850, MA1(Close,8) = 8,012.50 11,000 7900 Stochastics fast line & slow indikasi positif 10,000 43,468,000 9,000 9,015.97 8,450 8,312.5 8,050 8,000 8,050 8,012.5 7,900 7,850 7,609.03 7,000 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp7800-Rp8200 Entry Rp7900, take Profit Rp8200 Stochastics 12.07 Positif MACD -107.2 Positif True Strength Index (TSI) -48.83 Positif Bollinger Band (Mid) 8313 Negatif MA5 7850 Positif BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 13.71, Stochastic %K = 22.33, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BMRI - MACD (6,9) = -107.17, Signal() = -105.77 BMRI - TSI(3,5,3) = -48.83 6,000 10 9 7 5 22.3285 3 22.3285 1 13.7055 13.7055 200 100 0-105.77-100 -107.17-200 0000 - - -48.8268 - -57.6621 - INDF S1 6500 R1 6650 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 6350 R2 6800 6550 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart menunjukan sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp6500-Rp6900 Entry Rp6550, take Profit Rp6900 Stochastics 17.12 Positif MACD -62.6 Positif True Strength Index (TSI) -25.64 Positif Bollinger Band (Mid) 6903 Negatif MA5 6490 Positif INDF - Daily 11/14/2013 Open 6500, Hi 6650, Lo 6500, Close 6550 (1.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,200, Fractal Up = 6,800, Fractal Down = 6,450, MA(Clos e,5) = 6,490, MA1(Close,8) = 6,550 8,000 6,994,000 7,658.46 7,500 7,000 6,902.5 6,800 6,550 6,550 6,500 6,490 6,450 6,200 6,146.54 6,000 5,500 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 27.44, Stochastic %K = 35.10, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 35.101 35.101 3 27.4411 1 27.4411 20 INDF - MACD (6,9) = -62.58, Signal() = -71.40 - -62.5777 - -71.3992-1 INDF - TSI(3,5,3) = -25.64 0000 - -25.6395 - -33.9765 - -

15 15 November November 2013 2013 BSDE S1 1400 R1 1480 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1320 R2 1560 BSDE - Daily 11/14/2013 Open 1380, Hi 1460, Lo 1380, Close 1450 (6.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,500, Fractal Up = 1,570, Fractal Down = 1,40, MA(Close,5) = 1,438.00, MA1(Close,8) = 1,468.75 2,200 1450 Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif 2,000 1,800 14,824,000 1,693.88 1,570 1,600 1,542.5 1,500 1,480 1,468.75 1,400 1,450 1,438 1,391.12 1,200 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1440-Rp1560 Entry Rp1450, take Profit Rp1550 Stochastics 9.18 Positif MACD -20.9 Positif True Strength Index (TSI) -46.69 Positif Bollinger Band (Mid) 1543 Negatif MA5 1438 Positif BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 9.08, Stochastic %K = 19.06, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BSDE - MACD (6,9) = -20.86, Signal() = -20.71 BSDE - TSI(3,5,3) = -46.89 10 9 7 5 20 3 19.059 19.059 1 9.08028 9.08028 3 1-1 -20.7116 - -20.8635-3 - -5 0000 - - -46.8885 - -56.8014 - MEDC S1 2400 R1 2475 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 2325 R2 2550 2450 MEDC - Daily 11/14/2013 Open 2425, Hi 2450, Lo 2375, Close 2450 (1.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,650, Fractal Up = 2,650, Fractal Down = 2,300, MA(Clos e,5) = 2,495.00, MA1(Close,8) = 2,503.13 3,000 2,229,500 2,800 2,650 2,650 2,619.67 2,600 2,505 2,503.13 2,400 2,495 2,450 2,390.33 2,200 2,300 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif 2,000 1,800 1,600 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2400-Rp2550 Entry Rp2450, take Profit Rp2550 Stochastics 64.95 Positif MACD -8.9 Positif True Strength Index (TSI) -23.95 Positif Bollinger Band (Mid) 2505 Negatif MA5 2495 Negatif 1,400 MEDC - Stochastic %D(5,3,3) = 39.54, Stochastic %K = 26.85, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 5 39.5382 39.5382 3 26.8519 26.8519 1 20 MEDC - MACD (6,9) = -8.93, Signal() = -5.24 1 10-5.24432-8.92822 - MEDC - TSI(3,5,3) = -23.95 10 0000-10.6544 - -23.95 - - -

15 15 November November 2013 2013 SMCB S1 2600 R1 2700 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2500 R2 2800 2675 Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2625-Rp2800 Entry Rp2675, take Profit Rp2800 Stochastics 54.32 Positif MACD 3.1 Positif True Strength Index (TSI) 8.79 Positif Bollinger Band (Mid) 2660 Positif MA5 2640 Positif SMCB - Daily 11/14/2013 Open 2575, Hi 2675, Lo 2575, Close 2675 (3.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,750, Fractal Up = 2,750, Fractal Down = 2,525.00, MA(Close,5) = 2,60, MA1(Close,8) = 2,621.88 4,000 3,600 3,200 1,663,000 2,789.81 2,750 2,750 2,800 2,675 2,660 2,640 2,621.88 2,400 2,530.19 2,525 2,000 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 56.02, Stochastic %K = 41.67, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 56.0185 56.0185 5 41.6667 3 41.6667 20 1 SMCB - MACD (6,9) = 3.11, Signal() = 1.30 3.1054 1.29998 - - - - SMCB - TSI(3,5,3) = 8.79 8.78948 6.74062 0000 - - - - INCO S1 2350 R1 2425 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2275 R2 2500 2400 Stochastics fast line & slow indikasi positif INCO - Daily 11/14/2013 Open 2350, Hi 2425, Lo 2350, Close 2400 (2.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,550, Fractal Up = 2,600, Fractal Down = 2,400, MA(Close,5) = 2,450, MA1(Close,8) = 2,459.38 2,800 2,559,000 2,727.79 2,600 2,600 2,550 2,526.25 2,459.38 2,400 2,450 2,400 2,400 2,324.71 2,200 2,000 Candle chart indikasi potensi rebound 1,800 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2350-Rp2500 Entry Rp2400, take Profit Rp2500 Stochastics 44.75 Positif MACD -18.7 Positif True Strength Index (TSI) -32.61 Positif Bollinger Band (Mid) 2526 Negatif MA5 2450 Negatif 1,600 INCO - Stochastic %D(5,3,3) = 33.60, Stochastic %K = 16.67, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 33.5979 33.5979 16.6667 INCO - MACD (6,9) = -18.69, Signal() = -15.46 16.6667-15.4607 - -18.6924 - - INCO - TSI(3,5,3) = -32.61 10 0000 - -23.5693 - -32.613 - -

15 November 2013 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 13/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 21550 21550 22500 20550 21200 21850 22500 Positif Positif Positif 21700 18050 LSIP Trading Buy 1820 1820 1900 1610 1740 1870 2000 Positif Positif Positif 1760 1230 SGRO Trading Buy 1800 1800 1860 1740 1780 1820 1860 Negatif Positif Positif 1850 1740 Mining BUMI Trading Sell 410 410 400 390 405 420 435 Negatif Negatif Negatif 520 410 PTBA Trading Sell 11950 11950 11700 11700 11900 12100 12300 Positif Negatif Negatif 14100 11500 ADRO Trading Buy 1180 1180 1250 1100 1150 1200 1250 Positif Positif Positif 1210 890 MEDC Trading Buy 2450 2450 2550 2325 2400 2475 2550 Positif Positif Negatif 2825 2300 INCO Trading Buy 2400 2400 2500 2275 2350 2425 2500 Positif Positif Negatif 2750 2200 ANTM Trading Buy 1370 1370 1440 1290 1340 1390 1440 Positif Positif Negatif 1620 1320 TINS Trading Buy 1570 1570 1670 1460 1530 1600 1670 Positif Positif Negatif 1690 1510 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 13050 13050 13400 12800 13000 13200 13400 Positif Positif Negatif 14900 12650 INTP Trading Sell 19150 19150 18500 18400 18900 19400 19900 Negatif Positif Negatif 21200 18000 SMCB Trading Buy 2675 2675 2800 2500 2600 2700 2800 Positif Positif Positif 2825 2300 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6450 6450 6600 6300 6400 6500 6600 Positif Positif Negatif 7250 6250 GJTL Trading Sell 1960 1960 2025 1840 1930 2025 2100 Negatif Negatif Negatif 2550 1950 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6550 6550 6900 6350 6500 6650 6800 Positif Positif Positif 7450 6200 GGRM Trading Buy 38000 38000 39200 36550 37450 38350 39250 Positif Positif Positif 38450 33150 UNVR Trading Buy 29900 29900 30250 29500 29750 30000 30250 Positif Positif Positif 37350 29250 KLBF Trading Buy 1300 1300 1360 1240 1280 1320 1360 Positif Positif Negatif 1390 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1450 1450 1550 1320 1400 1480 1560 Positif Positif Positif 1650 1350 ASRI Trading Buy 520 520 570 475 510 540 570 Positif Positif Negatif 700 495 WIKA Trading Buy 1710 1710 1790 1620 1680 1740 1800 Positif Positif Negatif 2125 1610 ADHI Trading Buy 1740 1740 1800 1630 1700 1770 1840 Positif Positif Negatif 2150 1610 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 4925 4925 4825 4825 4900 4975 5050 Positif Negatif Negatif 5500 4800 JSMR Trading Sell 5150 5150 5000 4875 5100 5300 5500 Negatif Negatif Negatif 5800 5100 ISAT Trading Sell 3625 3625 3500 3450 3575 3700 3825 Positif Negatif Negatif 4650 3525 TLKM Trading Buy 2175 2175 2250 2100 2150 2200 2250 Positif Positif Negatif 2375 2075 CMNP Trading Sell 3000 3000 2900 2900 3000 3100 3200 Negatif Negatif Negatif 3300 3000 Finance BMRI Trading Buy 7900 7900 8200 7300 7650 8000 8350 Positif Positif Positif 8950 7350 BBRI Trading Buy 7600 7600 8050 7150 7450 7750 8050 Positif Positif Negatif 8500 7250 BBNI Trading Buy 4350 4350 4450 4075 4250 4425 4600 Positif Positif Negatif 4875 4075 BBCA Trading Buy 10050 10050 10400 9700 9950 10200 10450 Positif Positif Negatif 10800 9750 BDMN Trading Buy 3825 3825 3950 3675 3775 3875 3975 Positif Positif Negatif 4350 3725 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 19050 19050 18200 18100 18750 19400 20050 Negatif Positif Negatif 19600 16300 MPPA Trading Buy 2175 2175 2375 2000 2125 2250 2375 Positif Positif Negatif 2475 1990