PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan dan Manajeen Keperawatan FIK Universitas Indonesia ABSTRAK Perkebangan teknologi inforasi yang begitu pesat telah erabah ke berbagai sektor terasuk kesehatan. Nilai sebuah inforasi dala kesehatan lebih berharga daripada nilai investasi. Oleh karena itu, dala ebuat inforasi diperlukan sebuah siste yang dapat ebuat sebuah inforasi yang tepat dan akurat. Siste inforasi anajeen perlu didefinisikan lebih detail untuk endapatkan inforasi yang lebih spesifik, khususnya untuk suber daya keperawatan di ruah sakit. Siste inforasi suber daya anusia keperawatan eberikan inforasi kepada seluruh anajer di ruah sakit yang berkaitan dengan suber daya anusia keperawatan. Ruah sakit dapat engaplikasikan siste inforasi anajeen dala anajeen suber daya keperawatan khususnya dala perencanaan tenaga keperawatan di ruah sakit, rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan, pengelolaan tenaga keperawatan, kopensasi, pengebangan karir, dan pelaporan lingkungan untuk eningkatkan kinerja suber daya anusia yang efektif dan efisien. Kata kunci: Siste Inforasi Manajeen, Siste Inforasi Suber Daya Manusia Keperawatan ABSTRACT The developent of inforation technology has rapidly spread to various sectors including health. The value of a health inforation ore valuable than the investent value. Therefore, in aking the inforation needed a syste that can ake a correct and accurate inforation. Manageent inforation systes need to be defined ore detail to obtain ore specific inforation, especially for nursing resources in hospitals. Huan resource inforation syste of nursing provide inforation to all anagers in the hospital were related to nursing huan resources. Hospitals can apply anageent inforation syste in resource anageent, particularly in the planning of nursing in the hospital nursing staff, nursing staff recruitent and selection, anageent of nursing staff, copensation, career
developent, and environental reporting to iprove the perforance of huan resources effectively and efficiently. Keywords: Manageent Inforation Syste, Nursing Huan Resources Inforation Syste A!br0ken!! Pendahuluan Peanfaatan teknologi inforasi enjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap ruah sakit yang ingin enepatkan posisi ruah sakit enjadi yang paling unggul dala suatu siste layanan kesehatan. Pengelolaan suber daya inforasi enjadi peranan yang sangat penting dala enunjang kesuksesan suatu ruah sakit. Ruah sakit dapat enjadi besar pengaruhnya dan banyak dikenal oleh asyarakat dengan elalui peanfaatan teknologi inforasi. Siste inforasi ini erupakan bagian dari siste inforasi yang bertanggung jawab untuk engidentifikasi kebutuhan inforasi, eproses, serta enyediakan inforasi dala bentuk forat yang sesuai, sehingga dapat dipergunakan dala proses pengabilan keputusan. Siste inforasi ini juga harus dapat enentukan asalah yang dihadapi ruah sakit terutaa suber daya keperawatan, keputusan yang akan dibuat oleh para pengabil keputusan dan inforasi apa yang harus disediakan untuk eecahkan asalah tersebut. Tujuan utaa siste inforasi atau teknologi inforasi anajeen kesehatan adalah untuk eastikan tentang inforasi kesehatan yang akurat dan tersedia bagi ereka yang ebutuhkannya, dengan deikian akan eningkatkan pelayanan kesehatan nasional dan eningkatkan hasil pelayanan kesehatan (PROTTI 2009). Penerapan siste inforasi anajeen ebutuhkan koiten suber daya anusia yang besar untuk berbagai tugas-tugas yang terkait dengan persiapan, peluncuran, penggunaan dan peeliharaan siste tersebut (Saletnik, Niedlinger et al. 2008). Peranan suber daya anusia keperawatan ini juga eberikan andil yang sangat besar dala pengebangan siste inforasi anajeen yang ada di ruah sakit. Data tentang suber daya keperawatan udah untuk didapatkan. Tetapi inforasi tentang suber daya keperawatan susah untuk dicari. Proses engubah data enjadi
inforasi perlu elalui sebuah siste yang eiliki kopleksitas yang tinggi. Siste Inforasi Manajeen (SIM) enjadi perangkat utaa dala pencetak inforasi untuk pengabilan keputusan bagi perkebangan suber daya keperawatan di ruah sakit. Ruah sakit eerlukan inforasi tentang suber daya keperawatan untuk elangsungkan pelayanan kesehatan di ruah sakit. Tanpa inforasi yang akurat, ruah sakit tidak dapat enentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat enunjang perbaikan aupun perkebangan suber daya keperawatan. Oleh karena itu, ruah sakit perlu eiliki sebuah siste inforasi yang dikhususkan pada suber daya keperawatan. Hal ini diperlukan untuk engelola suber daya keperawatan secara optial, karena suber daya anusia keperawatan terasuk aset terbesar yang diiliki oleh ruah sakit. B!br0ken!! Suber Daya Keperawatan Suber daya anusia adalah potensi yan terkandung dala diri anusia untuk ewujudkan perannya sebagai akhluk sosial yang adaptif dan transforatif yang apu engelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di dala enuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dala tatanan yang seibang dan berkelanjutan. Manajeen suber daya keperawatan erupakan proses estiasi terhadap julah suber daya anusia keperawatan berdasarkan tepat, ketrapilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk eberikan pelayanan keperawatan yang optial (Ilyas, 2004). Perawat yang erupakan tenaga terbanyak di ruah sakit ebutuhkan perencanaan yang baik. Perawat disebutkan sebagai tenaga terpenting karena sebagian besar pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Gillies (1994) enyatakan bahwa 40-60% pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Bahkan Huber (1996) enyatakan bahwa 90% pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Tidak ada satupun ruah sakit yang tidak epergunakan jasa perawat untuk eberikan pelayanan kepada klien. Strategi perencanaan untuk perkebangan Suber Daya Manusia Keperawatan diperlukan arah yang jelas dengan pendekatan terstruktur dan perencanaan tindakan yang spesifik serta kerjasaa lintas sektor, lintas profesi dan sebagainya (WHO, 2003).
Mekanise utaa untuk pengebangan keperawatan pada suatu negara elalui pebentukan vocal point (Direktorat Keperawatan), Badan Regulatori/Konsil. Ipleentasi yang berhasil tergantung pada sebagian dari proses yang digunakan dala pengebangan rencana strategik nasional. Proses harus ultidisiplin, terasuk peipin yang senior, dan adanya target yang engarah pada pencapaian kontribusi perawat yang lebih efektif pada tujuan kesehatan nasional. Strategi jangka enengah dan jangka panjang untuk keperawatan bila ingin epunyai akna harus terintegrasi dengan arah, kebijakan dan perencanaan peerintah (WHO, 2003). Keterpaduan upaya pengebangan Suber Daya Manusia (keterpaduan perencanaan Suber Daya Manusia dengan pelayanan, perencanaan untuk Suber Daya Manusia terintegrasi isalnya ti ultidisiplin, keterpaduan proses perencanaan lintas disiplin, wilayah dan sektor) (WHO, 2003). Menurut WHO dala Conceptual Fraework for Nursing and Midwifery Workforce Manageent (WHO, 2003) digabarkan sebagai sebuah ruah yang terdiri dari 3 pilar utaa yaitu kebijakan dan perencanaan; pendidikan, pelatihan dan pengebangan; dan penyebaran dan pendayagunaan serta eiliki 2 buah pondasi yaitu regulasi dan evidence based sebagai dasar pebuatan keputusan. Siste keseluruhan untuk pengebangan staf dapat direncanakan dan diprograkan, dengan staf yang ada sebagai asukan, pengebangan karir dala berbagai diensi sebagai proses peindahan, dan tingkat pencapaian yang diharapkan sebagai keluaran. Interaksi dengan lingkungan praktik akan terus berlanjut. Perubahan dan upan balik evaluatif dapat easukkan kebali siste pada titik anapun (Swansburg RC, 2001). Sovie telah enggabarkan peran pengebangan staf dala engebangkan karir keperawatan profesional di ruah sakit. Ia engebangkan odel untuk perawat profesional yang dapat dengan udah diadaptasi untuk penggunaan dala siste yang direncanakan atau siste yang ada. Tiga fase dala pengebangan perawat adalah sebagai berikut (Swansburg RC, 2001): 1!br0ken!! Identifikasi profesional, diana individu terorientasi pada karir. 2!br0ken!! Maturasi profesional, diana potensial terhadap perkebangan dan perluasan kopetensi dikenali.
3!br0ken!! dicapai. Penguasaan profesional, diana potensial terhadap aktualisasi diri Organisasi kesehatan dianggap telah elakukan investasi terbesar apabila telah enurunkan angka paling rendah turn over suber daya anusia dala keperawatan (Rondeau, Willias et al. 2009). Angka turnover dala siste perencanaan tenaga keperawatan erupakan kerugian besar dala suatu organisasi. Kebutuhan akan adanya perekrutan tenaga keperawatan dilakukan oleh bagian personalia sesuai dengan perintaan yang diajukan dari bagian lain, sehingga eerlukan koordinasi antara bagian pelayanan keperawatan di suatu ruah sakit. Perekrutan ini penting untuk engadakan perubahan dan pengebangan staf (Suarli, 2009). Perekrutan tenaga ada lia kriteria yaitu (Suarli, 2009): 1!br0ken!! 2!br0ken!! 3!br0ken!! 4!br0ken!! Profil keperawatan saat ini Progra perekrutan Metode perekrutan Progra pengebangan tenaga baru 5!br0ken!! Prosedur peneriaan yang elalui tahap seleksi, penentuan kualifikasi dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur laaran. C!br0ken!! Siste Inforasi Suber Daya Keperawatan Siste inforasi suber daya anusia keperawatan (nursing huan resources inforation syste) eberikan inforasi kepada seluruh anajer di ruah sakit yang berkaitan dengan suber daya anusia keperawatan (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008). Gabar berikut (gabar 1) adalah rancangan pengebangan siste inforasi suber daya anusia keperawatan di ruah sakit.
INPUT PROSE OUTP Suber -suber internal Suber -suber lingkun gan peroses an riset SDM Kep. intelegen Basis Data NHRIS perencan rekruite n & pengelola Kopens pengeb pelapora n P E N G G U N Gabar 1. Bagan Arus Data Menjadi Inforasi untuk Siste Inforasi Suber Daya Keperawatan Ruah Sakit 1!br0ken!! Input Data input diperoleh dari suber-suber internal yang berupa siste perosesan transaksi dan siste riset suber daya anusia keperawatan yang elakukan studistudi khusus pada suber daya anusia (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008).
Data input yang lain diperoleh dari suber-suber lingkungan yang engandung perasalahan-perasalahan SDM yang berupa siste perosesan transaksi, siste riset suber daya anusia keperawatan yang elakukan studi-studi khusus pada suber daya anusia, dan siste intelegensi suber daya anusia keperawatan (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008). Pengupulan data awal ini dapat diperoleh sejak awal ruah sakit berdiri aupun pada saat proses berlangsungnya kegiatan ruah sakit, keudian data-data yang diperlukan didokuentasikan kedala sebuah database. Kita harus bisa endefinisikan tujuan akhir dari inforasi yang hendak kita buat. Pihak anajeen puncak (eksekutif) harus eberikan pedoan kepada pihak anajeen inforasi untuk ebuat sebuah siste inforasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak anajeen inforasi dapat eutuskan untuk engupulkan data yang seperti apa untuk dapat enghasilkan inforasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif. 2!br0ken!! Proses Proses pengolahan data enjadi inforasi terjadi suatu kegiatan didala anajeen data. Kegiatan yang terjadi didala anajeen data adalah sebagai berikut (Yahya, B.N., 2001): a!br0ken!! b!br0ken!! Pengupulan (pendokuentasian) data. Pengujian data, digunakan supaya tidak terjadi inkonsistensi data. c!br0ken!! Peeliharaan data, digunakan untuk enjain akurasi dan keutakhiran data. d!br0ken!! Keaanan data, berfungsi untuk enghindari kerusakan serta penyalahgunaan data. e!br0ken!! Pengabilan data, ini bisa dala bentuk laporan, digunakan untuk eudahkan pengolahan data yang lain. Proses pengolahan data enjadi suatu inforasi eerlukan proses khusus dengan enggunakan etode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan ruah sakit. Kita harus engetahui keiniginan inforasi dari pihak eksekutif, sehingga
pengolahan data yang ada dapat enibulkan cost yang efektif dan efisien (Yahya, B.N., 2001). 3!br0ken!! Output Inforasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsiste. Dala hal ini, penulis engklasifikasikan output data enjadi 6 subsiste yaitu subsiste perencanaan tenaga keperawatan, rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan, pengelolaan tenaga keperawatan, kopensasi, pengebangan karir, dan pelaporan lingkungan. a!br0ken!! perencanaan tenaga keperawatan. Perencanaan tenaga keperaatan erupakan suatu proses yang kopleks sehingga pelu teliti dala enetapkan julah dan kualitas tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan organisasi. Perencanaan kebutuhan tenaga di suatu unit keperawatan didasarkan pada klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, etode peberian asuhan keperawatan, julah dan kategori tenaga keperawatan, dan perhitungan julah tenaga keperawatan. b!br0ken!! rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan. rekruten dapat berupa rekruten internal, rekruten eksternal dan alternatif rekruten. seleksi terdapat kriteria yaitu pendidikan foral, pengalaan kerja, pelatihan/kursus, karakteristik fisik / personil, dan personality. Proses atau tahapan seleksi yaitu peneriaan pendahuluan, tes-tes peneriaan, wawancara seleksi, evaluasi edis, dan keputusan peneriaan. c!br0ken!! pengelolaan tenaga keperawatan. pengelolaan tenaga keperawatan dapat digunakan untuk engidentifikasi angka turn over perawat, kepuasan kerja perawat, harapan lulus ners baru, dan perencanaan karir. d!br0ken!! kopensasi. ini dikebangkan untuk penetapan penghargaan untuk tenaga keperawatan dengan elalui etode ranking, etode klasifikasi jabatan, etode perbandingan faktor, etode ranking angka dan bayaran berdasarkan ketrapilan.
Kriteria kopensasi dapat berupa biaya hidup, produktivitas, skala upah yang berlaku, keapuan bayar, kopetensi dan asa kerja. Susbsiste ini juga engandung unsur pendukung reward syste yang berupa job description, perforance anageent syste, job classification, ekanise peninjauan gaji dan perubahan gaji, erit syste, bonus atau insentif, reward dan punishent syste, dan survey penggajian. e!br0ken!! pengebangan karir. pengebangan karir ada beberapa jenis yaitu training pengenalan, orientasi, pendidikan ditepat kerja, pendidikan berlanjut, training anajeen, dan pengebangan organisasi. ini juga dikebangkan engenai jenjang karir perawat yaitu perawat klinik I (uu), perawat klinik II (dasar), perawat klinik III (lanjut), perawat klinik IV (khusus). f!br0ken!! pelaporan lingkungan. pelaporan lingkungan dapat berupa hasil studi-studi yang berkaitan dengan asalah-asalah suber daya anusia keperawatan yang ada di ruah sakit. D!br0ken!! Kesipulan Siste inforasi anajeen suber daya anusia keperawatan bertujuan enghasilkan inforasi yang berguna untuk ruah sakit dan pengguna lainnya. Keudahan inforasi tentang suber daya anusia keperawatan akan eperudah dan epercepat dala pengabilan keputusan. Suber daya anusia dan teknologi erpakan koponen yang terintegrasi untuk enjalankan siste inforasi suber daya anusia keperawatan. Koponen suber daya anusia dan teknologi erupakan koponen pendukung sekaligus koponen utaa untuk elaksanakan siste inforasi anajeen suber daya anusia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA Gillies, A. (1996). Manajeen Keperawatan: Suatu Pendekatan Siste. Terjeahan. Edisi Kedua. W.B. Saunders : Illionis. Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Ruah Sakit: Teori, Metoda dan Forula. Depok: Pusat Kajian Ekonoi Kesehatan FKM-UI. Marquis, B.L. & Huston, C., J. 2000. Leadership roles and anageent function in nursing: Theory & application. (3 rd ed.). Philadelphia: Lippincott MCLeod, J.R., Schell, J.P. (2008). Siste Inforasi Manajeen. Alih bahasa: Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriyanti. Edisi 10. Saleba Epat: Jakarta PROTTI, J. Y. Z. a. D. J. (2009). "National Health Inforation Manageent/Inforation Technology Rondeau, K. V., E. S. Willias, et al. (2009). "Developing huan capital: what is the ipact on nurse turnover?" Journal of Nursing Manageent 17(6): 739-748. Saletnik, L. A., M. K. Niedlinger, et al. (2008). "Nursing resource considerations for ipleenting an electronic docuentation syste." AORN Journal 87(3): 585. Situorang, Mariani.1994. Peranan perawat dala efisiensi pengguna suber daya. Cerin Dunia Kedokteran, Edisi Khusus No.91: Jakarta. Strategies in Hong Kong, Taiwan and Singapore." Advances in Inforation Technology and Counication in Health. Suarli, S dan Bahtiar, Y. (2009). Manajeen keperawatan dengan pendekatan praktis. Penerbit Erlangga. Swansburg, RC. (2001). Pengebangan staf keperawatan: suatu koponen pengebangan SDM. Alih bahasa Agung Waluyo, Yasin Asih. Edisi 1. EGC: Jakarta. WHO. (2003). Nursing and idwifery workforce anageent: conceptual and fraework. WHO Regional office for south east asia: India Yahya, B.N. (2001). Siste Inforasi Manufaktur Dala Kerangka Kerja Siste Inforasi Manajeen. Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No.2, Deseber 2001; 80 86.