PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU DAN PEMBAYARAN SPP MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

IV. METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TEKNISI BARU PADA PT MARIS UTAMA DI JAKARTA

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

APLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG)

KESEIMBANGAN LINTASAN TIPE U- LINE ASSEMBLY PADA PERAKITAN POMPA AIR

Bab 2 Tinjauan Pustaka

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN SINAR BULAN KECAMATAN BUKIT INTAN DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2008

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Desca Putra Suminar

Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO),

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III

Oleh Wiyogo Wahyu Utomo

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Rumah Sakit Dengan Layanan Intranet Menggunakan Metode Waterfall

TERMODINAMIKA TEKNIK II

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBAYARAN KAMAR PADA HOTEL REMAJA PACITAN NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

(1) APLIKASI DELIVERY MAKANAN BERBASIS WEB DI AREA TELKOM UNIVERSITY

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

ANALISIS PERENCANAAN SUMBER DAYA KEPERAWATAN DI RS X DEPOK DENGAN PENDEKATAN RESEARCH FRAMEWORK

Seminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011

EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

PERANCANGAN WEBSITE E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE KAOS JERSEY KLUB SEPAKBOLA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online

SISTEM PENYUSUNAN KEPEGAWAIAN PADA MANAJEMEN CALL CENTER DENGAN MULTI-CLASS PELANGGAN DAN MULTI-POOL SERVER

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan dan Manajeen Keperawatan FIK Universitas Indonesia ABSTRAK Perkebangan teknologi inforasi yang begitu pesat telah erabah ke berbagai sektor terasuk kesehatan. Nilai sebuah inforasi dala kesehatan lebih berharga daripada nilai investasi. Oleh karena itu, dala ebuat inforasi diperlukan sebuah siste yang dapat ebuat sebuah inforasi yang tepat dan akurat. Siste inforasi anajeen perlu didefinisikan lebih detail untuk endapatkan inforasi yang lebih spesifik, khususnya untuk suber daya keperawatan di ruah sakit. Siste inforasi suber daya anusia keperawatan eberikan inforasi kepada seluruh anajer di ruah sakit yang berkaitan dengan suber daya anusia keperawatan. Ruah sakit dapat engaplikasikan siste inforasi anajeen dala anajeen suber daya keperawatan khususnya dala perencanaan tenaga keperawatan di ruah sakit, rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan, pengelolaan tenaga keperawatan, kopensasi, pengebangan karir, dan pelaporan lingkungan untuk eningkatkan kinerja suber daya anusia yang efektif dan efisien. Kata kunci: Siste Inforasi Manajeen, Siste Inforasi Suber Daya Manusia Keperawatan ABSTRACT The developent of inforation technology has rapidly spread to various sectors including health. The value of a health inforation ore valuable than the investent value. Therefore, in aking the inforation needed a syste that can ake a correct and accurate inforation. Manageent inforation systes need to be defined ore detail to obtain ore specific inforation, especially for nursing resources in hospitals. Huan resource inforation syste of nursing provide inforation to all anagers in the hospital were related to nursing huan resources. Hospitals can apply anageent inforation syste in resource anageent, particularly in the planning of nursing in the hospital nursing staff, nursing staff recruitent and selection, anageent of nursing staff, copensation, career

developent, and environental reporting to iprove the perforance of huan resources effectively and efficiently. Keywords: Manageent Inforation Syste, Nursing Huan Resources Inforation Syste A!br0ken!! Pendahuluan Peanfaatan teknologi inforasi enjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap ruah sakit yang ingin enepatkan posisi ruah sakit enjadi yang paling unggul dala suatu siste layanan kesehatan. Pengelolaan suber daya inforasi enjadi peranan yang sangat penting dala enunjang kesuksesan suatu ruah sakit. Ruah sakit dapat enjadi besar pengaruhnya dan banyak dikenal oleh asyarakat dengan elalui peanfaatan teknologi inforasi. Siste inforasi ini erupakan bagian dari siste inforasi yang bertanggung jawab untuk engidentifikasi kebutuhan inforasi, eproses, serta enyediakan inforasi dala bentuk forat yang sesuai, sehingga dapat dipergunakan dala proses pengabilan keputusan. Siste inforasi ini juga harus dapat enentukan asalah yang dihadapi ruah sakit terutaa suber daya keperawatan, keputusan yang akan dibuat oleh para pengabil keputusan dan inforasi apa yang harus disediakan untuk eecahkan asalah tersebut. Tujuan utaa siste inforasi atau teknologi inforasi anajeen kesehatan adalah untuk eastikan tentang inforasi kesehatan yang akurat dan tersedia bagi ereka yang ebutuhkannya, dengan deikian akan eningkatkan pelayanan kesehatan nasional dan eningkatkan hasil pelayanan kesehatan (PROTTI 2009). Penerapan siste inforasi anajeen ebutuhkan koiten suber daya anusia yang besar untuk berbagai tugas-tugas yang terkait dengan persiapan, peluncuran, penggunaan dan peeliharaan siste tersebut (Saletnik, Niedlinger et al. 2008). Peranan suber daya anusia keperawatan ini juga eberikan andil yang sangat besar dala pengebangan siste inforasi anajeen yang ada di ruah sakit. Data tentang suber daya keperawatan udah untuk didapatkan. Tetapi inforasi tentang suber daya keperawatan susah untuk dicari. Proses engubah data enjadi

inforasi perlu elalui sebuah siste yang eiliki kopleksitas yang tinggi. Siste Inforasi Manajeen (SIM) enjadi perangkat utaa dala pencetak inforasi untuk pengabilan keputusan bagi perkebangan suber daya keperawatan di ruah sakit. Ruah sakit eerlukan inforasi tentang suber daya keperawatan untuk elangsungkan pelayanan kesehatan di ruah sakit. Tanpa inforasi yang akurat, ruah sakit tidak dapat enentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat enunjang perbaikan aupun perkebangan suber daya keperawatan. Oleh karena itu, ruah sakit perlu eiliki sebuah siste inforasi yang dikhususkan pada suber daya keperawatan. Hal ini diperlukan untuk engelola suber daya keperawatan secara optial, karena suber daya anusia keperawatan terasuk aset terbesar yang diiliki oleh ruah sakit. B!br0ken!! Suber Daya Keperawatan Suber daya anusia adalah potensi yan terkandung dala diri anusia untuk ewujudkan perannya sebagai akhluk sosial yang adaptif dan transforatif yang apu engelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di dala enuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dala tatanan yang seibang dan berkelanjutan. Manajeen suber daya keperawatan erupakan proses estiasi terhadap julah suber daya anusia keperawatan berdasarkan tepat, ketrapilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk eberikan pelayanan keperawatan yang optial (Ilyas, 2004). Perawat yang erupakan tenaga terbanyak di ruah sakit ebutuhkan perencanaan yang baik. Perawat disebutkan sebagai tenaga terpenting karena sebagian besar pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Gillies (1994) enyatakan bahwa 40-60% pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Bahkan Huber (1996) enyatakan bahwa 90% pelayanan ruah sakit adalah pelayanan keperawatan. Tidak ada satupun ruah sakit yang tidak epergunakan jasa perawat untuk eberikan pelayanan kepada klien. Strategi perencanaan untuk perkebangan Suber Daya Manusia Keperawatan diperlukan arah yang jelas dengan pendekatan terstruktur dan perencanaan tindakan yang spesifik serta kerjasaa lintas sektor, lintas profesi dan sebagainya (WHO, 2003).

Mekanise utaa untuk pengebangan keperawatan pada suatu negara elalui pebentukan vocal point (Direktorat Keperawatan), Badan Regulatori/Konsil. Ipleentasi yang berhasil tergantung pada sebagian dari proses yang digunakan dala pengebangan rencana strategik nasional. Proses harus ultidisiplin, terasuk peipin yang senior, dan adanya target yang engarah pada pencapaian kontribusi perawat yang lebih efektif pada tujuan kesehatan nasional. Strategi jangka enengah dan jangka panjang untuk keperawatan bila ingin epunyai akna harus terintegrasi dengan arah, kebijakan dan perencanaan peerintah (WHO, 2003). Keterpaduan upaya pengebangan Suber Daya Manusia (keterpaduan perencanaan Suber Daya Manusia dengan pelayanan, perencanaan untuk Suber Daya Manusia terintegrasi isalnya ti ultidisiplin, keterpaduan proses perencanaan lintas disiplin, wilayah dan sektor) (WHO, 2003). Menurut WHO dala Conceptual Fraework for Nursing and Midwifery Workforce Manageent (WHO, 2003) digabarkan sebagai sebuah ruah yang terdiri dari 3 pilar utaa yaitu kebijakan dan perencanaan; pendidikan, pelatihan dan pengebangan; dan penyebaran dan pendayagunaan serta eiliki 2 buah pondasi yaitu regulasi dan evidence based sebagai dasar pebuatan keputusan. Siste keseluruhan untuk pengebangan staf dapat direncanakan dan diprograkan, dengan staf yang ada sebagai asukan, pengebangan karir dala berbagai diensi sebagai proses peindahan, dan tingkat pencapaian yang diharapkan sebagai keluaran. Interaksi dengan lingkungan praktik akan terus berlanjut. Perubahan dan upan balik evaluatif dapat easukkan kebali siste pada titik anapun (Swansburg RC, 2001). Sovie telah enggabarkan peran pengebangan staf dala engebangkan karir keperawatan profesional di ruah sakit. Ia engebangkan odel untuk perawat profesional yang dapat dengan udah diadaptasi untuk penggunaan dala siste yang direncanakan atau siste yang ada. Tiga fase dala pengebangan perawat adalah sebagai berikut (Swansburg RC, 2001): 1!br0ken!! Identifikasi profesional, diana individu terorientasi pada karir. 2!br0ken!! Maturasi profesional, diana potensial terhadap perkebangan dan perluasan kopetensi dikenali.

3!br0ken!! dicapai. Penguasaan profesional, diana potensial terhadap aktualisasi diri Organisasi kesehatan dianggap telah elakukan investasi terbesar apabila telah enurunkan angka paling rendah turn over suber daya anusia dala keperawatan (Rondeau, Willias et al. 2009). Angka turnover dala siste perencanaan tenaga keperawatan erupakan kerugian besar dala suatu organisasi. Kebutuhan akan adanya perekrutan tenaga keperawatan dilakukan oleh bagian personalia sesuai dengan perintaan yang diajukan dari bagian lain, sehingga eerlukan koordinasi antara bagian pelayanan keperawatan di suatu ruah sakit. Perekrutan ini penting untuk engadakan perubahan dan pengebangan staf (Suarli, 2009). Perekrutan tenaga ada lia kriteria yaitu (Suarli, 2009): 1!br0ken!! 2!br0ken!! 3!br0ken!! 4!br0ken!! Profil keperawatan saat ini Progra perekrutan Metode perekrutan Progra pengebangan tenaga baru 5!br0ken!! Prosedur peneriaan yang elalui tahap seleksi, penentuan kualifikasi dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur laaran. C!br0ken!! Siste Inforasi Suber Daya Keperawatan Siste inforasi suber daya anusia keperawatan (nursing huan resources inforation syste) eberikan inforasi kepada seluruh anajer di ruah sakit yang berkaitan dengan suber daya anusia keperawatan (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008). Gabar berikut (gabar 1) adalah rancangan pengebangan siste inforasi suber daya anusia keperawatan di ruah sakit.

INPUT PROSE OUTP Suber -suber internal Suber -suber lingkun gan peroses an riset SDM Kep. intelegen Basis Data NHRIS perencan rekruite n & pengelola Kopens pengeb pelapora n P E N G G U N Gabar 1. Bagan Arus Data Menjadi Inforasi untuk Siste Inforasi Suber Daya Keperawatan Ruah Sakit 1!br0ken!! Input Data input diperoleh dari suber-suber internal yang berupa siste perosesan transaksi dan siste riset suber daya anusia keperawatan yang elakukan studistudi khusus pada suber daya anusia (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008).

Data input yang lain diperoleh dari suber-suber lingkungan yang engandung perasalahan-perasalahan SDM yang berupa siste perosesan transaksi, siste riset suber daya anusia keperawatan yang elakukan studi-studi khusus pada suber daya anusia, dan siste intelegensi suber daya anusia keperawatan (MCLeod, J.R., Schell, J.P., 2008). Pengupulan data awal ini dapat diperoleh sejak awal ruah sakit berdiri aupun pada saat proses berlangsungnya kegiatan ruah sakit, keudian data-data yang diperlukan didokuentasikan kedala sebuah database. Kita harus bisa endefinisikan tujuan akhir dari inforasi yang hendak kita buat. Pihak anajeen puncak (eksekutif) harus eberikan pedoan kepada pihak anajeen inforasi untuk ebuat sebuah siste inforasi yang dikehendaki. Setelah itu, pihak anajeen inforasi dapat eutuskan untuk engupulkan data yang seperti apa untuk dapat enghasilkan inforasi seperti yang diharapkan oleh pihak eksekutif. 2!br0ken!! Proses Proses pengolahan data enjadi inforasi terjadi suatu kegiatan didala anajeen data. Kegiatan yang terjadi didala anajeen data adalah sebagai berikut (Yahya, B.N., 2001): a!br0ken!! b!br0ken!! Pengupulan (pendokuentasian) data. Pengujian data, digunakan supaya tidak terjadi inkonsistensi data. c!br0ken!! Peeliharaan data, digunakan untuk enjain akurasi dan keutakhiran data. d!br0ken!! Keaanan data, berfungsi untuk enghindari kerusakan serta penyalahgunaan data. e!br0ken!! Pengabilan data, ini bisa dala bentuk laporan, digunakan untuk eudahkan pengolahan data yang lain. Proses pengolahan data enjadi suatu inforasi eerlukan proses khusus dengan enggunakan etode perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan ruah sakit. Kita harus engetahui keiniginan inforasi dari pihak eksekutif, sehingga

pengolahan data yang ada dapat enibulkan cost yang efektif dan efisien (Yahya, B.N., 2001). 3!br0ken!! Output Inforasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data perlu diklasifikasikan berdasarkan beberapa subsiste. Dala hal ini, penulis engklasifikasikan output data enjadi 6 subsiste yaitu subsiste perencanaan tenaga keperawatan, rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan, pengelolaan tenaga keperawatan, kopensasi, pengebangan karir, dan pelaporan lingkungan. a!br0ken!! perencanaan tenaga keperawatan. Perencanaan tenaga keperaatan erupakan suatu proses yang kopleks sehingga pelu teliti dala enetapkan julah dan kualitas tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan organisasi. Perencanaan kebutuhan tenaga di suatu unit keperawatan didasarkan pada klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, etode peberian asuhan keperawatan, julah dan kategori tenaga keperawatan, dan perhitungan julah tenaga keperawatan. b!br0ken!! rekruiten dan seleksi tenaga keperawatan. rekruten dapat berupa rekruten internal, rekruten eksternal dan alternatif rekruten. seleksi terdapat kriteria yaitu pendidikan foral, pengalaan kerja, pelatihan/kursus, karakteristik fisik / personil, dan personality. Proses atau tahapan seleksi yaitu peneriaan pendahuluan, tes-tes peneriaan, wawancara seleksi, evaluasi edis, dan keputusan peneriaan. c!br0ken!! pengelolaan tenaga keperawatan. pengelolaan tenaga keperawatan dapat digunakan untuk engidentifikasi angka turn over perawat, kepuasan kerja perawat, harapan lulus ners baru, dan perencanaan karir. d!br0ken!! kopensasi. ini dikebangkan untuk penetapan penghargaan untuk tenaga keperawatan dengan elalui etode ranking, etode klasifikasi jabatan, etode perbandingan faktor, etode ranking angka dan bayaran berdasarkan ketrapilan.

Kriteria kopensasi dapat berupa biaya hidup, produktivitas, skala upah yang berlaku, keapuan bayar, kopetensi dan asa kerja. Susbsiste ini juga engandung unsur pendukung reward syste yang berupa job description, perforance anageent syste, job classification, ekanise peninjauan gaji dan perubahan gaji, erit syste, bonus atau insentif, reward dan punishent syste, dan survey penggajian. e!br0ken!! pengebangan karir. pengebangan karir ada beberapa jenis yaitu training pengenalan, orientasi, pendidikan ditepat kerja, pendidikan berlanjut, training anajeen, dan pengebangan organisasi. ini juga dikebangkan engenai jenjang karir perawat yaitu perawat klinik I (uu), perawat klinik II (dasar), perawat klinik III (lanjut), perawat klinik IV (khusus). f!br0ken!! pelaporan lingkungan. pelaporan lingkungan dapat berupa hasil studi-studi yang berkaitan dengan asalah-asalah suber daya anusia keperawatan yang ada di ruah sakit. D!br0ken!! Kesipulan Siste inforasi anajeen suber daya anusia keperawatan bertujuan enghasilkan inforasi yang berguna untuk ruah sakit dan pengguna lainnya. Keudahan inforasi tentang suber daya anusia keperawatan akan eperudah dan epercepat dala pengabilan keputusan. Suber daya anusia dan teknologi erpakan koponen yang terintegrasi untuk enjalankan siste inforasi suber daya anusia keperawatan. Koponen suber daya anusia dan teknologi erupakan koponen pendukung sekaligus koponen utaa untuk elaksanakan siste inforasi anajeen suber daya anusia keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA Gillies, A. (1996). Manajeen Keperawatan: Suatu Pendekatan Siste. Terjeahan. Edisi Kedua. W.B. Saunders : Illionis. Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Ruah Sakit: Teori, Metoda dan Forula. Depok: Pusat Kajian Ekonoi Kesehatan FKM-UI. Marquis, B.L. & Huston, C., J. 2000. Leadership roles and anageent function in nursing: Theory & application. (3 rd ed.). Philadelphia: Lippincott MCLeod, J.R., Schell, J.P. (2008). Siste Inforasi Manajeen. Alih bahasa: Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriyanti. Edisi 10. Saleba Epat: Jakarta PROTTI, J. Y. Z. a. D. J. (2009). "National Health Inforation Manageent/Inforation Technology Rondeau, K. V., E. S. Willias, et al. (2009). "Developing huan capital: what is the ipact on nurse turnover?" Journal of Nursing Manageent 17(6): 739-748. Saletnik, L. A., M. K. Niedlinger, et al. (2008). "Nursing resource considerations for ipleenting an electronic docuentation syste." AORN Journal 87(3): 585. Situorang, Mariani.1994. Peranan perawat dala efisiensi pengguna suber daya. Cerin Dunia Kedokteran, Edisi Khusus No.91: Jakarta. Strategies in Hong Kong, Taiwan and Singapore." Advances in Inforation Technology and Counication in Health. Suarli, S dan Bahtiar, Y. (2009). Manajeen keperawatan dengan pendekatan praktis. Penerbit Erlangga. Swansburg, RC. (2001). Pengebangan staf keperawatan: suatu koponen pengebangan SDM. Alih bahasa Agung Waluyo, Yasin Asih. Edisi 1. EGC: Jakarta. WHO. (2003). Nursing and idwifery workforce anageent: conceptual and fraework. WHO Regional office for south east asia: India Yahya, B.N. (2001). Siste Inforasi Manufaktur Dala Kerangka Kerja Siste Inforasi Manajeen. Jurnal Teknik Industri Vol. 3, No.2, Deseber 2001; 80 86.