DAILY REPORT 24 January 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 13 May 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 01 November 2013

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 21 November 2013

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 25 November 2013

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 16 May 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT. 18 October 2013

DAILY REPORT 08 May 2014

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT. 03 October 2013

DAILY REPORT 11 Jun 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 17 Desember 2013

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 06 January 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 06 August 2014

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 06 Sep 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 15 July 2014

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 24 Februari 2015

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 24 January 2014 NEWS HEADLINES WIKA Beton, anak usaha WIKA,targetkan pendapatan Rp 3,5 triliun Wika Beton bidik kenaikan laba 23% SMGR targetkan volume penjualan di Jawa Timur 5,5 juta ton KLBF resmikan pabrik obat kanker ACES akan buka dua gerai baru INDY dirikan anak usaha ANTM menutup penambangan pasir besi di Kutoarjo CITA hentikan ekspor bauksit GAMA akan kembangkan proyek Botanical City di Solo KPIG ekspansi Rp 3 triliun TLKM dirikan perusahaan patungan dengan Telstra FREN targetkan pangsa pasar handphone android 14% tahun ini FREN siapkan USD 100 juta untuk jaringan FREN siapkan dana Rp4,8 triliun untuk handset BBNI targetkan pendapatan remitansi tumbuh 20% BMRI salurkan kredit UMKM Rp64,6 triliun BNLI targetkan pertumbuhan kredit korporasi 15% di tahun ini BNLI proyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 15% BNLI targetkan hingga 1500 nasabah baru kartu kredit & debit KLBF resmikan pengoperasian pabrik obat kanker Go Private SCPI disetujui SCPI incar pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Koreksi IHSG yang terjadi dalam dua hari terakhir telah mengindikasikan bearish Support pattern Level bagi IHSG dalam 4483/4470/4456 pekan ini. Sinyalemen tersebut terkonfirmasi Resistance Level dari indikator MACD 4510/4523/4537 dan Stochastics mengindikasikan downtrend pattern bagi indeks bursa domestik tersebut. IHSG Major Trend Down diperkirakan bergerak dalam kisaran 4311-4459 Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4496.042 +18.553 3,586.507 5,811.817 LQ-45 760.633 +3.259 1,351.772 3,932.929 MARKET REVIEW IHSG dapat ditutup menguat sebesar 18,55 poin (0,41%) menjadi 4.496,04 dari 4.477,49 ditengah pelemahan bursa regional yang telah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir paska pemerintah China menggelontorkan likuiditas guna memperlambat naiknya suku bunga. Hampir seluruh sektor perdagangan ditutup di zona positif dengan kenaikan tertinggi di sektor perkebunan sebesar 1,81%, diikuti oleh sektor keuangan sebesar 1,48% yang didukung oleh penguatan sektor perbankan setelah dirilisnya laporan keuangan yang positif. Sedangkan sektor yang ditutup di zona negatif adalah konsumsi, pertambangan dan perdagangan yang masing-masing turun sebesar 0,39%, 0,27, dan 0,22%. Adapun, bursa regional ditutup di zona negatif yang dipengaruhi oleh melambatnya data survei awal Purchasing Managers Index (PMI) yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, dimana pada bulan Januari 2014 data tersebut turun ke level 49,6 dari posisi 50,5 di bulan Desember 2013, sekaligus lebih rendah dari estimasi analis di level 50,3. Perlambatan manufaktur yang berkepanjangan ini menguji kemauan pemimpin China untuk mengambil langkah yang telah direncanakan yakni, salah satunya dengan menurunkan kapasitas yang berlebih dan menindaklanjuti utang. Indeks Hang Seng ditutup turun cukup signifikan sebesar 348,35 poin (-1,51%) menjadi 22.733,90 dari 23.082,25. Indeks Shanghai Composite juga ditutup melemah sebesar 9,57 poin (- 0,47%) menjadi 2.042,18 dari 2.051,75. Selain itu, melemahnya data manufaktur China juga mempengaruhi bursa Jepang karena China merupakan mitra dagang dan pasar ekspor yang krusial bagi Jepang. Sentimen ini menahan laju penguatan Indeks Nikkei 225 sehingga ditutup melemah sebesar 125,07 poin (-0,79%) menjadi 15.695,89 dari 15.820.96. Sementara itu, bursa Eropa tentatif bergerak mixed ditengah pelemahan bursa regional. Adapun, sentimen dari kawasan Eropa adalah data PMI di sektor industri manufaktur zona Eropa meningkat menjadi 53,9 di Januari 2014 dari 52,7 di Desember 2013. Data PMI di industri jasa juga menunjukkan perbaikan menjadi 51,9 bulan Januari 2014 dari 51 di Desember 2013. Di sisi lain, berdasarkan data biro statistik Spanyol, tingkat pengangguran negara tersebut masih berada di level 26,03% dari seluruh angkatan kerja pada periode tiga bulanan hingga Desember 2013 dibandingkan dengan 25,98% di kuartal sebelumnya. MARKET VIEW Rally kenaikan indeks bursa saham Indonesia pada perdagangan saham hari ini diperkirakan bisa terhenti, menyusul potensi koreksi terhadap Indeks bursa Asia. Sebelumnya Indeks bursa Wall Street melemah kemarin, pasca data manufaktur AS dan China yang mengecewakan. Indeks PMI menunjukkan 49,6, dibawah 50,5 pada bulan Desember, Sementara itu, Menurut HSBC Holdings Plc dan Markit Economics sektor manufaktur China kemungkinan akan menunjukkan kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, Sentimen data AS yang terbilang positif tidak berhasil mendorong kenaikan bagi indeks AS tersebut. Indeks manufaktur AS untuk meski masih berekspansi namun menurun dari bulan sebelumnya. Indeks manufaktur PMI AS untuk bulan Januari Sebesar 53,7 turun dari bulan sebelumnya ketika mencapai angka 54,4. Ditambah lagi dengan sentiment hasil earning dari perusahaan termasuk McDonald s dan Netflix, tidak berhasil mengangkat indeks Wall Street. Indeks Dow Jones ditutup melemah 175,99 poin atau 1,07% menjadi 16197,35. S&P 500 turun 16,40 poin atau 0,89% menjadi 1828,46, dan Nasdaq melemah 24,13 poin atau 0,57% menjadi 4218,87. Koreksi atas indeks global bersifat temporer, melihat dukungan bagi indeks bursa dunia ini kedepannya untuk bergerak positif terbuka. Seiring ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian negara-negara maju serta pengaruhnya pertumbuhan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan menjadi katalis bagi indeks bursa global tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan sebesar 6%. Angka tersebut lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2013 sebesar 5,6%. Pemerintah optimistis kontribusi pemilihan umum (Pemilu) terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 0,2-0,3%. Kabar dari dalam negeri lainnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan, tren perlambatan pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia masih berlanjut pada November 2013. Utang Luar Negeri tumbuh sebesar 3,7% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,9% (yoy). Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada November 2013 tercatat sebesar 260,3 miliar dolar AS atau mencapai 29,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan Utang Luar Negeri yang melambat terutama dipengaruhi oleh turunnya posisi Utang Luar Negeri sektor publik yang pada November 2013 tercatat turun menjadi USD123,3 miliar, atau tumbuh negatif sebesar 2,7% (yoy).

24 January 2014 PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton), anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menargetkan pendapatan atau omzet kontrak proyek baru tahun 2014 sekitar Rp 3,5 triliun atau naik dari realisasi kontrak proyek baru di tahun 2013 yang sebesar Rp 2,7 triliun. Sedangkan kontrak carry over dari tahun 2013 sebesar Rp 1,6 triliun. Sehingga total kontrak tahun 2014 menjadi Rp 5,1 triliun. Perseroan menargetkan penjualan tahun 2014 menjadi Rp 3,1 triliun atau naik dari otal penjualan tahun 2013 yang mencapai Rp 2,6 triliun. Semua proyek perseroan masih didominasi oleh infrastruktur hingga 60%, sedang sisanya proyek properti, energi, dan grup bisnis lain. Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA), Wika Beton, membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 23% menjadi Rp 297 triliun pada 2014. Pertumbuhan kinerja keuangan akan ditopang peningkatan peningkatan kapasitas produksi, menyusul pembangunan 2 pabrik baru dan selesainya akuisisi perusahaan beton di Batam. Kapasitas produksi ditargetkan tumbuh sekitar 10-15% menjadi 2,2-2,3 juta ton pada 2014. Semen Indonesia (SMGR) menargetkan volume penjualan produk semen merek Semen Gresik di Jawa Timur tahun 2014 menjadi 5,5 juta ton atau 73% dari pangsa pasar semen di wilayah tersebut. Sebanyak 45% dari total produksi Semen Gresik dengan kapasitas 12 juta ton lebih per tahun diserap pasar Jawa Timur. Selebihnya ditujukan pasar Jawa Tengah, Bali dan provinsi lainnya. Kalbe Farma (KLBF) meresmikan pengoperasian pabrik obat kanker baru seluas 1.800 meter persegi di kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi sebesar 55 juta unit obat per tahun. Ace Hardware Indonesia (ACES) mulai melakukan ekspansi pada tahun in dengan membuka dua gerai baru pada bulan ini. Pembukaan gerai baru akan dilakukan pada 25 Januari 2014 di dua tempat, yaitu di Medan, Sumatra Utara dan Samarinda, Kalimatan Timur. Pembukaan gerai keempat di Medan tersebut memiliki luas lahan ritel sekitar 2.500 meter persegi, sedangkan gerai di Samarinda merupakan gerai kedua di kota tersebut dan akan dibuka dengan luas lahan ritel sebesar 2.800 meter persergi. Dengan pembukaan dua gerai tersebut, perseroan memiliki 97 gerai. Indika Energy (INDY) melalui anak usahanya Indika Capital Investments, telah mendirikan 1 anak perusahaan baru yakni Indika Energy Trading. Indika Energy Trading didirikan dengan tujuan menjalankan usaha di bidang perdagangan, antara lain perdagangan batubara. Indika Energy Trading memiliki modal Rp 5 miliar. Aneka Tambang (ANTM) menutup penambangan pasir besi di Kutoarjo Jawa Tengah pada 21 Januari 2014 sebagai bagian dari implementasi good mining practices. Penambangan pasir besi di Kutoarjo merupakan bagian tugas dari Unit Pertambangan Pasir Besi (UPPB) mulai tahun 1987. Lokasi tersebut memasuki masa fase pascatambang pada 2007. Cita Mineral Investindo (CITA) telah menghentikan kegiatan ekspor bauksit sejak 12 Januari 2014 setelah adanya aturan pemerintah nomor 1 tahun 2014 tentang larangan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara. Penghentian ini dilakukan sampai adanya ketentuan yang memperbolehkan perseroan melaksanakan kegiatan ekspor kembali. Perseroan lewat anak usaha, PT Well Harvet Winning Alumina Refinery, sedang dalam tahap pembangunan smelter. Gading Development (GAMA) akan mengembangkan lahan seluas 80 hektar di Solo, Jawa Tengah untuk proyek Botanical City dengan anggaran mencapai Rp 1,7 triliun. Dana tersebut berasal dari operasional perseroan dan pinjaman dari pihak ketiga. Perseroan menargetkan pembangunan Solo Baru berakhir pada tahun 2025. Perkiraan waktu pengajuan penjualan pada kuartal III 2014. Untuk tahap awal lahan yang akan digarap mencapai 17 hektar. Gading Development (GAMA) akan melanjutkan rencana penerbitan surat utang berupa obligasi senilai Rp 500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli dan mengembangkan tanah. Selain itu, perseroan akan menggunakan dana sebagai biaya operasional. MNC Land (KPIG) menganggarkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk pengembangan tahap awal kawasan wisata di Lido, Jawa Barat. Proyek itu akan dimulai pada kuartal II-2014. Perseroan akan membenahi infrastruktur, membangun hotel dan vila. Selain di Lido, perseroan berencana mengembangkan theme park di kawasan Mandalika, Lombok Tengah. Alam Sutera Realty (ASRI) mengamankan pembelian kembali (buyback) obligasi senilai USD 82,45 juta dari Alam Sutera International Private Ltd, selaku pemegang obligasi anak usaha Alam Sutera. Perseroan menargetkan buyback obligasi dapat mencapai USD 150 juta. Obligasi global yang akan diterbitkan oleh Alam Sutera Realty (ASRI), melalui entitasnya Alam Sutera International Pte. Ltd. dan Alam Synergy Pte. Ltd., diklaim mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga tiga kali atau mencapai lebih dari US$730 juta. Animo pemodal tersebut membuat perseroan dapat menetapkan tingkat kupon sebesar 9%, lebih rendah dengan yang diberitakan sebelumnya sebesar 9,25%. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Telstra, perusahaan telekomunikasi yang tercatat di bursa Australia. Perusahaan patungan itu akan fokus pada aplikasi jaringan dan layanan (network applications and services/nas) dengan sasaran pasar berupa perusahaan di Asia Tenggara. Smartfren Telecom (FREN) akan mengejar pangsa pasar penjualan handphone berbasis android sebesar 18%-20% di tahun 2015. Perseroan memperkirakan pangsa pasar tahun 2014 di sekitar 14%. Smartfren Telecom (FREN) akan mengeluarkan dana hingga USD 100 juta untuk pengembangan jaringan telekomunikasi hingga 2014. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi penambahan pelanggan baru yang ditargetkan mencapai 4-5 juta. Perseroan berharap bisa meraih kinerja keuangan yang positif pada semester I-2014. FREN akan mengembangkan BTS di 2.000 titik pada tahun ini. Smartfren Telecom (FREN) berencana meningkatkan belanja handset pada tahun ini dengan menggelontarkan dana hingga Rp4,8 triliun. Lebih dari separuh perangkat yang akan diimpor adalah ponsel pintar, sisanya modern. FREN akan meluncurkan 15 sampai 20 model smartphone di tujuh segmen pada 2014. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan pendapatan dari bisnis layanan transaksi remitansi dapat tumbuh hingga 20% pada tahun ini. Bisni remitansi yang dijalankan tahun lalu mampu melampaui target hingga 117%. Penguatan layanan remitansi merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memacu bisnis transactional banking serta fee based income. Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga Desember 2013 (unaudited) mencapai Rp64,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp54,69 triliun. Penyaluran kredit kepada segmen UMKM seluruhnya digunakan untuk pembiayaan usaha produktif. Bank Permata (BNLI) incar pertumbuhan penyaluran kredit korporasi sebesar 15% di tahun ini. Jumlah tersebut setara dengan pertumbuhan kredit industri perbankan yang ditargetkan Bank Indonesia tahun depan sebesar 15%-17%. Kredit korporasi tahun ini akan melambat. Pasalnya, pertumbuhan kredit juga akan menurun dan ekonomi masih lemah.

24 January 2014 Bank Permata (BNLI) memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 15%. Pertumbuhan kredit itu masih mengandalkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bank Permata (BNLI) menargetkan 1000-1500 nasabah baru kartu kredit dan debit bernuansa Piala Dunia. Saat ini jumlah kartu debit Permata mencapai 1,5 juta dan jumlah kartu kredit mencapai 500 ribu. PermataBank memproyeksikan pertumbuhan kartu kredit tumbuh akan 10%-15%. Perseroan menargetkan pertumbuhan tabungan di atas 25%. Mayoritas pemegang saham menyetujui rencana Merk Sharp Dohme Pharma (SCPI) untuk menjadi perusahaan tertutup. Perseroan akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham yang beredar dengan harga penawaran Rp1000 per saham. Perseroan telah menganggarkan dana sekitar Rp38 miliar dari kas internal untuk membeli 389.150 lembar saham yang beredar di publik atau 10,8% dari total saham perseroan. dolar, ditambah kenaikan tarif listrik serta masih belum redanya efek kenaikan upah, sehingga akan meningkatkan harga produksi atau harga baja di pasaran. Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan minimal jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 7,5% dari total modal disetor guna meningkatkan market likuiditas dan meningkatkan volume perdagangan. Peraturan free float ini efektif mulai 30 Januari 2014. Bagi perusahaan yang sudah terdaftar akan memiliki waktu 2 tahun untuk mengimplementasikan aturan ini. BEI juga menaikkan persyaratan free float untuk perusahaan yang berencana IPO dengan syarat antara lain jumlah free float yakni perusahaan dengan nilai ekuitas lebih dari Rp 500 miliar sebesar 20%, sebesar Rp 500 miliar- Rp 2 triliun sebesar 15% dan di atas Rp 2 triliun sebesar 10%. Merck Sharp Pharma (SCPI) menargetkan adanya pertumbuhan sebesar 20% pada tahun 2014. Sementara, pendapatan perseroan di sepanjang tahun 2013 ditargetkan akan melebihi Rp 300 miliar. Untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar USD 21 juta guna mengembangkan pabriknya yang dibangun Oktober 2012 lalu. Selain, itu, perseroan juga berencana mengeluarkan 4 produk baru. Tugu Pratama Indonesia menunda rencana penawaran saham perdana (initial public offering/ipo) seiring dengan keinginan pemegang saham mayoritas untuk memperbesar penyertaan modal pada perusahaan tersebut. Berdasarkan kajian terbaru, Tugu Pratama tidak memiliki masalah terkait permodalan, yang berarti untuk sementara rencana IPO dibatalkan. Menurut ICRA Indonesia, total penjualan semen nasional diperkirakan mencapai sekitar 59,0 juta ton pada tahun 2013 ditopang oleh kapasitas produksi yang lebih tinggi menjadi sekitar 64,3 juta ton. Kapasitas ini diharapkan dapat berkembang menjadi sekitar 69,0 juta ton pada tahun 2014 dan 76,8 juta ton pada tahun 2015 seiring dengan pertumbuhan permintaan semen. Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM), permintaan semen akan mencapai sekitar 16,0 juta ton. Sementara untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur termasuk dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia Ekonomi (MP3EI), permintaan semen akan mencapai sekitar 21,4 juta ton di tahun 2014. Jumlah permintaan domestik keseluruhan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 64,4 juta ton, tumbuh 9,1% YoY. Pada tahun 2015 permintaan semen diperkirakan akan meningkat hingga sekitar 71,6 ton. Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memperkirakan sektor properti akan sedikit mereda karena dinamika ekonomi dan sosialpolitik menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) tahun 2014. Secara umum pada tahun 2014 permintaan dan pertumbuhan harga properti akan melambat dibanding tahun 2013. Penjualan properti bisa turun 10%-15% sebelum pemilu. Di antara seluruh sektor properti, sektor residensial dan perkantoran turun paling dalam. Kenaikan harga masih berlanjut, tetapi tingkat pertumbuhannya terhambat oleh penjualan yang melambat. Namun momen setelah pemilu bisa menjadi awal baru pertumbuhan pasar properti. JLL optimis penjualan bisa kembali terangkat 20% setelah pemilu, namun proyeksi itu berdasar asumsi pemilu berjalan lancar. Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia, rencana pemerintah menaikkan tarif listrik untuk industri golongan I-3 yang sudah terdaftar di pasar modal dan golongan I-4 mulai Mei- Desember 2014 akan berdampak pada kenaikan harga baja sebesar 44%-45% di akhir tahun 2014. Sekitar 70-80% bahan baku besi dan baja berasal dari impor dengan menggunakan kurs rupiah terhadap

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 97,27-0,05 TLKM (US) 36 10.955-252 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,83 0,10 ANTM (GR) 0,05 899-100 Gold (US$)/Ounce 1261,71-2,42 Nickel (US$)/MT 14670,00-125,00 Tin (US$)/MT 22025,00-175,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,70 -- Coal (RB) (US$)/MT* 84,79 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 870,00 10,00 CPO (MYR)/MT 2552,50 8,50 Rubber (MYR/Kg) 726,50 0,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,51 0,34 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16197,35-1,07-2,29 14,57 13,37 2,71 2,53 4.661,0 USA NASDAQ COMPOSITE 4218,88-0,57 1,01 20,45 17,37 3,19 2,93 6.745,8 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6773,28-0,78 0,36 13,19 12,15 1,80 1,67 1.380,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 2137,07-0,47-3,50 7,90 6,89 1,10 0,97 2.394,8 CHINA SHENZHEN SE A SH 1122,73 0,80 1,71 17,45 13,92 2,25 1,93 1.444,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 22733,90-1,51-2,46 10,06 9,18 1,25 1,15 1.737,5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4496,04 0,41 5,19 13,71 11,72 2,51 2,21 341,8 JAPAN NIKKEI 225 15695,89-0,79-3,65 20,10 17,52 1,67 1,56 2.894,9 MALAYSIA KLCI 1808,31-0,32-3,14 15,95 14,56 2,16 2,01 304,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3100,24-1,07-2,12 13,59 12,29 1,25 1,18 396,2 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.165,00 22,00 1000 IDR/ USD 0,08-0,0001 EUR/IDR 16.655,71 74,81 EUR / USD 1,37-0,0004 JPY/IDR 117,60 1,06 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.509,55 21,78 SGD / USD 0,78-0,0005 AUD/IDR 10.654,29-47,08 AUD / USD 0,88-0,0010 GBP/IDR 20.232,34 22,06 GBP / USD 1,66-0,0005 CNY/IDR 2.010,01 0,20 CNY / USD 0,17 0,0000 MYR/IDR 3.649,76-1,75 MYR / USD 0,30-0,0001 KRW/IDR 11,30-0,03 100 KRW / USD 0,09-0,0003 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.71 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 6.71

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 8.38 7.79 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.38 8.37 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 0.55 0.12 Foreign Reserve (US$) 99.3867 96.9602 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 27 Jan* US New Home Sales Turun menjadi 457 ribu dari 464 ribu 27 Jan* US New Home Sales MoM Naik menjadi -1.6% dari -2.1% 28 Jan* US Durable Goods Orders Turun menjadi 3.4% dari 3.5% 28 Jan* US Consumer Confidence Index Naik menjadi 79.0 dari 78.1 30 Jan* FOMC Rate Decision Tetap 0.25 30 Jan* US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 4.1% 30 Jan* US GDP Index Turun menjadi 1.2% dari 2.0% 30 Jan* US Personal Consumption -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBRI IJ 8700 3.57 7.97 GGRM IJ 43525-2.90-2.72 BBCA IJ 10200 3.03 7.96 LPPF IJ 12325-5.74-2.38 INTP IJ 21275 2.16 1.80 ICBP IJ 11300-2.59-1.90 AALI IJ 22950 4.08 1.54 BMRI IJ 8875-0.84-1.88 SMGR IJ 14900 1.53 1.45 CPIN IJ 3940-2.23-1.61 INDF IJ 7275 1.39 0.96 PGAS IJ 4685-0.85-1.06 JSMR IJ 5450 2.35 0.92 INCO IJ 2680-2.55-0.76 TBIG IJ 6400 2.81 0.91 BSDE IJ 1475-1.99-0.57 BBNI IJ 4275 1.06 0.90 AKRA IJ 4445-2.95-0.57 ITMG IJ 27550 2.61 0.86 TLKM IJ 2225-0.22-0.55 UPCOMING IPO'S Company PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Manufacture & Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

24 January 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period SCPI Tender Offer -- 100,000 -- -- 24 Feb 25 Mar 14 ICON Rights Issue 2:1 300 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec 05 Feb 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 31 Jan-14 03 Feb-14 07 Feb 20 Mar 14 TRIL Rights Issue 3:38 100 TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda EXCL RUPSLB 05-Feb-14 DKFT RUPSLB 11-Feb-14 CNKO RUPSLB 14-Feb-14 PSKT RUPSLB 14-Feb-14 ASJT RUPSLB 26-Feb-14

24 24 January January 2014 2014 SMGR S1 14800 R1 15050 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 14500 R2 15350 14900 Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp14800-Rp15325 Entry Rp14900, take Profit Rp15325 Stochastics 57.76 Positif MACD 35.4 Positif True Strength Index (TSI) -13.03 Positif Bollinger Band (Mid) 14596 Positif MA5 14965 Negatif SMGR - Daily 1/23/2014 Open 14800, Hi 15075, Lo 14800, Close 14900 (1.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 15,355.30, Fractal Up = 15,900, Fractal Down = 13,925.00, MA(Close,5) = 14,965.00, MA1(Close,8) = 20,000 19,000 18,000 17,000 12,021,100 15,900 15,661.5 16,000 15,355.3 15,153.1 15,000 14,965 14,900 14,596.3 14,000 13,925 13,531 13,000 12,000 11,000 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 19.70, Stochastic %K = 16.85, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 20 3 19.7017 19.7017 1 16.8514 SMGR - MACD (6,9) = 35.44, Signal() = 63.01 16.8514 300 200 63.0141 100 35.437 0-100 -200-300 SMGR - TSI(3,5,3) = -13.03 0000-1.32532 - -13.0269 - - - WIKA S1 1850 R1 1960 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1750 R2 2075 1915 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1900-Rp2065 Entry Rp1915, take Profit Rp2065 Stochastics 84.95 Positif MACD 22.4 Positif True Strength Index (TSI) 15.65 Positif Bollinger Band (Mid) 1743 Positif MA5 1911 Positif WIKA - Daily 1/23/2014 Open 1835, Hi 1940, Lo 1835, Close 1915 (3.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,955.00, Fractal Up = 1,985.00, Fractal Down = 1,870, MA(Close,5) = 1,911.00, MA1(Close,8) = 1,920.63, 3,000 2,800 2,600 2,400 42,250,600 2,200 2,050.52 1,985 1,955 2,000 1,920.63 1,915 1,911 1,800 1,870 1,742.5 1,600 1,434.48 1,400 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 48.48, Stochastic %K = 37.92, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 48.483 48.483 37.9227 37.9227 20 WIKA - MACD (6,9) = 22.38, Signal() = 27.14 27.1388 22.3839 - - - - WIKA - TSI(3,5,3) = 15.65 30.578 15.6517 0000 - - - -

24 24 January January 2014 2014 LSIP S1 1710 R1 1830 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1600 R2 1940 1785 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1750-Rp1940 Entry Rp1785, take Profit Rp1940 Stochastics 36.91 Positif MACD 9.8 Positif True Strength Index (TSI) 45.55 Positif Bollinger Band (Mid) 1726 Positif MA5 1679 Positif LSIP - Daily 1/23/2014 Open 1690, Hi 1790, Lo 1675, Close 1785 (6.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,612.88, Fractal Up = 1,90, Fractal Down = 1,470, MA(Close,5) = 1,679.00, MA1(Close,8) = 1,618.13, LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 84.70, Stochastic %K = 87.44, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 LSIP - MACD (6,9) = 9.85, Signal() = -0.77 LSIP - TSI(3,5,3) = 45.55 114,332,40 2,016.91 2,000 1,980 1,800 1,785 1,725.75 1,679 1,600 1,618.13 1,612.88 1,470 1,400 1,434.59 1,200 1,000 87.4373 87.4373 10 84.6979 9 84.6979 7 80 5 3 1 9.84635-0.770936 - - 10 45.5492 27.6444 0000 - - - - INTP S1 20950 R1 21450 Trend Grafik Major Down Minor up S2 20450 R2 21950 21275 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp9850-Rp 21950 Entry Rp 21275, take Profit Rp 21950 Stochastics 64.80 Positif MACD 68.4 Positif True Strength Index (TSI) -7.93 Positif Bollinger Band (Mid) 20691 Positif MA5 21415 Negatif INTP - Daily 1/23/2014 Open 20825, Hi 21300, Lo 20800, Close 21275 (2.2%) Auto Trading System(91,0.312) = 21,979.69, Fractal Up = 22,500, Fractal Down = 19,825.00, MA(Clos e,5) = 21,415.00, MA1(Close,8) = 26,000 24,000 3,551,700 22,500 22,285.6 21,979.7 22,000 21,575 21,415 21,275 20,691.3 20,000 19,825 19,096.9 18,000 INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 25.36, Stochastic %K = 24.93, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 5 25.364 25.364 3 24.9337 1 24.9337 20 INTP - MACD (6,9) = 68.41, Signal() = 109.85 300 109.854 200 68.4132 100 0-100 -200-300 -400 INTP - TSI(3,5,3) = -7.93 7.13134 0000 - -7.92948 - -

24 24 January January 2014 2014 JSMR S1 5350 R1 5500 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 5250 R2 5600 5450 JSMR - Daily 1/23/2014 Open 5375, Hi 5450, Lo 5325, Close 5450 (2.3%) Auto Trading System(91,0.312) = 5,125.72, Fractal Up = 4,800, Fractal Down = 4,400, MA(Close,5) = 5,285.00, MA1(Close,8) = 5,174.38 7,000 6,500 Stochastics fast line & slow indikasi positif 6,000 5,860,800 5,450 5,500 5,447.74 5,285 5,174.38 5,125.72 5,000 4,853.75 4,800 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp5350-Rp5625 Entry Rp5450, take Profit Rp5625 Stochastics 91.36 Positif MACD 92.4 Positif True Strength Index (TSI) 73.34 Positif Bollinger Band (Mid) 4854 Positif MA5 5285 Positif JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 82.70, Stochastic %K = 84.07, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 JSMR - MACD (6,9) = 92.39, Signal() = 85.80 JSMR - TSI(3,5,3) = 73.34 4,500 4,400 4,259.76 84.0731 84.0731 10 82.6987 9 82.6987 7 80 5 3 1 92.3867 85.7953 - - 73.3403 71.4608 0000 - - - UNTR S1 20450 R1 21350 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 19600 R2 22200 20950 UNTR - Daily 1/23/2014 Open 21100, Hi 21200, Lo 20325, Close 20950 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 19,400, Fractal Up = 19,900, Fractal Down = 18,750, MA(Clos e,5) = 20,100, MA1(Close,8) = 2,455,800 21,000 20,950 20,608.2 20,100 20,000 19,900 19,665.6 19,400 19,000 19,332.5 18,750 18,000 18,056.8 Stochastics fast line & slow indikasi positif 17,000 16,000 15,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp20800-Rp21325 Entry Rp20950, take Profit Rp21325 Stochastics 68.44 Positif MACD 255.5 Positif True Strength Index (TSI) 77.94 Positif Bollinger Band (Mid) 19333 Positif MA5 20100 Positif UNTR - Stochastic %D(5,3,3) = 94.82, Stochastic %K = 96.21, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 UNTR - MACD (6,9) = 255.45, Signal() = 189.99 UNTR - TSI(3,5,3) = 77.94 14,000 96.2121 96.2121 94.8158 10 94.8158 255.451 300 189.991 200 100 0-100 -200-300 -400 77.9391 60.4837 0000 - - -

24 January 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 23/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 22950 22950 24525 21075 22225 23375 24525 Positif Positif Positif 25800 20650 LSIP Trading Buy 1785 1785 1940 1595 1710 1825 1940 Positif Positif Positif 2050 1470 SGRO Trading Buy 1865 1865 1935 1800 1845 1890 1935 Positif Positif Positif 2100 1820 Mining BUMI Trading Sell 341 341 331 331 338 345 352 Negatif Negatif Negatif 375 270 PTBA Trading Buy 9750 9750 9975 9275 9625 9975 10325 Positif Negatif Positif 11850 8975 ADRO Trading Buy 1025 1025 1075 985 1015 1045 1075 Positif Positif Positif 1250 870 MEDC Trading Buy 2500 2500 2695 2275 2415 2555 2695 Positif Positif Positif 2400 1900 INCO Trading Buy 2680 2680 2765 2505 2635 2765 2895 Positif Negatif Positif 2800 2115 ANTM Trading Sell 1045 1045 1030 990 1030 1070 1110 Positif Negatif Negatif 1300 950 TINS Trading Sell 1385 1385 1370 1320 1370 1420 1470 Positif Negatif Negatif 1680 1300 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14900 14900 15325 14500 14775 15050 15325 Positif Positif Negatif 15900 12550 INTP Trading Buy 21275 21275 21950 20450 20950 21450 21950 Positif Positif Negatif 22500 18300 SMCB Trading Sell 2315 2315 2300 2260 2300 2340 2380 Negatif Negatif Positif 2450 2100 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6800 6800 7000 6625 6750 6875 7000 Positif Positif Negatif 7400 6050 GJTL Trading Buy 1930 1930 2010 1845 1900 1955 2010 Positif Positif Positif 1940 1575 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7275 7275 7100 7000 7175 7350 7525 Negatif Negatif Positif 7175 6250 GGRM Trading Sell 43525 43525 41225 41225 42875 44525 46175 Negatif Negatif Negatif 45525 37750 UNVR Trading Buy 28575 28575 29375 27725 28275 28825 29375 Positif Positif Positif 28575 25100 KLBF Trading Buy 1410 1410 1400 1380 1400 1420 1440 Positif Positif Positif 1455 1160 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1475 1475 1415 1415 1460 1505 1550 Negatif Negatif Negatif 1600 1200 ASRI Trading Sell 525 525 497 497 515 535 555 Negatif Negatif Negatif 550 424 WIKA Trading Buy 1915 1915 2065 1750 1855 1960 2065 Positif Positif Positif 1985 1540 ADHI Trading Buy 1805 1805 1825 1745 1785 1825 1865 Positif Positif Positif 1850 1425 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4685 4685 4860 4500 4620 4740 4860 Positif Positif Positif 4950 4120 JSMR Trading Buy 5450 5450 5625 5250 5375 5500 5625 Positif Positif Positif 5425 4400 ISAT Trading Sell 4120 4120 4075 4075 4110 4145 4180 Negatif Negatif Negatif 4300 3850 TLKM Trading Sell 2225 2225 2170 2170 2205 2240 2275 Negatif Negatif Negatif 2265 1980 CMNP Trading Buy 3350 3350 3450 3225 3300 3375 3450 Positif Positif Positif 3450 2975 Finance BMRI Trading Buy 8875 8875 9200 8600 8800 9000 9200 Positif Positif Positif 9525 7300 BBRI Trading Buy 8700 8700 9025 8425 8625 8825 9025 Positif Positif Positif 8600 6750 BBNI Trading Buy 4275 4275 4305 4175 4240 4305 4370 Positif Positif Positif 4420 3660 BBCA Trading Buy 10200 10200 10675 9625 9975 10325 10675 Positif Positif Positif 10200 9250 BDMN Trading Sell 4490 4490 4300 4305 4415 4525 4635 Negatif Negatif Positif 4650 3550 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 20950 20950 21325 19575 20450 21325 22200 Positif Positif Positif 20950 17900 MPPA Trading Buy 1995 1995 2140 1825 1930 2035 2140 Positif Positif Positif 2050 1720