Pengoptimalan fungsi dua peubah Secara geometri diferensial

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Kalkulus Multivariabel I

TKS 4003 Matematika II. Nilai Ekstrim. (Extreme Values) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

Hendra Gunawan. 4 April 2014

BAB III TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

5.1 Menggambar grafik fungsi

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

LAMPIRAN IV KARTU SOAL DAN JAWABAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA DAN FUNGSI NAIK DAN TURUN. Diketahui: g x = dan titik (, 0)

Open Source. Not For Commercial Use

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY V. APLIKASI TURUNAN

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Pembahasan Simak UI Matematika Dasar 2012

Kalkulus Multivariabel I

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

Kalkulus Multivariabel I

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

Bagian 4 Terapan Differensial

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika

Matematika Teknik Dasar-2 9 Aplikasi Turunan Parsial dan Pengerjaannya Secara Geometri

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika Dasar

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008

Pembahasan SNMPTN 2011 Matematika IPA Kode 576

JAWABAN PERSIAPAN UKD-5 APLIKASI TURUNAN. 1. Tentukan pers garis singgung (PGS) pada kurva. 2. Tentukan pers garis normal (PGN) pada kurva

(b) M merupakan nilai minimum (mutlak) f apabila M f(x) x I..

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 11 Matematika

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2010/2011

15. TURUNAN (DERIVATIF)

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Pertemuan 6 APLIKASI TURUNAN

SOAL-SOAL TURUNAN FUNGSI

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

SOAL-SOAL LATIHAN TURUNAN FUNGSI SPMB

Kalkulus Multivariabel I

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

PENGGUNAAN TURUNAN IKA ARFIANI, S.T.

PERANAN GEOMETRI DALAM MENGOPTIMALKAN FUNGSI 2 PEUBAH ATAU LEBIH. Drs. R.Johannes P. Mataniari; Drs. Gim Tarigan

MEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012

TKS 4003 Matematika II. Nilai Ekstrim. (Extreme Values) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1

Kalkulus Multivariabel I

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : A13 NO SOAL PEMBAHASAN 1

MATEMATIKA EKONOMI. Institut Manajemen Telkom

BAB VI INTEGRAL LIPAT

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C37 NO SOAL PEMBAHASAN 1

BAB III KONDUKSI ALIRAN STEDI - DIMENSI BANYAK

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1985 Matematika

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1986 Matematika

NO SOAL PEMBAHASAN 1

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

DERIVATIVE (continued)

Persamaan Diferensial: Pengertian, Asal Mula dan Penyelesaian

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : C32 NO SOAL PEMBAHASAN. Ingat!

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

- Optimisasi - Suatu proses untuk memaksimumkan suatu nilai yang diinginkan atau meminimumkan suatu nilai yang tidak diinginkan.

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

Pertemuan : 4 Materi : Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva Bab II. Diferensial Kalkulus Dari Vektor

x y xy x y 2 E. 9 8 C. m > 1 8 D. m > 3 E. m < x : MATEMATIKA Mata Pelajaran

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

LINGKARAN. A. PERSAMAAN LINGKARAN B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Model Optimisasi dan Pemrograman Linear

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2008

Pertemuan : 7 Materi : Integral Garis dan Teorema Dasar Integral Garis Bab III. Integral Kalkulus Dari Vektor

Xpedia Matematika. Kapita Selekta Set 05

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

Transkripsi:

Pengoptimalan fungsi dua peubah Secara geometri diferensial Drs. Johannes P. Mataniari FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu peubah z=f(x,y) yang tergantung dari peubah x dan y, dikatakan merupakan fungsi dua peubah jika untuk setiap pasangan x dan y ada satu harga z sedemikian hingga z=f(x,y). Sebagai contoh, dapat dilihat dalam bidang produksi. Misalkan z=f(x,y) dimana : z menyatakan total ongkos produksi. x menyatakan banyaknya mesin yang digunakan. y menyatakan jam kerja yang diperlukan. Tujuan yang ingin dicapai dalam menyelesaikan fungsi dua peubah adalah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hal ini dipengaruhi oleh harga harga peubah x dan y karena peubah x dan y merupakan peubah peubah bebas yang menentukan harga peubah tak bebas z. Optimal tidak ditentukan oleh maksimum atau minimum. Akan tetapi yang dimaksudkan dengan hasil yang optimal ialah bagaimana memaksimumkan z=f(x,y) dengan harga peubah x dan y yang minimum. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian optimal dari fungsi dua peubah adalah secara geometri diferensial. Dengan geometri diferensial, dapat diperoleh harga peubah x dan y yang diinginkan dan harga peubah z yang optimal apabila peubah z=f(x,y) dan kendala kendalanya diketahui. Berdasarkan uraian di atas adalah merupakan hal yang menarik perhatian kami untuk membahas tentang Pengoptimalan Fungsi Dua Peubah Secara Geometri Diferensial. 1.2. Rumusan Masalah Masalah adalah persoalan yang sedang dan akan dihadapi dan masalah merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, akibat tersebut merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya. Dari uraian di atas, masalah masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut : Apakah hasil yang ingin dicapai dari suatu fungsi dua peubah z=f(x,y) itu sudah optimal? Jika hasil tersebut tidak optimal, berapakah besarnya penyimpangan yang terjadi? 1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil yang optimal adalah sesuatu yang sangat penting dalam hal apapun. Sedikit saja terjadi kesalahan dalam menentukan langkah awal, maka hasilnya akan jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu, kami mengharapkan dengan adanya tulisan ini, maka dapat diketahui cara cara apa yang harus ditempuh untuk mencapai suatu hasil yang optimal dari fungsi dua peubah. 1.4. Alur/Kerangka Pemikiran Pembahasan dalam tulisan ini adalah dengan menggunakan diferensial parsial, khususnya pada teori deferensial geometri pada pengoptimalan fungsi dua peubah z=f(x,y). Adapun langkah langkah yang digunakan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : a. Teori tentang fungsi dua peubah z=f(x,y). b. Memperkenalkan teori tentang nilai ekstrim dari fungsi dua peubah z=f(x,y) dan jenis ekstrimnya.

c. Menguraikan metode metode yang akan digunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari fungsi dua peubah z=f(x,y). d. Menggunakan diferensial parsial untuk menentukan luas atau volume yang optimal. e. Mencari besarnya hampiran (penyimpangan) yang terjadi pada luas atau volume yang optimal. 1.5. Tinjauan Pustaka 1. Martono, K., KALKULUS DAN ILMU UKUR ANALITIK 2, Penerbit Angkasa, Bandung, 1986. Dari buku ini ditinjau tentang nilai ekstrim dari fungsi dua peubah z=f(x,y) dan jenis ekstrimnya. 2. Purcell, Edwin, J. dan Varberg, Dale, KALKULUS DAN GEOMETRI ANALITIK, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994, Edisi Kelima, Jilid 2. Dari buku ini ditinjau tentang maksimum dan minimum pengali Lagrange serta hampiran dari fungsi dua peubah z=f(x,y). 3. Sianipar, P., KALKULUS II, Penerbit USU, Medan, 2000. Dari buku ini ditinjau tentang fungsi dua peubah z=f(x,y). METODOLOGI 2.1. Fungsi Dua Peubah Bila untuk setiap pasangan (x,y) dari harga harga dua peubah bebas x dan y (dari beberapa domain D), terdapat korespondensi harga harga tertentu, maka dikatakan bahwa z adalah fungsi dari dua peubah bebas x dan y yang tertentu di dalam domain D. Secara simbolis, fungsi dari dua variabel dituliskan dengan z=f(x,y). Kumpulan pasangan pasangan (x,y) dari harga harga x dan y untuk fungsi z=f(x,y) tertentu, disebut daerah asal atau domain (D). Jika daerah asal fungsi tidak diperinci, maka diambil D yang berupa daerah asal mulanya (natural domain), yakni himpunan semua titik (x,y) pada bidang dimana aturan fungsi berlaku dan menghasilkan suatu bilangan riil. 2.2. Nilai Ekstrim Nilai maksimum dari fungsi z=f(x,y) dicapai pada pasangan nilai variabel variabel bebas x dan y adalah nilai terbesar dari fungsi f(x,y) dalam suatu lengkungan dari titik (x o,y o, o) dan nilai minimum dari z=f(x,y) adalah nilai terkecil di lengkungan dari titik (x 1,y 1, o). Ada beberapa batasan yang harus kita perhatikan untuk mengetahui nilai ekstrim suatu fungsi, yakni: 1. Fungsi z=f(x,y) mempunyai nilai maksimum di (x o, y o ) jika terdapat bilangan bilangan positif S 1 dan S 2 sehingga berlaku : (x,y) H = { (x,y) x-x o < S 1, (x,y) y-y o < S 2 } berlaku f(x o, y o ) f(x,y). 2. Fungsi z=f(x,y) mempunyai nilai minimum jika f(x o, y o ) f(x,y). 3. Jika fungsi z=f(x,y) di (x o, y o ) mencapai nilai minimum atau minimum maka fungsi z=f(x,y) mencapai nilai ekstrim dan titiknya disebut dengan titik ekstrim. 4. Misalkan z=f(x,y) merupakan suatu permukaan dan andaikan T adalah titik pada permukaan. Jika berlaku dz dz dx T = 0 dan dy T = 0 maka T disebut titik stasioner pada permukaan. 2.3. Jenis Ekstrim Jenis ekstrim dapat ditentukan dengan turunan parsial tingkat dua, yakni dengan dalil : Misalkan titik T (x o,y o, z o ) adalah titik stasioner dari z=f(x,y) dengan dz dan dx T = 0

dz dy T = 0 Diskriminan dari f : D = maka berlaku : 1. Jika di T berlaku > 0 dan 2 f < 0, atau 2 f < 0, maka T titik maksimum. x 2 y 2 2. Jika di T berlaku > 0 dan 2 f > 0, atau 2 f > 0, maka T titik minimum. x 2 y 2 3. Jika di T berlaku < 0 maka T bukan titik ekstrim. 4. Jika di T berlaku = 0 maka tidak dapat ditarik kesimpulan apakah T titik maksimum atau minimum. 2 f x 2 2 f y 2 2 f x y 2.4. Metode - Metode Adapun metode metode atau cara cara menyelesaikan permasalahan yang akan digunakan dalam pembahasan mengenai pengoptimalan fungsi dua peubah diantaranya adalah : 1. Turunan parsial dari suatu fungsi dua peubah. Turunan parsial dari suatu fungsi z=f(x,y) terhadap x adalah turunan terhadap x dengan mengambil y konstan, dengan perkataan lain yaitu z dihitung dari z=f(x,y) x dengan menganggap y konstan. Turunan parsial dari fungsi z=f(x,y) terhadap y adalah turunan terhadap y dengan menganggap x konstan, dengan perkataan lain yaitu z dihitung dari z=f(x,y) dengan menganggap x konstan. Kemudian dari hasil turunan parsial tersebut akan ditentukan jenis ekstrimnya dari dalil yang telah diuraikan di atas. Tafsiran geometri dan fisisnya adalah dengan memandang permukaan yang persamaannya z=f(x,y). Bidang y=y 0 memotong permukaan ini pada kurva bidang QPR (gambar 1) dan nilai dari f x (x 0, y 0 ) adalah kemiringan garis singgung pada kurva ini di P(x 0, y 0, f (x 0, y 0 )). Serupa dengan itu, bidang x=x 0 memotong permukaan pada kurva bidang LPM (gambar 2) dan f y (x 0, y 0 ) adalah kemiringan garis singgung pada lengkungan ini di titik P. y

Turunun parsial dapat juga ditafsirkan sebagai laju perubahan (sesaat). Andaikan bahwa dawai biola diikat di titik A dan B dan bergetar pada bidang xz. Gambar 3 menunjukkan posisi dawai pada suatu waktu tertentu t. Jika z=f(x,t) menyatakan tinggi dawai di P dengan absis x pada saat t, maka z adalah kemiringan dawai di P x dan z adalah waktu laju perubahan ketinggian P sepanjang garis tegak yang ditun- jukkan. Dengan perkataan lain, z adalah kecepatan vertikal dari P. x z GAMBAR 1 t R P f x (x 0, y 0 ) = kemiringan t y Q (x 0, y 0 ) t M z GAMBAR 2 P x (x 0, y 0 ) L y f y (x 0, y 0 ) = kemiringan t z GAMBAR 3 posisi dawai

pada waktu t p=(x,f(x,t)) A x B x 2. Pengali Lagrange (Lagrange Multipliers). Untuk mencari nilai minimum dari suatu fungsi adalah suatu masalah nilai ekstrim bebas, sedangkan untuk mencari nilai minimum dari suatu fungsi terhadap suatu kondisi atau syarat tambahan adalah masalah nilai ekstrim terkendala. Banyak permasalahan di dunia nyata, khususnya di bidang ekonomi termasuk ke masalah nilai ekstrim terkendala. Sebagai contoh, seorang pengusaha ingin memaksimumkan keuntungan tetapi dibatasi oleh banyaknya bahan mentah yang tersedia, banyaknya tenaga kerja, dan sebagainya. Untuk mempermudah menyelesaikan masalah tersebut maka digunakan metode pengali lagrange, yang dinamai menurut penemunya Josefph Louis Lagrange. Metode pengali lagrange adalah suatu metode untuk mencari harga maksimum atau harga minimum dari suatu fungsi dengan beberapa variabel, dimana variabel variabel tersebut dikaitkan dengan satu atau lebih persamaan yang disebut syarat tambahan atau kekangan. Dari metode ini, untuk memaksimumkan f terhadap kendala g(x,y) = 0 sama dengan mencari kurva ketinggian f(x,y) = k (k suatu konstanta) dengan kemungkinan k terbesar yang memotong kurva kendala di suatu titik P o (x o, y o ) dan karenanya nilai maksimum f terhadap kendala g(x,y) = 0 adalah T o (x o, y o ). Titik singgung lainnya P 1 (x 1,y 1 ) memberikan nilai minimum T 1 (x 1,y 1 ) dari f terhadap kendala g(x,y) = 0. Metode lagrange menyajikan suatu prosedur aljabar untuk penentuan titik P o dan P 1. Karena di titik titik demikian, kurva ketinggian dan kurva kendala saling menyinggung (yaitu, mempunyai suatu garis singgung bersama), kedua kurva tersebut mempunyai suatu garis tegaklurus bersama. Tetapi di seberang titik dari kurva ketinggian, vektor gradien f adalah tegaklurus terhadap kurva ketinggian dan dengan cara serupa g adalah tegaklurus terhadap kurva kendala. Jadi f dan g sejajar di P o dan juga di P 1 yaitu : f(p o ) = λ o. g(p o ) dan f(p 1 ) = λ 1. g(p 1 ) untuk suatu bilangan λ o dan λ 1 tak nol. Untuk memaksimumkan atau meminimumkan f(x,y) terhadap kendala g(x,y) = 0, selesaikan persamaan f(x,y) = λ. g(x,y) dan g(x,y) = 0 untuk (x,y) dan λ. Tiap titik (x,y) yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah nilai ekstrim terkendala dan λ yang berpadanan disebut pengali lagrange. 3. Hampiran Andaikan z=f(x,y) dan f adalah suatu fungsi yang dapat didiferensialkan dan andaikan dx dan dy disebut diferensial diferensial dari x dan y berupa peubah peubah. Diferensial dari peubah tak bebas, dz, disebut juga diferensial total dari f dan ditulis df(x,y), didefinisikan oleh : dz = df(x,y) = f x (x,y)dx + f y (x,y)dy. Pentingnya dz muncul dari kenyataan bahwa dx = x dan dy = y, masing masing mewakili perubahan kecil dalam x dan y, maka dz akan berupa suatu hampiran (aproksimasi) yang baik terhadap z, perubahan padanannya dalam z. Dalam hal ini penghampiran akan semakin baik jika x dan y (kesalahan) semakin kecil. PEMBAHASAN 3.1. Penerapan Masalah Maksimum dan Minimum Dalam penerapan masalah maksimum dan minimum dapat menggunakan metode maksimum minimum interval tertentu. Ketika menghadapi masalah tersebut, langkah pertama

yamg penting adalah menentukan besaran yang harus dimaksimalkan atau diminimalkan. Besaran ini menjadi peubah tak bebas di dalam analisis masalah. Peubah tak bebas ini kemudian harus dinyatakan dalam peubah bebas yaitu yang mengontrol nilai nilai peubah tak bebas. Apabila daerah asal nilai nilai peubah bebasnya adalah interval tertutup maka dapat diteruskan dengan metode maksimum minimum interval tertutup. Rencana penyelesaian dapat dirangkum dalam langkah langkah berikut ini : 1. Tentukan besaran yang harus dimaksimalkan atau diminimalkan. Besaran ini akan menjadi peubah tak bebas yang berupa sebuah kata atau phrase singkat dan diberi label dengan huruf yang bermakna. Karena merupakan peubah tak bebas, maka tergantung pada yang lain yaitu peubah bebas. Peubah bebasnya adalah x dan y. 2. Nyatakan peubah tak bebas ke dalam peubah bebas. Gunakan informasi di dalam masalah untuk menulis peubah tak bebas sebagai f(x,y). Buatlah gambar dan beri label peubah, biasanya ini merupakan antara peubah tak bebas dengan peubah bebas. Gunakan peubah pembantu jika diperlukan, tetapi jangan terlalu banyak. Peubah pembantu ini akhirnya harus dihilangkan. Peubah tak bebas harus dinyatakan sebagai fungsi dari dua peubah bebas x dan y dan beberapa konstanta sebelum dihitung turunannya. Temukan daerah asal fungsi dan juga rumusnya. Usahakan supaya daerah asalnya interval tertutup dan terbatas. Apabila daerah asalnya interval terbuka maka masukkan kedua titik ujungnya. 3. Terapkan kalkulus untuk menemukan titik titik kritis. Hitunglah turunan f dari f yang dihasilkan langkah dua. Gunakan turunan ini untuk menemukan titik titik kritis yaitu dimana z = 0 dan z = 0. Apabila f dapat x y diturunkan dimana mana maka titik titik kritisnya terjadi hanya dengan z = 0 dan z = 0. x 4. Tentukan nilai nilai ektrim. Selidiki f pada setiap titik kritis di daerah asal beserta titik titik ujungnya. Nilai nilai yang diperoleh akan menunjukkan nilai mana yang merupakan maksimum absolut dan minimum absolut. Tentu saja di setiap nilai ekstrim bisa terjadi lebih dari satu titik. 5. Jawablah pertanyaan pada persoalan awal. Dengan kata lain interpretasikan hasilnya. Jawaban untuk pertanyaan awal mungkin bukan sekedar nilai terbesar atau terkecil dari f. Berikut ini akan dibahas beberapa contoh dalam permasalahan maksimum dan minimum yaitu : u Mencari ukuran kerucut lingkaran tegak dengan volume minimum yang dapat dilingkupkan sekeliling bola dengan jari jari 20 cm. x Penyelesaian : Misalkan : x = jari jari dasar kerucut. y = panjang AD

Jadi tinggi kerucut = (y + 20) cm. Dari setiga siku siku AED dengan ED adalah jari jari bola, maka : Panjang AE = AD 2 + ED 2 = y 2 + 20 2 = y 2 + 400 Permasalahan ini dapat digambarkan secara geometri sebagai berikut : A y D 20 20 E B x C Dari segitiga siku siku sebangun ABC dan AED, didapat: A x = y + 20 20 y 2-400 x 2 = 20(y + 20) y 2-400 = 400 (y + 20) 2 B C y 2-400 A = 400 (y + 20) 2 (y + 20). (y 20) = 400 (y + 20) (y 20) E D 2

Volume kerucut : V = ( π.x 2 ).(y + 20) 3 = 400.π.(y + 20) 2 3.(y 20) Fungsi volume diturunkan terhadap fungsi peubah bebas y : V = 400.π.(y +20).(y 60) = 0 y 3.(y 20) 2 400.π.(y +20).(y 60) = 0 (y +20).(y 60) = 0 y 60 = 0 y = 60 Harga kritis yang bersangkutan adalah y = 60 Maka tinggi kerucut = y + 20 = 60 + 20 = 80 cm. Jari - jari dasar = x = 20.(y + 20) y 2 400 = 20.(60 + 20) 60 2 400 = 1600 40. 2 = 20. 2 cm. u Sehelai kertas untuk poster luasnya 2 m 2. Garis tepi dibagian atas dan bawah adalah 21 cm dan pada sisinya adalah 14 cm. Berapakan ukuran panjang poster bila luas bagian yang dicetak adalah maksimum? Penyelesaian :

Misalkan : panjang poster = x meter, maka lebar poster = 2/x meter x m 0,14 0,14 21cm = 0,21m (2/x 0.42)m 21 cm = 0,21 m Luas daerah yang dicetak dalam meter persegi adalah : A = (x 0,28).(2/x 0,42) Fungsi luas diturunkan terhadap fungsi peubah bebas x : A = (2/x 0,42) + (-2/x 2 ).(x 0,28) x A = 0 x = (2/x 0,42) (2/x 0,56/x 2 ) = 0,56/x 2 0,42 0,56/x 2 0,42 = 0 0,56/x 2 = 0,42 x 2 = 0,42 0,56 x = 2. 3 Jadi ukuran poster : v panjang = x = 2. 3 meter v lebar = 2/x = 3 meter 3 3 u Sebuah talang terbuka yang penampangnya suatu trapesium sama kaki akan dibuat dari selembar panjang logam dengan lebar 12 inci dengan cara menekuk untuk membuat sisi sisinya. Tentukanlah sudut talang itu dan lebar kedua sisinya agar muatan talang maksimum. Penyelesaian :

Misalkan : Alas talang = y Lebar sisi sisi talang = x Maka : 2x + y = 12 inci y = 12 2x. (1) Bentuk talang dilihat dari samping dapat digambar secara geometri sebagai berikut : x.sin θ x.cos θ θ 90 0 x y Agar luas talang maksimum, luas trapesium harus maksimum : L = ½.[y +(y + 2x.sinθ)].x.cosθ = ½.(2y + 2x.sinθ).x.cosθ = (y + x.sinθ).x.cosθ = xy.cosθ + x 2.sinθ.cosθ = x.(12 2x).cosθ + ½.x 2.sin2θ = 12x.cosθ 2.x 2.cosθ + ½.x 2.sin2θ Fungsi luas L diturunkan terhadap fungsi peubah bebas x : L = 12.cosθ 4x.cosθ + x.sin2θ = 0 x 12.cosθ 4x.cosθ + 2x.sinθ.cosθ = 0 cosθ.(12 4x + 2x.sinθ) = 0 12 4x + 2x.sinθ = 0 12 2x.(2 sinθ) = 0 2x.(2 sinθ) = 12 x = 12 x = 6 2.(2 sinθ) Fungsi luas L diturunkan terhadap fungsi peubah θ : L = -12.x.sinθ+ 2x 2 sinθ + x 2 cos2θ = 0 θ x.(-12.sinθ + 2xsinθ + xcos2θ) = 0-12.sinθ + 2xsinθ + xcos2θ = 0 (2 sinθ).(2)

-12.sinθ + 2.6.sinθ + 6.cos2θ = 0 (2 sinθ) (2 sinθ) -12.sinθ. (2 sinθ) + 2.6.sinθ + 6.(1 2.sin 2 θ) = 0 (2 sinθ) -24.sinθ + 12sin 2 θ + 12sinθ + 6 12.sin 2 θ = 0 Substitusikan θ = 30 0 ke (2) : x = 6 x = 6 (2 sin 30 0 ) 1½ x = 4 inci Substitusikan x = 4 ke (1) : y = 12 2(4) y = 12 8 y = 4 inci Jadi sudut alas talang = 90 0 + θ = 90 0 + 30 0 = 120 0 Jadi ukuran talang tersebut adalah : v Lebar kedua sisi talang = 4 inci v Alas talang = 4 inci -12sinθ + 6 = 0 12sinθ = 6 sinθ = ½ θ = 30 0 3.2. Penerapan Masalah Pengali Lagrange Untuk memaksimumkan atau meminimumkan f(x,y) terhadap kendala g(x,y) = 0, selesaikanlah persamaan f(x,y) = λ. g(x,y) dan g(x,y) = 0 untuk (x,y) dan λ. Tiap titik (x,y) yang demikian adalah suatu titik kritis untuk masalah nilai ekstrim terkendala dan λ yang berpadanan disebut pengali lagrange. Berikut ini akan dibahas beberapa contoh permasalahan yang diselesaikan dengan menggunakan pengali lagrange, yaitu : F Mencari luas daerah terbesar yang dapat dimiliki oleh suatu persegipanjang jika panjang diagonalnya 2.

Penyelesaian : Letakkan persegipanjang itu di kuadran pertama dengan dua sisinya sepanjang sumbusumbu koordinat (x,y), dengan x dan y positif. Panjang diagonalnya adalah x²+y² = 2 dan luasnya adalah xy. x 2 + y 2 = 2 x 2 + y 2 = 4 x 2 + y 2 4 = 0 Jadi dapat dirumuskan masalah berupa pemaksimuman f(x,y) = xy terhadap kendala g(x,y) = x 2 + y 2 4 = 0. f x (x,y) = y f y (x,y) = x g x (x,y) = 2x g y (x,y) = 2y Gradien yang berpadanan adalah : f(x,y) = f x (x,y)i + f y (x,y)j = yi + xj g(x,y) = g x (x,y)i + g y (x,y)j = 2xi +2yj Sekarang persamaan-persamaan lagrange menjadi : f x (x,y) = λ.g x (x,y) y = λ.2x.(1) f y (x,y) = λ.g y (x,y) x = λ.2y..(2) x 2 + y 2 = 4..(3) yang harus diselesaikan secara serentak. Jika persamaan pertama dikalikan dengan y dan persamaan kedua dengan x, diperoleh y 2 = λ.2xy dan x 2 = λ.2xy yang menghasilkan x 2 = y 2 atau x = y. Dari (3) : x 2 + y 2 = 4 x 2 + x 2 = 4 2 x 2 = 4 x 2 = 2 x = 2 y = 2 Dengan mensubstitusi nilai-nilai ini ke dalam (1), maka didapatkan : y = λ.2x 2 = λ.22 λ = ½ Jadi luas persegipanjang maksimum dengan diagonal 2 adalah bujursangkar, yang panjang sisinya 2. Luas maksimumnya adalah 2. F Menentukan volume maksimum suatu kotak segi empat yang terbuka atasnya, yang dapat dibuat dari selembar karton yang luasnya 48 cm 2.

Penyelesaian : Misalkan : Panjang alas = x Lebar alas = y Tinggi = z Bentuk kotak dapat digambarkan secara geometri sebagai berikut : z x y Kendala dalam pemasalahan ini adalah : L = x.y + 2.x.z + 2.y.z 48 = 0.(1) Yang harus dimaksimumkan adalah volume : V = x.y.z Fungsi volume V dan fungsi luas L diturunkan terhadap fungsi peubah bebas x : V = λ L x x yz = λ.(y + 2z) yz = λ.y + 2.λ.z (2) Fungsi volume V dan fungsi luas L diturunkan terhadap fungsi peubah bebas y : V = λ. L y y xz = λ.(x + 2z) xz = λ.x + 2 λ.z...(3) Fungsi volume V dan fungsi luas L diturunkan terhadap fungsi peubah bebas z : V = λ. L z z xy = λ.(2x + 2y) xy = 2. λ.x + 2 λ.y (4) Dari (2) dan (3) dieliminasikan: (2) : yz = λ.y + 2. λ.z (3) : xz = λ.x + 2 λ.z (-) yz xz = λ.y + λ.x z(y x) = λ.(y x) z = λ.(5)

Dari (2) dan (4) dieliminasikan: (2) : yz = λ.y + 2.λ.z.2 (4) : xy = 2.λ.x + 2 λ.y.1 (2) : 2yz = 2. λ.y + 4. λ.z (4) : xy = 2. λ.x + 2 λ.y (-) 2yz xy = 4. λ.z + 2 λ.y y(2z x) = 2. λ.(2z x) y = 2. λ...(6) Dari (3) dan (4) dieliminasikan: (3) : xz = λ.x + 2. λ.z.2 (4) : xy = 2. λ.x + 2 λ.y.1 (3) : 2xz = 2. λ.x + 4. λ.z (4) : xy = 2. λ.x + 2 λ.y (-) 2xz xy = 4. λ.z + 2 λ.y x(2z y) = 2. λ.(2z y) x = 2. λ (7) Substitusikan (5),(6),(7) ke (1) : x.y + 2.x.z + 2.y.z 48 = 0 (2. λ).(2. λ) + 2. (2. λ).(λ) + 2. (2. λ).(λ) 48 = 0 4. λ 2 + 4. λ 2 + 4. λ 2 = 48 12. λ 2 = 48 λ 2 = 4 λ = 2 Substitusikan λ = 2 ke (5),(6),(7) : (5) : z = λ = 2 (6) : y = 2. λ = 2.(2) = 4 (7) : x = 2. λ = 2.(2) = 4 Jadi ukuran kotak tersebut adalah : v panjang = 4 cm v lebar = 4 cm v tinggi = 2 cm 3.3. Penerapan Masalah Hampiran Diferensial dari peubah tak bebas, dz, disebut juga diferensial total dari f dan ditulis df(x,y), didefinisikan oleh : dz = df(x,y) = f x (x,y)dx + f y (x,y)dy. Pentingnya dz muncul dari kenyataan bahwa dx = x dan dy = y, masing masing mewakili perubahan kecil dalam x dan y, maka dz akan berupa suatu hampiran (aproksimasi) yang baik terhadap z, perubahan padanannya dalam z. Dalam hal ini penghampiran akan semakin baik jika x dan y (kesalahan) semakin kecil.

Berikut ini akan dibahas beberapa contoh permasalahan hampiran yaitu : < Dua sisi paralel dari sebuah empat persegi panjang dipanjangkan dengan kelajuan 2 cm s -1 sedang kedua sisi lain dipendekkan sedemikian rupa, sehingga gambar tetap berbentuk empat persegi panjang dengan luas A = 50 cm 2 yang tetap. Berapakah laju perubahan keliling P, jika panjang sisi yang bertambah adalah : (a) 5 cm? (b) 10 cm? (c) Berapakah ukuran empat persegi panjang jika keliling berhenti berkurang. Penyelesaian : Misal : x = panjang sisi yang akan dipanjangkan y = panjang sisi lain pada saat t Keliling = P = 2.(x + y) Fungsi Keliling P diturunkan terhadap fungsi peubah bebas t : P = 2 x + y Luas = A = x.y = 50 Fungsi Luas A diturunkan terhadap fungsi peubah bebas t : A = x x + y y = 0 (a) Jika x = 5, y = 10 dan x = 2 Maka 5 y + 10.(2) = 0 x = - 4 P = 2.(2 4 ) = 4 cm s -1 Jadi Keliling P berkurang 4 cm s -1 (b) Jika x = 15, y = 5 dan x = 2 Maka 10 y + 5.(2) = 0 x = - 1 P = 2.(2 1 ) = 2 cm s -1 Jadi Keliling P bertambah 2 cm s -1 (c) Keliling akan berhenti berkurang jika P = 0 yaitu jika y = - x = - 2

Maka : x.(-2) + y.(-2) = 0, dan empat persegi panjang adalah bujur sangkar dengan sisi x = y = 5 2 cm < Mencari perubahan volume kubus sisi x cm yang didekati, yang disebabkan oleh pertambahan sisi sisinya dengan 1 %. Penyelesaian : Volume Kubus : V = x³ cm³ Fungsi Volume diturunkan terhadap fungsi peubah bebas x : V = 3x² x..(1) Pertambahan sisi = x = 1 %x cm dx = 0,01x..(2) Substitusikan (2) ke (1) : V = 3x².(0,01x) = 0,03 x³ cm³ Jadi perubahan volume kubus sebesar 0,03 x³ cm³ < Mencari massa yang didekati suatu pipa tembaga yang panjangnya 2 m, jika diameter dalam adalah 2,5 cm dan tebalnya 0,25 cm. Rapat massa tembaga adalah 8800 kg m -3. Penyelesaian : Diameter : d = 2,5 cm = 1/40 m Jari jari : r = d/2 = 1/80 m Tinggi : t = 2 m Volume : V = (luas alas).(tinggi) V = (πr²). (t) V = 2.πr² m³ Fungsi Volume diturunkan terhadap fungsi peubah bebas r : V = 4.πr r...(1) Tebal : r = 0,25 cm = 1/400 m dr = 1/400 (2) Substitusikan (2) ke (1) : V = 4.π.(1/80).(1/400) = π/8000 m³ Jadi massa tersebut adalah : (π/8000).8800 = 3,46 kg. KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pengoptimalan Fungsi Dua Peubah Secara Geometri Diferensial, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Suatu peubah z=f(x,y) disebut sebagai fungsi dua peubah jika untuk setiap pasangan x dan y ada satu harga z. 2. Suatu hasil yang optimal bukan ditentukan oleh maksimum atau minimumnya, tetapi bagaimana memaksimumkan z=f(x,y) dengan harga peubah x dan y yang minimum. 3. Metode Pengali Lagrange adalah suatu metode untuk mencari harga maksimum atau harga minimum dari suatu fungsi dengan beberapa variabel, dimana variabel variabel tersebut dikaitkan dengan salah satu atau lebih persamaan yang disebut syarat tambahan atau kekangan. 4. Diferensial dari peubah tak bebas, dz, disebut juga diferensial total dari f dan ditulis df(x,y), didefinisikan oleh : dz = df(x,y) = f x (x,y)dx + f y (x,y)dy.

5. Suatu hampiran akan semakin baik jika x dan y (kesalahan) semakin kecil. DAFTAR PUSTAKA 1. Ault, J.C., Ayres, Frank, J.R. dan Prasetio, Lea, KALKULUS, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996, Edisi Kedua. 2. Edwards, H. dan Penney, David, E., KALKULUS DENGAN ANALISIS GEOMETRI, Penerbit Prenhallindo, Jakarta, 2000, Edisi Pertama, Jilid 1. 3. Martono, K., KALKULUS DAN ILMU UKUR ANALITIK 2, Penerbit Angkasa, Bandung, 1986. 4. Purcell, Edwin, J. dan Varberg, Dale, KALKULUS DAN GEOMETRI ANALITIK, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994, Edisi Kelima, Jilid 2. 5. Sianipar, P., KALKULUS II, Penerbit USU, Medan, 2000.