BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

Interpretasi data gravitasi

TEKNIK PENGINTEGRALAN

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

9. TEKNIK PENGINTEGRALAN

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

APLIKASI INTEGRAL TENTU

UJI PRIMALITAS. Sangadji *

EFISIENSI DAN AKURASI GABUNGAN METODE FUNGSI WALSH DAN MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL FREDHOLM LINEAR

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

CONTOH SOAL #: PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA. dx dengan nilai awal: y = 1 pada x = 0. Penyelesaian: KASUS: INITIAL VALUE PROBLEM (IVP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Integrasi. Metode Integra. al Reimann

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Medan Elektromagnetik

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG ROTASI. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

III PEMODELAN MATEMATIS SISTEM FISIK

BAB II LANDASAN TEORI

ALJABAR LINIER LANJUT

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

VLE dari Korelasi nilai K

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II

BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Referensi: 1) Smith Van Ness Introduction to Chemical Engineering Thermodynamic, 6th ed. 2) Sandler Chemical, Biochemical adn

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fisika Dasar I (FI-321)

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

Teorema Gauss. Garis Gaya Listrik Konsep fluks. Penggunaan Teorema Gauss

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

BAB V MODEL SEDERHANA DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN SIMULASINYA

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

Bab 3. Penyusunan Algoritma

BAB I Rangkaian Transient. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

Fisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi

BAB V TEOREMA RANGKAIAN

ELEKTRONIKA ANALOG. Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 Pertemuan 7. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

Bab 5. Interpolasi dan Regresi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Bab V Aliran Daya Optimal

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

UKURAN GEJALA PUSAT &

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Transkripsi:

6 BAB V INTEGRAL KOMPLEKS 5.. INTEGRAL LINTASAN Msal suatu lntasan yang dnyatakan dengan : (t) = x(t) + y(t) dengan t rl dan a t b. Lntasan dsebut lntasan tutup bla (a) = (b). Lntasan tutup dsebut lntasan tutup sederhana bla ( t ) ( t ) untuk t t ( lntasan tdak berpotongan ). Integral dar fungs kompleks f() atas lntasan dsebut ntegral lntasan atau ntegral gars atau ntegral contour dnyatakan sebaga : f ( ) d Bla : lntasan tutup maka dnotaskan : f ( ) d. Sfat ntegral lntasan : k f ( ) + l g( ) d = k f ( ) d + l g( ) d dengan k, l. ( sfat lner ). f ( ) d = f ( ) d + f ( ) d ( : komposs dar dan ). f ( ) d = f ( ) d ( dan merupakan ujung-ujung dar lntasan ). [ ] 5... Integral Bergantung Lntasan Msal lntasan dengan (t) = x(t) + y(t) ( a t b ) dan f() fungs tdak analtk pada doman D ( yang memuat lntasan ). Maka nla ntegral lntasan f() terhadap bergantung pada bentuk lntasan yang dambl dan dapat dnyatakan : b f ( ) d = f [ ( t) ] '( t) dt a Untuk menghtung ntegral lntasan d atas dlakukan cara sebaga berkut :. Nyatakan lntasan dalam (t) = x(t) + y(t), a t b. ar turunan, (t).. Substtuskan (t) ke dalam f().. Integraskan f() (t) terhadap t. Berkut beberapa lntasan dan penyajannya dalam (t) :. Lngkaran

6 Msal dberkan lntasan berbentuk Lngkaran satuan ( lngkaran dengan pusat (, ) dan jar-jar ) dan t sebaga sudut pusat. Maka dperoleh hubungan x = cos t dan y = sn t. Oleh karena tu persamaan lntasan, (t) = x(t) + y(t) = cos t + sn t = e t dengan t π. Sedangkan lntasan berbetuk lngkaran dengan pusat = (, ) dan jar-jar r dapat dtentukan dengan cara sama, sehngga persamaan dtulskan sebaga : ( t) = x( t) + y( t) = r e t dengan t π. Menggunakan trasformas salb sumbu dan bentuk persamaan lntasan d atas ddapatkan persamaan lntasan berbentuk lngkaran dengan pusat dan jar-jar r, yatu: ( t) = re t +, dengan t π. ontoh 5.. Htung ntegral dar f ( ) = atas lntasan berbentuk lngkaran satuan dengan arah berlawanan jarum jam. Persamaan lntasan : (t) = e t dengan t π. (t) = e t f ( ) = = e t. π π f ( ) d f ( ) ' ( t) dt e t e t = = dt = π. Segmen Gars Msal lntasan berbentuk segmen gars dar ( x,y ) ke ( x,y ). Maka kta plh terlebh dahulu nterval parameter t, msal t dan dengan cara deduktf dapat dturunkan persamaan untuk lntasan yatu : t = x( t) = x, y( t) = y ( t) = x + y = x + x y + y t = x( t) =, y( t) = ( t) = + ( )......... t = x( t) = x, y( t) = y ( t) = Secara umum persamaan lntasan berbentuk segmen gars dar ke yatu : ( t) = + t( ) dengan t ontoh 5.. Htung f ( ) d dengan f ( ) = dan lntasan berupa segmen gars dar = - ke = +.

6 Persamaan lntasan : (t) = - + t ( - + 5 ) = - t + ( - + 5t ), t. Turunan, (t) = - + 5. f ( ) = = t ( + 5 t) f ( ) d = f ( ) '( t) dt = ( t ( + t ))( + ) dt = 7 5 5 + 7. Ellps ( ) ( ) Msal Lntasan berbentuk ellps : x x y y + = dengan arah postf. a b Maka dengan cara sama sepert menentukan persamaan lntasan yang berbentuk lngkaran, ddapatkan : (t) = + a cos t + b sn t dengan t π dan = ( x,y ). ontoh 5.. Htung f ( ) d dengan f() = x - y dan lntasan berbentuk ellps x + y = dengan arah berlawanan jarum jam. y Bentuk lntasan : x + = dengan penyajan (t) = cos t + sn t, t π. Turunan, ( t ) = - sn t + cos t. f() = cos t - sn t π π f ( ) d = ( cos t sn t) ( sn t + cos t) dt = sn t + dt = π cos t + t = π. Kurva Bla lntasan dnyatakan sebaga persamaan kurva maka kta dapat memsalkan x(t) = t. Sehngga nterval parameter t dan bentuk y(t) sangat bergantung berturut-turut terhadap nla x dar ttk dan persamaan kurva yang dberkan. Sebaga contoh, msal lntasan berupa kurva dengan persamaan y = x - dar ttk ( -, ) ke ttk (,- ). Persamaan lntasan : (t) = x(t) + y(t) = t + ( t - ) dengan - t. ontoh 5.. Htung ntegral dar fungs f() = x y + y atas lntasan sepanjang kurva y = x - dar ttk ( -, ) ke ttk (,- ). Persamaan lntasan : (t) = x(t) + y(t) = t + ( t - ) dengan - t. Turunan, (t) = + 6 t

6 f ( ) = t ( t ) + ( t ) = t t + ( 6t 6) [ ] ( ) f ( ) d = t t + t + t dt = 9 6 6 6 + 5 ( ) 5... Integral Bebas Lntasan Dalam keadaan khusus ntegral lntasan tdak bergantung ( bebas ) terhadap lntasan artnya nla ntegral lntasan akan bernla sama walaupun lntasannya berbeda asalkan ttk-ttk ujung lntasan tetap. Syarat perlu dan cukup untuk keadaan tersebut dberkan berkut. Doman D dsebut tersambung sederhana bla setap lntasan tutup sederhana dalam D melngkup ttk-ttk pada D. Msal f() analtk pada doman tersambung sederhana D. Maka terdapat fungs analtk F() sehngga F () = f() untuk setap D dan nla ntegral dar f() terhadap setap lntasan yang menghubungkan dar ttk ke dnyatakan sebaga: f ( ) d = F ( ) F( ) Dar konds d atas dapat dsmpulkan bahwa bla f() analtk pada doman tersambung sederhana yang memuat lntasan tutup maka f ( ) d =. ontoh 5.5. Htung f ( ) d bla f() = sn dan lntasan berupa ruas gars yang menghubungkan dar ttk ( π,π ) ke ttk ( π,-π ). Pandang bahwa f() = sn merupakan fungs entre, sehngga analtk pada doman tersambung sederhana yang memuat lntasan. Oleh karena tu, ntegral lntasan dar f() tdak bergantung ( bebas ) bentuk lntasan. Jad : π π π π f ( ) d = sn d = ( cos + sn) = π + π π + π ( ) ( ) = π π coshπ snhπ π + π coshπ + snhπ Soal Lathan ( Nomor sd ) Nyatakan dalam = (t), segmen gars dengan ttk ujung,. = - + dan = - + 5.. = dan = 5 +.. = + dan = + 5.. = - dan = 9-5. ( Nomor 5 sd ) Nyatakan kurva berkut dalam = (t) 5. - =

6 6. y = x dar (, ) ke (, ) 7. - + = 8. x + y = 9. y = / x dar (, ) ke (,/ ) x + 9 y + = 6. ( ) ( ) ( Nomor sd ) Htung : f ( ) d dengan :. f ( ) = dan : setengah lngkaran, e t π π = ( t ) dar ttk = - ke =.. f() = y - x - x dan : segmen gars dar ttk ke +.. f() = y - x - x dan : segmen gars dar ttk ke. dlanjutkan ke +.. f ( ) = dan : setengah lngkaran = e t ( t π ) dar ttk = ke = -., y < 5. f ( ) = dan : dar y, y > = - - ke = + sepanjang y = x 6. f() = Re dan : parabola y = x dar ke +. 7. f ( ) = + dan : = e t ( t π) mempunya arah berlawana jarum jam 8. f ( ) = + dan : = e t ( π t π ) mempunya arah postf. 9. f ( ) = + dan : = e t ( t π) mempunya arah postf. f ( ) = ( ) ( ) dan : - = ½ ( searah jarum jam ). f() = Im dan : dar ke +. sepanjang segmen gars.. f() = Im dan : dar ke +. sepanjang parabola y = x. ( Nomor sd 7 ) Seldk apakah ntegral dar f() atas bebas lntasan dan tentukan f ( ) d bla :. f ( ) = e dan : segmen gars dar π ke π.. f ( ) = sec dan : sembarang lntasan dar π / ke π/ d dalam lngkaran satuan. 5. f ( ) = cos dan : sembarang lntasan dar ke π. 6. f ( ) = dan : lngkaran 5 satuan ( arah postf ) 7. f ( ) = sec dan : lngkaran satuan ( arah berlawanan jarum jam ). 5.. INTEGRAL AUHY Rumtnya perhtungan ntegral lntasan mendorong tmbulnya cara-cara atau metode yang lebh mudah dan prakts untuk menyelesakannya. Hal n nampak dar berbaga usaha ke arah sana walaupun hanya sebatas ntegral terhadap lntasan tutup, sepert yang dkenalkan oleh auchy berkut.

65 Ttk dsebut ttk nteror dar lntasan tutup bla terdapat lngkungan dar yang termuat d dalam.msal fungs f() analtk d dalam dan pada lntasan tutup arah postf, ttk f ( ) nteror dar. Maka f ( ) = d dengan d dalam lntasan. Bentuk π ntegral d atas dkenal dengan Rumus Integral auchy. Penerapan ntegral auchy d atas dapat dlhat dar dua contoh yang dberkan berkut. e ontoh 5.6. Htung d dengan berupa = dan berlawanan jarum jam. Lntasan berbentuk lngkaran dengan pusat = dan jar-jar dan = merupakan ttk nteror dar. Msal f() = e. Maka f() merupakan fungs entre, sehngga analtk d dalam dan pada lntasan. Karena semua syarat telah dpenuh maka penerapan ntegral auchy dlakukan sebaga berkut : f ( ) f d e e ( ) = π = π d e Jad : ( ) d = π sn + cos sn ontoh 5.7. Htung d dengan berupa = dan berlawanan jarum jam. Ttk nteror dar adalah = dan = -. Pandang : sn sn = +. ( ) ( + ) Menggunakan sfat lner ntegral lntasan ddapatkan : sn sn sn d d ( ( )) = d sn sn + = π + = + 5... Turunan Fungs Analtk Secara umum, untuk ttk nteror pada maka bentuk ntegral auchy menjad : f ( s) f ( ) = s ds dengan s d dalam. Bla f() dturunkan terhadap maka ruas π kanan juga dturunkan terhadap, caranya ntegran dturunkan terhadap dengan memandang peubah lan sebaga konstanta. Menggunakan cara deduktf kta dapat memperoleh turunan tngkat ke-n sebaga berkut : f ( s) ds Turunan ke- f ' ( ) = π ( s )

66 f ( s) ds Turunan ke- f "( ) = π ( s )...... Turunan ke-n f ( n) n! f ( s) ds ( ) = n ( s ) n ; =,,,... + π Bentuk turunan d atas merupakan bentuk perluasan dar ntegral auchy yang pada dasarnya dapat juga dterapkan untuk menyelesakan ntegral lntasan, sebagamana contoh berkut. e ontoh 5.8. Htung d ( ) dengan berupa = dan berlawanan jarum jam. Ttk nteror : =. Msal f() = e. Maka f () = e + e. e Jad : d ( e e = π + ) = π( cos sn) + π( cos sn ) ( ) Soal Lathan ( Nomor sd 7 ) Lntasan dbatas oleh gars x = ± dan y = ± ( arah postf ). Htung ntegral berkut :.. e d π cos d ( + ) d. + tan. d ; x ( x) < < cosh 5. d 6. 7. cosh d ( ) cos d + ( Nomor 8 sd 5 ) Htung ntegral dar g() atas lntasan, bla : 8. g( ) = + ; : - = ( arah postf ) 9. g( ) = + ; : - = ( ( ) arah postf ) sn. g( ) = ; : - + + = (arah postf )

67. g( ) = ; : - = + (arah postf ) e. g( ) = ; : + = + (berlawanan jarum jam ). g( ) =, : = ( arah postf ) +. g( ) =, w d dalam ( w) lntasan tutup sederhana yang mempunya arah postf. ln 5. g( ) =, 5 = ( ) ( arah postf ) ( Nomor 6 sd ) Htung g( ) d dengan = arah postf, bla g() = 6. ( ) 7. ( ) 8. cos + 9. e π. ( +). e sn Daftar Pustaka.. E B Saff, A D Snder, Fundamental of omplex Analyss for mathematcs, Scence, and Engneerng, Prentce Hall Inc, USA, 976. ( Hal 89 sd 7 ).