Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Transkripsi

1 Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: SHERLEY MALAWAU, bertempat tinggal di Limus Pratama Regency, Jalan Blitar VII Blok E9/12, Kelurahan Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Bogor, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Recci Murinanda, S.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di Setiabudi Building 2, Estubizi Lantai 2, Suite 207 B-C Unit 36, Jalan HR. Rasuna Said Kav. 62, Kuningan, Jakarta Selatan 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Januari 2017; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; L a w a n 1. YAYASAN DIAN MANDIRI TANGERANG; 2. KOPERASI SIMPAN PINJAM DIAN MANDIRI; Keduanya berkedudukan di Jalan Imam Bonjol Ruko Liga Mas Blok A 2 Nomor 10-11, Karawaci, Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Hendra Gunawan, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di Pendidikan Umum Bethel, Jalan Petamburan IV Nomor 4, Tanah Abang, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 April 2017; Termohon Kasasi dahulu Penggugat I, II; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat I, II telah mengajukan gugatan terhadap Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat I adalah suatu Badan Hukum Yayasan yang Anggaran Dasarnya telah disahkan dan diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal Nomor 65, Tambahan Nomor 198, berikut akta perubahannya Halaman 1 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan M yang telah didaftarkan di Departemen Hukumdan HAM RI Dirjen Administrasi Hukum Umum; 2. Bahwa Penggugat II adalah Badan Hukum Koperasi yang didirikan dan merupakan salah satu kegiatan usaha dari dan didukung modal/dana oleh Penggugat I dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan SK Nomor 203/PAD/M.KUKM.2/VI/1015 tanggal 3 Juni 2015; Dalam kedudukan yang demikian ini, seluruh karyawan dari Penggugat I secara otomatis menjadi anggota koperasi Penggugat II; 3. Bahwa Tergugat menjadi karyawan Para Penggugat sejak tahun 1 Oktober 2007; 4. Bahwa kegiatan Penggugat I dan Penggugat II berada di beberapa daerah di Indonesia dan salah satu cabangnya berada di Sentul Bogor; 5. Bahwa berdasarkan SK Nomor 007/SK-HRD-Diman/I/11 tanggal 6 Januri 2011, Tergugat telah diangkat menjadi Kepala Cabang Pengugat I di Sentul Bogor dan secara otomanis dan sekaligus menjadi Kepala Cabang Penggugat II di Sentul Bogor; 6. Bahwa Tergugat telah memakai uang perusahaan Para Penggugat tanpa izin Para Penggugat untuk kepentingan pribadi berdasarkan pengakuannya tertanggal 5 Januari 2013; 7. Bahwa karena perbuatan Tergugat tesebut Para Penggugat telah menskorsing Tergugat terhitung 28 Februari 2013 Nomor 1273/Srt/HRD- DIMAN/II/2013; 8. Bahwa Para Penggugat telah memproses hukum pidana Tergugat di Pengadilan Negeri Cobinong dengan putusan (pidana) Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 260/Pid.B/2015/PN Cbi tanggal 18 November 2015, dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Cabang Sentul, Tergugat terbukti telah melakukan penggelapan dihukum pidana penjara selama 10 bulan; 9. Bahwa berdasarkan putusan (pidana) Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 260/Pid.B/2015/PN Cbi tanggal 18 November 2015, telah terbukti bahwa Tergugat telah melakukan kesalahan berat sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 158 ayat (1) a Undang Undang Nomor 13/2003; 10. Bahwa berdasarkan Putusan (pidana) Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 260/Pid.B/2015/PN Cbi tanggal 18 November 2015, dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala cabang Sentul, Tergugat terbukti telah melakukan penggelapan dihukum pidana penjara selama 10 bulan dan karenanya Para Penggugat mengeluarkan Surat PHK pada tanggal 18 November 2015 Halaman 2 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan M berdasarkan Surat Nomor 0882/Srt-HRD/DIMAN/XI/2015; 11. Bahwa Para Penggugat telah memproses hukum Perdata Tergugat di Pengadilan Negeri Cobinong dengan Nomor 53/Pdt.G/2016 tanggal 29 Februari 2016; 12. Bahwa selama proses hukum pidana Para Penggugat tidak membayar upah Tergugat, dan Tergugat telah melaporkan Para Penggugat pada Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan; 13. Bahwa untuk memenuhi ketentuan Undang Undang Ketenagakerjaan (Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003), antara Para Penggugat dan Tergugat telah melakukan mediasi di Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan; 14. Atas Mediasi Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan telah mengeluarkan anjurannya pada tanggal 12 Aprl 2016 Nomor 567.2/2528/HI/2016; 15. Bahwa berdasarkan anjuran tersebut Para Penggugat menerima anjuran Nomor 567.2/2528/HI/2016 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan 16. Bahwa sampai saat ini Tergugat tidak memberi jawaban atas anjuran Nomor 567.2/2528/HI/2016 tanggal 21 April 2016 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan ini untuk seluruhnya; 2. Membatalkan surat skorsing yang telah dikeluarkan tanggal 28 Februari 2013 dengan Nomor 1273/Srt/HRD-DIMAN/II/2013; 3. Membatalkan PHK yang dikeluarkan berdasarkan Surat tanggal 18 November /Srt-HRD/DIMAN/XI/2015; 4. Menyatakan Tergugat telah melakukan kesalahan berat berdasarkan Pasal 158 ayat 1 a Undang Undang Nomor 13/2003; 5. Menyatakan Tergugat di PHK sejak 1 Maret 2013; 6. Menguatkan Anjuran Nomor 567.2/2528/HI/2016 pada tanggal 12 April 2016 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan Tenaga Kerja; 7. Menyatakan upah pekerja tidak dibayarkan selama proses hukum pidana; 8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun Tergugat mengajukan kasasi atau upaya hukum lainnya; Halaman 3 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan M 9. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara. Apabila Majelis Hakim berkehendak lain maka mohon putusan yang seadil adilnya (ex aequo et bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa gugatan Penggugat tidak berdasar hukum karena gugatan upah tidak dibayar selama proses hukum, telah diatur dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 160 ayat (1) sangat jelas disebutkan bahwa pengusaha tidak wajib membayar upah tetapi wajib memberikan bantuan kepada keluarga pekerja yang besarnya telah ditetapkan dengan syarat, pekerja ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tidak pidana atas pengaduan pihak pengusaha dengan kata lain apabila pekerja ditahan pihak yang berwajib dalam dugaan tindak pidana dan yang mengadukan adalah pihak pengusaha, maka pengusaha tersebut tetap wajib membayar upah pekerja, oleh karenanya gugatan penggugat tidak mempunyai landasan hukum; Bahwa gugatan Penggugat sangat tidak jelas, dimana Penggugat mengajukan gugatan upah tidak dibayar selama proses hukum akan tetapi penggugat tidak menyebutkan secara rinci dan jelas upah proses hukum yang mana yang dimaksudkan, berapa nilai upah prosesnya, bagaimana perhitungannya dalam hal ini gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang telah memberikan putusan Nomor 115/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Srg tanggal 24 Januari 2017 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi 1. Menolak eksepsi Tergugat; Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan hubungan kerja antara Para Penggugat dan Tergugat berakhir karena pemutusan hubungan kerja berdasarkan surat tanggal 18 November 2015 Nomor 0882/Srt-HRD/DIMAN/XI/2015; 3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar uang penghargaan dan penggantian hak sesuai pasal 160 ayat (7) Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 kepada Tergugat sebesar Rp ,00 (sembilan juta enam ratus enam puluh ribu rupiah); 4. Menolak gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya; 5. Membebani biaya perkara kepada Negara sebesar Rp ,00 (empat Halaman 4 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan M ratus sebelas ribu rupiah); Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal 16 Februari 2017, terhadap putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 Januari 2017 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 22 Februari 2017, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 15/Kas/PHI.G/2017/PN.Srg yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan tersebut disertai dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 1 Maret 2017; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 10 April 2017, kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 18 April 2017; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: 1. Yang Mulia Judex Facti telah keliru memahami isi dan makna dari petitum Gugatan PHI 115/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Srg, sehingga Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Serang Banten telah salah dan secara terang benderang melakukan ultra petita sebagaimana terlihat dalam amar putusan yaitu dalam amar putusan dalam pokok perkara point 3 halaman 19 yang berbunyi Menyatakan hubungan kerja antara Para Penggugat dengan Tergugat berakhir karena Pemutusan Hubungan Kerja berdasarkan surat tanggal 18 November 2015 Nomor 0882/Srt- HRD/DIMAN/XI/2015 Bahwa amar putusan yang dimohonkan oleh Para Termohon Kasasi/dahulu Para Penggugat dalam gugatan yang diajukan oleh Para Termohon Kasasi/Para Penggugat adalah bukan memohon untuk menyatakan hubungan kerja antara Para Termohon/dahulu Para Penggugat dan Pemohon/dahulu berakhir dengan pemutusan hubungan kerja Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat, akan tetapi justru memohon agar pemutusan Halaman 5 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan M hubungan kerja yang telah dikeluarkan atau diputuskan oleh Para Termohon Kasasi/dahulu Para Penggugat terhadap Pemohon Kasasi/dahulu Tergugat berdasarkan surat Nomor 0882/Srt- HRD/DIMAN/XI/2015 tertanggal 18 November 2016 agar dibatalkan. Namun Dalam hal ini hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Serang Banten/Judex Facti malah memberikan putusan yang tidak dimohonkan oleh Para Termohon/dahulu Para Tergugat. Amarnya menyatakan mengabulkan namun bunyi amarnya adalah menegaskan PHK per tanggal 18 November 2015, padahal justru pembatalan PHK atas tanggal sebagaimana dimaksud yang menjadi petitum gugatan. 2. Bahwa dasar pertimbangan hakim yang dipakai untuk memutuskan perkara pemutusan hubungan kerja Pemohon/dahulu Tergugat hanyalah berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 03 Tahun 2015 tentang pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung tahun 2015 sebagai pedoman pelaksanaan tugas bagi pengadilan dalam huruf B butir 2 huruf e yang menyatakan Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja terhadap pekerja/buruh karena alasan melakukan kesalahan berat ex Pasal 158 Uundang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004, maka pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan tanpa harus menunggu putusan pidana berkekuatan hukum tetap, sangat tidak adil, mengingat masih adanya ketentuan lain yang berlaku yang menyatakan bahwa pemutusan hubungan kerja dengan alasan melakukan pelanggaran berat ex Pasal 158 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 dapat dilakukan setelah ada putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap yaitu Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republia Nomor SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 07 Januari 2005 tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Hak Uji Materil Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Terhadap UUD 1945 dalam Butir Ke-(3) disebutkan: Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pekerja/buruh melakukan kesalahan berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks pasal 158 ayat (1), maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan Hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Halaman 6 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan M b. Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan pekerja/buruh tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya maka berlaku ketentuan Pasal 160 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003; Dalam hal ini jelas bahwa ada 2 (dua) aturan hukum yang saling bertentangan, oleh Karena itu seharusnya Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang Banten dalam mempertimbangkan keputusannya juga harus berdasarkan ketentuan hukum yang lain yang masih berlaku agar putusan benar-benar adil. Peradilan kita menganut asas praduga tak bersalah dan asas kepastian hukum, oleh karena Pemohon Kasasi masih dalam tahapan menunggu putusan Kasasi atas dugaan tindak pidana penggelapan tentunya keadilan atas diri Pemohon Kasasi sebaiknya menunggu putusan kasasi atas tindak pidana tersebut. 3. Bahwa Pemohon Kasasi ingin juga menyampaikan terhadap anjuran Dinas Ketenagakerjaan Nomor 567.2/2528/HI/2016 pada tanggal 12 April 2016 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Dinas Ketenagakerjaan Tenaga Kerja, Pemohon Kasasi tidak dapat menerimanya. Hal tersebut dibuktikan dengan diajukannya Gugatan PHI Nomor 140/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Srg tertanggal 20 Desember 2016 pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, dimana saat ini masa persidangannya sedang berlangsung (Bukti P.1) Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 1 Maret 2017 dan kontra memori kasasi tanggal 18 April 2017 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa pekerja/pemohon Kasasi telah dijatuhi hukuman pidana penjara 10 bulan oleh Putusan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 260/Pid.B/2015/PN.Cbi tanggal 18 November 2015; Bahwa tertanggal 18 November 2015 dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Termohon/Pengusaha, sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 160 ayat (5) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, dengan hak kompensasi sesuai ketentuan Pasal 160 ayat (7) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003; Halaman 7 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan M Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undangundang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: SHERLEY MALAWAU tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi SHERLEY MALAWAU tersebut; Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 27 September 2017 oleh H. Panji Widagdo, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. dan Dr. Fauzan, S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan Hari Widya Pramono, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak. Anggota-Anggota, K e t u a, Ttd Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. Ttd Dr. Fauzan, S.H., M.H. Halaman 8 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi Ttd H. Panji Widagdo, S.H., M.H. Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan M Panitera Pengganti Ttd Hari Widya Pramono, S.H., M.H. MAHKAMAH AGUNG R.I A.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus Rahmi Mulyati, S.H., M.H., NIP Halaman 9 dari 9 hal. Put Nomor 991 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan M berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9