P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Isbat Nikah dalam persidangan Majelis tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, alamat KABUPATEN SERANG, dalam hal ini memberi kuasa kepada Yoseph Haerudin, S.H., Siti Hapsah, S.H., M.H. & Drs. Sumarcondy Nawawi, S.H, M.H., Advokat beralamat di Jalan Ki Ajurum No. 9, Cipocok Jaya, Serang, Banten, semula sebagai Termohon sekarang Pembanding; m e l a w a n TERBANDING I, umur 84 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, Pemohon I sekarang Terbanding I; TERBANDING II, umur 64 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, Pemohon II sekarang Terbanding II; TERBANDING III, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, Pemohon III sekarang Terbanding III; TERBANDING IV, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, Pemohon IV sekarang Terbanding IV;

2 TERBANDING V, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, alamat KABUPATEN SERANG, semula sebagai Pemohon V sekarang Terbanding V; TERBANDING VI, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, Pemohon VI sekarang Terbanding VI; TERBANDING VII, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, alamat KABUPATEN SERANG, semula sebagai Pemohon VII sekarang Terbanding VII; TERBANDING VIII, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh Harian Lepas, Pemohon VIII sekarang Terbanding VIII; TERBANDING IX, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh Harian Lepas, Pemohon IX sekarang Tergugat IX; TERBANDING X, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, Pemohon X sekarang Terbanding X; TERBANDING XI, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, alamat KABUPATEN SERANG, semula sebagai Pemohon XI sekarang Terbanding XI; TERBANDING XII, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Tidak Bekerja, KABUPATEN SERANG, semula sebagai Pemohon XII sekarang Terbanding XII; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca dan memperhatikan berkas perkara dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding;

3 DUDUK PERKARA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Serang Nomor 0000/Pdt.G/2014/PA.Srg Tanggal 5 Mei 2014 M bertepatan dengan Tanggal 5 Rajab 1435 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon; 2. Menetapkan sah pernikahan antara Pemohon I (TERBANDING I) dan Almarhum AYAH P&T, II s/d XII, yang dilaksanakan di Wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Walantaka, KABUPATEN SERANG pada Tanggal 04 Februari 1948; 3. Memerintahkan kepada para Pemohon untuk menyampaikan salinan penetapan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Walantaka, Kota Serang untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan biaya perkara sebesar Rp ,- (satu juta enam puluh enam ribu rupiah) kepada para pemohon; Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Serang Nomor 0000/Pdt.G/2014/PA.Srg yang menerangkan, bahwa pada hari Kamis tanggal 08 Mei 2014 advokat dan penasehat hukum yang bernama Yoseph Haerudin, S.H. bertindak untuk atas nama PEMBANDING berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 00/HR&P/V/2014 tanggal 8 Mei 2014 mengajukan banding atas putusan Pengadilan Agama Serang Nomor 0000/Pdt.G/2014/PA.Srg tanggal 5 Mei Permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada para Terbanding pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2014; Membaca memori banding dari Pembanding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Agama Serang pada tanggal 20 Mei 2014, memori banding mana telah diberitahukan dan disampaikan kepada para Terbanding pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 yang pada pokoknya menyatakan bahwa putusan Pengadilan Agama Serang tersebut kurang tepat dan tidak

4 dapat diterima karena : 1. Pada saat almarhum AYAH P&T, II s/d XII menikah dengan Pemohon I, masih terikat pernikahan sah dengan IBU KANDUNG PEMBANDING; 2. Tenggang waktu antara panggilan dan sidang perdana kurang dari tiga hari kerja; 3. Tidak ada mediasi sesuai Perma Nomor 1 Tahun 2008; dan 4. Putusan hakim hanya dibacakan amarnya saja; Membaca kontra memori banding dari para Terbanding yang diterima oleh Panitera Pengadilan Agama Serang pada tanggal 30 Juni 2014, kontra memori banding mana telah diberitahukan dan disampaikan kepada Pembanding pada hari Rabu tanggal 2 Juli 2014 yang pada pokoknya memohon kiranya Pengadilan Tinggi Agama Banten menguatkan putusan Pengadilan Agama Serang yang dimintakan banding tersebut; Membaca akta pemeriksaan berkas perkara banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Serang, bahwa pada tanggal 22 Juli 2014, kuasa hukum Pembanding telah melaksanakan pemeriksaan berkas perkara banding (inzage), namun tidak memberikan catatan apapun. Sedang berdasarkan catatan Panitera Pengadilan Agama Serang tertanggal 04 Agustus 2014, para Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan berkas perkara banding (inzage). PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding ini diajukan dalam tenggang waktu masa banding dan sesuai dengan tata cara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai sebagaimana maksud Pasal 7 ayat (1), Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 tentang Pengadilan Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura. Oleh karena itu, maka permohonan banding ini secara formil dapat diterima (Ontvankelijk Verklaard); Menimbang, bahwa agar Pengadilan Tinggi Agama Banten sebagai judect facti dapat memberikan putusan yang benar dan adil, maka perlu

5 memeriksa ulang tentang apa yang telah diperiksa, dipertimbangkan dan diputus oleh Pengadilan Agama Serang untuk kemudian dipertimbangkan dan diputus ulang pada tingkat banding, sebagai berikut : Menimbang, bahwa majelis Hakim Tingkat banding dalam memeriksa materi perkara dalam perkara ini, terlebih dahulu meneliti Berita Acara Sidang dan surat permohonan yang diajukan oleh para Pemohon yang ternyata menurut Berita Acara Sidang pertama pada persidangan tingkat pertama tanggal 28 April 2014, perkara ini pertama-tama adalah perkara itsbat nikah yang diajukan oleh TERBANDING I secara kontensius sebagai Pemohon, melawan ke-sebelas anaknya sebagai Termohon. Namun dalam persidangan pertama tersebut diperoleh keterangan dari Pemohon sendiri, bahwa selain menikah dengan Pemohon I, almarhum Madisa juga pernah menikah dengan 3 (tiga) perempuan lain dan masing-masing mempunyai anak keturunan, sebagai berikut: 1. IBU KANDUNG PEMBANDING (almarhumah), sebagai isteri pertama: Mempunyai keturunan 3 (tiga) orang anak; 2 (dua) orang diantaranya sudah meninggal dan yang 1 (SATU) orang masih hidup bernama: PEMBANDING; 2. ISTERI KEDUA AYAH P&T, II s/d XII: Mempunyai keturunan 4 (empat) orang anak ; 1 (satu) orang diantaranya sudah meninggal dan yang 3 (tiga) orang masih hidup masing-masing bernama : ANAK KESATU (PEREMPUAN), ANAK KEDUA (LAKI-LAKI) DAN ANAK KETIGA (LAKI- LAKI) ; 3. ISTERI KETIGA AYAH P&T, II s/d XII: Mempunyai keturunan 1 (satu) orang anak bernama ANAK KESATU (LAKI-LAKI) ; Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan pertama tersebut diketahui ada ahli waris lainnya selain yang tersebut dalam surat permohonan, maka kemudian Majelis Hakim Tingkat Pertama menunda persidangan pertama tersebut sampai dengan tanggal 05 Mei 2014 dengan perintah kepada Pemohon untuk merubah surat permohonannya dengan melibatkan semua ahli waris dalam perkara ini dan menghadirkan seluruh

6 keturunan almarhum AYAH P&T, II s/d XII, sekaligus untuk membawa alatalat bukti yang diperlukan pada sidang tersebut; Menimbang, bahwa menurut Berita Acara Sidang pada persidangan tingkat pertama yang ke-dua yang diselenggarakan pada tanggal 05 Mei 2014, Pemohon telah mengajukan perubahan surat permohonan dimaksud dengan perubahan formulasi : TERBANDING I beserta ke-11 (sebelas) anaknya berkedudukan sebagai Pemohon I sampai dengan Pemohon XII dan menarik serta mendudukkan PEMBANDING, seorang anak laki-laki dari perkawinan almarhum AYAH P&T II s/d XII dengan IBU KANDUNG PEMBANDING (almarhumah) sebagai Termohon. Sedangkan anak-anak almarhum AYAH P&T, II s/d XII lainnya dari isteri yang lain sebagai mana yang tersebut di atas tidak dilibatkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan perubahan surat permohonan Pemohon sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Sidang pada persidangan tingkat pertama yang kedua yang diselenggarakan pada tanggal 05 Mei 2014 tersebut juga diperoleh keterangan, bahwa permohonan itsbat nikah ini diajukan dengan alasan para Pemohon membutuhkan pengesahan nikah Pemohon I dengan almarhum Madisa dengan maksud untuk menjadi syarat dalam pengurusan penetapan ahli waris; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Sidang pada persidangan tingkat pertama yang diselenggarakan pada tanggal 05 Mei 2014 tersebut pada halaman 12 juga diperoleh keterangan, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama menyatakan telah meminta tanggapan untuk meminta persetujuan permohonan ini kepada seluruh anak-anak almarhum Madisa, baik anak-anak Madisa dengan Pemohon I maupun dengan isteriisterinya yang lain, padahal pada halaman 8 dalam Berita Acara Sidang dimaksud telah dinyatakan 2 (dua) orang anak almarhum yang bernama ANAK KESATU (PEREMPUAN), ANAK KEDUA (LAKI-LAKI) DAN ANAK KETIGA (LAKI-LAKI) DARI ISTERI KEDUA AYAH P&T, II s/d XII tidak hadir dalam sidang tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Sidang pada

7 persidangan tingkat pertama tanggal 05 Mei 2014 tersebut pada halaman 13 juga diperoleh keterangan, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama berpendapat tidak perlu melaksanakan proses mediasi, karena fakta dalam persidangan tidak ada pihak yang mempermasalahkan atau mensengketakan atas permohonan para Pemohon tersebut; Menimbang, bahwa terhadap fakta-fakta di persidangan tingkat pertama sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Sidang seperti diuraikan di atas, Majelis Hakim Banding berpendapat sebagai berikut : 1. Bahwa permohonan itsbat nikah dalam perkara ini diajukan dengan tujuan untuk menjadi alasan hukum dalam pengurusan Penetapan Ahli Waris, maka seharusnya seluruh ahli waris dilibatkan dalam perkara ini, baik didudukkan sebagai Pemohon maupun Termohon. Namun telah ternyata ada beberapa ahli waris yang tidak dilibatkan dalam perkara ini, sehingga mengakibatkan surat permohonan ini cacat formil (Vide putusan Mahkamah Agung Nomor 000.K/AG/1996 tanggal 11 Juli 1997); 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama tentang tidak diperlukannya mediasi dalam perkara ini karena anak-anak almarhum AYAH P&T II s/d XII sudah sepakat dan tidak mensengketakan permohonan tersebut adalah tidak sesuai dengan kenyataan dalam sidang, karena ternyata tidak semua anak-anak dimaksud dapat diminta persetujuannya karena tidak dilibatkan dalam perkara ini dan tidak semua anak-anak dimaksud hadir dalam persidangan perkara ini. Dengan demikian proses persidangan dalam perkara ini melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (2) Perma Nomor 1 Tahun 2008 dan oleh karena itu harus dinyatakan melanggar Pasal 130 HIR, sehingga mengakibatkan putusan Pengadilan Agama Serang tersebut batal demi hukum sebagaimana ketentuan dalam Pasal 2 ayat (3) Perma Nomor 1 Tahun 2008; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim Banding berpendapat surat permohonan para Pemohon cacat formil karena kurang pihak dan tindakan Majelis Hakim Tingkat Pertama untuk tidak menempuh proses mediasi nyata-nyata

8 melanggar hukum acara yang berlaku. Dengan demikian, maka putusan Pengadilan Agama Serang Nomor 0000/Pdt.G/2014/PA.Srg tanggal 5 Mei 2014 tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan; Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Agama Serang yang dimintakan banding ini akan dibatalkan, maka Majelis Hakim Banding akan mengadili sendiri dengan menyatakan permohonan para Pemohon tidak dapat diterima dengan alasan surat permohonan cacat formal karena kurang pihak yakni tidak memasukkan seluruh ahli waris; Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat banding ini menyatakan permohonan para Pemohon tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) karena surat permohonan para Pemohon cacat formil, maka Majelis Hakim Banding tidak perlu lagi memeriksa lebih jauh tentang materi pokok perkara; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan. Berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding. Mengingat dan memperhatikan segala peraturan perundangundangan dan syariat Islam yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; 2. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Serang Nomor 0000/Pdt.G/ 2014/PA. Srg tanggal 5 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1435 Hijriyah; DAN DENGAN MENGADILI SENDIRI: - Menyatakan permohonan para Pemohon tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard); 3. Membebankan biaya perkara pada tingkat banding kepada Pembanding

9 sebesar Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupah); Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Tingkat Banding pada hari Selasa tanggal 26 Agustus 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 30 Syawal 1435 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Humaidi Husen, S.H, M.H. selaku Ketua Majelis Hakim, Drs. H. Abu Bakar, S.H., M.H. dan Drs. H. Masrum, M.H. masing-masing selaku Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dengan Penetapan Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn tanggal 7 Agustus 2014 Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 26 Agustus 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 30 Syawal 1435 Hijriyah oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi para Hakim Anggota yang sama dan dibantu oleh Hulaesi, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh pihak Pembanding dan Terbanding. Hakim Anggota, Drs. H. Abu Bakar, S.H., M.H. Ketua Majelis Drs. H. Humaidi Husen., S.H., M.H. Panitera Pengganti, Hulaesi., S.H., M.H. Hakim Anggota, Drs. H. Masrum, M.H. Rincian biaya perkara 1. Biaya Proses Rp ,- 2. Redaksi... Rp 5.000,- 3. Materai... Rp 6.000,- J u m l a h... Rp ,-