Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara: PT SIOEN INDONESIA JAKARTA, diwakili oleh Roy Viswanathan (Direktur) berkedudukan di KBN Marunda, Jalan Pontianak, Blok C 02-03, Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada Hendra Septiuanus, S.H., dan kawan, Para Advokat & Konsultan Hubungan Industrial pada SAGAR Consultant & Law Office, berkantor di Jalan Sumber Sugih, Nomor 31, Sumbersari, Kota Bandung, 40222, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Februari 2017; Pemohon Kasasi dahulu Tergugat; m e l a w a n HUMAIRAH NOPI LESTARI, Karyawati PT SIOEN INDONESIA, bertempat tinggal di Jalan Rorotan, III, Nomor 28, RT 011, RW 010, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara; Termohon Kasasi dahulu Penggugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil: A. Latar Belakang Penggugat: Nama Humairah Nopi Lestari, pekerjaan: Admin Maintenance di PT Sioen Indonesia Jakarta, Nomor Code Karyawati , upah/bulan Rp ,00/bulan (empat juta empat ratus ribu rupiah), mulai masuk kerja 13 November 2009, sisa cuti 12 (dua belas) hari, upah terakhir 28 Januari 2015; B. Duduk Perkara/Kronologis Terjadinya PHK: ahkamaa 1. Bahwa Penggugat mulai bekerja pada Tergugat sebagai Administrator Maintenance di Bagian Produksi sebagai Karyawan Kontrak dengan menandatangani beberapa kali Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWTT) dimulai sejak 13 November 2009 dan berakhir secara sepihak Hal. 1 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa pada tanggal 11 Februari 2015, dalam setiap menandatangani perjanjian, Tergugat tidak memberikan Salinan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKPWT) kepada Penggugat; 2. Bahwa Penggugat diberikan upah terakhir oleh Tergugat sebesar Rp ,00 (empat juta empat ratus ribu rupiah) setiap bulannya; 3. Bahwa pada tahun 2014, Tergugat sudah menerangkan bahwa Penggugat adalah pekerja tetap (permanent) dan sejak 13 Nopember 2009 sampai tahun 2014 masih aktif bekerja di perusahaan Tergugat; 4. Bahwa pada tanggal 11 Februari 2015, Penggugat dipanggil oleh Tergugat (Ibu Eny T A, bagian Finance PT Sungintex) dan berusaha meminta kepada Penggugat untuk merubah dan menandatangani beberapa periode dokumen Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang datanya fiktif, yakni kontrak kerja yang sudah berlalu dibuat seolah-olah baru dan ada jeda selama 30 (tiga puluh) hari dan Penggugat disuruh seolah-olah membuat lamaran kerja lagi padahal posisi Penggugat sudah bekerja pada Tergugat sebagai karyawan tetap dengan tujuan agar Penggugat tidak mendapatkan hak kompensasi pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak jika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK); 5. Bahwa oleh karena Penggugat menolak untuk menandatangani beberapa periode dokumen Perjanjian Kera Waktu Tertentu (PKWT) yang disodorkan Tergugat karena datanya fktif, yakni kontrak kerja yang sudah berlalu dibuat seolah-olah ada jeda/berhenti sementara selama 30 hari, dan Penggugat disuruh membuat lamaran kerja lagi padahal posisi Penggugat sudah bekerja pada Tergugat selama 5 (lima) tahuhn lebih 3 (tiga) bulan, maka akhirnya Tergugat (Bapak Roy Viswanathan sebagai Direktur di PT Sioen Indonesia) tidak ingin melanjutkan pekerjaan kepada Penggugat tersebut dan memberikan Surat Keputusan Pengakhiran Hubungan Kerja dengan Nomor 065/PT.SI/ Corp/ll/2015, tertanggal 11 Februari 2015; 6. Bahwa pada pertemuan tanggal 11 Februari 2015 tersebut pihak Tergugat sama sekali tidak memberitahukan kepada Penggugat bagaimana mengenai perhitungan hak untuk mendapatkan uang pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak yang seharusnya diberikan kepada Penggugat akibat terjadinya pemutusan hubungan ahkamaa kerja tersebut; 7. Bahwa Penggugat telah bekerja selama 5 (lima) tahun lebih 3 (tiga) bulan, tidak pernah mendapat surat peringatan dari Tergugat, artinya Hal. 2 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa PHK dilakukan tanpa ada kesalahan dari Penggugat, sehingga selama bekerja pada Tergugat, Penggugat belum pernah menerima surat peringatan apapun baik lisan maupun tertulis; 8. Bahwa Penggugat telah berupaya menghubungi Tergugat untuk melakukan pertemuan bipartit tetapi Tergugat tidak merespon sehingga Penggugat mencatatkan perselisihan hubungan kerja kepada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat; 9. Bahwa Penggugat selama bekerja pada Tergugat hanya pernah menandatangani beberapa kali Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dari mulai 13 November 2009 sampai 11 Februari 2016 sehingga Penggugat menganggap sudah merupakan karyawan permanen/tetap, karena setiap PKWT harus dibuat secara tertulis dan apabila dibuat tidak tertulis maka dinyatakan sebagai Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sebagaimana ketentuan Pasal 57 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 10. Bahwa Penggugat pada Tergugat adalah staff di Bagian Produksi, yang bertugas sebagai Admin Maintenance merangkap pembelian (purchasing) lokal dengan job deskripsi (rincian tugas) sebagai berikut: a. menghitung persediaan stock material untuk kebutuhan produksi, b. pemeliharaan ( maintenance) dan building, c. melayani kebutuhan produksi, d. membuat permintaan order dan membuat Purchase Order (PO), f. tindak lanjut ( follow up) kedatangan barang ke supplier, g. menyiapkan kebutuhan mesin sewaan (rental); 11. Bahwa Penggugat selama bekerja pada Tergugat hanya pernah menandatangani beberapa kali Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dari mulai 13 November 2009 sampai 11 Februari 2016 sehingga Penggugat menganggap sudah merupakan karyawan permanen/tetap, karena setiap PKWT harus dibuat secara tertulis dan apabila dibuat tidak tertulis maka dinyatakan sebagai Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sebagaimana ketentuan Pasal 57 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 12. Pekerjaan sebagaimana tercantum pada huruf "a" sampai huruf "f' sifatnya permanen/tetap serta terus menerus dan bukan pekerjaan yang bersifat musiman dan berhubungan langsung dengan produksi serta untuk mendukung kegiatan produksi, maka seharusnya hubungan kerja ahkamaa antara Penggugat dengan Tergugat bukan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tetapi langsung menjadi pekerja tetap setelah melalui masa percobaan selama 3 (t iga) bulan, dengan demikian maka pihak Hal. 3 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Tergugat diduga kuat telah melanggar ketentuan perundang-undangan sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 59 ayat (1) huruf a sampai d; 13. Bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat lebih dari 5 (lima) tahun pada Tergugat secara terus menerus tanpa masa tenggang/jeda selama 30 (tiga puluh) hari, maka diduga kuat pihak Tergugat melanggar ketentuan perundang-undangan yaitu Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 59 ayat (4), ayat (5) dan ayat (6), ahkamaa Hal. 4 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 oleh kerena itu maka berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13, Tahun 2003, Pasal 59 ayat (7), hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) alias pekerja tetap; 14. Bahwa Penggugat pada prinsipnya bersedia untuk diakhiri hubungan kerjanya, namun oleh karena pengakhiran hubungan kerja atas keinginan Tergugat dan bukan karena pelanggaran maupun kesalahan Penggugat, maka seharusnya Tergugat wajib membayarkan hak uang pesangon, sebesar 2 (dua) X Pasal 156, ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) X Pasal 156 ayat (3) serta uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengingat masa kerja Penggugat lebih dari 5 (lima) tahun 15. Bahwa terkait penawaran pihak Tergugat terhadap Penggugat sebesar Rp ,00 (tiga juta dua ratus ribu rupiah) bukan merupakan bentuk hak uang pesangon melainkan sisa gaji yang belum dibayar perusahaan dan merupakan hak Penggugat yang belum diterima; 16. Bahwa pihak Tergugat telah melakukan diskriminasi = perbedaan perlakuan terhadap Penggugat yaitu melakukan PHK sewenangwenang tanpa membayar uang kompensasi pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak, pada hal pada Januari 2015, Tergugat telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 5 (lima) orang Operator dengan membayarkan hak uang pesangon sebesar 2 (dua) X Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) X Pasal 156 ayat (3) serta uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4 ) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sementara terhadap Penggugat pihak Tergugat tidak memberikan kompensasi PHK sepeserpun; Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa 17. Bahwa ada indikasi kuat pihak Tergugat melanggar Undang Undang Nomor 13/2003, Pasal 155 ayat (2) "Selama pu tusan Pengadilan Penyelesaian Hubungan Industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja harus tetap melaksanakan segala kewajibannya". Kenyataannya pengusaha langsung memberhentikan Penggugat dengan Surat Keputusan Pengakhiran Kerja Nomor 065/PT.SI/Corp/ ll/2015 tanpa kompensasi pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 18. Bahwa Penggugat pada tahun 2015 ini belum mengambil cuti tahunan, sehingga untuk tahun 2015 masih ada sisa cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari; 19. Bahwa pihak Tergugat hingga saat ini tidak mengalami kerugian, bahkan berencana untuk melakukan relokasi pabrik ke daerah yang upah minmumnya lebih rendah yaitu Semarang, Jawa Tengah; 20. Bahwa pihak Penggugat telah mengajukan permohonan pencatatan perselisihan hubungan industrial kepada Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara pada tanggal 20 Februari 2015; 21. Bahwa sampai saat ini antara Penggugat dan Tergugat belum terjadi pemutusan hubungan kerja yang mempunyai kekuatan hukum tetap, sehingga Penggugat berhak atas Tunjangan Hari Raya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 masing-masing sebesar sebesar minimal 1 (satu) X Upah/bulan 22. Bahwa pada tanggal 30 April 2015, Pihak Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara telah mengeluarjan Anjuran Tertulis melalui Surat Nomor 1518/-1.831, tertanggal 30 April 2015, yang intinya sebagai berikut: Agar Pihak perusahaan PT Sioen Indonesia membayar secara tunai hak uang pesangon kepada Sdri. Humairah Nopi Lestari sebagai berikut: - Uang Pesangon : 6 X 2 X Rp ,00 =Rp ,00; - Tunjangan masa Kerja : 2 X Rp ,00 = Rp ,00; - Uang Penggantian Hak: 15% X (Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00; Total = Rp70, ,00; Agar pihak perusahaan membayakan upah selama proses kepada pekerja secara tunai dari bulan Februari 2015 sampai dengan April ahkamaa 2015; Hal. 5 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa Agar kedua belah pihak memberi jawaban secara tertulis atas anjuran tersebut diatas slambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah menerima anjuran ini; 23. Pihak Tergugat nyata nyata telah melanggar Pasal 54 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu perjanjian kerja dibuat sekurang kurangnya rangkap 2 (dua ), ahkamaa Hal. 6 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing masing mendapat 1 (satu) perjanjian kerja, akan tetapi pada kenyataannya Tergugat tidak memberikan salinan perjanjian kerja tersebut di atas kepada Penggugat; 24. Bahwa kasus ini pernah digugat oleh Penggugat ke PHI Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara 154/Pdt.Sus.PHI/2015/PN.JKT.PST., tanggal 2 Juli 2015, namun putusan Majelis Hakim pada tanggal 5 November 2015 sebagai berikut: Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( niet ontvankelijk verklaard), karena masalah kewenangan beracara ( legal standing); C. Kerugian Penggugat atas phk sepihak oleh Tergugat: 1. Penggugat di PHK oleh Tergugat secaa sepihak dan sewenang-wenang, sehingga Penggugat secara psikologis merasa kaget dan malu kepada pihak keluarga dan para tetangga, serta kehilangan mata pencaharian yang sangat diharapkan oleh dirinya sendiri dan keluarganya; 2. Upah Penggugat tidak dibayar oleh Tergugat sejak Maret 2015 sampai sekarang padahal sampai saat ini belum ada keputusan PHK yang mempunyai kekuatan hukum tetap, sehingga secara psikologis, sosial dan ekonomi Penggugat sangat dirugikan; 3. Penggugat tidak lagi mendapat fasilitas kesejahteraan sosial seperti jaminan kesehatan bagi Penggugat; D. Alasan-Alasan Diajukan Gugatan: 1. Perlu adanya kepastian hukum atas status PHK terhadap Penggugat dan Tergugat unntuk mencegah adanya tindakan-tindakan sepihak dan kesewenang-wenangan dari Tergugat; 2. Bahwa ada dugaan kuat Tergugat telah melanggar ketentuan perundangundangan sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 59 ayat (1) huruf a sampai d; 3. Bahwa oleh karena Penggugat telah bekerja lebih dari 5 (lima) tahun 3 (tiga) bulan pada Tergugat secara terus menerus tanpa masa tenggang/ jeda selama 30 (tiga pu luh) hari, maka ada dugaan kuat Tergugat telah melanggar ketentuan perundang-undangan sebagaimana tercantum Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 59 ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) dan ayat (7); 4. Bahwa oleh karena Tergugat tidak membayarkan uang pesangon sebesar 2 (dua) X Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) X Pasal 156 ayat (3) serta uang penggantian hak kepada Penggugat, maka diduga kuat Tergugat telah melanggar ketentuan perundang-undangan yaitu Pasal 156 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 5. Bahwa Tergugat telah melakukan diskriminasi=perbedaan perlakuan terhadap Penggugat yaitu melakukan PHK sewenang-wenang tanpa membayar uang kompensasi pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak, pada hal pada Januari 2015, Tergugat telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 5 (lima) orang operator dengan membayarkan hak uang pesangon sebesar 2 (dua) X Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) X Pasal 156 ayat (3) serta uang penggantian hak sesuai dengan Pasal 156 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sementara terhadap Penggugat pihak Tergugat tidak memberikan kompensasi PHK sepeserpun; 6. Bahwa ada indikasi kuat Tergugat melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 155 ayat (2) "Selama putusan P engadilan Penyelesaian Hubungan Industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja harus tetap melaksanakan segala kewajibannya". Kenyataannya pengusaha langsung memberhentikan Penggugat dengan Surat Keputusan Pengakhiran Kerja Nomor 065/PT.SI/Corp/ll/2015 tanpa kompensasi pesangon, uang jasa dan uang penggantian hak sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat; 3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan dan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003; 4. Menyatakan tidak berlaku Anjuran tertulis dari Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara Nomor 1518/-1.831,tertanggal 30 April ahkamaa 2015; 5. Menyatakan Penggugat berhak atas Uang Pesangon, Tunjangan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak sebesar: Hal. 7 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa - Uang Pesangon 6 X 2 X Rp ,00 = Rp ,00; - Tunjangan masa kerja: 2 X Rp ,00 = Rp ,00; - Uang Penggantian Hak 15% X (Rp ,00 + Rp ,00; ahkamaa Total = Rp ,00; = Rp ,00; (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah); 6. Memerintahkan Tergugat untuk membayar secata tunai uang pesangon, tunjangan masa kerja dan uang penggantian hak sebesar Rp ,00 (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah); 7. Menyatakan Tergugat untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima Penggugat sebagai pekerja, selama proses penyelesaian secara tunai dan sekaligus, yaitu: - Upah mulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan April 2016 sebesar Rp X 15 bulan =Rp ,00 (enam puluh enam juta rupiah); - Sisa cuti tahunan 12 hari, 12/25 Rp ,00 =Rp ,00; - Tunjangan hari raya 2 X Rp ,00 = Rp ,00; = Rp ,00; (tujuh puluh enam juta sembilan ratus dua belas ribu rupiah); 8. Memerintahkan Tergugat untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima Penggugat sebagai pekerja, selama proses penyelesaian, secara tunai dan sekaligus sebagaimana tertuang dalam poin 7, yaitu sebesar Rp ,00 (tujuh puluh enam juta sembilan ratus dua belas ribu rupiah); 9. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ini; 10. Menyatakan meletakkan sita jaminan terhadap harta benda Tergugat baik bergerak maupun tidak bergerak; 11. Menyatakan putusan ini dilaksanakan terlebih dahulu walaupun diadakan upaya hukum (uit voerbaar bij voorraad) kasasi; 12. Memerintahkan Tergugat untuk patuh terhadap putusan ini; 13. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara; Atau: Apabila pengadilan berpendapat lain, mohon untuk memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi pada pokoknya sebagai berikut: 1. Gugatan Penggugat telah kadaluarsa: Hal. 8 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa gugatan a quo pernah digugat oleh Penggugat ke PHI Jakarta dengan Perkara Nomor 154/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.JKT.PST., tanggal 2 Juli 2015 yang diputus ole Majelis Hakim tanggal 5 November 2015 dengan amar putusan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard), karena permasalahan kewenangan beracara (legal standing). Walaupun telah diputus niet ontvankelijk verklaard karena gugatan terdahulu adalah tanggal 2 Juli 2015 sehingga untuk adanya kepastian hukum seharusnya digugat kembali oleh Penggugat sebelum tanggal 2 Juli 2015 yaitu tidak melebihi 1 (satu) tahun yang faktanya Penggugat baru mengajukan gugatan kembali pada Tergugat tanggal 12 Oktober 2016 sehingga sudah lebih dari 1 (satu) tahun, serta sesuai dengan ketentuan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dinyatakan "Gugatan oleh pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha" dan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat telah berakhir karena berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu sejak tanggal 11 Februari 2015 dengan demikian beralasan hukum haruslah dinyatakan gugatan Penggugat dinyatakan telah kadaluarsa, oleh karena itu mohon yang Mulia Majelis Hakim untuk menerima eksepsi Tergugat untuk menyatakan gugatan Penggugat telah kadaluarsa dan menyatakan menolak gugatan Penggugat; 2. Legal standing Penggugat cacat formil: Bahwa, setelah Tergugat mencermati secara seksama Surat Kuasa Penggugat Nomor 02/IM-PDT/X/2016 tanggal 8 Oktober 2016 tertulis Sdr. Machmud Permana, S.E., M.H., adalah sebagai Asisten Pengacara dan di persidangan tidak pernah memperlihatkan tentang kartu ijin beracara di pengadilan, oleh karena itu Sdr. Machmud Permana, S.E., M.H. tidak berhak untuk mendampingi Penggugat secara aktif untuk beracara di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas Pusat karena tidak berkapasitas sebagai legal standing sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat tentang hak dan kewajiban Advokat sehingga akibat hukum yang seolah-olah telah bertindak sebagai profesi advokat akan dikenai sanksi pidana sesuai dengan ahkamaa ketentuan Pasal 31 Undang undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan sangat beralasan hukum haruslah dinyatakan legal standing Penggugat cacat formil karena didampingi oleh kuasa hukum yang tidak Hal. 9 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Mahkamaa memiliki legal standing oleh karena itu mohon kepada yang mulia Majelis Hakim untuk menyatakan menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk veerklaard); Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas terbukti gugatan Penggugat telah kadaluarsa dan legal standing Penggugat cacat formil oleh karena itu mohon kepada yang mulia Majelis Hakim untuk menyatakan menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 279/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Jkt.Pst., tanggal 14 Februari 2017 yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi: Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan berakhirnya hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat sejak putusan ini diucapkan; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada Penggugat Uang Pesangon, Uang Penggantian Hak dan Upah Proses sejumlah Rp ,00 (enam puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah); 4. Menolak gugatan Penggugat selebihnya; 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pengadilan Hubungan Industrial pada tersebut diucapkan dengan hadirnya kuasa Penggugat dan Tergugat pada tanggal 14 Februari 2017 kemudian terhadapnya oleh Tergugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Februari 2017 diajukan permohonan kasasi pada tanggal 27 Februari 2017 sebagaimana ternyata dari akta pernyataan permohonan kasasi Nomor 19/Srt.Kas/PHI/2017/PN.Jkt.Pst. juncto Nomor 279/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Jkt.Pst. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri ahkamaa tersebut pada tanggal 7 Maret 2017; Hal. 10 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Mahkamaa Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Penggugat pada tanggal 11 April 2017, akan tetapi Penggugat tidak mengajukan jawaban memori kasasi; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat dalam memori kasasinya adalah: 1. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 30 Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, menyatakan Mahkamah Agung berwenang membatalkan putusan atau penetapan Pengadilan berdasarkan parameter sebagai berikut: a. Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; b. Pengadilan salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; c. Pengadilan lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan; 2. Bahwa berdasarkan parameter tersebut, Judex Facti dalam mengeluarkan putusannya telah memenuhi parameter yang ditentukan tersebut antara lain; Pengadilan telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, serta lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan; 3. Bahwa Pemohon Kasasi/semula Tergugat tidak dapat menerima dan menolak pertimbangan hukum Judex Facti dalam Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Perkara Nomor 278/Pdt.Sus-PHI/2014/PN.JKT.PST tanggal 7., Februari 2017; Dalam Eksepsi: 1. Gugatan Penggugat telah kadaluarsa: Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum yang menyatakan tentang eksepsi kadaluarsa yang dilandaskan ketentuan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 Majelis Hakim mempertimbangkan "Bahwa dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-XIII/2015 yang ahkamaa menyatakan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945, maka dalil eksepsi Tergugat tidaklah berdasarkan hukum", karena faktanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Hal. 11 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Mahkamaa 114/PUU-XIII/2015 oleh Muhamad Hafidz dkk tidak ada kaitannya dengan perkara Aquo karena dalam putusan tersebut "hanya menunjuk Pasal 159 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan sepanjang anak kalimat Pasal 159 bertentangangan dengan Undang Undang Dasar 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat" sedangkan perkara a quo berkaitan erat dengan Pasal 171 Undang Undang Nomor13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menegaskan "pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3), dan Pasal 162, dan pekerja/buruh yang bersangkutan tidak dapat menerima pemutusan hubungan kerja tersebut, maka pekerja/buruh dapat mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal dilakuakn pemutusan hubungan kerja" dan faktanya sesuai Bukti T-1 dan P-1 perselisihan pemutusan hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah diputus dalam Perkara Nomor 154/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.JKT.PST., tanggal 5 November 2015 dengan amar putusan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) dengan gugatan tertanggal 2 Juli 2015, Termohon Kasasi/semula Penggugat telah diputuskan hubungan kerjanya oleh Pemohon Kasasi/ semula Tergugat terhitung tanggal 11 Februari 2015 karena telah habis kontraknya, yang kemudian Termohon Kasasi/semula Penggugat mengajukan kembali gugatan pada Pemohon Kasasi/semula Tergugat tanggal 12 Oktober 2016 sehingga sudah lebih dari 1 (satu) tahun yang telah memenuhi ketentuan Pasal 82 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 dengan demikian beralasan hukum haruslah dinyatakan gugatan Termohon Kasasi/semula Penggugat dinyatakan telah kadaluarsa, oleh karena itu mohon yang Mulia Majelis Hakim tingkat Kasasi untuk menerima eksepsi Pemohon Kasasi/semula Tergugat untuk menyatakan gugatan Termohon Kasasi/semula Penggugat telah gugatan Termohon Kasasi/semula Penggugat; 2. Legal standing Penggugat cacat formil: kadaluarsa dan menyatakan menolak Bahwa, Judex Facti telah salah menerapkan hukum karena amar putusannya Majelis Hakim tingkat pertama mempertimbangkan "keberadaan ahkamaa Machmud Permana,S.E.,M.H., sebagai pendamping kuasa subsitusi dari Ismail,S.H.,M.H., tidaklah mengakibatkan surat kuasa cacat hukum", surat kuasa subsitusi dapat diberikan kepada seorang Advokat yang sudah Hal. 12 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Mahkamaa mempunyai ijin beracara dan telah disumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi dan di persidangan Machmud Permana, S.E.,M.H. bukan seorang Advokat tidak memiliki legal standing sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat yang menegaskan tentang hak dan kewajiban sebagai Advokat tetapi bertindak seolah-olah sebagai profesi Advokat akan dikenai sangsi pidana sesuai dengan ketentuan Pasal 31 Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2003; Penggugat bukan anggota Serikat Pekerja dan Sdr. Mahmud Permana bukan Pengurus Serikat Pekerja sehingga keberadaan Sdr. Mahmud di persidangan tidak memenuhi Ketentuan Pasal 87 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisian Hubungan Industrial dan sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1959 tanggal 19 Januari 1959 karena formil gugatan tidak terpenuhi maka segala tindakan yang dilakukan oleh Sdr. Mahmud mengenai surat kuasa, gugatan, replik, bukti tertulis, kesimpulan dan menghadiri pada saat putusan dengan dasar penerima kuasa subsitusi secara hukum tidak sah dan cacat formil oleh karenanya sangat beralasan hukum haruslah dinyatakan legal standing Penggugat cacat formil serta mohon kepada yang Mulia Majelis Hakim tingkat Kasasi untuk menyatakan menolak gugatan Penggugat atau setidaktidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima verklaard); Dalam Pokok Perkara: (niet ontvankelijk 1. Bahwa, Judex Facti telah salah menerapkan hukum dalam Halaman 20 dalam alinea ke 5 dengan mempertimbangkan bukti P-11 tentang Surat Keterangan Nomor 211/PT.SI/HRA//2014, tanggal 16 Mei 2014 yang menyatakan telah terbukti Penggugat bekerja sejak tanggal 13 November 2009, karena faktanya surat keterangan tersebut bahwa Termohon Kasasi/ semula Penggugat pernah bekerja pada Pemohon Kasasi/semula Tergugat sebagai karyawan lepas yang telah memenuhi ketentuan Pasal 10 ayat (1) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP.100/ MEN.VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja waktu Tertentu yang menyatakan "Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu dan berubah rubah dalam hai waktu dan volume pekerjaan serta upah didasarkan pada kehadiran, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja harian lepas", sehingga Judex Facti telah salah mempertimbangkan karena untuk membuktikan ahkamaa adanya hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat bukanlah didasarkan pada surat keterangan dan sesuai ketentuan Pasal 50 Undang Undang Nomor 13 Hal. 13 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Mahkamaa Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan "hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara Pengusaha dan Pekerja", Termohon Kasasi/ semula Penggugat tidak dapat membuktikan tentang Perjanjian Kerjanya maka Termohon Kasasi/semula Penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 163 HIR juncto Pasal 1865 KUH Perdata, oleh karena itu mohon Majelis Hakim tingkat Kasasi untuk tidak mempertimbangkan Bukti P-11 karena tidak didukung dengan surat perjanjian kerja antara Termohon Kasasi/sebelumnya Penggugat dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat sehingga pertimbangan hukum Majelis Hakim pada tingkat pertama yang menyatakan hubungan kerja antara Termohon Kasasi/Pengugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat terhitung sejak tanggal 13 November 2009 sampai dengan 12 November 2012 sebagai perjanjian kerja waktu tertentu tidak terbukti; 2. Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum dalam halaman 21 alinea ke 3 yang mempertimbangkan bahwa Surat Keputusan dengan merujuk pada Perjanjian kerja Nomor 01135/PT.SI/PKWTA/I/2012 dengan penekanan Tergugat tidak mampu membuktikan Perjanjian Kerja waktu Tertentu dalam rentan waktu antara 13 November 2012 sampai dengan Februari 2015, sedangkan faktanya Penggugat masih bekerja dalam rentang waktu tersebut, 'Majelis Hakim telah keliru dalam mempertimbangkannya karena sesuai dengan hukum acara PHI yang diatur dalam Pasal 57 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang menegaskan "hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah hukum acara perdata yang berlaku dalam lingkungan peradilan umum, kecuali yang diatur secara khusus dalam undang-undang ini, karena berlaku hukum acara perdata maka didalam asas hukum acara perdata siapa yang mendalilkan dialah yang membuktikan sehingga sangat keliru Majelis Hakim telah mempertimbangkan Pemohon Kasasi/semula Tergugat tidak bisa membuktikan dalil gugatan karena dalam perkara a quo yang harus membuktikan adalah Termohon Kasasi/semula Penggugat apakah benar ada atau tidak secara tertulis tentang Perjanjian Kerja Waktu tertentu periode 13 November 2012 sampai dengan Februari 2015 karena Termohon Kasasi/semula Penggugat yang mengajukan gugatan sehingga asas tersebut bersesuaian dengan Pasal 163 HIR juncto Pasal 1865 KUHP-perdata; ahkamaa 3. Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum dalam halaman 21 dalam aline ke 5 yang mempertimbangkan 'Majelis Hakim berpendirian telah terbukti bahwa Penggugat bekerja pada Tergugat dengan status Perjanjian Hal. 14 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Mahkamaa Kerja waktu Tertentu sejak tanggal 13 November 2009 sampai dengan 12 November 2012 dan selanjutnya Penggugat bekerja pada Tergugat dengan hubungan kerja perjanjian kerja waktu tertentu sejak tanggal 13 November 2012 sampai dengan 11 Februari 2015, dengan demikian alasan Tergugat bahwa Penggugat melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan tidak bersedia memperbaharui kontrak adalah tidak berdasar hukum dan pemutusan hubungan yang dilakukan oleh Tergugat adalah pemutusan hubungan kerja sepihak", karena pendirian Majelis Hakim pada tidak didukung dengan bukti-bukti tertulis tentang adanya perjanjian kerja waktu tertentu secara tertulis sehingga seharusnya tidak disimpulkan apabila tidak ada buktinya karena fakta hukum Termohon Kasasi/semula Penggugat dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat hanya menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu sebagamaina Bukti T-3 yaitu Perjanjian Kerja waktu tertentu Nomor 0135/PT.SI/HRD/PKWTA/I/2012 dari tanggal 6 Juni 2012 sampai dengan tanggal 12 November 2012 dan dalam rentan waktu kontrak masih berjalan dengan Termohon Kasasi/semula Penggugat status karyawan kontrak pada tanggal 16 Agustus 2012 diangkat menjadi staff produksi dengan status karyawan kontrak yang efektif mulai tanggal 3 September 2012; 4. Bahwa Judex Facti salah menerapkan hukum telah terjadi Pemutusan Hubungan kerja sepihak, yang fakta di persidangan Pemohon Kasasi/ semula Tergugat tidak pernah melakukan surat penghentian hubungan kerja dengan didasarkan bahwa status Termohon Kasasi/semula Penggugat adalah karyawan tetap tetapi fakta penggugat diakhiri hubungan kerjanya sesuai dengan Bukti P-10 sampai dengan T-5 dalam Surat ahkamaa Nomor 065/PT.SI/corp/ll/2015 tentang Surat Keputusan Pengakhiran Hubungan Kerja dengan memperhatikan Perjanjian Kerja Nomor 0135.PT.SI/HRD/ PKWTA/l/2012 menyatakan perjanjian kerja telah berakhir yang diperkuat dengan Bukti T-4 status Termohon Kasasi/semula Penggugat adalah karyawan kontrak dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun dan sejak awal telah disadari oleh Termohon Kasasi/ semula Penggugat mengenai adanya jangka waktu pekerjaan, serta isi dari perjanjian kerja waktu tersebut, telah dibaca terlebih dahulu oleh Termohon Kasasi/semula Penggugat yang kemudian disepakati sehingga dengan demikian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang dibuat antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah memenuhi ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata juncto Pasal 1338 KUH Hal. 15 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Mahkamaa Perdata maka berakibat hukum semua perjanjian kerja waktu tertentu yang ditanda-tangani Termohon Kasasi/semula Penggugat dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah sah dan mengikat dan merupakan undangundang bagi kedua belah pihak. Dengan Termohon Kasasi/semula Penggugat menolak untuk menandatangani pembaharuan Perjanjian Kerja waktu Tertentu yang mana PKWTnya sudah berakhir maka secara hukum Termohon Kasasi/semula Penggugat sudah mengakhiri hubungan kerja dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat; 5. Bahwa telah terbukti dalam Bukti T-2 tentang Purchace Order perusahaan Pemohon Kasasi/semula Tergugat memproduksi berdasarkan order sehingga mempekerjakan Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan status Perjanjian Kerja waktu tertentu sehingga hal tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (1) Kepmenakertrans No mor KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang menyatakan "Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenuhi pesanan atau target tertentu dapat dilakukan dengan PKWT sebagai pekerja musiman" sehingga Pemohon Kasasi/semula Tergugat merekrut Termohon Kasasi/semula Penggugat sebagai karyawan PKWT dengan Surat Nomor 0135.PT.SI/HRD/PKWT/VI/2012; 6. Bahwa, Perjanjian Kerja yang dilakukan antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat Nomor 0135.PT.SI/ HRD/PKWTA/l/2012 telah memenuhi ketentuan Pasal 59 ayat (4) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan Perjanjian Kerja waktu Tertentu dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah melaksanakan hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat sesuai dengan ketentuan Pasal 56 ayat (2) huruf a Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menegaskan "Perjanjian Kerja Waktu Tertentu didasarkan pada jangka waktu", dimana jangka waktu pekerjaan Termohon Kasasi/semula Penggugat dikaitkan dengan produksi Pemohon Kasasi/semula Tergugat adalah berdasarkan adanya pekerjaan atau order pesanan ( order) dan tidak mempunyai merk sendiri, sehingga baik model, merk, jenis bahan semuanya ditentukan oleh customer dengan demikian Pemohon Kasasi/semula Tergugat dapat ahkamaa berproduksi jika ada order tetapi jika tidak ada order tidak berproduksi, karena Termohon Kasasi/semula Penggugat masih membutuhkan pekerjaan maka pada saat PKWTnya akan berakhir dilakukan pembaharuan perjanjian Hal. 16 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Mahkamaa perjanjian kerja waktu tertentu sebagaimana yang diamanatkan dalam ketentuan Pasal 59 ayat (3) juncto Kepemenakertrans RI Nomor Kep.1007 MEN/VI/2004 Pasal 5 yang menegaskan "dalam hal PKWT yang dibuat berdasarkan selesainya pekerjaan tertentu namun karena kondisi tertentu pekerjaan tersebut dapat dilakukan pembaharuan PKWT, faktanya Termohon Kasasi/semula Penggugat tidak mau menandatangani pembaharuan perjanjian kerja waktu tertentu yang pada saat itu kontraknya akan berakhir serta status hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat adalah perjanjian kerja waktu tertentu bukan sebagai karyawan Tetap dan hal ini diperkuat dengan bukti P-18 yaitu Termohon Kasasi/semula Penggugat menolak perjanjian kerja waktu tertentu, sehingga Judex Facti telah salah mempertimbangkan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak; 7. Bahwa, Judex Facti telah salah menerapkan hukum dalam halaman 22 alinea pertama dengan merujuk Pasal 154 huruf b Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, karena pasal tersebut bukan mengatur tentang perjanjian kerja waktu tertentu tetapi mengatur tentang "penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) tidak diperlukan dalam hal pekerja/buruh meninggal dunia", dengan demikian telah terbukti Judex Facti telah melanggar ketentuan Pasal 30 ayat (1) huruf b dan c Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung huruf c lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu batalnya putusan yang bersangkutan", oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Mahkamah Agung atas kelalaian Majelis Hakim pada tingkat pertama berwenang untuk membatalkan putusan di semua tingkat peradilan dan termasuk terhadap putusan a quo di tingkat Pertama; 8. Bahwa lagi-lagi Judex Facti telah salah menerapkan hukum, dalam halaman 22 aline ke 5 yang menghitung upah Termohon Kasasi/semula Penggugat didasarkan pada bukti P-12 sampai dengan P-14 yang mencatat penerimaan upah Termohon Kasasi/semula Penggugat setiap bulannya adalah sebesar Rp ,00 (empat juta empat ratus ribu rupiah) hanya berdasarkan rekening Termohon Kasasi/semula Penggugat di Mandiri karena melalui transfer tidak dirinci tentang komponen upah Termohon Kasasi/semula ahkamaa Penggugat seharusnya Majelis Hakim tingkat pertama mempertimbangkan Bukti T-6 tentang perincian gaji Termohon Kasasi/semula Penggugat yang upah pokoknya sebesar Rp ,00 (tiga juta tiga ratus ribu rupiah) Hal. 17 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Mahkamaa adapun yang diterima Termohon Kasasi/semula Penggugat sebesar Rp ,00 (empat juta empat ratus ribu rupiah), hal didalamnya termasuk tunjangan tidak tetap yang secara kebetulan pada bulan Desember 2014 dan Januari 2015 tunjangan tidak tetap ditransfer sebesar Rp ,00 (empat Juta empat ratus ribu rupiah) dimana tunjangan tidak tetap pembayarannya tergantung pada kehadiran, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 157 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, dan telah terbukti komponen upah pokok penggugat termasuk tunjangan tidak tetap sehingga upah Termohon Kasasi/semula Penggugat adalah Rp ,00 (tiga juta tiga ratus ribu rupiah); 9. Bahwa Judex Facti telah salah mempertimbangkan hukum dalam halaman 23 alinea pertama yang menghitung masa kerja Termohon Kasasi/semula Penggugat sejak tanggal 12 November 2012 sampai dengan tanggal 11 Februari 2015 yakni selam 2 (dua) tahun tetapi lebih kurang dari 3 (tiga) tahun dan mengabulkan tuntutan Termohon Kasasi/semula Penggugat angka 5 dan angka 6, karena fakta hukum hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat adalah sejak tanggal 12 November 2012 sampai dengan 11 Februari 2015 dengan status hubungan kerja perjanjian kerja waktu tertentu sehingga tidak adalah landasan hukumnya apabila karyawan PKWT berakhir kontrak kerjanya diberikan uang pesangon, uang Pengantian Hak karena hal ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan "perjanjian kerja berakhir apabila berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja" sehingga tidak ada kewajiban Pemohon Kasasi/semula Tergugat membayar uang pesangon, uang penggantian hak dan upah selama proses penyelesaian karena demi hukum sejak 11 Februari 2015 hubungan kerja antara Termohon Kasasi/semula Penggugat dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat berakhir; 10. Bahwa Judex Facti salah menerapkan hukum dalam halaman 23 alinea 4 yang menyatakan "hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat dianggap masih berlangsung sampai putusan ini diucapkan dan Majelis Hakim mengabulkan tuntutan pembayaran upah proses PHK dihitung sejak Maret 2015 sampai dengan November 2015 selama 9 (sembilan) bulan", sesuai dengan dengan ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf b Undang Undang ahkamaa Nomor 13 Tahun 2003 karena hubungan kerja antara Termohon Kasasi/ Semula Penggugat dan Pemohon Kasasi/semula Tergugat telah berakhir sejak kontraknya habis dan sehingga sejak tanggal 11 Februari 2015 sudah Hal. 18 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Mahkamaa tidak mempunyai hubungan kerja lagi dengan Pemohon Kasasi/semula Tergugat sehingga sangatlah bertolak belakang apabila Termohon Kasasi/ Semula Penggugat tidak bekerja karena kontraknya habis tetapi oleh Majelis Hakim tingkat pertama dinyatakan masih mempunyai hubungan kerja sehingga upah proses yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama sangat bertentangan dengan ketentuan pasal 155 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu upah proses diberikan apabila nyata-nyata Pemohon Kasasi/semula Tergugat melakukan skorsing dan fakta hukum Pemohon Kasasi/semula Tergugat tidak pernah menjatuhkan skorsing sehingga tidak ada kewajiban Pemohon Kasasi/semula Tergugat untuk membayar upah proses selama 9 (sembilan) bulan kepada Termohon Kasasi/semula Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut Mahkamah Agung berpendapat: Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 7 Maret dengan pertimbangan 2017 dihubungkan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak salah menerapkan menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa, namun sepanjang mengenai upah proses perlu diperbaiki dari semula 9 (sembilan) bulan menjadi 6 (enam) bulan, hal mana sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, sehingga hak Penggugat menjadi: - Uang pesangon sebesar 3 x 2 x Rp ,00 = Rp ,00 (dua puluh enam juta empat ratus ribu rupiah); - Uang penggantian hak sebesar 15% X Rp ,00 = Rp ,00 (tiga juta sembilan ratus enam puluh ribu rupiah); - Upah proses sebesar 6 x Rp ,00 = Rp ,00 (dua puluh juta empat ratus ribu rupiah) Sehingga jumlah total hal yang diterima Penggugat adalah Rp ,00 (lima puluh enam juta tujuh ratus enam puluh ribu rupiah); Bahwa terbukti adanya pelanggaran dalam membuat suatu perjanjian kerja waktu tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 57 ayat (1), ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sehingga status pekerja menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tindak Tertentu (PKWTT) dan hubungan kerja yang telah diakhiri mempunyai akibat hukum; ahkamaa Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, putusan Judex Facti/Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang- Hal. 19 dari 21 hal. Put. Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN NOMOR 569 K/PID/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 259/B/2017/PT.TUN.JKT DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa dan memutus sengketa

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 13/ PDT/G/2013/ PN.JKT.IM. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata pada peradilan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07

Hal. 1 dari 11 hal. Put. No.83 K/TUN/07 P U T U S A N No. 83 K/TUN/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa S A L I N A N P U T U S A N Nomor : 75/Pdt.G/2010/PTA.Sby BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Surabaya yang

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007.

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 194 K/AG/2007. 1. Tergugat telah berselingkuh dengan wanita lain bernama Xxx dan telah dikawin sirri tanpa seizin Penggugat ; 2. Tergugat sering menyakiti badan Penggugat dengan tanpa alasan ; 3. Sejak April 2004 Tergugat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 021 K/Pdt. Sus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN بسم الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara waris dalam persidangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor: 87/PDT/2016/PT.DKI DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jakarta yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 000/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara Isbat Nikah dalam persidangan Majelis tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Pembatalan Nikah pada tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 41/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1295 K/Pid /2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana pada tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 820 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci