Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: Kasasi REYNOLD PANDIANGAN, bertempat tinggal di Perum Piayu Asri, Blok M, Nomor 200, Kecamatan Duriangkang, Kota Batam, dalam hal ini memberi kuasa kepada Suherman, S.H., Advokat, berkantor di Komplek Pertokoan Mega Junction, Blok B, Nomor 2, Batam Center, Batam, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 April 2016, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Penggugat; L a w a n PT INTI DUTA SURYA, yang diwakili oleh Sukiat Kusuma selaku Direktur Utama, dalam hal ini memberi kuasa kepada Edy Hartono, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Jalan Gajah Mada, Komplek Tiban Center, Blok C, Nomor 4, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Mei 2016, sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, pada pokoknya sebagai berikut: 1. Keterangan Anjuran Disnaker Kota Batam: A. Keterangan Pihak Pekerja: - Bahwa pekerja telah bekerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) atau kontrak kerja terhitung mulal 1 Juli 2014 sampai 31 Januari 2014, dengan jabatan sebagai Supervisor Accounting dan menerima gaji sebesar Rp ,00 sebulan; - Bahwa terhitung mulai tanggal 9 September 2014 pekerja diputuskan hubungan kerjanya (PHK) oleh pengusaha, karena 2 (dua) hal, pertama, aia gaji pekerja periode Juli 2014 diterima penuh, sedangkan pekerjaan pekerja dianggap belum penuh bekerja selama 1 (satu) bulan, dan Halaman 1 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia kedua, gaji periode Agustus 2014 diterima tanpa ada pemotongan pajak dan Astek, sedangkan karyawan lain dipotong gajinya untuk pajak dan Astek; - Bahwa dibayarkannya gaji pekerja pada periode Juli 2014 tanpa ada pengurangan walaupun pekerja belum bekerja selama 1 (satu) bulan penuh, karena biasanya, di mana-mana pekerja bekerja seperti di PT. Qecceneering dan PT. McDermott - Batu Ampar, gaji tetap pekerja terima secara penuh walaupun pekerja belum bekerja selama 1 (satu) bulan penuh; - Bahwa pada saat menerima gaji periode Agustus 2014, pekerja tidak memperhatikan dan membaca slip gaji yang diberikan kepada pekerja, karena saat itu pekerja terburu-buru pulang ke rumah untuk mempersiapkan pergi ke gereja malamnya, sehingga pekerja tidak mengetahui tidak adanya pemotongan gaji pekerja untuk pajak dan Astek pada bulan itu, jadi hal itu bukan karena kesengajaan pekerja, selain itu, selama ini yang memegang system penggajian adalah HRD, bukan pekerja, sehingga tidak mungkin pekerja merubah slip gaji pekerja, karenanya, tidak dapat pengusaha menyalahkan pekerja karena tidak adanya pemotongan gaji pekerja untuk pajak dan Astek tersebut, apa lagi dulunya pengusaha pernah menjanjikan kepada pekerja bahwa gaji yang diberikan kepada pekerja tanpa adanya potongan sama sekali. - Bahwa atas PHK yang dilakukan pengusaha, pekerja menuntut dibayarkannya sisa kontrak pekerja sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 sebagaimana yang disepakati dalam PKWT; B. Keterangan Pihak Pengusaha: - Bahwa pekerja direkrut oleh pengusaha karena pengalamannya di bidang finance dan konsultan pajak, yang berarti pekerja sudah terbiasa dengan penggajian dan pemotongan gaji, tetapi pengusaha kecewa dengan pekerja, karena gajinya sendiri diterima penuh, pada hal bekerjanya belum cukup 1 (satu) bulan pada periode Juli 2014, begitu juga dengan gaji periode Agustus 2014 diterima pekerja tanpa ada potongan untuk pajak dan Astek, sedangkan semua karyawan lainnya dikenakan pemotongan gaji untuk pajak PPh 21 dan Astek. aia - Bahwa pengusaha menganggap kasalahan pekerja tersebut merupakan kesalahan fatal yang berakibat pada tindakan PHK terhadap pekerja. Halaman 2 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia - Bahwa pengusaha menolak untuk membayar sisa kontrak sebagaimana dituntut pekerja sebagai akibat terhadap PHK yang dilakukan kepadanya. Setelah dilakukan mediasi dan mendengar keterangan pihak-pihak, maka Mediator berpendapat sebagai berikut: - Bahwa hubungan kerja antara pekerja dengan pengusaha sudah berlangsung selama 2 (dua) bulan 8 (delapan) hari, berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) selama 7 (tujuh) bulan dan tanggal 1 Juli 2014 sampal dengan 31 Januari 2015; - Bahwa pekerja diputuskan hubungan kerjanya (PHK) oleh pengusaha terhitung mulai tanggal 9 September 2014, sesuai surat pengusaha No. DS/lC/HRD/SP3PHK tanggal 8 September 2014 karena pekerja telah melakukan kesalahan-kesalahan fatal sebagaimana dimaksud Pasal 158 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, yang berbunyi melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan ; - Bahwa kesalahan-kesalahan fatal dan melanggar penjanjian kerja yang dimaksud pengusaha adalah: 1. Pada huruf B tentang gaji, pada bulan pertama telah melakukan kesalahan tidak melakukan pemotongan gaji yang diterimanya sejumlah Rp ,00 (untuk 3 hari kerja), dan sudah diberi peringatan secara lisan oleh pimpinan; 2. Pada bulan ke dua melakukan kesalahan fatal, dimana pekerja yang seharusnya menerima gaji senilai Rp ,00 namun pada kenyataannya pekerja tidak mengurangi kelebihan gaji yang diterimanya dengan sengaja, sehingga membuat perusahaan rugi karena harus membayar 2 kali, dimana kelebihan gaji tersebut seharusnya dibayarkan pajak (PPh 21) dan Astek; - Bahwa belum dapat dipastikan apakah ada unsur kesengajaan dari pekerja sehingga upah yang diterimanya untuk periode Juli dan Agustus 2014 tetap utuh, padahal ada pengurangan karena bulan Juli 2014 belum bekerja 1 bulan penuh, dan pemotongan upah untuk pajak PPh 21 dan program Jamsostek pada upah periode Agustus Semestinya sebelum melakukan tuduhan, pengusaha harus melakukan semacam aia investigasi terhadap pekerja, untuk mengetahui letak kesalahannya, sehingga keputusan pengusaha dapat dipertanggungjawabkan secara hukum; Halaman 3 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia - Bahwa tidak tepat langkah pembinaan yang dilakukan pengusaha sebagaimana tercantum pada surat pengusaha Nomor IDS/IC/HRD/ SP3PHK tanggal 8 September 2014, karena surat tersebut secara jelas menyebutkan Surat Peringatan Sekaligus Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), padahal yang namanya surat peningatan adalah merupakan tindakan pembinaan, dan tindakan pembinaan adalah tindakan edukasi yang masih memberikan kesempatan kepada pekerja untuk melakukan perbaikan, sehingga tidak menjadi berarti tindakan pembinaan jika pada saat yang bersamaan langsung diakhiri hubungan kerjanya; - Bahwa mengacu kepada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republia Nomor SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Hak Uji Materill Undangundang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republia Tahun 1945, antara lain pada butir 3 huruf a menyebutkan bahwa sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004 tentang Hak Uji Materiil Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-undang Dasar Republik Indonesia yang telah dimuat dalam Berita Negara Nomor 92 Tahun 2004 tanggal 17 Nopember 2004, Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1) maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ; - Bahwa sesungguhnya ketentuan melakukan kesalahan-kesalahan fatal berupa melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan adalah ketentuan eks Pasal 158 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Republia melalui putusannya 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004; aia Nomor - Bahwa jika pengusaha tetap pada keputusannya melakukan PHK terhadap pekerja, maka sebagaimana Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republia Nomor SE. 13/MEN/SJ-HK/I/2005, maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakirn pidana yang telah rnempunyai kekuatan hukum tetap, sehingga selama belum adanya putusan hakim pidana terhadap dugaan kesalahan berat yang dilakukan pekerja maka kesalahan pekerja tersebut belum dapat dinyatakan sebagai suatu kesalahan berat; Halaman 4 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia - Bahwa selanjutnya, karena secara hukurn kesalahan pekerja belum dapat dibuktikan, dan dengan mengacu kepada ketentuan Pasal 155 Undangundang Nomor 13 Tahun 2003, pengusaha tetap harus rnempekerjakan pekerja dan tetap membayarkan hak-hak pekerja sebagaimana biasanya. Walaupun pekerja tidak bekerja, pengusaha tetap harus membayarkan upah pekerja karena tidak bekerjanya pekerja bukan atas kehendak pekerja, melainkan atas perintah pengusaha dengan mem-phk bekerja dan pekerjaannya; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan guna menyelesaikan masalahnya maka Kami Selaku Kuasa Hukum Penggugat : M e n g a n j u r k a n: 1. Agar pengusaha kembali mempekerjakan pekerja, dan membayarkan upah serta hak-hak lainnya yang biasa diterima pekerja selama pekerja tidak dipekerjakan; 2. Agar pengusaha dan pekerja memberikan tanggapan secara tertulis terhadap gugatan di atas selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima surat ini; II.Bahwa untuk memberikan kepastian Hukum, sehingga Tergugat Tidak semena-mena memberikan pada para Karyawan Tergugat, maka Penggugat memohonagar dapr dilakukan nya Penyitaan Jaminan (Conservatoir Beslag ) Terhadap Tergugat (PT. Inti Duta Surya), yang beralamat di Kawasan Industri Sekupang Kav. 18, Sekupang - Pulau batam, 29422, Indonesia atas semua aset aset Tergugat; III.Dakam Pokok Perkara: 1. Bahwa atas lamanya Penggugat berkerja dan telah mengalami gangguan Psikis yang mendalam atas Perbuatan Tergugat pada Penggugat sangatlah di sayangkan; 2. Bahwa juga dengan anjuran yang telah dikeluarkan Oleh Bapak Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, dan sebelum sepuluh hari Penggugat telah mendatangi Pihak Tergugat dan Tergugat telah terima anjuran dari Bapak Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, dan sambutan Tergugat pada Penggugat tidak dilayani, dan Penggugat dengan hasil sikap Tergugat pada Penggugat melaporkan hasil pertemuan Penggugat dangan Tergugat pada Perusahaan Tergugat, dan Pihak Bapak Dinas aia Tenaga Kerja Kota Batam juga Telah melayangkan surat pada Tergugat, dan nyata nyata nya Tergugat Tetap mempermainkan Penggugat dengan tidak memenuhi anjuran dari Bapak Dinas Tenaga Kerja Kota Batam; Halaman 5 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia 3. Bahwa Tergugat dengan Etiket Tidak Mematuhi akan Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang Negara Kesatuan RI, sepatutnya Tergugat membayar seluruh Uang Santunan Hak-Hak Normatip Penggugat seperti, upah dan hak-hak selama proses hukum berjalan : a. Upah bulan Sept yang masih kurang bayar : Rp ,00 b. Gaji bulan Oktober 2014 s/d 26 Januari 2015 : Rp ,00 (@Rp x 4 bulan) c. Gaji sisa bulan Januari tgl 26, 2015 s/d 31 Jan 2015: Rp ,00 (5 hari x Rp ,00) d. Cuti selama Kontrak sisa (6 hari x Rp ) : Rp ,00 + Dengan Jumlah Keseluruhan : Rp ,00 Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang agar memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatanpenggugat secara keseluruhan; 2. Memerintahkan Tergugat membayar pada Penggugat sebesar Rp. Demikian disampaikan untuk dimaklumi. Rp ,00 (tiga puluh satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu lima puluh lima rupiah); 3. Memerintahkan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam untuk dapat menutup Aktifitas operasional PT. Inti Duta Surya yang beralamat di Kawasan Industri Sekupang Kav. 18, Sekupang - Pulau batam, 29422, Indonesia sampai Terjadinya Pembayaran kepada Penggugat; 4. Menetapkan dan memerintahkan Tergugat untuk membayar Dwangsoom (Uang Paksa) dalam satu Hari Rp ,00 (sepuluh juta rupiah) kepada Penggugat untuk setiap hari selama masa belum terjadinya Pembayaran Tergugat kepada Penggugat; 5. Mengabulkan Permohonan Sita Jaminan Penggugat demi kepastian Hukum. 6. Membebankan biaya Perkara pada Tergugat; A t a u: Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku (Ex aequo Et Bono); Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut: aia 1. Gugatan Daluarsa: Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 82 Undang-undang nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, diatur bahwa: Halaman 6 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia Gugatan oleh pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjan, dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha; Bahwa sesuai dengan dalil pada lembar kedua surat gugatan Penggugat, tertulis bahwa pekerja diputuskan hubungan kerja (PHK) oleh pengusaha terhitung tanggal 9 September 2014 sesuai surat pengusaha nomor DS/IC/HRD/SP3PHK tanggal 08 September 2014, akan tetapi Penggugat baru mengajukan dan mendaftarkan gugatannya pada tanggal 18 September 2015 yang berarti telah melebihi satu tahun sejak diberitahukannya keputusan pengusaha; Berdasarkan fakta tersebut maka gugatan Penggugat menjadi daluarsa sehingga wajib untuk ditolak; 2. Gugatan Obscuur Libel; Bahwa gugatan yang disusun oleh Penggugat melalui kuasa hukumnya Suherman, SH & Associates sangat rancu, kabur, dan tidak menjelaskan adanya fundamentum petendi yang dapat dijadikan pedoman atas alasan dalam petitum gugatan; Bahwa posita yang disampaikan oleh Penggugat justru berisi pengutipan keterangan Pihak Pengusaha dan Mediator dalam materi anjuran; Bahwa selain pengutipan materi keterangan pihak pengusaha serta mediator, dalam surat gugatan tersebut ternyata juga berisi anjuran dari Kuasa Hukum Penggugat sendiri yang meminta agar Pengusaha mempekerjakan pekerja dan membayar upah serta hak-hak lainnya, serta agar pengusaha dan pekerja memberi tanggapan secara tertulis terhadap gugatan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setela h menerima surat ini (lembar ke-4 surat gugatan); Bahwa berdasarkan fundamentum petendi yang rancu tersebut, Tergugat tidak dapat memahami tentang kedudukan hukum dari Suherman, SH & Associates perkara aquo yang justru meminta agar pekerja yang diwakilinya untuk memberikan tanggapan secara tertulis atas surat gugatannya selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya gugatan tersebut; Bahwa oleh karena posita disusun tanpa adanya keterkaitan dengan petitum gugatan, maka kami memohon Majelis Hakim mengembalikan surat gugatan tersebut dengan menyatakan tidak dapat menerima aia ontvankelijk verklaard); 3. Gugatan Kurang Pihak: Halaman 7 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi (niet Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia Bahwa Penggugat dalam petitum ke -3 surat gugatannya memohon agar Majelis Hakim memerintahkan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam untuk menutup aktifitas operasional Tergugat, akan tetapi dalam surat gugatan tersebut Penggugat sama sekali tidak menarik dan melibatkan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam selaku pihak yang tunduk dalam sengketa PHK tersebut, sehingga berdasarkan petitum yang menundukkan pihak lain dalam putusan sengketa namun tidak dilibatkan dalam perkara menjadikan gugatan kurang pihak; Selain itu penyebutan PT. Inti Duta Surya baik bertindak secara sendirisendiri maupun bertindak bersama-sama selaku Tergugat justru menunjukkan bahwa subjek tergugat sejatinya adalah jamak, sehingga dengan hanya tercantumnya PT. Inti Duta Surya sebagai subjek hukum Tergugat menjadikan gugatan kurang pihak; 4. Gugatan Buruk: Bahwa dalam surat gugatan yang disusun kuasa hukum Penggugat dalam pokok perkara ternyata didasari pertimbangan alasan yang sekedar mainmain dan tidak serius, seperti contoh: Posita Pertama dalam pokok perkara gugatan (lembar ke -4 surat gugatan) menjelaskan: bahwa atas lamanya Penggugat bekerja menimbulkan gangguan psikis yang mendalam atas perbuatan Tergugat pada penggugat sangatlah disayangkan tanpa menjelaskan perbuatan apa yang pernah dilakukan Tergugat sehingga hubungan kerja yang hanya berlangsung dua bulan tersebut dianggap Lama dan menimbulkan Gangguan Psikis bagi Penggugat; Posita kedua alinea terakhir (lembar ke -5 surat gugatan) Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat tetap mempermainkan Penggugat dengan tidak mematuhi anjuran dari Bapak Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, sedangkan Penggugat tidak menjelaskan dalam cara bagaimana Penggugat dianggap sebagai mainan karena tidak mematuhi anjuran dari mediator yang (memang) tidak memiliki kekuatan memaksa agar dipatuhi para pihak yang bersengketa; Posita Ketiga (lembar ke -6 surat gugatan) Penggugat beralasan bahwa Tergugat dengan etiket tidak mematuhi akan peraturan pemerintah dan undang-undang Negara Kesatuan RI sepatutnya membayar seluruh aia Uang Santunan hak-hak normative Penggugat, tanpa menjelaskan Peraturan pemerintah atau Undang-undang Republia mana Halaman 8 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Maia yang dilanggar sehingga Tergugat harus memberi Santunan kepada Penggugat; Bahwa pengajuan gugatan Penggugat yang asal-asalan dan main-main tersebut menunjukkan bahwa Penggugat tidak memiliki keseriusan dalam mencari keadilan dan justru gugatan tersebut merupakan bentuk insulting authority and wisdom of the court sehingga telah sepatutnya gugatan tersebut ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima; Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang telah memberikan putusan Nomor 86/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.Tpg, tanggal 31 Maret 2016, yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi - Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Membebankan biaya perkara yang timbul dari perkara ini kepada Negara; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya kuasa Penggugat dan Tergugat pada tanggal 31 Maret 2016, terhadap putusan tersebut, Penggugat melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 April 2016, mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 13 April 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 36/Kas/Pdt.Sus- PHI/2016/PN Tpg, yang dibuat oleh Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang pada tanggal 26 April 2016; Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Tergugat pada tanggal 16 Mei 2016, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang pada tanggal 30 Mei 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat aia diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah: Halaman 9 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia 1 Bahwa atas keputusan Pengadilan Hubungan Inudstrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tersebut pada tanggal 24 Maret 2016, telah diberitahukan kepada Kuasa Penggugat pada tanggal 05 April 2016, dengan berdasarkan Surat Kuasa, Batam tanggal 07 April 2016 dan Nomor Surat Kuasa Nomor 30.1/SS AD/SKH-PHI/IV/BTM/2016 dan Kuasa Pemohon Kasasi telah menyatakan Kasasi Hari Rabu tanggal 13 April 2016,dengan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor 36/Kas/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Tpg. sehingga Permohonan Kasasi Pemohon Kasasi diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan ole h Undang-undang; 2 Bahwa Keputusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor 86/Pdt. G Sus/-PHI/2015/PN.Tpg., tanggal 24 Maret 2016, sama sekali tidak mencerminkan rasa keadilan dan kepatuttan hukum, dan Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang mengadili dan memeriksa perkara ini telah keliru dan salah menerapkan hukum; 3 Bahwa Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dalam mengambil keputusannya Tidak Berdasar kan Bukti Bukti yang Cukup, sedangkan bukti-bukti Penggugat sekarang disebut Pemohon Kasasi hanya berdasarkan Kesaksian yang dibuat oleh Tergugat dan sekarang disebut selaku Termohon Kasasi; 4 Bahwa dengan adanya anjuran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam yang di tunjuk Oleh Pemerintah dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 telah mempunyai kewenangan penuh dalam Penyelesaian Mediator antara Pihak Buruh dan atau Pekerja dengan Pihak Pengusaha dan atau Pihak Perusahaan; 5 Bahwa Fungsi dan Kinerja dari Pihak Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam selaku Mediator antara Pihak Buruh dan atau Pihak Pekerja telah jelas dilaksanakan, dan membuat Anjuran yang sepatut nya diberikan oleh Pihak Pengusaha dan atau Pihak Perusahaan dan dalam hal ini disebut selaku Ternohon Kasasi dan dengan semaunya membuat dan mengajukan dengan nota-bene membangkang dan tidak mau membayar dan mempermainkan Tenaga Kerja dalam hal ini Penggugat dan sekarang disebut selaku Pemohon Kasasi yang di PHK semau nya sehingga merusak tatanan Perundang-Undangan Republia tentang Tenaga Kerja aia yang berlaku sehingga Pihak Pengusaha dan atau Pihak Perusahaan dan sekarang dalam hal ini disebut selaku Termohon Kasasi merajalela mem PHK Pekerja dengan alasan Melakukan Tindak Pidana yang sepatutnya Halaman 10 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia dan Pihak Pengusaha dan atau Pihak Perusahaan dan sekarang disebut Pihak Termohon Kasasi membangkang; 6 Bahwa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( Kontrak) Nomor IBS /IC/HRD/ SPKK tanggal 01 Juli 2014, sebagai alat Bukti Penggugat dan sekarang disebut Pemohon Kasasi (P.1.) tersurat tanggal 01 Juli 2014 s/d tanggal 31 Januari 2015,sehingga hitungan waktu Kerja Tertentu Pekerja/Buruh/Penggugat /Pemohon Kasasi selama 7 (Tujuh) Bulan Kerja, dan Bukan Enam bulan kerja seperti diajukan saksi saksi Pihak Pengusagha /Pihak Perusahaan/Tergugat /Termohon Kasasi; 7 Bahwa dengan mengacu kepada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republia Nomor SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 Tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Hak Uji Materill Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republia Tahun 1945, antara lain pada butir 3 huruf a menyebutkan bahwa sehubungan telah dimuat dalam Berita Negara Nomor 92 Tahun 2004 tanggal 17 Nopember 2004, Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja/buruh melakukan kesalahan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004 tentang Hak Uji Materiil Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-undang Dasar Republik Indonesia yang berat (eks Pasal 158 ayat (1) maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ; 8 Bahwa Pihak Pengusaha dan atau Pihak Perusahaan dan sekarang dalam hal ini disebut selaku Termohon Kasasi telah membuat penguluran waktu dan tidak mau membayar hak hak pihak Pekerja dan atau Pihak Buruh dan dalam hal ini disebut selaku Pemohon Kasasi; 9 Bahwa untuk lebih jelasnya sehubungan dengan alat alat Bukti yang diajukan oleh Pekerja/ Buruh/Penggugat dan sekarang disebut selaku Pemohon Kasasi yang diajukan pada Persidangan pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dari P. 1.P.2, P.3, P.4, P.5, P.6, P.7, P.8, P.9, P.10 sepatut ya secara Hukum dapat diterima; 10 Bahwa alat bukti dan saksi - saksi yang diajukan Oleh Tergugat dan aia seekarang disebut selaku Termohon Kasasi adalah Tidak Patut secara Hukum dan dalam materi Gugatan Penggugat dan Permohonan Pemohon Kasasi dan di karenakan tidak mempunyai bukti yang jelas dan banyak Halaman 11 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia berbohong nya saksi-saksi yang diajukan Oleh Penggugat dan dalam hal ini sekarang disebut selaku Termohon Kasasi; 11 Bahwa Pengakuan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan sekarang dalam hal ini disebut selaku Termohon Kasasi adalah banyak di buat buat dan berbohong sekalipun telah di sumpah ssebelum diminta keterangannya sebagai saksi; 12 Bahwa berdasarkan KUHPerdata pasal 1320 Kesepakatan para Pihak baik secara lisan maupun secara tulisan merupakan perikatan yang mempunyai kekuatan hukum bagi para pihak yang mengikatkan diri; 13 Bahwa menurut Pasal 1799 BW juga menguatkan akan Kesepakatan adalah suatu undang-undang bagi para pihak yang bersengketa dan sah secara hukum; 14 Bahwa sesungguhnya ketentuan melakukan kesalahan-kesalahan fatal berupa melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan adalah ketentuan eks Pasal 158 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Republia melalui putusannya Nomor 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober 2004; Dengan demikian seharusnya Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dapat menerima Gugatan Penggugat dan dalam hal ini disebut Pemohon Kasasi dan Tergugat dalam hal ini Termohon kasasi dapat memberikan Hak Pekerja dalam hal ini disebut selaku Pemohon Kasasi; Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah Agung berpendapat: bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 26 April 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 30 Mei 2016 dihubungkan dengan pertimbangan judex facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut: - Bahwa alasan-alasan keberatan dari Pemohon Kasasi tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti telah tepat dan benar dalam menilai, menimbang dan menerapkan hukum; aia - Bahwa Penggugat sebagai supervisor accounting yang bertanggung jawab melakukan input penggajian karyawan, dengan sengaja melakukan kecurangan penginputan slip gaji dirinya sendiri, termasuk tidak memotong Halaman 12 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Direktori Putusan Maia Pph 21 dan Jaminan Hari Tua di bulan Agustus 2014, sehingga hal ini untuk bagian accounting merupakan hal yang prinsip karena berkaitan dengan integritas sebagai accounting, maka dengan demikian Penggugat telah melakukan kesalahan berat karena dengan sengaja melakukan tindakan menguntungkan untuk diri sendiri dengan menginput data pada slip gajinya sendiri baik dibulan Juli 2014 dan Agustus 2014, tanpa ada potongan pajak Rp ,00 (tujuh ratus dua puluh ribu rupiah), sehingga merugikan perusahaan, karenanya Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat beralasan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi: REYNOLD PANDIANGAN tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah Rp ,00 (seratus lima puluh juta rupiah) sebagaimana ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara; Memperhatikan, Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; M E N G A D I L I: - Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi REYNOLD PANDIANGAN tersebut; - Membebankan biaya perkara kepada Negara; Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada Mahkamah Agung pada hari Senin tanggal 11 September 2017 oleh H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H., dan Dr. Fauzan, S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, aia putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh Rudi Halaman 13 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N h Agung Republi Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia Rafli Siregar, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak. Hakim-Hakim anggota, K e t u a, ttd./. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H. ttd./. Dr. Fauzan, S.H., M.H. Untuk Salinan Mahkamah Agung RI Atas nama Panitera, Panitera Muda Perdata Khusus RAHMI MULYATI, S.H., M.H. NIP : aia Halaman 14 dari 14 hal. Put. Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 h Agung Republi ttd./. H. Hamdi, S.H., M.Hum. Panitera Pengganti, ttd./. Rudi Rafli Siregar, S.H., M.H. Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 101/Pdt.G/2016/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar, yang memeriksa dan mengadili perkara Ekonomi Syariah pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 458 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial I. PEMOHON 1. Joko Handoyo, S.H.,.. Pemohon I 2. Wahyudi, S.E,. Pemohon II 3. Rusdi Hartono, S.H.,. Pemohon III 4. Suherman,.....

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 40 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 120/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 4 K/Pdt.Sus-Parpol/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan partai politik

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 925 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No 286 K/PdtSus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Idustrial dalam tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 663 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1489 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 140 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 752 K/Pdt.Sus-BPSK/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN بسم الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara waris dalam persidangan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 820 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN NOMOR 1426 K/PID/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 611 K/PID.SUS/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 401 / PDT / 2014 / PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 401 / PDT / 2014 / PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 401 / PDT / 2014 / PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1224 K /PID/ 2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2018/PTA.Bdg

PUTUSAN Nomor <No Prk>/Pdt.G/2018/PTA.Bdg PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2018/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006

P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 P U T U S A N NOMOR: 46 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci