Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara: 1. AHMAD SYAIFULLAH, warga negara Indonesia, bertempat tinggal di Perumahan Bumi Sakinah Blok Marwah Nomor 102 RT.005/ RW.011 Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung - Kota Batam; 2. KURNIAWAN, warga negara Indonesia, bertempat tinggal di Griya Batuaji Asri Blok I-2 Nomor 12 RT.003/ RW.017 Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung - Kota Batam; Dalam hal ini nomor 1 dan 2 memberi kuasa kepada YADI MULYADI. S.H. M.H. dan kawan, Para Advokat/ Penasehat Hukum dari Kantor Hukum NYK & Partner, yang berkedudukan di Ruko Panbil Blok C-3 Lantai 3, Muka Kuning, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Desember 2015, sebagai Para Pemohon Kasasi dahulu Para Penggugat; L a w a n 1. PT. NANINDAH MUTIARA SHIPYARD, berkedudukan di Jalan Brigjend Katamso (bundaran) Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji - Kota Batam, dalam hal ini diwakili oleh Jerome Chew Siew Hee, selaku Direktur dalam hal ini memberi kuasa kepada JOHANES BAGUS DHARMAWAN. S.H., dan kawan-kawan, Para Advokad dan Advokat Magang pada Firma Hukum ADNAN KELANA HARYANTO & HERMANTO ( AHKH ) beralamat di Chase Plaza Lt. 8, Jalan Jendral Sudirman Kav. 21 Jakarta dan Jalan Raden Patah Komplek Sumber Jaya Blok A Nomor 5-6 Nagoya, Batam 29421, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Mei 2016; 2. PT. BAHTERA SENTOSA SEJATI, berkedudukan di aia Komplek Tanjung Pantun Blok K Nomor 10 - Kota Batam; 3. PT. ECHO GEMILANG ABADI, berkedudukan di Komplek Ruko Sakura Garden Blok B Nomor 08 Batam; Halaman 1 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Maia Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Para Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Tergugat di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, pada pokoknya sebagai berikut: LATAR BELAKANG 1. Bahwa Para Penggugat bekerja pada para Tergugat dengan jabatan terakhir, Departemen, awal - akhir kerja, masa kerja, dengan menerima upah sebagai berikut : Pgt Nama Jabatan I II Ahmad Syaifullah Kurniawan Blaster /Painter Blaster /Painter Depar temen Hull Treatmen /Staging Hull Treatmen /Staging aia Awal Kerja Akhir Kerja Halaman 2 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Masa Kerja 01-Jul Dec-14 6,6 19-Aug Dec-14 6,4 Upah 2,677,08 0 2,677,08 2. Bahwa Para Penggugat bekerja dengan status sebagai karyawan kontrak (PKWT), dan di pekerjakan atas perjanjian kerja yang berbeda-beda, yaitu : 2.1. Kontrak ke 1 dengan Tergugat II, kontrak ke 2 sampai dengan III, kontrak ke 3 kembali dengan Tergugat II, kontrak ke 4 kembali lagi dengan Tergugat II dan kontrak ke 5 sampai dengan kontrak ke 8 dengan Tergugat I ; 2.2. Kontrak ke 1 dengan Tergugat III, kontrak ke 2 dengan Tergugat II, kontrak ke 3 kembali dengan Tergugat III dan kontrak ke 4 sampai dengan kontrak ke 7 dengan Tergugat I ; 3. Bahwa dalam pelaksanaan perjanjian kerja sebagaimana uraian pada posita angka 2(dua), Para Penggugat di kontrak berdasarkan jangka waktu yang berbeda-beda dan dikontrak tanpa jeda waktu ( break) dengan jumlah kontraknya yang berbeda-beda pula, dan dalam pelaksanaan kontrak tersebut nyata telah melanggar Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Maka, dengan ini Para Penggugat akan menguraikan kronologis dari Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang di alami, sebagai berikut : Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N 0 Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Maia Pgt Nama Awal-Akhir Kerja I II Ahmad Syaifullah Kurniawan 1. 01/07/08~30/06/ /07/09~02/11/ /11/09~05/01/ /01/10~31/01/ /02/10~31/01/ /02/11~15/11/ /11/11~15/11/ /11/12~15/11/ /11/13~15/12/ /12/13~15/12/ /08/08~18/08/ /08/09~18/10/ /10/09~22/01/ /05/10~04/05/ /05/11~15/11/ /11/11~15/11/ /11/12~15/11/13 Jangka Waktu /12/13~15/12/14 aia 4 Bln 2 Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 12Bln Urutan Kontrak Ke I Ke II Ke III Ke IV Ke V Break Ke VI Ke VII Break Ke VIII Ke I Ke II Ke III Ke IV Break Ke V Ke VI Break Ke VII Nama Peusahaan PT. Bahtera Sentosa Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Bahtera Sentosa Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Echo Gemilang Abadi PT. Bahtera Sentosa Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard Berarti dapat di simpulkan bahwa Para Penggugat telah dipekerjakan oleh para Tergugat dengan perjanjian kerja sebanyak lebih dari 6 (enam) kali dan 4 (empat) kali kontrak kerja tanpa adanya JEDA/TENGGANG WAKTU (BREAK). Dalam hal ini Tergugat II dan Tergugat III merupakan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/buruh (Perusahaan Penerima Pekerjaan) sedangkan Tergugat I merupakan Perusahaan Pemberi Pekerjaan (Main Con) ; 4. Bahwa untuk memperoleh kepastian hukum dalam hal status bekerja, Para Penggugat beserta pekerja lainnya yang diwakili oleh PUK SPPJM PT Nanindah Mutiara Shipyard telah berusaha melakukan perundingan dengan Tergugat I untuk membahas hal tersebut, namun tidak ada titik terang ; 5. Bahwa oleh karena tidak ada titik temu, maka perkara a quo kemudian dilimpahkan ke Dinas Tenaga Kerja Kota Batam untuk dilakukan mediasi, namun demikian dalam mediasi tersebut tidak ada titik temu juga, akhirnya mediator mengeluarkan surat Anjuran Nomor B /TK-4/X/2014, tanggal 28 bulan Oktober tahun 2014, untuk kasus a quo yang isinya : Menganjurkan: 1. Status hubungan kerja antara pekerja Riko Nandi Pinto dengan PT Angkasa Indo Jaya beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja Riko Halaman 3 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Maia Nandi Pinto dengan hubungan kerja PKWT pembaruan; PT Nanindah Mutiara Shipyard dengan status 2. Agar pengusaha mengangkat pekerja Supriyadi, Ahmad Syaifullah, Hendri Syahputra, Jamaludin Dael, Casmuri, Muhammad Abdi, Abdul Wahid Garajang, Zulham Alafiah dan Kurniawan menjadi karyawan tetap atau PKWTT terhitung sejak diadakannya PKWT (2) setelah masa tenggang waktu selama 185(seratus delapan puluh lima) sampai dengan 308 (tiga ratus delapan) hari; 3. Agar pengusaha dan pekerja memberikan tanggapan secara tertulis terhadap Anjuran di atas selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah menerima surat ini; 6. Bahwa dengan dikeluarkannya anjuran dari Dinas Tenaga Kerja Kota Batam sebagaimana tercantum pada poin 2(dua) yang mana pada intinya agar Para Penggugat beserta pekerja lainnya sebanyak 9(sembilan) orang agar Tergugat I mengangkat sebagai karyawan tetap, namun Tergugat I tetap pada pendiriannya untuk mengakhiri hubungan kerja Para Penggugat dengan alasan karena masa kontrak telah selesai, hal ini menunjukan bahwa Tergugat I telah nyata tidak mengikuti arahan dari pejabat pemerintahan Kota Batam atas pelanggaran aturan ketenagakerjaan yang telah di lakukannya dan patut di hukum; PELANGGARAN TERHADAP PKWT 7. Bahwa berdasarkan uraian dan kronologis yang telah Para Penggugat uraikan pada posita angka 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) dapat terlihat dengan jelas bahwa Para Penggugat telah dipekerjakan oleh para Tergugat bukan pada kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi melainkan pekerjaan pada pelaksanaan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan juga pekerjaan yang di lakukan merupakan jenis pekerjaan yang bersifat tetap dan hubungan kerja dilakukan dengan kontrak kerja secara berulang-ulang, dalam hal ini secara terang dan tidak terbantahkan adanya pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh para Tergugat, yaitu dengan tidak menjalankan sistem perjanjian kerja yang benar sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan hubungan kerja yang aia dilakukan oleh Para Tergugat adalah merupakan pelanggaran terhadap kontrak kerja. Untuk itu, Para Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo agar menyatakan sah para Halaman 4 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Maia Tergugat telah melanggar hukum Ketenagakerjaan terhadap pelanggaran Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) ; 8. Bahwa fakta hukum telah terungkap, Para Penggugat mempunyai hubungan kerja dengan Tergugat II dan Tergugat III dan pada faktanya Para Penggugat dipekerjakan di perusahaan Tergugat I pada pekerjaan inti Produksi, dan bukan merupakan pekerjaan penunjang dari perusahaan. Hal ini bertentangan dengan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi : Pasal 66 ayat (1). Pekerja/buruh dari perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh tidak boleh digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi ; 9. Bahwa berdasarkan uraian pada posita angka 7(tujuh) dan 8(delapan) di atas, Para Tergugat terbukti dan tidak terbantahkan telah melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan perjanjian kerja yang di lakukan dengan Para Penggugat, hal ini di tegaskan pada Penjelasan Pasal 66 ayat (1) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 yang antara lain berbunyi : Pada pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses produksi, pengusaha hanya diperbolehkan mempekerjakan pekerja/buruh dengan perjanjian kerja waktu tertentu dan/atau perjanjian waktu tidak tertentu; Yang dimaksud kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok ( core business) suatu perusahaan. Kegiatan tersebut antara lain: usaha pelayanan kebersihan ( cleaning service), usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering), usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan), usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan pekerja/ buruh ; 10. Bahwa jenis pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan jasa penyedia pekerja/buruh sebagaimana uraian pada posita angka 9 (sembilan) adalah jenis pekerjaan jasa penunjang meliputi usaha pelayanan kebersihan aia (cleaning service), usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering), usaha tenaga pengaman ( security/satuan pengamanan), usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan Halaman 5 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Maia angkutan pekerja/buruh. Hal mana di tegaskan kembali dalam Pasal 17 ayat (1), (2) dan ( 3) PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANS- MIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJA- AN KEPADA PERUSAHAAN LAIN, berbunyi : Pasal 17 ayat (1), (2) dan (3) 1) Perusahaan pemberi pekerjaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/ buruh melalui perjanjian penyediaan jasa pekerja/buruh yang dibuat secara tertulis; 2) Pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus merupakan kegiatan jasa penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi; 3) Kegiatan jasa penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); a. usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); b. usaha tenaga pengaman (security/satuan pengamanan); c. usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan; dan d. usaha penyediaan angkutanbagi pekerja/buruh ; Sedangkan pada faktanya Para Tergugat telah mempekerjakan Penggugat pada Departemen Hull treatmen/ Staging. Jenis pekerjaan tersebut merupakan jenis pekerjaan inti dan bukan jenis pekerjaan jasa penunjang, sehingga secara nyata dan jelas Tergugat I telah melakukan pelanggaran terhadap Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahan Lain melalui Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/buruh; 11. Bahwa berdasarkan uraian pada posita angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh), sangat jelas para Tergugat telah melanggar Pasal 66 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo. Pasal 17 ayat (1), (2) dan (3) PerMen Nomor 19 Tahun 2012, maka demi hukum Penggugat beralih menjadi karyawan tetap di perusahaan Tergugat I, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 66 ayat (4) yang berbunyi : Pasal 66 ayat (4). Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) huruf aia a, huruf b, dan huruf d serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka demi hukum status hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia jasa Halaman 6 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Maia pekerja/buruh beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan pemberi pekerjaan ; Untuk itu, Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memerikasa perkara a quo agar memutuskan Penggugat menjadi karyawan Tetap (permanen) di perusahaan Tergugat I; 12. Bahwa kemudian fakta hukum berikutnya telah teruangkap, Penggugat di pekerjakan dengan status PKWT oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III berkelanjutan pada lokasi/area yang sama di perusahaan Tergugat I dan di pekerjakan pada pekerjaan yang merupakan jenis pekerjaan bersifat tetap sebagaimana uraian pada posita angka 1 (satu) 2 (dua), 3 (tiga) dan 7 (tujuh), dan hal tersebut tidak dibenarkan di lakukan kontrak. Hal mana telah ditegaskan dalam Pasal 59 ayat (1) dan (2) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang berbunyi : Pasal 59 ayat (1) dan (2) (1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu : a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya; b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun; c. pekerjaan yang bersifat musiman; atau d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan. (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk Maka pekerjaan yang bersifat tetap. sangat jelas, hal ini dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dengan menempatikan Penggugat untuk melaksanakan pekerjaan sebagai Foreman pada Departemen Hull treatmen/ Staging ini merupakan pekerjaan yang bersifat terus menerus secara sifat dan jenisnya karena dari awal hingga sekarang pun posisi tersebut masih terus di pergunakan oleh Tergugat I, sehingga secara jelas dan nyata-nyata para Tergugat telah melakukan pelanggaran terhadap tata cara pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) ; aia 13. Bahwa berdasarkan uraian pada posita angka 2 (dua) dan 3 (tiga) Penggugat di dalam melaksanakan hubungan kerjanya telah dikontrak berkali-kali oleh Para Tergugat, dimana kontrak yang dilakukan merupakan pelanggaran kontrak, yaitu sebanyak 6 (enam) kali kontrak kerja dan di dalamnya Halaman 7 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Maia terdapat 4 (empat) kali kontrak kerja tanpa adanya PEMBARUAN setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian waktu tertentu yang lama dan dari 6 (enam) kontrak kerja tersebut di lakukan 2 (dua) kali PEMBARUAN. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 59 ayat (5) dan (6) yang berbunyi : Pasal 59 (5) dan (6) (5).Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan; (6).Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian waktu tertentu yang lama, pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama 2 (dua) tahun; 14. Bahwa berdasarkan uraian pada posita angka 7(tujuh), 12(dua belas) dan 13(tiga belas) terhadap akibat hukum yang ditimbulkan dari pelanggaran kontrak kerja tersebut berakibat kepada hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat I menjadi Hubungan Kerja Waktu Tidak Tertentu atau Permanen, sebagaimana ditegaskan di dalam Pasal 59 ayat (7) Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang berbunyi : Pasal 59 ayat (7) Perjanjian kerja waktu tertentu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) maka demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu ; Maka atas dasar pemaparan di atas, Penggugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani perkara a quo untuk menetapkan bahwa Penggugat BERHAK untuk menjadi karyawan tetap di perusahaan Tergugat I sejak dari adanya hubungan kerja; 15. Bahwa berdasarkan fakta hukum, pada saat adanya permintaan dari Penggugat untuk di angkat menjadi karyawan tetap (permanen) berdasarkan hukum Ketenagakerjaan dan arahan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Batam sebagaimana uraian pada angka 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam), ternyata telah ditolak dan Penggugat diakhiri hubungan kerjanya secara sepihak oleh aia Tergugat I dengan alasan masa kontrak kerja telah selesai; 16. Bahwa terhadap pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan Tergugat I kepada Penggugat merupakan pelanggaran terhadap hukum ketenaga- Halaman 8 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Pgt I II Direktori Putusan Maia Nama Ahmad Syaifullah Kurniawan kerjaan yang berlaku sebab atas dasar Posita yang diuraikan Penggugat dari angka 1 sampai dengan angka 15 di atas, maka pada prinsip hukum Ketenagakerjaan yang berlaku dan mengacu kepada hubungan industrial yang baik, Tergugat I seharusnya mempekerjakan Penggugat dengan status sebagai karyawan tetap (permanen), sedangkan pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan Tergugat I bertentangan dengan ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku dan tidak ada satu pasal pun yang menjelaskan di dalam Undang undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan hubungan kerja bisa berakhir sebagaimana persepsi Tergugat I dan sebaliknya Tergugat I harus bertangggung jawab terhadap pelanggaran kontrak yang dilakukannya dengan mempekerjakan Penggugat dengan suatu peralihan dalam bentuk hubungan kerja yang bersifat tetap (permanen) sebagaimana di uraikan pada posita angka 14, yakni mengacu pada Pasal 59 ayat (7) dan tidak adanya suatu dasar alasan yang kuat bagi Tergugat I untuk melakukan pengakhiran hubungan kerja terhadap Penggugat, maka oleh karena itu memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk menolak pengakhiran hubungan kerja tanpa diberikannya uang pesangon beserta hak-hak lainnya yang dilakukan oleh Tergugat I kepada Penggugat yang seharusnya Tergugat I mempekerjakan kembali Penggugat dengan status karyawan tetap (permanen) tanpa syarat pada posisi dan jabatan semula; 17. Bahwa apabila Tergugat I tetap pada pendiriannya untuk mengakhiri hubungan kerja terhadap Para Penggugat, maka untuk itu memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk memutus uang pesangon Para Penggugat sebagaiman uraian di bawah ini dengan dasar Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan : Uang Pesangon: Masa Kerja 6 Thn, 6 Bln 6 Thn, 4 Bln Upah Terakhir Pasal 156 ayat (2) Pasal 156 aia ayat (3) 2,677, ,479, ,031, ,677, ,479, ,031, Pasal 156 ayat (4) Halaman 9 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 % % Total Pesangon 6,826,554 52,336,914 6,826,554 52,336,914 TOTAL 104,673,828 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9

10 Direktori Putusan Maia Terhitung Total: (seratus empat juta enam ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh delapan Rupiah) ; UPAH DAN HAK HAK LAINNYA 18. Bahwa sebagai akibat dari adanya perselisihan yang terjadi antara Para Penggugat dengan para Tergugat, maka berdasarkan aturan yang berlaku, sebelum adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap tentang upah Para Penggugat selama proses perselisihan tetap wajib dibayarkan oleh Tergugat I sampai dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap ( inkracht van gewijsde), hal mana ketentuan tersebut sudah diatur di dalam Pasal 155 ayat (2) UU Nomor 13/2003 jo putusan Mahkamah konstitusi No 37/PUU- IX/2011 tanggal 19 September sebagaimana uraian dibawah: Pasal 155 ayat (2) Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya. M e n g a d i l i, 1. Mengabulkan permohonan para Pemohon ; 2. Frasa belum ditetapkan dalam Pasal 155 ayat (2) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republia Nomor 4279) adalah bertentangan dengan Undang- Undang Dasar Negara Republia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap ; 3. Frasa belum ditetapkan dalam Pasal 155 ayat (2) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republia Nomor 4279) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap; 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya ; Bahwa berdasarkan uraian di atas cukup terang dan sangat jelas bahwa upah selama proses sebelum penyelesaian perselisihan hubungan industrial ditetapkan atau berkekuatan hukum tetap wajib untuk dilaksanakan oleh Tergugat I sebagaimana dipertegas dengan adanya Putusan Mahkmah aia Konstitusi R.I Nomor37/PUU-IX/2011 tentang Pasal 155 ayat (2) dan ayat (3) UU 13/2003 yang intinya agar memberikan perlindungan pekerja/buruh dari kemungkinan atau potensi arogansi pengusaha, khususnya ketika terjadi Halaman 10 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 10

11 Direktori Putusan Maia Pemutusan Hubungan Kerja secara melanggar hukum ( unfair dismissal). Penegasan dari Mahkamah Konstitusi menjadi penting karena praktiknya perselisihan hubungan industrial tidak dapat selesai dalam waktu 6 bulan. Dengan demikian frasa belum ditetapkan oleh Lembaga yang berkekuatan hukum tetap ditafsirkan sampai berkekuatan hukum tetap merupakan satu statement yang wajar, yang sah, dan sudah merupakan praktik sehari-hari di dalam proses peradilan ; 19. Bahwa untuk upah Para Penggugat, sejak bulan Desember 2014 sudah tidak dibayarkan lagi oleh Tergugat I, untuk itu mohon kepada majelis hakim yang terhormat untuk memerintahkan kepada Tergugat I untuk membayar upah Para Penggugat yang biasa diterima Para Penggugat dari bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 masing-masing sebesar: Pgt Nama Awal kerja Akhir Kerja I Ahmad Syaifullah aia Upah Terakhir Upah Proses sd Juni Jul Dec-14 2,677, ,062,480 II Kurniawan 19-Aug Dec-14 2,677, ,062,480 TOTAL 32,124,960 Terhitung Total: ( tiga puluh dua juta seratus dua puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh Rupiah) dan atau besaran nilainya diperhitungkan sampai dengan adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap ( inkracht van gewijsde) ; 20. Bahwa oleh karena itu gugatan ini merupakan Perselisihan Hak yang di ikuti dengan perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja, dengan tidak dibayarkannya upah dan hak-hak yang biasa diterima oleh Para Penggugat setiap bulannya sebagaimana uraian pada posita angka 19, maka berdasarkan pasal 86 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, dan sejalan dengan petunjuk teknis Pengadilan Hubungan Industrial dari Mahkamah Agung Tahun 2006 huruf K Nomor 3 yang berbunyi Dalam hal perselisihan hak dan atau perselisihan kepentingan diikuti dengan perselisihan PHK sebagaimana diatur dalam pasal 86 Undang-Undang Nomor2 Tahun 2004 maka pengadilan hubungan industrial wajib memutuskan perselisihan hak dan atau perselisihan kepentingan tersebut dalam bentuk putusan serta merta ( uitvoerbaar bij voorraad) meskipun para Tergugat melakukan upaya hukum kasasi ; Halaman 11 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 11

12 Direktori Putusan Maia I 21. Bahwa Para Penggugat mempunyai sangkaan yang beralasan, Tergugat I akan lalai untuk memenuhi isi keputusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap ( inkracht van gewijsde) dalam perkara a quo dan karenanya mohonlah Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa ( dwangsom) kepada Para Penggugat dengan hitungan masing-masing untuksebesar Rp. 2,677,080,- di kali jumlah bulan sejak Para Penggugat tidak di pekerjakan dan Tergugat I tetap berkeinginan untuk tidak mempekerjakan Penggugat yaitu, mulai bulan Desember 2014 sampai dengan adanya keputusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap ( inkracht van gewijsde) kepada Penggugat apabila ternyata Tergugat I lalai memenuhi isi keputusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; 22. Bahwa oleh karena Tergugat I merupakan pihak yang bersalah dalam perkara ini, wajar apabila kepadanya dibebani untuk menanggung seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini. Berdasarkan uraian di atas, kami mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo memberikan keputusan sebagai berikut : DALAM PUTUSAN SELA 1. Mengabulkan permohonan putusan serta merta ( uitvoerbaar bij voorraad) meskipun para Tergugat melakukan upaya hukum kasasi ; 2. Memerintahkan kepada Tergugat I untuk membayar Upah Selama Proses sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Juni 2015 sebesar : Pgt Nama Awal kerja Akhir Kerja Ahmad Syaifullah aia Upah Terakhir Upah Proses sd Juni Jul Dec-14 2,677, ,062,480 II Kurniawan 19-Aug Dec-14 2,677, ,062,480 TOTAL 32,124,960 Terhitung Total: ( tiga puluh dua juta seratus dua puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh Rupiah) dan atau besaran nilainya di perhitungkan sampai dengan adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap ( inkracht van gewijsde) ; DALAM POKOK PERKARA 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ; Halaman 12 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 12

13 Pgt I II Direktori Putusan Maia Nama Ahmad Syaifullah Kurniawan 2. Menyatakan hubungan kerja yang dibuat antara Para Penggugat dengan para Tergugat dinyatakan tidak sah dan melanggar Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Menyatakan sah dan menetapkan atas pelanggaran kontrak kerja yang di buat antara Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dengan Para Penggugat dan memutuskan hubungan kerja beralih menjadi hubungan kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau Permanen pada perusahaan Tergugat I sejak adanya hubungan kerja ; 4. Menyatakan pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat I tanpa diberikan uang pesangon beserta hak-hak lainnya kepada penggugat batal demi hukum karena bertentangan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ; 5. Menghukum Tergugat I untuk membayar Uang Pesangon kepada Para Penggugat sebesar : Masa Kerja 6 Thn, 6 Bln 6 Thn, 4 Bln Upah Terakhir Pasal 156 ayat (2) Pasal 156 aia ayat (3) 2,677, ,479, ,031, ,677, ,479, ,031, Pasal 156 ayat (4) Halaman 13 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 % % Total Pesangon 6,826,554 52,336,914 6,826,554 52,336,914 TOTAL 104,673,828 Terhitung Total: (seratus empat juta enam ratus tujuh puluh tiga ribu delapan ratus dua puluh delapan Rupiah) ; 6. Menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa ( dwangsom) kepada Para Penggugat dengan hitungan masing-masing sebesar Rp. 2,677,080,- di kali jumlah bulan sejak Penggugat tidak dipekerjakan yaitu, mulai bulan Desember 2014 sampai dengan adanya keputusan hukum yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; 7. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara; Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono); Bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan Eksepsi, yang pada pokoknya sebagai berikut: Exceptio Peremptoria. - Bahwa kalaupun benar dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 2 angka 4 Gugatan ( quod non) maka Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT ) antara Tergugat I dengan Penggugat I, berlaku untuk jangka waktu tanggal Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 13

14 Direktori Putusan Maia 01 Februari 2010 s/d 31 Januari 2011 dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ( PKWT ) antara Tergugat I dengan Penggugat II, berlaku untuk jangka waktu tanggal 05 Mei 2010 s/d 04 Mei Oleh karena itu, hubungan kerja antara Tergugat I dengan Penggugat I telah berakhir pada tanggal 1 Februari 2012 dan hubungan kerja antara Tergugat I dengan Penggugat II telah berakhir pada tanggal 05 Mei 2011, berdasarkan Pasal 61 ayat (1) b dari Undang-Undang Nomor13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut Undang-Undang Ketenagakerjaan ); (1) Perjanjian kerja berakhir apabila: b. berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja; Dimana setelah berakhirnya hubungan kerja tersebut Penggugat I tidak bekerja dengan Tergugat I selama kurang lebih 289 hari, dan Penggugat II tidak bekerja dengan Tergugat I selama kurang lebih 196 hari; - Mengingat bahwa hubungan kerja antara Tergugat I dengan Penggugat I telah berakhir sejak 1 Februari 2012 atau kurang lebih 3 tahun 3 bulan pada saat diajukannya Gugatan Penggugat dan hubungan kerja antara Tergugat I dengan Penggugat II telah berakhir sejak 05 Mei 2011 atau kurang lebih 4 tahun pada saat diajukannya Gugatan Penggugat, sedangkan sesuai dengan Pasal 171 dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur : Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3), dan Pasal 162, dan pekerja/buruh yang bersangkutan tidak dapat menerima pemutusan hubungan kerja tersebut, maka pekerja/buruh dapat mengajukan gugatan ke lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan kerjanya ; Jo Pasal 82 dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang mengatur : Gugatan oleh pekerja/buruh atas pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159 dan Pasal 171 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 1 (satu) tahun sejak diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak aia pengusaha ; - Dengan demikian, tuntutan dari Penggugat I terkait dengan masa kerja sebelum tanggal 01 Februari 2010 dan tuntutan dari Penggugat II terkait Halaman 14 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 14

15 Direktori Putusan Maia dengan masa kerja sebelum tanggal 04 Mei 2010 telah daluarsa. Oleh karena itu, cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat menerima Gugatan yang diajukan oleh Penggugat; - Bahwa selanjutnya pada tanggal 14 November 2011, Penggugat I kembali melamar pekerjaan di Perusahaan Tergugat I, mengikuti interview/ wawancara pada tanggal 16 November 2011, dan pada akhirnya diterima sebagai karyawan kontrak melalui Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu/Employement Agreement for Contract Employment Nomor 0828/ PKWT/NMS/XI-11 ( PKWT ), yang diperpanjang, dan terakhir diperbarui oleh Tergugat I melalui kontrak Nomor 0239/DDW-N/HR/XII-13.IIp aia Halaman 15 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 yang ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2013 antara Tergugat I dengan Penggugat, berlaku untuk jangka waktu tanggal 16 Desember 2013 s/d 15 Desember 2014; - Dan begitu juga dengan Penggugat II, pada tanggal 14 November 2011 Penggugat II kembali melamar pekerjaan di Perusahaan Tergugat I, mengikuti interview/wawancara pada tanggal 16 November 2011, dan pada akhirnya diterima sebagai karyawan kontrak melalui Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu/Employement Agreement for Contract Employment Nomor 0831/PKWT/NMS/XI-11 ( PKWT ), yang diperpanjang, dan terakhir diperbarui oleh Tergugat I melalui kontrak Nomor 0238/DDW-N/HR/XII-13.IIp yang ditandatangani pada tanggal 16 Desember 2013 antara Tergugat I dengan Penggugat, berlaku untuk jangka waktu tanggal 16 Desember 2013 s/d 15 Desember 2014; - Oleh karena itu, hubungan kerja antara Tergugat I dengan Penggugat I dan Penggugat II telah berakhir sejak tanggal 16 Desember 2014, berdasarkan Pasal 61 ayat (1) b dari Undang -Undang Nomor13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; - Dengan demikian, sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Terhormat untuk menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima, karena apa yang digugat telah tersingkir akibat dari berakhirnya Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat I; - Hal ini sesuai pula dengan pendapat M. Yahya Harahap, S.H dalam bukunya Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan halaman 458, menjelaskan bahwa exceptio peremptoria sangkalan yang diajukan bertujuan untuk menyingkirkan gugatan. Karena apa yang digugat telah tersingkir. Umpamanya, apa Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 15

16 Direktori Putusan Maia yang digugat bersumber dari perjanjian yang telah hapus berdasarkan Pasal 1381 KUHPerdata. Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang telah memberikan putusan Nomor 35/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.Tpg., tanggal 17 Desember 2015 yang amarnya sebagai berikut: DALAM PUTUSAN SELA. - Menolak Permohonan Putusan Sela Para Penggugat; DALAM EKSEPSI. - Menolak Eksepsi dari Tergugat I untuk seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA. - Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya; - Mebebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara; Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Para Penggugat pada tanggal 17 Desember 2015, terhadap putusan tersebut, Para Penggugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Desember 2015 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 6 Januari 2016, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 04/Kas/Pdt.Sus- PHI/2016/PN.Tpg. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang pada tanggal 18 Januari 2016; tanggal Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Para Tergugat pada 18 Mei 2016, kemudian Para Tergugat mengajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang pada tanggal 31 Mei 2016; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatankeberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi/Para Penggugat dalam memori kasasinya adalah: aia Bahwa Para Pemohon Kasasi menolak dan tidak sependapat atas dasar dasar dalil dan pertimbangan dari keputusan Pengadilan Hubungan Industrial dalam Halaman 16 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 16

17 Direktori Putusan Maia memutus perkara Nomor 35/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.TPg tanggal 17 Desember 2015 bahwasanya Judex Facti memutus perkara tersebut antara lain : a. Judex Facti salah di dalam menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; b. Judex Facti lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan; Sesuai dengan Pasal 30 ayat (1) Undang -Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung; DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa terhadap pertimbangan hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 47 paragraf ke satu adapun alasan ketidak sependapatan Para Pemohon Kasasi dalam pertimbangan Judex Facti tersebut antara lain:; Kutipan : Menimbang bahwa hubungan kerja antara para Penggugat dengan Tergugat II berdasarkan bukti (P 1, P- 2, P-3, P-4, P-10, P-11, dan P - 12) yang merupakan bukti surat keterangan kerja para Penggugat dapat diketahui bahwasannya Penggugat I menjalin hubungan kerja dengan Tergugat II sejak tanggal 01 Juli 2008 sampai dengan tanggal 05 Januari 2010 dengan system Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/kontrak kerja yang berakhir hubungan kerjanya pada tanggal 05 Januari sedangkan antara Penggugat I dengan Tergugat III dari tanggal 03 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari Selanjutnya Penggugat II menjalin hubungan kerja dengan Tergugat II sejak tanggal 19 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 22 Januari 2010 dengan system Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/kontrak kerja yang berakhir hubungan kerjanya pada tanggal 22 Januari 2010 dan antara Penggugat II dengan Tergugat III dari tanggal 19 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 22 Januari 2010, untuk selanjutnya Majelis tidak dapat mempertimbangkan keberadaan Tergugat II dan Tergugat III dimaksud, dikarenakan Tergugat II, Tergugat III, tidak menggunakan haknya di dalam persidangan dalam perkara a quo setelah dipanggil secara sah dan patut ; Bahwa berdasarkan uraian pertimbangan Judex Facti di atas sangat jelas aia telah salah dalam penerapan prinsip-prinsip hukum perburuhan dimana hal ini sangat jelas dan terang bahwa berdasarkan fakta hukum pembuktian Para Pemohon Kasasi telah disebutkan bahwa hubungan Kerja antara Halaman 17 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 17

18 Direktori Putusan Maia Pemohon Kasasi I dengan Termohon Kasasi II dimulai sejak tanggal 01 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2009 (vide bukti surat P-1) 1 tahun dan disebut Kontrak I, dan setelah itu Pemohon Kasasi I di Kontrak II dengan Termohon Kasasi III dari tanggal 03 Juli 2009 sampai dengan 02 Nopember 2009(vide bukti surat P-2) selama 4 bulan, kemudian dilakukan Kontrak III dengan Termohon Kasasi II dari tanggal 06 Nopember 2009 sampai dengan 05 Januari 2010 (vide bukti surat P- 3) selama 2 bulan, kemudian dilakukan Kontrak IV dengan Termohon Kasasi III dari tanggal 07 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010(vide bukti surat P-4) selama 1 bulan, dan kemudian dilakukan Kontrak V dengan Termohon Kasasi I dari tanggal 01 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2011(vide bukti surat P-5) selama 12 bulan, sedangkan untuk Pemohon Kasasi II dengan Termohon Kasasi III dimulai sejak tanggal 19 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2009 (vide bukti surat P-10) 1 tahun dan disebut Kontrak I, dan setelah itu Pemohon Kasasi II di Kontrak II dengan Termohon Kasasi II dari tanggal 19 Agustus 2009 sampai dengan 18 Oktober 2009(vide bukti surat P-11) selama 2 bulan, kemudian dilakukan Kontrak III dengan Termohon Kasasi II dari tanggal 23 Oktober 2009 sampai dengan 22 Januari 2010 selama 3 bulan, Artinya telah terbukti secara meyakinkan bahwa antara Pemohon Kasasi I dengan para Termohon Kasasi dari Kontrak Kerja(PKWT) I sampai dengan Kontrak kerja(pkwt) V tidak pernah ada jeda (break), sedangkan untuk Pemohon Kasasi II dengan para Termohon Kasasi dari Kontrak Kerja(PKWT) I sampai dengan Kontrak kerja(pkwt) III tidak pernah ada jeda (break), hal ini sesuai dengan Tabel Kronologis Kontrak Para Pemohon Kasasi dari gugatan pada posita Nomor 3 (tiga); Pengguga t I Nama Ahmad Syaifullah Awal-Akhir Kerja 1. 01/07/08~30/06/ /07/09~02/11/ /11/09~05/01/ /01/10~31/01/ /02/10~31/01/ /02/11~15/11/ /11/11~15/11/ /11/12~15/11/ /11/13~15/12/13 aia 10.16/12/13~15/12/14 Jangka Waktu 4 Bln 2 Bln 1 Bln Urutan Kontrak Ke I Ke II Ke III Ke IV Ke V Break Ke VI Ke VII Break Ke VIII Nama Peusahaan PT. Bahtera Sentosa Halaman 18 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Bahtera Sentosa Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 18

19 Direktori Putusan Maia II Kurniawan 1. 19/08/08~18/08/ /08/09~18/10/ /10/09~22/01/ /05/10~04/05/ /05/11~15/11/ /11/11~15/11/ /11/12~15/11/ /12/13~15/12/14 Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard aia 2 Bln 3 Bln 12Bln Ke I Ke II Ke III Ke IV Break Ke V Ke VI Break Ke VII PT. Echo Gemilang Halaman 19 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Abadi PT. Bahtera Sentosa Sejati PT. Echo Gemilang Abadi PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard PT. Nanindah Mutiara Shipyard Dan pada saat akan menginjak pada Kontrak ke 6 bagi Pemohon Kasasi I baru ada Jeda (break), dan sedangkan untuk Pemohon Kasasi II pada saat akan menginjak pada Kontrak IV baru ada Jeda (break), maka oleh karena itu telah dengan jelas dan terang bahwa Judex Facti telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan. Bahwa Judex Facti tidak menggali secara mendalam terhadap aturan yuridis materiil berdasarkan Pasal 59 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, secara utuh, satu kesatuan dimana telah dengan jelas bahwa Para Pemohon Kasasi terus menerus bekerja pada area yang sama di lokasi Termohon Kasasi I dengan para Termohon Kasasi II dan III untuk Pemohon Kasasi I yaitu selama 2 tahun 7 bulan tanpa Jeda (break) dengan jumlah Kontrak 5 (lima) kali dan sedangkan untuk Pemohon Kasasi II dengan para Termohon Kasasi II dan III yaitu selama 1 tahun 5 bulan tanpa Jeda (break) dengan jumlah Kontrak 3 (tiga) kali bahkan setelah itu Para Pemohon Kasasi di kontrak lagi oleh Termohon Kasasi I selama 4 (empat) tahun lagi maka total masa kerja Para Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi I selama 4 (empat) tahun dan Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 19

20 Direktori Putusan Maia untuk total keseluruhan Kontrak Pemohon Kasasi I adalah selama 5 (lima) tahun 7 bulan sedangkan untuk Pemohon Kasasi II adalah selama 5 (lima) tahun 5 bulan! Artinya disini terlihat para Termohon Kasasi telah melakukan penyelundupan hukum dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dengan Para Pemohon Kasasi dengan tujuan agar menghindari dari azas mutatis mutandis dari pelaksanaan Kontrak yang seharusnya dan sebenarnya tidak dapat dilakukan dengan cara Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan terbukti Para Pemohon Kasasi telah bekerja dengan para Termohon Kasasi selama telah melebihi waktu 3(tiga) tahun yang ditentukan dalam Pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 juncto Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republia Nomor Kep.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, sehingga hal ini sangat jelas dan terang bahwa Judex Facti telah lalai dalam pertimbangan hukumnya dalam perkara a quo sehingga melanggar Pasal 59 ayat (1) dan (2) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan terlebih lagi Judex Facti tidak dibenarkan mengambil putusan tanpa pembuktian yang konkrit. Maka kunci ditolak atau dikabulkannya gugatan, mesti berdasarkan pembuktian yang bersumber dari fakta-fakta yang diajukan para pihak. Pembuktian hanya dapat ditegakkan berdasarkan dukungan fakta-fakta, sehingga pembuktian tidak dapat ditegakkan tanpa adanya fakta-fakta yang mendukungnya (vide Putusan MA Nomor 2775 K/Pdt/1983); 2. Bahwa terhadap pertimbangan hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada halaman 48 paragraf ke-satu, ke-dua, ke-tiga, dan ke-empat serta halaman 49 adapun alasan ketidak sependapatan Para Pemohon Kasasi dalam pertimbangan Judex Facti tersebut antara lain ; Kutipan : menimbang bahwa perjanjian kerja waktu tertentu(pkwt) antara para Penggugat dengan Tergugat I telah berlangsung selama 3 (tiga) tahun, dan pembaharuan 1 (satu) kali untuk waktu selama 1 (satu) tahun dan telah melewati tenggang waktu/break selama 30 hari, sehingga menurut Majelis perjanjian kerja waktu tertentu antara para Penggugat dengan Tergugat I tidak melanggar peraturan ketenagakerjaan yang berlaku ; menimbang bahwa oleh karena perjanjian kerja waktu tertentu(pkwt) yang aia telah dilaksanakan oleh para pihak apabila dikaitkan dengan apa yang telah ditentukan dalam Pasal 59 ayat (3), (4), (5) dan ayat (6) Undang -Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu : Halaman 20 dari 31 hal.put. Nomor 1198 K/Pdt.Sus-PHI/2017 Kepaniteraan Maia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 20

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1126 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1127 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1467 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 285 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1351 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 92 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S A N Nomor 119 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada tingkat kasasi

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 546 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1360 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 209 K/PDT.SUS-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 477 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 493 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 302 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 966 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 793 K/Pdt/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 37 PK/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 664 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 905 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 667 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 777 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1263 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 142 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1411 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1021 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 908 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 659 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 977 K/Pdt/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 11 PK/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 247 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1354 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 165 K/Pdt.Sus-PHI/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 703 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1310 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 15 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa PUTUSAN Nomor 4 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 26 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada pemeriksaan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 313 K/TUN/2000.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 23/PUU-XIV/2016 Perselisihan Hubungan Industrial I. PEMOHON 1. Joko Handoyo, S.H.,.. Pemohon I 2. Wahyudi, S.E,. Pemohon II 3. Rusdi Hartono, S.H.,. Pemohon III 4. Suherman,.....

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 779 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 125 PK/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 35 PK/FP/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 141 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 994 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 744 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1094 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 871 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 103 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 961 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 644 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 286 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor : 809 K / PDT.SUS / 2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1059 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 663 PK/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada peninjauan kembali telah memutus sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 186 K/TUN/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 767 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 1084 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2789 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 399 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 962 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 354 K/Pdt.Sus-BPSK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1352 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 1532 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus keberatan terhadap pengesahan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN NOMOR 377 K/PID.SUS/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N No. 605 K/Pdt.Sus-BPSK/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 500/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 820 K/Pdt.Sus/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 388 K/Pdt.Sus-PHI/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 111/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 111/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 111/B/2012/PT.TUN-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan, yang memeriksa, memutus, dan mengadili sengketa tata usaha negara

Lebih terperinci

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A

LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan IV Sore A LAPORAN HUKUM ACARA PERDATAA ANALISIS PUTUSAN TENTANG PERBUATAN MELAWAN HUKUM Disusun Oleh : Nur Cholifah Wulan 1341173300230 IV Sore A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S.

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN NOMOR 1426 K/PID/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 160 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 2135 K/Pdt/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan

P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan P U T U S A N No. 24 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia PUTUSAN Nomor 1714/B/PK/PJK/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara pajak telah memutuskan sebagai berikut

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 804 K/Pdt.Sus-PHI/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1116 K/Pdt.Sus-PHI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N

P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA L A W A N D A N P U T U S A N Nomor 271/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No. 021 K/Pdt. Sus/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 140/PDT/2012/PTR

P U T U S A N NOMOR: 140/PDT/2012/PTR P U T U S A N NOMOR: 140/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor /Pdt.G/2017/PTA.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008

P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 P U T U S A N No. 190 K/Pdt.Sus/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci