LIMIT. Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati suatu nilai c, ditulis :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LIMIT. Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati suatu nilai c, ditulis :"

Transkripsi

1 LIMIT A. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari pengertian limit sebenarnya sudah sering kita temui, misal seseorang yang akan jatuh ke sungai, dikatakan hampir saja si A jatuh ke sungai. Atau Rumah si B hampir terbakar, dan lainnya. Semua itu merupakan hubungan dengan pengertian limit. 2. a) Jika ada suatu garis yang memotong suatu lingkaran tepat satu titik, maka garis tersebut dikatakan menyinggung lingkaran (limit). b) Jika garis tersebut memotong kurva tepat satu kali, maka belum tentu garis tersebut menyinggung kurva. c) Jika titik P dan Q pada suatu kurva dalam bidang xy, maka garis PQ adalah garis potong pada kurva tersebut. Jika titik Q digerakkan menuju ke titik P, maka terjdilah garis singgung pada kurva tersebut di titik P. Dikatakan bahwa garis PQ menuju ke posisi limit. 3. Luas pada suatu bidang xy, yang berada dibawah suatu kurva yang sukar menghitungnya, dapat dilakukan dengan cara membuat segiempat-segiempat di bawah kurva tersebut dan menjumlahkannya. Maka hasilnya akan mendekati luas yang sebenarnya dapat dikatakan nilai limit. B. Definisi Limit. Bilangan L disebut limit dari fungsi f(x) untuk x mendekati suatu nilai c, ditulis : lim f x = L x c Artinya jika nilai x mendekati nilai c, maka f(x) mendekati L. Sifat sifat limit : Limit c x c = c Limit cf(x) x c Limit [f + g]x x c = c = Limit f(x) x c Limit f(x) x c + Limit g(x) x c

2 4. Limit [f. g](x) x c = Limit f(x) x c. Limit g(x) x c 5. Limit [f g ](x) x c = lim x c f(x) lim x c g(x) Dimana c adalah bilangan konstan sembarang. Contoh :. Limit 4x x 2 = 4 Limit x x 2 = 4.2 = 8 2. Limit (x 2 + 4x) x 2 = Limit x2 x 2 + Limit 4x x 2 = = = 2 Limit Besar Tak Hingga. Adalah limit dengan rumus :. lim n f x = L 2. lim n f x = L Contoh :. lim x x = = 2. lim x 3x 2 6x+ = lim x 3 2/x 6+/x = /2 Limit Palsu. Adalah limit dengan bentuk : lim x c f x = atau lim x c f x = Contoh :. lim x x 2 = = 2. lim x x 2 x = lim x x 2 lim x x = =

3 C. Derivatif Definisi : Derivatif fungsi f (ditulis f ) adalah fungsi dengan rumus : apabila limit ini ada. f (x) = lim x f x+ x f ( x ) x Contoh : Cari f (x) jika f(x) = x 2 f(x) = x 2 - f( x + x ) = ( x + x ) 2 = x x ( x ) + ( x ) 2 Sehingga f (x) = lim x f x+ x f ( x ) x = lim x ( x+ x ) 2 x 2 x = lim x x 2 + 2x x + ( x) 2 x 2 x = 2x Jadi f(x) = x 2 - f (x) = 2x. Secara umum f(x) = x n - f (x) = nx n- Rumus- Rumus :. f(x) = C, maka f (x) = ; atau y = C; maka y = dy dx = 2. y = x n, maka y = n x n- 3. Y = f(x) + g(x) ; maka Y = f (x) + g (x) 4. Y = f(x). g(x) ; maka Y = f(x). g (x) + f (x). g(x) 5. Y = f(x) g(x) ; maka Y = g(x) f (x) g (x) f(x) [g x ] 2 6. Y = [f(x)] n ; maka Y = n [f(x)] n-. f (x) Contoh : Cari y jika. y = 5; maka y = 2. y = x 5 ; maka y = 5 x 4

4 3. y = [ x ] + [ x ] ; maka y = [5x 4 ] + [2x] 4. y = [ x ]. [ x ] ; maka y = [ x ]. [ 2x ] + [ 5x ]. [ x ] 5. y = x ; maka y = x 3 [5x 4 ] [3x 2 ] [x 5 +3] x 3 [x 3 ] 2 6. y = [ x ] 7 ; maka y = 7 [ x ] 6. [ 5x 4 ] D. Nilai Maksimum, Minimum, dan Titik Stasioner. f(x ) = nilai maksimum jika f pada domain S berlaku f(x ) f(x) untuk setiap x anggota dari S. 2. f(x ) = nilai minimum jika f pada domain S berlaku f(x ) f(x) untuk setiap x anggota dari S. 3. Misal f(x) = dan S = [,3], maka f() = adalah nilai maksimum dan f(3) = x 3 adalah nilai minimum. 4. Titik Stasioner diperoleh dari f (x) =. Merupakan titik yang akan memberikan f bernilai maksimum atau minimum. 5. Misal f(x) = x 2 dan S = [ -, 3], maka f( -) =, f(3) = 9. Turunan dari f(x) adalah f (x) = 2x =, jadi x =, maka f() = Sehingga f(x) = x 2, nilai maksimumnya adalah 9 dan nilai minimumnya =. 6. Sebuah kapal terhenti di tengah laut di A, berjarak 2 mil ke pantai B, jika yang akan dituju untuk mencari bantuan adalah di C yang berjarak 6 mil dari B. Berapa waktu tercepat jika, berlari di darat kecepatannya mil/jam dan naik sekoci kecepatannya 6 mil/jam. a). Dari A ke B kemudian ke C Dari A ke B naik sekoci maka waktu yang diperlukan : W = J K = 2 mil 6 mil /jam = 3 jam = 2 menit dari B ke C lari, maka waktu yang diperlukan : W = J K = jadi keseluruhan waktu yang digunakan = 56 menit. 6 mil = 6 jam = 36 menit mil /jam

5 b) Dari A langsung ke C : dari A langsung ke C maka waktu yang diperlukan : W = J K 4+36 mil = = 6,3 jam =,5 jam 6 mil /jam 6 = 63 menit. c) Dari A ke D kemudian ke C : dari A ke D naik sekoci maka waktu yang diperlukan : W = J = 4+ x 2 mil = 4+ x 2 K 6 mil /jam 6 jam dari D ke C lari, maka waktu yang diperlukan : W = J K (6 x ) mil = = (6 x ) mil /jam jam jadi keseluruhan waktu yang digunakan : W = { 4+ x (6 x ) } jam W = 4+ x (6 x ) = x 2 + ( 6 x ) = 6 ( 4 + x2 ) /2 + ( 6 x ) Maka W = 6. 2 ( 4 + x2 ) -/2 (2x) + ( ) = x - 6 ( 4+ x 2 = x 6 ( 4+ x x 2 Karena nilai ekstrim dapat dicari dari persamaan W = Dari W = x 6 ( 4+ x x x 2 Jadi x x 2 = x = x 2 x 2 = 36 ( 4 + x 2 ) x 2 = x 2 Maka didapat nilai x = 3/2 dan x 2 = - 3/2 Jadi didapat nilai W = { 4+ x (6 x ) } jam

6 W = { 4+ ( 3 2 )2 6 + (6 3 2 ) } jam = { 4+ ( 9 4 ) 6 + (9 2 ) } jam = { ( 25 4 ) } jam = { 5/ } jam = { } jam = { } menit = 52 menit. 7. Suatu proyek pemasangan pipa air minum dari sumber air ke suatu lokasi penampungan. Dari sumber air ke penampungan memotong jalan raya dengan lebar 4 meter, jika jarak sumber air ke lokasi penampungan sejauh m. Hitunglah biaya minimum jika pemasangan pipa di bawah aspal jalan raya biayanya 4 juta/meter dan di tepi jalan 2 juta/meter. a) Jarak dari A ke B = 4 m dan dari B ke C = m Jika akan dilakukan pemasangan dari A ke B, kemudian dari B ke C, maka biaya yang diperlukan sebesar: dari A ke B biaya pemasangan yang diperlukan = 4 x 4 = 56 juta dari B ke C biaya pemasangan yang diperlukan = x 2 = 2 juta Jadi keseluruhan biayanya = 256 juta. b) Biaya pemasangan dari A langsung ke C sebesar = 4 x = 4 x 96 = 4 x,97 = 43,9 juta c) Jika pemasangan dilakukan dengan cara : dari A ke D biaya yang diperlukan = 4 x x juta dari D ke C biaya yang diperlukan = 2 x ( x ) juta jadi keseluruhan biaya = B = 4 x ( x ) db dx = 4 x x = 4x x = 4x x = 2 4x = 2 x x 2 = 4 ( x ) 6 x 2 = 4 x x 2 = 784

7 x 2 = 784/2 = 65,3 x = 8,8 dan x 2 = - (t.m) jadi keseluruhan biaya = B = 4 8, ( 8,8 ) = 248,5 juta 8. Kertas karton berbentuk bujur sangkar dengan sisi-sisinya berukuran 5 cm. Jika setiap ujung dipotong berbentuk bujur sangkar. Berapa ukuran kotak terbuka dengan volume terbesar yang dapat dibuat dari karton tsb. Volume kotak terbuka adalah V = luas alas. tinggi = s. s. t = ( 5-2x ) ( 5-2x ) x V = 4x 3 6x x dv dx = 2x 2 2x = x,2 = b + b2 4ac 2a = = = x = (2+6)/24 = 7,5 ; x = (2-6)/24 = 2,5 Jadi volume terbesar jika x = 2,5 Sehingga V = 4(2,5) 3 6(2,5) (2,5) = 62, ,5 = Suatu perusahaan akan menjual barang hasil produksinya dengan harga Rp 5,- /biji. Serta setiap harinya menjual minimal satuan. Jika harga barang tersebut harganya dikurangi Rp,-/biji maka jumlah yang terjual akan meningkat satuan. Cari : a) fungsi harga, jika x = banyak barang yang terjual. b) fungsi pendapatan. c) pendapatan harian maksimum. a) h(x) = 5 [ x ] = 6 x b) p(x) = x. h(x) = 6 x x 2 c) d p(x) dx = 6 2x =, jadi x = 3. Berarti pendapatan perhari = 6(3) (3) 2 = 9..

8 INTEGRAL A. Integral Tak Tentu. Definisi : Fungsi F(x) = f x dx disebut integral tak tentu dari fungsi f(x) pada interval tertutup [a,b] jika F (x) = f(x) x [a,b] Rumus : x n dx = n+ xn+ + C Contoh :. x 3 dx = 4 x4 + C 2. x 5 dx = 6 x6 + C 3. x [x 2 + 3] 7 dx =...; misal A = x 2 + 3, maka da = 2x dx = x A 7 da 2x = 2 A 7 da = 6 x2 + 3 ] 8 + C B. Integral Tertentu L = f(x ). x L 2 = f(x 2 ). x 2... L n = f(x n ). x n L = n n i= L i = i= f( x i ). x i b a n L = lim xi i= f( x i ). x i = f x dx Jadi, L= b a f x dx

9 C. Pengembangan Rumus. b. L = [ f x g x ]dx a b a b a 2. V = π [ f x ] 2 dx 3. V = π { [ f x ] 2 g x ] 2 dx b 4. P(AB) = + [ dy ] a 2 dx dx b a 5. L(AB) = 2π y + [ dy dx ]2 dx Contoh :. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = x 2 ; sumbu x; dan garis tegak x = 2. 2 L = x 2 dx = [ 3 x3 2 ] = Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = e x ; dari titik x= sampai dengan x = 2. 2 L = e x dx = [ e x 2 ] = e 2 e 3. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = x 2 dan y = 4. L = 2 2 [ 4 x 2 ] dx = [ 4x 3 x3 ] 2 2 = [8-8/3] [ -8+8/3] = 32/3 4. Hitung volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh garis y = x, x = 4, dan sumbu x, kemudian diputar keliling sumbu x. 4 L = π x 2 dx = π[ 3 x3 4 ] = 64/3 π 5. Hitung volume benda putar yang terjadi jika bidang datar yang dibatasi oleh garis y = x, y = 4, dan sumbu y kemudian diputar keliling sumbu x.

10 6 L = π [4 2 x 2 ] dx = π[ 6x 2 x2 6 ] = 28 π 6. Hitung panjang kurva y = x, dari titik A(,) sampai B(4,4). b P(AB) = + [ dy ] a 2 dx = + dx = 3 2 dx 7. Hitung luas luasan busur putar jika kurva y = x, dari titik A(,) sampai B(4,4), diputar keliling sumbu x. b L(AB) = 2π y + [ dy dx a dx ]2 4 = 2π x + dx = 5 2 π 4 D. Hubungan Koordinat Kartesius Dan Koordinat Polar (Kutub) P(x,y) = P(r,θ ) dimana x = r cos θ dan y = r sin θ Sehingga : Persamaan lingkaran x 2 + y 2 2ax = dalam koordinat polar r = 2a cos θ Gambar r = 2a cos θ Persamaan lingkaran x 2 + y 2 + 2ax = dalam koordinat polar r = - 2a cos θ Persamaan lingkaran x 2 + y 2 2ay = dalam koordinat polar r = 2a sin θ Persamaan lingkaran x 2 + y 2 + 2ay = dalam koordinat polar r = - 2a sin θ Cardioda r = a ( Cos θ ) Cardioda r = a ( + Cos θ ) θ Cos θ,8,7,5 -,7 - -,7,5 r 2a,6,4a a a 2a Gambar r = 2a sin θ θ Sin θ,5,7,8,7 -,7 - -,8 r a,4a,6a 2a,4a Gambar Cardioda r = a ( Cos θ ) θ Cos θ,8,7,5 -,7 - -,7,5 r,2a,3a,5a A,7a 2a,7a a,5a

11 Dalam koordinat kutub L= β 2 r2 α dθ Contoh : Tentukan luas daerah di kuadran I, yang berada diluar lingkaran r = 2 dan didalam lingkaran r = 4 cos θ ( [cos x ] n dx = [cos x ]n. [sin x ] n + n n [cos x ] n 2 dx L= β α 2 r2 dθ = π/3 2 { [ 6 cos2 θ] 4 ] dθ = π/3 2 [ 6 cos 2 π/3 θ] dθ - 2 dθ = 8 [cos θ ] [sin θ ] π /3 2 π/3 + 4 = 4 cos (π/3).sin (π/3) + 2 (π/3) π/3 dθ - 2 dθ E. Integral Lipat Dua V = f(x, y ). L V 2 = f(x, y ). L... V n = f(x n, y n ). L n n n V = i= V i = i= f(xi, yi ). Li V = lim Li n i= f(xi, yi ). Li = f x, y dl R Contoh :. Hitung volume benda yang dibatasi oleh bidang x + y + z = 2 dan bidang-bidang koordinat. V = 2 2 x = x= f x, y dl = 2 x y dy dx R y= 2 x 2 2x + 2 dx = 8/6 x= 2 2. Hitung volume benda yang dibatasi oleh bidang x + z = 2 ; y = 5 dan bidang-bidang koordinat. V = R 2 x= 5 y= f x, y dl = 2 x dy dx 2 = 5x dx x= =

12 3. Sebuah tangki berbentuk kerucut penuh dengan air. Jika tinggi tangki m dan jari-jari 4 m. Maka tentukan daya yang diperlukan untuk memompa air sampai tepi atas tangki. W = F. d ( daya = gaya. jarak ) W = δ π [ 4y ]2. y. [-y] = = δ π [ 4y ]2. [-y]. y = δ π [ 6 ]. [y2 y 3 ]. y W = δ π [ 6 ]. [ y2 y 3 ] dy = 6 δ π [ 3 y3 4 y4 ] = 33,3. δ π F. Luas Permukaan L(P ) = R z x 2 + z y 2 + dr Contoh : Hitung luas permukaan bidang y+z = 3 yang terpotong bidang-bidang x=, y=, z=, dan x = 5. z=3-y - z z = ; dan = - x y 5 x= 3 y= L(P) = dy dx = 2 [y] x= 5 dx = 2 3 x= dx = 2 [3x] 5 = 5 2 Contoh 2 : Hitung luas permukaan bidang x+z = 3 yang terpotong bidang-bidang x=, y=, z=, dan y = 5. z=3-x - z z = - ; dan = x y L(P) = + + dy dx = 2 [y] x= y= x= dx = 2 5 x= dx = 2 [5y] 3 = G. Transformasi Jacobian Misal f x, y dx dy akan diganti dengan variabel baru U dan V, dimana antara U dan V R dengan x dan y terdapat hubungan fungsional x = h(u,v) dan y = g(u,v) serta setiap pasang (U,V) terdapat satu pasang (x,y); Maka

13 R f x, y dx dy = f U, V, g U, V J du dv R dimana J = x U y U x V y V Misal x = r cos θ dan y = r sin θ, maka x x y y = cos θ ; = - r sin θ dan = sin θ ; = r cos θ r θ r θ sehingga J = x r y r x θ y θ = cos θ r sin θ sin θ r cos θ = r (cos θ)2 + r (sin θ) 2 = = r { (cos θ) 2 + (sin θ) 2 } = r. = r Jadi f x, y dx dy = f r, θ J dr dθ = f r, θ r dr dθ R R R Contoh : Hitung volume benda dibawah permukaan z = x 2 + y 2 ; diatas bidang z = dan di dalam tabung x 2 + y 2 = 2x. V = R f x, y dx dy = [x 2 + y 2 ] dy dx x y Dengan transformasi Jacobian : z = x 2 + y 2 = r 2 ; x 2 + y 2 = 2x dirubah menjadi r 2 = 2r cos θ jadi r = 2 cos θ didapat batas untuk θ adalah θ π/2 dan untuk r adalah r 2 cos θ V = f r, θ r dr dθ R π/2 θ = 2 cos θ r= = r 2 π/2 θ= 2 cos θ r=. r dr dθ = r 3 dr dθ = π/2 = θ= 4 [r4 ] 2 cos θ dθ π/2 [ 6 (cos θ 4 )4 dθ = 4 θ = π/2 θ= 3 4 (cos θ ) 2 dθ = 3 π/2 θ= 2 dθ = [3/2] [ π/2] V = 2 V = = [3/2][ π Contoh 2 : Hitung volume benda dibawah permukaan z = x 2 + y 2 ; diatas bidang z = dan di dalam tabung x 2 + y 2 = 2y.

14 Daftar Pustaka Referensi.. Edwin J. Purcell, Dale Varberg, Kalkulus Dan Geometri Analitis, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2. Frank Ayres JR, Differential And Integral Calculus, Schaum s Outline Series 3. Earl W. Swokowski, Calculus With Analytic Geometry, Marquette University

15 INTEGRASI NUMERIK Pendahuluan. Integral suatu fungsi disajikan dalam bentuk : b a f x dx Integral tersebut digunakan untk menghitung luasan yang dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu x, dengan batas x=a dan x=b. Metode Trapesium. Metode Trapesium merupakan metode pendekatan integral numerik, dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) dianggap garis lurus. Metode Trapesium pias. Sehingga untuk menghitung suatu luasan yang dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu x dari x=a sampai x = b, dihitung dengan rumus L = [b-a] f a + f(b) Contoh : Hitung luas bidang datar dibatasi oleh y = x 2 dan sumbu x dari x = 2 sampai x = 5. x = 2 f(x ) = 4 ; x 2 = 5 f(x ) = 25 ; L = [5-2] = 87 2 = 43,5 Metode Trapesium n-pias. b L= f x dx a x = f x dx a x + x f x dx + 2 b f x dx f x dx x x x n = x f x + f(a) 2 + x f x + f( x ) 2 + x f x 2 + f( x ) x f b + f( x n ) 2 + = x 2 [ f(x ) + f(a) + f(x ) + f(x ) + f(x 2 ) + f(x ) f(b) + f(x n- ) ] = x 2 [ f(a) + f(b) + 2 n i= f(x i ) ] Contoh :. Hitung luas bidang datar yang dibatasi parabol y = x 2 ; sumbu x; dari x=2 sampai x=5

16 Misal ambil pias n=3, maka x = b a n Jadi, titik a = 2, b = 5 dan x = 3, x = 4 f(a) = 4; f(b) = 25 ; f(x ) = 9 ; f(x ) = 6 = =. L = x 2 [ f(a) + f(b) + 2 n i= f(x i ) ] = 2 [ (9+6) ] = 39,5 2. Diberikan data sebagai berikut : x 2 3 f(x) Hitung luasan dibawah f(x) dan diantara x = dan x = 3. Jadi, L = [ (9+7)] = Dalam suatu pengamatan pada jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan didapat data sebagai berikut : No Waktu Kend/mnt Hitunglah jumlah kendaraan yang melewati jalan tersebut dalam satu hari. No Waktu Kend/mnt f(x)

17 Jumlah kendaraan dalam hari = (44/2)/2 * 63 = 978 Metode Simpson. Metode Simpson /3 dengan 2 pias L = b a 6 [ f(a) + 4 f(c) + f(b) ] Contoh : Hitung luas bidang datar dibatasi oleh y = x 2 dan sumbu x dari x = 2 sampai x = 5. Ambil 3 titik a = 2, b = 5 dan c = 3,5 ; maka f(a) = 4 ; f(b) = 25 ; dan f(c) = 2,25 L = b a 6 [ f(a) + 4 f(c) + f(b) ] = [ (2,25) + 25 ] = 39 Metode Simpson /3 dengan n-pias L = x [ f(a) + f(b) + 4 n f x n 2 3 i + 2 i=2 f x i i= ] Dimana 4 n n 2 i= f x i untuk i gasal dan 2 i=2 f x i untuk i genap Contoh : Hitung luas bidang datar dibatasi oleh y = x 2 dan sumbu x dari x = 2 sampai x = 5.

18 Misal banyak pias n = 4, maka x = =,75, didapat a=2 ; x = 2,75 ; x 2 = 3,5 ; x 3 = 4,25 ; b = 5 Jadi f(a) = 4 ; f(x ) = 7,56 ; f(x 2 ) = 2,25 ; f(x 3 ) = 8,6 ; f(b) = 25. L =,75 3 [ ( 7,56 + 8,6 ) + 2 ( 2,25) ] = 38,995 AKAR-AKAR PERSAMAAN Untuk mencari akar-akar persamaan polinomial derajad dua, misal bentuk ax 2 + bx + c = dapat dicari dengan rumus x,2 = b ± b 2 4ac 2a. Misal : x 2 x 6 =, maka x,2 = b ± b2 4ac 2a = ± ; jadi x = 3 dan x 2 = -2 Sedangkan untuk polinomial derajad tiga, empat dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut : Metode Newton Raphson : x i+ = x i f(x i ) f (x i ) Contoh : Cari salah satu akar dari : x 3 + x 2-3x 3 = ) f(x) = x 3 + x 2-3x 3 f (x) = 3x 2 + 2x -3 2) ambil x = f(x=) = -4 dan f (x=) = 2 3) x 2 = x f(x i ) = - 4 = 3 f (x i ) 2 4) ambil x 2 = 3 f(x=3) = 24 dan f (x=3) = 3 5) x 3 = x 2 f(x i ) = 3-24 = 2,2 f (x i ) 3 6) ambil x 3 = 2,2 f(x=2,2) = 5,89 dan f (x=2,2) = 5,92 7) x 4 = x 3 f(x i ) 5,98 = 2,2 =,83 f (x i ) 5,92 8) ambil x 5 =,83 f(x=,83) =,98 dan f (x=,83) =,7 9) x 6 = x 5 f(x i ),98 =,83 =,73 f (x i ),7 ) ambil x 6 =,7 f(x=,7) = -,2 dan f (x=,7) = 9,9 ) x 7 = x 6 f(x i ) 2 =,7 - =,73 f (x i ) 9,9

19 INTERPOLASI Intepolasi digunakan untuk mencari suatu nilai dari beberapa nilai yang sudah diketahui. Interpolasi Linier. f (x) = f(x ) + f x f (x ) x x (x x ) Interpolasi Kuadrat. f 2 = b + b (x x ) + b 2 (x x ) (x x ) f x2 f(x ) dengan b = f(x ) ; b = f x f (x ) x2 x ; b 2 = x x Interpolasi Polinomial Lagrange Order Satu. f x f( x ) x x x 2 x f (x) = x x x x f (x ) + x x x x f( x ) Interpolasi Polinomial Lagrange Order Dua. f 2 (x) = x x x x x x 2 x x 2 f (x ) + x x x x x x 2 x x 2 f( x ) + x x x 2 x x x x 2 x f( x 2 ) Contoh : Diberikan data sebagai berikut X,6,,6 f(x) 2,39 2,85 3,955 Jika x =,4 maka cari f(x=,4). Interpolasi Linier. f (x) = f(x ) + f x f (x ) x x (x x ) = 2,39 + 2,85 2,39,,6 (,4,6 ) = 3,22 Interpolasi Kuadrat. f 2 = b + b (x x ) + b 2 (x x ) (x x ) b = f(x ) = 2,39 b = f x f (x ) 2,85 2,39 = x x,,6 =,352 b 2 = f x2 f(x ) x2 x f x f( x ) x x x 2 x = 3,995 2,85,6,,6,6 2,85 2,39,,6 =,928

20 f 2 = 2,39 +,352 (,4-,6) +,928 (,4-,6) (,4-,) = 3,443 Interpolasi Polinomial Lagrange Order Satu. f (x) = x x x x f (x ) + x x,4, f( x ) = x x,6, (2,39 ) +,4,6,,6 (2,85 ) = 3,22 Interpolasi Polinomial Lagrange Order Dua. f 2 (x) = x x x x x x 2 x x 2 f (x ) + x x x x x x 2 x x 2 f( x ) + x x x 2 x x x x 2 x f( x 2 ) =,4,,6,,4,6,6,6 (2,39 ) +,4,6,,6,4,6,,6 ( 2,85 ) +,4,6,6,6,4,,6, ( 3,955 ) = 3,87 Contoh 2 : Diberikan nilai ln sebagai berikut : Interpolasi Linier. x f(x) = ln x,693,98,792 Cari nilai ln 5? Nilai ln 5 =,69 f (x) = f(x ) + f x f (x ) x x (x x ) =,98 +,792, (5 3 ) =,56 Interpolasi Kuadrat. f 2 = b + b (x x ) + b 2 (x x ) (x x ) b = f(x ) =,693 b = f x f (x ),98,693 = x x 3 2 =,45 b 2 = f x2 f(x ) x2 x f x f( x ) x x x 2 x =,792, ,98, =,23,45 4 f 2 =,693 +,45 (5-2),43 (5-2) (5-3) =,98,258 =,65 = -,43

21 Interpolasi Polinomial Lagrange Order Satu. f (x) = x x x x f (x ) + x x f( x ) = 5 3 x x 2 3 (,693 ) (,98) =,98 Interpolasi Polinomial Lagrange Order Dua. f 2 (x) = x x x x x x 2 x x 2 f (x ) + x x x x x x 2 x x 2 f( x ) + x x x 2 x x x x 2 x f( x 2 ) = (,693 ) (,98 ) (,792 ) =,648 Contoh 3 : Diberikan data dari hasil pengamatan antara kecepatan dan jarak henti sebagai berikut Kecepatan (km/jam) Jarak henti (m) Jawab a) Jika kendaraan berjalan dengan kecepatan 45 km/jam, perkirakan jarak hentinya. b) Jika kendaraan berjalan dengan kecepatan 55 km/jam, perkirakan jarak hentinya.

22 MATRIKS Notasi Matriks. A = [ a ij ] A = a a 2. a n a 2 a 22 a 2n a m a m2 a mn A disebut matrik bertipe m x n, artinya terdiri dari m baris dan n kolom.. Penjumlahan Matriks Jika A = a ij dan B = ba ij betipe/berdimensi mxn maka C = A ± B = a ij ± ba ij = c ij juga bertipe mxn Contoh : A = C = A + B = dan B = = Perkalian 2 Matriks. Perkalian 2 matriks dapat dilakukan jika, banyaknya elemen kolom matriks pertama sama dengan banyaknya elemen baris matriks kedua. A x B = a ij mxn x b jk nxp = c ik mxp = C Contoh : A = dan B = A x B = x = (9) (2) (9) (2) =

23 Contoh 2 : A = dan B = Invers Matrik. Matrik A - disebut invers dari matrik A, jika A.A - = A -. A = I Dimana I = atau dst Contoh : Matrik A = dan A- = A - merupakan invers dari A, sebab A. A - = = ( 3) ( 3) = = Contoh 2 : Matrik A = dan A - = A - merupakan invers dari A, sebab A. A - = = Mencari Invers Matrik. Contoh : Cari Invers Matrik A = baris dikalikan (/2)

24 /2 /2 3 4 /2 /2 5/2 3/2 baris dikalikan (-3) ditambahkan ke baris 2 baris 2 dikalikan (-2/5) /2 /2 3/5 2/5 baris 2 dikalikan (/2) ditambahkan ke baris 4/5 /5 3/5 2/5 jadi A- = 4/5 /5 3/5 2/5 = Contoh 2 : Cari Invers Matrik A = baris 2 baris ; baris 3 baris baris 2 dikalikan ( 3) ditambahkan ke baris baris 3 dikalikan ( 3) ditambahkan ke baris dan A - = Contoh 3 : Cari Invers Matrik A =

25 baris dikalikan 2 3/ /2 baris dikalikan (-4) ditambahkan ke baris 2; baris dikalikan (-) ditambahkan ke baris 3. 3/2 2 / /2 6 /2 Baris 2 dikalikan (/9) 3/2 2 /2 2/9 /9 7/2 6 /2 Baris 2 dikalikan (3/2) ditambahkan ke baris ; baris 2 dikalikan (-7/2) ditambahkan ke baris 3. /2 5/2 baris 3 dikalikan (-2/5) /2 3/8 3/8 2/9 /9 5/8 7/8 3/8 3/8 2/9 /9 /9 4/9 2/5 Penyebut disamakan menjadi per-9 /2 5/9 5/9 2/9 /9 /9 4/9 36/9 Baris 3 ditambahkan ke baris 2; baris 3 dikalikan (-/2) ditambahkan ke baris. 2/9 8/9 8/9 3/9 24/9 36/9 /9 4/9 36/9 Jadi dan A - = 2/9 8/9 8/9 3/9 24/9 36/9 /9 4/9 36/9 =

26 Sistem Persamaan Linier. a x + a 2 x a n x n = b a 2 x + a 22 x a 2n x n = b 2 a m x + a m2 x a mn x n = b n dapat ditulis dalam bentuk matrik : a a 2. a n a 2 a 22 a 2n x x 2 = b b 2 a m a m2 a mn x n b n Contoh : Diberikan sistem persamaan linier x + 2x 2 + x 3 = 2 3x + x 2 2x 3 = 4x 3x 2 x 3 = 3 Cari x ; x 2 ; x x + 2x 2 + x 3 = 2-5x 2 5x 3 = -5 baris dikalikan (-3) ditambahkan ke baris 2 baris dikalikan (-4) ditambahkan ke baris 3 baris 2 dikalikan (-/5) ditambahkan ke baris 3 baris 2 dikalikan (-/5) ditambahkan ke baris 3 6x 3 = 6, jadi x 3 = ; x 2 = ; x =

27 Atau : baris 2 dikalikan (-/5) didapat baris 2 dikalikan (-2) ditambahkan ke baris didapat 6 6 Baris 3 dikalikan (/6) didapat Baris 3 dikalikan (-) ditambahkan ke baris 2 ; baris 3 ditambakan ke baris. jadi x = ; x 2 = ; dan x 3 = Contoh 2 : Seorang yang tinggal pada satu perumahan, memilih alat transportasi untuk pergi ke tempat kerjanya yakni dengan taksi, angkot dan bus. Adapun karakteristik dari ke-tiga moda adalah sebagai berikut : Taksi (x ) Angkot (x 2 ) Bus (x 3 ) Waktu tempuh /3 ½ Jumlah tempat henti 2 7 Biaya 4 /2 Dalam satu bulan orang tersebut menghabiskan waktu 4 jam,76 kali berhenti, biaya 26 rupiah. Hitung berapa kali orang tersebut menggunakan setiap moda. Waktu tempuh : /3 x + ½ x 2 + x 3 = 4 Jumlah henti : 2x 2 + 7x 3 = 76 Biaya : 4x + x 2 + /2x 3 = 26

28 /3 / /2 26 baris dikalikan (-2) ditambahkan ke baris 3 /3 / /2 42 baris 2 dikalikan (5/2) ditambahkan ke baris 3 /3 / baris 2 dikalikan (5/2) ditambahkan ke baris 3 /3 x + ½ x 2 + x 3 = 4 2x 2 + 7x 3 = 76 6x 3 = 48, maka x 3 = 8 ; x 2 = ; x = 3 Jadi orang tersebut untuk pergi ke tempat kerja 3 kali naik taksi naik angkot dan 8 kali naik bus. Buku Acuan : Amrinsyah Nasution & Hasballah Zakaria, Metode Numerik Dalam Ilmu Rekayasa Sipil, Penerbit ITB Bandung. Budi Murtiyasa, 22, Matriks & Sistem Persamaan Linear, Muhammadiyah University Pres, Surakarta. Bambang Triatmodjo, 22, Metode Numerik, Beta Offset, Yogyakarta.

29 PROGRAM LINIER Program Linier merupakan salah satu model dari Riset Operasi, dimana Riset Operasi ini merupakan alat untuk menjawab masalah, yakni mengoptimalkan atau meminimalkan suatu fungsi, yakni fungsi sasaran dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Jika fungsi sasaran dan syarat-syaratnya linier maka Program Linier dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Permasalah Program Linier : Fungsi Tujuan : f(x) = a x + a 2 x a n x n Syarat-syarat : a x + a 2 x a n x n b a 2 x + a 22 x a 2n x n b 2... a m x + a m2 x a mn x n b m dan x i ; untuk setiap i =... n Masalah Program Linier dan Penyelesaian Cara Grafik. Contoh : Suatu industri rumah tangga pembuat kerudung. Ada 2 macam model yang dibuat yakni model A dan model B. Ada 3 karyawan yang bekerja, karyawan perminggu hanya bekerja 8 jam, karyawan 2 selama 5 jam, dan karyawan 3 selama 3 jam. Proses pembuatan kerudung setiap losin (2 biji) untuk model A dikerjakan oleh karyawan selama 2 jam, karyawan 3 selama 6 jam, sedangkan model B dikerjakan oleh karyawan 2 selama 3 jam dan karyawan 3 selama 5 jam.. Jika setiap penjualan losin kerudung Model A memberi keuntungan 3. dan losin model B memberi keuntungan 5.. Maka berapa lusin model A dan model B harus dibuat agar keuntungannya maksimal. Karyawan Karyawan 2 Karyawan 3 Model A Model B Jam Kerja Keuntungan x. 3 5 Fungsi tujuan : f = 3x + 5y Syarat-syarat : ) 2x 8 2) 3y 5

30 3) 6x + 5y 3 Untuk fungsi tujuan : f = 3x + 5y didapatkan hasil : Untuk titik A(4,) f = 2 B(4, 6/5) f = = 8 C(5/6, 5) f = 5/ = 27,5 D(,5) f = 25 Jadi, model A = 5/6 lusin, model 5 lusin dan keuntungan Contoh 2 : Seorang petani memiliki 6 ha tanah yang akan padi dan jagung. Adapun datanya sebagai berikut : Sarana Padi Jagung b i satuan Tanah Modal Air / / Ha Ribu rupiah jam 2 Ribu rupiah Fungsi tujuan : f = 2x + y Syarat-syarat : ) /5 x + 2/5 y 6 2) 3x + 2y 2 3) 2x 36 Disederhanakan menjadi : ) x + 2 y 8 2) 3x + 2y 2 3) x 3 Untuk fungsi tujuan : f = 2x + y didapatkan hasil : Untuk titik A(3,) B(3, 5) f = = 75 C(2, 3) f = = 7

31 D(,4) f = 4 Untuk syarat-syarat didapatkan hasil : Untuk titik : A(3,) ) /5 x + 2/5 y ) 3x + 2y ) 2x B(3, 5) ) /5 x + 2/5 y = 2 6 2) 3x + 2y = 2 2 3) 2x C(2, 3) ) /5 x + 2/5 y = 6 6 2) 3x + 2y = 2 2 3) 2x D(,4) ) /5 x + 2/5 y ) 3x + 2y ) 2x Masalah Program Linier dan Penyelesaian Metode Simplex. Jawab : Fungsi tujuan : f = 3x + 5y Syarat-syarat : ) 2x 8 2) 3y 5 3) 6x + 5y 3

32 Langkah-langkah penyelesaian :. Mengubah fungsi tujuan dan syarat-syarat menjadi sebagai berikut : Fungsi tujuan : f = 3x + 5y diubah menjadi f 3x 5y = Syarat-syarat : ) 2x 8 diubah menjadi 2x + s = 8 2) 3y 5 diubah menjadi 3y + s 2 = 5 3) 6x + 5y 3 diubah menjadi 6x + 5y + s 3 = 3 2. Disusun pada tabel awal simplex sebagai berikut : F s s 2 s 3 f x y s s 2 s 3 b i Pilih kolom kunci; yakni kolom dengan nilai yang terkecil dari fungsi tujuan, didapat (-5) ; maka didapat kolom kunci (kolom y) : Pilih baris kunci; (lihat 2) baris s ada nilai = 8 = ~ ; baris s 2 = 5 = 5; 3 baris s 3 = 3 = 6. Ambil baris kunci dengan nilai terkecil yakni baris s 2 = 5 = F s s 2 s 3 F s y s 3 f x y s s 2 s 3 b i Baris kunci dikalikan /3 didapat F s s 2 s 3 F s y s 3 f x y s s 2 s 3 b i / Pada kolom y, setiap barisnya dibuat (nol)

33 a) Baris y dikalikan 5 ( 5 5/3 25), kemudian ditambahkan ke baris f. b) Baris y dikalikan (-5) ( -5-5/3-25), ditambahkan ke baris s 3. F s s 2 s 3 F s y s 3 f x y s s 2 s 3 b i /3 2 /3 6-5/ Kembali ke langkah 3 yakni : F s y s 3 f x y s s 2 s 3 b i -3 5/ / /3 5 Pilih kolom kunci; yakni kolom dengan nilai yang terkecil dari fungsi tujuan, didapat 2 (-3) ; maka didapat kolom kunci (kolom x) : 6 8. Pilih baris kunci; (lihat 7) baris s ada nilai = 8 2 = 4 ; baris y = 5 = ~ ; baris s 3 = 5 6. Ambil baris kunci dengan nilai terkecil yakni baris s 3 = 5 6. F s y s 3 F s y x f x y s s 2 s 3 b i -3 5/ / / / Baris kunci dikalikan /6 didapat : F s y s 3 F s y x f x y s s 2 s 3 b i -3 5/ / /3 5-5/8 /6 5/6

34 . Pada kolom x, setiap barisnya dibuat (nol) a) Baris x dikalikan 3 (3-5/6 /2 5/2), kemudian ditambahkan ke baris f. b) Baris x dikalikan (-2) (-2 5/9 -/3-5/3), ditambahkan ke baris s. F s y s 3 F s y x f x y s s 2 s 3 b i -3 5/ / /3 5 5/6 /2 5/9 -/3 /3-5/8 /6 27,5 9/3 5 5/6 Jadi, didapat x = 5/6 ; y = 5 dan f = 27,5 Jawaban Contoh 2 : Fungsi tujuan : f = 2x + y Syarat-syarat : ) /5 x + 2/5 y 6 2) 3x + 2y 2 3) 2x 36 Disederhanakan menjadi : ) x + 2 y 8 2) 3x + 2y 2 3) x 3 Langkah-langkah penyelesaian :. Mengubah fungsi tujuan dan syarat-syarat menjadi sebagai berikut : Fungsi tujuan : f = 2x + y diubah menjadi f 2x y = Syarat-syarat : ) x + 2y 8 diubah menjadi x + 2y + s = 8 2) 3x + 2y 2 diubah menjadi 3x + 2y + s 2 = 2 3) x 3 diubah menjadi x + s 3 = 3 2. Disusun pada tabel awal simplex sebagai berikut : F s s 2 s 3 f x y s s 2 s 3 b i

35 3. Pilih kolom kunci; yakni kolom dengan nilai yang terkecil dari fungsi tujuan, didapat (-2) ; maka didapat kolom kunci (kolom x) : 3 4. Pilih baris kunci; (lihat 2) baris s ada nilai = 8 = 8 ; baris s 2 = 2 = 4; 3 baris s 3 = 3 = 3. Ambil baris kunci dengan nilai terkecil yakni baris s 3 = 3 = 3. F s s 2 s 3 F s s 2 x f x y s s 2 s 3 b i Baris kunci dikalikan, nilai pada kolom pertama. 6. Pada kolom x, setiap barisnya dibuat (nol) a) Baris x dikalikan 2 (2 2 6), kemudian ditambahkan ke baris f. b) Baris x dikalikan (-) (- - -3), ditambahkan ke baris s. c) Baris x dikalikan (-3) ( ), ditambahkan ke baris s 2. F s s 2 s 3 F s s 2 x f x y s s 2 s 3 b i Kembali ke langkah 3 yakni : F s s 2 x f x y s s 2 s 3 b i Pilih kolom kunci; yakni kolom dengan nilai yang terkecil dari fungsi tujuan, didapat 2 (-) ; maka didapat kolom kunci (kolom y) : 2

36 8. Pilih baris kunci; (lihat 7) baris s ada nilai = 5 = 25 ; baris s 2 = 3 = 5 ; baris x 2 2 = 3 = ~. Ambil baris kunci dengan nilai terkecil yakni baris s 2 = 3 = 5. 2 f s s 2 x f s y x f x y s s 2 s 3 b i Baris kunci dikalikan /2 didapat : f s s 2 x f s y x f x y s s 2 s 3 b i /2-3/2 5. Pada kolom y, setiap barisnya dibuat (nol) a) Baris y dikalikan ( /2-3/2 5), kemudian ditambahkan ke baris f. b) Baris x dikalikan (-2) ( ), ditambahkan ke baris s. f s s 2 x f s y x f x y s s 2 s 3 b i ½ /2-2 /2-3/ Jadi, didapat x = 3 ; y = 5 dan f = 75

37 ANALISA NETWORK Analisa Network biasanya disusun untuk memudahkan pengurutan kegiatan yang kompleks, dimana kegiatan tersebut saling berhubungan. Contoh : Suatu proyek kegiatan direncanakan sebagai berikut : Kegiatan Keterangan Kegiatan yang mendahului A B C D E F G Merencanakan Memesan mesin Menyesuaikan mesin Pesan material Buat rangka Finishing rangka Pasang mesin pada rangka - A B A D E C, F Waktu (minggu) Tentukan waktu tercepat menyelesaikan proyek tersebut. Perencanaan tersebut disusun Network sbb : A B C G 7 D E F Kemudian mencari jalur kritis sbb: A, B,3 4 D,5 6 4 C, E,4 2 2 F, G,6 29

38 Jadi waktu penyelesaian proyek 29 minggu. Contoh 2 : Suatu proyek kegiatan direncanakan sebagai berikut : Kegiatan Kegiatan yang mendahului Waktu (minggu) A B C D E F G H - - A B C C D,E F,G Tentukan waktu tercepat menyelesaikan proyek tersebut. Perencanaan tersebut disusun Network sbb : F A C E H B D G Kemudian mencari jalur kritis sbb: B,4 4 A,3 3 4 D,5 9 3 C,3 6 6 E,5 6 F,3 9 G,5 6 6 H,3 9

39 MODEL TRANSPORTASI Model Transportasi merupakan model yang berkaitan dengan pendistribusian barang dari pusat penyediaan barang (sumber) ke tempat-tempat penerimaan barang (tujuan). Adapun persoalan yang akan dipecahakan pada model transportasi yakni menentukan pengiriman barang dari sumber ke tujuan dengan meminimalkan biaya. Contoh : Seorang saudagar beras memiliki 3 gudang, yang akan mengirimkan berasnya ke 3 kota tujuan Solo, Yogya, Semarang. Adapun kapasitas masing-masing gudang, permintaan dari 3 lokasi, serta biaya pengiriman terlihat pada tabel berikut : Kapasitas masing-masing Gudang Gudang Kapasitas Gudang A B 7 C 6 Total 23 Permintaan masing-masing Kota Permintaan Kapasitas Gudang Solo 6 Yogya 2 Semarang 5 Total 23 Biaya pengiriman dari gudang ke lokasi. Dari Biaya Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Gudang A 22 7 Gudang B Gudang C

40 Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Method) Tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A 22 7 Gudang B Gudang C Permintaan Beras Penyelesaian berdasarkan tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A a b Gudang B c Gudang C Permintaan Beras d e Jadi biaya pengiriman = 6(22) + 4(7) + 7(22) + (2) + 5(2) = 43 Perbaiki tabel dengan coba-coba. Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A 22 7 a b Gudang B c Gudang C Permintaan Beras d e Jadi biaya pengiriman = (7) + 6(7) + (22) + (2) + 5(2) = 3

41 Perbaiki tabel dengan coba-coba yang ke dua. Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A a b Gudang B c Gudang C Permintaan Beras d e Jadi biaya pengiriman = 5(7) + 5() + 6(7) + (22) + 6(2) = 28 Dengan memilih biaya minimal lebih dulu. Tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A 22 7 Gudang B Gudang C Permintaan Beras Pengerjaan : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Gudang Gudang A 22 7 a Gudang B c b Gudang C Permintaan Beras e d Jadi biaya pengiriman = (7) + 2(7) + 5(2) + 4(27) + 2(2) = 296.

42 Contoh 2 : Perusahaan air minum memiliki sumber air di 3 lokasi yakni Boyolali, Klaten dan Sarangan, yang akan mengirimkan produknya ke 3 kota tujuan Solo, Yogya, Semarang. Adapun kapasitas masing-masing sumber air dan permintaan dari 3 kota, serta biaya pengiriman terlihat pada tabel berikut : Kapasitas masing-masing Gudang Sumber Kapasitas Produksi Boyolali 5 Klaten 6 Sarangan 7 Total 8 Permintaan masing-masing Kota Permintaan Kapasitas Bak Air Solo 6 Yogya 55 Semarang 65 Total 8 Biaya pengiriman dari gudang ke lokasi. Dari Biaya Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Boyolali Klaten 8 5 Sarangan Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Method) Tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Produksi Boyolali Klaten Sarangan Kapasitas Bak air

43 Penyelesaian berdasarkan tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Produksi Boyolali a Klaten b c Sarangan Kapasitas Bak air d e Jadi biaya pengiriman = 5(6) + (8) + 55(5) + 5(4) + 65(5) =. Dengan memilih biaya minimal lebih dulu. Tabel awal : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Produksi Boyolali Klaten Sarangan Kapasitas Bak air Pengerjaan : Dari \ ke Ke Solo Ke Yogya Ke Semarang Kapasitas Produksi Boyolali d Klaten c Sarangan Kapasitas Bak air a b Jadi biaya pengiriman = 6(8) + 55(4) + 5(9) + 5(5) = 22.5.

44 MODEL PENUGASAN. Model ini digunakan untuk masalah-masalah penugasan, yakni pemberian tugas dari pimpinan kepada karyawannya. Tujuannya untuk meminimalkan biaya atau memaksimalkan keuntungan. Contoh : Suatu perusahaan mendapatkan 3 poyek, maka diperlukan 3 karyawannya yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masing-masing proyek. Sehubungan dengan keahlian masingmasing karyawan, maka ada tabel penggajian untuk setiap karyawannya sebagai berikut : Karyawan Proyek A B C Bagaimana alokasi penugasan terhadap ke tiga karyawan tersebut harus dilakukan, agar biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin.. Matriks awal : Karyawan Proyek A B C Kurangilah setiap elemen baris dengan angka terkecil dari baris tersebut. Karyawan Proyek A B C Lihat matriks no 2, apakah setiap kolom sudah ada angka (nol). Pada kolom B belum ada angka, maka kurangilah setiap elemen kolom B dengan angka terkecil dari kolom tersebut.

45 Karyawan Proyek A B C Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C Jika banyak garis yang melingkupi angka sama dengan banyak baris (kolom) maka penugasan sudah maksimal, jika belum maka perlu memperbaiki matriksnya. Jadi ada 2 garis yang melingkupi angka. Maka perlu memperbaiki matriks. 5. Pilih angka terkecil dari matriks no 4, yang belum terliput garis. Didapat angka 2, kemudian angka ini digunakan untuk mengurangi semua elemen dari matriks yang belum terliput garis. Karyawan Proyek A B C Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C Jadi ada 3 garis yang melingkupi angka. Berarti banyak garis = banyak baris, maka penugasan sudah optimal. 7. Kesimpulan : Karyawan ditugaskan ke proyek C dengan gaji 8. Karyawan 2 ditugaskan ke proyek B dengan gaji 2, dan Karyawan 3 ditugaskan ke proyek A dengan gaji. Jadi total pengeluaran = 3.

46 Contoh 2 : Suatu perusahaan mendapatkan 4 poyek, maka diperlukan 4 karyawannya yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masing-masing proyek. Sehubungan dengan keahlian masingmasing karyawan, maka ada tabel penggajian untuk setiap karyawannya sebagai berikut : Karyawan Proyek A B C D Bagaimana alokasi penugasan terhadap ke tiga karyawn tersebut harus dilakukan, agar biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin.. Matriks awal : Karyawan Proyek A B C D Kurangilah setiap elemen baris dengan angka terkecil dari baris tersebut. Karyawan Proyek A B C D Lihat matriks no 2, apakah setiap kolom sudah ada angka (nol). Pada kolom C belum ada angka, maka kurangilah setiap elemen kolom C dengan angka terkecil dari kolom tersebut. Karyawan Proyek A B C D

47 4. Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C D Jika banyak garis yang melingkupi angka sama dengan banyak baris (kolom) maka penugasan sudah maksimal, jika belum maka perlu memperbaiki matriksnya. Jadi ada 3 garis yang melingkupi angka. Maka perlu memperbaiki matriks. 5. Pilih angka terkecil dari matriks no 4, yang belum terliput garis. Didapat angka, kemudian angka ini digunakan untuk mengurangi semua elemen dari matriks yang belum terliput garis. DAN DITAMBAHKAN KE ELEMEN YANG MEMPUNYAI GARIS BERSILANGAN. Karyawan Proyek A B C D Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C D Jadi ada 4 garis yang melingkupi angka. Berarti banyak garis = banyak baris, maka penugasan sudah optimal. 7. Kesimpulan : Karyawan ditugaskan ke proyek C dengan gaji 2 (kalau ke-proyek A, maka karyawan 2 tak punya pekerjaan). Karyawan 2 ditugaskan ke proyek A dengan gaji 7, kemudian Karyawan 3 ditugaskan ke proyek B dengan gaji 23, dan karyawan 4 ditugaskan ke proyek D dengan gaji 9. Jadi total pengeluaran = 8.

48 Contoh 3 : Suatu perusahaan memiliki 4 karyawan, yang akan menyelesaikan 4 proyek yang diperoleh tahun ini. Sehubungan dengan keahlian masing-masing karyawan, maka karyawan tersebut harus ditugaskan dengan tepat agar perusahaan mendapatkan keuntungan semaksimal mumgkin. Berikut adalah tabel perkiraan keuntungan yang didapat perusahaan : Karyawan Proyek A B C D Bagaimana alokasi penugasan terhadap 4 karyawan tersebut harus dilakukan, agar diperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin.. Matriks awal : Karyawan Proyek A B C D Cari angka terbesar dari setiap baris, kemudian angka tersebut dikurangi dengan angka pada setiap elemen baris tersebut. Karyawan Proyek A B C D Lihat matriks no 2, apakah setiap kolom sudah ada angka (nol). Pada kolom A dan kolom D belum ada angka, maka kurangilah setiap elemen kolom A dengan angka terkecil dari kolom tersebut. Demikian juga, kurangilah setiap elemen kolom D dengan angka terkecil dari kolom tersebut.

49 Karyawan Proyek A B C D Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C D Jika banyak garis yang melingkupi angka sama dengan banyak baris (kolom) maka penugasan sudah maksimal, jika belum maka perlu memperbaiki matriksnya. Jadi ada 4 garis yang melingkupi angka. Maka penugasan sudah optimal. 5. Kesimpulan : Karyawan ditugaskan ke proyek D dengan keuntungan 75 (kalau ke-proyek B, maka karyawan 3 tak punya pekerjaan). Karyawan 2 ditugaskan ke proyek C dengan keuntungan, kemudian Karyawan 3 ditugaskan ke proyek B dengan keuntungan, dan karyawan 4 ditugaskan ke proyek A dengan keuntungan 85. Jadi total keuntungan = 37.

50 Contoh 4 : Suatu perusahaan memiliki 5 karyawan, yang akan menyelesaikan 5 proyek yang diperoleh tahun ini. Sehubungan dengan keahlian masing-masing karyawan, maka karyawan tersebut harus ditugaskan dengan tepat agar perusahaan mendapatkan keuntungan semaksimal mumgkin. Berikut adalah tabel perkiraan keuntungan yang didapat perusahaan : Karyawan Proyek A B C D E Bagaimana alokasi penugasan terhadap 4 karyawan tersebut harus dilakukan, agar diperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin.. Matriks awal : Karyawan Proyek A B C D E Cari angka terbesar dari setiap baris, kemudian angka tersebut dikurangi dengan angka pada setiap elemen baris tersebut. Karyawan Proyek A B C D E Lihat matriks no 2, apakah setiap kolom sudah ada angka (nol). Pada kolom A dan kolom B, dan kolom C belum ada angka, maka kurangilah setiap elemen kolom A dengan angka terkecil dari kolom tersebut. Demikian juga, kolom-kolom yang lainnya

51 Karyawan Proyek A B C D E Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C D E Jika banyak garis yang melingkupi angka sama dengan banyak baris (kolom) maka penugasan sudah maksimal, jika belum maka perlu memperbaiki matriksnya. Jadi ada 4 garis yang melingkupi angka. Maka penugasan sudah optimal. 5. Pilih angka terkecil dari matriks no 4, yang belum terliput garis. Didapat angka 2, kemudian angka ini digunakan untuk mengurangi semua elemen dari matriks yang belum terliput garis. DAN DITAMBAHKAN KE ELEMEN YANG MEMPUNYAI GARIS BERSILANGAN. Karyawan Proyek A B C D E Buat garis yang melingkupi semua angka nol ( seminimal mungkin ) Karyawan Proyek A B C D E

52 Jadi ada 5 garis yang melingkupi angka. Berarti banyak garis = banyak baris, maka penugasan sudah optimal. 7. Kesimpulan : Karyawan Proyek Untung Karyawan Proyek Untung B 22 E 25 2 A 24 2 D 25 3 E 22 3 A 9 4 D 26 4 B 25 5 C 24 5 C 24 TOTAL 8 TOTAL 8 Buku Acuan: B. Susanta, Program Linier, PMIPA, Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta. Hamdy A. Taha, Riset Operasi, Binarupa Aksara, Jakarta. Pangestu Subagyo, Marwan Asri, T.Hani Handoko, Dasar-Dasar Operations Research, BPFE, Yogyakarta. Richard Bronson Ph.D, 996, Teori Dan Soal Operation Research, Penerbit Erlangga, Jakarta. Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Produksi Dan Operasi, BPFE, Yogyakarta Siswato, 26, Operations Researc

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8 . Turunan dari f ( ) = + + (E) 7 + +. Turunan dari y = ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( ) ( + ) ( + ) ( + ) ( ) ( + ) (E) ( ) ( + ) 7 5 (E) 9 5 9 7 0. Jika f ( ) = maka f () = 8 (E) 8. Jika f () = 5 maka f (0) +

Lebih terperinci

Matematika SMA/MA IPA. No. Peserta : Bentuk sederhana dari 1 A. 36 B. 6 C. 1 D Bentuk sederhana dari (2 2 6)( )

Matematika SMA/MA IPA. No. Peserta : Bentuk sederhana dari 1 A. 36 B. 6 C. 1 D Bentuk sederhana dari (2 2 6)( ) Nama : Ximple Education No. Peserta : 08-6600-747. Bentuk sederhana dari 6 6 3 3 5 64 7 000 3 A. 36 B. 6 C. D. 6 E. 36 =.. Bentuk sederhana dari ( 6)(6 +3 6) 3 4 A. 3 ( 3 + 4) B. 3 ( 3 + 4) C. ( 3 + 4)

Lebih terperinci

Bagian 4 Terapan Differensial

Bagian 4 Terapan Differensial Bagian 4 Terapan Differensial Dalam bagian 4 Terapan Differensial, kita akan mempelajari materi bagaimana konsep differensial dapat dipergunakan untuk mengatasi persoalan yang terjadi di sekitar kita.

Lebih terperinci

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a Soal - Soal UM UGM. Soal Matematika Dasar UM UGM 00. Jika x = 3 maka + 3 log 4 x =... a. b. c. d. e.. Jika x+y log = a dan x y log 8 = b dengan 0 < y < x maka 4 log (x y ) =... a. a + 3b ab b. a + b ab

Lebih terperinci

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78. PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.CO MAT 4 materi78.co.nr Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 07/08 -. Jika diketahui x = 8, y = 5 dan z = 8, maka nilai dari x y z adalah.... (a) 0 (b) 00 (c) 500 (d) 750 (e)

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008

Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008 Soal dan Pembahasan UN Matematika Program IPA 2008. Diketahui premis premis : () Jika hari hujan, maka udara dingin. (2) Jika udara dingin, maka ibu memakai baju hangat. (3) Ibu tidak memakai baju hangat

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1986

Matematika EBTANAS Tahun 1986 Matematika EBTANAS Tahun 986 EBT-SMA-86- Bila diketahui A = { x x bilangan prima < }, B = { x x bilangan ganjil < }, maka eleman A B =.. 3 7 9 EBT-SMA-86- Bila matriks A berordo 3 dan matriks B berordo

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Materi Pokok : Integral Pertemuan Ke- : 1 dan Alokasi Waktu : x pertemuan (4 x 45 menit) Standar Kompetensi : Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013 Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 013 LOGIKA MATEMATIKA p siswa rajin belajar ; q mendapat nilai yang baik r siswa tidak mengikuti kegiatan remedial ~ r siswa mengikut kegiatan remedial Premis

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =...

12. Diketahui segitiga ABC dengan AC = 5 cm, AB = 7 cm, dan BCA = 120. Keliling segitiga ABC =... 1 1. Diketahui: Premis 1 : Jika hari hujan maka tanah basah. Premis : Tanah tidak basah. Ingkaran dari penarikan kesimpulan yang sah dari premis-premis di atas adalah.... Agar F(x) = (p - ) x² - (p - 3)

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XI MIA SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 06-07 XI MIA Semester Tahun Pelajaran 06 07 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL-SOAL dan PEMBAHASAN UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 0/0. Akar-akar persamaan kuadrat x +ax - 40 adalah p dan q. Jika p - pq + q 8a, maka nilai a... A. -8 B. -4 C. 4 D. 6 E. 8 BAB III Persamaan

Lebih terperinci

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR A. Pengertian Turunan dari fungsi y f () Laju rata-rata perubahan fungsi dalam interval antara a dan a h adalah : y f( a h) f( a) f ( a h) f( a) = = (dengan syarat

Lebih terperinci

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979 Matematika Proyek Perintis I Tahun 979 MA-79-0 Irisan himpunan : A = { x x < } dan himpunan B = { x < x < 8 } ialah himpunan A. { x x < 8 } { x x < } { x < x < 8 } { x < x < } { x < x } MA-79-0 Apabila

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40.

PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan nomor 40. PR ONLINE MATA UJIAN: MATEMATIKA IPA (KODE: A05) Petunjuk A digunakan untuk menjawab soal nomor sampai dengan nomor 0. 5. Jika a b 5, maka a + b = 5 (A). (C) 0. 0.. 7.. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan

Lebih terperinci

log2 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT = = 2 1 = 27 8 = 19 Jawaban : C = = = 2( 15 10) Jawaban : B . 4. log3 1 2 (1) .

log2 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT = = 2 1 = 27 8 = 19 Jawaban : C = = = 2( 15 10) Jawaban : B . 4. log3 1 2 (1) . TRY OUT AKBAR UN SMA 08 PEMBAHASAN SOAL TRY OUT. 9 6 4 8 7 Jawaban : C 4 4 = = = 7 8 4 = 9. 5 + = 0 5 = 0 5 = 5 0 = ( 5 0). log5 5 log8 log6 4 log log4 = log5 5 4 log log log6 log4 =. log5 5. 4. log log

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XII IIS SEMESTER GANJIL SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 017/018 XII IIS Semester 1 Tahun Pelajaran 017/018 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Jika a = 1 A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Jika a = 1 A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E 1 Nama : Ximple Education No. Peserta : 08-6600-747 1 1. Jika a = 1, b = 6, maka nilai dari 6 a b 1 4 =. a b A. 6 B. 4 C. 1 6 D. 1 4 E.. Nilai dari ( log + log log log ) log 7+ log =. A. B. C. 4 D. 4 8

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

B. x = C. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) D. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) E. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P ( 1, 25) Diketahui A = 1

B. x = C. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) D. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) E. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P ( 1, 25) Diketahui A = 1 UN-SMK-PERT-0-0 Skala suatu peta : 00.000. Jika jarak kota A dan kota B pada peta, cm, maka jarak kota A dan kota B sebenarnya adalah... 0, km, km, km km.0 km UN-SMK-PERT-0-0 Pada suatu sensus pertanian

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 00/00 SMK Kelompok Teknologi Industri Paket Utama (P) MATEMATIKA (E-) TEKNIK SELASA, MEI 00 Pukul 07.0 09.0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

Pembahasan Simak UI Matematika Dasar 2012

Pembahasan Simak UI Matematika Dasar 2012 Pembahasan Simak UI Matematika Dasar 2012 PETUNJUK UMUM 1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dulu, jumlah soal dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari

Lebih terperinci

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI / Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 08125218506 / 082334051234 E-mail : sriestits2@gmail.com Bahan Bacaan / Refferensi : 1. Frank Ayres J. R., Calculus, Shcaum s Outline Series, Mc Graw-Hill Book Company.

Lebih terperinci

9x 2 15x + 8, maka nilai dari g (4) =... A. 12 B. 14 C. 15 D. 36 E. 44

9x 2 15x + 8, maka nilai dari g (4) =... A. 12 B. 14 C. 15 D. 36 E. 44 MATEMATIKA IPA PAKET A. Diberikan nilai p =, q = 9 dan r = 8 maka nilai paling sederhana dari A. 78 9 p p q q r r =... 9. Diketahui m = + dan n =. Nilai A. m n mn =.... Seorang ahli serangga memantau keberadaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI SUNGAI TARAB. Dari argumentasi berikut : Premis : Jika Ibu tidak pergi maka adik senang. Premis : Jika adik senang maka dia tersenyum. Kesimpulan

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011 Program Studi IPA

Soal-Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2010/2011 Program Studi IPA Soal-Soal dan Pembahasan Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 010/011 Program Studi IPA 1. Akar-akar persamaan 3x -1x + = 0 adalah α dan β. Persamaan Kuadrat baru yang akar-akarnya (α +) dan (β +)

Lebih terperinci

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C. 1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l 2 < p < 3 p > 3 1 < p < 2 p < 1 atau p > 2 Kunci : C Persamaan fungsi : F(x)

Lebih terperinci

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Jenjang Sekolah : SMA/MA Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2009 Program Studi : IPA Waktu : 08.00 10.00 Petunjuk: Pilihlah satu jawababan yang tepat! 1. Perhatikan

Lebih terperinci

PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kumpulan Soal - Soal Latihan UN Matematika IPA SMA dan MA 009. (Suprayitno) 49 PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK UMUM. Kerjakan semua soal - soal ini menurut

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN BAB III. TURUNAN Kecepatan Sesaat dan Gradien Garis Singgung Turunan dan Hubungannya dengan Kekontinuan Aturan Dasar Turunan Notasi Leibniz dan Turunan Tingkat Tinggi Penurunan Implisit Laju yang Berkaitan

Lebih terperinci

DERIVATIVE (continued)

DERIVATIVE (continued) DERIVATIVE (continued) (TURUNAN) Kus Prihantoso December 14 th, 2011 Yogyakarta Maximum-minimum Misalkan S adalah suatu interval yang merupakan domain dari fungsi f dan S memuat c. Nilai f (c) disebut

Lebih terperinci

02. Jika. 0, maka nilai x + y =... 3 = A. 14 B. 16 C. 18 D. 20 E. 21. ; a dan b bilangan bulat, maka a + b =... A. 3 B. 2 C. 2 D. 3 E.

02. Jika. 0, maka nilai x + y =... 3 = A. 14 B. 16 C. 18 D. 20 E. 21. ; a dan b bilangan bulat, maka a + b =... A. 3 B. 2 C. 2 D. 3 E. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT 0. Diketahui : Premis : Jika laut berombak besar, maka nelayan tidak berlayar Premis : Jika nelayan tidak berlayar, maka tidak ada ikan di pasar. Negasi dari kesimpulan

Lebih terperinci

Ujian Nasional Tahun 2003 Matematika

Ujian Nasional Tahun 2003 Matematika Ujian Nasional Tahun 00 Matematika MK-TEK-0-0 Skala suatu peta : 00.000. Jika jarak kota A dan kota B pada peta,5 cm, maka jarak kota A dan kota B sebenarnya 0,5 km,5 km,5 km 5 km.50 km MK-TEK-0-0 Pada

Lebih terperinci

( )( ) ISTIYANTO.COM. Pembahasan: Nomor 2 Bentuk sederhana dari A. B. C. D. E. 5 a b. Pembahasan: Nomor 3. Bentuk sederhana dari

( )( ) ISTIYANTO.COM. Pembahasan: Nomor 2 Bentuk sederhana dari A. B. C. D. E. 5 a b. Pembahasan: Nomor 3. Bentuk sederhana dari ISTIYANTO.COM Pembahasan: Nomor (a b Bentuk sederhana dari (a b A. a b a b a b ab 9 a b 8 adalah Pembahasan: Soal UN Matematika IPA Dapatkan Buku Bank Soal Matematika SMA karangan Istiyanto untuk memudahkan

Lebih terperinci

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH. Apabila P dan q kalimat pernyataan, di mana ~p q kalimat bernilai salah, maka kalimat yang benar berikut ini, kecuali (d) p q (~p ~q) (~p ~q) ~ (~p

Lebih terperinci

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA Pembahasan Soal SIMAK UI 0 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan

Lebih terperinci

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1 5. Aplikasi Turunan MA4 KALKULUS I 5. Menggambar grafik fungsi Informasi yang dibutuhkan: A. Titik potong dengan sumbu dan sumbu y B. Asimtot fungsi C. Kemonotonan Fungsi D. Ekstrim Fungsi E. Kecekungan

Lebih terperinci

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70 Matematika I: APLIKASI TURUNAN Dadang Amir Hamzah 2015 Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 1 / 70 Outline 1 Maksimum dan Minimum Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I 2015 2 / 70 Outline

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran / SMU/MA Program Studi IPA Paket Utama (P) MATEMATIKA (D) SELASA, 6 MEI Pukul 7.. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL --D-P Hak Cipta pada

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

B. x = C. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) D. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) E. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P ( 1, 25) UN-SMK-TEK-03-09

B. x = C. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) D. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P (1, 25) E. x = 2 3, x = 2 7, y = 21 dan P ( 1, 25) UN-SMK-TEK-03-09 UN-SMK-TEK-0-0 Skala suatu peta : 00.000. Jika jarak kota A dan kota B pada peta, cm, maka jarak kota A dan kota B sebenarnya 0, km, km, km km.0 km UN-SMK-TEK-0-0 Pada sensus pertanian di suatu desa, dari

Lebih terperinci

PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA

PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA PAKET TRY OUT UN MATEMATIKA IPA Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!. Kesimpulan dari pernyataan: "Jika bencana alam tsunami terjadi, maka setiap orang ketakutan"

Lebih terperinci

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Nilai dari. A. x 4 B. x 3 C. 3 4 D. 3 3 E Bentuk sederhana 5 2 3

Matematika SMA/MA IPA. : Ximple Education. No. Peserta : Nilai dari. A. x 4 B. x 3 C. 3 4 D. 3 3 E Bentuk sederhana 5 2 3 Nama : Ximple Education No. Peserta : 08-6600-77. Nilai dari A. B. C. D. E. 6 0 0 7. Bentuk sederhana 6 =. A. 9 B. 9 + C. 9 D. 9 E. + 9. Nilai dari ( A. B. 7 8 C. 9 6 log log log 6 6 log 0 log 6 + log

Lebih terperinci

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =...

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =... SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A 5. 4 4 Nilai dari 4 ( )4 5 4.0..... 4 5 4 5. Bentuk sederhana dari 5... 0 8 5 8 5 5 8 8 5 8 5 5 log 4. log log8. Nilai dari log 4 log 8 4 4 8 4 =.... 4. Nilai x yang

Lebih terperinci

2. Untuk interval 0 < x < 360, nilai x yang nantinya akan memenuhi persamaan trigonometri cos x 2 sin x = 2 3 cos adalah

2. Untuk interval 0 < x < 360, nilai x yang nantinya akan memenuhi persamaan trigonometri cos x 2 sin x = 2 3 cos adalah Soal Babak Semifinal OMITS 007. Hubungan antara a dan b agar fungsi f x = a sin x + b cos x mempunyai nilai stasioner di x = π adalah a. a = b b. a = b d. a = b e. a = b a = b. Untuk interval 0 < x < 60,

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang tersedia!

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang tersedia! - - Nama : No. Peserta : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dengan tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang tersedia!. Seorang mengendarai mobil dari Solo jam.0

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 9 April 001 Waktu :,5 jam 1. Tentukan dy dx jika (a) y 5x (x + 1) (b) y cos x.. Dengan menggunakan de nisi turunan, tentukan f 0 (x) untuk fungsi f berikut f (x)

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA B Matematika IPA SMA/MA TRYOUT UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 04/05 MATEMATIKA IPA Hasil Kerja Sama dengan Matematika IPA SMA/MA Mata Pelajaran : Matematika IPA Jenjang

Lebih terperinci

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011

SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011 SOAL DAN SOLUSI PEREMPATFINAL KOMPETISI MATEMATIKA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2011 (90menit) 1. Semua tripel (x, y, z) yang memenuhi bahwa salah satu bilangan jika ditambahkan dengan hasil kali kedua bilangan

Lebih terperinci

MATEMATIKA IPA PAKET D. 1. Diberikan nilai m = 81 dan n =64. Nilai paling sederhana dari =... D. 128 E. 256

MATEMATIKA IPA PAKET D. 1. Diberikan nilai m = 81 dan n =64. Nilai paling sederhana dari =... D. 128 E. 256 MATEMATIKA IPA PAKET D. Diberikan nilai m = 8 dan n =. Nilai paling sederhana dari 5 9 8 * 5 8 5 m n m n n. m =.... Diketahui m = + dan n =. Nilai mn m n *. Seseorang menyimpan uang secara pasif pada sebuah

Lebih terperinci

SOAL TO UN SMA MATEMATIKA

SOAL TO UN SMA MATEMATIKA 1 1) Perhatikan premis-premis berikut. 1. Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara. 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding. Ingkaran dari kesimpulan kedua premis di atas

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA 2015

SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA 2015 SOAL PREDIKSI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA IPA 0 Paket Pilihlah jawaban yang paling tepat!. Diberikan premis-premis berikut!. Jika pengguna kendaraan bermotor bertambah banyak maka kemacetan di ruas jalan

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010 TRY OUT MATEMATIKA PAKET A TAHUN 00. Diketahui premis premis () Jika hari hujan terus menerus maka masyarakat kawasan Kaligawe gelisah atau mudah sakit. () Hujan terus menerus. Ingkaran kesimpulan premis

Lebih terperinci

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2013

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2013 TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 0 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!. Diketahui premis-premis berikut. Jika Yudi rajin belajar maka ia menjadi pandai. Jika

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

NAMA : NO PESERTA : 3. Bentuk sederhana dari Diketahui 2 log 5 = p dan 2 log 3 = q. Bentuk 3 log 20 dinyatakan dalam p dan q adalah...

NAMA : NO PESERTA : 3. Bentuk sederhana dari Diketahui 2 log 5 = p dan 2 log 3 = q. Bentuk 3 log 20 dinyatakan dalam p dan q adalah... NAMA : NO PESERTA : 1. Perhatikan premis-premis berikut. Premis 1 : Jika 10 bilangan genap maka 7 tidak habis dibagi Premis : Jika 7 tidak habis dibagi maka bilangan ganjil Premis : bukan bilangan ganjil

Lebih terperinci

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987 MATEMATIKA DASAR TAHUN 987 MD-87-0 Garis singgung pada kurva y di titik potong nya dengan sumbu yang absisnya positif mempunyai gradien 0 MD-87-0 Titik potong garis y + dengan parabola y + ialah P (5,

Lebih terperinci

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menjelaskan cara penyelesaian soal dengan

Lebih terperinci

adalah. 3. Bentuk sederhana dari A.!!" B.!!" 4. Bentuk sederhana dari A. ( 15 5 ) B C. 4 ( 15 5 ) D. 2 ( ) E. 4 ( ) log 16

adalah. 3. Bentuk sederhana dari A.!! B.!! 4. Bentuk sederhana dari A. ( 15 5 ) B C. 4 ( 15 5 ) D. 2 ( ) E. 4 ( ) log 16 . Diketahui premis-premis berikut : Premis : Jika Dasikin belajar maka ia dapat mengerjakan soal Premis : Dasikin tidak dapat mengerjakan soal atau ia bahagia Premis : Dasikin belajar Kesimpulan yang sah

Lebih terperinci

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada

(D) 2 x < 2 atau x > 2 (E) x > Kurva y = naik pada f =, maka fungsi f naik + 1 pada selang (A), 0 (D), 1. Jika ( ) (B) 0, (E) (C),,. Persamaan garis singgung kurva lurus + = 0 adalah (A) + = 0 (B) + = 0 (C) + + = 0 (D) + = 0 (E) + + = 0 = ang sejajar dengasn

Lebih terperinci

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR SANGGAR 4 SMA JAKARTA TIMUR SOAL DAN SOLUSI TRY OUT BERSAMA KE- Selasa, 0 Januari 05. Diketahui dua premis: Premis : Jika Romeo sakit maka Juliet menangis Premis : Juliet tersenyum-senyum Negasi dari kerimpulan

Lebih terperinci

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co. Penerapan Turunan A. PENDAHULUAN Turunan dapat digunakan untuk: 1) Perhitungan nilai limit dengan dalil l Hôpital 2) Menentukan persamaan fungsi kecepatan dan percepatan dari persamaan fungsi posisi )

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 8/9. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018 Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Jika diketahui x = 8, y = 25 dan z = 81, maka nilai dari x 2 y 2 z adalah.... (a) 0 (b) 00 (c) 500

Lebih terperinci

UJIAN PERTAMA KALKULUS/KALKULUS I SEMESTER PENDEK 2004 SABTU, 17 JULI (2 JAM)

UJIAN PERTAMA KALKULUS/KALKULUS I SEMESTER PENDEK 2004 SABTU, 17 JULI (2 JAM) Tentukan (jika ada) UJIAN PERTAMA KALKULUS/KALKULUS I SEMESTER PENDEK 2004 SABTU, 17 JULI (2 JAM) 1. Dengan menggunakan de nisi turunan, tentukan f 0 () bila f() = 2 + 4. 2. Tentukan: (a) d d (p + sin

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010 . Perhatikan argumen berikut ini. p q. q r. r ~ s TRY OUT MATEMATIKA PAKET B TAHUN 00 Negasi kesimpulan yang sah dari argumen di atas adalah... A. p ~s B. p s C. p ~s D. p ~s E. p s. Diketahui npersamaan

Lebih terperinci

Matematika SMA/MA IPA. Nama : No. Peserta : , dan z = 10, maka nilai dari 12 A. 36 B. 25 C D. 1 9 E Jika log 3.

Matematika SMA/MA IPA. Nama : No. Peserta : , dan z = 10, maka nilai dari 12 A. 36 B. 25 C D. 1 9 E Jika log 3. Nama : No. Peserta :. Jika x =, y =, dan z = 0, maka nilai dari x y z =. x yz A. 6 B. 5 C. 6 D. 9 E.. Jika log A. ab+a+b a+ B. b+a+ a+ C. a+b+ a+ D. ab+a+ a+ E. ab+a+ a+ = a dan log 5 = b, maka log 60.

Lebih terperinci

1. Jika f ( x ) = sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ) =. a. 2 b. 2 c. 2. Diketahui f(x) = sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x) =.

1. Jika f ( x ) = sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ) =. a. 2 b. 2 c. 2. Diketahui f(x) = sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x) =. 1. Jika f ( x ) sin² ( 2x + ), maka nilai f ( 0 ). a. 2 b. 2 c. d. e. 2. Diketahui f(x) sin³ (3 2x). Turunan pertama fungsi f adalah f (x). a. 6 sin² (3 2x) cos (3 2x) b. 3 sin² (3 2x) cos (3 2x) c. 2

Lebih terperinci

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27 LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-27 Babak Penyisihan Tingkat SMA Minggu, 0 Oktober HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKIP UTARA UNIT III BULAKSUMUR

Lebih terperinci

BAB VI INTEGRAL LIPAT

BAB VI INTEGRAL LIPAT BAB VI INTEGRAL LIPAT 6.1 Pendahuluan Pada kalkulus dan fisika dasar, kita melihat sejumlah pemakaian integral misal untuk mencari luasan, volume, massa, momen inersia, dsb.nya. Dalam bab ini kita ingin

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54101 / Kalkulus I 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL-SOAL UN MATEMATIKA SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 1. Akar-akar persamaan kuadrat x 2 +ax - 4=0 adalah p dan q. Jika p 2-2pq + q 2 =8a, maka nilai a =... A. -8 B. -4 C. 4 D. 6 E. 8 2. Persamaan

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

A. 100 B. 25 C. 20 D. 10 E Bentuk sederhana dari pecahan bentuk akar. adalah. A B C D

A. 100 B. 25 C. 20 D. 10 E Bentuk sederhana dari pecahan bentuk akar. adalah. A B C D , PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK NEGERI KENDAL Alamat : Jl. Boja - Limbangan KM Salamsari, Boja, Kendal Telp.(9) 88 Fax. (9) e-mail : smktelukendal@yahoo.com. Pak

Lebih terperinci

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2 Kurikulum 3/6 matematika K e l a s XI APLIKASI TURUNAN ALJABAR Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Dapat menerapkan aturan turunan aljabar untuk

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E. 1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik

Lebih terperinci

Pertemuan 6 APLIKASI TURUNAN

Pertemuan 6 APLIKASI TURUNAN Kalkulus Pertemuan 6 APLIKASI TURUNAN Menggambar Grafik Fungsi : Gambarlah grafik dari fungsi berikut! 4 f ( ) Beberapa informasi yang diperlukan untuk mengambar grafik dari fungsi tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 00 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah IPA SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

MATEMATIKA II. Turunan dan Aplikasinya. Rudi Prihandoko. March 9, 2017 ver 0.6

MATEMATIKA II. Turunan dan Aplikasinya. Rudi Prihandoko. March 9, 2017 ver 0.6 MATEMATIKA II Turunan dan Aplikasinya Rudi Prihandoko March 9, 2017 ver 0.6 KUIS I KUIS Misalkan ABCDE adalah NIM Anda. Misalkan pula f(x) = (Ax2 + Bx + C) 2 Ax 2 + Dx + E adalah suatu fungsi rasional.

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA DOKUMEN SEKOLAH MATEMATIKA SMA/MA IPA PAKET NAMA : NO.PESERTA : TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH TAHUN UN PELAJARAN 0/0 SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA PUSPENDIK SMAYANI SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG 0 TRY

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA DOKUMEN SEKOLAH MATEMATIKA SMA/MA IPA PAKET NAMA : NO.PESERTA : TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH TAHUN UN PELAJARAN 0/0 SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA PUSPENDIK SMAYANI SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG 0 TRY

Lebih terperinci

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR SANGGAR 4 SMA JAKARTA TIMUR SOAL TRY OUT BERSAMA KE- Selasa, 0 Januari 05. Diketahui dua premis: Premis : Jika Romeo sakit maka Juliet menangis Premis : Juliet tersenyum-senyum Negasi dari kerimpulan yang

Lebih terperinci

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia.

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia. Siap UAN Matematika Oleh Arwan Hapsan Portal Pendidikan Gratis Indonesia Http://okor.id Copyright okor.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan

Lebih terperinci

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Turunan Fungsi dan Aplikasinya Bab 8 Sumber: www.duniacyber.com Turunan Fungsi dan Aplikasinya Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; menggunakan turunan

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2012 Matematika

UN SMA IPA 2012 Matematika UN SMA IPA 0 Matematika Kode Soal E8 Doc. Name: UNSMAIPA0MATE8 Doc. Version : 0- halaman. Diketahui premis-premis berikut: Premis I : Jika hari ini hujan maka saya tidak pergi. Premis II : Jika saya tidak

Lebih terperinci

TKS 4003 Matematika II. Nilai Ekstrim. (Extreme Values) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS 4003 Matematika II. Nilai Ekstrim. (Extreme Values) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4003 Matematika II Nilai Ekstrim (Extreme Values) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Pendahuluan Jika diberikan suatu fungsi f dan daerah asal S seperti gambar di samping.

Lebih terperinci

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI lim h 0 f ( x h) f( x) h KELAS : XI IPS SEMESTER : (DUA) SMA Santa Angela Bandung Tahun Pelajaran 015-016 XI IPS Semester Tahun Pelajaran 015 016 PENGANTAR : TURUNAN FUNGSI Modul

Lebih terperinci

b c a b a c 1. Bentuk sederhanaa dari

b c a b a c 1. Bentuk sederhanaa dari 7 a b c. Bentuk sederhanaa dari 6 6a b c c A. a b b B. a c C. b a c bc D. a E. 7 7 c a b. Dalam kantong kantong diambil dua kelereng sekaligus, maka peluang mendapatkan kelereng satu berwarna merah dan

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 01 Juni 2011

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 01 Juni 2011 Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 00/0 Tanggal Ujian: 0 Juni 0. Diketahui vektor u = (a, -, -) dan v = (a, a, -). Jika vektor u tegak lurus pada v, maka nilai a adalah... A.

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010 TRY OUT MATEMATIKA PAKET B TAHUN 00. Diketahui premis- premis : () Jika Andi penurut maka ia disayang nenek. () Andi seorang anak penurut Ingkaran kesimpulan premis- premis tersebut adalah... Andi seorang

Lebih terperinci

MATEMATIKA TEKNIK (E3-1)

MATEMATIKA TEKNIK (E3-1) UJIAN NASIONAL SMK Tahun Pelajaran 004/005 MATEMATIKA TEKNIK (E-) KELOMPOK TEKNIK INDUSTRI ( U T A M A ) P MATA PELAJARAN MATEMATIKA TEKNIK KELOMPOK : TEKNIK INDUSTRI Hari/Tanggal : Rabu, Juni 005 Jam

Lebih terperinci