KALOR DAN KELEMBABAN SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
|
|
- Farida Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SOAL DAN PENYELESAIAN FISIKA BANGUNAN KALOR DAN KELEMBABAN Oleh: MUHAMAD YUNUS NIM. 59 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 3
2 . Bagaianakah berlangsungnya pengalihan kalor? Berikan contohcontoh! Jaaban: Salah satu sifat ari kalor aalah baha ia selalu akan beralih ari suatu baan yang bersuhu lebih tinggi kepaa suatu baan yang bersuhu lebih renah. Pengalihan kalor apat berlangsung elalui tiga cara: b. Konveksi. Disini olekul-olekul berpinah tepat ala tupukan kalor, an hal ini hanya apat terjai ala zat-zat cair an gas. ontoh nya aliran air ala raiator-raiator pesaat penghanat ruangan. Uara yang elaju elalui loga-panas raiator, ulai naik an bersirkulasi an engan jalan seperti ini ebaa serta kalor yag iperolehnya keseluruh ruangan; c. Pancaran. Dala hal ini pun olekul-olekul tetap beraa i tepat an pengalihan kalor ilakukan oleh getaran-getaran agnet listrik. Getaran-getaran ini elaju pula elalui ruang hapa uara an barulah beralih enjai kalor apabila ereka enyentuh bagian sesuatu. ontohnya aalah atahari, sebuah suber kalor yang beraa sangat jauh, yang engalihkan kalor ari perukaan atahari yang enayala ke bui. (a) Terutaa ala zat-zat paat. Molekul-olekul tetap beaa i tepat an eneruskan kalor ari olekul yang satu ke olekul berikut nya (b) Dala zat-zat cair an gas. Molekul-olekul berpinah tepat an ebaa serta kalor yang ereka peroleh (c) Molekul-olekul tetap berapa i tepat kalor ialihkan oleh bagian-bagian yang tiak beruapa zat a. Pengantaran. Dala hal ini kalor ialihkan ari olekul-olekul, naun olekul-olekul itu seniri tetap beraa i tepat asingasing. Paa uunya zat-zat paat epunyai aya hantar yang lebih besar ari paa Zat-zat cair atau gas. Apabila kita eegang sepotong tebaga ala nyala gas, aka beberapa saat keuian akan erasa, bahaa ujung tebaga, yang beraa ala genggaan tangan kita, enjai panas; Gabar -. pengalihan kalor enebus suatu ining Kalor selalu engalir ari suatu baan yang bersuhu lebih tinggi kesuatu baan yang bersuh lebih renah, hingga akhirnya suhu enjai saa (encari keseibangan) Penghipunan kalor erupakan suatu usaha pencarian keseibangan yang bergantung paa aya hantar an jenis kalor
3 . Apakah yang iaksu engan Akuulasi kalor? Jaaban: Penghipunan (akuulasi) kalor erupakan suatu usaha pencarian keseibangan yang bergantung paa aya hantar an jenis kalor. Setiap aterial eiliki keapuan untuk enghitung kalor, untuk berakuulasi, apabila terjai penerusan kalor elalui salah satu ari kleetiga cara yang iperuntukkan bagi itu. Paa uunya bahan-bahan bangunan yang paat, jai yang hanya epunyai seikit ruang kosong apat lebih banyak engakuulasi kalor ketibang apa yang inaai aterial-aterial ringan. Dala hal ini aterial-aterial yang isebut lebih ahulu akan lebih laa pula epertahankan kalor ibaning aterial-aterial yang isebut belakangan. 3. Bergantung kepaa apakah kenyaanan i ala suatu ruangan? Jaaban: Kenyaanan i ala suatu ruangan bergantung kepaa suhu yang terapat iala ruangan tersebut. Suhu ala ini itentukan oleh beberapa faktor yaitu: a) Suhu Uara Harus eiliki suatu nilai tertentu iukur paa ketinggian yang berbea-bea, tiak boleh berselisih terlapau banyak, biasanya suhu uara paa ketinggian,5 an,5 i atas lantai, selisih suhu yang iukur paa biang horizontal tiak boleh lebih ari º untuk ruang tinggal 8º an º. b) Suhu Pancaran Sebagian besar itentukan oleh suhu perukaan alat-alat peanas an ining-ining. Suhu ining yang lebih renah aripaa suhu uara akan terasa tiak enyenangkan. c) Gerakan Uara Jika uara bergerak terlapau cepat yang isebut angin, erupakan hal yang tiak enyenangkan. Kecepatan uara yang terasa eaai terapat iantara,5 an,5 /et ) Kelebaban Uara Jika i suatu bangunan terapat suhu yang tinggi, kelebaban yang tinggi akan enghabat penguapan yang ilakukan suatu baan. e) Keurnian Uara Hal ini bergantung paa zat-zat berbisa (seperti onoksia arang) an juga paa kaar ioksia arang yang kita lepas. Jika kita tiak easang ventilasi, kaar asa arang akan elapaui batas yang iperkenankan yaitu %. Untuk enjaga agar kaar asa arang tiak elapaui batas yang itentukan an juga untuk enjain berearnya zat asa ala julah yang encukupi. Tiap ja seseorang harus enyegarkan -5 3 uara tergantung ari luas ruangan. 4. Hitunglah hilang kalor ala ja elalui sebuah ining beton yang tebalnya, apabila iketahui suhu ala ruangan º suhu luar -º, A ining =, ρ = 4 kg/ 3! Penyelesaian : t i te. T. A Q = = = 9,396MJ A= Jenis bahan : Beton paat tiak bertulang T= ja = 36 s =, 3x36x,74,
4 5. Bagaianakah kita apat enangkal kalor sinar? Kita apat enangkal kalor sinar, engan cara : a) Menggunakan atap seperti paa ruah agar sinar tiak langsung asuk ke ala ruangan b) Menggunakan ining untuk enangkal kalor yang asuk 6. Mengapa kita perlu epertahankan kalor? Kita perlu epertahankan kalor untuk enciptakan kenyaanan jika kita beraa ala suatu ruangan sehingga ruangan tersebut eiliki suhu yang enyenangkan, isalnya saja paa saat usi ingin kita akan eperoleh suhu yang iinginkan engan jalan eanfaatkan suatu suber kalor an berusaha epertahankan kalor yang iapat ini agar suhu tiak enurun ke baah garis kenyaanan. 7. Hitunglah engan bantuan tabel aya tahan kalor konstruksikonstruksi yang ikeukakan ala halaan berikut: 3
5 8. Apakah konstruksi - konstruksi ari pertanyaan no. 7 eenuhi persyaratan-persyaratan NEN 68? Konstruksi konstruksi paa soal no. 7 suah eenihu syarat. Karena kualitas keepat konstruksi tersebut tiak aa yang ibaah kelas kualitas seang. (Lihat tabel 8) 9. Gabarkanlah laju suhu ala ining i baah ini. Bertitik tolaklah ari suhu ala 8 an suhu luar -. Jaaban: Dining teriri ari:. plaster seen =.5. 5 pelat H =. 3. beton (4 kg/ 3 ) =. Dining teriri ari:. plaster seen. 5 pelat H 3. beton (4 kg/ 3 ) t = 3 Menentukan aya tahan kalor (R) R =. R = R = R 3 = R = R + R + R 3 = =.5. 9 i. 43 u Menentukan julah tebusan kalor (R tot ) R tot R u u =.693 Penurunan suhu.9.9 i.693 Plesteran Plat H Beton u x x x x x
6 Gabar laju suhu i ala ining. Jaaban: A,, an 3. Laju uap paa ulanya beraa i baah titik ebun. 4. Tegangan uap enjai aksial segera i baah lapisan tahan uap B. Diketahui: Sebuah ak enatar ari beton gas, tabal 5 an iberi suatu lapisan bituinous yang tahan uap setebal kira-kira, seperti gabar 4 pertanyaan no. 7. D 5. Meotong garis uap aksial lebih banyak ke kanan. Perukaan kelebaban beralih ke baah. Transportasi uap ke atas enjai berkurang Situasi keseibangan: tiak terjai transportasi uap lagi. Perukaan kelebaban tiak beralih lagi Pertanyaan: arilah tepat i ana perukaan kelebaban atang ala fase akhir. Apabila: - Kita beranjak ari rata-rata suhu luar an an rata-rata suhu ala - Rata-rata kelebaban relative i ala 5% Konisi ala plat atap beton gas engan lapisan bituius A. Garis suhu B. Garis tegangan uap fase perulaan. Garis tegangan uap fase berikutnya D. Garis tegangan uap gase terakhir 5
7 . Diketahui Sebuah ining beton, engan ciri-ciri sebagai berikut : a. Tebal ining (ρ = 4 kg/ 3 ) b. Tebal lapisan isolasi busa buatan = 4 c. Suhu luar = º. Suhu ala = º e. Δt = º - º = º f. Rv i ala = 6 % g. Rv i luar = 8 % h. Untuk /α i itentukan =,3 i. Untuk /α u itentukan =,4 j. μ busa buatan = 4 k. λ beton =,86 l. λ busa buatan =,35 Ditanya: a. Gabarkanlah garis suhu b. Gabarkanlah garis tegangan uap yang aksial c. Gabarkanlah garis tegangan uap yang aa. Apakah terjai konensasi i ala konstruksinya? e. Tunjukkanlah iana letaknya! f. Jika lapisan isolaso beraa i sisi luar, apakah asih akan terjai konensasi paa suhu an ata-ata kelebaban yang saa? Telitilah paa hal ini! Penyelesaian : R R,4,35.,43,. R,8,86 R,43,8. R,5 Rtotal R k u i =,3 +,43 +,8 +,4. =,4 Penurunan suhu : a) Paa lapisan uara yang tiak bergerak i sisi luar ;,3 x, 8,4 b) Paa busa buatan ;,43 x 6,,4 c) Paa beton ;,8 x, 5,4 ) Paa uara yang tiak bergerak i sisi luar ;,4 x, 6,4 Bila i ala konstruksi terapat suatu tekanan uap sebesar 4 Pa an i luarnya sebesar 486 Pa, aka selisih antara ala an luar aalah 94 Pa. ( Pa = N/ ; Hg = 33,3 Pa ) μ busa buatan = 4 μ x = 4 x,4 =,6 μ beton = 35 μ x = 35 x, = 7, * 4 Pa i ala,6 : 8,6 x 94 = = 3 Pa Dala 7, : 8,6 x 94 = = 486 Pa Konstruksi * 486 Pa i luar 6
8 Ditanyakan: - Berapakah aya tahan kalor (R) tanpa iisolasi an setebal berapakah seharusnya isolasi ari busa ( =.3) untuk eenuhi kualitas baik? - Keukakanlah ua cara, i ana ana apat easang isolasi ari busa buatan Jaaban: Menentukan aya tahan kalor tanpa isolasi engan busa buatan (R) Jika isolasi beraa i sisi luar. Diketahui: Konstruksi teriri ari:. 3 lapis penutup ari selaput kaca bituinous + =.7. Papan atap 3. elah uara 4. Pasangan balok 5. Langit-langit kaat kasa yang iberi lapisan plester gips. R =. R = R = R 3 = R 4 = R 5 = R = R + R + R 3 + R 4 + R 5 = =
9 Menentukan aya tahan kalor isolasi engan busa buatan (R) R =. R = R = R 3 = R 4 = R 5 = R = R + R + R 3 + R 4 + R 5 >>>>> busa buatan = = 7. Dari hasil analisis, apat inyatakan baha isolasi engan enggunakan buasa buatan paa konstruksi i atas tiak iperlukan. 3. Sebuah ining tebok ari luar keala ibuat ari; pasangan batu bata keras 6 karet busa batu pasir kapur Ditanya; a. Apakah tebok ini eenuhi kelas kualitas baik berasarkan NEN 68? b. Kontruksikanlah garis suhu, garis tegangan uap aksial an garis tegangan uap yang aa c. Apakah paa peristia-peristia i atas terjai konensasi sebelah ala? Anaikata iya, tunjukan letaknya. Penyelesaian a. Apakah tebok ini eenuhi kelas kualitas baik berasarkan NEN 68? R = /λ R pas.bt.bta =,/,6 /. =,95 /. R busa =,6/,7 /. =,353 /. =,/,5 /. =,73 /. R bt.pasir.kpur R total =R p.bb. + R busa + R bt.p.kpur R total =,95 +,353 +,73 =,5 /. Berasarkan NEN 68 tabel 4.. kategori iining SEDANG. b. Kontruksikanlah garis suhu, garis tegangan uap aksial an garis tegangan uap yang aa - Garis suhu Julah koefesien tebusan kalor Rt =,5 /.. Paa lapisan pasangan batu bata keras = (,95/,5)*3 = 5,47. Paa lapisan busa buatan = (,353/,5)*3 =,3 3. Paa lapisan batu pasir kapur =(,73/,5)*3 = 4, - Garis Tegangan Uap Tahap kelebapan iluar 8% = 34 Pa. Tahap kelebapan iala 6% = 4 Pa. Maka selisih antara luar an ala = 4 Pa -34Pa = 66 Pa. 8
10 Lihat tabel 6 (buku fisika banguna, seri MTO; halaan 43) μ pasangan batu bata keras = μ. = x, =, μ busa buatan = 7 μ. = 7 x,6 = 4, μ batu pasir kapur = 3 μ. = 3 x, =,43 4Pa i ala kontruksi, , 66 65, 7.83, pas. batu bata keras = x66 37, 6 Pa 4-37,6 = 7,4 Pa busa buatan = x 4 Pa 7,4-65,4 = 447 Pa batu pasir kapur = x 3 Pa 447-3= 34 Pa 34 Pa i luar kontruksi 4. Diketahui : Konstruksi yang teriri ari : a. Lapisan bituinous = μ = 3 b. Lapisan busa buatan = 5 μ = c. Lapisan beton bertulang (5 kg/ 3 ) = μ = 35. R. V i luar = 8 % e. R. V i ala = 6 % f. Suhu ala = º g. Suhu luar = - º h. Δt = º (- º) = 3 º ala kontruksi Ditanya : a. Apakah atap eenuhi tahap kualitas baik? b. Gabarkanlah garis suhu, garis tegangan uap aksial an garis tegangan uap yang aa! c. Apakah paa peristia-peristia i atas terjai konensasi i ala? Bila ya, tunjukkanlah iana! Penyelesaian: 3 R R R,,7,5,35 3.,59.,49 3,. R3,5 3,33 R =,59 +,49 +,5. R,54 Rtotal R k u i =,9 +,59 +,49 +,5 +,43. =,7 Penurunan suhu : a) Paa lapisan uara yang tiak bergerak i sisi luar ;,9 x3, 3,7 b) Paa lapisan bituinous,59 x3,,7 9
11 c) Paa busa buatan,49 x3 5,7 ) Paa beton bertulang,5 x3, 9,7 e) Paa lapisan uara yang tiak bergerak i sisi ala,43 x3, 8,7 Bila i ala konstruksi terapat suatu tekanan uap sebesar 4 Pa an i luarnya sebesar 6 Pa, aka selisih antara ala an luar aalah 94 Pa. ( Pa = N/ ; Hg = 33,3 Pa ) μ lapisan bituinous = 3 μ x = 3 x, = 3 μ busa buatan = μ x = x,5 = 5 μ beton bertulang = 35 μ x = 35 x, = 4, * 4 Pa i ala 3 : 39, x 94 = = 486 Pa 5 : 39, x 94 = = 334 Pa 4, : 39, x 94 = = 6 Pa * 6 Pa i luar Dala Konstruksi 5. a. Untuk kaca tunggal =,5,,8 /,5 R =,6 /,8 /,4 u,3 i Rtotal R,3,6,4,76 i u Penurunan suhu berjulah :,4. Paa u x 4,55,76,6. Paa x, 68,76,3 3. Paa i x 4,77,76 Julah : /
12 Gabar : b. Untuk =,5,,8 / Untuk =,, Rcelah =,7 / Untuk 3 =,5,,8 / R R,7 / 3 R3 3,5,8,5,8,6 /,6 /,4 u,3 i Rtotal R R R3,3,6,7,6,4,35 / i u Penurunan suhu berjulah : Paau Paa Paa Paa 3 Paai,4,35,6,35,7,35,6,35,3,35 Julah : x x x x x,7,34 9,66,34 7,386
13 6. Diketahui : a. Penapang enatar sebuah kolo beton bertulang beserta kusenkusen yang berhubungan engan itu b. Penapang tegak lurus, sebuah latei yang i cor hingga rata ining luar. Ditanya Perbaikilah konstruksi ini seeikian rupa, sehingga jebatan-jebatan ingin! tiak tibul Penyelesaian: Paa uunya penapang penapang berikut ini erupakan penapang sebuah balkon luar yang terbuat ari beton bertulang (sering isebut juga sebagai jebatan ingin).sehingga untuk tiak tibul jebatan ingin, perlu ipasang sebuah isolasi paa balok an i sebagian lantai. 7. Diketahui : Dining luar sebuah bangunan sekolah ibuat ari beton bertulang setebal 5 (ρ = 5 kg/ 3 ) Ditanya : a. Berapakah tebal isolasi busa buatan untuk apat eenuhi kelas kualitas baik? b. Jika busa ini ipasang i sebelah ala atau i sebelah luar, apa sajakah yang akan enguntungkan an yang erugikan? c. Gabarkanlah bagi keua kejaian garis suhunya, atas asar + º i ala an º i luar! Penyelesaian : a) Untuk eenuhi kualitas baik ibutuhkan ketebalan isolasi buatan setebal 5, aka ;,5. R busa,43,35 sehingga,,43 >,9 OK! ( sesuai engan syarat aya tahan kalor inial berasarkan NEN 68 ) b) Paa bagian sisi sebelah luar Keuntungannya, antara lain : ) Tiak terapat keungkinan bagi terjainya konensasi i ala konstruksi atau konensasi i bagian perukaan. ) Kalor yang terkupul ala aterial akan bertahan lebih laa 3) Di usi panas, beton akan terlinung terhaap pergantian suhu yang terlalu besar an engan eikian beton akan terhinar pula ari peuaian yang elebihi batas. Kerugiannya, antara lain : Kita eerlukan lebih banyak aktu untuk eberikan suhu yang seestinya kepaa suatu ruangan, karena kita pun akan terlebih ahulu eberikan suhu yang seestinya paa ining beton. Paa bagian sisi sebelah ala Keuntungannya, antara lain ; Paa saat penghangatan seang berlangsung, aka tiak ebutuhkan aktu yang terlapau laa, karena kini beton tiak perlu ikenakan penyesuaian suhu. Kerugiannya, antara lain : ) Keungkinan terjainya konensasi i ala konstruksi ) Ruangan akan lebih cepat enjai ingin, jika penghangatan iberhentikan. 3) Paa saat usi panas, konstruksi tiak akan terlinung terhaap pengaruh-pengaruh yang itibulkan oleh suhu. c) Suhu Dala = + º Suhu Luar = º R R R,5,86,5,35 R =,8 +,43.,8.,43. R,5
14 Rtotal R k u i =,9 +,8 +,43 +,43. =,683 Penurunan suhu : a) Paa lapisan uara yang tiak bergerak i sisi luar ;,9 x, 5,683 b) Paa beton bertulang,8 x,,683 c) Paa busa buatan,49 x 9,683 ) Paa lapisan uara yang tiak bergerak i sisi ala,43 x, 5, Apakah yang kita aksukan engan suhu atap terbalik? Keukakanlah ari jenis atap ini hal-hal yang enguntungkan an yang erugikan engan bantuan sebuah sketsa konstruksi! Penyelesaian : Atap terbalik erupakan suatu konstruksi bentuk atap iana perletakan beban atap i atas suatu titik atau lebih tepat paa biang yang begitu kecil sehingga ianggap titik atau penggunaannya paa ruangan yang sepit. Keuntungannya : a) Meinialkan suhu yang aa i ala ruangan b) Lebih cepat ikerjakan Kerugiannya : a) Berat beban atap enjai terpusat paa satu titik b) Bentuk atap terbalik cenerung lebih kurang aan, ibaningkan engan bentuk atap paa uunya. 3
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI
ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPERENCANAAN PENULANGAN LENTUR DAN GESER BALOK PERSEGI MENURUT SNI 03-847-00 Slamet Wioo Staf Pengajar Peniikan Teknik Sipil an Perenanaan FT UNY Balok merupakan elemen struktur yang menanggung beban layan
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI
IMPLEMENTSI TEKNIK FETURE MORPHING PD CITR DU DIMENSI Luciana benego an Nico Saputro Jurusan Intisari Pemanfaatan teknologi animasi semakin meluas seiring engan semakin muah an murahnya penggunaan teknologi
Lebih terperinciKombinasi Gaya Tekan dan Lentur
Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciF = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.
Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat
Lebih terperinciBAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc
BAB KAPASITOR ontoh 5. Definisi kapasitas Sebuah kapasitor 0,4 imuati oleh baterai volt. Berapa muatan yang tersimpan alam kapasitor itu? Jawab : Kapasitas 0,4 4 0-7 ; bea potensial volt. Muatan alam kapasitor,,
Lebih terperinciBAB V FONDASI RAKIT. Fondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.
BAB V FONASI RAKIT I. PENAHULUAN Fondasi rakit erupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit elebar keseluruh bagian dasar bangunan. Fondasi rakit digunakan jika lapis tanah eiliki kapasitas dukung
Lebih terperinci( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c
Bab X 10.1 Zat murni aalah zat yang teriri atas sutau senyawa kimia tertentu, misalnya CO alam bentuk gas, cairan atau paatan, atau campuran aripaya, tetapi tiak merupakan campuran engan zat murni lain
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi
16 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Umum Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton an baja. Kombinasi keuanya membentuk suatu elemen struktur imana ua macam komponen saling bekerjasama alam menahan beban
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinciBAB 6 P E G A S M E K A N I S
BAB 6 P E G A S M E K A N I S Pegas, aalah suatu elemen mesin yang memperoleh gaya bila iberi perubahan bentuk. Pegas mekanis ipakai paa Mesin untuk menesakan gaya, untuk menyeiakan lenturan an untuk menyimpan
Lebih terperincidimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3
Zat dan Wujudnya Massa Jenis Jika kau elihat kapas yang berassa 1 kg dan batu berassa 1 kg, apa ada di benaku? Massa Jenis adalah perbandingan antara assa benda dengan volue benda Massa jenis zat tidak
Lebih terperinciBAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH
BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau
Lebih terperinciBAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.
BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar
Lebih terperinciTEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI
TEKNIK PEMBESIAN Hotma Prawoto Sulistyai Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gajah Maa 1 UPPER STRUCTURE Bagian bangunan yang beraa i atas permukaan tanah SUB STRUCTURE Bagian bangunan
Lebih terperinci2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep
No.1513, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPEPPTI. Gudang Tertutup. Persyaratan Uu dan Teknis. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB III BERAT VOLUME TANAH
BAB III BERAT VOLUME TANAH 3.1 Referensi Das, Braja M. Mekanika Tanah I. Bab Koposisi Tanah : Hubungan Antara Berat Volue, Angka Pori, Kaar Air an Berat Spesifik. 3.2 Dasar Teori Prinsip percobaan yang
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciBAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak
BAB 7 P A S A K Pasak atau keys merupakan elemen mesin yang igunakan untuk menetapkan atau mengunci bagian-bagian mesin seperti : roa gigi, puli, kopling an sprocket paa poros, sehingga bagian-bagian tersebut
Lebih terperinciMursyidah Pratiwi, Yuni Yulida*, Faisal Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat *
Jurnal Matematika Murni an Terapan εpsilon ANALISIS MODEL PREDATOR-PREY TERHADAP EFEK PERPINDAHAN PREDASI PADA SPESIES PREY YANG BERJUMLAH BESAR DENGAN ADANYA PERTAHANAN KELOMPOK Mursyiah Pratiwi, Yuni
Lebih terperinciMENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian
METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat
Lebih terperinciPERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika
PERSAMAAN DIFFERENSIAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Disusun oleh: Aurey Devina B 1211041005 Irul Mauliia 1211041007 Anhy Ramahan 1211041021 Azhar Fuai P 1211041025 Murni Mariatus
Lebih terperinciSoal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam
Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. II.1 Saham
BAB II DASAR TEORI Paa bab ini akan ijelaskan asar teori yang igunakan selama pelaksanaan Tugas Akhir ini: saham, analisis funamental, analisis teknis, moving average, oscillator, an metoe Relative Strength
Lebih terperinciIV. ANALISA RANCANGAN
IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1
Jurusan Matematika FMIPA IPB UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1 Sabtu, 4 Maret 003 Waktu : jam SETIAP NOMOR MEMPUNYAI BOBOT 10 1. Tentukan: (a) (b) x sin x x + 1 ; x (cos (x 1)) :. Diberikan fungsi
Lebih terperinciRUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008)
RUMUSRUMUS FISIK SMP (diurutkan berdasarkan SKL 008) M : KELS / O : Design by Denny 008 SMPK 4 BPK PEBUR O RUMUS SIMBOL STU (SI) Massa Jenis ρ = V Peuaian panjang zat padat 3 Kalor o.. T t o a. Kalor untuk
Lebih terperinciKAPASITOR. Pengertian Kapasitor
7/3/3 KAPASITOR Pengertian Kapasitor Dua penghantar berekatan yang imaksukan untuk iberi muatan sama tetapi berlawanan jenis isebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kapasitas
Lebih terperinciBAB VI PERENCANAAN TEKNIS
BAB I PERENCANAAN TEKNIS I.1. Umum Paa Bab telah ipilih satu alternatif jalur penyaluran an sistem pengolahan air buangan omestik Ujung Berung Regency. Paa bab ini akan itentukan imensi jaringan pipa,
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar Medan listrik
3. Kegiatan Belajar Mean listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, iharapkan Ana apat: Menjelaskan hubungan antara kuat mean listrik i suatu titik, gaya interaksi,
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic
Suaratno Suirham Stui Maniri Diferensiasi ii Darpublic BAB 3 Turunan Fungsi-Fungsi (3 (Fungsi-Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inersi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika maka
Lebih terperinciKESEIMBANGAN BENDA TERAPUNG
/8/ KEEIMBANGAN BENDA TERAPUNG Mepelajari asalah : Prinsip huku Archiees Prinsip keseibangan an kestabilan Menghitung besar gaya apung an letak pusat apung Mengevaluasi kestabilan bena terena atau terapung
Lebih terperinci3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial
Darpublic Nopember 03.arpublic.com 3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial 3.. Turunan Fungsi Trigonometri Jika sin maka sin sin( + ) sin sin cos + cos sin sin Untuk
Lebih terperinciBAB VI SUHU DAN KALOR
BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n
MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n Oleh : JOHANES ARIF PURWONO 105 100 00 Pembimbing : Drs. Suhu Wahyui, MSi 131 651 47 ABSTRAK Graph aalah suatu sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL
Jurnal J-Ensitec: Vol 0 No. 0, Mei 06 RANCANG BANGUN ALAT UKUR UJI TEKANAN DAN LAJU ALIRAN FLUIDA MENGGUNAKAN POMPA CENTRIFUGAL Gugun Gunai, Asep Rachmat, Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Majalengka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciHEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL
HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL KELOMPOK II BRIGITA O.Y.W. 125100601111030 SOFYAN K. 125100601111029 RAVENDIE. 125100600111006 JATMIKO E.W. 125100601111006 RIYADHUL B 125100600111004
Lebih terperinci, serta notasi turunan total ρ
LANDASAN TEORI Lanasan teori ini berasarkan rujukan Jaharuin (4 an Groesen et al (99, berisi penurunan persamaan asar fluia ieal, sarat batas fluia ua lapisan an sistem Hamiltonian Penentuan karakteristik
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PAKAN IKAN DI PROVINSI BENGKULU
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PAKAN IKAN DI PROVINSI BENGKULU A. Penahuluan Pakan erupakan salah satu koponen penting ala kegiatan buiaya ikan. Disatu sisi pakan erupakan suber ateri an energi untuk enopang
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinci( ) ANALISA KONDISI FISIS ATMOSFER PADA SAAT HUJAN EKSTRIM DAN TERJADINYA BANJIR BULAN FEBRUARI 2006 DI MANADO
(0612225223) ANALISA KONDISI FISIS ATMOSFER PADA SAAT HUJAN EKSTRIM DAN TERJADINYA BANJIR BULAN FEBRUARI 2006 DI MANADO Jurnal Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Fisika OLEH WAN
Lebih terperinciBAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA
BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :
Lebih terperinciMETODE MENGIKAT KEBELAKANG
METODE MENGIKAT KEBELAKANG Metoe mengikat ke belakang aalah menentukan suatu titik baru engan jalan mengaakan pengukuran suut paa titik yang tiak iketahui koorinatnya. Ketentuan yang harus ipenuhi aalah
Lebih terperinciFluida. Pada temperatur normal, zat dapat berwujud: Fluida
LUID luia aa teperatur noral, zat apat erwuju: luia? aatan/soli Cair/Liqui Gas luia Zat an apat enalir an eiliki entuk seperti waah an enapunna to-ato an olekul-olekul eas ererak luia okok ahasan luia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
ANALISIS KLASTER UNTUK PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 1 Safa at Yulianto, Kishera Hilya Hiayatullah 1, Ak. Statistika Muhammaiyah Semarang
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciHukum Coulomb. a. Uraian Materi
Hukum oulomb a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, iharapkan ana apat: - menjelaskan hubungan antara gaya interaksi ua muatan listrik, besar muatan-muatan, an jarak pisah
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EVAPOTRANSPIRASI BERDASARKAN METODE PENMAN DI KEBUN STROBERI PURBALINGGA Nurhayati Fakultas Sains an Teknologi, UIN Ar-Raniry Bana Aceh nurhayati.fst@ar-raniry.ac.i Jamru
Lebih terperinciPANJANG PENYALURAN TULANGAN
131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR. Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Pada Serat Optik Ragam Tunggal. Oleh : Nama : Agus Setiyawan Nim : L2F
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR Analisis Teknik Penyambungan Secara Fusi Paa Serat Optik Ragam Tunggal Oleh : Nama : Agus Setiyaan Nim : LF 31 419 Kebutuhan akan serat optik yang tinggi serta kompleksitas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT PENGUAPAN AIR
J. Sains MIPA, Agustus 8, Vol. 14, No., Hal.: 17-113 ISSN 1978-1873 ANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK TERHADAP TINGKAT PENGUAPAN AIR Roniyus Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Banar Lampung 35145 Inonesia
Lebih terperinciBAB VII KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI
BAB VII KONDUKTOR DIELEKTRIK DAN KAPASITANSI 6.. Arus an Kerapatan Arus. Muatan listrik yang bergerak membentuk arus yang memiliki satuan ampere (A) an iefinisikan sebagai laju aliran muatan yang melalui
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Diferensiasi
Suaratno Suirham Diferensiasi Bahan Kuliah Terbuka alam format pf terseia i.buku-e.lipi.go.i alam format pps beranimasi terseia i.ee-cafe.org Pengertian-Pengertian 0-0 Kita telah melihat baha kemiringan
Lebih terperinciDETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB
ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan
Lebih terperinciPraktikum Total Quality Management
Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau
Lebih terperinciModul 5 Saluran Transmisi
Saluran Transisi Organisasi Moul 5 Saluran Transisi A. Penahuluan page 3 B. Paraeter Prier Saluran Transisi page 9 C. Paraeter Sekuner Saluran Transisi page 5 D. Koefisien Pantul an SW page 7 E. Tegangan
Lebih terperinciBAB III INTERFERENSI SEL
BAB NTEFEENS SEL Kinerja sistem raio seluler sangat ipengaruhi oleh faktor interferensi. Sumber-sumber interferensi apat berasal ari ponsel lainya ialam sel yang sama an percakapan yang seang berlangsung
Lebih terperinciGaris alir pada fluida mengalir terdapat dua jenis, yaitu:
DINAMIKA FLUIDA Garis alir pada fluida engalir terdapat dua jenis, yaitu:. Aliran lainar adalah aliran fluida yang engikuti suatu garis lurus atau elengkung yang jelas ujung dan pangkalnya serta tidak
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciAx b Cx d dan dua persamaan linier yang dapat ditentukan solusinya x Ax b dan Ax b. Pada sistem Ax b Cx d solusi akan
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN LINIER PADA ALJABAR MAX-PLUS Bui Cahyono Peniikan Matematika, FSAINSTEK, Universitas Walisongo Semarang bui_oplang@yahoo.com Abstrak Dalam kehiupan sehari-hari seringkali kita menapatkan
Lebih terperinciMACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA
MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA 1. PENGETAHUAN DASAR a. Fungsi / Tujuan Sambungan Baja Suatu konstruksi bangunan baja aalah tersusun atas batang-batang baja yang igabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi
Lebih terperinciT P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer
Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan
Lebih terperinciPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN GELOMBANG CAHAYA Cahaya erupakan energi radiasi berbentuk gelobang elektroagnetik yang dapat dideteksi oleh ata anusia serta bersifat sebagai gelobang
Lebih terperinciBAB III KONTROL PADA STRUKTUR
BAB III KONROL PADA SRUKUR III. Klasifikasi Kontrol paa Struktur Sistem kontrol aktif aalah suatu sistem yang menggunakan tambahan energi luar. Sistem kontrol aktif ioperasikan engan sistem kalang-terbuka
Lebih terperinciFISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC
FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005
Prosiing Seminar Nasional Penelitian, Peniikan & Penerapan MIPA, Hotel Sahi Raya Yogyakarta, 8 Februari 2005 KAJIAN INDEKS BIAS KACA YANG MENGALAMI PROSES ANNEALING (The Stuy of Refraction Inex of Glass
Lebih terperinciSuhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5
Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 1 Planetary Gearbox Untuk pengertian secara umumnya sistem roa gigi planet aalah sebuah sistem roa gigi yang teriri ari sun gear, carrier gear an ring gear atau internal gear Satu
Lebih terperinciMETODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK
METOE MATRIK APIKASI METOE MATRIK UNTUK ANAISA STRUKTUR BAOK PENGERTIAN UMUM Metoe matrik aalah suatu pemikiran baru paa analisa struktur, yang berkembang bersamaan engan populernya penggunaan computer
Lebih terperinciFormulasi Lentur BAB ANALSS KASUS LENTUR DAN GESER PADA BALOK ELASTS Suatu elemen balok ikatakan alam konisi lentur murni, jika balok tersebut menerima beban ang berupa momen lentur secara konstan tanpa
Lebih terperinci=== PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL ===
TKNIK IITL === PRNNN RNKIN KOMINSIONL === Rangkaian logika atau igital apat ibagi menjai 2 bagian yaitu:. Rangkaian Kombinasional, aalah suatu rangkaian logika yang keaaan keluarannya hanya ipengaruhi
Lebih terperinciContoh 1. = 3, 75 cm 3 Ditanya : m Jawab : m = ρv = 19,3 x 3,75 = 27,375 gra m
Contoh. Seotong eas yang bentuknya seerti seeda akan di tentukan assanya. Eas di asukkan dala gelas ukur yang sebelunya telah berisi air, seerti gabar. Ternyata, skala yang ditunjukan oleh eukaan air dala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Gaya Menggantung dengan Gaya Jalan Di Udara terhadap Perestasi Lompat Jauh Pada Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape
Stui Perbaningan antara Gaya Menggantung engan Gaya Jalan Di Uara terhaap Perestasi Lompat Jauh Paa Siswa putra Kelas VIII Putra SMPN 1 Sape Irfan., M.Or. Program Stui Penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
A II LANASAN TEORI. MICRO ULE GENERATOR Micro ubble Generator (MG) aalah suatu alat yang berfungsi untuk menghasilkan gelembung uara i alam air engan ukuran iameter kurang ari 00 µm. Micro bubble apat
Lebih terperinciTRYOUT 1 MATEMATIKA TAHUN 2012/2013
TRYOUT 1 MTEMTIK THUN 12/1 Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. 6 + : 5 199 =. a. 456 c. 41 b. 41. 1 2. Sebuah rumah makan memerlukan air minum kemasan kaleng sebanyak 17 kaleng untuk hari. Harga 1 kaleng
Lebih terperinciAnalisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai Aimas Bagus I., Ir. Muji Irmawan, MS., Ir. Faimun MSc., PhD Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENGUAT OPERASIONAL
ELEKTONIK NLOG Pertemuan KKTEISTIK PENGUT OPESIONL Penguat perasinal (p-amp mrpk suatu penguat perlehan tinggi ikpellangsung engan umpan-balik yang itambahkan utk mengenalikan karakteristik tanggapan keseluruhan.
Lebih terperinci2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2
.3 Perbaningan Putaran an Perbaningan Roagigi Jika putaran roagigi yang berpasangan inyatakan engan n (rpm) paa poros penggerak an n (rpm) paa poros yang igerakkan, iameter lingkaran jarak bagi (mm) an
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika. Oleh :
PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR BERWARNA HITAM DAN BIRU DENGAN ATAU TANPA LAPISAN KACA PENUTUP DALAM MENGKONVERSI ENERGI RADIASI MATAHARI MENJADI ENERGI TERMAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinci