T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer"

Transkripsi

1 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan dalam es meleleh adalah 5 cm dan tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan ke dalam air mendidih adalah 25 cm. Ketika digunakan untuk mengukur suhu air, tinggi kolom alkohol 15 cm. Suhu air adalah... o C Tinggi kolom alkohol pada titik tetap bawah (titik es) = 5 cm Tinggi kolom alkohol pada titik tetap atas (titik didih) = 25 cm Tinggi kolom alkohol ketika mengukur suhu air = 15 cm Ditanya : Suhu air dalam skala Celcius Jumlah skala Celcius = 100 o dan selisih tinggi kolom alkohol = 25 cm 5 cm = 20 cm sehingga 1 o C setara dengan berapa cm? 20 cm / 100 o C = 0,2 cm / o C. Jadi 1 o C setara dengan 0,2 cm. Perubahan tinggi kolom alkohol = 15 cm 5 cm = 10 cm. 10 cm / 0,2 cm = x 1 o C = 50 o C Suhu air = 50 o C 2. Pipa kaca tak berskala berisi air raksa hendak dijadikan termometer. Ketika dimasukkan ke dalam es melebur panjang kolom raksa 5 cm dan ketika dimasukkan ke dalam air mendidih panjang kolom raksa 30 cm. Apabila termometer menunjukkan 24 o C maka tinggi kolom raksa adalah... cm Tinggi kolom raksa pada titik tetap bawah (titik es) = 5 cm Tinggi kolom raksa pada titik tetap atas (titik didih) = 30 cm Skala termometer = 24 o C Ditanya : Panjang kolom raksa Jumlah skala Celcius = 100 o dan selisih tinggi kolom alkohol = 30 cm 5 cm = 25 cm sehingga 1 cm setara dengan berapa o C? 100 o C / 25 cm = 4 o C/cm. Jadi 1 cm setara dengan 4 o C. 24 o C / 4 o C = 6 6 x 1 cm = 6 cm Tinggi kolom raksa = 5 cm + 6 cm = 11 cm 3. Termometer P menunjukkan titik beku air 10 o P dan titik didih air 90 o P. Jika suhu suatu benda ketika diukur menggunakan termometer Celcius adalah 40 o C, maka suhu benda tersebut ketika diukur menggunakan termometer P adalah... Titik beku air = 10 o P Titik didih air = 90 o P Suhu benda = 40 o C Ditanya : Suhu benda =... o P? Pada skala Celcius, titik beku air adalah 0 o C dan titik didih air adalah 100 o C. Antara titik beku dan titik didih air terdapat selisih 100 o - 0 o = 100 o. Pada skala P, titik beku air adalah 10 o P dan titik didih air adalah 90 o P. Antara titik beku dan titik didih air terdapat selisih 90 o 10 o = 80 o. Berdasarkan data ini, diperoleh rumus mengubah skala Celcius ke skala P : = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10

2 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X 40 o C =... o P? = 4 5 T C+10 = 4 ( 40 )+10 5 =4 (8 )+10 =32+10 =42 Suhu benda adalah 42 o P. Contoh soal konversi skala suhu (skala Celcius, skala Fahrenheit, skala Kelvin) o C =... o F? Pada tekanan udara 1 atmosfir, suhu titik es untuk termometer berskala Celcius adalah 0 o C, sedangkan termometer berskala Fahrenheit adalah 32 o F. Pada tekanan udara 1 atmosfir, suhu titik uap untuk termometer berskala Celcius adalah 100 o C, sedangkan termometer berskala Fahrenheit adalah 212 o F. Jadi 0 o C = 32 o F dan 100 o C = 212 o F. Pada skala Celcius, antara 0 o C sampai 100 o C terdapat 100 o. Pada skala Fahrenheit, antara 32 o F sampai 212 o F terdapat 180 o. Untuk memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (T o F), kalikan terlebih dahulu suhu dalam skala Celcius (T o C) dengan 9/5 lalu tambahkan dengan 32 o T o F = (180/100) T o C + 32 T o F = (9/5) T o C + 32 T o F = (9/5) T o F = (9) T o F = T o F = o C = 122 o F o F =... o C? Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius (T o C), kurangi suhu dalam skala Fahrenheit dengan 32 (T o F 32) lalu kalikan dengan 5/9. T o C = (100/180)(T o F - 32) T o C = (5/9)(T o F - 32) T o C = (5/9)(86-32) T o C = (5/9)(54) T o C = (5)(6) T o C = o Fahrenheit sama dengan 30 o Celcius o C =... K? T = T o C T = T = o C = 323 Kelvin o F =... K?

3 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Ubah suhu dalam skala Fahrenheit ke skala Celcius, lalu ubah suhu dalam skala Celcius ke skala Kelvin. T o C = (100/180)(T o F - 32) T o C = (5/9)(T o F - 32) T o C = (5/9)(212-32) T o C = (5/9)(180) T o C = (5)(20) T o C = o Fahrenheit sama dengan 100 o Celcius T = T = 373 Kelvin 5. x o C = x o F x =...? Cara 1 : Menggunakan rumus konversi skala Celcius ke skala Fahrenheit T o F= T o C +32 T o F= 9 5 T o C+32 x= 9 5 x+32 x 32= 9 5 x 5 ( x 32 )=9 x 5 x 160=9 x 5 x 9 x=160 4 x=160 x= x= o F = -40 o C Cara 2 : Menggunakan rumus konversi skala Fahrenheit ke skala Celcius T o C= (T o F 32) T o C= 5 9 ( To F 32) x= 5 ( x 32) 9 9 x=5 ( x 32 ) 9 x=5 x x 5x= x = 160 x= x= o C = -40 o F

4 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal pemuaian panjang 1. Sebatang baja bersuhu 20 o C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai panjang baja 10-5 o C -1. Pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja pada suhu 70 o C adalah... Pertambahan suhu (ΔT) = 70 o C 20 o C = 50 o C Panjang awal (L 1 ) = 40 cm Koefisien muai panjang baja ( ) = 10-5 o C -1 Ditanya : Pertambahan panjang (ΔL) dan panjang akhir (L 2 ) a) Pertambahan panjang (DL) ΔL = L 1 DT ΔL = (10-5 o C -1 )(40 cm)(50 o C) ΔL = (10-5 )(2 x 10 3 ) cm ΔL = 2 x 10-2 cm ΔL = 2 / 10 2 cm ΔL = 2 / 100 cm ΔL = 0,02 cm b) Panjang akhir (L 2 ) L 2 = L 1 + ΔL L 2 = 40 cm + 0,02 cm L 2 = 40,02 cm 2. Suatu logam mengalami perubahan suhu dari 30 o C menjadi 80 o C. Jika panjang akhir logam adalah 115 cm dan koefisien muai panjang logam o C -1, maka panjang awal logam dan pertambahan panjang logam adalah... Pertambahan suhu (ΔT) = 80 o C 30 o C = 50 o C Panjang akhir (L 2 ) = 115 cm Koefisien muai panjang logam ( ) = o C -1 Ditanya : Panjang awal (L 1 ) dan pertambahan panjang (ΔL) a) Panjang awal (L 1 ) Rumus pertambahan panjang : ΔL = L 1 ΔT Rumus panjang akhir : L 2 = L 1 + ΔL L 2 = L 1 + L 1 ΔT L 2 = L 1 (1 + ΔT) 115 cm = L 1 (1 + ( o C -1 )(50 o C) 115 cm = L 1 ( ) 115 cm = L 1 (1 + 0,15) 115 cm = L 1 (1,15) L 1 = 115 cm / 1,15 L 1 = 100 cm b) Pertambahan panjang (DL) ΔL = L 2 L 1 ΔL = 115 cm 100 cm ΔL = 15 cm 3. Ketika bersuhu 25 o C panjang kaca adalah 50 cm. Setelah dipanaskan, panjang kaca menjadi 50,9 cm. Koefisien muai panjang kaca α = 9 x 10-6 C -1. Suhu akhir kaca adalah...

5 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Panjang awal (L 1 ) = 50 cm Panjang akhir (L 2 ) = 50,09 cm Pertambahan panjang (ΔL) = 50,2 cm 50 cm = 0,09 cm Koefisien muai panjang kaca (α) = 9 x 10-6 o C -1 Suhu awal (T 1 ) = 25 o C Ditanya : Suhu akhir kaca (T 2 ) ΔL = L 1 ΔT ΔL = L 1 (T 2 - T 1 ) 0,09 cm = (9 x 10-6 o C)(50 cm)(t 2 25 o C) 0,09 = (45 x 10-5 )(T 2-25) 0,09 / (45 x 10-5 ) = T ,002 x 10 5 = T x 10 2 = T = T 2 25 T 2 = T 2 = 225 o C Suhu akhir kaca adalah 225 o C. 4. Logam dengan panjang awal 1 meter bertambah panjang menjadi 1,02 m setelah mengalami perubahan suhu sebesar 50 Kelvin. Tentukan koefisien muai panjang logam! Panjang awal (L 1 ) = 1 meter Panjang akhir (L 2 ) = 1,02 meter Perubahan panjang (ΔL) = L 2 L 1 = 1,02 meter - 1 meter = 0,02 meter Perubahan suhu (ΔT) = 50 Kelvin = 50 o C Ditanya : Koefisien muai panjang logam ΔL = L 1 ΔT 0,02 meter = (1 meter)(50 o C) 0,02 = a (50 o C) = 0,02 / 50 o C = 0,0004 o C -1 = 4 x 10-4 o C -1 Contoh soal pemuaian luas 1. Selembar baja pada suhu 20 o C memiliki panjang 50 cm dan lebar 30 cm. Jika koefisien muai panjang baja 10-5 o C -1 maka pertambahan luas dan luas total pada suhu 60 o C adalah... Suhu awal (T 1 ) = 20 o C Suhu akhir (T 2 ) = 60 o C Perubahan suhu (ΔT) = 60 o C 20 o C = 40 o C Luas awal (A 1 ) = Panjang x lebar = 50 cm x 30 cm = 1500 cm 2 Koefisien muai panjang baja ( ) = 10-5 o C -1 Koefisien muai luas baja ( ) = 2 = 2 x 10-5 o C -1 Ditanya : Pertambahan luas (ΔA) Pertambahan luas (DA) : ΔA = A 1 Δ T ΔA = (2 x 10-5 o C -1 )(1500 cm 2 )(40 o C) ΔA = (80 x 10-5 )(1500 cm 2 )

6 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X ΔA = x 10-5 cm 2 ΔA = 1,2 x 10 5 x 10-5 cm 2 ΔA = 1,2 cm 2 Luas total (A 2 ) : A 2 = A 1 + ΔA A 2 = 1500 cm 2 + 1,2 cm 2 A 2 = 1501,2 cm 2 2. Plat aluminium dengan koefisien muai panjang 24 x 10-6 / o C mempunyai luas 40 cm 2 pada suhu 30 o C. Tentukan suhu akhir apabila luas plat aluminium bertambah menjadi 40,2 cm 2. Suhu awal (T 1 ) = 30 o C Koefisien muai panjang aluminium ( ) = 24 x 10-6 o C -1 Koefisien muai luas aluminium ( ) = 2 = 2 x 24 x 10-6 o C -1 = 48 x 10-6 o C -1 Luas awal (A 1 ) = 40 cm 2 Luas akhir (A 2 ) = 40,2 cm 2 Perubahan luas (ΔA) = 40,2 cm 2 40 cm 2 = 0,2 cm 2 Ditanya : Tentukan suhu akhir (T 2 ) Rumus perubahan luas (ΔA) : A = A 1 T Suhu akhir (T 2 ) : A = A 1 (T 2 - T 1 ) 0,2 cm 2 = (48 x 10-6 o C -1 )(40 cm 2 )(T 2-30 o C) 0,2 = (1920 x 10-6 )(T 2-30) 0,2 = (1,920 x 10-3 )(T 2-30) 0,2 = (2 x 10-3 )(T 2 30) 0,2 / (2 x 10-3 ) = T ,1 x 10 3 = T x 10 2 = T = T = T 2 T 2 = 130 Suhu akhir = 130 o C 3. Suatu benda berbentuk lingkaran pada suhu 20 o C mempunyai jari-jari 20 cm. Jika pada suhu 100 o C jari-jarinya bertambah menjadi 20,5 cm maka koefisien muai panjang benda tersebut adalah... Suhu awal (T 1 ) = 30 o C Suhu akhir (T 2 ) = 100 o C Perubahan suhu ( T) = 100 o C 30 o C = 70 o C Jari-jari awal (r 1 ) = 20 cm Jari-jari akhir (r 2 ) = 20,5 cm Ditanya : Koefisien muai luas benda (b) Luas awal lingkaran (A 1 ) = p r 1 2 = (3,14)(20 cm) 2 = (3,14)(400 cm 2 ) = 1256 cm 2 Luas akhir lingkaran (A 2 ) = p r 2 2 = (3,14)(20,5 cm) 2 = (3,14)(420,25 cm 2 ) = 1319,585 cm 2 Pertambahan luas lingkaran ( A) = 1319,585 cm cm 2 = 63,585 cm 2 Rumus perubahan luas ( A) : A = A 1 T

7 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Koefisien muai luas : A = A 1 T 63,585 cm 2 = (1256 cm 2 )(70 o C) 63,585 = (87920 o C) = 63,585 / o C = 0,00072 / o C = 7,2 x 10-4 / o C = 7,2 x 10-4 o C -1 Koefisien muai panjang ( ) : = 2 = / 2 = (7,2 x 10-4 ) / 2 = 3,6 x 10-4 o C -1 Contoh soal pemuaian volume 1. Bola pejal terbuat dari aluminium dengan koefisien muai panjang 24 x 10-6 o C -1. Jika pada suhu 30 o C volume bola adalah 30 cm 3 maka agar volume bola itu bertambah menjadi 30,5 cm 3, bola tersebut harus dipanaskan hingga mencapai suhu... o C Koefisien muai panjang ( ) = 24 x 10-6 o C -1 Koefisien muai volume ( ) = 3 = 3 x 24 x 10-6 o C -1 = 72 x 10-6 o C -1 Suhu awal (T 1 ) = 30 o C Volume awal (V 1 ) = 30 cm 3 Volume akhir (V 2 ) = 30,5 cm 3 Perubahan volume (V) = 30,5 cm 3 30 cm 3 = 0,5 cm 3 Ditanya : Suhu akhir (T 2 ) ΔV = g (V 1 )(ΔT) ΔV = g (V 1 )(T 2 - T 1 ) 0,5 cm 3 = (72 x 10-6 o C -1 )(30 cm 3 )(T 2-30 o C) 0,5 = (2160 x 10-6 )(T 2-30) 0,5 = (2,160 x 10-3 )(T 2-30) 0,5 = (2,160 x 10-3 )(T 2-30) 0,5 / (2,160 x 10-3 ) = T ,23 x 10 3 = T ,23 x 1000 = T = T = T 2 T 2 = 260 o C 2. Bola berongga terbuat dari kaca mempunyai koefisien muai panjang 9 x 10-6 o C -1. Pada suhu 20 o C diameter dalam bola adalah 2,2 cm. Apabila diameter dalam bola bertambah menjadi 2,8 maka suhu akhir adalah... Koefisien muai panjang (a) = 9 x 10-6 o C -1 Koefisien muai volume (g ) = 3 a = 3 x 9 x 10-6 o C -1 = 27 x 10-6 o C -1 Suhu awal (T 1 ) = 20 o C Diameter awal (D 1 ) = 2,2 cm Diameter akhir (D 2 ) = 2,8 cm Jari-jari awal (r 1 ) = D 1 / 2 = 2,2 cm 3 / 2 = 1,1 cm 3 Jari-jari akhir (r 2 ) = D 2 / 2 = 2,8 cm 3 / 2 = 1,4 cm 3 Volume awal (V 1 ) = 4/3 p r 1 3 = (4/3)(3,14)(1,1 cm) 3 = (4/3)(3,14)(1,331 cm 3 ) = 5,57 cm 3

8 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Volume akhir (V 2 ) = 4/3 p r 2 3 = (4/3)(3,14)(1,4 cm) 3 = (4/3)(3,14)(2,744 cm 3 ) = 11,48 cm 3 Perubahan volume (ΔV) = 11,48 cm 3-5,57 cm 3 = 5,91 cm 3 Ditanya : Suhu akhir (T 2 ) ΔV = g (V 1 )(ΔT) 5,91 cm 3 = (27 x 10-6 o C -1 )(5,57 cm 3 )(T 2-20 o C) 5,91 = (150,39 x 10-6 )(T 2-20) 5,91 / 150,39 x 10-6 = T ,039 x 10 6 = T x 10 3 = T = T = T 2 T 2 = o C Contoh soal kalor 1. Timah bermassa 2 kilogram mempunyai kalor jenis 1400 J.kg -1 o C -1. Banyaknya kalor yang diserap timah untuk menaikkan suhunya dari 50 o C sampai 100 o C adalah... Massa (m) = 2 kg Kalor jenis timah (c) = 1400 J.kg -1 C -1 Perubahan suhu (ΔT) = 100 o C 50 o C = 50 o C Ditanya : Kalor (Q) yang diserap timah Rumus kalor : Q = m c ΔT Keterangan : Q = kalor, m = massa, c = kalor jenis, ΔT = perubahan suhu Kalor yang diserap timah : Q = (2 kg)(1400 J.kg -1 C -1 )(50 o C) Q = (100)(1400) Q = Joule Q = 1,4 x 10 5 Joule 2. Tembaga dengan kalor jenis 0,1 kal.gr -1 o C -1 mengalami perubahan suhu 40 o C. Apabila kalor yang diserap tembaga selama suhunya berubah adalah 200 kalori, maka massa tembaga tersebut adalah... Kalor jenis tembaga (c) = 0,1 kal.gr -1 o C -1 Perubahan suhu (ΔT) = 40 o C Kalor (Q) = 200 kalori Ditanya : Massa (m) tembaga Q = m c ΔT 200 kal = (m)(0,1 kal.gr -1 o C -1 )(40 o C) 200 = (m)(0,1 gr -1 )(40) 200 = (m)(1 gr -1 )(4) 200 = (m)(4 gr -1 ) m = 200 / 4 gr -1 m = 50 gr Massa tembaga adalah 50 gram. 3. Air bermassa 20 gram dengan kalor jenis 1 kal g -1 o C -1 pada mulanya bersuhu 30 o C. Tentukan suhu akhir air jika banyaknya kalor yang diserap air adalah 300 kalori!

9 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Massa (m) = 20 gr Suhu awal (T 1 ) = 30 o C Kalor jenis air (c) = 1 kal gr -1 o C -1 Kalor (Q) = 300 kal Ditanya : Suhu akhir air Q = m c ΔT 300 kal = (20 gr)(1 kal gr -1 o C -1 )(ΔT) 300 = (20)(1)(ΔT) 300 = 20 (ΔT) ΔT = 300 / 20 ΔT = 15 Perubahan suhu adalah 15 o C. Suhu akhir air = 15 o C + 30 o C = 45 o C. Contoh soal tara kalor mekanik 1. 2 kkal (kilokalori) =... kalori? 1 kkal = 1000 kalori 2 kkal = 2 (1000 kalori) = 2000 kalori 2. 4 Kalori =... kalori? 1 Kalori (huruf K besar) = 1 kkal = 1000 kalori 4 Kalori = 4 (1000 kalori) = 4000 kalori kalori =... Joule? 1 kalori = 4,186 Joule 10 kalori = 10 (4,186 Joule) = 41,86 Joule 4. 5 kkal =... Joule? 1 kkal = 1000 kalori = 4186 Joule 5 kkal = 5 (4186 Joule) = Joule Joule =... kkal? 4186 Joule = 1 kkal 8372 Joule = 8372 / 4186 = 2 kkal 2000 Joule = 2000 / 4186 = 0,4777 kkal Contoh soal kalor jenis dan kapasitas kalor 1. Manakah yang lebih cepat panas jika dijemur bersamaan pada terik matahari, aluminium atau tembaga? Kalor jenis aluminium = 900 J/kg o C dan kalor jenis tembaga = 390 J/kg o C. Semakin besar kalor jenis benda, semakin lama panas benda tersebut, sebaliknya semakin kecil kalor jenis benda, semakin cepat panas benda tersebut. Kalor jenis tembaga lebih kecil dari kalor jenis aluminium karenanya tembaga lebih cepat panas. 2. Suatu benda bermassa 2 kg menyerap kalor sebanyak 100 kalori ketika suhunya berubah dari 20 o C hingga 70 o C. Kalor jenis benda tersebut adalah...

10 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Massa (m) = 2 kg = 2000 gr Kalor (Q) = 100 kal Perubahan suhu (ΔT) = 70 o C 20 o C = 50 o C Ditanya : Kalor jenis benda (c) c = Q / m ΔT c = 100 kal / (2000 gr)(50 o C) c = 100 kal / gr o C c = 10 2 kal / 10 5 gr o C c = (10 2 kal)(10-5 gr -1 o C -1 ) c = 10-3 kal gr -1 o C -1 c = 10-3 kal/gr o C Kalor jenis benda tersebut adalah 10-3 kal/gr o C 3. Kalor jenis air adalah 4180 J/kg C o. Kapasitas kalor 2 kg air adalah... Kalor jenis air (c) = 4180 J/kg C o Massa (m) = 2 kg Ditanya : Kapasitas kalor (C) C = m c C = (2 kg)(4180 J/kg C o ) C = (2)(4180 J/C o ) C = 8360 J/C o 4. Kalor jenis aluminium adalah 900 J/kg C o. Kapasitas kalor 2 gram aluminium adalah... Kalor jenis aluminium (c) = 900 J/kg C o = 9 x 10 2 J/kg C o Massa (m) = 2 gram = 2/1000 kg = 2/10 3 kg = 2 x 10-3 kg Ditanya : Kapasitas kalor (C) C = m c C = (2 x 10-3 kg)(9 x 10 2 J/kg C o ) C = 18 x 10-3 x 10 2 J/C o C = 18 x 10-1 J/C o C = 1,8 J/C o Contoh soal kalor laten, kalor lebur, kalor uap 1. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram emas dari padat menjadi cair adalah... Kalor lebur emas = 64,5 x 10 3 J/kg Massa emas (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg Kalor lebur emas (L F ) = 64,5 x 10 3 J/kg Ditanya : Kalor (Q) yang diserap emas Q = m L F Q = (1 x 10-3 kg)(64,5 x 10 3 J/kg) Q = 64,5 Joule 2. Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat adalah... Kalor lebur raksa = 11,8 x 10 3 J/kg

11 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Massa raksa (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg Kalor lebur raksa (L F ) = 11,8 x 10 3 J/kg Ditanya : Kalor (Q) yang dilepaskan raksa Q = m L F Q = (1 x 10-3 kg)(11,8 x 10 3 J/kg) Q = 11,8 Joule 3. Kalor yang diserap untuk menguapkan 1 kg air adalah... Kalor uap air = 2256 x 10 3 J/kg Massa air (m) = 1 kg Kalor uap air (L V ) = 2256 x 10 3 J/kg Ditanya : Kalor (Q) yang diserap air Q = m L V Q = (1 kg)(2256 x 10 3 J/kg) Q = 2256 x 10 3 Joule 4. Kalor yang dilepaskan untuk mencairkan 1 gram gas nitrogen adalah... Kalor uap nitrogen = 200 x 10 3 J/kg Massa air (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg Kalor uap nitrogen (L V ) = 200 x 10 3 J/kg Ditanya : Kalor (Q) yang dilepaskan gas nitrogen Q = m L V Q = (1 x 10-3 kg)(200 x 10 3 J/kg) Q = 200 Joule Contoh soal perpindahan kalor secara konveksi 1. Jelaskan menggunakan contoh, pengertian perpindahan kalor secara konveksi? Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan benda. Misalnya tinjau air dalam wadah aluminium dipanaskan menggunakan kompor. Pada mulanya kalor berpindah secara konduksi dan radiasi dari api ke wadah aluminium, setelah itu kalor berpindah secara konduksi dari wadah aluminium ke air. Perpindahan kalor secara konveksi dimulai ketika air yang berada dekat dengan wadah aluminium menerima tambahan kalor sehingga suhunya bertambah lalu memuai. Karena memuai maka kerapatan (massa jenis) berkurang sehingga air ini mengapung ke permukaan. Posisi air ini digantikan oleh air yang suhunya lebih rendah dan kerapatannya lebih besar. Proses ini berlangsung terus menerus sehingga timbul aliran konveksi air dalam wadah tersebut. Proses terhenti setelah semua air mencapai suhu sama atau ketika air mendidih. Contoh lain adalah terjadinya angin. Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak agar kalor bisa berpindah dari bagian udara bersuhu tinggi ke bagian udara bersuhu rendah. 2. Mungkinkah perpindahan kalor secara konveksi terjadi antara atom/molekul zat padat? Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan materi, misalnya perpindahan udara dan perpindahan air laut. Udara yang berpindah disebut angin. Ketika udara berpindah, kalor juga berpindah bersama udara tersebut. Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir, yang disebut sebagai fluida. Zat yang dapat mengalir adalah zat cair dan zat gas, sedangkan zat padat tidak dapat mengalir. 3. Perpindahan kalor secara konveksi bisa terjadi secara alamiah dan buatan. Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh!

12 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi secara alamiah adalah proses terjadinya angin (misalnya angin darat dan angin laut), proses terjadinya air panas, asap api yang selalu bergerak ke atas, dll. Contoh perpindahan kalor secara konveksi hasil buatan manusia adalah perpindahan asap melalui cerobong, perpindahan air dalam alat penyedia air panas, alat peniup rambut, dll. Contoh soal perpindahan kalor secara konduksi 1. Jelaskan menggunakan contoh, pengertian perpindahan kalor secara konduksi? Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor yang terjadi melalui tumbukan antara atom/molekul penyusun benda. Misalnya tinjau sebatang besi yang dipanaskan. Salah satu ujung besi disentuhkan ke api dan ujung lainnya dipegang. Walaupun ujung besi yang dipegang tidak bersentuhan dengan api tetapi karena kalor/panas berpindah melalui batang besi maka ujung besi yang dipegang terasa panas. Bagaimana cara kalor berpindah dari satu satu ujung besi ke ujung besi lainnya? Ujung besi yang dipanaskan mendapat tambahan kalor. Kalor adalah energi yang secara alamiah berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Adanya tambahan energi menyebabkan atom/molekul penyusun besi bergetar semakin jauh dari posisi setimbangnya. Ketika bergetar semakin jauh, atom/molekul tersebut menumbuk atom/molekul di sebelahnya sehingga atom/molekul yang ditumbuk bergetar semakin jauh dan mempunyai energi semakin besar. Proses ini berlangsung seterusnya hingga kalor tiba pada ujung besi yang dipegang. 2. Mungkinkah perpindahan kalor secara konduksi terjadi antara atom/molekul zat cair? Cermati contoh berikut ini. Ketika sebatang besi dipanaskan, kalor berpindah dari suatu atom/molekul besi ke atom/molekul besi lainnya sehingga bisa dikatakan perpindahan kalor secara konduksi terjadi antara atom/molekul zat padat. Perpindahan kalor secara konduksi tidak terjadi antara atom/molekul zat cair karena antara atom/molekul zat cair terjadi perpindahan kalor secara konveksi dan demikian juga antara atom/molekul zat gas terjadi perpindahan kalor secara konveksi. 3. Konduktivitas termal bata adalah 0,84 J/m.s.C o dan konduktivitas termal wol adalah 0,040 J/m.s.C o. Manakah yang merupakan konduktor kalor yang lebih baik, bata atau wol? Benda yang memiliki konduktivitas termal besar merupakan penghantar kalor yang baik (konduktor termal yang baik) sedangkan benda yang memiliki konduktivitas termal kecil merupakan penghantar kalor yang buruk (konduktor termal yang buruk). Berdasarkan soal, konduktivitas termal bata lebih besar daripada konduktivitas termal wol sehingga bata merupakan penghantar kalor yang lebih baik dibandingkan wol. 4. Sebatang baja berbentuk silinder pejal mempunyai panjang 1 meter dan luas penampang 0,2 meter kuadrat. Konduktivitas termal baja adalah 40 J/m.s.C o. Jika selisih suhu antara kedua ujung baja adalah 10 o C, tentukan laju perpindahan kalor secara konduksi pada batang baja tersebut! Panjang baja (l) = 1 m Luas penampang baja (A) = 0,2 m 2 Konduktivitas termal baja (k) = 40 J/m.s.C o Perbedaan suhu kedua ujung baja (ΔT) = 10 o C Ditanya : Laju perpindahan kalor secara konduksi (Q/t) Rumus laju perpindahan kalor secara konduksi : Q/t = k A ΔT / l Q/t = (40)(0,2)(10) / 1 Q/t = 80 / 1 Q/t = 80 Joule/sekon Contoh soal perpindahan kalor secara radiasi 1. Jelaskan menggunakan contoh, pengertian perpindahan kalor secara radiasi?

13 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contoh perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor dari matahari ke bumi. Di antara bumi dan matahari terdapat ruang hampa atau hampir hampa sehingga kalor yang datang dari matahari bersuhu lebih tinggi ke bumi bersuhu lebih rendah tidak mungkin melalui perantaraan materi. Cahaya yang datang dari matahari ke bumi termasuk gelombang elektromagnetik, demikian juga dengan beberapa gelombang elektromagnetik lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor berpindah dari matahari ke bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. 2. Mengapa tubuh terasa gerah dan kepanasan ketika menggunakan pakaian berwarna hitam pada siang hari yang terik? Jika demikian, apa warna pakaian yang cocok digunakan pada saat udara sangat sangat panas dan pada saat udara sangat dingin? Setiap warna mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap kalor yang dipancarkan oleh benda lain. Warna hitam menyerap hampir semua kalor yang datang padanya, sedangkan warna putih memantulkan hampir semua kalor yang datang padanya. Tubuh terasa gerah ketika menggunakan pakaian berwarna hitam pada siang hari yang terik karena warna hitam menyerap hampir semua kalor yang datang dari matahari ke tubuh atau dari udara ke tubuh. Benda yang permukaannya berwarna hitam memiliki emisivitas mendekati 1, sedangkan benda yang berwarna putih memiliki emisivitas mendekati 0. Emisivitas bernilai antara 0 sampai 1. Semakin besar emisivitas suatu benda (e mendekati 1), semakin banyak kalor yang dipancarkan atau diserap benda tersebut. Sebaliknya semakin kecil emisivitas suatu benda (e mendekati 0), semakin sedikit kalor yang dipancarkan atau diserap benda tersebut. Pada saat udara sangat panas, pakaian yang digunakan sebaiknya berwarna terang (misalnya putih) dan ketika udara sangat dingin, pakaian yang digunakan sebaiknya berwarna gelap (misalnya hitam). 3. Diketahui jari-jari bumi 149,6 x 10 6 km dan emisivitas bumi 0,95. Perkirakan laju perpindahan kalor secara radiasi dari matahari ke permukaan bumi pada siang hari ketika matahari tepat berada di atas kepala! Jari-jari bumi (r) = 149,6 x 10 6 km = 149,6 x 10 9 meter Luas permukaan bumi (A) = p r 2 = (3,14)(49,6 x 10 9 m) 2 = (3,14)(2460,16 x m 2 ) = 7725 x m 2 Emisivitas bumi = 0,95 Ditanya : Laju radiasi matahari (Q/t) Rumus laju radiasi matahari : Q/t = (1000 W/m 2 ) e A cos θ Keterangan : Q/t = laju radiasi matahari, 1000 W/m 2 = konstanta matahari, e = emisivitas, A = luas permukaan benda, θ = sudut yang terbentuk antara sinar matahari dengan garis normal permukaan bumi. Ketika matahari berada tepat di atas kepala, cahaya matahari tegak lurus dengan permukaan bumi. Ketika tegak lurus permukaan bumi, cahaya matahari membentuk sudut 0 o dengan garis normal yang tegak lurus permukaan bumi. Q/t = (1000 W/m 2 ) e A cos θ Q/t = (1000 W/m 2 )(0,95)(7725 x m 2 )(cos 0 o ) Q/t = (1000 W/m 2 )(0,95)(7725 x m 2 )(1) Q/t = (1000 W/m 2 )(0,95)(7725 x m 2 )(1) Q/t = x Q/t = 7,34 x Joule/sekon Contoh soal asas Black 1. Air panas bermassa 1 kg bersuhu 100 o C dicampur dengan air dingin bermassa 1 kg bersuhu 10 o C dalam sistem tertutup terisolasi. Kalor jenis air 4200 J/kg o C. Tentukan suhu akhir campuran? Massa air panas (m 1 ) = 1 kg Suhu air panas (T 1 ) = 100 o C Massa air dingin (m 2 ) = 1 kg Suhu air dingin (T 2 ) = 10 o C

14 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Ditanya : Suhu akhir campuran (T) Rumus asas Black menyatakan bahwa kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah. Q lepas = Q serap m c ΔT = m c ΔT Kalor jenis (c) air sama sehingga dilenyapkan dari persamaan. m ΔT = m ΔT m 1 (T 1 - T) = m 2 (T - T 2 ) (1)(100 - T) = (1)(T - 10) 100 T = T = T + T 110 = 2T T = 110 / 2 T = 55 Suhu akhir campuran adalah 55 o C. 2. Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.17 Tiga kilogram batang timah hitam dengan kalor jenis 1400 J.kg -1 C -1 bersuhu 80 o C dicelupkan ke dalam 10 kg air dengan kalor jenis 4200 J.kg -1 C -1. Setelah terjadi kesetimbangan termal, suhu akhir campuran 20 o C. Suhu air mula-mula adalah... Massa timah (m 1 ) = 3 kg Kalor jenis timah (c 1 ) = 1400 J.kg -1 C -1 Suhu timah (T 1 ) = 80 o C Massa air (m 2 ) = 10 kg Kalor jenis air (c 2 ) = 4200 J.kg -1 C -1 Suhu kesetimbangan termal (T) = 20 o C Ditanya : Suhu air mula-mula (T 2 ) Q lepas = Q terima Q timah = Q air m 1 c 1 ΔT = m 2 c 2 ΔT (3)(1.400)(80-20) = (10)(4.200)(20-T) (4.200)(60) = (42.000)(20-T) = T T = T = T = / T = 14 Suhu air mula-mula adalah 14 o C. 3. Logam tembaga bersuhu 100 o C dimasukkan ke dalam air yang bermassa 128 gram dan bersuhu 30 o C. Kalor jenis air 1 kal.g -1o C -1 dan kalor jenis tembaga 0,1 kal.g -1o C -1. Jika kesetimbangan termal terjadi pada suhu 36 o C, maka massa logam tersebut adalah... Suhu tembaga (T 1 ) = 100 o C Kalor jenis tembaga (c 1 ) = 0,1 kal.g -1o C -1 Massa air (m 2 ) = 128 gram Suhu air (T 2 ) = 30 o C Kalor jenis air (c 2 ) = 1 kal.g -1o C -1 Suhu kesetimbangan termal (T) = 36 o C Ditanya : Massa tembaga (m 1 ) Asas Black menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan benda bersuhu tinggi = kalor yang diterima benda bersuhu rendah. Q tembaga = Q air

15 Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X m 1 c 1 ΔT = m 2 c 2 ΔT (m 1 )(0,1)(100-36) = (128)(1)(36-30) (m 1 )(0,1)(64) = (128)(1)(6) (m 1 )(6,4) = 768 m 1 = 768 / 6,4 m 1 = 120 Massa tembaga adalah 120 gram. 4. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 55 No.17 Es bermassa M gram bersuhu 0 o C, dimasukkan ke dalam air bermassa 340 gram suhu 20 o C yang ditempatkan pada bejana khusus. Anggap bejana tidak menyerap/melepaskan kalor. Jika L es = 80 kal g -1, c air = 1 kal g -1 o C -1, semua es mencair dan kesetimbangan termal dicapai pada suhu 5 o C, maka massa es (M) adalah... Massa air (m) = 340 gram Suhu es (T es ) = 0 o C Suhu air (T air ) = 20 o C Suhu kesetimbangan termal (T) = 5 o C Kalor lebur es (L es ) = 80 kal g -1 Kalor jenis air (c air ) = 1 kal g -1 o C -1 Ditanya : Massa es (M) Asas Black menyatakan bahwa dalam sistem tertutup terisolasi, kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah. Kalor yang dilepas air (Q lepas) = kalor yang diserap es (Q serap) m air c air (ΔT) = m es L es + m es c air (ΔT) (340)(1)(20-5) = M (80) + M (1)(5-0) (340)(15) = 80M + 5M 5100 = 85M M = 5100/85 M = 60 gram Jawaban yang benar adalah A. Catatan : Jika dinyatakan es bersuhu 0 o maka air masih berwujud padat. Jika dinyatakan air bersuhu 0 o C maka air berwujud cair. Bedakan penggunaan kata es dan air. Karena air masih berwujud padat atau es, maka kalor yang diserap terlebih dahulu digunakan untuk mencairkan semua es menjadi air, karenanya pada ruas kanan persamaan di atas ditambahkan rumus untuk menghitung banyaknya kalor untuk mencairkan es (m es L es ). Setelah semua es mencair menjadi air, kalor tambahan digunakan untuk menaikan suhu es dari 0 o C menjadi 5 o C.

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi Standar Kompetensi 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor 8. Menerapkan konsep fluida 9. Menerapkan hukum Termodinamika 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi 11. Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL

Lebih terperinci

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744 A. Suhu dan Pemuaian B. Kalor dan Perubahan Wujud C. Perpindahan Kalor A. Suhu Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Seperti besaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR A. Pengertian Suhu Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukkan derajat panas atau dinginnya suatu benda. Pengukuran suhu didasarkan pada keadaan fisis zat (

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK TUNTAS 5 Siswa 5 40 TIDAK TUNTAS 6 Siswa 6 40 TIDAK

Lebih terperinci

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila. - - KALOR - - KALOR Definisi Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama

Lebih terperinci

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR Pengertian Sifat Termal Zat. Sifat termal zat ialah bahwa setiap zat yang menerima ataupun melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami : - Perubahan suhu / temperatur

Lebih terperinci

KALOR DAN KALOR REAKSI

KALOR DAN KALOR REAKSI KALOR DAN KALOR REAKSI PENGERTIAN KALOR Kalor Adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Satuan kalor adalah Joule (J)

Lebih terperinci

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.

Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5

Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 Suhu dan kalor NAMA: ARIEF NURRAHMAN KELAS X5 PENGERTIAN KALOR Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda

Lebih terperinci

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.

Lebih terperinci

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor Soal Dan Suhu Dan Kalor 1. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30 C. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/gr C, tentukan suhu akhir logam! :

Lebih terperinci

Termometri dan Kalorimetri

Termometri dan Kalorimetri Termometri dan Kalorimetri 1 Termometri adalah cara penentuan temperatur/suhu Kalorimetri/Kalorimeter cara penentuan jumlah panas Hygrometri/Hygrometer cara penentuan kelembaban udara Suhu adalah ukuran

Lebih terperinci

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.

MARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K. KALOR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat pemenuhan nilai tugas OLEH : MARDIANA 20148300573 LADAYNA TAWALANI M.K. 20148300575 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor

Kalor. B a b 7. A. Pengertian Temperatur B. Pemuaian Zat C. Pengertian Kalor D. Perpindahan. Kalor B a b 7 Kalor Sumber: ma hem-chaos.net Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi dengan cara menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

9/17/ KALOR 1

9/17/ KALOR 1 9. KALOR 1 1 KALOR SEBAGAI TRANSFER ENERGI Satuan kalor adalah kalori (kal) Definisi kalori: Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Satuan yang lebih sering

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan

Lebih terperinci

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada

Lebih terperinci

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi

Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Bab IV Kalor dan Konservasi Energi Sumber : Ilmu Pengetahuan Populer 5 Energi matahari diubah menjadi energi termal kalor - dengan menggunakan kolektor parabolik matahari. Fisika SMA/MA X 105 Peta Konsep

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur

SUHU DAN KALOR M O D U L. Fisika itu mudah dan menyenangkan lho. Peta Konsep. Pengukuran. Kalor. Keseimbangan Suhu. Alat Ukur M O D U L Fisika itu mudah dan menyenangkan lho SUHU DAN KALOR Peta Konsep Keseimbangan Suhu Azas Black Pengukuran Alat Ukur Penentuan Skala Termometer Perubahan Wujud Kalor Kalor Jenis Kapasitas Kalor

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C. 1 BAB SUHU DAN KALOR Contoh 7.1 Alkohol etil mendidih pada 78,5 0 C dan membeku pada -117 0 C pada tekanan 1 atm. Nyatakan kedua suhu ini dalam (a) Kelvin, (b) Fahrenheit. a. Sesuai dengan persamaan (7.1)

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur

SUHU DAN KALOR. = skala fahrenheit. 1 skala Celcius = skala Reamur. = skala Reamur SUHU DAN KALOR 1. Definisi Suhu Suhu merupakan derajat/tingkatan panas atau dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran skalar denagn satuan pokoknya kelvin (K). Alat utnuk mengukur suhu adalah termometer.termometer

Lebih terperinci

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l

Secara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l SUHU DAN KALOR A. Perpindahan Kalor Kalor juga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Proses inilah yang disebut perpindahan kalor/ panas/ energi. Ada tiga jenis perpindahan kalor, yaitu:

Lebih terperinci

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal No No Induk Jenis Kelamin Skor Ketuntasan > 75 1 8710 P 91 Tuntas 2 8712 L 83 Tuntas 3 8716 L 68 Tidak Tuntas 4 8720 P 59 Tidak Tuntas 5 8721

Lebih terperinci

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR

BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6 1. Sebuah kamar bersuhu 30 Suhu kamar tersebut jika dinyatakan dalam skala derajat Fahrenheit adalah... 54F 86F 99,5F 303F http://latex.codecogs.com/gif.latex?^{0}f=\leftspace;(space;\frac{9}{5}.30space;\rightspace;)+32=54+32=86^{0}f

Lebih terperinci

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer 1 BAB SUHU DAN KALOR 7.1 Suhu dan Termometer Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA

BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB VII K A L O R dan PERPINDAHANNYA Kamu tentu sudah menyadari bahwa sumber panas yang uatama di dunia ini adalah matahari. Energi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K3 Revisi Antiremed Kelas Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK3ARFIS0PAS Version: 206- halaman 0. Perhatikan gambar! 5kg F Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang?

Lebih terperinci

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang

Kalor dan Suhu. Sumber:Pembakaran dan Peleburan, Mandira Jaya Abadi Semarang Bab VI Tujuan Pembelajaran Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sumber:Pembakaran dan Peleburan,

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 10 Fisika UAS - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-05 halaman 1 01. Perhatikan gambar. Panjang kawat bawah dua kali panjang kawat atas, dan keduanya terbuat dari

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor

Lebih terperinci

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

SUHU DAN KALOR. STANDART KOMPETENSI Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id SUHU

Lebih terperinci

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI POKOK 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memformulasikan konsep kalor jenis dan kapasitas kalor. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar HIDROSTATIS 05. EBTANAS-02-09 Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar Gunung es 01. EBTANAS-93-05 Di dalam tabung gelas terdapat minyak setinggi 20 cm. Dengan mengabaikan tekanan udara luar,

Lebih terperinci

Fisika Dasar 13:11:24

Fisika Dasar 13:11:24 13:11:24 Coba anda gosok-gosok tangan anda, apa yang anda rasakan? 13:11:24 Apakah tangan anda menghangat? Kenapa bisa terjadi seperti itu? Mempelajari pengaruhdarikerja, aliranpanas, dan energi di dalam

Lebih terperinci

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x

C. H = K x L x atau H = K x L x. E. H = Q x A x atau H = Q x A x 1. Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian. Misalnya, sebuah benda yang memiliki panjang L 0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar

Lebih terperinci

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C. LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS BAB 1 ELASTISITAS A. Soal Konsep 1. Sifat benda yan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan merupakan penjelasan dari...

Lebih terperinci

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi

pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi Standar kompetensi : memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi dasar : Mendiskripsikan peran dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya

Lebih terperinci

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu KALOR Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

Suhu dan Kalor / Fisika Kelas XI SMKN 3 Singaraja 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul siswa tentang Suhu dan Kalor ini terdiri atas 4 bagian proses pembelajaran yang meliputi 4 kompetensi dasar, yaitu: 1. Memahami konsep suhu dan kalor, yang terdiri

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s) SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit A. SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping.

Lebih terperinci

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar

Fluida Dan Kalor. ρ = massa jenis zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi P t = tekanan total P o = tekanan udara luar Fluida Dan Kalor Fluida Statis Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. TEKANAN HIDROSTATIS

Lebih terperinci

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? SUHU DAN PERUBAHAN A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda? Kalian tentunya pernah mandi menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut kita mencampur air dingin dengan air panas.

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 15) Temperatur Skala Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor dan Energi Internal Kalor Jenis Transfer Kalor Termodinamika Temperatur? Sifat Termometrik?

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika Suhu dan Pemuaian - Soal Doc. Name: RK13AR11FIS0501 Version: 2016-11 halaman 1 01. Dua ratus Kelvin ekivalen dengan suhu sebesar (A) -73 C (B) 73 C (C) -32 C (D) 373

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L KALOR Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Beberapa pengertian

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor untuk kegiatan PELATIHAN

Lebih terperinci

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan KALOR A. Pengertian Kalor Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda

Lebih terperinci

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor

Kata. Kunci. E ureka. A Suhu dan Kalor Kata Kunci Suhu Kalor Asas Black Kalor Jenis Konduksi Konveksi Radiasi Di bab ini, kita akan mempelajari keterkaitan antara suhu dengan kalor serta pengaruhnya terhadap wujud benda. Dengan melakukan pengamatan

Lebih terperinci

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor. 59 60 system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitati pertukaran kalor. KALOR. Energi termal, atau energi dalam, U, mengacu pada energi total semua molekul pada

Lebih terperinci

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! KALOR Kelas 7 SMP Nama : NIS : PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu disebut... a. Kalorimeter b. Kalor c. Kalori

Lebih terperinci

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: BAB 6 KALOR Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL Bagian I

FISIKA TERMAL Bagian I FISIKA TERMAL Bagian I Temperatur Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur adalah termometer.

Lebih terperinci

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN

- - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian Tujuh2wujud Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program Keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 A. Pengertian Suhu Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model POE (Prediction, Observation and Explanation) 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Model POE Saat ini banyak dikembangkan model pembelajaran, salah satu model yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR

Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor SUHU DAN KALOR SUHU DAN KALOR 6 Magic com memiliki elemen pemanas yang mengubah energi listrik menjadi kalor. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Magic com, seperti tampak pada gambar di atas, memanfaatkan kalor untuk menjaga

Lebih terperinci

MATERI SUHU DAN KALOR

MATERI SUHU DAN KALOR MATERI SUHU DAN KALOR A. SUHU 1. Pengertian Suhu Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda,

Lebih terperinci

Penggunaan Matematika

Penggunaan Matematika Penggunaan Matematika Jika dalam bentuk lambang: Pertambahan panjang merupakan panjang akhir dikurangi panjang mula-mula (L t L o ). Maka, panjang benda setelah pemuaian dapat ditentukan, yakni Contoh

Lebih terperinci

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. 1. Suhu dan Termometer Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda. besaran pokok satuan SI Kelvin (K) skala Kelvin tidak dikalibrasi

Lebih terperinci

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam II. DASAR TEORI III. Kalor itu sendiri sering kita identikkan dengan panas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2) 1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar

Lebih terperinci

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? Antiremed Fisika Persiapan UAS 1 Fisika Kelas 7 Doc. Name: AR07FIS01UAS Version: 2015-04 halaman 1 01. Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini? (A) 20 ml (B) 40 ml (C) 40 ml (D)

Lebih terperinci

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto MENU HARI INI TEMPERATUR KALOR DAN ENERGI DALAM PERUBAHAN FASE Temperatur adalah sifat fisik dari materi yang secara kuantitatif menyatakan tingkat panas atau dingin. Alat

Lebih terperinci

PENGANTAR PINDAH PANAS

PENGANTAR PINDAH PANAS 1 PENGANTAR PINDAH PANAS Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, September 2009 Pindah Panas Konduksi (Hantaran)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL A. TUJUAN 1. Mengukur konduktivitas termal pada isolator plastisin B. ALAT DAN BAHAN Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dapat diperhatikan pada gambar 1.

Lebih terperinci

KALORIMETRI A. Pendahuluan

KALORIMETRI A. Pendahuluan KALORIMETRI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kalorimetri adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang menghitung energi panas atau kalor. Dalam praktikum kalorimetri media cair yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para filosofis di awal abad masehi yang mengemukakan bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Tinjauan Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian, sikapsikap, aperesiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s)

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s) E. 8 m/s 2 Jawab: A SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA SOAL PILIHAN GANDA 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping. Selama sepuluh detik pertama mobil menempuh jarak:

Lebih terperinci

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2

TEMPERATUR MAKALAH FISIKA DASAR 2 TEMPERATUR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH FISIKA DASAR 2 Tugas Matakuliah Fisika Dasar 2 pada Program Strata1 ( S1) KUAT 20148300571 MUHAMMAD HENDRA 20148300572 Jurusan Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat : Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : a.perubahan suhu benda b. perubahan wujud benda Menyelidiki: a. faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-07 halaman 1 01. Seseorang berdiri di depan cermin datar sehingga ia dapat melihat keseluruhan bayangannya. Jika cermin

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN SEMESTER

LATIHAN ULANGAN SEMESTER LATIHAN ULANGAN SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Besaran pokok beserta Satuan Internasional yang benar adalah. a. massa ons b. panjang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi SYARIFAH RAISA 1006103030009 Reguler A Tugas Evaluasi PENGETAHUAN (C1) Pengetahuan adalah aspek yang paling dasar dalam taksonomi Bloom. Sering kali disebut juga aspek ingatan (recall). Contoh soal yang

Lebih terperinci

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

12/3/2013 FISIKA THERMAL I FISIKA THERMAL I 1 Temperature Our senses, however, are unreliable and often mislead us Jika keduanya sama-sama diambil dari freezer, apakah suhu keduanya sama? Mengapa metal ice tray terasa lebih dingin?

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS 2.1 Konsep Dasar Perpindahan Panas Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya beda temperatur antara dua bagian benda. Panas akan mengalir dari

Lebih terperinci

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR

BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR BAHAN AJAR SUHU DAN KALOR SAMSINUR SUHU DAN KALOR A. SUHU suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sedangkan kalor adalah satu bentuk energy (energy panas

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya.

Lebih terperinci

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 5) Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Hukum Ke Nol Termodinamika Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C,

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Energi surya merupakan energi yang didapat dengan mengkonversi energi radiasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Energi surya merupakan energi yang didapat dengan mengkonversi energi radiasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Energi Surya Energi surya merupakan energi yang didapat dengan mengkonversi energi radiasi panas surya (Matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain.

Lebih terperinci

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

TEMPERATUR. dihubungkan oleh 49 50 o F. Temperatur pada skala Fahrenheit dan Celcius TEMPERATUR 1. Teori atom zat mendalilkan bahwa semua zat terdiri dari kesatuan kecil yang disebut atom, yang biasanya berdiameter 10-10 m.. Massa

Lebih terperinci