PEGAS (SPRINGS) 1. Definisi 2. Jenis-jenis Pegas
|
|
|
- Ivan Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEAS (SPRINS) 1. Defiisi Pegas merupaka eleme mesi yag berfugsi utuk memberika gaya, meluakka tumbuka, meyerap/meyimpa eergi, meguragi/ meambah getara. Pegas dalam kehidupa sehari-hari mempuyai fugsi sebagai peluak tumbuka atau kejuta seperti pada pegas kedaraa, sebagai peyimpa eergi seperti pada jam, utuk pegukur seperti pada timbaga, sebagai peegag atau pejepit, sebagai pembagi rata tekaa, da lai-lai. Pegas berfugsi juga utuk meghilagka getara yag ditimbulka oleh pukula jala pada roda.. Jeis-jeis Pegas Berdasarka beba yag diterimaya: pegas tarik, pegas teka da pegas putir. Meurut betukya: - Pegas Ulir (Helical sprigs) - Pegas Cici - Pegas Volut (Volute sprigs) - Pegas Batag Putir - Pegas Dau (Leaf sprigs) - Pegas Spiral/jam - Pegas Pirig
2 PEAS (SPRINS) a) Pegas teka. (f) Pegas dau b) Pegas tarik. (g) Pegas pirig (parallel, seri) c) Pegas putir. (g) Pegas cici. d) Pegas volut. (h) Pegas batag putir.
3 . Pegas Ulir (pegas koil) PEAS (SPRINS) Pada saat pemegasa, batag pegas koil meerima beba putir da legkug Sifat-sifat: - Lagkah pemegasa pajag - Tidak dapat meredam getara sediri - Tidak dapat meerima gaya horisotal (perlu legalega) - Eergi beba yag diabsorsi lebih besar dari pada pegas dau - Dapat dibuat pegas lembut
4 PEAS (SPRINS) a. Perecaaa pegas Ulir Beberapa hal yag harus diperhatika dalam perecaaa pegas ulir: - Besarya leduta/defleksi yag diijika - Besarya eergi yag aka diserap - Apakah kekerasa pegas aka dibuat tetap atau bertambah dega membesarya beba. - Berapa besar ruaga yag dapat disediaka - bagaimaa corak beba; berat, sedag atau riga. Dega kejuta atau tapa kejuta. - Ligkuga kerjaya; korosif, temperatur tiggi dll. δ
5 a. Perecaaa pegas Ulir PEAS (SPRINS) 1. Solid legth/pajag kerapata pegas(l S ): L S.d dimaa jumlah lilita. d diameter kawat.. ree legth/pajag kebebasa pegas (L ). ree legth solid legth + tekaa max + keloggara diatara lilita. L.d + δ max + ( - 1) x 0,1. Idek Pegas (C): C D/d dimaa; D diameter rata-rata lilita. d diameter kawat.. Sprig rate (kostata pegas) (k): k /δ dimaa; beba. δ defleksi pegas. 5. Pitch (p): ree legth p L LS atau: p + ' 1 d '
6 Tabel 1, Material utuk Pegas Ulir PEAS (SPRINS) Material Allowable shear stress, kg/cm Severe service Average service Light Service Modulus of Rigidyty, () kg/cm Modulus of Elasticity, (E) kg/cm 1. Carbo steel (a) Up to.15 mm dia.,00 5,50 6,510 (b).15 to.65 mm,850,80 5,950 (c).65 to 8.00 mm,60,00 5,50 (d) 8.00 to 1.5 mm,90,60,550 (e) 1.5 to.5 mm,50,150,90 8 X X 10 6 (f).5 to 8.00 mm,0,800,500. Music wire,90,900 6,10. Oil tempereed wire,60,00 5,50. Hard-draw sprig wire,800,500,75 5. Stailess-steel wire,800,500,75 7 X X Moel Metal 1,960,50,060. X X Phosphor broze 1,960,50,060. X X Brass 1,00 1,750,190.5 X X 10 6
7 b. Bagia Ujug Pegas Ulir PEAS (SPRINS) (a) Plai eds (b) Squared eds (c) roud eds (d) Squared ad groud eds Tabel. The active turs for differet type of ed coectios. Type of eds Total o. of turs ( ) ree legth Solid legth Plai eds p + d ( + 1) d roud eds Squared eds + P p + d d ( + ) d Squared ad groud eds + p + d ( + ) d Dimaa; jumlah lilita aktif, p pitch lilita, d diameter kawat pegas
8 PEAS (SPRINS) c. Pegas dega defleksi yag sebadig dega beba k.δ d Dimaa; beba (kg) k kostata pegas (kg/mm) δ defleksi (leduta) mm - Kekuata pegas ditetuka oleh tegaga putir atau tegaga letur - Kekakua pegas ditetuka oleh modulus elastisitas (E kg/mm ) atau modulus geser ( kg/mm ) Besarya mome putir (T): T D ( ) dimaa D adalah diameter lilita rata-rata. 8D πd Besarya tegaga putir : τ ( ) p dimaa d adalah diameter kawat pegas
9 PEAS (SPRINS) c. Tegaga geser maksimum pada pegas ulir Tegaga maksimum pada permukaa lilita pegas ulir: p p d. d D. 8 K d 8D. K π τ π τ K faktor koreksi Wahl, D/d C adalah ideks pegas, semaki kecil C maka semaki tajam kelegkuga pegas Tegaga geser maksimum: C 1 1 d 8.D. D d 1 d 8.D. A d 8.D. S S S π τ π τ π τ
10 d. aktor koreksi Wahl aktor koreksi Wahl (K): PEAS (SPRINS) K C C 1 K + C 0,615 C Hubuga atara faktor tegaga da idek pegas:
11 PEAS (SPRINS) Tabel. Stadart of Wire auge (SW) umber ad correspodig diameter SW Diameter (mm) SW Diameter (mm) SW Diameter (mm) SW Diameter (mm) 7/0 6/0 5/0 /0 /0 / ,150 0,96 0, ,7 0,
12 PEAS (SPRINS) e. Defleksi da Eergi pada pegas ulir Akibat gaya teka/tarik meyebabka pegas aka memajag atau memedek, hal ii disebut sebagai leduta/letura/defleksi δ Pajag total kawat aktif : l pajag satu lilita x jumlah lilita aktif. π D x θ sudut defleksi kawat akibat torsi T. Sehigga defleksi aksial pegas : δ θ x D. (i) Besarya sudut putir adalah: T τ. p θ J D L θ T.L J. D. π d πd 16.D d. (ii)
13 PEAS (SPRINS) e. Defleksi da Eergi pada pegas ulir Substitusikaθdega persamaa (i) maka: δ 16.D d D 8.D d 8.C d. Kostata pegas (k) : δ 8..C..d.d 8.C. k Eergi yag mampu disimpa pegas : U 1 δ Dimaa; τ p 8D. K π d τ π p d 8K.D Maka: 8.C 8π. τ p.d D π. p.d δ τ d. 8KD d K.d.
14 PEAS (SPRINS) e. Defleksi da Eergi pada pegas ulir Maka besarya eergi pegas: U U 1 π. τp.d x 8K.D τ K τ U p K p Dimaa : xv π. τ p.d. x K.d. π πd. d V volume kawat pegas. pajag kawat x luas peampag pegas. πd x π/.d²
15 PEAS (SPRINS) f. Tegaga da defleksi pegas ulir yag peampagya tidak bulat Tegaga geser maksimum: Defleksi pegas: τ S ( 0.9b) K..D 1.5t + b t b t δ,8..d b t. Jika b t, maka tegaga geser maksimum: τ S K.,..D b Jika b t, maka defleksi pegas: δ 5,66.D.b aktor koreksi Wahl: C 1 K + C 0,615 C D b lebar peampag
16 PEAS (SPRINS) Cotoh-cotoh soal Cotoh 1. Sebuah pegas ulir terdiri dari 1 lilita aktif dega kostate pegas k. Pegas tersebut dipotog mejadi dua bagia dega masig-masig lilita 5 da 7. Tetukalah kostata pegas masig-masig. Peyelesaia : Diketahui bahwa jumlah lilita aktif pegas 1. Kostata pegas /δ k 8D.d δ sehigga d δ 8D Bila, D, da d adalah kosta maka harga adalah sebuah harga yag kosta..d 8D X, Dega pemotoga pegas mejadi dua bagia ₁ 5 da 7 k₁ kostata pegas 5 lilita da k₂ kostata pegas 7 lilita. k₁ X/ 1k/5, k. k₂ 1k/7 1,7k.
17 Cotoh. PEAS (SPRINS) Sebuah pegas ulir dibuat dari kawat berdiameter 6 mm, da garis tegah luar 7,5 cm, mempuyai tegaga geser 500 kg/cm², da modulus geser 8,x10⁵ kg/cm², tetuka beba aksial yag dapat diterima pegas da defleksi pegas dega: 1) Megabaika efek dari legkuga da ) Mempertimbagka efek dari legkuga. Peyelesaia : Diameter kawat d 6 mm 0,6 cm. Diameter luar pegas Do 7,5 cm Diameter rata-rata pegas D Do d 7,5 0,6 6,9 cm. Tegaga geser τ s 500 kg/cm². Modulus geser 8, x 10 ⁵ kg/cm² beba aksial da δ/ defleksi per lilita aktif. 1) Dega megabaika efek dari legkuga (curvature) : Diguaka persamaa: D π d T τ S 16
18 PEAS (SPRINS) π. τ.d S π.500.( 0,6 ) kg 16.D 16.6,9 Dega megguaka hubuga : δ 8D d δ 8D d 8 ( 0,6) ( 6,9 ) 5 8, x10 ) Dega mempertimbagka legkuga : Kita megetahui bahwa idek pegas: C D/d 6,9/0,6 11,5 aktor tegaga dari Wahl: C 1 0,615.11,5 1 0,615 K + K + C C.11,5 11,5 Dega megguaka rumus : K.8D K.8C τ S. π.d 500π 0,6 τ S πd πd 8K.C 8 1,1 11,5 Dega megguaka hubuga : 8D δ 8WD 8.8,. ( 6,9 ) δ d d 0,6 8, x10 ( ) 5 1,08 8, 0,95 cm 1,1 kg cm
19 PEAS (SPRINS) Cotoh. Recaaka sebuah pegas ulir teka utuk beba maksimum 1000 N, defleksi 5 mm dega megguaka idek pegas 5. Tegaga geser maksimum yag diijika 0 N/mm². Modulus geser 8 kn/mm². Peyelesaia: Diketahui bahwa beba maksimum W 1000 N defleksi δ 5 mm. idek pegas C 5. Tegaga geser maksimum pada kawat pegas 0 kg/mm². Modulus geser 8 kn/mm² 8.10³ N/mm² aktor Wahl:.5 1 0,615 K + 1,1.5 5 τ s K.8C K.8.C 1, τ S d πd τ π 0 π S 0 Berdasarka stadar ukura kawat (SW) diguaka SW, dega diameter kawat d 6,01 mm.
20 d 6,01 mm. D 5d 5 X 6,01,005 cm. Jumlah lilita kawat aktif (). PEAS (SPRINS) Dega megguaka persamaa: 8 D 8 C δ.d. δ d d. 8..C Utuk peampag ujug-ujug : Jumlah lilita aktif total Utuk jarak/clearace atar lilita ditetapka sebesar 1 mm, sehigga pajag bebas pegas: solid legth + compressio + clearace betwee adjacet coils..d + δ + ( 1 ) , ( 16 1 ) 0,1 10, 8 mm. ree legth 10,8 Pitch of the coil , mm
21 Cotoh. PEAS (SPRINS) Recaakalah sebuah pegas ulir teka, utuk melayai beba dari 5 kg higga 75 kg. Defleksi akibat pembebaa sebesar 6 mm. Asumsika idek pegas 5. Tegaga geser yag diijika 00 kg/cm². Modulus geser 0,8 x 10⁶ kg/cm². Kosetrasi tegaga diabaika. ambarka serta tujukka ukura-ukuraya, serta gambar detail betuk kedua ujugya. Peyelesaia : Diketahui beba miimum W₁ 5 kg. Beba maksimum W₂ 75 kg. Defleksi aksial utuk beba berkisar 5 kg sampai 75 kg (peyebaraya 50 kg). δ 6 mm 0,6 cm. Idek pegas C 5. Tegaga geser yag diijika Modulus geser 0,8 x 10⁶ kg/cm². 00 kg/cm². Pertama kali dilihat dari beba maksimum yag bekerja 75 kg. Persamaa torsi (mome putir) adalah: T D π 16 5d π 16 d τp 75 d 00 D C 5 d τ s d 0,87 π 00 d 0,91 cm
22 PEAS (SPRINS) Dari stadart pegas SW, diperguaka pegas dega tipe /0 dega diameter 0,990 cm. Maka diameter rata-rata lilita pegas adalah: D 5d 5 x 0,990,75 cm Dega demikia diperoleh diameter luar dari pegas ulir adalah: D o D + d,75 + 0,99 5,69 cm Da diameter dalam dari pegas adalah: D i D d,75 0,99,796 cm Jumlah lilita aktif () adalah: 6.d. 0,6 0,99 0,8 10 δ 9, C Total jumlah lilita sampai dega ujug pegas adalah:
23 PEAS (SPRINS) Dimaa dega diberika beba sebesar 50 kg, pegas terdefleksi 0,6 cm, maka utuk beba maksimum 75 kg defleksiya adalah: 0,6 δmax 75 50, cm Pajag bebas pegas adalah: '.d + δ max 1 0, ,788 15,8 cm ( ' 1) 0,1, + ( 1 1) 0,1 Pitch coil: Pitch ( p) ree ' legth 1 15, , cm
24 PEAS (SPRINS). Pegas Putir (Helical Torsio Sprig) Pegas ulir putir mempuyai betuk ligkara, dibuat dari kawat pegas silider, segi empat atau bujur sagkar. Utuk perhituga kekuata hampir sama dega pegas tarik atau pegas teka, tetapi pada salah satu ujugya diberika gaya utuk memidahka torsi. Tegaga utama yag terjadi pada pegas putir ii adalah tegaga begkok, yag diakibatka oleh beba teka atau tarik. a. Meurut A.M Wahl, besarya tegaga begkok pada pegas putir adalah: σ b.m π.d K Dimaa: M mome begkok X R d diameter kawat pegas K faktor koreksi/tegaga Wahl C K C C 1 C C ideks pegas
25 PEAS (SPRINS). Pegas Putir (Helical Torsio Sprig) b. Sudut defleksi pada pegas putir adalah: M. l M π D 6 MD θ EI π Ed E d 6 c. Defleksi pada pegas putir adalah: Dimaa: L pajag kawat D diameter pegas jumlah lilita πd δ 6MD θ R R Ed d. Jika kawat pegas berbetuk persegi, dega lebar b da tebalya h, maka: σ b 6M h.b K Dimaa; C K C C C 0,8 e. Besarya sudut defleksi pada pegas putir persegi adalah: θ M. l EI E M πd 1 h.b 1 1 M πd 1 πdr E.h.b Ehb
26 PEAS (SPRINS). Pegas Putir (Helical Torsio Sprig) f. Defleksi pada pegas putir persegi adalah: δ θ R 1πDR Ehb R 1πDR Ehb g. Jika kawat pegas berbetuk bujursagkar, dega pajag sisi b, maka: σ b 6M b K Dimaa: C K C C 0,8 C h. Besarya sudut defleksi pada pegas putir bujur sagkar adalah: θ M. l EI M πd 1 E b 1 1 M πd E. b θ 1πDR Eb i. Besarya defleksi pada pegas bujur sagkar adalah: δ θ 1 πdr R Eb R δ 1 πdr Eb
27 PEAS (SPRINS) Cotoh 5. Sebuah pegas putir mempuyai diameter rata-rata 6 cm, dibuat dari kawat silider dega diameter 6 mm. Jika mome putir (torsi) yag diterima oleh pegas adalah 60 kg cm, hitug besarya mome begkok, sudut defleksi da besarya defleksi pada pegas. Ideks pegas adalah 10 da besarya modulus elastisitas E x 106 kg/cm. jumlah lilita kawat pegas adalah 5,5. Peyelesaia: C C K 1, 08 C C K - Tegaga begkok yag terjadi:.m σ b K σ π.d - Sudut defleksi kawat pegas: θ 6MD Ed - Defleksi pegas: b 60 π 0, ,5 θ 10 0,6 6 0,9 1,08 rad 055,8 kg / cm 180 θ 0,9 π o 8 δ 6M.D. θ R R E.d δ , ,6 6 1,7 cm
28 5. Pegas Plat Spiral PEAS (SPRINS) Pegas plat spiral terdiri dari baha tipis, pajag da merupaka material elastis. Pegas ii serig diguaka pada jam da produk yag membutuhka sebagai media utuk meyimpa eergi. B y A
29 5. Pegas Plat Spiral PEAS (SPRINS) - Mome letur pada pegas (jika pada ujug pegas diberika gaya ): M y - Mome letur maksimum aka terjadi pada pegas di B yag berada pada jarak maksimum dari gaya tarik. MB Mmax y y M - Tegaga letur maksimum pada material pegas adalah: σ B M max Z.y b.h 6 1.y b.h 1 M b.h - Sudut defleksi; dega asumsi kedua ujug pegas dijepit, maka besarya sudut defleksi adalah: θ M.L E.I 1M. l E.b.h θ dalam radia.
30 5. Pegas Plat Spiral PEAS (SPRINS) - Defleksi pegas, dapat diselesaika dega persamaa: δ θ y 1M. l.y E.b.h - Eergi pegas; besarya eergi yag tersimpa pada pegas adalah: U ( σ ) b E b.h.l U ( σ ) b E volume pegas Dimaa: beba tarik pada ujug pegas y jarak pusat gravitasi ke titik A l pajag pegas plat b lebar plat pegas h tebal plat pegas Z mome tahaa peampag (modulus permukaa) E modulus elastisitas baha pegas
31 Cotoh 6. PEAS (SPRINS) Sebuah pegas terbuat dari plat lebar 6 mm da tebal 0,5 mm da pajag,5 m. Tegaga maksimum baha pelat 800 Mpa, dega asumsi terjadi pada titik mome letur terbesar da E 00 kn/mm. Hituglah mome letur, jumlah putara pegas da eergi regaga yag tersimpa pada pegas. Peyelesaia: b 6 mm h 0,5 mm l,5 m 500 mm σb 800 Mpa 800 N/mm E 00 kn/mm X 105 N/mm h a) Mome letur pada pegas: σ B 1M b.h M 800 M 5 N. mm 6 ( 0,5 )
32 b) Jumlah putara pegas: PEAS (SPRINS) θ 1M. l E.b.h θ ( 0,5 ) 0 rad Karea satu putara pegas sama dega π radia, maka jumlah putara utuk pegas adalah: U 0 6,7 π ( σ ) b E ( 800) b.h.l U 5 10 putara c) Jumlah Eergi regaga yag tersimpa pada pegas: ( 6 0,5 500) 500 Nmm
33 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) Pegas dau biasaya dibuat dari pelat baja yag memiliki tebal atara ~ 6 mm, susua pegas ii biasaya terdiri dari ~ 10 lembar pelat yag diikat mejadi satu dega megguaka baut atau klem pada bagia tegahya. Pada ujug pelat terpajag dibetuk mata pegas utuk pemasagaya, bagia belakag dari pelat baja palig atas dihubugka dega keragka megguaka ayua yag dapat bergerak bebas saat pajag pegas berubah-ubah karea pegaruh perubaha beba. Pemasaga pegas dau yaitu pegas dau dipasag diatas poros roda belakag da pegas dau dipasag dibawah poros roda belakag. Pada kedaraa berat seperti truk da bus, pegas dau megalami beda tekaa pada saat kosog da berisi muata peuh. Utuk memeuhi beba saat pegagkuta pada kedaraa berat biasaya megguaka pegas gada, yaitu pegas primer da sekuder.
34 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS)
35 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) a. Perhituga Kekuata Pegas Dau Betuk beam adalah dasar dari pegas dau, beam sediri adalah ragkaia baja pajag berbetuk persegi yag kedua ujugya dikaitka. Defleksi dari beba pada ujug katilever dapat diperhitugka, tergatug dari geometris dari katilever da modulus elastisitas baha pegas. Kosep dasar pegas dau (leaf sprigs) adalah batag katilever yag diberi beba lateral pada ujugya da ujug yag lai dijepit, sehigga batag katilever terdefleksi da mempuyai sudut radius curvature. - Besarya mome begkok pada katilever adalah: M L
36 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) - Besarya mome tahaa peampag (sectio modulus) adalah: I 1 1 b h X W b e h 1 6 bh - Tegaga begkok pada pegas adalah: σ b M W b L 1 b h 6 6L bh... (i) - Besarya defleksi pada katilever dega beba di ujug batag adalah: L EI L δ δ δ σ b.l E.h bh E 1 dimaa L E.b.h 6L bh σb... (ii)
37 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) Jika pegas buka suatu katilever, tetapi sebuah balok yag diberika tumpua pada kedua ujugya, dega pajag L da beba yag terletak ditegah-tegah balok
38 PEAS (SPRINS) 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) - Besarya mome begkok dega beba ditegah adalah: M L - Besarya mome tahaa peampag (sectio modulus) adalah: W b 1 6 bh - Tegaga begkok pada pegas adalah: σ b M W b L 1 b h 6 6L bh - Besarya defleksi pada katilever dega beba di ujug batag adalah: 1 ( L ) ( )( L) 1 L δ (pada kasus ii 1 da L 1 L) 8EI 8EI EI
39 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) Pegas (batag katilever) terdiri dari beberapa lembar lapis pelat, dega lebar b da tebal masig-masig pelat h - Tegaga begkok pada pegas adalah: σ b 6L.bh - Besarya defleksi pada katilever adalah: L δ.e.b.h σ b.l Eh Hubuga ii aka memberika tegaga da defleksi pegas dau yag seragam.
40 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) - Tegaga begkok pada pegas triagular adalah: σ b 6L.bh - Besarya defleksi pada katilever adalah: δ L.E.b.h σ b.l Eh Dimaa: jumlah lapisa pelat.
41 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) Jika da diguaka sebagai otasi beba pada sepajag pegas, maka persamaa peyelesaia utuk pegas dau adalah: σ σ 6 L.b.h 6 L.b.h - Tegaga letur maksimum utuk seluruh pajag pegas adalah: 6. L 6.L. σ.b.h.b.h.. + Dimaa: 18. L σ σ σ b.h (. +. ) - Defleksi pegas adalah:. σ L.L 18 L δ δ.e.h.e.h b.h (. +. ) σ σ b.h b.h 18 E.b.h Dimaa; beba total ( + ) beba yag dikeaka pada susua bertigkat beba yag dikeaka pada susua rata N jumlah pelat yag tersusu bertigkat N jumlah pelat yag tersusu rata δ... (. +. ) L 1. L (. +. ) 1 L (. +. )
42 PEAS (SPRINS) 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) b) Kostruksi susua pegas dau pada mobil Pegas dau ) biasaya diberika kelegkuga awal (melegkug), pelat tersebut disatuka dega megguaka bad atau baud, pegguaa bad dapat memberika efek kaku da kuat. Utuk itu harus disamaka tegagaya dega cara: - Ketebala plat pada susua peuh dibuat lebih tipis dari susua bertigkat. - Radius kelegkuga pegas pada susua peuh dibuat lebih besar dari susua bertigkat, kemudia disatuka.
43 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) Yag mejadi pertimbaga dalam aalisa tegaga ii adalah bahwa pada kodisi beba maksimum, tegaga semua plat dau sama. Kemudia pada defleksi total pada susua dau bertigkat aka melebihi defleksi total susua dau merata. - Cara diatas dapat diformulasika sebagai berikut: δ δ + C C δ δ C 6. L.E.b.h. L.E.b.h Dimaa; C adalah selisih
44 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) PEAS (SPRINS) - Karea tegaga dibuat sama, maka: σ σ 6. L.b.h 6. L.b.h atau da - Persamaa diatas jika dimasukka dega persamaa C mejadi: C 6. L.E.b.h. L.E.b.h. L.E.b.h - Beba b yag diperguaka utuk merapatka pegas dau adalah: b. ( + )..
45 PEAS (SPRINS) 6. Pegas Dau (Leaf Sprigs) - Tegaga akhir dari pegas dau adalah: 6. L 6L b.l σb.b.h.b.h.b.h 6..L.b.h.b.h 6..L + ( ( + ) ( + ) b) Pajag pegas dau 6 b L σ.b.h B ( ) + 6..L.b.h pajag efektif Pajag terpedek + pajag tidak 1 pajag efektif Pajag selajutya + pajag tidak 1 pajag efektif Pajag ke 1 ( 1) + pajag 1 Dimaa: Pajag efektif L L 1 l Pajag tidak efektif jarak atar U pegikat l Pajag busur pegas L 1 jumlah total pegas h tebal pegas dau tidak efektif efektif efektif
46 PEAS (SPRINS) Cotoh 6. Pegas dari sebuah truk mempuyai 1 dau, dua diataraya adalah dau yag tersusu secara merata. Pajag busur pegas 1,05 m da pajag tidak efektifya 85 mm. Beba di pusat sebesar 5, kn dega tegaga yag diijika 80 MPA. Tetuka tebal da lebar pegas dau tersebut serta hitug besarya defleksi. Perbadiga tebal total da lebar pegas adalah 1 :. modulus elastisitas baha pegas 10 X 10 N/mm Peyelesaia: 1,, L 1 1,05 m 1050 mm, l 85 mm 5, kn atau,7 kn, σ 80 MPA 80 N/mm E,1 X 10 5 N/mm a) Pajag efektif: L L1 l mm L 8,5 mm b) Rasio dari total kedalama pegas ( x h) da lebar (b) adalah 1 :, maka: 1 h b h b
47 PEAS (SPRINS) c) Dega asumsi bahwa dau pegas awalya tidak mempuyai tegaga, sehigga tegaga maksimum atau tegaga letur utuk pajag peuh dau (σ ) adalah: σ b.h 18. L (. +. ) ,5 80 h h d) Defleksi pegas: 576 h ( 10 + ) 576 h 805, h 805, 9, 10 mm 80 b 10 0 mm δ E.b.h 1 L (. +. ) ( 8,5 ) ( 10 + ) 16,7 mm
BAB V PERENCANAAN PELAT LANTAI
GROUP BAB V PRNCANAAN PLAT LANTA 5. Perecaaa Pelat Latai Perecaaa pelat latai seluruhya megguaka beto bertulag dega mutu beto f c = 0 MPa da baja utuk tulaga megguaka mutu baja fy = 40 MPa. Asumsi perhituga
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
96 BAB I KESIPUAN AN SARAN I1 Kesimpula Berdasarka hasil pegujia, aalisis, da studi kasus utuk megetahui kekuata da desai pelat komposit beto-dek metal diperoleh kesimpula sebagai berikut: 1 Jika meurut
3 PERANCANGAN PELAT LENTUR Pelat letur merupaka salah satu eleme petig dari struktur bagua gedug. Pada umumya bagua gedug tersusu dari pelat latai, balok aak, balok iduk, kolom,da podasi. Idealisasi pelat
DAFTAR NOTASI. = Luas tulangan tarik non pratekan. As' Ast. be = Lebar efektif balok pada penampang T dan L. b = Lebar efektifjoin balok kolom, mm.
DAFT AR NOT ASI vii DAFTAR NOTASI a Ac Ag As As' Ast Av b = Tiggi blok persegi tegaga beto ekivale. = Luas peampag beto. = Luas bruto peampag. = Luas tulaga tarik o prateka. = Luas tulaga teka. = Luas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.
Kata kunci: Critical speed, whirling, rotasi, poros.
Proceedig Semiar Nasioal Tahua Tekik Mesi XIV (SNTTM XIV) Bajarmasi, 7-8 Oktober 015 Aalisa Efek Whirlig pada Poros karea Pegaruh Letak Beba da Massa terhadap Putara Kritis Moch. Solichi 1,a *, Harus Laksaa
PENGARUH JENIS TUMPUAN TERHADAP FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK LENTUR
PENGARUH JENIS TUMPUAN TERHADAP FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK LENTUR Naharuddi 1 1 Staf Pegajar Jurusa Tekik Mesi, Utad Abstrak. Tujua peelitia ii adalah utuk meetuka ilai frekuesi pribadi getara
BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pegertia da Tijaua Desai Struktur Gempa Gempa bumi adalah feomea getara yag dikaitka dega kejuta pada kerak bumi. Kejuta tersebut aka mejalar dalam betuk gelombag yag meyebabka
BAB III KAPASITAS DUKUNG
BAB III KAASITAS DUKUNG KELOMOK TIANG ANALISIS KELOMOK TIANG Kelompok tiag merupaka kumpula dari beberapa tiag yag bekerja sebagai satu kesatua, diguaka apabila beba yag diterima fodasi sagat besar. Secara
ELEMEN MESIN II ELEMEN MESIN II
ELEMEN MESIN II PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2014 169 BAGIAN VII PEGAS (Spring) Pegas adalah suatu benda elastis, yang jika diberi beban maka akan
MEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH
MEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bitaro Sektor 7, Bitaro Jaa Tagerag Selata 154 PENDAHULUAN Megapa mempelajari kekuata taah? Keamaa
METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.
METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/0 SUGENG00 Copyright 996-98 Dale Caregie & Associates, Ic. Kesalaha ERROR: Selisih atara ilai perkiraa dega ilai eksakilai
Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:
BARISAN TAK HINGGA Secara umum, suatu barisa dapat diyataka sebagai susua terurut dari bilaga-bilaga real: u 1, u 2, u 3, Barisa tak higga merupaka suatu fugsi dega domai berupa himpua bilaga bulat positif
6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi
6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Baha Baja Utuk Kostruksi Pegguaa baja sebagai baha struktur utama dimulai pada akhir abad kesembila belas ketika metoda pegolaha baja ag murah dikembagka dega skala ag luas.
BAB 5 OPTIK FISIS. Prinsip Huygens : Setiap titik pada muka gelombang dapat menjadi sumber gelombang sekunder. 5.1 Interferensi
BAB 5 OPTIK FISIS Prisip Huyges : Setiap titik pada muka gelombag dapat mejadi sumber gelombag sekuder. 5. Iterferesi - Iterferesi adalah gejala meyatuya dua atau lebih gelombag, membetuk gelombag yag
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II 2.1 Kosep Perecaaa Struktur Baja Taha Gempa Perecaaa struktur adalah kombiasi sei da ilmu pegetahua yag meggabugka ituisi para ahli struktur megeai perilaku struktur dega pegetahua prisip-prisip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II Ladasa eori BAB II IJAUA PUSAKA 2.1 Metode Desai Kapasitas Dalam perecaaa bagua taha gempa, salah satu metode desai yag biasa dipakai adalah Desai Kapasitas yag memakai SI 03-1726-2002 sebagai acua.
III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah
III PEMBAHASAN Pada bagia ii aka diformulasika masalah yag aka dibahas. Solusi masalah aka diselesaika dega Metode Dekomposisi Adomia. Selajutya metode ii aka diguaka utuk meyelesaika model yag diyataka
PENGGUNAAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI TEGANGAN PADA BALOK KASTELA HEKSAGONAL BENTANG 1 METER (001S)
PENGGUNAAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI TEGANGAN PADA BALOK KASTELA HEKSAGONAL BENTANG METER (00S) Ahmad Muhtarom Jurusa Tekik Sipil, Uiversitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembag-Prabumulih KM.3
An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3
SUKU BANYAK A Pegertia: f(x) x + a 1 x 1 + a 2 x 2 + + a 2 +a 1 adalah suku bayak (poliom) dega : - a, a 1, a 2,.,a 2, a 1, a 0 adalah koefisiekoefisie suku bayak yag merupaka kostata real dega a 0 - a
BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
B a b 1 I s y a r a t
34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat
BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON
BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARA DAN FAKTOR DIKON 3.1 Ecoomic Order Quatity Ecoomic Order Quatity (EOQ) merupaka suatu metode yag diguaka utuk megedalika
BAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Peelitia pejadwala pembagkit termal ii adalah utuk membadigka metode Lagragia Relaxatio yag diajuka peulis dega metode yag diguaka PLN. Di sii aka diuji metode maa yag peramalaya
Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.
Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,
PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT
Buleti Ilmiah Math. Stat. da Terapaya (Bimaster) Volume 02, No. 1(2013), hal 1-6. PENYELESAIAN PERSAMAAN GELOMBANG DENGAN METODE D ALEMBERT Demag, Helmi, Evi Noviai INTISARI Permasalaha di bidag tekik
Penyelesaian Persamaan Non Linier
Peyelesaia Persamaa No Liier Metode Iterasi Sederhaa Metode Newto Raphso Permasalaha Titik Kritis pada Newto Raphso Metode Secat Metode Numerik Iterasi/NewtoRaphso/Secat - Metode Iterasi Sederhaa- Metode
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pembuat es krim. Alat yang ia ciptakan adalah ember dari kayu yang di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Alat Pembuat Es Krim Nacy Johso dari Philadelphia adalah orag yag pertama meciptaka alat pembuat es krim. Alat yag ia ciptaka adalah ember dari kayu yag di dalamya ada wadah lebih
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
TINJAUAN ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA KONDISI ELASTO PLASTIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN PEMODELAN SUATU STRUKTUR
Tegaga Elasto Plastis Balok-Kolom Sudirma Idra TINJAUAN ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA KONDISI ELASTO PLASTIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN PEMODELAN SUATU STRUKTUR Sudirma Idra Dose Tekik Sipil FTSP
Bab 3 Metode Interpolasi
Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui
2.2. KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR
II- 1 BAB II DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN UMUM Pada tahap perecaaa struktur gedug ii, perlu dilaksaaka studi literatur utuk megetahui hubuga atara susua fugsioal gedug dega sistem struktural yag aka diguaka,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel
3. Struktur Fiber Optik
03/0/0 3. Struktur Fiber Optik Ahar, MT. Edisi Gajil 0/03 Outlie : Betuk geometrik optik Kosep mode Fiber optik step ideks Fiber graded-idexs Baha peyusu optik Sifat mekais fiber Edisi Gajil 0/03 03/0/0
Bab II Dasar Teori Analitik Shell
Bab II Dasar Teori Aalitik Shell II. Kosep Dasar II.. Persamaa Differesial Shell Perbedaa yag utama atara struktur cagkag (shell) da struktur pelat adalah pada kelegkugaya. Dega adaya kelegkuga awal mempegaruhi
3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder
3. Ragkaia Logika Kombiasioal da Sequesial Ragkaia Logika secara garis besar dibagi mejadi dua, yaitu ragkaia logika Kombiasioal da ragkaia logika Sequesial. Ragkaia logika Kombiasioal adalah ragkaia yag
Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran
Karakteristik Diamik Eleme Sistem Pegukura Kompetesi, RP, Materi Kompetesi yag diharapka: Mahasiswa mampu merumuskaka karakteristik diamik eleme sistem pegukura Racaga Pembelajara: Miggu ke Kemampua Akhir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para
UKURAN PEMUSATAN DATA
Malim Muhammad, M.Sc. UKURAN PEMUSATAN DATA J U R U S A N A G R O T E K N O L O G I F A K U L T A S P E R T A N I A N U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P U R W O K E R T O DEFINISI UKURAN PEMUSATAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat Tegaga Ukura Berat : Lux meter dilegkapi sesor jarak berbasis arduio : 5 V (DC) : pajag 15,4 cm tiggi 5,4 cm lebar 8,7 cm : 657 gram 4.. Gambar
Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X
Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar.
Getara (Vibratio) Dalam kehidupa sehari-hari terdapat bayak beda yag bergetar. Sear gitar yag serig ada maika, Soud system, Garpu tala, Demikia juga rumah ada yag bergetar dasyat higga rusak ketika terjadi
Studi Plasma Immersion Ion Implantation (PIII) dengan menggunakan Target Tak Planar
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 6, NOMOR JUNI,1 Studi Plasma Immersio Io Implatatio PIII dega megguaka Target Tak Plaar Yoyok Cahyoo Jurusa Fisika, FMIPA-Istitut Tekologi Sepuluh Nopember ITS Kampus
BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap
SIMULASI ALIRAN DAYA PADA PENYULANG 2 GARDU INDUK RAWALO DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.0
SIMULASI ALIRAN DAYA PADA PENYULANG 2 GARDU INDUK RAWALO DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.0 Uggul Dzackiy K 1, Ir. Bambag Wiardi 2 1 Mahasiswa da 2 Dose Jurusa Tekik Elektro, Fakultas Tekik, Uiversitas
BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA 4.1 Meetuka udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima pada hasil uji 4.1.1 Rumus udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima Jumlah volume
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3
BAB XII. SUKU BANYAK A = a Pegertia: f(x) = a x + a x + a x + + a x +a adalah suku bayak (poliom) dega : - a, a, a,.,a, a, a 0 adalah koefisiekoefisie suku bayak yag merupaka kostata real dega a 0 - a
SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH
PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI BEKASI Jl. Gamprit Jatiwarigi Asri Podok Gede -88 UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN / L E M B A R S O A L Mata Pelajara : Matematika Kelas/Program : IPA Hari/Taggal
KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)
KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka
Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer
5/09/0 II. Kesalaha dlm Pegukura Ahar, ST. MT. Lab. Jariga Komputer Outlie Kosep pegukura Kesalaha Pegukura Istilah Tekik Pegukura Aalisis statistik 5/09/0 Kosep Pegukura Meetuka ilai kuatitatif atau besar
theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :
theresiaveiwordpresscom NAMA : KELAS : 1 theresiaveiwordpresscom BARISAN DAN DERET Barisa da deret dapat diguaka utuk memudahka peyelesaia perhituga, misalya buga bak, keaika produksi, da laba/rugi suatu
Oleh: Bambang Widodo, SPd SMA Negeri 9 Yogyakarta
Oleh: Bambag Widodo, SPd SMA Negeri 9 Yogyakarta PETA KONSEP Prisip Superposisi Liier Sefase π π beda faseya : 0,2, 4,. beda litasa : 0,,2, 3,. terjadi iterferesi Kostruktif/ salig meguatka, amplitudo
STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya
5 BAB II LANDASAN TEORI Dalam tugas akhir ii aka dibahas megeai peaksira besarya koefisie korelasi atara dua variabel radom kotiu jika data yag teramati berupa data kategorik yag terbetuk dari kedua variabel
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT
I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da
REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Sistem dalam Persamaan Keadaan
Istitut Tekologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Sistem dalam Persamaa Keadaa Pegatar Materi Cotoh Soal Rigkasa Latiha Pegatar Materi Cotoh Soal Rigkasa Istilah-istilah Dalam Persamaa Keadaa Aalisis Sistem
PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO
PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI
SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA
Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester
d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek
DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas
Definisi Integral Tentu
Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.
terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2
Bab Bilaga kompleks BAB BILANGAN KOMPLEKS Defiisi Bilaga Kompleks Sebelum medefiisika bilaga kompleks, pembaca diigatka kembali pada permasalah dalam sistem bilaga yag telah dikeal sebelumya Yag pertama
Bab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI
BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI Utuk lebih memahami megeai etropi, pada bab ii aka diberika perhituga etropi utuk beberapa distribusi diskrit da kotiu. 3. Distribusi Diskrit Pada sub bab ii dibahas
DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)
MATEMATIKA II DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) sugegpb.lecture.ub.ac.id aada.lecture.ub.ac.id BARISAN Barisa merupaka kumpula suatu bilaga (atau betuk aljabar) yag disusu sehigga membetuk suku-suku yag
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang Tahap III)
OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Pada Proyek Pembagua Graha Rektorat Uiversitas Negeri Malag Tahap III) NASKAH PUBLIKASI Diajuka utuk memeuhi sebagia persyarata memperoleh
REGRESI LINIER GANDA
REGRESI LINIER GANDA Secara umum, data hasil pegamata Y bisa terjadi karea akibat variabelvariabel bebas,,, k. Aka ditetuka hubuga atara Y da,,, k sehigga didapat regresi Y atas,,, k amu masih meujukka
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
STABILITAS LERENG runi_ runi asma _ ran asma t ran t ub.ac.id
STABILITAS LERENG rui_asmarato@ub.ac.id ANALISA STABILITAS LERENG Dalam bayak kasus, para isiyur sipil/pegaira diharapka mampu membuat perhituga stabilitas lereg gua memeriksa keamaa suatu kodisi : Lereg
Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)
Distribusi Pedekata (Limitig Distributios) Ada 3 tekik utuk meetuka distribusi pedekata: 1. Tekik Fugsi Distribusi Cotoh 2. Tekik Fugsi Pembagkit Mome Cotoh 3. Tekik Teorema Limit Pusat Cotoh Fitriai Agustia,
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET Diskret radom variabel dapat diguaka utuk berbagai radom umber yag diambil dalam betuk iteger. Pola kebutuha ivetori (persediaa) merupaka cotoh yag serig diguaka
Sidang Tugas Akhir Teknik Manufaktur
Sidag Tugas Akhir Tekik Maufaktur Aplikasi pegguaa Metode Butterorth Lopass Filter dega Edge Detectio Ca-Roberts utuk megetahui Karakteristik stress-strai Material berbasis Image Processig Oleh : HANIF
BAB II TEORI MOTOR LANGKAH
BAB II TEORI MOTOR LANGKAH II. Dasar-Dasar Motor Lagkah Motor lagkah adalah peralata elektromagetik yag megubah pulsa digital mejadi perputara mekais. Rotor pada motor lagkah berputar dega perubaha yag
1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu
Secara umum persamaa rekursif liier tigkat-k bisa dituliska dalam betuk: dega C 0 0. C 0 x + C 1 x 1 + C 2 x 2 + + C k x k = b, Jika b = 0 maka persamaa rekursif tersebut diamaka persamaa rekursif liier
Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4
Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika
Osilator Harmonik (Bagian 2)
Osilator armoik Bagia Osilator harmoik mekaika kuatum Tijau osilator harmoik -dimesi: ˆ = E ki + E pot kostata gaa ˆ m d d k perpidaha E pot k massa k Tigkat eergi osilator Tigkat eergi osilator harmoik
BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagia ii aka dibahas tetag teori-teori dasar yag diguaka utuk dalam megestimasi parameter model.. MATRIKS DAN VEKTOR Defiisi : Trace dari matriks bujur sagkar A a adalah pejumlaha
i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.
4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Peelitia dilakuka di bagia spiig khususya bagia widig Pabrik Cambrics Primissima (disigkat PT.Primissima) di Jala Raya Magelag Km.15 Slema, Yogyakarta. Peelitia
SOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi.
SOL-SOL HOTS. LJBR Pagkat Bulat Positif, Betuk kar, da Logaritma 1. Jumlah bakteri pada saat mula-mula adalah M 0. Karea suatu hal, setiap selag satu hari jumlah bakteri aka leyap r%. Jika M0 1.0 da r
BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)
Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara
Oleh : Bambang Supraptono, M.Si. Referensi : Kalkulus Edisi 9 Jilid 1 (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal
BAB. Limit Fugsi Ole : Bambag Supraptoo, M.Si. Referesi : Kalkulus Edisi 9 Jilid (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal 56 - Defiisi: Pegertia presisi tetag it Megataka bawa f ( ) L berarti bawa utuk tiap yag
BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran
BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP Permasalaha dalam tugas akhir ii dibatasi haya pada peaksira besarya koefisie korelasi polychoric da tidak dilakuka peguia terhadap koefisie korelasi
Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial
Bab 7 Peelesaia Persamaa Differesial Persamaa differesial merupaka persamaa ag meghubugka suatu besara dega perubahaa. Persamaa differesial diataka sebagai persamaa ag megadug suatu besara da differesiala
ANUITAS. 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmanto,S.Si.
ANUITAS 9/19/2012 MK. Aktuaria Darmato,S.Si. 1 OVERVIEW Auitas adl suatu pembayara dalam jumlah tertetu, yag dilakuka setiap selag waktu da lama tertetu, secara berkelajuta. Suatu auitas yg pasti dilakuka
b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:
Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah
Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)
Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel) 1. Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. Data yang digunakan untuk mengevaluasi Gardu Induk Bandar Sribhawono
38 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN.1 Data Peelitia Data yag diguaka utuk megevaluasi Gardu Iduk Badar Sribhawoo 8 tahu medatag adalah data pemakaia eergi listrik tahu 2013 sampai 2016 pada trasformator
AYUNAN FISIS. I. Tujuan Percobaan
1 AYUNAN FISIS I. Tujua Percobaa a. Memahami proses ayua fisis b. Meetuka pusat massa berbagai betuk beda tegar c. Meetuka pusat massa dega ayua fisis d. Meetuka percepata gravitasi dega meetuka ayua fisis
I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1 Latar belakag Model pertumbuha Solow-Swa (the Solow-Swa growth model) atau disebut juga model eoklasik (the eo-classical model) pertama kali dikembagka pada tahu 195 oleh Robert Solow da
Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu
BAB 4 UKURAN PENYEBARAN DATA Pada Bab sebelumya kita telah mempelajari beberapa ukura pemusata data, yaitu ukura yag memberika iformasi tetag bagaimaa data-data ii megumpul atau memusat Pada bagia Bab
Inflasi dan Indeks Harga I
PERTEMUAN 1 Iflasi da Ideks Harga I 1 1 TEORI RINGKAS A Pegertia Agka Ideks Agka ideks merupaka suatu kosep yag dapat memberika gambara tetag perubaha-perubaha variabel dari suatu priode ke periode berikutya
II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang
II. LANDASAN TEORI Pada bab ii aka diberika beberapa istilah, defiisi serta kosep-kosep yag medukug dalam peelitia ii. 2.1 Kosep Dasar Teori Graf Berikut ii aka diberika kosep dasar teori graf yag bersumber
DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)
DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Pearika Sampel) I. PENDAHULUAN Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,