Transkripsi

1 3 PERANCANGAN PELAT LENTUR Pelat letur merupaka salah satu eleme petig dari struktur bagua gedug. Pada umumya bagua gedug tersusu dari pelat latai, balok aak, balok iduk, kolom,da podasi. Idealisasi pelat letur juga dapat dijumpai pada pelat atap, latai jembata maupu pelabuha. Berdasarka kompoe gaya dalam yag bekerja, pelat letur dapat dibedaka mejadi dua yaitu: () pelat satu arah dimaa mome letur diaggap haya bekerja pada satu sumbu dega arah letura utama pada arah sisi yag lebih pedek, da () pelat dua arah dimaa mome letur diaggap bekerja pada dua sumbu dega letura terjadi pada dua arah yag salig tegak lurus. Apabila perbadiga ukura sisi pajag terhadap sisi pedek pelat lebih besar dari (dua) maka pelat tersebut dapat digologka sebagai pelat satu arah, dega asumsi perecaaa layakya eleme balok dega tiggi setebal pelat da lebar satu satua pajag (umumya diambil meter lebar). Berdasarka kodisi tumpuaya, pelat dapat digologka mejadi dua yaitu: () pelat dega balok sebagai tumpua pada masig-masig sisiya, da () pelat tapa balok peumpu yag serigkali disebut sebagai pelat datar. Pada kasus pelat datar pael pelat lagsug ditumpu oleh kolom sehigga mucul kerawaa terhadap timbulya akumulasi gaya geser setempat yag disebut dega pos, dimaa kolom seolah-olah aka meembus pael pelat ke arah atas. Utuk meaggulagi feomea ii biasaya diberika peebala pelat setempat pada pada posisi kolom, yag selajutya disebut sebagai drop pael 3 atau dilakuka pembesara ukura ujug kolom yag disebut sebagai kapital kolom atau kepala kolom. Dega demikia pelat tapa balok peumpu dapat dibedaka dibagi dua, yaitu: () tapa peebala, da () dega peebala.

2 37 A. Perecaaa Dimesi Tampag Kompoe struktur beto bertulag yag megalami letur harus direcaaka agar mempuyai kekakua yag cukup utuk membatasi leduta atau deformasi apapu yag dapat memperlemah kekuata ataupu meguragi kemampua laya struktur pada beba kerja.. Tebal miimum utuk balok atau pelat satu arah Utuk mejami kekuata da kemampua laya serta meghidari terjadiya retak da defleksi yag berlebiha pada eleme balok da pelat satu arah, SNI mempersyaratka ketebala miimum yag dihitug dega ketetua berikut: TABEL 3- Ketebala miimum balok o-prateka da plat satu arah bila leduta tidak diperhitugka Kompoe struktur Pelat masif satu arah Balok atau pelat rusuk satu arah dega: l Dua tumpua sederhaa Tebal Miimum, h Satu ujug meerus Kedua ujug meerus Katilever Kompoe yag tidak meaha atau tidak disatuka dega partisi atau kostruksi lai yag mugki aka rusak oleh leduta yag besar l l l l l l 8,5 l Catata: Utuk f y selai 400 MPa, ilaiya harus dikalika dega (0,4 + f y/700) pajag betag balok atau pelat satu arah, dega ketetua: ) Pajag betag dari kompoe struktur yag tidak meyatu dega struktur pedukug dihitug sebagai betag bersih ditambah dega tiggi dari kompoe struktur. Besarya betag tersebut tidak perlu melebihi jarak pusat ke pusat kompoe struktur pedukug yag ada. l 8

3 38 ) Dalam aalisis utuk meetuka mome pada ragka atau struktur meerus, pajag betag harus diambil sebesar jarak pusat ke pusat kompoe struktur pedukug.. Tebal miimum utuk pelat dua arah dega balok peumpu Tebal miimum utuk pelat dua arah dega balok yag meghubugka tumpua pada semua sisiya harus memeuhi ketetua sebagai berikut: ) Utuk α m yag sama atau lebih kecil dari 0, diterapka ketetua sebagaimaa dipersyaratka pada pelat tapa balok iterior ) Utuk α m lebih besar dari 0, tapi tidak lebih dari,0, ketebala pelat miimum harus memeuhi fy l 0, h 3 + 5β ( α 0,) m da tidak boleh kurag dari 0 (3-) 3) Utuk α m lebih besar dari,0, ketebala pelat miimum tidak boleh kurag dari: h fy l 0, β da tidak boleh kurag dari 90 dega: l α α m β pajag betag bersih dalam arah memajag dari kostruksi dua arah, diukur dari muka ke muka tumpua pada pelat tapa balok (3-) da muka ke muka balok atau tumpua lai pada kasus laiya () rasio kekakua letur tampag balok terhadap kekakua letur pelat dega lebar yag dibatasi secara lateral oleh garis-garis sumbu tegah pael-pael yag bersebelaha (bila ada) pada tiap sisi balok ilai rata-rata α utuk semua balok pada tepi-tepi suatu pael rasio betag bersih dalam arah memajag terhadap arah memedek dari pelat dua arah

4 39 4) Pada tepi yag tidak meerus, balok tepi harus mempuyai rasio kekakua α tidak kurag dari 0,8 atau sebagai alteratif ketebala miimum yag ditetuka Pers. (3-) atau Pers. (3-) harus diaika palig tidak 0% pada pael dega tepi yag tidak meerus. 3. Tebal miimum pelat tapa balok iterior Tebal miimum pelat tapa balok iterior yag meghubugka tumpuatumpuaya da mempuyai rasio betag pajag terhadap betag pedek yag tidak lebih dari dua, harus memeuhi ketetua Tabel - da tidak boleh kurag dari ilai berikut: ) Pelat tapa peebala disyaratka tebal pelat miimal 0 ) Pelat dega peebala disyaratka tebal pelat miimal 00 TABEL 3- Tebal miimum pelat tapa balok iterior Tegaga leleh f y (MPa) Tapa Balok Peggir Tapa peebala Pael luar Dega Balok Piggir Pael dalam Tapa Balok Piggir Dega peebala Pael luar Dega Balok Piggir Pael dalam 300 l / 33 l / 3 l / 3 l / 3 l / 40 l / l / 30 l / 33 l / 33 l / 33 l / 3 l / l / 8 l / 3 l / 3 l / 3 l / 34 l / 34 Catata: Nilai α utuk balok diatara kolom pada tepi luar tidak boleh kurag dari 0,8. Dimesi peebala pael setempat harus sesuai dega hal-hal berikut ii: Peebala pael setempat disediaka pada kedua arah sejarak tidak kurag daripada sepeream jarak pusat-ke-pusat tumpua pada arah yag ditijau. Tebal peebala pael setempat tidak boleh kurag daripada seperempat tebal pelat diluar daerah peebala pael setempat.

5 40 B. Aalisis Gaya Dalam Semua kompoe struktur beto bertulag harus direcaaka terhadap pegaruh maksimum dari beba terfaktor yag dihitug dega metode elastis. Aalisis balok da pelat satu arah diatas bayak tumpua Sebagai alteratif, metode pedekata berikut ii dapat diguaka utuk meetuka mome letur da gaya geser dalam perecaaa balok meerus da pelat satu arah, yaitu pelat beto bertulag di maa tulagaya haya direcaaka utuk memikul gaya-gaya dalam satu arah, selama: ) jumlah miimum betag yag ada haruslah miimum dua, ) pajag betag tidak terlalu berbeda, rasio betag terbesar terhadap betag terpedek dari dua betag yag bersebelaha tidak lebih dari,, 3) beba yag bekerja merupaka beba terbagi rata, 4) beba hidup per satua pajag tidak melebihi tiga kali beba mati-ya, da 5) kompoe struktur adalah prismatis. Mome positif pada betag-betag ujug: Tumpua ujug terletak bebas Tumpua ujug meyatu dega struktur pedukug Mome positif pada betag-betag dalam Mome egatif pada sisi luar dari tumpua dalam pertama: Dua betag Lebih dari dua betag Mome egatif pada sisi-sisi lai dari tumpua-tumpua dalam Mome egatif pada sisi semua tumpua utuk: Pelat dega betag tidak lebih dari 3 m; da balok dega rasio jumlah kekakua kolom-balok melebihi delapa pada setiap tumpua W l u W l u 4 W l u W l u 9 W l u 0 W l u W l u

6 4 Mome egatif pada sisi dalam dari tumpua yag utuk kompoe struktur yag dibuat meyatu (moolit) dega struktur pedukug: Struktur pedukug adalah balok spadrel Struktur pedukug adalah kolom Gaya geser pada sisi dari tumpua dalam pertama Gaya geser pada sisi dari semua tumpua-tumpua laiya tumpua ujug Sisi dalam Tumpua ujug betag ujug tumpua dalam Sisi luar dari tumpua dalam pertama betag dalam W l u 4 W l u, 5 l W l W u u tumpua dalam Sisi laiya dari Tumpua dalam Gambar 3- Termiologi balok/pelat satu arah di atas bayak tumpua

7 /4 / /9 / / /9 / /4 /4 4 /4 Notasi tumpua ujug: : Tumpua sederhaa /4 /0 /0 /4 / / / / /0 /0 / /4 / /4 : Ujug terjepit /4 /0 / /0 /4 / / / / / /0 / /0 / /4 / / /4 Gambar 3- Cotoh Peerapa Metode Pedekata utuk Aalisis Balok/Pelat Satu Arah diatas Bayak Tumpua

8 43. Aalisis pelat dua arah Sebagai alteratif, metode pedekata berikut ii dapat diguaka utuk meetuka mome letur pada bagia lapaga maupu tumpua pael pelat dua arah dimaa mome letur diaggap bekerja pada dua sumbu dega letura terjadi pada dua arah yag salig tegak lurus dega perbadiga atara sisi pajag da sisi pedek kurag dari (dua). Cara pedekata yag ditujukka pada Tabel 3-3 dapat diperguaka dega syarat: ) beba yag bekerja berupa beba terbagi rata, ) perbedaa yag terbatas atara besarya beba maksimum da miimum pada pael pelat memeuhi W,4 W, U mi 0. U max 3) perbedaa yag terbatas atara beba maksimal pada pael pelat yag berbeda-beda tipe memeuhi W terkecil 0,8 W terbesar, U max. U max 4) perbedaa yag terbatas pada pajag betag, dimaa betag terpedek lebih besar dari 0,8 betag terpajag.

9 TABEL 3-3 Besara Mome yag Meetuka per-meter Lebar Jalur Tegah pada Pelat Dua Arah Akibat Beba Terbagi Rata Lx Skema 0,3 0,3 Ly 0,3 Peyalura beba berdasarka metode amplop kali W u latai 0,3 / / 5/ 8 / / / / / 5/ 8 / / / / / / / Mome per meter lebar M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtix ½ M Mtiy ½ Mly M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mty - 0,00 M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mty - 0,00 Mtix ½ M Mtiy ½ Mly M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mty - 0,00 Mtix ½ M ly,0,,4,,8,

10 Tabel lajuta 0,3 0,3 0,3 0,3 / 5/ 8 / / 5/ 8 / / / / / 5/ 8 / 5/ 8 / / / / / / / M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mtiy ½ Mly M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mty - 0,00 Mtix ½ M Mtiy ½ Mly M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mtix ½ M Mtiy ½ Mly M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mty - 0,00 Mtix ½ M M 0,00 Wu.. x Mly 0,00 Mtx - 0,00 Mty - 0,00 Mtiy ½ Mly

11 4 C. Perecaaa Tulaga Letur START Tidak Perecaaa Pelat Arah Hitug tebal pelat miimum (Tabel 3-) Hitug berat sediri pelat Hitug kombiasi beba terfaktor W U Hitug Mome perlu: M, Mtx Hitug Mome recaa: MU M R ϕ Hitug Luas tulaga (As perlu ) Data: Lx, Ly f c, fy W DL, W LL Ly Lx Tetuka Formasi Tulaga END Gambar 3-3 Lagkah-Lagkah Perecaaa Tulaga Pelat Letur Ya Perecaaa Pelat Arah Hitug tebal pelat miimum (Pers. 3-, 3- atau Tabel 3-) Hitug berat sediri pelat Hitug kombiasi beba terfaktor W U Hitug Mome perlu: M, Mly, Mtx, Mty, Mtix, Mtiy Hitug Mome recaa: MU M R ϕ Hitug Luas tulaga (As perlu )

12 47 Perecaaa eleme struktur pelat letur dapat dijabarka dalam beberapa tahap perhituga berikut:. Berdasarka deah bagua da fugsi pelat, dapat ditetuka betag memajag (l Y ), betag meliyag (l X ), beba mati (W DL ) da beba hidup (W LL ) yag bekerja,. Rasio betag memajag da melitag peetua tipe pelat (satu arah atau dua arah), ly dihitug sebagai dasar 3. Berdasarka tipe pelat yag ditetuka pada lagkah diatas, selajutya dapat dihitug tebal miimum pelat yag dibutuhka dega megguaka Tabel 3- utuk pelat satu arah, Persamaa 3- atau 3- utuk pelat dua arah dega balom sebagai tumpua, serta Tabel 3- utuk pelat dua arah tapa balok, 4. Hasil perhituga tebal pelat selajutya diguaka sebagai dasar perhituga berat sediri pelat (berat per satua luas), 5. Setelah semua beba yag bekerja dapat diidetifikasi jeis maupu besaraya, selajutya dilakuka perhituga beba terfaktor sesuai dega kombiasi pembebaa yag berlaku (beba per satua pajag),. Hasil perhituga beba terfaktor (per satua pajag) diguaka sebagai masuka (iput) dalam perhituga mome perlu (M U ) pada bagia lapaga maupu tumpua (diguaka metode pedekata), sebagaimaa ditujukka Gambar 3- da 3- utuk pelat satu arah, da Tabel 3-3 utuk pelat dua arah dega memperhatika syarat batas yag harus dipeuhi. 7. Setelah diketahui ilai kuat perlu yag harus dipeuhi (M U ), selajutya harus dihitug kuat recaa miimal (M R ) sebagai dasar perhituga luas tulaga perlu utuk setiap satua lebar yag diusahaka terpasag pada satu sisi atau dikeal dega istilah tulaga tuggal (sigle reiforced) pada setiap segme, dega lagkah perhituga yag ditujukka pada Gambar Hasil perhituga luas tulaga perlu disesuaika dega ketetua spasi peulaga utuk pelat, da selajutya harus diyataka dalam betuk gambar detail dega mecatumka formasi tulaga yag meujukka ukura da jarak tulaga terpasag.

13 Ya 48 Mulai Data: b, h, d, M U, ϕ, f c, fy Hitug: MU M R ϕ 0,85. f ' c 00 ρ b β fy 00 + fy ρ max 0,75.ρ b fy m 0,85. f ' c MR R b.d. m. R ρ m fy ρ,4 mi fy ρ ρ ρ max ρ mi Ya Tidak As ρ. b. d As ρ mi. b. d Tetuka formasi tulaga Selesai Perbesar ketebala pelat Gambar 3-4 Diagram Alir Perecaaa Luas Tulaga Pelat

14 49 Perecaaa luas tulaga perlu utuk pael pelat letur pada setiap segme (lapaga da tumpua dalam arah sumbu x utuk pelat satu arah, serta lapaga da tumpua dalam arah sumbu x da y utuk pelat dua arah) dapat dijabarka dalam beberapa tahap perhituga berikut:. Hitug kebutuha tulaga utuk setiap satua lebar pelat (biasaya per-meter lebar), dega tiggi efektif dimaa d tiggi efektif h tebal pelat s tebal selimut beto φ diameter tulaga φ d h s. Hitug batasa rasio tulaga maksimum ( ρ max ) da miimum ( ρ mi ) 3. Hitug rasio tulaga perlu ( ρ perlu ) 4. Jika ρmi ρperlu ρmax lajutka dega meghitug As ρ. b d, tetapi jika perlu mi hitug As perlu ρ mi. b. d ρ ρ harus diperbesar perlu perlu., da jika ρ perlu ρmax maka tebal pelat 5. Utuk pelat satu arah, harus dihitug kebutuha pemasaga tulaga susut da suhu (dalam arah sumbu y) palig sedikit memiliki rasio luas tulaga terhadap luas bruto peampag beto sebagai berikut, tetapi tidak kurag dari 0,004: a. Pelat dega batag tulaga ulir mutu 300, disyaratka rasio tulaga susut miimum 0,000, b. Pelat yag megguaka batag tulaga ulir atau jarig kawat las (polos atau ulir) mutu 400, disyaratka rasio tulaga susut miimum 0,008, c. Pelat yag megguaka tulaga dega tegaga leleh melebihi 400 MPa yag diukur pada regaga leleh sebesar 0,35%, disyaratka miimum 0,008x400/f Y, d. Tulaga susut da suhu harus dipasag dega jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 500.

15 50. Tetuka formasi tulaga da catumka dalam gambar detail, dega ketetua diataraya: a. Masig-masig pael pelat harus dibagi mejadi jalur-jalur (tepi da tegah) seperti ditujukka pada Gambar 3-5, b. Jalur tegah dalam arah-y mempuyai lebar 0,50 da kedua lajur tepi masig-masig mempuyai lebar 0,5, c. Kedua jalur tepi dalam arah-x mempuyai lebar 0,5 ly atau 0,50, ly tergatug dari maa yag lebih kecil (utuk, sisaya terdapat pada jalur tegah 0,50 ly atau (ly-), d. Tulaga lapaga pada jalur tepi tidak boleh kurag dari setegah tulaga lapaga pada jalur tegah disebelahya da harus meerus tapa berkurag higga melewati muka tumpua, e. Jarak atara batag tidak boleh lebih dari 50, f. Tulaga lapaga pada jalur-jalur tegah boleh disesuaika dega betuk mome letur, dega syarat sekurag-kuragya setegah dari tulaga harus meerus melewati bidag muka tumpua, atau secara praktis setegah dari tulaga lapaga dapat ditiadaka sejarak sebelum mecapai muka tumpua, 0 g. Tulaga utuk melawa mome tumpua pada jalur tepi tidak boleh dikuragi, da harus meerus higga jarak dari muka tumpua tidak boleh kurag dari 4 (baik dalam arah-x maupu arah-y, dega megaggap sebagai betag arah-x terbesar dari dua pael yag bersebelaha). h. Utuk mome jepit tak terduga harus dipasag meerus higga jarak dari muka tumpua tidak boleh kurag dari arah-y). (baik dalam arah-x maupu 5

16 Jalur tegah Jalur tepi Jalur tepi 5 Jalur tepi Jalur tegah Jalur tepi 0 0,50 As ly 0,5 ly 0,50 As ty /0 ly 0,50 As 0,50 ly- ly /4 /4 0,50 As 0,50 As ly Gambar 3-5 Skema Ketetua Detail Peulaga /0 0,5 ly 0,50 /4 /4 As tiy Astx Astx Astix Astix /5 /5 As ty /5 /5 0 As tiy 0,5 0,50 0,5

17 5 D. Cotoh-Cotoh Aplikasi Cotoh 3- Recaaka peulaga pelat tergambar di bawah ii, jika diketahui: A l l l b w b w b w b w Betag bersih arah-x (l ) 3,5 m Betag teoritis (as-as) arah-y (l y ) 8 m Kuat teka karakteristik beto (f c) 5 MPa Kuat leleh baja (fy) 400 MPa Fugsi bagua ruag kuliah Lebar tumpua (b w ) 30 cm Tumpua ujug jepit sempura B Peyelesaia: (Cara perecaaa sesuai baga alir pada Gambar 3-3) Hitug betag teoritis arah-x dihitug sebagai jarak dari pusat ke pusat tumpua bw 300 l x l + x x 3550 Periksa jeis pelat meurut rasio betag terpajag da terpadek ly ,535 > maka tergolog pelat satu arah Hitug ketebala pelat (Tabel 3-) Utuk pael pelat tipe A h mi ,97 50 Utuk pael pelat tipe B h mi , Maka ditetapka ketebala pelat (h) 50 A l y

18 53 Hitug beba laya Utuk jeis beba mati Peutup latai (tegel) 4 x 4 kg/m Spesi x 4 kg/m Pasir urug 00 x 0,03 48 kg/m Berat sediri pelat 400 x 0,5 30 kg/m Plafo da peggatug 8 kg/m Beba mati total (W DL ) 49 kg/m Utuk jeis beba hidup Fugsi bagua sebagai ruag kuliah 50 kg/m Besara beba terfaktor per-m W u,. W DL +,. WLL,.49 +, ,4 kg 000 kg 0kN m m m Hitug mome omial perlu per-meter lebar (ketetua pada bagia B. da Gambar 3- da 3-) 0 Nilai-ilai mome yag meetuka: 0 A 4 B C 4 Bagia tumpua M M A D. Wu..0.3,55 7,875 kn. m M M B C. Wu..0.3,55,05kN. m 0 0 Bagia lapaga M M AB CD. Wu..0.3,55 9,008kN. m 4 4 M B C. Wu..0.3,55 7,875kN. m Hitug peulaga letur (sesuai baga alir pada Gambar 3-3) Tiggi efektif balok (d): d h s φ D

19 Daerah tumpua A da D Mu 7,875 kn. m 7,875 x0 N. M 7 R Mperlu 9,845 x0. Mu ϕ,875x0 0,8 N 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; karea f c 5 MPa<30 MPa, maka: fy 00 + fy β 0,85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu 9,845 x0 R 0,7445 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,009 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835.0, Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,009 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,009 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, , mi 5 dipasag tulaga tarik: D ,39 > 40,5 Daerah tumpua B da C Mu,05 kn. m,05 x0 N. Mu,05 x0 MR Mperlu 5,753x 0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; f c 5 MPa<30 MPa, maka fy 00 + fy β 0, 85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy m 0,85. f ' c 400 8,835 0,

20 M R b. d ρ m ρ 0,003 ρ,4 fy perlu 5,753x 0, m. R fy 8,835,4 400 mi 0,0035.8,835.,9 400 Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,003 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,003 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, , mi 5 dipasag tulaga tarik: D ,39 > 40,5 Daerah lapaga A-B da C-D Mu 9,008 kn. m 9,008 x0 N. Mu 9,008 x0 MR Mperlu,53 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; f c 5 MPa<30 MPa, maka fy 00 + fy β 0, 85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu,53 x0 R 0,8508 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,00 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835.0, Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,00 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,00 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum 55

21 5 Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, , mi 5 dipasag tulaga tarik: D ,39 > 40,5 Daerah lapaga B-C Mu 7,875 kn. m 7,875 x0 N. Mu 7,875 x0 MR Mperlu 9,845 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; f c 5 MPa<30 MPa, maka fy 00 + fy β 0, 85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu 9,845 x0 R 0,7445 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,009 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835.0, Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,009 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,009 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, , mi 5 dipasag tulaga tarik: D ,39 > 40,5 Tulaga pembagi (arah-y) Rasio tulaga susut miimum 0,008, karea diguaka tulaga ulir mutu 400 A s 0,008.b. h 0, dipasag tulaga pembagi: D ,593 > 70

22 57 Cotoh 3- Recaaka peulaga pelat yag haya ditumpu empat buah kolom, seperti tergambar di bawah ii, jika diketahui: b w l -y Betag bersih arah-x (l -x ) 4,7 m Betag bersih arah-y (l -y ) 5,7 m Kuat teka karakteristik beto (f c) 5 MPa Kuat leleh baja (fy) 400 MPa Fugsi bagua ruag kator Dimesi balok 300 x 500 Balok pada keempat sisi ditumpu kolom pada setiap sudutya Peyelesaia: (Cara perecaaa sesuai baga alir pada Gambar 3-3) Hitug betag teoritis arah-x dihitug sebagai jarak dari pusat ke pusat tumpua bw 300 l x l + x x 5000 Hitug betag teoritis arah-y dihitug sebagai jarak dari pusat ke pusat tumpua bw 300 l y l + x x 000 Periksa jeis pelat meurut rasio betag terpajag da terpadek ly ,0 < maka tergolog pelat dua arah b w l -x b w b w

23 58 Hitug ketebala pelat Karea ilai α m belum diketahui maka dilakuka pedekata dega Persama (3-), dimaa diasumsika α m > fy l 0, h 3 + 9β l y 5700 β,8 l 4700 x , h 9, > ,8 Maka diguaka taksira awal tebal pelat 30 h w 500 b w 300 Periksa lebar efektif sayap (fles) yag diaggap meyumbag kekakua balok (h w h f ) < 4.h f ( ) < maka ditetapka b 70 Catata: Batasa maksimum lebar efektif sayap (fles) yag diaggap meyumbag kekakua balok pada bagia eksterior da iterior ditujukka pada gambar di bawah ii. h w 4h f h w 70 Hitug mome iersia balok 45 o h f h f 30 b w + h w b w + 8h f b w h w h f

24 y b 59 (435x70x30) + (85x300x370) 94,99 (70x30) + (300x370) 3 I ( 70.30,(435 94,99) ) ( ,(85 94,99) ) Hitug rasio kekakua balok-pelat Utuk arah memajag bagua I b I b 3 I p E E E cb cp c Ecb. Ib α 4, 04 E. I cp p Utuk arah memajag bagua I b I b 3 I p ,7 E E E cb cp c 4 Ecb. Ib α 4, 8494 Ecp. Ip 954,7 Hitug rasio kekakua rata-rata (x4,04 + x4,8494) α m 4,4453 > 4 Karea α m > maka asumsi yag diguaka bear sehigga tetap diguaka tebal pelat 30 Hitug beba laya Utuk jeis beba mati Peutup latai (tegel) 4 x 4 kg/m Spesi x 4 kg/m Pasir urug 00 x 0,03 48 kg/m Berat sediri pelat 400 x 0,3 3 kg/m Plafo da peggatug 8 kg/m Beba mati total (W DL ) 444 kg/m Utuk jeis beba hidup Fugsi bagua sebagai ruag kuliah 50 kg/m Besara beba terfaktor per-m 4 4

25 0 W u,. W DL +,. WLL,.444 +,.50 93,8 kg 950 kg 9,5 kn m m m Nilai-ilai mome yag meetuka megguaka Tabel 3-3 tergolog kasus I dega ly, Bagia lapaga Ml Ml x y 0,00. W u.l x 0,00. 9,5. 5 0,00. W u.l x 0,00. 9,5.5. x. 54,85kN.m. x.35 8,35kN.m Bagia tumpua Mtix. M.,85,45kN. m Mtiy. Mly.8,35 4,53 kn. m Hitug peulaga letur Daerah lapaga arah-x Tiggi efektif balok (d): d h s φ Mu,85 kn. m,85 x0 N. Mu,85 x0 MR Mperlu,033 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; karea f c 5 MPa<30 MPa, maka: fy 00 + fy β 0,85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu,033 x0 R,033 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,004 ρ,4 fy, ,0035.8,835., mi

26 Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,004 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,004 > ρ mi 0,0035 ; memeuhi syarat Luas tulaga perlu As ρ perlu. b. d 0, , dipasag tulaga tarik: D ,39 > 47, Daerah lapaga arah-y Tiggi efektif balok (d): d h s φ 0 x φ Mu 8,35 kn. m 8,35 x0 N. Mu 8,35 x0 MR Mperlu 0,390 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; karea f c 5 MPa<30 MPa, maka: fy 00 + fy β 0,85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu 0,390 x0 R,88 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,0033 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835., Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,0033 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,0033 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, mi 35 dipasag tulaga tarik: D ,593 35

27 Daerah tumpua arah-x Tiggi efektif balok (d): d h s φ Mu,45 kn. m,45x0 N. Mu,45x0 MR Mperlu 8,05 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; karea f c 5 MPa<30 MPa, maka: fy 00 + fy β 0,85 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu 8,05 x0 R 0,805 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,00 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835.0, Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,00 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,00 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ mi. b. d 0, dipasag tulaga tarik: D ,39 > 350 Daerah tumpua arah-y Tiggi efektif balok (d): d h s φ 0 x φ Mu 4,53 kn. m 4,53 x0 N. Mu 4,53 x0 MR Mperlu 5,954 x0 N. ϕ 0,8 0,85. f ' c. 00 ρ b. β. ; karea f c 5 MPa<30 MPa, maka: fy 00 + fy β 0,85

28 0, ρ b.0,85. 0, ρ 0,75. ρ 0,75.0,07 0,003 max b fy 400 m 8,835 0,85. f ' c 0,85.5 Mperlu 5,954 x0 R 0,44 b. d m. R ρ m fy 8,835 ρ 0,00 ρ,4 fy,4 400 mi 0,0035.8,835.0, Kotrol rasio peulaga perlu ρ 0,00 < ρ max 0,003 ; maka diguaka tulaga tuggal ρ 0,00 < ρ mi 0,0035 ; maka diperluka luas tulaga miimum Luas tulaga perlu As ρ. b. d 0, mi 35 dipasag tulaga tarik: D ,