PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK"

Transkripsi

1 AGRISE Volume VIII No. Bulan Me 008 ISSN: PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK (THE INFLUENCE OF MARKETING MIX STRATEGY TO EFFECTIVENESS TURNOVER VOLUME OF HYDROPONICS VEGETABLE) Galh Kusnawan 1, Purwohad Wjoyo 1 1) Jurusan Sosal Ekonom Pertanan, Unverstas Brawjaya, Jl. Veteran Malang ABSTRACT Hydroponcs Vegetable s salutary consumpton crop, because not mpure by manure made n and pestcde. Hydroponcs vegetable of busness s benefcal effort and gve possblty to each and everyone to labor, because prce sell s hgher than vegetable whch sn't t n general. However form mentoned wll not s otherwse followed by executon of contnual marketng. Result analyzes show that turnover volume of hydroponcs vegetable has to ncrease per annum. Pursuant to analyss of double regresson, effectveness turnover volume nfluenced by marketng mx strategy what consst of : Product, Prce, Promoton, and Dstrbuton (Place). Key words : marketng mx, effectveness turnover volume, hydroponcs vegetable ABSTRAK Sayuran Hdroponk merupakan tanaman konsums yang menyehatkan, karena tdak tercemar oleh pupuk buatan dan pestsda. Bsns sayuran hdroponk merupakan usaha yang menguntungkan dan member kemungknan kepada setap orang untuk mengusahakannya, karena harga jual lebh tngg dar sayuran yang dbuddayakan secara umum. Akan tetap hal tersebut tdak akan terwujud jka tdak dkut oleh pelaksanaan pemasaran yang berkesnambungan. Hasl analss menunjukan bahwa volume penjualan sayuran hdroponk mengalam kenakan untuk tap tahunnya. Berdasarkan analss regres berganda, efektvtas volume penjualan dpengaruh oleh strateg bauran pemasaran (Marketng Mx) yang terdr dar: Produk, Harga, Promos, dan Dstrbus (Place). Kata kunc : marketng mx, efektvtas volume penjualan, sayuran hdroponk PENDAHULUAN Masyarakat modern cenderung peka terhadap su pencemaran bahan pangan oleh resdu pupuk dan pestsda. Pemlhan makanan sehat merupakan bagan terpentng dalam kemajuan gaya hdup sekarang n. Perhatan bahan pangan untuk konsums merupakan hal yang utama. Menu makanan yang rendah garam, gula, lemak dan kolesterol serta dproduks hanya dengan bahan organk akan semakn dmnat konsumen. Trend n turut mendorong sayuran hdroponk sebaga makanan sehat, karena sayuran hdroponk tdak tercemar oleh pupuk buatan dan pestsda, yang menjadkan sayuran n bagus untuk kesehatan bla dkonsums.

2 98 AGRISE Volume VIII No. Bulan Me 008 Buddaya sayuran hdroponk d Indonesa telah berkembang lama. Hdroponk berasal dar kata hdro yang berart ar, dan ponus yang berart daya (Sutyoso, 004). Dengan demkan, hdroponk dapat berart pemberdayaan ar sebaga dasar pengembangan tubuh tanaman dan berperan dalam proses fsologs tanaman. Buddaya sayuran hdroponk merupakan bsns yang menguntungkan dan member kemungknan kepada setap orang untuk mengusahakannya, karena harga jual lebh tngg dar sayuran yang dbuddayakan secara umum. Namun demkan terdapat hal-hal tekns yang harus dketahu dan dkuasa dalam buddaya, terutama terkat dengan proses produks. Dmula dar penanaman, perawatan, sampa dengan pemanenan yang dlanjutkan dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegatan pokok yang dlakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bsnsnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sekarang, konsep pemasaran n sudah mengalam perkembangan bersamaan dengan semakn majunya masyarakat dan teknolog. Sehngga tujuan perusahaan tercapa yatu memberkan kepuasaan kepada konsumen guna mendapatkan laba. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegatan peneltan n membahas tentang pengaruh strateg bauran pemasaran (Marketng Mx) terhadap efektvtas volume penjualan sayuran hdroponk. Sepert pada PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu adalah salah satu penghasl terbesar produk petanan yang mempunya prospek cerah ddalam unt usahanya. Maka perlu dadakannya pengkajan terhadap efektvtas volume penjualan yang berfungs sebaga pedoman menggunakan varabel-varabel ddalam pemasarannya, sehngga perusahaan dapat mengatur serta mengendalkan suatu kegatan pemasaran tersebut secara optmal. Mengngat produk yang dhaslkan merupakan produk yang umur penggunaan relatf sngkat, memlk pangsa pasar yang luas, serta persangan yang sangat ketat maka penentuan bauran pemasaran sangat berperan pentng peranannya dalam penngkatkan volume penjualan produk sayuran hdroponk PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu. Tujuan dar peneltan n adalah : (1). Mendeskrpskan perusahaan (Company Profle) PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu. (). Menganalss pengaruh strateg bauran pemasaran (marketng mx) terhadap efektvtas volume penjualan sayuran hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu.. METODE PENELITIAN Peneltan n dlaksanakan d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu beralamat d jalan Abdul Gan Atas kota Batu secara purposve dengan pertmbangan bahwa ddaerah tersebut merupakan penghasl terbesar produks sayuran hdroponk. Adapun bentuk analss data yang dpergunakan dalam peneltan n adalah analss : a. Deskrptf Analss deskrptf dgunakan untuk menjawab tujuan peneltan yang pertama yatu menjelaskan gambaran perusahaan (Company Profle) PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu dmana terdapat gambaran umum perusahaan serta katannya dalam pemecahan masalah berdasarkan pada teor serta pendapat para pakar, sehngga dapat dketahu sampa sejauh mana tngkat kebenaran dar langkah pemecahan masalah. b. Kuanttatf Inferensa Analss kuanttatf nferensa dgunakan untuk menjawab tujuan peneltan yang kedua. Dalam metode n, data dan keterangan berupa angka-angka danalss secara kuanttatf dan dnterpretaskan dengan uraan kualtatf guna djadkan bahan pertmbangan sehubungan dengan langkah-langkah pemecahan dar suatu masalah. Berdasarkan waktu pengumpulannya, termasuk dalam data berkala (tme seres), yatu data yang terkumpul dar waktu ke waktu untuk memberkan

3 Galh Kusnawan Pengaruh Strateg Bauran Pemasaran gambaran perkembangan suatu kegatan atau keadaan. Data berkala yang dperoleh dar perusahaan dalam katannya dengan data kuanttatf berupa realsas penjualan serta bayabaya yang dkeluarkan perusahaan antara tahun 00 sampa dengan tahun Analss Regres Lner Berganda Analss regres lner berganda merupakan model statstk yang dgunakan untuk mengetahu seberapa besar efektftas semua varabel bebas (X 1, X, X 3, X 4 ) yang mempunya pengaruh nyata atau tdak terhadap varabel terkat (Y). Jad alat n dpaka untuk melakukan predks mengena bagamana perubahan nla varabel terkat bla varabel bebas dnakan atau dturunkan. Persamaan lner berganda yang dgunakan adalah : Y a b1 X1 b X b3 X 3 b4 X 4 Dmana : Y = Efektvtas volume penjualan dalam Klogram (Kg). a = Intersep (menunjukkan ttk potong antara gars regres dengan sumbu Y). b = Koefsen regres berganda varabel bebas ke-. X 1 = Baya produk dalam Rupah (Rp). X = Penentuan harga dalam Rupah (Rp). X 3 = Baya promos dalam Rupah (Rp). = Baya dstrbus / Place dalam Rupah (Rp). X 4. Koefsen Determnas (R ) Koesen determnas (R ) dapat dhtung langsung dar data bersamaan dengan koefsen regresnya. Kegunaaan dar koefsen determnas adalah untuk mengukur tngkat ketepatan yang palng bak dar analss regres. Jka data observas dapat tepat pada gars regres yang destmas, maka dkatakan kecocokan sempurna dapat dcapa, dalam hal n koefsen determnas akan maksmum, yatu sebesar 1. Koefsen determnas dformulaskan sebaga berkut: Y ˆ Y R Y Y Dmana : Yˆ Y ˆ Y Y Y Y : Jumlah kuadrat regres : Jumlah kuadrat total semua nla Y Krtera pengujan, apabla koefsen determnas sama dengan satu atau mendekat satu maka danggap bak. 3. Uj Serempak (Uj F) Uj F dpergunakan untuk menguj koefsen secara menyeluruh serta memperkrakan gars dependent atau hubungan lnear terhadap varabel- varabel ndependent secra bersama, apakah hasl regres yang dperoleh sgnfkan atau tdak dketahu melalu uj F. Adapun bentuk fungsnya adalah : JK F htung k JK reg ssa n k 1

4 100 AGRISE Volume VIII No. Bulan Me 008 Dmana : F = Pendekatan Dstrbus Probabltas JK = Jumlah Kuadrat k = Jumlah Varabel n = Jumlah Pengamatan Hpotess statstknya adalah : H 0 : β1 = β =... βn = 0 dengan krtera : Apabla F htung > F tabel, maka Ho dtolak yang berart secara smultan varabel bebas mempengaruh varabel tdak bebas. Apabla F htung < F tabel, maka Ho dterma yang berart secara smultan tdak satupun varabel bebas mempengaruh varabel tdak bebas. Nla krtera F dengan taraf sgnfkan α = 5% pada derajat kebebasan k untuk numerator dan n - k - 1 untuk denomrator. 4. Uj t Uj t dgunakan untuk menguj koefsen regres secara parsal atau dgunakan untuk mengetahu pengaruh dar masng-masng varabel bebas (X) terhadap varabel terkat (Y). Alat n dgunakan untuk mengetahu varabel bebas (X) mana yang palng domnan mempengaruh varabel terkat (Y). b Uj t = Sb Dmana : b = Koefsen Sb = Standart Error b Hpotess statsstknya adalah : H 0 = β0 =0 H a = β 0 Dengan Krtera : Apabla t htung > t tabel artnya secara parsal varabel bebas akan berpengaruh sgnfkan terhadap varabel tdak bebas. Apabla t htung < t tabel artnya secara parsal varabel bebas tdak berpengaruh sgnfkan terhadap varabel tdak bebas. Nla krtera dengan taraf sgnfkan α = 5% pada derajat kebebasan k untuk numerator dan n - k 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskrps Perusahaan (Company Profle) D PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu Bauran Pemasaran (Marketng Mx) merupakan suatu kombnas dar empat varabel atau kegatan yang merupakan nt dar sstem pemasaran perusahaan yang melput produk, harga, promos, dan dstrbus (place) yang terdr dar nla nomnal baya-baya dan jumlah hasl produks. Volume penjualan dkatakan efektv bla, tercapanya suatu tujuan penetapan penjualan. Baya produks yang dkeluarkan oleh PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya dar tahun 00 sampa tahun 006 adalah baya-baya yang dgunakan untuk menghaslkan produk sayuran hdroponk. Yang dmaksud dengan harga adalah penentuan harga jual sayuran hdroponk dar tahun 00 sampa tahun 006. Baya promos yang dkeluarkan oleh PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya dar tahun 00 sampa tahun 006 antara lan dpergunakan untuk baya untuk baya pembuatan klan d rado, koran, dan majalah, spanduk poster, dan stker. Baya dstrbus yang dalokaskan oleh PT. Kusuma Satra Dnasasr

5 Galh Kusnawan Pengaruh Strateg Bauran Pemasaran Wsatajaya antara lan untuk baya angkut dar perusahaan ke outlet-outlet. Volume penjualan merupakan jumlah hasl produks dar tahun 00 sampa tahun 006. Analss Pengaruh Strateg Bauran Pemasaran (Marketng Mx) Terhadap Efektvtas Volume Penjualan Sayuran Hdroponk D PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah yang telah dsebutkan, maka perlu dlakukan suatu pengujan kuanttatf. Pengujan n menggunakan analss regres lner berganda dengan menggunakan uj F dan uj t. Analss Regres Lner Berganda Analss regres lner berganda n dpergunakan untuk melhat apakah ada hubungan antara dua varabel atau lebh, dan juga untuk mengetahu apakah ada pengaruh antara varabel yang satu dengan yang lannya. Varabel yang damat adalah varabel volume penjualan sebaga varabel terkat dan varabel bebasnya adalah produk, harga, dstrbus, dan promos. Pengaruh Varabel bebas (baya produks, harga, baya promos, dan baya dstrbus) terhadap varabel terkatnya (volume penjualan) dapat dketahu dengan mempergunakan analss regres lner berganda yang merupakan alat analss dengan bantuan program statstk SPSS 1.0 for Wndows. Dplhnya SPSS sebaga paket program pengolahan data lebh dkarenakan alasan prakts dan kemudahan dalam menganalss data. Dar uj ANOVA atau F test dperoleh nla sebesar 47,417 dengan tngkat sgnfkan 0,000 sedangkan F tab dperoleh nla sebesar 3,9 Dengan demkan maka nla dar F ht > F tab yang berart H 0 dtolak. Untuk nla probabltas yang kurang dar 0,05 maka secara statstk bahwa model regres yang dpaka cukup bak dan layak dgunakan untuk mempredks varabel yang berpengaruh terhadap volume penjualan. Atau dapat dkatakan, bahwa varabel ndependen yang terplh berpengaruh terhadap volume penjualan sayuran Hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya. Nla koefsen determnas (R ) sebesar 0,99 hal n berart 99, % volume penjualan sayuran Hdroponk dapat djelaskan oleh varabel terplh. Sedangkan ssanya (100 % - 99, % = 0,8%) djelaskan oleh faktor lan selan varabel ndependent ddalam model. Dar hasl analss dapat dketahu bahwa semua parameter dugaan dengan program SPSS pada setap persamaan memlk tanda yang sesua dengan harapan krtera ekonom, sehngga dapat dperoleh persamaan regres sebaga berkut : Y = ,+ 0,001X 1 + 1,119X + 0,001X 3 + 0,001X 4 Hasl analss terhadap varabel-varabel ndependent adalah sebaga berkut : Produks Untuk setap penambahan dar varabel produks (X 1 ) akan mempengaruh volume penjualan sayuran hdroponk (Y) sebesar 0,001 dengan asums bahwa varabel harga, promos, dan dstrbus adalah konstan. Untuk penambahan 1 Kg. untuk produks, akan menakan volume penjualan 0,001 Kg. Produks berpengaruh nyata terhadap volume penjualan sayuran hdroponk. Hal n dapat dlhat dar nla t ht sebesar,57 dan t tab α 0,05 = 1,73, yang berart t ht > t tab maka tolak H 0. Dengan demkan penngkatan produks akan menakan volume penjualan sayuran hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu. Harga Untuk setap penambahan varabel harga (X ) akan mempengaruh volume penjualan sayuran hdroponk (Y) sebesar 1,119 dengan asums bahwa varabel produks, promos, dan dstrbus adalah konstan. Untuk penambahan Rp. 1,- untuk produks, akan menngkatkan volume penjualan 1,119 Kg. Harga berpengaruh nyata terhadap volume penjualan sayuran

6 10 AGRISE Volume VIII No. Bulan Me 008 hdroponk. Hal n dapat dlhat dar nla t ht sebesar 5,409 dan t tab α 0,05 =,093, yang berart t ht > t tab maka tolak H 0. Dengan demkan penngkatan harga akan menakan volume penjualan sayuran hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu. Promos Untuk setap penambahan varabel promos (X 4 ) akan mempengaruh volume penjualan sayuran hdroponk (Y) sebesar 0,001 dengan asums bahwa varabel harga, produks, dan promos adalah konstan. Untuk penambahan Rp. 1,- untuk promos, akan menngkatkan volume penjualan 0,001 Kg. Promos berpengaruh nyata terhadap volume penjualan sayuran hdroponk. Hal n dapat dlhat dar nla t ht sebesar 4,383 dan t tab α 0,05 =,093, yang berart t ht > t tab maka tolak H 0. Dengan demkan penngkatan promos akan menakan volume penjualan sayuran hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu Dstrbus Untuk setap penambahan varabel dstrbus (X 3 ) akan mempengaruh volume penjualan sayuran hdroponk (Y) sebesar 0,001 dengan asums bahwa varabel harga, produks, dan promos adalah konstan. Untuk penambahan Rp. 1,- untuk dstrbus, akan menngkatkan volume penjualan 0,001 Kg. Dstrbus berpengaruh nyata terhadap volume penjualan sayuran hdroponk. Hal n dapat dlhat dar nla t ht sebesar 3,773 dan t tab α 0,05 =,093, yang berart t ht > t tab maka tolak H 0. Dengan demkan penngkatan dstrbus akan menakan volume penjualan sayuran hdroponk d PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu. KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan dperoleh kesmpulan sebaga berkut : 1. PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu dalam menyelenggarakan kegatan pemasaran yang melput : Baya Produk (X 1 ), Penetapan Harga (X ), Baya Promos (X 3 ), dan Baya Dstrbus / Place (X 4 ) berpengaruh sgnfkan terhadap efektftas volume penjualan.. Hubungan antara efektvtas volume penjualan sayuran hdroponkd dengan bauran pemasaran dapat dformulaskan sebaga berkut Y = , + 0,001X 1 + 1,119X + 0,001X 3 + 0,001X 4. Dengan nla krtera taraf sgnfkan α = 0,05 pada derajat kebebasan. Efektvtas dapat djelaskan dengan nla volume penjualan yang mengalam kenakan pada tap tahun yang sesua dengan penentuan perusahaan. Nla koefsen determnas (R ) sebesar 0,99 hal n berart 99, % volume penjualan sayuran Hdroponk dapat djelaskan oleh varabel terplh. Sedangkan ssanya (100 % - 99, % = 0,8 %) djelaskan oleh faktor lan selan varabel ndependent ddalam model. Saran Dar hasl kesmpulan dperoleh beberapa saran sebaga berkut : 1. PT. Kusuma Satra Dnasasr Wsatajaya Batu harus tetap mempertahankan kualtas dan kontnutas produk, sehngga kebutuhan konsumen dapat terpenuh serta mendapatkan keuntungan bag perusahaan.. Dalam melaksanakan penjualan produk dkawasan, sebaknya dbuatkan stand khusus dsetap bagan blok petk dengan tujuan efsens waktu dan pengangkutan. 3. Untuk mobl pengangkut (alat dstrbus), sebaknya dlaksanakan pengecekan dan servce secara rutn, sehngga kendala dapat dmnmalsr.

7 Galh Kusnawan Pengaruh Strateg Bauran Pemasaran DAFTAR PUSTAKA Favorta, Hardna Strateg Bauran Pemasaran (Marketng Mx) Untuk Menngkatkan Penjualan Sar Buah Apel Pada PT. Satra Kusuma Dnasar Wsatajaya Batu. Skrps tdak dterbtkan. Program Sarjana IKIP Malang. Malang. Kottler, Phlp Manajemen Pemasaran. Translaton of Marketng Manajemen Analyss, Plannng, Implementaton, and Control. Seventh Edton. Prentce Hall Internatonal Inc. Penerbt Fakultas Ekonom Unverstas Indonesa. Jakarta. Kotler, Phlp dan Armstrong, Gary Prnsp-Prnsp Pemasaran. Terjemahan Damos Shombng. PT. Prenhallndo. Jakarta. Malhotra, Naresh K Marketng Research : An Appled Orentaton. Second Edton. Prentce Hall Inc. New Jersey. Rahmanngrum, Dw Pengaruh Anggaran Beban dan Pengendalan Dana Terhadap Omzet Pada Perusahaan Umum Pegadaan Cabang Sngosar Kabupaten Malang. Skrps tdak dterbtkan. Program Sarjana IKIP Malang. Malang. Rusd, Hamd Analss Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Penngkatan Volume Penjualan. Skrps tdak dterbtkan. Program Sarjana Unverstas Brawjaya. Malang. Supranto Pengaruh Bauran Promos (Promotal Mx) Terhadap Volume Penjualan pada Hotel Cakra Solo. Skrps tdak dterbtkan. Fakultas Ekonom Unverstas Malangkucecwara. Malang.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003:64) Suyadi Prawirosentono (2004:2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003:64) Suyadi Prawirosentono (2004:2) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneltan Guna dapat bersang dalam era perdagangan bebas yang ddukung oleh teknolog nformas dan komunkas yang tumbuh pesat, perusahaan dharuskan berusaha untuk menngkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut : BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA REGRESI DAN KORELASI Tujuan metode kuadrat terkecl adalah menemukan nla dugaan b0 dan b yang menghaslkan jumlah kesalahan kuadrat

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Ba n mengurakan proses pengolahan data dengan program yang akan dgunakan yatu SPSS yang memantu dalam menyelesakan permasalahan dalan penulsan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method

Model Regresi Variabel dengan Metode Selisih Mutlak. Moderating Variable Regression Model with an Absolute Difference Method Model Regres Varabel dengan Metode Selsh Mutlak Moderatng Varable Regresson Model wth an Absolute Dfference Method Desy Ika Rachmawat 1, Des Yunart, dan Darnah And Nohe 3 1 Mahasswa Program Stud Statstka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci