Penelitian Operasional II Programma Dinamik 9. S2 : Musim gugur S3 : Musim dingin S4 : Musim semi
|
|
- Yandi Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penelitian Operasional II Programma Dinamik 9 Penyelesaian Tahapan : Musim S : Musim panas S : Musim gugur S3 : Musim dingin S4 : Musim semi Peubah keputusan : x n = Jumlah / level pekerja untuk tahapan ke-n (n=,,3,4) x 4 = 55 (nilai optimal) Misalkan r n = jumlah pekerja minimum yang dibutuhkan untuk tahapan ke-n Berarti : r n x n 55 Biaya untuk tahapan ke-n : C n = 00(x n x n- ) (x n r n ) State : Jumlah pekerja semusim yang lalu S n = x n-, untuk n = S = x 0 = x 4 = 55 Fungsi tujuan : Pilih x, x, x 3 (dengan x 4 = 55) sedemikian hingga 4 Min [00( xi xi ) + 000( xi ri )] i= n Kendala r i x i 55, i =,,3,4 n r n x n easibel S n = x n- Biaya 0 0 x 55 S = 55 00(x 55) (x 0) x 55 0 S 55 00(x x ) (x 40) x S (x 3 x ) (x 3 00) 4 55 x 4 = S (55 x 3 ) n (s n,x n ) = 00(x n s n ) (x n r n )+ 4 min ri xi 55 i= n [00( x i x ) i + 000( x i r )] i s n = x n- n (s n ) = min n (s n,x n ) r n x n 55 n (s n ) = min {00 (x n s n ) (x n r n ) + n+ (x n ) } r n x n 55
2 Programa Dinamik 0 Penelitian Operasional II Prosedur n = 4 x 4 4 (s 4 ) x 4 00 s (55-s 4 ) 55 n = 3 3 (s 3 ) = min {00 (x 3 s 3 ) (x 3 00) + 4 (x 3 ) } 00 x 3 55 = min {00 (x 3 s 3 ) (x 3 00) +00 (55 x 3 ) } 00 x 3 55 x x ( s3, x3) = 400 (x 3 s 3 ) (55 x 3 ) = 400 (x 3 s 3-50) = 0 3( s3, x3 ) = 800 > 0 ---! minimum x 3 = (s ) / 3 (s 3 ) = 3 (s 3, x 3 ) = 00 ((s ) / s 3 ) ((s ) / 00) + 00 (55 (s ) /) n = 3 s 3 3 (s 3 ) x 3 40 s (50-s 3 ) +50(60-s 3 ) +000(s 3 50) (s )/ n = (s, x ) = 00 (x s ) (x r ) + 3 (x ) = 00 (x s ) (x r ) +50(50-x ) + 50(60-x ) +000(x 50)
3 Penelitian Operasional II Programma Dinamik (s ) = min 55 x 40 x (s, x ) ( s, x ) = 400 (x s ) (50-x ) -00 (60-x ) = 00 (3 x s 40) = 0 ( s, x ) = 600> 0 ---! minimum x x = ( s + 40)/3 n = s (s ) x 0 s 40 00(40-s ) s 55 00/9[(50-s ) +(65-s ) +30(3s 575)] (s +40)/3 n = (s, x ) = 00 (x s ) (x r ) + (x ) (s, x ) 00( x s) + 000( x 0) + 00(40 x) + 5 = 00( x s) + 000( x 0) + 00/9[(50 - s ) + (65 - s ) + 30(3s - 575)] jika 0 x jika 40 x " 0 x 40 x s, x ) ( = 400(x s ) (40 x ) = 400( x s 35) Diketahui s = 55 ( s, x) = 800 ( x 45) < 0 untuk setiap x 40 x x = 40 untuk 0 x 40
4 Programa Dinamik Penelitian Operasional II " 40 x 55 x s, x ) ( = 400(x s ) /9[(50 x )+(65-x )-90] = 400/3 (4 x 3 s 5) = 0 x = (3 s + 5)/4 s = 55 di dapat x = 47,5 akan meminimumkan seluruh daerah 40 x 55 (55) = 00 ( ) + 000( ) + 00/9[( ) + ( ) + 30 ( )] = n = s (s ) x Hasil optimum : x = 47.5 x = ( ( 47.5)+40)/3 = 45 x 3 = ( )/ = 47.5 x 4 = 55.5 PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR DENGA PROGRAM DINAMIK Secara umum masalah dalam program linear dapat dituliskan dalam bentuk : Max Z = C X + C X + + C n X n Kendala a X + a X + + a n X n b a X + a X + + a n X n b... a m X + a m X + + a mn X n b m X, X,,X n 0 Formulasi sebagai model program dinamik : Tahapan : setiap aktiitas j (j =,,.., n) # Aktiitas level, X j ( 0) merupakan alternati pada tahapan ke-j # Karena X j kontinu, setiap tahapan memiliki jumlah alternati tak terbatas dalam ruang layak (easible) # Asumsikan a ij > 0
5 Penelitian Operasional II Programma Dinamik 3 State : jumlah sumber daya (resources) yang dialokasikan pada tahapan ke-n dan tahapan ke-n+ # Karena ada m sumber daya, berarti state-nya merupakan vektor berdimensi m. # Misalkan (B j, B j,, B mj ) adalah state dari sistem pada tahapan ke-j, yaitu, jumlah sumber daya,,,m yang dialokasikan ke tahapan j,j+,,m Dengan menggunakan rekursi mundur n (B n, B n,,b mn ) = max {C n X n } 0 a in X n B in i =,,,m j (B j, B j,,b mj ) = max {C j X j + j+ (B j a j X j,, B mj a mj X j )} 0 a ij X j B ij i =,,,m; j =,,,n- 0 B ij b i untuk setiap i,j adalah nilai optimum dari ungsi tujuan untuk tahapan-tahapan (aktiitas-aktiitas) j,j+,..,n jika diberikan states B j, B j,,b mj Contoh.6 Max Z = X + 5 X Kendala : X + X 430 X 460 Penyelesaian : Tahapan : j (j=,) State : Misalkan (v j,w j ) state pada tahapan j (j =,) (v,w ) = max {5 X } 0 X v 0 X w karena X min {v, w /} dan (X v,w ) = 5 X maka (v,w ) = max (X v,w ) X = 5 min (v, w /) X = (v, w /) (v,w ) = max { X + (v X, w )} 0 X v = max { X + 5 min (v -X, w /)} 0 X v merupakan tahapan terakhir dengan v = 430 dam w = 460 X v / = 5
6 Programa Dinamik 4 Penelitian Operasional II (X v,w ) = (X, 430, 460) = X + 5 min (430-X, 460/) 5(30) 0 X 00 = X + 5(430 X ) 00 X 5 X X 00 = 8X X 5 (v,w ) = (430,460) = max (X +50, -8X + 50) X = (00) + 50 = -8(00) + 50 = 350 X = 00 X = min (v, w /) v = v X = 30 = min (30, 460/) = 30 w = w 0 = 460 Diperoleh Z = 350, X = 00 dan X = 30.6 PROGRAM DINAMIK PROBABILISTIK Perbedaan antara program dinamik probabilistik dan deterministik terletak pada penentuan state pada tahapan berikutnya. Pada kasus probabilistik penentuan ini tidakah ditentukan berdasarkan state dan keputusan kebijakan pada tahapan pada saat itu, melainkan berdasarkan suatu distribusi probabilitas. Meskipun demikian, distribusi probabilitas ini tetap ditentukan berdasarkan state dan keputusan kebijakan pada tahapan pada saat itu (current stage) Tahapan ke n Probabilitas Tahapan ke-n+ C n+ () Keputusan S n x n State : P C n+ () P n (s n, x n ) P s C s Kontribusi dari tahapan ke-n s n+ (s)
7 Penelitian Operasional II Programma Dinamik 5 n ( s n, x n ) = pi[ C s i= n+ (i) = min x n+ i + n+ n+ (i, x n+ ) ( i)] s : jumlah state yang mungkin pada tahapan ke n+ Contoh.8 Sebuah perusahaan mendapat pesanan untuk menyuplai suatu item tipe tertentu. Pelanggan menginginkan kualitas yang tinggi, karena itu perusahaan tersebut harus memproduksi lebih dari satu item untuk memperoleh item yang dapat diterima. Perusahaan ini memperkirakan bahwa setiap item yang diproduksinya itu akan diterima dengan probabilitas ½. Dengan demikian, maka banyaknya item yang dapat diterima dari suatu lot yang berukuran L akan mempunyai distribusi binomial. Ongkos produksi marginal untuk produk ini ditaksir sebesar $00/item (walaupun rusak), kelebihannya dianggap tak berharga. Jika perlu set-up biayanya $300. Jika seluruh lot rusak proses produksi harus di- set-up. Waktu produksi tidak boleh lebih dari 3 siklus. Jika item yang dapat diterima tidak dapat diperoleh pada akhir siklus produksi yang ke-3, kerugian yang ditanggung oleh perusahaan adalah $600. Tentukan ukuran lot pada siklus produksi yang diperlukan sehingga diperoleh ekspektasi biaya pembuatan yang minimum. Penyelesaian " Tahapan : siklus produksi " State : banyaknya item yang dapat diterima ( nol atau satu) s = pada tahapan " Peubah keputusan : ukuran lot produksi pada tahapan ke-n (x n, n =,,3) " Fungsi tujuan : n ( s n, x n ) : ekspektasi biaya total minimum untuk tahapan ke-n ke depan n ( s) = min n ( s n, x n ) Xn=0,,... n ( 0) = 0 Dengan menggunakan $00 sebagai satuan uang, maka kontribusi terhadap biaya dari tahapan n adalah (k + x n ), dimana 0 xn = 0 k = 3 xn > 0 Untuk s=, maka n (, x n ) = k + x n + (/) Xn n+ () + [ - (/) Xn ] n+ (0) = k + x n + (/) Xn n+ ()
8 Programa Dinamik 6 Penelitian Operasional II Dengan 4 () = 6, yaitu biaya terminal jika tidak dihasilkan item yang dapat diterima : Hubungan Rekursi : n () = min {K + x n + (/) Xn n+() }, n =,,3 Xn =0,,... Prosedur : n=3 x 3 3 (, x 3 ) = k + x 3 + 6(/) x3 3 (s) x 3 s ,4 n= n= x (, x ) = k + x + (/) x3 3 () (s) x s ,3 (, x ) = k + x + (/) x () (s) x s / 6 3/4 6 7/8 7/6 6 ¾ x Kebijakan optimum : Produksi item pada siklus produksi I, jika rusak Produksi atau 3 item pada siklus produksi II, jika rusak Produksi 3 atau 4 item pada siklus produksi III Ekspektasi ongkos total untuk kebijakan ini adalah $ 675.
Penelitian Operasional II Programa Dinamik 1 1. PROGRAM DINAMIK
Penelitian Operasional II Programa Dinamik. PROGRAM DINAMIK. PENDAHULUAN Definisi.: Program dinamik adalah suatu teknik matematik untuk menentukan serangkaian keputusan yang saling terkait, serta memberikan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman
Lebih terperinciBIAYA MINIMUM PADA PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UD. HAMING MAKASSAR DENGAN PROGRAM DINAMIK
BIAYA MINIMUM PADA PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UD. HAMING MAKASSAR DENGAN PROGRAM DINAMIK Irwan Prodi Matematika, FST-UINAM Irwan.msi@uin-alauddin.ac.id Tenrianna Prodi Matematika,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran dan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id 1 Program Dinamis (dynamic programming): - metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dapat berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tersedianya produk yang cukup merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Persediaan yang terlalu banyak atau persediaan yang terlalu sedikit
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear
5 BAB II LANDASAN TEORI A Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear Persamaan linear adalah bentuk kalimat terbuka yang memuat variabel dengan derajat tertinggi adalah satu Sedangkan sistem
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciDesign and Analysis Algorithm. Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom. Pertemuan 09
Design and Analysis Algorithm Ahmad Afif Supianto, S.Si., M.Kom Pertemuan 09 Contents 1 2 5 Algoritma Program Dinamis Lintasan Terpendek (Shortest Path) Penganggaran Modal (Capital Budgeting) 1/0 Knapsack
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Bahan Kuliah IF2211 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Teknik Informatika STEI-ITB 1 2 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode
Lebih terperinci30/03/2015 DYNAMIC PROGRAMMING DYNAMIC PROGRAMMING DYNAMIC PROGRAMMING DYNAMIC PROGRAMMING DYNAMIC PROGRAMMING OPERATIONAL RESEARCH II
0/0/0 OPERTONL RESER gustina Eunike, ST., MT., M. ndustrial Engineering University o rawijaya Pemrograman inamis (dynamic programing / P) Prosedur matematis yang dirancang untuk memperbaiki eisiensi perhitungan
Lebih terperinciProgram Dinamis (dynamic programming):
Materi #0 Ganjil 0/05 (Materi Tambahan) Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Alokasi Andaikan terdapat sejumlah sumber daya modal tertentu, yaitu dapat berupa uang untuk investasi, mesin cetak, bahan bakar untuk kendaraan dan lain sebagainya. Suatu
Lebih terperinciProgram Dinamis. Oleh: Fitri Yulianti
Program Dinamis Oleh: Fitri Yulianti 1 Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): - metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan tahapan (stage) - sedemikian sehingga
Lebih terperinciTIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #10 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Materi #10 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Permasalahan pemrograman dinamis secara umum memiliki proses keputusan yang bersifat multi tahapan (multi-stage). I1 D1 I2 D2 In Dn R1 R2 Rn 6623
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciRiset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
Dalam materi sebelumnya tentang Linier Program, setiap pemecahan persoalan optimasi akan selalu dirumuskan suatu formula rumusan matematika standar yang berlaku untuk semua persoalan. Materi kali ini berdasarkan
Lebih terperinciTentukan alokasi pemasaran yang optimum supaya diperoleh keuntungan maksimum.
Latihan 1 1. PT. Semen Cibinong mempunyai 9 orang tenaga kerja pemasaran yang memiliki 3 daerah pemasaran terpisah. Keuntungan untuk tiap tenaga pemasaran di ketiga daerah tersebut adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN EORI 2.. Dasar Dasar Peluang Program stokastik adalah salah satu cabang matematika yang berhubungan dengan keputusan optimal dalam keadaan tidak pasti yang dinyatakan dengan distribusi
Lebih terperinciProgram Dinamik Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik Sipil FT UGM
Program Dinamik Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik Sipil FT UGM 8/7/200 Jack la Motta Pendahuluan Tidak seperti program linier, Program Dinamik (PD) tidak mempunyai standar formulasi matematik.
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Persoalan Model Lokasi Fasilitas Persoalan model lokasi fasilitas diklasifikasikan berdasarkan fungsi objektif, kendala, solusi serta atribut lainnya yang digunakan dalam model.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uji Kenormalan Lilliefors Perumusan ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan untuk menentukan pola distribusi.pola distribusi tersebut dapat diketahui dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak masalah nyata yang dapat dibawa ke model program linear. Metode penyelesaian program linear telah digunakan para ahli untuk menyelesaikan masalah di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciPROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n
PROGRAMA INTEGER Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +. + c n x n d. k. a 11 x 1 + a 12 x 2 +.a 1n x n < b 1.. a m1 x 1 + a m2 x 2 +.a mn x n < b m x 1 ; x 2 ;.x n > 0 Semua variabel keputusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode tertentu, atau persediaan
Lebih terperinciProgram Dinamis (Dynamic Programming)
Program Dinamis (Dynamic Programming) Program Dinamis Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, serta Potensi Dynamic Programming Dynamic Programming adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 2 PROGRAM STOKASTIK
BAB 2 PROGRAM STOKASTIK 2.1 Pengertian Program Stokastik Banyak persoalan keputusan yang dapat dimodelkan dengan menggunakan program stokastik dengan tujuan menentukan nilai maksimum atau minimum. Tujuan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari industri atau perusahaan adalah menciptakan laba yang maksimal. Salah satu bentuk usahanya adalah dengan memaksimumkan hasil produksi atau meminimumkan
Lebih terperinciBentuk Standar. max. min
Teori Dualitas 2 Konsep Dualitas Setiap permasalahan LP mempunyai hubungan dengan permasalahan LP lain Masalah dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan secara matematis dari satu model LP primal 3
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir dalam penelitian ini, seperti pengertian persediaan, metode program linier. 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Exponential Smoothing w/ Trend and Seasonality Pemulusan level/keseluruhan Pemulusan Trend Pemulusan Seasonal Peramalan periode t : Contoh: Data kuartal untuk
Lebih terperinciMODEL OPTIMISASI LOT PRODUKSI DENGAN PERTIMBANGAN BIAYA KUALITAS PADA SISTEM PRODUKSI MULTISTAGE
MODEL OPTIMISASI LOT PRODUKSI DENGAN PERTIMBANGAN BIAYA KUALITAS PADA SISTEM PRODUKSI MULTISTAGE Arie Desrianty, Hendro Prassetiyo 2, Ladzwina Mahardini Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional,2,)
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016
Reka Integra ISSN: 8-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 016 MODEL PENENTUAN UKURAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TIDAK SEMPURNA MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,
Lebih terperinciPERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL
PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL 1). Metode Pojok Kiri Atas / Pojok Barat Laut (North West Corner) Metode ini mula-mula diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper kemudian diperluas oleh Danziq.
Lebih terperinciMatematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.
(Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Fungsi Produksi Produksi dan operasi dalam ekonomi menurut Assauri (2008) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015
Reka Integra ISSN: 8-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.0 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 015 MODEL OPTIMISASI UKURAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG MENGALAMI DETERIORASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Lebih terperinciVolume 2 No 1 Desember 216 ISSN:288-3943 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV DI PT. PDM INDONESIA Muslena Layla Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik Trijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan perlu untuk melakukan pengendalian persediaan yang baik untuk mendukung
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian
BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini membahas beberapa literatur yang terkait dengan penelitian. Bagian pertama literatur yang membahas dasar teori yang digunakan dan bagian kedua membahas penelitian-penelitian
Lebih terperinciMODEL OPTIMISASI UKURAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIDAK SEMPURNA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PEMERIKSAAN SAMPLING BERGANDA DAN PROSES REWORK
Reka Integra ISSN: -5 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 6 MODEL OPTIMISASI UKURAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIDAK SEMPURNA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik
Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses
Lebih terperinciPROSES KEPUTUSAN MARKOVIAN TEKNIK RISET OPERASI
PROSES KEPUTUSAN MARKOVIAN TEKNIK RISET OPERASI Contoh TIA 310 3 Contoh TIA 310 4 TIA 310 5 TIA 310 6 TIA 310 7 TIA 310 8 Cara Perhitungan 0.2 x 7 + 0.5 x 6 + 0.3 x 3 = 5.3 0 x 0 + 0.5 x 5 + 0.5 x 1 =
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah dalam menentukan lintasan terpendek di antara titik tertentu dalam suatu graph telah banyak menarik perhatian. Persoalan dirumuskan sebagai kasus khusus dan
Lebih terperinciBAB III GAME THEORY. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang
7 BAB III GAME THEORY 3. Pengantar Game Theory Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif yang diwarnai persaingan atau konflik. Persaingan atau konflik ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
Lebih terperinciBAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS
BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS 6.1 Teori Dualitas Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya.
Lebih terperinciMODEL PROGRAM STOKASTIK DALAM TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
MODEL PROGRAM STOKASTIK DALAM TRANSPORTASI DAN LOGISTIK Chairunisah Abstrak Problema transportasi dan logistik dikarakteristikkan dengan proses informasi yang sangat dinamis, seperti : pesanan konsumen
Lebih terperinciModel umum metode simpleks
Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Persediaan Merujuk pada penjelasan Herjanto (1999), persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI
PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL III LINEAR PROGRAMMING DAN VISUALISASI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL II LINEAR PROGRAMMING DAN
Lebih terperinciMODUL I PROGRAM DINAMIS
MODUL I PROGRAM DINAMIS 1.1 Tujuan Praktikum Program dinamis merupakan modul pertama yang dipelajari dalam Praktikum Stokastik. Adapun yang menjadi tujuan praktikum dalam modul program dinamis adalah sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perencanaan produksi yang optimal akan sia-sia jika distribusi yang diterapkan suatu perusahaan tidak tepat dan efektif. Hal tersebut dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara terhadap para pekerja dilantai produksi solid pada PT Abbott Indonesia. Pengamatan
Lebih terperinciModel Optimisasi Lot Produksi pada Sistem Produksi yang Terdeteriorasi dengan Mempertimbangkan Inspeksi Sampling untuk Meminimumkan Total Biaya *
Reka Integra ISSN: 8-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.0 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 014 Model Optimisasi Lot Produksi pada Sistem Produksi yang Terdeteriorasi dengan Mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,
BAB III Hidden Markov Models (HMM) 3.1 Pendahuluan Rantai Markov mempunyai state yang dapat diobservasi secara langsung. Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata, beberapa
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Stokastik Keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada, sedangkan pengambilan keputusan adalah
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015
Reka Integra ISSN: 8-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.0 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 05 MODEL OPTIMISASI LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TERDETERIORASI DENGAN INSPEKSI
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinciMODEL OPTIMISASI PENENTUAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TERDETERIORASI DENGAN PEMERIKSAAN SAMPLING GANDA UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA
Reka Integra ISSN: 8-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Aprili 06 MODEL OPTIMISASI PENENTUAN LOT PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI YANG TERDETERIORASI DENGAN
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik
LINEAR PROGRAMMING 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik PENGERTIAN LINEAR PROGRAMMING LP merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP MAKSIMUM PONTRYAGIN PADA SISTEM INVENTORI-PRODUKSI. Nurus Sa adah, Toni Bakhtiar, Farida Hanum
PENERAPAN PRINSIP MAKSIMUM PONTRYAGIN PADA SISTEM INVENTORI-PRODUKSI Nurus Sa adah, Toni Bakhtiar, Farida Hanum Departemen Matematika FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciI PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sukarelawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan imbalan. Sukarelawan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi
34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Produksi Secara umum, penjadwalan merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang merencanakan produksi
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 1. Linier Programming adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumbersumberdaya yang
Lebih terperinciBAB 11 Programa Linier Persoalan Pengangkutan
PERENCANAAN WILAYAH DAN METODE ANALISIS PERENCANAAN 2 Materi 6 : TPL 3 2 SKS Oleh : Ken Martina Kasikoen BAB Programa Linier Persoalan Pengangkutan Konsepsi Dasar : Untuk meminimumkan ongkos pengangkutan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciMata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang telah penulis lakukan melalui pengamatan langsung pada perusahaan X, maka penulis dapat
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.
LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciCONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.
CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. Metoda Hax dan Bitran Metode ini terdiri dari 2 algoritma yaitu : 1) Algoritma untuk memecah rencana agregat dalam jumlah produksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Inventory (Persediaan) Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)
PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) Metode Pendekatan Vogel diperkenalkan oleh WR. Vogel tahun 1948. Prinsip dari metode ini adalah memilih harga-harga ongkos terkecil
Lebih terperinciBAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )
A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN PROGRAM DINAMIS PROBABILISTIK PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN
Program Dinamis Probabilistik Lila Ayu Ratna Winanda PENERAPAN PROGRAM DINAMIS PROBABILISTIK PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN Lila Ayu Ratna Winanda Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP ITN
Lebih terperinciProgram Dinamik (Dynamic Programming) Riset Operasi TIP FTP UB
Program Dinamik (Dynamic Programming) Riset Operasi TIP FTP UB Program Dinamik : Pendahuluan (1) Program dinamik merupakan suatu pendekatan solusi bukan suatu teknik Tidak terbatas pada golongan masalah
Lebih terperinciMANAJEMEN PENGECEKAN INVENTARIS PERUSAHAAN BERBASIS PROGRAM DINAMIS
MANAJEMEN PENGECEKAN INVENTARIS PERUSAHAAN BERBASIS PROGRAM DINAMIS Ibnu Hikam Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)
PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
26 BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Tinjauan Pustaka 211 Pengumpulan Data Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering
OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan
Lebih terperinciModel Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos
Model Optimisasi Ukuran Lot Produksi yang Mempertimbangkan Inspeksi Sampling dengan Kriteria Minimisasi Total Ongkos Arie Desrianty, Fifi Herni M, Adelia Septy Perdana Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses
Lebih terperinciPERMASALAHAN OPTIMASI 0-1 KNAPSACK DAN PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA PEMECAHANNYA
PERMASALAHAN OPTIMASI 0-1 KNAPSACK DAN PERBANDINGAN BEBERAPA ALGORITMA PEMECAHANNYA Fitriana Passa (13508036) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandungg Jl. Ganesha 10 Bandung Email:
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda
OPERATIONS RESEARCH oleh Bambang Juanda Analisis (Metode) Kuantitatif: pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan manajerial. Operations Research (Management Sciences): Aplikasi metode-metode kuantitatif
Lebih terperinci3 BAB III LANDASAN TEORI
3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
Lebih terperinci