BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB II LANDASAN EORI 2.. Dasar Dasar Peluang Program stokastik adalah salah satu cabang matematika yang berhubungan dengan keputusan optimal dalam keadaan tidak pasti yang dinyatakan dengan distribusi peluang. Ruang sampel yang dinotasikan dengan Ω adalah himpunan dari hasil pengamatan yang mungkin terjadi. Definisi 2... P. adalah fungsi peluang jika untuk setiap A Ω dihubungkan dengan sebuah bilangan P A sedemikian hingga P A 0 dan P Ω =. Ruang sampel (Ω) dikatakan diskrit jika hanya mengandung terhingga banyaknya titik titik yang dapat disusun menurut barisan sederhana ω, ω 2, ω 3,. Peluang kejadian A i = ω i ditulis sebagai P(ω ). Pada saat pengamatan dilakukan terhadap suatu nilai berarti kita sedang mengamati sebuah variabel acak. Di dalam notasi variabel acak ditulis dengan huruf kapital, misalkan X. Definisi Suatu peubah acak X adalah suatu fungsi bernilai riil yang dihubungkan dengan daerah definisi Ω untuk setiap ω Ω; X(ω) ε R = {y: < y + }

2 8 Definisi Jika X adalah peubah acak maka fungsi distribusinya didefinisikan sebagai berikut: F x X = P x X ; untuk setiap x (, +). Definisi Suatu peubah acak yang diskrit yang mendapat nilai x, x 2, x 3,, x n mempunyai fungsi peluang p x ), p(x 2, p x 3,, p(x n ) dengan p x i = P X = x i ; i =,2,, n. 2.2.Distribusi Peluang Dalam melakukan sebuah pengamatan akan dicari nilai harapan yang dikenal dengan istilah nilai ekspektasi dari peubah acak. Definisi Nilai ekspektasi dari sebuah peubah acak adalah: E(X) = μ x = xp x (x) Penyebaran nilai dari pengamatan terhadap rata ratanya disebut varians. Definisi Varians dari sebuah peubah acak didefinisikan adalah: Var(X) = ς 2 = E((X μ x ) 2 ) Akar kuadrat nilai varians disebut sebagai deviasi standar. Definisi Deviasi standar dari sebuah peubah acak adalah: ς x = Var(X)

3 9 Pengamatan tidak terbatas hanya pada satu peubah acak. Misalkan dua peubah acak X dan Y memiliki rata rata E(X) = μ x dan E(Y) = μ y maka kovarians dari peubah acak tersebut adalah: Cov X, Y = E((X μ x )(Y μ y )) = E(XY) μ x μ y Kovarians merupakan ukuran tentang bagaiman dua variabel bergerak atau berubah bersama sama. Kovarians dapat bernilai positip (bergerak searah), negatif (bergerak berlawanan arah) dan nol (tidak ada hubungan antara kedua peubah acak). 2.3.Proses Stokastik Proses stokastik berhubungan dengan waktu dari fungsi acak. Proses stokastik menunjukkan barisan waktu suatu kejadian. Definisi Proses stokastik X(t) terdiri dari sebuah pengamatan dengan peluang P(.) yang didefinisikan pada ruang sampel Ω dan dihubungkan dengan fungsi waktu x t, s terhadap setiap ruang sampel hasil pengamatan. Proses stokastik dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu proses stokastik waktu diskrit dan proses stokastik kontinu. Proses stokastik waktu diskrit X(t) jika himpunan semua nilai yang mungkin dari X(t) sepanjang waktu t adalah himpunan berhingga, sebaliknya X(t) adalah proses stokastik waktu kontinu. Pada tulisan ini proses stokastik untuk alokasi aset multi-period terjadi pada waktu diskrit. Keputusan penting dalam melakukan investasi baik individu maupun institusi adalah untuk memilih kelas aset yang berbeda dan keuntungan investasi. Dasar pertimbangannya adalah tingkat pengembalian (return) dan resiko dari

4 0 portfolio. Nilai return yang merupakan motivasi bagi investor untuk berinvestasi. Nilai return diperoleh dari perubahan harga aset di awal investasi terhadap harga aset di akhir periode investasi. Nilai return pada waktu t yaitu R t didefenisikan sebagai berikut: R t = ln X t X t dengan X t adalah harga aset pada waktu t Alokasi Aset Single-Period dan Multi-Period Alokasi Aset Single-Period Keputusan untuk menentukan jumlah alokasi aset dalam sebuat portfolio sangat penting bagi setiap investor. Portfolio adalah gabungan dua atau lebih kelas aset yang dipilih dalam berinvestasi. Besar modal yang diinvestasikan dalam tiap sekuritas tentu akan menentukan besar keuntungan yang akan diperoleh sesuai dengan resiko yang ditanggungnya. Kebijakan untuk menentukan portfolio optimal dengan waktu satu periode (single-period) diselesaikan dengan menggunakan metode mean-varians yang ditemukan oleh Harry Markowitz. Harry Markowitz (952) mengatakan return sebuah portfolio bersifat acak dan untuk mengevaluasinya perlu diperhatikan dua hal penting yakni return harapan dan resikonya. Dalam hal ini resiko direpresentasikan dengan menggunakan varians portfolio. ingkat pengembalian (return) dari sebuah portfolio didefenisikan sebagai berikut: R pt = n i= W i R i,t dengan i = jenis aset dalam portfolio dan R i,t = return pada waktu t sedangkan W i n = komposisi/ porsi aset i di dalam portfolio dan i= W i =.

5 Andaikan x = x, x 2,, x n adalah n kelas aset yang dipertimbangkan untuk sebuah portfolio dan andaikan R = R, R 2,, R n nilai acak return dari masing masing kelas aset dengan rata rata return r = (r, r 2,, r n ) dan kovarians matriks = [ς i,j ] dengan ς i,j = E(R i r i ) R j r j untuk i,j =, 2,..., n. Model mean varians Markowitz situlis sebagai berikut: Min Var (R x) =x x e x = r x ρ x 0 Varians dari return portfolio diminimalkan pada tingkat return harapan sebesar ρ Alokasi Aset Multi-Period Investasi sering dilakukan untuk waktu jangka panjang. Waktu perencanaan investasi yang panjang dibagi dalam beberapa periode (multi-period). Kebijakan dibuat pada setiap periode sampai keseluruhan periode dalam waktu perencanaan. Kebijakan yang diambil dalam satu periode akan dipengaruh oleh kebijakan yang sebelumnya. Pada sebuah masalah alokasi aset multi-period, investasi dikategorikan dalam aset i =, 2,, n. Pengambil keputusan harus menentukan jumlah modal yang akan diinvestasikan pada setiap aset i, yaitu x i,t untuk setiap periode t =, 2,,. Setiap periode t investor dapat membeli atau menjual aset i. Jumlah aset i yang dijual maupun yang dibeli pada saat t masing-masing dinotasikan dengan i y t dan z i i t. Setiap investasi x i,t memberikan return sebesar R t sehingga i i x i,t berubah menjadi x i,t R t dalam periode t, t +. Pada waktu t nilai R t

6 2 tidak diketahui dengan pasti. Akan tetapi Masalah ini dikenal dengan istilah wait-and-see. distribusi peluang R t i diketahui. Keputusan yang akan diambil dipengaruhi oleh proses diskrit ξ t t=0 yang tidak diketahui dengan pasti pada waktu keputusan tersebut diambil. Pada waktu t pengambil keputusan mengetahui ω 0, ω,, ω t dengan mendistribusikan t peluangnya masing masing P 0, P,, P t dan t=0 P t =. Variabel keputusannya bergantung pada proses stokastik {ω 0, ω,, ω t } dan nilai ekspektasinya. Model stokastik multi-period dapat diselesaikan dengan strategi tradisional yang dikenal dengan strategi fixed mix dan strategi buy and hold (V. V. Kolbin, 977). Pada strategi buy and hold tidak ada rebalancing portfolio sehingga keputusannya dititikberatkan pada keputusan awal yang dibuat. Persamaanya adalah: n i= x 0 i + btc i + x 0 cas = W 0 dengan W 0 adalah modal awal, n adalah banyaknya jenis aset dalam pasar modal dan btc i i adalah biaya transaksi untuk investasi pada aset i. Nilai x t yang diinvestasikan pada waktu t tentunya akan memberikan return sehingga antara waktu t dan t+ diperoleh: i,ω x,,ω t i,ω t R t i,ω t = x,,ω t t untuk i =,, n dan t =,,

7 3 Variabel acak R t i,ω t adalah vektor acak return dari aset jenis i antara periode waktu t dan t+ dengan skenario ω t. Maka di akhir periode akan diperoleh: n i= i,ω x,,ω i,ω R stc i + x cas,ω,,ω ω = W,,ω dengan stc i ω adalah biaya transaksi untuk menjual aset i dan W,,ω adalah hasil akhir yang diperoleh dalam skenario sepanjang waktu. Fungsi utilitas ω dinyatakan dengan slack variables u,,ω untuk tujuan yang diinginkan G dan ω υ,,ω untuk pengurangan tujuan sehingga: u ω,,ω υ ω,,ω = W ω,,ω G Maka fungsi objektif akhir Z adalah: Z = ω ω,,ω,,ω εω Ω [u ω,,ω ψυ ] ; ψ adalah slope fungsi utilitas. [ Ω Ω ] Pada strategi fixed mix ada tambahan kendala pada saat pengalokasian kembali modal pada waktu t. Jadi harus ada tambahan variabel untuk menyatakan jumlah aset yang dibeli yakni y i dan jumlah aset yang dijual yakni z i. Maka modal awal dapat ditulis sebagai berikut: n i= x 0 i + btc i + x 0 cas = W 0 i dan bagian fix mix yakni x FM : i x FM = x 0 i x 0 i n i= ; i =,, n

8 4 Dalam satu tenggang waktu diperoleh: i,ω x,,ω t i,ω t R t i,ω t + y,,ω t i,ω t z,,ω t i,ω t = x,,ω t t ; i =,, n Maka di akhir periode akan diperoleh: n n i,ω x,,ω t i,ω cas R t i,ω t y,,ω t t + btc i i,ω + z,,ω t t i= i= stc i = x t cas,ω,,ω t dengan y t i,ω,,ω t adalah jumlah aset i yang dibeli dengan skenario (ω,, ω t ) dan z t i,ω,,ω t adalah jumlah aset i yang dijual dengan skenario (ω,, ω t ). Selain itu, kendala fixed mix: x t i,ω,,ω t n i= x i,ω,,ω t = x FM ; i =,, n t i Persamaan akhirnya adalah: n i,ω x,,ω i,ω R i= stc i cas,ω + x,,ω cas,ω R ω = W,,ω ; u ω,,ω υ ω,,ω = W ω,,ω G; dan Z = ω,,ω εω Ω [u ω,,ω ψυ ω,,ω ] [ Ω Ω ] 2.5. Model Dasar Program Stokastik Program stokastik merupakan kerangka yang umum dalam model optimasi dengan ketidakpastian. Dalam model optimasi deterministik parameter diasumsikan dengan pasti namun kenyataan yang sebenarnya di waktu yang akan datang tidak dapat ditentukan dengan pasti sehingga parameter bersifat acak.

9 5 Ketidakpastian tersebut dinyatakan dalam sebuah distribusi peluang. Model program stokastik yang umum digunakan dalam bidang keuangan adalah model program stokastik rekursif. Model program stokastik rekursif merupakan kombinasi dari model antisipatif dan adaptif (Yu, Ji dan Wang, 2003) Model Antisipatif Model antisipatif merupakan model statis yang keputusannya tidak bergantung pada pengamatan keadaan masa yang akan datang. Perencanaanya memperhitungkan semua kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang oleh karena tidak ada kesempatan untuk memperbaikinya nanti. Kelayakan model antisipatif dinyatakan dalam kendala probabilistik. Misalkan tingkat keandalan α dinyatakan dengan 0 < α, dan kendala ditulis dalam bentuk: P ω f j x, ω = 0, j =,2,, n α, Dalam hal ini x merupakan vektor variabel keputusan berdimensi m dan f j : R m Ω R, j =, 2,, n. Fungsi objektifnya dapat berupa keandalan dengan tipe seperti P ω f 0 x, ω γ, dengan f 0 : R m Ω R + dan γ adalah konstanta. Model antisipatif memilih kebijakan yang memenuhi karakteristik dari kendala dan fungsi tujuan Model Adaptif Pada model adaptif, informasi yang berhubungan dengan ketidakpastian muncul secara parsial sebelum keputusan dibuat sehingga proses optimasi memerlukan pembelajaran. Misalkan A adalah kumpulan semua informasi relevan yang tersedia dalam pengamatan yang merupakan sub bagian dari kejadian yang mungkin. Variabel keputusan x bergantung pada kejadian yang dapat diamati dan x disebut dengan istilah A adapted (teradaptasi A) atau A measurable (terukur A). Program stokastik adaptif diformulasikan sebagai berikut:

10 6 Minimum E[f 0 (x ω, ω) A] Kendala E[f j (x ω, ω) A] = 0 j =, 2,, n x ω ε X hampir pasti Pemetaan x: Ω X sedemikian hingga x ω menjadi A measurable. Masalah ini dapat dinyatakan dengan menyelesaikan persamaan deterministik berikut untuk semua ω: Minimum E[f 0 (x,. ) A] ω Kendala E[f j (x,. ) A] ω = 0 j =, 2,, n x ε X Ada 2 kasus ekstrim yang terjadi yakni informasi lengkap dan tidak ada informasi. Kasus pertama menghasilkan model antisipatif sedangkan kasus kedua dikenal sebagai model distribusi. Akan tetapi yang menarik adalah jika hanya sebagian informasi yang tersedia Model Program Stokastik Rekursif Model rekursif yang merupakan model yang sering digunakan dalam membentuk kerangka matematika. Model ini tidak hanya mengantisipasi pengamatan di masa yang akan datang tetapi juga mempertimbangkan informasi yang ada untuk membentuk keputusan yang rekursi. Misalnya, seorang manajer portfolio mempertimbangkan pergerakan harga saham (antisipatif) sekaligus meyeimbangkan posisi portfolio dalam perubahan harga (adaptif) (Yu, Ji dan Wang, 2003) Model Program Stokastik Rekursif Dua ahap Masalah perencanaan dan manajemen dalam ketidakpastian resiko biasanya diselesaikan dengan program stokastik dua tahap. Solusi dari program stokastik

11 7 dua tahap terdiri dari vektor deterministik dan vektor acak. Pada tahap pertama dibuat solusi tahap awal x 0 kemudian vektor acak ω 0 ditentukan pada tahap kedua. Fungsi program stokastik rekursif dua tahap (wo-stage Stochastic Programming with Recourse) dapat ditulis sebagai berikut: Minimum f x + Ε[Q(x, ω) ] Kendala Ax = b untuk x R + m 0 dengan x adalah keputusan antisipatif pada tahap pertama yang dibuat dan Q x, ω adalah nilai optimal untuk semua Ω dari program non linier: Minimum Kendala q x, ω W ω y = ω ω x y R + m dengan y adalah keputusan adaptive pada tahap kedua yang bergantung pada kenyataan dari vector acak tahap pertama. q x, ω dinotasikan sebagai fungsi biaya tahap kedua dan { ω, W ω, ω ω Ω} adalah parameter model. Parameternya adalah vector acak ω yang merupakan parameter acak. adalah matriks teknologi yang terdiri dari koefisien teknologi yang mengubah keputusan pada tahap pertama x menjadi rekursif pada masalah tahap kedua. W adalah matriks rekursif dan h adalah vektor rekursif pada tahap kedua. Secara umum model rekursif dua tahap diformulasikan sebagai berikut: Minimum f x + Ε min{q x, ω ω x + W ω y = ω } Kendala Ax = b untuk x R + m 0 dan y R+ m

12 8 Model program stokastik akan lebih mudah diselesaikan bila diubah ke dalam persamaan deterministik ekuivalen Formulasi Deterministik Ekuivalen Andaikan model program stokastik linier sebagai berikut: Minimum g 0 x, ω Kendala g i x, ω 0, i =,2,, m x X R n Vektor ω adalah vektor acak yang bervariasi pada himpunan Ξ R k. Lebih tepatnya lagi, andaikan F adalah sebuah family dari kejadian yang merupakan himpunan bagian dari Ξ dan distribusi peluangnya P pada F diketahui. Akibatnya untuk setiap himpunan bagian A Ξ merupakan kejadian dengan A F dan peluang P A diketahui. Selain itu, diasumsikan bahwa fungsi g i x,. : Ξ R x, i adalah variabel acak dan distribusi peluang P bebas terhadap x. Akan tetapi persamaan tersebut tidak didefinisikan dengan baik dalam pengertian minimum dan kendala juga tidak jelas jika dipertimbangkan untuk mengambil keputusan x sebelum mengetahui realisasi ω. Oleh karena itu, diperlukan proses revisi model yang dikenal dengan istilah deterministic equivalents. Proses pembentukan model analog dengan program stokastik linier rekursif. Prosesnya sebagai berikut: + g i x, ω = 0 jika g i x, ω 0 g i x, ω yang lainnya Kendala i dilanggar jika dan hanya jika g i x, ω > 0 untuk keputusan x yang diberikan dan realisasi ω dari W. Akan tetapi untuk setiap kendala disediakan sebuah rekursif atau aktivitas tahap kedua yakni y i ω sehingga setelah mengamati realisasi ω, dipilih semacam pengganti kerugian akibat pelanggaran

13 9 kendala jika ada yang memenuhi g i x, ω y i ω 0. Usaha tersebut mengakibatkan biaya tambahan atau penalty q i untuk setiap unit. Biaya tambahan ini disebut fungsi rekursif dihitung sebagai berikut: Q x, ω = min y m + i= q i y i ω g i x, ω, i =, 2,, m, yang menghasilkan total biaya pada tahap pertama dan biaya rekursif: f 0 x, ω = g 0 x, ω + Q x, ω Dalam kasus terapan, pengambil keputusan yang akan meminimumkan total biaya harapan (tahap pertama dan biaya rekursif) cukup mempertimbangkan persamaan ekuivalen deterministik program stokastik dua tahap berikut: Minimum E[f 0 x, ω ] = Minimum E[{g 0 x, ω + Q x, ω }] Masalah dua tahap di atas dapat diperluas menjadi model program stokastik multi tahap Model Program Stokastik Rekursif Multi ahap Model program stokastik tidak terbatas hanya pada formulasi dua tahap. Dalam kenyataan pengamatan sering dilakukan dalam banyak tahapan. Hal ini memungkinkan pengamatan dilakukan untuk tahap yang berbeda. Istilah tahap menginterpretasikan periode waktu. Program stokastik menggunakan pohon skenario untuk menyatakan kejadian yang mungkin di masa akan datang. Program stokastik efektif digunakan untuk menyelesaikan model umum dengan mempertimbangkan biaya transaksi.

14 20 Pengamatan dilakukan terhadap masalah stokastik dengan tahap yang berbeda terdapat di dalam sekumpulan informasi {A t } t= dan A t A t A t. Andaikan vektor random Ω = Ω xω 2 x xω. Pengembangan model program stokastik rekursif multi tahap diformulasikan sebagai berikut: Minimum f y 0 + E min q y, ω + E[min q y, ω ] Kendala ω y 0 + W ω y = ω, ω y + W ω y = ω y 0 R + m 0 Keputusan optimal yang diambil pada tahap t yaitu x t bergantung pada keputusan pada tahap sebelumnya dan realisasi pengamatan dilakukan sampai tahap t. Fungsi biaya pada stage t adalah: Q t x 0, x,, x, ω,, ω = min {q x g (x 0, x,, x, ω,, ω ) 0} Jadi, total biaya untuk multi-tahap f 0 x 0, ω,, ω = g 0 x 0 + t= Q t x 0, x,, x t, ω,, ω menghasilkan persamaan deterministik ekuivalen yang menggambarkan keputusan dinamik untuk masalah program stokastik rekursif multi-tahap adalah: Minimum g 0 x 0 + t= E[Q t x 0, x,, x t, ω,, ω ].

15 Fungsi Utilitis Fungsi utilitis merupakan ukuran integrasi nilai terhadap kemungkinan. Menurut teori utilitis Bernouli (738) dan Von Neumann dan Morgenstern (944), ketidakpastian dihubungkan dengan nilai rata-rata. Konsep ini umumnya diterima dalam bidang keuangan. Investor menilai kuantitas ketidakpastian berdasarkan fungsi utilitis dan maksimum utilitis harapan. Fungsi utilitis Von Neumann dan Morgenstern dari seorang investor penghindar resiko adalah fungsi konkaf. Maksimum utilitis harapan didefenisikan sebagai berikut: Max Eu[R x] untuk x 0 dengan u(w) adalah fungsi utilitis konkaf. Fungsi utilitis dimaksimumkan pada akhir periode dan kekayaan di akhir periode adalah W = R x. Misalkan u W = e ( λw) (fungsi utilitis dengan resiko λ) dan diasumsikan aset berdistribusi normal multivariat (R = N r, dengani r sebagai vektor mean return dan matriks kovarians). Dengan menggunakan transformasi eksponensial maka diperoleh E e ( λw) (λew λ2 = e 2 var W ). Fungsi utilitis Von Neumann dan Morgenstern u(w) merupakan representasi perilaku investor terhadap resiko. Menurut Arrow (97) dan Pratt (964) koefisien resiko absolut dan relatif adalah: ARA W = u W u W dan RRA W = W u W u W Lemma 2.7. Untuk suatu waktu perencanaan t dari sebuah investasi I berdistribusi normal dengan mean μ dan standard deviasi ς. Andaikan U adalah fungsi utilitas eksponensial negatif dengan koefisien resiko λ > 0: U W = e ( λw). Andaikan w 0 adalah kekayaan investor di awal periode. Maka kekayaan harapan w t di akhir periode adalah E U W t = e λw 0(+μ 2 λw 0σ 2).

16 22 Bukti: Untuk investasi I berdistribusi normal dengan mean μ dan standar deviasi ς selama waktu t dan kekayaan awal W 0, nilai akhir W t adalah variabel acak berdistribusi normal: E U W t = U( W t = W 0 ςx + + μ dengan X~N[0,] = e λw 0 Substitusi y = x + λw 0 ς W 0 ςx + + μ ) 2π e x 2 2 dx ςx ++μ = e λw 0 +μ 2π e x 2 = e λw 0 +μ 2π e 2 dx 2π e = e λw 0 +μ + 2 λ2 W 0 2 ς 2 x 2 2 λw 0ςx dx 2 x+λw 0ς λ2 W 0 2 ς 2 dx 2π e 2 x+λw 0ς 2 = e λw 0 +μ + 2 λ2 2 W 0 ς 2 e 2 y 2 dy 2π dx = e λw 0(+μ 2 λw 0ς 2 ) Dalam melakukan investasi perlu diperhatikan efisiensi aset pada portfolio. eorema 2.7. Andaikan I dan I 2 adalah dua investasi dengan return berdistribusi normal sepanjang waktu t dengan mean return μ dan μ 2 dan standard deviasi dari return adalah ς dan ς 2 dengan kekayaan awal W 0 untuk kedua kelas investasi. Maka I lebi efisien daripada I 2 jika dan hanya jika: μ μ 2 dan ς ς 2

17 23 Bukti: Untuk investasi I berdistribusi normal dengan mean μ dan standar deviasi ς selama waktu t dan kekayaan awal W 0, nilai akhir W t adalah variabel acak berdistribusi normal: W t = W 0 ςx + + μ dengan X~N[0,] Untuk fungsi utilitis yang didefenisikan sebagai berikut: u μ, ς = E U W t = U(W 0 (ςx + + μ)) Pembuktiannya dilakukan dengan menunjukkan bahwa u ς > 0. μ 2π e 2 x 2 dx > 0 dan u ς < 0 untuk u μ = U W 0 ςx + + μ W 0 2π e 2 x 2 dx > 0 karena U > 0 u ς = U W 0 ςx + + μ W 0 x 2π e 2 x 2 dx 0 = U W 0 ςx + + μ W 0 x + U W 0 ςx + + μ W 0 x 0 2π e 2 x 2 dx 2π e 2 x 2 dx = U W 0 ς x + + μ W 0 x 0 + U W 0 ςx + + μ W 0 x 0 2π e 2 x 2 dx 2π e 2 x 2 dx = [U W 0 ςx + + μ U W 0 ςx + + μ W 0 x] 0 2π e 2 x 2 dx

18 24 U < 0, sehingga U adalah fungsi menurun maka jika a > b diperoleh U a U b < 0. Akibatnya untuk setiap μ > 0 dan ς > 0 maka nilai dalam kurung menjadi negatif dan jika integralnya bernilai negatif maka kita telah memperoleh hasilnya. abel 2.7.: Fungsi Utilitis yang umumnya digunakan (HARA) Jenis Fungsi ARA RRA Eksponensial u W = e ( λw) λ λw Kuadrat u W = W γ, γ > γ γ W Logaritma u W = log (α + W) (α + W) γ α (α + W)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 PROGRAM STOKASTIK

BAB 2 PROGRAM STOKASTIK BAB 2 PROGRAM STOKASTIK 2.1 Pengertian Program Stokastik Banyak persoalan keputusan yang dapat dimodelkan dengan menggunakan program stokastik dengan tujuan menentukan nilai maksimum atau minimum. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 PEMROGRAMAN STOKASTIK. 2.1 Program Stokastik Sebagai Suatu Ketidakpastian

BAB 2 PEMROGRAMAN STOKASTIK. 2.1 Program Stokastik Sebagai Suatu Ketidakpastian BAB 2 PEMROGRAMAN STOKASTIK 2.1 Program Stokastik Sebagai Suatu Ketidakpastian Program stokastik adalah program matematika dimana semua data yang tergabung kedalam tujuan atau batasan berbentuk ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Investasi Menurut Kamaruddin (2004), investasi adalah menempatkan dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Berikut ini adalah beberapa definisi dan teorema yang menjadi landasan dalam penentuan harga premi, fungsi permintaan, dan kesetimbangannya pada portfolio heterogen. 2.1 Percobaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi, Compromise Programming,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Stokastik Keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada, sedangkan pengambilan keputusan adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan keputusan sering diformulasikan sebagai. persoalan optimisasi, jadi dalam berbagai situasi, pengambil keputusan ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan keputusan sering diformulasikan sebagai. persoalan optimisasi, jadi dalam berbagai situasi, pengambil keputusan ingin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia saat ini dilanda oleh adanya kondisi ketidakpastian yang tinggi, namun pengambil keputusan tetap harus menentukan keputusan walau dalam kondisi yang demikian.

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak masalah nyata yang dapat dibawa ke model program linear. Metode penyelesaian program linear telah digunakan para ahli untuk menyelesaikan masalah di

Lebih terperinci

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari. 6.. Proses Kelahiran Murni Dalam bab ini, akan dibahas beberapa contoh penting dari waktu kontinu, state diskrit, proses Markov. Khususnya, dengan kumpulan dari variabel acak {;0 } di mana nilai yang mungkin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif, yang merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut kamus ilmiah popular, efektivitas

Lebih terperinci

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan

Lebih terperinci

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV 4.1 State dan Proses Observasi Semua proses didefinisikan pada ruang peluang (Ω, F, P). Misalnya X = {X : k N} adalah rantai Markov dengan state berhingga yang bersifat homogen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal BAB III ANALISIS FAKTOR 3.1 Definisi Analisis faktor Analisis faktor adalah suatu teknik analisis statistika multivariat yang berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aktiva finansial yang paling populer saat ini adalah saham. Saham adalah salah satu jenis sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal. Jika investor membeli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan metode-metode yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Metode-metode pada bab ini yaitu metode Value at Risk dengan pendekatan distribusi normal

Lebih terperinci

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo

Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo JURAL MIPA USRAT OLIE 2 (1) 5-11 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pengukuran Value at Risk pada Aset Perusahaan dengan Metode Simulasi Monte Carlo Leony P. Tupan a*, Tohap

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu. Ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode Pengali Lagrange adalah sebuah konsep populer dalam menangani permasalahan optimasi untuk program-program nonlinier. Sesuai namanya, konsep ini dikemukakan oleh

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Ruang Sampel dan Kejadian Percobaan adalah kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 OPTIMISASI KOMBINATORIAL. Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang

BAB 2 OPTIMISASI KOMBINATORIAL. Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang BAB 2 OPTIMISASI KOMBINATORIAL 2.1 Masalah Model Optimisasi Kombinatorial Masalah optimisasi merupakan suatu proses pencarian varibel bebas yang memenuhi kondisi atau batasan yang disebut kendala dari

Lebih terperinci

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4 KONSEP DASAR 2/40 Ada tiga konsep dasar yang perlu diketahui untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu: portofolio efisien dan portofolio optimal fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 1: Dasar-Dasar Probabilitas Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Peluang Percobaan adalah kegiatan yang menghasilkan keluaran/hasil yang mungkin secara acak. Contoh: pelemparan sebuah dadu.

Lebih terperinci

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY 3.1 State dan Proses Observasi Semua proses didefinisikan pada ruang peluang Ω,,. Misalkan ; adalah rantai Markov dengan state berhingga

Lebih terperinci

Portofolio yang Efisien dan Optimal

Portofolio yang Efisien dan Optimal Teori Portofolio 1 Portofolio yang Efisien dan Optimal Portofolio efisien ialah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio

Lebih terperinci

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) 3.1 Model Persamaan Simultan Model persamaan simultan adalah suatu model yang memiliki lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Dalam model

Lebih terperinci

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK BAB III PROSES POISSON MAJEMUK Pada bab ini membahas tentang proses stokastik, proses Poisson dan proses Poisson majemuk yang akan diaplikasikan pada bab selanjutnya. 3.1 Proses Stokastik Koleksi atau

Lebih terperinci

Analisis Regresi Nonlinear (I)

Analisis Regresi Nonlinear (I) 9 Oktober 2013 Topik Inferensi dalam Regresi Nonlinear Contoh Kasus Regresi linear berganda secara umum sesuai untuk kebanyakan kasus. Namun, banyak kasus peubah respons dan bebas berhubungan melalui fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini, definisi, dan teori yang diperlukan serta kerangka pemikiran. 2.1 Tinjauan

Lebih terperinci

OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S

OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S OPTIMASI ALOKASI ASET MULTI-PERIOD PADA REKSA DANA DENGAN PROGRAM STOKASTIK DINAMIK SKRIPSI M. NOVALINA S. 060803028 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dijelaskan pembahasan yang berkaitan dengan Pendekatan Fuzzy

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dijelaskan pembahasan yang berkaitan dengan Pendekatan Fuzzy BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dijelaskan pembahasan yang berkaitan dengan Pendekatan Fuzzy Compromise Programming untuk Views dalam Portofolio Black Litterman. Selanjutnya, akan diterapkan pada

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

49 Universitas Indonesia

49 Universitas Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Asuransi Kerugian ABC, yang akan membatasi penelitian pada hasil investasi dana yang dikelola dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan beberapa definisi dan teorema yang digunakan dalam pembahasan selanjutnya. 2.1 Teori Peluang Definisi 2.1.1 (Percobaan Acak) (Ross 2000) Suatu percobaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.. Konsep Dasar Analisis Runtun Waktu Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa definisi yang menyangkut pengertian dan konsep dasar analisis runtun waktu. Definisi Runtun waktu

Lebih terperinci

Statistika Farmasi

Statistika Farmasi Bab 3: Distribusi Data Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Distribusi Data Teori dalam statistika berkaitan dengan peluang Konsep dasar peluang tersebut berkaitan dengan peluang distribusi, yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham Menurut Anoraga dan Parkanti [1], saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang dikeluarkan perusahaan atau perseroan terbatas ke masyarakat agar sesesorang dapat

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematik(a)

Pengantar Statistika Matematik(a) Catatan Kuliah Pengantar Statistika Matematik(a) Statistika Lebih Dari Sekadar Matematika disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Program Stokastik Banyak persoalan keputusan yang dapat dimodelkan dengan menggunakan program matematika yang bertujuan menentukan nilai maksimum atau minimum. Keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Revenue Management Belakangan ini revenue management telah mendapat perhatian dunia sebagai salah satu aplikasi dari operations research (OR) yang paling sukses. Revenue management

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2017 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria

AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN VI

STATISTIK PERTEMUAN VI STATISTIK PERTEMUAN VI 1. TEORI PENDUKUNG 1.1 Pendahuluan 1. Variabel acak 1.3 Distribusi variabel acak diskrit 1.4 Distribusi variabel acak kontinu 1.5 Distribusi multivariat 1.1 Pendahuluan Definisi

Lebih terperinci

MA4181 MODEL RISIKO Enjoy the Risks

MA4181 MODEL RISIKO Enjoy the Risks Catatan Kuliah MA48 MODEL RISIKO Enjoy the Risks disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2 Tentang MA48 Model Risiko A. Jadwal kuliah:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam beberapa tahun terakhir, model graph secara statistik telah diaplikasikan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam beberapa tahun terakhir, model graph secara statistik telah diaplikasikan BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Dalam beberapa tahun terakhir, model graph secara statistik telah diaplikasikan dengan baik pada aplikasi pengenalan suara, pengolahan citra (Willsky, 2002 dan Choi

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II Bab 1: a FMIPA Universitas Islam Indonesia Parameter adalah karakteristik dari populasi (misal θ) adalah karakteristik dari sampel Akan dibahas konsep statistik dan distribusi sampling Parameter Misalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start 26 BAB III METODE SERVQUAL Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut start Pembuatan kuisioner I dan penyebaran Uji Q cochran Pembuatan kuisioner II Penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO 1.1 PENDAHULUAN RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO Mengukur return dan resiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Tidak semua himpunan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas, misalnya himpunan orang miskin, himpunan orang pandai, himpunan orang tinggi,

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2017 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori untuk menunjang penulisan skripsi ini. Uraian ini terdiri dari beberapa bagian yang akan dipaparkan secara terperinci

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING

PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING PENGUKURAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM DENGAN METODE SIMULASI BOOTSTRAPPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka, teori penunjang dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari skripsi ini, teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Peranan Persediaan Merujuk pada penjelasan Herjanto (1999), persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan

Lebih terperinci

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD RISK PREMIUM DAN PORTFOLIO THEORY Pembahasan lebih lanjut tentang resiko banyak

Lebih terperinci

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

STATISTIKA UNIPA SURABAYA MATEMATIKA STATISTIKA (MATHEMATICAL STATISTICS) GANGGA ANURAGA Materi : Distribusi variabel random Teori Himpunan Fungsi Himpunan Fungsi Himpunan Peluang Variabel Random Fungsi Kepadatan Peluang Fungsi

Lebih terperinci

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial 11 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id 2 Outline Distribusi Gamma Distribusi Eksponensial 3 Distribusi Gamma Tidak selamanya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang Suatu percobaan yang dapat diulang dalam kondisi yang sama, yang hasilnya tidak dapat diprediksi dengan tepat tetapi kita

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Integer programming (pemrograman integer) adalah sebuah model optimasi matematis atau program kelayakan di mana beberapa atau semua variabel dibatasi untuk bilangan bulat. Dalam

Lebih terperinci

TEORI PORTOFOLIO. Oleh Lukman, M.Si.

TEORI PORTOFOLIO. Oleh Lukman, M.Si. TEORI PORTOFOLIO Oleh Lukman, M.Si. Penopang Manajemen Portofolio Teori portofolio Teori pasar modal Teori Portofolio Pengembalian portofolio yang dihapkan dan tingkat resiko portofolio yang dapat diterima

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ini sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah. dalam hal pembahasan hasil utama berikutnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ini sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah. dalam hal pembahasan hasil utama berikutnya. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan ini sehingga dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. ii. Constant returns to scale, yaitu situasi di mana output meningkat sama banyaknya dengan porsi peningkatan input

II LANDASAN TEORI. ii. Constant returns to scale, yaitu situasi di mana output meningkat sama banyaknya dengan porsi peningkatan input 2 II LANDASAN EORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan dalam karya ilmiah ini. 2.1 Istilah Ekonomi Definisi 1 (Pertumbuhan Ekonomi) Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik Bab 6: Rantai Markov Waktu Kontinu Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia 2015 Pendahuluan Rantai Markov Waktu Kontinu Pendahuluan Pada bab ini, kita akan belajar mengenai

Lebih terperinci

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/40 Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal. Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan studi deskriptif, karena tujuan penelitian

Lebih terperinci

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi Orang Biologi Tidak Anti Statistika Silabus Silabus dan Tujuan Konsep peubah acak, fungsi peluang (probability density function), fungsi distribusi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendahuluan Uji perbandingan dua distribusi merupakan suatu tekhnik analisis ang dilakukan untuk mencari nilai parameter ang baik diantara dua distribusi. Tekhnik uji perbandingan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Heteroskedastis Masalah serius lainnya yang mungkin kita hadapi dalam analisis regresi adalah heteroskedastis.ini timbul pada saat bahwa varians dari faktor konstan untuk semua

Lebih terperinci

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)

III PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988) 4 untuk setiap di dan untuk setiap (Peressini et al 1988) Definisi 22 Teorema Deret Taylor Nilai hampiran f di x untuk fungsi di a (atau sekitar a atau berpusat di a) didefinisikan (Stewart 1999) 24 Kontrol

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di bahas adalah sebagai berikut: A.

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2016 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Peubah Acak dan Distribusinya.1.1 Peubah Acak Definisi.1: Peubah acak adalah suatu fungsi yang menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap unsur di dalam ruang contoh, (Walpole

Lebih terperinci

Model Runtun Waktu Stasioner

Model Runtun Waktu Stasioner Chapter 3 Model Runtun Waktu Stasioner Proses-proses stasioner (W-S) yang penting adalah sebagai berikut: White Noise Moving Average: MA(), MA(q), MA( ) Autoregressive: AR(), AR(p), AR( ) Autoregressive

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton,

Lebih terperinci

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal

Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal Analisis Portofolio dalam Investasi Saham Pada Pasar Modal 1 Amir Tjolleng, 2 Tohap Manurung 2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Sam Ratulangi, kris_ton79@yahoo.com Abstract Investors who

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, VaR, estimasi VaR dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. INJAUAN PUSAKA.1 Penduga Area Kecil Rao (003) mengemukakan bahwa suatu area disebut kecil apabila contoh yang diambil pada area tersebut tidak mencukupi untuk melakukan pendugaan langsung dengan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Selain itu dapat juga dilakukan investasi dalam bentuk saham dengan

BAB I PENDAHULUAN. bank. Selain itu dapat juga dilakukan investasi dalam bentuk saham dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada umumnya dilakukan untuk menyimpan dana atau uang yang diperoleh dari hasil kerja mereka ke dalam bentuk barang maupun tabungan di bank. Selain itu dapat

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada :

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada : Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada : Istri tercinta Laila Wanna Hari Rangkuti, S.Pd. dan kedua anak saya Muhammad Herza Ismail dan Muhammad Al Khaliifi Zikri Ismail, ayahanda dan ibunda tercinta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham perusahaan maka dia memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini dibahas mengenai materi dasar yang digunakan untuk bab

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini dibahas mengenai materi dasar yang digunakan untuk bab BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai materi dasar yang digunakan untuk bab selanjutnya yaitu variabel random, varians dan kovarians, distribusi normal, analisis multivariat, turunan parsial,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI Teori yang ditulis dalam bab ini merupakan beberapa landasan yang digunakan untuk menganalisis sebaran besarnya klaim yang berekor kurus (thin tailed) dan yang berekor gemuk (fat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II akan dibahas konsep-konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini yaitu analisis regresi, analisis regresi multilevel, model regresi dua level, model regresi tiga

Lebih terperinci

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT

MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT MINGGU KE-11 HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT HUKUM BILANGAN BESAR LEMAH DAN KUAT Misalkan X 1, X 2, X 3... barisan variabel random. Kita tulis S n = n X i. Dalam subbab ini kita akan menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data 5 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data panel ini, penulis menggunakan definisi, teorema dan konsep dasar yang berkaitan dengan pendugaan parameter,

Lebih terperinci

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean

Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean MA38 Teori Peluang - Khreshna Syuhada Bab 7 Bab 7 Ekspektasi dan Fungsi Pembangkit Momen: Cintailah Mean Ilustrasi 7. Seorang peserta kuis diberi dua buah pertanyaan (P-, P-2), yang harus dijawab dengan

Lebih terperinci

Penelitian Operasional II Programa Dinamik 1 1. PROGRAM DINAMIK

Penelitian Operasional II Programa Dinamik 1 1. PROGRAM DINAMIK Penelitian Operasional II Programa Dinamik. PROGRAM DINAMIK. PENDAHULUAN Definisi.: Program dinamik adalah suatu teknik matematik untuk menentukan serangkaian keputusan yang saling terkait, serta memberikan

Lebih terperinci