BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Hamdani Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi merupakan karakteristik dari proses yang mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang ditetapkan Peningkatan dalam efisiensi pada proses produksi akan menurunkan biaya per unit output Model Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks di mana hanya komponen komponen yang relevan atau faktor faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan Model menunjukan hubungan (langsung dan tidak langsung) dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab dan akibat Karena sebuah model adalah suatu abstraksi realitas, model akan tampak kurang kompleks dibanding realitas itu sendiri Model itu, agar menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang sedang diteliti Salah satu alasan dalam pembentukan model adalah untuk menemukan variabel variabel apa yang penting atau menonjol Penemuan variabel variabel yang penting itu berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara
2 6 variabel variabel itu Teknik teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki hubungan yang ada diantara banyaj variabel dalam suatu model (Sri Mulyono, 00, hal 4) Mathematic (Simbolic) Model Diantara jenis model yang lain, model matematik sifatnya paling abstrak Model ini menggunakan seperangkat simbol matematik untuk menunjukan komponen komponen (dan hubungan antar mereka) dari sistem nyata Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan dalam rumusan matematik Model ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu dererministik dan probabilistik Model deterministik dibentuk dalam situasi kepastian Model ini memerlukan penyederhanaan penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi Namun, keuntungan model ini adalah bahwa ia dapat dimanipulasi dan diselesaikan lebih mudah Jadi, sistem yang rumit dapat dimodel dan dianalisa jika dapat diasumsikan bahwa semua komponen sistem itu dapat diketahui dengan pasti Model probabilistik meliputi kasus kasus di mana diasumsikan ketidakpastian Meskipun penggabungan ketidakpastian dalam model dapat menghasilkan suatu penyajian sistem nyata yang lebih realistis, model ini umumnya lebih sulit untuk dianalisa Kadang kadangm model yang pertama kali dibuat masih terlalu rumit Ada beberapa cara untuk membuat model menjadi lebih sederhana, misalnya : Melinierkan hubungan yang tidak linier
3 7 Mengurangi banyaknya variabel dan kendala 3 Mengubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi kontinyu 4 Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal 5 Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model menjadi statik) 6 Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai tunggal (deterministik) Pembentukan model adalah esensi dari pendekatan Operation Research karena solusi dari pendekatan ini tergantung pada ketepatan model yang dibuat Philips, Ravindran, dan Solberg (976) mengingatkan sepuluh prinsip dalam pembentukan model, yaitu: Jangan membuat model yang rumit jika yang sederhana akan cukup Hati hati dalam merumuskan masalah, agar disesuaikan dengan teknik penyelesaian 3 Hati hati dalam memecahkan model, jangan membuat kesalahan matematik 4 Pastikan kecocokan model sebelum diputuskan untuk diterapkan 5 Model jangan sampai keliru dengan sistem nyata 6 Jangan membuat model yang tidak diharapkan 7 Hati hati dengan model yang terlalu banyak 8 Pembentukan model itu sendiri hendaknya memberikan beberapa keuntungan 9 Sampah masuk, sampah keluar artinya nilai suatu model tidak lebih baik dari pada datanya 0 Model tidak dapat menggantikan pengambilan keputusan
4 8 Pola dasar penerapan OR terhadap suatu masalah dapat dipisahkan menjadi beberapa tahap: a Merumuskan masalah Sebelum solusi terhadap suatu persoalan dipikirkan, pertama kali sautu definisi persoalan yang tepat harus dirumuskan Sering dilaporkan oleh organisasi organisasi bahwa kegagalan dalam penyelesaian masalah diakibatkan karena kesalahan mendefinisakan persoalan Dalam perumusan masalah ini ada tiga pertanyaan yang harus dijawab: o Variabel keputusan yaitu unsur unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan Ia sering disebut sebagai instrument o Tujuan (objective) Penetapan tujuan membantu pengambil keputusan memusatkan perhatian pada persoalan dan pengaruhnya terhadap organisasii Tujuan ini diekspresikan dalam variabel keputusan o Kendala (constraint) adalah pembatas pembatas terhadap alternatif tindakan yang tersedia b Pembentukan Model Sesuai dengan definisi persoalannya, pengambil keputusan menentukan model yang paling cocok untuk mewakili sistem Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan kendala kendala persoalan dalam variabel
5 9 keputusan Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang biasa (misalnya linier), maka solusinya dapat dengan mudah diperoleh dengan program linier Jika hubungan matematik model begitu rumit untuk penerapan solusi analitik, maka suatu model probabilita mungkin lebih cocok Beberapa kasus membutuhkan penggunaan kombinasi model matematik dan probabilitas Ini tentu saja bergantung pada sifat sifat dan kerumitan sistem yang dipelajari c Mencari penyelesaian masalah Pada tahap ini bermacam macam teknik dan metode solusi kuantitatif yang merupakan bagian utama dari Operation Research memasuki proses Penyelesaian masalah sesungguhnya merupakan aplikasi satu atau lebih teknik teknik ini terhadap model Seringkali solusi terhadap model berarti nilai nilai variabel keputusan yang mengoptimumkan salah satu fungsi tujuan dengan nilai fungsi tujuan lain yang dapat diterima Disamping solusi model, perlu juga mendapat informasi tambahan mengenai tingkah laku solusi yang disebabkan karena perubahan parameter sistem Ini biasanya dinamakan sebagai Analisis Sensitivitas Analisis ini terutama diperlukan jika parameter sistem tak dapat diduga secara tepat d Validasi Model Asumsi asumsi yang digunakan dalam pembentukan model harus absah Dengan kata lain, model harus diperiksa apakah ia mencerminkan berjalannya sistem yang diwakili Suatu metode yang biasa digunakan untuk menguji
6 0 validitas model adalah membandingkan performancenya dengan data masa lalu yang tersedia Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, ia dapat menghasilkan kembali performamce seperti masa lampau Masalahnya adalah bahwa tak ada yang menjamin performance masa depan akan berlanjut meniru cerita lama (Sri Mulyono, 00, hal 5 8) Linear Programming Linear Programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber sumber yang terbatas secara optimal Kata linear berarti bahwa semua fungsi fungsi matematis yang disajikan dalam model ini haruslah fungsi fungsi linear maka linear programming mencakup perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang optimal, yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya saasran tertentu yang paling baik (menurut model matematis) di antara alternatif alternatif yang mungkin, dengan menggunakan fungsi linear (Pangestu, 00, hal 9 0) George B Dantzig diakui umum sebagai pioner LP, karena jasanya dalam menemukan metode mencari solusi masalah LP dengan banyak variabel keputusan (Sri Mulyono, 00, hal 3) Model Linear Programming dikenal macam fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi fungsi batasan (constraint function) Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran di dalam permasalahan Linear Programming yang berkaitan
7 dengan pengaturan secara optimal sumber daya sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal Agar memudahkan pembahasan model LP ini, digunakan simbol simbol sebagai berikut : m = macam batasan batasan sumber atau fasilitas yang tersedia n = macam kegiatan kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas tersebut i = Nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia ( i =,, 3,, m) j = Nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia ( j =,,, n) x j a ij = tingkat kegiatan ke j ( j =,,, n) = banyaknya sumber i yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran (output) kegiatan j ( i =,,, m, dan j =,,, n) b i = banyaknya sumber (fasilitas) i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan ( i =,,, n) Z C j = nilai yang dioptimalkan (maksimum atau minimum) = Kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan (x j ) dengan satu satuan (unit); atau merupakan sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap nilai Z
8 Keseluruhan simbol simbol diatas selanjutnya disusun ke dalam bentuk tabel standar LP seperti di bawah ini : Tabel Data untuk model Linear Programming Pemakaian sumber per unit kegiatan (keluaran) Kapasitas sumber 3 n a a a 3 a n b a a a 3 a n b 3 a 3 a 3 a 33 a 3n b 3 m a m a m a m3 a mn b m ΔZ pertambahan tiap unit Tingkat Kegiatan C C C 3 C n X X X 3 X n Atas dasar tabel diatas kemudian dapat disusun suatu model matematis yang digunakan untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut : Fungsi tujuan : Maksimumkan Z = C X + C X + C X + + C n X 3 3 n
9 3 Batasan batasan : ) a x + a x + + a n xn b ) a x + a x + + an xn b 3) am x + am x + + amn xn bm dan X, X 0, X 0 n Bantuk atau model LP diatas merupakan bentuk standar bagi masalah masalah LP yang akan dipakai selanjutnya Dengan kata lain bila setiap masalah dapat diformulasikan secara matematis mengikuti model diatas, maka masalah tersebut dapat dipecahkan dengan teknik LP Terminologi umum untuk model LP yang diuraikan diatas dapat diringkas sebagai berikut: Fungsi yang akan dimaksimumkan : C X + C X + C X + + C X 3 3 n n disebut fungsi tujuan (objective function)
10 4 Fungsi fungsi batasan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu : Fungsi batasan fungsional, yaitu fungsi fungsi batasan sebanyak m (yaitu a + i x + ai x + ain xn ) Fungsi batasan non-negatif (non-negatif-constraints) yaitu fungsi fungsi batasan yang dinyatakan dengan X i 0 3 Variabel variabel X j disebut decision variables 4 a ij, b i dan C j, yaitu masukan masukan (input) konstan; disebut sebagai parameter model Berikut adalah beberapa contoh permasalahan Linear Programming selain maksimasi : Masalah minimasi, dimana seseorang dituntut untuk menentukan kombinasi (output) yang dapat meminimumkan pengorbanan (misalnya : biaya) Dalam hal ini, fungsi tujuan dinyatakan sebagai berikut : Meminimumkan Z = C X + C X + + C n X n Masalah dengan fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis ; sehingga apabila dirumuskan terlihat sebagai berikut: a x i + a x + + a i in x n b i 3 Masalah dengan fungsi batasan fungsional yang memiliki tanda matematis =; sehingga bila dirumuskan sebagai berikut: a x + a x + + a x = b i i in n i
11 5 4 Masalah tertentu, dimana fungsi batasan non negatif tidak diperlukan; atau dengan kata lain x j tidak terbatas (Pangestu 00, hal 0 3) Berikut adalah beberapa asumsi asumsi dasar Linear Programming : Proportionality Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan Misal : a) Z = C X + C X + + C X n n Setiap pertambahan unit X akan menaikkan Z dengan C, setiap pertambahan unit X akan menaikkan nilai Z dengan C, dan seterusnya b) a X + a X + + a n X n b Setiap pertambahan unit X akan menaikkan penggunaan sumber atau fasilitas dengan a, setiap pertambahan unit X akan menaikkan penggunaan sumber atau fasilitas dengan a, dan seterusnya Dengan kata lain, setiap ada kenaikan kapasitas riil tidak perlu ada biaya persiapan (set up cost)
12 6 Additivity Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain Misal : Z = 3X + X 5 Dimana X = 0; X = ; Sehingga Z = = 40 Andaikata X bertambah unit, maka sesuai dengan asumsi pertama, nilai Z menjadi = 43 jadi, nilai 3 karena kenaikan X dapat langsung ditambahkan pada nilai Z mula mula tanpa mengurangi bagian Z yang diperoleh dari kegiatan (X ) Dengan kata lain, tidak ada korelasi antara X dan X 3 Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan Misal : X = 6,5; Z = 000,75
13 7 4 Deterministic (Certainly) Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (a ij, b i, C j ) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat (Pangestu 00, hal 3 5) 3 Simpleks Metode Simpleks merupakan metode yang paling berhasil dikembangkan untuk memecahkan persoalan LP yang mempunyai variabel keputusan dan pembatas yang besar Algoritma simpleks ini diterangkan dengan menggunakan logika secara aljabar matriks, sedemikian sehingga operasi perhitungan dapat dibuat lebih efisien Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B Dantzig pada tahun 947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain Metode ini menyelesaikan masalah LP melalui perhitungan ulang (iteration) dimana langkah langkah perhitungan yang sama diulang berkali kali sebelum solusi optimum dicapai (Sri Mulyono, 00, hal 3) Metode simpleks merupakan suatu metode dalam pemprograman linier yang umum digunakan untuk menentukan hasil yang optimal bagi permasalahan yang memiliki tiga variabel atau lebih Masalah pemprograman linier yang hanya mengandung dua variabel dapat diselesaikan dengan metode grafik Tetapi apabila masalah tersebut mengandung lebih dari dua variabel maka metode grafik
14 8 akan sangat sulit untuk diterapkan sehingga diperlukan penggunaan metode simpleks (Tjutju Tarliah Dimyati, 003, hal 53-57) Masalah program linier yang melibatkan banyak variabel keputusan dapat dengan cepat dipecahkan dengan bantuan komputer Bila variabel keputusan yang dikandung tidak terlalu banyak, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan suatu algoritmayang biasanya sering disebut tabel metode simpleks Disebut demikian karena kombinasi variabel keputusan yang optimal dicari dengan menggunakan tabel tabel Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam penyelesaian arah dengan menggunakan metode simpleks adalah: Penentuan letak bilangan yang paling negatif pada baris terbawah tabel (yakni cj - zj) Jika terdapat lebih dari satu bilangan yang paling negatif, maka pilih salah satu kolom yang ada bilangan ternegatif dan kolom ini disebut kolom kerja Pembentukan nilai-nilai banding dengan membagi setiap bilangan positif dalam kolom kerja dengan elemen dalam kolom H yang merupakan nilai XB yang baru dengan mengabaikan baris terakhir Dalam masalah penemuan arah dengan metode simpleks ini, variabel dinotasikan dengan huruf S dan SB menyatakan vektor arah yang akan dicari tersebut
15 9 Gunakan operasi Baris elementer untuk mengubah elemen pivot menjadi dan reduksi semua elemen lain dalam kolom kerja menjadi 0 3 Gantikan matriks basis B, misalkan dalam kolom ke-r dan baris pivot dengan Ak yang terdapat dalam kolom pivot B = (B, B,, Ak,, Bm)T merupakan variabel dasar baru 4 Ulangi kembali langkah sampai 4 sehingga tidak terdapat lagi elemen yang negatif dalam baris terakhir atau semua cj - zj > 0 5 Pemecahan optimal diperoleh dengan menetapkan nilai variabel yang bersangkutan pada kolom H yang berasosiasi dengan variabel dalam basis Variabel yang non basis ditetapkan bernilai nol Sedangkan nilai optimal fungsi objektif adalah bilangan yang berada pada baris akhir kolom H untuk masalah maksimisasi dan negatif bilangan tersebut jika untuk masalah minimisasi
Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika
Manajemen Sains Pengenalan Riset Operasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pendahuluan Riset Operasi (Operations Research/OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalahmasalah
Lebih terperinciMaximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. & Ir. R. Sihotang, MS. Mata Kuliah Kode / SKS Mata Kuliah :
Lebih terperinciPemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:
Lebih terperinciAsusmi/Penyederhanaan Sistem
Mata Kuliah : Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XV PEMODELAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Sistem yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier ditemukan dan diperkenalkan pertamakali oleh George Dantzig yang berupa metode mencari solusi masalah program linier dengan banyak variabel keputusan.
Lebih terperinciMaximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c
Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Mata Kuliah : RISET OPERASI (RO) Kode / SKS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Pertemuan 2 Model-Model Riset Operasional Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Pendahuluan Model Dalam Riset Operasional Sebuah model keputusan
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.
LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas
Lebih terperinciSesi X ANALISIS KEPUTUSAN
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Causes Problems Actions
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 1. Hadir H 2. Hendri R Tim Penyusun 3. Yulius Nursyamsi 4. Ridwan Zulpi Agha 5. Wahyu Ageng Laboratorium Manajemen Menengah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arti Riset Operasi Ada beberapa pengertian Riset Operasi menurut para ahli, di antaranya: Secara Global Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear
5 BAB II LANDASAN TEORI A Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear Persamaan linear adalah bentuk kalimat terbuka yang memuat variabel dengan derajat tertinggi adalah satu Sedangkan sistem
Lebih terperinciLINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik
LINEAR PROGRAMMING 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik PENGERTIAN LINEAR PROGRAMMING LP merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan
Lebih terperinciPengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP
Pengantar Riset Operasi Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP 1 Kontrak Perkuliahan Keterlambatan 15 menit Mengoperasikan HP dan sejenisnya : di luar kelas Mengerjakan laporan/tugas
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro
RISET OPERASIONAL Kosep Dasar Riset Operasional Disusun oleh: Destianto Anggoro SEJARAH RISET OPERASIONAL Pembentukan kelompok formal OR Berlangsung Inggris (1939) Perang Dunia II Amerika mengikuti dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai
Lebih terperinciOperations Management
Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition LINEAR PROGRAMMING Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL MINGGU KE-1. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Kosep Dasar Riset Operasional
RISET OPERASIONAL MINGGU KE-1 Kosep Dasar Riset Operasional Disusun oleh: SEJARAH RISET OPERASIONAL Perang Dunia II Berlangsung Menentukan utilisasi sumber daya militer yang efektif dan menetapkan alokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,
Lebih terperinciLINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.
LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi. Tahap-tahap Pemodelan dalam RO (Riset Operasional): 1. Merumuskan masalah 2. Pembentukan model 3. Mencari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Definisi dari Riset Operasi ( Operations Research Society of America ) Operations research concerned with scientifically deciding
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Sonny Yulian 2. Dani Darmawan 3. Anisa Prawidia Laboratorium Manajemen Menengah Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS
Lebih terperinciMATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@yahoo.com MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 [KODE/SKS : IT011241 / 2 SKS] KONTRAK
Lebih terperinciMODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan I Ayundyah Kesumawati, M.Si PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Pendahuluan Sejak revolusi industri (1750-1850), dunia usaha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik
Bab 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diberikan penjelasan singkat mengenai pengantar proses stokastik dan rantai Markov, yang akan digunakan untuk analisis pada bab-bab selanjutnya. 2.1 Pengantar Proses
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan
Lebih terperinciLINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.
LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori
Lebih terperinciMATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS]
MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233/ 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@staff.gunadarma.co.id MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : IT045233 / 2 SKS] KONTRAK KULIAH Jumlah
Lebih terperinciPROGRAM LINIER METODE GRAFIK
PROGRAM LINIER METODE GRAFIK Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila
Lebih terperinciMATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT
MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang
Lebih terperincia. untuk (n+1) genap: terjadi ekstrem, dan jika (ii) f (x ) > 0, maka f(x) mencapai minimum di titik x.
Lecture I: Introduction A. Masalah Optimisasi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung untuk berprinsip ekonomi, yaitu dengan sumber daya terbatas dapat memperoleh hasil sebanyak-banyaknya. Banyak
Lebih terperinciTeknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM
Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model
RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi
Lebih terperinciMatematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.
(Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kelangkaan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Hal ini menjadi masalah utama ketika keinginan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai program linear, konsep himpunan fuzzy, program linear fuzzy dan metode Mehar untuk membahas penyelesaian masalah fuzzy linear programming untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998, yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
Lebih terperinciMetode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan
Metode Simpleks (Simplex Method) Kuliah 03 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Rumusan Pemrograman linier dalam bentuk baku 2 Pemecahan sistem persamaan linier 3 Prinsip-prinsip metode simpleks
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Perencanaan Produksi 211 Arti dan Pentingnya Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang akan diprodksi untuk periode selanjutnyatujuan
Lebih terperinciAnalisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng
Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Non Linier Pemrograman Non linier merupakan pemrograman dengan fungsi tujuannya saja atau bersama dengan fungsi kendala berbentuk non linier yaitu pangkat dari variabelnya
Lebih terperinciMETODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER
METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
Lebih terperinciMATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep program linier (linear programming) ditemukan dan diperkenalkan seorang ahli matematika bangsa Amerika, Dr.George Dantzig yaitu dengan dikembangkannya metode
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perencanaan Produksi 1. Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda
OPERATIONS RESEARCH oleh Bambang Juanda Analisis (Metode) Kuantitatif: pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan manajerial. Operations Research (Management Sciences): Aplikasi metode-metode kuantitatif
Lebih terperinciCCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL
Materi #2 CCR314 RISET OPERASIONAL Definisi LP 2 Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan
Lebih terperinciCCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP
PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING DEFINISI LP Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Lebih terperinciDEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1
DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
27 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Terdapat beberapa pengertian mengenai Riset Operasi: Secara global: Riset Operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalahmasalah rumit yang muncul
Lebih terperinci6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi
Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T.
PENDAHULUAN Catatan : Bahan kuliah ini diperuntukan bagi Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Riset Operasional. (Mohon materi dicek dengan bukunya, untuk menghindari salah pemahaman atau pengertian,
Lebih terperinciPengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T
Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki : Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan. 1. Model Pengambilan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa
Lebih terperinciRiset Operasi Bobot: 3 SKS
Riset Operasi Bobot: 3 SKS Tujuan Perkuliahan Setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan metode-metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan
Lebih terperinciIstilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu.
Istilah games atau permainan berhubungan erat dengan kondisi pertentangan bisnis yang meliputi suatu periode tertentu. Saingan-saingan yang memanfaatkan teknik matematika dan pemikiran logis agar sampai
Lebih terperinciBAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Pendapat Mulyono (2004, p2), secara harfiah kata operations dapat
BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi (Operating Research) 2.1.1 Pengertian Riset Operasi Menurut Pendapat Mulyono (2004, p2), secara harfiah kata operations dapat didefinisikan
Lebih terperinciOPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS
OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS RISNAWATI IBNAS Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM risnawati988@gmail.com Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi:
Lebih terperinciManajemen Operasional
Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program linier merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan, seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
31 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Riset Operasi (RO) adalah suatu ilmu yang berusaha untuk memecahkan masalah dengan mencari suatu keputusan yang paling optimum dari pembatasan sumber daya yang
Lebih terperincipenelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang menjadi pokok penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari kontribusi
Lebih terperinciBAB III. KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Produksi Produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan (input) menjadi hasil keluaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program
BAB II KAJIAN TEORI Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program linear, metode simpleks, dan program linear fuzzy untuk membahas penyelesaian masalah menggunakan metode fuzzy
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep teori permainan pada permainan berstrategi murni dan campuran dari dua pemain yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan
Lebih terperinciMANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah
MANAGEMENT SCIENCE ERA Nurjannah Sasaran Memahami proses optimasi dan pendekatan sistemik terintegrasi dalam menyelesaikan permasalahan. Dibutuhkan ilmu manajemen karena sumber daya yang terbatas. Menggunakan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Fungsi Produksi Produksi dan operasi dalam ekonomi menurut Assauri (2008) dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan bilangan. Bilanganbilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Anton,
Lebih terperinciPENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR
PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR T-11 RIVELSON PURBA 1 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE etong_extreme@yahoo.com ABSTRAK Purba, Rivelson. 01. Penerapan Logika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, serta Potensi Dynamic Programming Dynamic Programming adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk
Lebih terperinciPENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK Pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan metode-metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dan Metode Branch
Lebih terperinciSejarah Perkembangan Linear Programming
Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume, Nomor, Oktober 05 PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM PENYELESAIAN MASALAH PADA INTEGER PROGRAMMING Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN LINDO PADA OPTIMALISASI BIAYA BAHAN BAKU PEMBUATAN ROKOK PT. DJARUM KUDUS
APLIKASI PROGRAM LINIER MENGGUNAKAN LINDO PADA OPTIMALISASI BIAYA BAHAN BAKU PEMBUATAN ROKOK PT. DJARUM KUDUS SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Prodi Matematika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
26 BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Tinjauan Pustaka 211 Pengumpulan Data Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciRISET OPERASIONAL. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.
RISET OPERASIONAL Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi. Pengertian Riset Operasional (RO) Riset Operasi berasal dari Inggris yang merupakan suatu hasil studi operasi-operasi militer selama Perang
Lebih terperinciPROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX
PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX Latar Belakang Sulitnya menggambarkan grafik berdimensi banyak atau kombinasi lebih dari dua variabel. Metode grafik tidak mungkin dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Menurut Sitorus, Parlin (1997), Program Linier merupakan suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
xvi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Matriks 2.1.1 Pengertian Matriks Matriks adalah susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda [ ] atau (
Lebih terperinciBAB 2 PROGRAM INTEGER. Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber
BAB 2 PROGRAM INTEGER 2.1 Program Linear Program linear merupakan metode matematika untuk mengalokasikan sumber daya yang biasanya terbatas supaya mencapai hasil yang optimal, misalnya memaksimumkan keuntungan
Lebih terperinci