CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.
|
|
- Yandi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 CONTOH PERENCANAAN DISAGREGAT Oleh: Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. Metoda Hax dan Bitran Metode ini terdiri dari 2 algoritma yaitu : 1) Algoritma untuk memecah rencana agregat dalam jumlah produksi famili 2) Algoritma untuk memecah jumlah produksi famili dalam jumlah produk individu (item) Menentukan famili produk yang akan diproduksi - Mempertimbangkan jumlah produk tersedia dan jumlah permintaan setiap produk dalam famili - Jika ekspektasi jumlah produk pada akhir periode < safety stock, maka seluruh produk dalam famili tersebut diproduksi Jika min { q ij,t SS ij } 0 (1) j εi maka j εi diproduksi pada periode t Dimana : q ij,t = I ij,t -1 - D ij,t (2) j : produk i : famili produk q ij,t : ekspektasi jumlah produk j famili i pada akhir periode t I ij,t 1 : jumlah persediaan produksi j famili i pada periode t-1 D ij,t : jumlah permintaan produk j famili i pada periode t SS ij : persediaan pengaman produk j famili I Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 1
2 Tabel 1 i j I ij,t-1 D ij,t Faktor Konversi SS ij Ekspektasi Jumlah (K ij ) (I ij,t-1 - D ij,t ) A , A , A , B , B , B , B , C , C , C , Tabel 1 menggambarkan 10 produk dengan 3 famili. Dengan membandingkan dua kolom terakhir (SS ij & q ij,t ) diketahui produk 3,9 & 10 mempunyai q ij,t < SS ij sehingga famili A dan C diproduksi - Kumpulan produk yang diproduksi disebut set produk z. - Berapa banyak dari tiap famili terpilih untuk diproduksi? Formulasi model oleh Hax dan Bitran : hi Xi Si Min Z = + Kij Dij, t (3) i Z 2 Xi j i dengan kendala : Di mana : Xi = X* (4) i z Si : biaya setup memproduksi famili i Xi LBi (5) Xi UBi (6) X* : kebutuhan produksi yang ditentukan oleh rencana agregat Kij : factor konversi untuk unit item j famili i ke unit produksi agregat Dij, t : permintaan produk j dalam famili i pada periode t hi : biaya simpan famili i Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 2
3 Xi : jumlah unit famili i yang diproduksi LBi : batas bawah untuk produksi famili i UBi : batas atas untuk produksi famili i Z : kumpulan famili yang diproduksi Batas bawah ditentukan oleh kebutuhan untuk memenuhi persediaan pengaman pada periode berikutnya LBi = max [ 0, Kij (Dij, t - Iij, t -1 + SS ij)] (7) j i Batas atas diperlukan untuk menjamin kelebihan persediaan tidak terakumulasi. Misalkan suatu kebijakan menentukan tidak lebih dari n periode pasokan disimpan. Perhitungannya : n-1 UBi = Kij [ ( Dij, t + k) - Iij, t 1 + SS ij ] (8) j i Jika UBi < X* maka solusi menghasilkan unit di atas batas atas i Z Kelebihan produksi dialokasikan relatif terhadap biaya persediaan. Jika biaya tiap famili sama, maka tingkat produksi : X* UBi Yi* = (9) UBi i Z Jika LBi > X* maka masalah tidak fisible dan persediaan akan dibawah batas i Z persediaan pengaman. Sehingga rencana produksi didistribusikan pada famili lain untuk menyeimbangkan biaya kekurangan persediaan. Pada biaya konstan, resiko Back- Order diratakan dengan : X* LBi Yi* = (10) LBi i Z Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 3
4 Jika LBi X* UBi maka algoritma berikut akan mendistribusikan i Z i Z kapasitas produksi tersedia Family Disagregation Algorithm Tentukan = 1, p¹ = X* dan Z¹ = Z, untuk iterasi 1 Langkah 1 Hitung untuk semua i Z¹ Si ( Kij Dij, t) j i Yi = Si ( Kij Dij, t) i Z j I. P Langkah 2 Untuk i Z¹ Jika LBi Yi UBi maka Yi* = Yi Untuk famili lain lanjutkan langkah 3 Langkah 3 Bagi famili lain dalam dua grup Z+ = { i Z : Yi > UBi} Z - = { i Z : Yi < LBi} + Hitung : = (Yi UBi) i Z+ - = (LBi Yi ) i Z Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 4
5 Lanjutkan langkah 4 Langkah Jika maka yi* = UBi untuk semua i Z+ + - Jika < maka yi* = LBi untuk semua i Z - Misalkan = + 1 Z = Z - (semua famili Yi* yang ditemukan) P = P - Yi* (untuk semua i yang dijadwalkan pada iterasi ) Jika Z = maka hentikan - Jika tidak, ulangi langkah 1 Contoh : Masalah pada tabel 1 Batas atas adalah tiga kali permintaan periode mendatang dikurangi persediaan awal. Rencana produksi agregat 450 unit. Biaya setup famili A dan C secara berurutan adalah Rp 2000,- dan Rp 1000,- Maka : SA Kij Dij, t = 953 j A SC Kij Dij, t = 556 j C X* = 450 LBA = 16,2 UBA = 736 LBC = 20,8 UBC = 493 Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 5
6 Untuk iterasi = YA¹ = * 450 = YC¹ = * 450 = Karena keduanya berada dalam batas bawah & batas atas maka YA* = 284 YC* = 166 Item Disaggregation Algorithm Langkah 1 Untuk setiap famili yang diproduksi, tentukan jumlah N yang memenuhi dengan : N Yi* Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t 1] j i n=1 Langkah 2 Hitung : N Ei = Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t 1 ] - Yi* j i n=1 Langkah 3 Untuk setiap produk dalam famili I, hitung jumlah produksi N Yij* = Dij, n + SS ij - Iij, t 1 - Ei Dij, n n=1 Kij Dij, n j i Jika Yij* < 0 untuk suatu produk, misal j = g maka -Yij* = 0 keluarkan g dari famili A Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 6
7 Contoh sebelumnya : YA* = 284 Langkah 1 : YA* = 284 < 0,85 ( ) + 1,1 ( ) + 0,9 (100 YA* = 284 < 442,7 N =2 Langkah 2 : ) E = 442,7 284 = 158,7 Langkah 3 : YA1* = ( ) YA2* = ( ) YA3* = ( ) 158,7* ,5 158,7* ,5 158,7* ,5 = 90,6 91 unit = 120,2 120 unit = 83,1 83 unit Dengan cara yang sama untuk famili C, hasil algoritma : YC8* = 42 YC9* = 73 YC10* = 91 Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 7
8 Diketahui : SA = 500, SB = 1.000, SC = 1.500, SSB6 = 90 Produksi agregat, X* = 500 Batas atas : 3 Dij, t Ditanya : - Disagregasi famili Jawab : - Disagregasi item i J I ij,t-1 D ij,t (K ij ) SS ij (I ij,t-1 - D ij,t ) A , A , A , B , B , B , B , C , C , C , Sehingga famili yang diproduksi adalah Z = {A, B,C } Penentuan batas bawah famili (LBi) & batas atas famili (UBi) LBi = max [0,Kij (Dij, n - Iij, t 1 + SS ij )] j i LBA = max [0, 0.85 (-20)] + max [0, 1.1 (-10)] + max [0, 0.9 (18)] = = 16.2 LBB = max [0, 1.15 (-43)] + max [0, 1.05 (-70)] + max [0, 1.2 (7)] + max [0, 1.15 (- 150) = = 8.4 LBC = max [0, 0.75 (-45)] + max [0, 0.85 (15)] + max [0, 0.8 (10) = = n - 1 UBi = Kij [ (Dij, t + k) - Iij, t 1 + SS ij ] ; SS ij = 0 j i k = 0 UBA = 0.85 (3* ) (3* ) (3* ) = UBB = 1.15 (3* ) (3* ) (3* ) (3* ) = UBC = 0.75 (3* ) (3* ) (3* ) = Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 8
9 LBi = = j i UBi = = 2, j i X* = 500 Karena LBi X* UBi terpenuhi maka dilanjutkan pada algoritma i Z i Z Disagregasi Famili Iterasi 1. = 1, p¹ = X* dan Z¹ = Z Si ( Kij Dij, t) j i Yi = Si ( Kij Dij, t) i Z j I. P SA ( KAj Dij, t) = 500 (0.85* * *100) = j A SB ( KBj Dij, t) = 1,000 (1.15* * * *210) j B = SC ( KCj Dij, t) = 1,500 (0.75* * *140) = j C 476,7 YA¹ = * 500 = 119,4 476, , ,4 837,6 YB¹ = * 500 = 209,9 476, , ,4 Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 9
10 681,4 YC¹ = * 500 = 170,7 476, , ,4 Karena LBA YA¹ UBA maka YA* = Karena LBB YB¹ UBB maka YB* = Karena LBC YC¹ UBC maka YC* = Algoritma Disagregasi Item Langkah 1 (Menentukan N tiap famili) N Yi* Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t 1 ] j i n=1 i = A ,4 0,85 [ ( 170) ] + 1,1 [ ( 200) ] + n=1 n=1 2 0,9 [ ( 100) ] = 127, ,2 n=1 N =2 i = B ,9 1,15 [ ( 130) ] + 1,05 [ ( 170) ] + n=1 n= ,2 [ ( 110) ] + 1,15 [ ( 210) ] n=1 n=1 = 100, , N =2 i = C ,7 0,75 [ ( 150) ] + 0,85 [ ( 100) ] + n=1 n=1 2 0,8 [ ( 140) ] = 78, , n=1 N =2 Langkah 2 (Menentukan error tiap famili) Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 10
11 N Ei = Kij [ Dij, n + SS ij - Iij, t 1 ] - Yi* j i n=1 EA = 127, ,2 119,4 = 323,3 EB = 100, , ,9 = 204,6 EC = 78, , ,7 = 125,8 Langkah 3 (Menentukan produksi tiap item) N Yij* = Dij, n + SS ij - Iij, t 1 - Ei Dij, n n=1 Kij Dij, n j i i = A, j = 1,2,3 YA1* = 2* ,3 (170) = = ,5 YA2* = 2* ,3 (200) = = ,5 YA3* = 2* ,3 (170) = = ,5 323,3 (170) 0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) 323,3 (200) 0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) 323,3 (100) 0,85 (170) + 1,1 (200) + 0,9 (100) Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 11
12 i = B, j = 4,5 YB4* = 2* ,6 (130) 1,15 (130) + 1,05 (170) (110) + 1,15 (210) 204,6 (130) = 87 - = 49,1 701,5 YB5* = 2* ,6 (170) 1,15 (130) + 1,05 (170) (110) + 1,15 (210) 204,6 (170) = = 50,4 701,5 Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan sistematis dan saling berkaitan satu tahapan dengan tahapan lainnya. Tahapan dimulai dari identifikasi masalah, pengolahan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
26 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan Tugas Akhir diperlukan tahapan yang terstruktur yaitu tahapan metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan penggambaran
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression
BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai
Lebih terperinciPRODUCTION PLANNING FOR DUTA PAINT ROOF TINT TO DECREASE OVERSTOCK (Case Study: CV. Dharma Utama)
PERENCANAAN PRODUKSI CAT GENTENG DUTA PAINT UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK (Studi Kasus: CV. Dharma Utama) PRODUCTION PLANNING FOR DUTA PAINT ROOF TINT TO DECREASE OVERSTOCK (Case Study: CV. Dharma Utama)
Lebih terperinciPenelitian Operasional II Programma Dinamik 9. S2 : Musim gugur S3 : Musim dingin S4 : Musim semi
Penelitian Operasional II Programma Dinamik 9 Penyelesaian Tahapan : Musim S : Musim panas S : Musim gugur S3 : Musim dingin S4 : Musim semi Peubah keputusan : x n = Jumlah / level pekerja untuk tahapan
Lebih terperinciMODEL KEBIJAKAN CAN ORDER PADA DUA ESELON RANTAI PASOK DENGAN SISTEM VENDOR MANAGED INVENTORY
MODEL KEBIJAKAN CAN ORDER PADA DUA ESELON RANTAI PASOK DENGAN SISTEM VENDOR MANAGED INVENTORY Disusun oleh : Ihwan Hamdala NRP : 2509203007 Dibimbing oleh: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., PhD Nani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Untuk lebih mempermudah melihat urutan atau tahapan-tahapan pemecahan masalah, maka pada gambar flowchart dibawah ini akan merangkum semua
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Pendahuluan Sistem produksi merupakan suatu mata kuliah yang menggambarkan mengenai aktivitas-aktivitas dalam perencanaan produksi dan suatu ilmu khusus yang ada dalam jurusan
Lebih terperinciMODEL NETWORK. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
MODEL NETWORK Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi Terdiri dari suatu jaringan kerja (network) yang dapat direpresentasikan dalam bentuk titik penghubung
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Coca Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen minuman ringan berkarbonasi terbesar di Indonesia. Saat ini, PT Coca Cola Amatil Indonesia telah memiliki 10 pabrik yang tersebar hampir
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN. 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi
LAMPIRAN 1 CONTOH PERHITUNGAN PERAMALAN 1. Contoh perhitungan peramalan permintaan dengan metode regresi linier, regresi kuadratis, double moving average, double exponential smoothing, dan siklis untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)
PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan
Lebih terperinciBab II Landasan Teori
Bab II Landasan Teori 2.1. Pendahuluan Sistem produksi merupakan suatu mata kuliah yang menggambarkan mengenai aktivitas-aktivitas dalam perencanaan produksi dan suatu ilmu khusus yang ada dalam jurusan
Lebih terperinci4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance
ABSTRAK Dalam industri manufaktur, ketersediaan bahan baku merupakan salah satu bagian yang penting dalam menunjang kelancaran operasi. Dengan ketersediaan bahan baku yang memadai, maka kegiatan produksi
Lebih terperinciPerencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4, Desember 2013, pp.304-308 ISSN 2302-495X Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - II MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-9. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - II MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-9 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Menentukan Entering Variable & Leaving Variable Tahap selanjutnya
Lebih terperinciBAB VI. DUALITAS DAN ANALISIS POSTOPTIMAL
BAB VI. DUALITAS DAN ANALISIS POSTOPTIMAL HUBUNGAN PRIMAL-DUAL Dual adalah permasalahan PL yang diturunkan secara matematik dari primal PL tertentu. Setiap permasalahan primal selalu mempunyai pasangan
Lebih terperinciBAB X PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan Agregat 123 BAB X PERENCANAAN PRODUKSI 1.1. Pendahuluan Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Tahap selanjutnya dari teknik pemecahan persoalan transportasi adalah menentukan entering dan leaving variable.
Lebih terperinci3.3.Daerah Layanan DI. Karau 4. Studi Literatur 4.1.Efisiensi Irigasi 4.2.Definisi Efisiensi Irigasi 4.3.Efisiensi Penyaluran
Lebih terperinci
PEMODELAN SISTEM Asumsi Penyusunan Model Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan
PEMODELAN SISTEM Asumsi Penyusunan Model Perencanaan produksi agregat dan jadwal induk produksi jus berbahan baku buah segar menggunakan beberapa asumsi untuk mendukung penyusunan model. Asumsi-asumsi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV Setia Jaya Socks merupakan perusahaan yang memproduksi kaos kaki. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Kopo Permai II, Blok A no 2-6, Bandung dan memiliki lebih dari 50 tenaga kerja langsung. Perusahaan
Lebih terperinciPerencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order
Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order Edi Junaedi 1, Lely Herlina 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa edi_junaedist@yahoo.com 1,
Lebih terperinciGabungan Kontrol Congestion, Perutean, Dan Alokasi Sumber Daya Kooperatif Untuk Daya Tradeoff Di Dalam Gedung.
Gabungan Kontrol Congestion, Perutean, Dan Alokasi Sumber Daya Kooperatif Untuk Daya Tradeoff Di Dalam Gedung. Farid Baskoro (2205 100 027) Dosen Pembimbing : 1. Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng,
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering
OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TABU SEARCH PADA LANTAI PABRIK PADA PD. ANEKA INDUSTRI DAN JASA (PDAIJ) SUMATERA UTARA.
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE TABU SEARCH PADA LANTAI PABRIK PADA PD. ANEKA INDUSTRI DAN JASA (PDAIJ) SUMATERA UTARA T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI
BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI 4.1 Landasan Teori Jadwal Induk Produksi Jadwal Induk Produksi (JIP) adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas dari item tertentu yang dapat dan akan dibuat
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF
BAB 4 METODE PEGURAGA RUGI-RUGI DAYA AKTIF 4.1 Pembatasan Pembangkitan Pembangkit pada sistem tenaga listrik membangkitkan daya untuk memenuhi kebutuhan akan daya listrik. Daya yang dibangkitkan pada sistem
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Persediaan Ristono (28) menyatakan bahwa persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciOleh ALIK KUSWARA NIM Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Bandung, Agustus 2006
PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMAL DALAM MENGOPTIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN PENDEKATAN PROGRAMA LINIER BERDASARKAN METODE SIMPLEKS PADA PEMBUATAN TEH MERK SENDIRI DI IHT PT. PN VIII BANDUNG Oleh ALIK KUSWARA
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Persediaan adalah sunber daya mengganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lanjut tersebut adalah berupa
Lebih terperinciPENERAPAN DAN ANALISIS MODEL PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN
PENERAPAN DAN ANALISIS MODEL PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Model Penjadwalan Algoritma ITNT Langkah Identifikasi
Lebih terperinciModel Jaringan. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung.
Model Jaringan Apa itu Model Jaringan? Perhatikan situasi berikut:. Disain jaringan pipa gas alam yang menghubungkan Arun Aceh dengan tangki penampungan Pertamina di salah satu kota dengan tujuan minimisasi
Lebih terperinciOptimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)
TESIS Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Ph.D
Lebih terperinciPENENTUAN UKURAN BATCH DAN SEQUENCE OPTIMAL DALAM SISTEM PRODUKSI DUA STAGE
PENENTUAN UKURAN BATCH DAN SEQUENCE OPTIMAL DALAM SISTEM PRODUKSI DUA STAGE Performa (2006) Vol. 5, No.1: 60-69 Penentuan Ukuran Batch dan Sequence Optimal Dalam Sistem Produksi Dua Stage I Wayan Suletra1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tahapan-tahapan yang dilalui pada kegiatan penelitian digambarkan pada Gambar 3.1. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Beton Elemenindo Putra didirikan pada tahun 2006. Kami adalah anak perusahaan PT. Beton Elemenindo Perkasa,
Lebih terperinciGerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat
Gerak Gerak adalah : perubahan posisi benda secara berkelanjutan (kontinu) Gerak dalam fisika terbagi 3 yaitu : Translasi (gerak mobil di jalan raya) Rotasi (gerak perputaran bumi pada sumbunya) Vibrasi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciPERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI PT. ITU AIRCON
PERENCANAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DI PT. ITU AIRCON SKRIPSI OLEH BUDI ARYO SANTOSO 0800752141 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA
Lebih terperinciData untuk Perhitungan Biaya Kirim Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Pembeli Data untuk Perhitungan Biaya
ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan persaingan semakin meningkat. Namun, persaingan yang terjadi saat ini adalah bukan lagi persaingan antar perusahaan, tetapi persaingan antar rantai
Lebih terperinciABSTRAK. Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Minimasi Makespan Penjadwalan Flowshop Menggunakan Metode Algoritma Campbell Dudek Smith (CDS) Dan Metode Algoritma Nawaz Enscore Ham (NEH) Di PT Krakatau Wajatama Muhamad Hidayat 1, Ratna Ekawati 2, Putro
Lebih terperinciBAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).
BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat
Lebih terperinciInterval Estimation. Tjipto Juwono, Ph.D. May TJ (SU) Interval Estimation May / 19
Interval Estimation Tjipto Juwono, Ph.D. May 2017 TJ (SU) Interval Estimation May 2017 1 / 19 Pendahuluan Point Estimator Perhatikan MPC pada persamaan regresi Ŷ i = ˆβ 1 + ˆβ 2 X i = 2.3121+0.5231X i
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian peramalan Perencanaan di masa depan tidak dapat dilakukan berlandaskan pada ketidakpastian (stochastik). Sehingga dalam setiap manajemen ketidakpastian
Lebih terperinciBasic Design of Experiment. Dimas Yuwono W., ST., MT.
Basic Design of Experiment Dimas Yuwono W., ST., MT. RANCANGAN PERCOBAAN Desain eksperimen (rancangan percobaan) bertujuan untuk menentukan rencana pelaksanaan eksperimen yang tepat agar dapat memperoleh
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan
Lebih terperinciPERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL
PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL 1). Metode Pojok Kiri Atas / Pojok Barat Laut (North West Corner) Metode ini mula-mula diperkenalkan oleh Charnes dan Cooper kemudian diperluas oleh Danziq.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PERSEDIAAN YANG DIKELOLA PEMASOK (VENDORS MANAGED INVENTORY) DENGAN BANYAK RETAILER
Perjanjian No. III/LPPM/2013-03/10-P IMPLEMENTASI MODEL PERSEDIAAN YANG DIKELOLA PEMASOK (VENDORS MANAGED INVENTORY) DENGAN BANYAK RETAILER Disusun Oleh: Alfian, S.T., M.T. Dr. Carles Sitompul Lembaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii ABSTRAK... x ABSTRACT... xi Hal BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciJADWAL PRAKTIKUM ILAB TINGKAT 1
JADWAL PRAKTIKUM ILAB TINGKAT 1 KELAS MATA PRAKTIKUM HARI SHIFT LANTAI FAKULTAS ILMU KOMPUTER &TEKNOLOGI INFORMASI 1DB01 1DB0 1DB0 Pengantar Sistem Komputer 09.0-11.0 Praktikum Algoritma & Pemrograman
Lebih terperinciPENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara
PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Konsep Penadwalan Penadwalan dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciManajemen Persediaan
Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN PROGRAM. struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta
BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM 4. Perancangan Program Dalam perancangan program aplikasi ini, terlebih dahulu dibuat rancangan struktur/hirarki menu, State Transition Diagram (STD), modul dan pseudocode, serta
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
10 PT Nippon Indosari Corpindo memiliki keterbatasan dalam menentukan penjadwalan produksi, yaitu: (1) Terbatasnya jumlah line yang ada memaksa bagian produksi secara bergantian menggunakan line dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK
PERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
3 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Produksi Agregat
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Disagregasi Dengan Pendekatan Reguler Knapsack Method Pada Produk Mini Boom ZX 25 YYZX22B Dan Mini Boom ZX 30 YYZX30B.
Perencanaan Produksi Disagregasi Dengan Pendekatan Reguler Knapsack Method Pada Produk Mini Boom ZX 25 YYZX22B Dan Mini Boom ZX 30 YYZX30B. Doni Dwi Cahyono (31404006) Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciPerencanaan dan Pengendalian Produksi
LOGO Perencanaan dan Pengendalian Produksi Handout SCM Jurusan Sistem informasi UNIPDU Sulung RWG, ST Hasil Pembelajaran Mahasiswa mampu menerapkan model matematik, heuristik dan teknik statistik untuk
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL
PERBAIKAN SISTE PERSEDIAAN GUDANG ENGGUNAKAN ECONOIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC ODEL Indri Hapsari, Yenny Sari, Lianny P. Rajimin Teknik Industri Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut, 60293, Surabaya
Lebih terperinciContoh Penerapan Algoritma Genetik Untuk Menentukan Fungsi Keanggotaan Misalkan system dengan input dan output tunggal seperti pada table berikut.
Logika Fuzzy Pertemuan 10 Contoh Penerapan Algoritma Genetik Untuk Menentukan Fungsi Keanggotaan Misalkan system dengan input dan output tunggal seperti pada table berikut. Tabel 1. Data set No Data x
Lebih terperinciOPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM
OPTIMASI NURSE SCHEDULING PROBLEM Disusun Oleh Aditya Pratama H (2510100111) Pembimbing Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan & Asumsi Penjadwalan Proses
Lebih terperinciOptimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global
Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global Johny Custer (2209201007) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.
Lebih terperinciBAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT
BAB III SOLUSI OPTIAL ASALAH FUZZY TRANSSHIPENT. ETODE EHAR Pada tahun 0, Kumar, et al. dalam jurnalnya yang berjudul Fuzzy Linear Programming Approach for Solving Fuzzy Transportation Problems with Transshipment
Lebih terperinciPerencanaan Agregat. Perencanaa & Pengendalian Produksi_TI-UG
Perencanaan Agregat (Aggregate Planning) 1 PENDAHULUAN Pokok bahasan ini merupakan pokok bahasan yang mengkaji perencanaan faktor-faktor produksi secara terintegrasi, dengan mempertimbangkan bahan baku,
Lebih terperinciTeori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application)
Teori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application) Kuliah 6 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Teori dualitas 2 Metode simpleks dual TI2231 Penelitian Operasional I 2
Lebih terperinciPenjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)
doi: https://doi.org/10.581/zenodo.106337 JURITI PRIMA (Junal Ilmiah Teknik Industri Prima) Vol. 1, No. 1, Juni 017 e-issn: 581-057X Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI
Materi Kuliah PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI --- PEMILIHAN RUTE PERJALANAN --- PENDAHULUAN Setiap pelaku perjalanan mencoba mencari rute terbaik yang meminimumkan biaya perjalanannya. Dari beberapa
Lebih terperinciDaniel Tri Effendi NRP Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT., Ph.D Yusroniya Eka Putri, ST., MT
Daniel Tri Effendi NRP. 3108 100 098 Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT., Ph.D Yusroniya Eka Putri, ST., MT Latar Belakang Setiap proyek mempunyai lahan yang berbeda menggunakan fasilitas yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Produksi Secara umum, penjadwalan merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang merencanakan produksi
Lebih terperinci3. Jika y1 = y2 (garis horisontal), maka (a) x = x + 1 dan y tetap (b) gambar titik (x,y) di layar (c) Selesai
.3.1 Algoritma Brute Force Algoritma brute force untuk membentuk garis didasarkan pada persamaan (-6), yaitu : 1. Tentukan dua titik ujung (x1,y1) dan (x,y). Jika x1 = x (garis vertikal), maka (a) y =
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen persediaan yang meliputi prinsip, konsep serta teknik dalam perencanaan dan pengawasan aktivitas-aktivitas penanganan barang dalam persediaan memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.
BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan tugas akhir, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan berupa pencarian
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)
Lebih terperinciDesign and Analysis of Algorithm
Design and Analysis of Algorithm Week 4: Kompleksitas waktu algoritma rekursif part 1 Dr. Putu Harry Gunawan 1 1 Department of Computational Science School of Computing Telkom University Dr. Putu Harry
Lebih terperinciMeilinda Ayundyahrini Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendie A. K, MT Nurlita Gamayanti, ST., MT
Meilinda Ayundyahrini Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendie A. K, MT Nurlita Gamayanti, ST., MT Teknik Sistem Pengaturan JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN Produksi bunga krisan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun memberikan kontribusi yang positif kepada petani dalam peningkatan kesejahteraan mereka.
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk
Lebih terperinciRPS TIN303 Sistem Produksi Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : SISTEM PRODUKSI Kode MK : TIN303 Mata kuliah prasyarat : PERENCANAAN DAN
Lebih terperinciEFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI
EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI Hendi Nirwansah dan Widowati Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275 Abstrak Aplikasi matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya suatu perusahaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu alat pemuas yang berupa barang dan jasa untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
60 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1. Data Kapasitas Produksi Adapun kapasitas produksi reguler perhari untuk satu lini produksi
Lebih terperinciMINGGU VI UJI CHI SQUARE. Dyah Maharani, Ph.D.
MINGGU VI UJI CHI SQUARE Dyah Maharani, Ph.D. PENGERTIAN CHI-SQUARE Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi dengan frekuensi
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network
Lebih terperinciSKRIPSI PENERAPAN METODE EOQ PADA SISTEM PEMESANAN (STUDI KASUS PT. Y)
SKRIPSI PENERAPAN METODE EOQ PADA SISTEM PEMESANAN (STUDI KASUS PT. Y) Halaman Judul Disusun oleh : Rr. ARIA OKTAVIRENEE 5303011024 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciVolume 2 No 1 Desember 216 ISSN:288-3943 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV DI PT. PDM INDONESIA Muslena Layla Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik Trijaya
Lebih terperinciSTUDI DIAGRAM INTERAKSI SHEARWALL BETON BERTULANG PENAMPANG C DENGAN BANTUAN VISUAL BASIC 9
TUGAS AKHIR STUDI DIAGRAM INTERAKSI SHEARWALL BETON BERTULANG PENAMPANG C DENGAN BANTUAN VISUAL BASIC 9 SWANDITO PURNAIUDA 3106 100 088 Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS Tavio, ST. MT. Ph.D PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Assignment problem yang biasa dibentuk dengan matriks berbobot merupakan salah satu masalah dalam dunia teknik informatika, di mana masalah ini merupakan masalah
Lebih terperinciBAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q
BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q 3.1 Karakteristik Model Q Karakteristik kebijakan persediaan model Q ditandai oleh dua hal mendasar sebagai berikut: 1. Besarnya ukuran pemesanan selalu tetap untuk
Lebih terperinci