Nomor : 421/ Pdt.G/2013/PA.Ppg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor : 421/ Pdt.G/2013/PA.Ppg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara : PEMOHON, umur 35 tahun, agama Islam, Pendidikan S2, Pekerjaan *****************, tempat tinggal di Jln. *****************, Desa *****************, Kecamatan *****************, Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut Pemohon ; M E L A W A N TERMOHON, umur 28 tahun, Agama Islam, pendidikan MAN, pekerjaan Guru PAUD, tempat tinggal di Jln ***************** No. *****************Kelurahan *****************, Kecamatan *****************, Kotamadya Pekanbaru, selanjutnya disebut Termohon ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini ; Telah mendengar keterangan para pihak berperkara serta saksi-saksinya di persidangan; TENTANG DUDUKPERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya bertanggal 21 Oktober 2013 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian di bawah register nomor : 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg telah mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut: Hal 1 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

2 1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 1 Juli 2006 di Kecamatan *****************, Kota *****************, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama *****************, Kota ***************** sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : *****************, tanggal 03 Juli 2006; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul baik dan tinggal di rumah orang tua Termohon selama 1 bulan di *****************, kemudian pindah ke rumah kontrakan di Desa *****************, dan telah dikaruniai 2 orang anak, yaitu: ANAK I (perempuan) umurnya 5 tahun dan ANAK II (lakilaki) umurnya 3 tahun; anak tersebut sekarang berada di bawah asuhan Termohon; 3. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awalnya berjalan baik-baik dan rukun saja selama 2 tahun, namun setelah itu mulai tidak harmonis karena adanya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan antara lain: Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami dan Termohon sering meninggalkan Pemohon tanpa seizin Pemohon; 4. Bahwa Puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada 16 Agustus 2013, yang akhirnya menyebabkan antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Termohon; 5. Bahwa antara Pemohon dan Termohon belum pernah didamaikan oleh pihak keluarga; 6. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, antara Pemohon dengan Termohon sudah tidak mungkin lagi ada harapan hidup rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian C.q Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon Hal 2 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

3 berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya; 2. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap diri Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini; SUBSIDAIR : Apabila bapak Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Majelis Hakim telah memanggil Pemohon dan Termohon secara resmi dan patut untuk hadir ke persidangan; Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Pemohon dan Termohon telah hadir menghadap in person di persidangan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali sebagaimana sediakala dengan Termohon, namun upaya damai tersebut tidak berhasil ; Menimbang, bahwa terhadap perkara ini telah pula dilaksanakan mediasi dengan Hakim Mediator yang disepakati bersama oleh Pemohon dan Termohon yaitu Fithriati AZ, S.Ag, namun berdasarkan laporan Hakim Mediator pada tanggal 25 November 2013 upaya mediasi tersebut telah gagal; Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dimulai dengan membacakan permohonan Pemohon dalam sidang yang Hal 3 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

4 dinyatakan tertutup untuk umum, dan Pemohon menyatakan tetap pada isi permohonannya tanpa perubahan ; Menimbang, bahwa terhadap isi dan maksud Permohonan Pemohon, Termohon memberikan jawabannya secara tertulis dan ditambah secara lisan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa dalil permohonan Pemohon telah dibenarkan oleh Termohon kecuali tentang penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran bukan seperti yang didalilkan oleh Pemohon melainkan karena pengaruh campur tangan pihak ketiga yaitu orang tua Pemohon yang selalu menghasut dan menebar fitnah; - Bahwa Termohon tidak keberatan bercerai dengan pemohon karena rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan dan kalaupun dipertahankan Termohon khawatir timbul hal-hal yang tidak diinginkan; - Bahwa Termohon pergi dari kediaman bersama ke ***************** terakhir kali bukan karena sebelumnya terjadi perselisihan melainkan Termohon pergi dengan baik-baik dan sepengetahuan Pemohon karena Termohon ada usaha laundry di *****************; - Bahwa Termohon tidak keberatan dengan diajukannya permohonan cerai oleh Pemohon di Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, tapi Pemohon mohon perkara ini diselesaikan secepatnya karena Termohon tidak punya kesempatan yang cukup untuk datang bersidang ke Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, karena Termohon mengajar di sekolah PAUD di *****************; - Bahwa Termohon menuntut : 1. Nafkah selama masa iddah Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perhari selama 100 hari; 2. Mut ah berupa 1 unit Honda MIO milik Harta bersama Pemohon dengan Termohon yang dikuasai Termohon untuk operasional anak-anak Termohon sekolah; Hal 4 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

5 3. Hak asuh anak diserahkan kepada Termohon; 4. Nafkah untuk kedua orang anak Rp ,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) perbulannya sampai dewasa; 5. Nafkah madhiyah Termohon selama 4 bulan Pemohon meninggalkan Termohon dengan hitungan Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) perhari; Menimbang, bahwa Pemohon dalam repliknya secara tertulis dan ditambah secara lisan di persidangan menyatakan yang pada pokoknya tetap dengan dalil permohonannya, dan tentang kepergian Termohon terakhir ke Pekanbaru benar seperti yang disampaikan oleh Termohon. Adapun tentang tuntutan Termohon, Pemohon menyatakan tidak dapat mengabulkannya karena Pemohon hanya bekerja sebagai tenaga Honorer dengan gaji setelah dipotong tinggal Rp ,- (enam ratus ribu rupiah). Nafkah lalu dan nafkah iddah Termohon hanya Pemohon sanggup membayar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perbulan. Hak asuh anak Pemohon tidak keberatan, sedangkan nafkah kedua anak Pemohon akan membayarnya sekemampuan Pemohon tetapi Pemohon tidak bisa menyebutkan besarannya karena sakit Pemohon sekarang belum pulih betul. Adapun tentang mut ah berupa sepeda motor merek Mio milik bersama antara Pemohon dengan Termohon, Pemohon bersedia menerimanya setelah semua Ijazah Pemohon yang disimpan oleh Termohon mulai dari ijazah TK sampai ijazah S.2 dikembalikan; Menimbang, bahwa Termohon dalam dupliknya menyatakan keberatan dengan kesanggupan Pemohon membayar nafkah lalu, nafkah iddah serta nafkah anak Termohon karena kesanggupan Pemohon tersebut terlalu rendah. Adapun tentang tuntutannya mengenai mut ah Termohon tetap menuntut sepeda motor Mio yang ada pada Termohon untuk operasional antar jemput anak ke sekolah; Menimbang, bahwa Pemohon dalam rerepliknya menyatakan tetap dengan permohonan dan repliknya dan Termohon dalam redupliknya menyatakan tetap dengan jawaban dan dupliknya; Hal 5 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

6 Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil permohonannya telah mengajukan alat bukti surat, yaitu : Foto Copy Kutipan Akta Nikah Nomor : ******, atas nama Pemohon dan Termohon yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan ******, Kotamadya ******, tanggal 3 Juli Fhoto copy tersebut telah diberi materai secukupnya kemudian dinasegelen oleh pegawai kantor pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dan kemudian telah disesuaikan dengan aslinya di persidangan oleh Majelis Hakim ternyata cocok, selanjutnya oleh Majelis Hakim diberi tanda dengan (P.1); Menimbang, bahwa Pemohon juga telah mengajukan tiga orang saksi ke persidangan, yaitu: 1. Saksi I, umur 59 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan tani (berkebun sawit), tempat tinggal ******, Kelurahan ******, Kecamatan ******, Kotamadya ******, dibawah sumpah memberikan keterangan di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, Pemohon namanya Beni Bastari dan Termohon namanya Vixty Iweanda dan Pemohon adalah anak kandung saksi dan Termohon menantu saksi; - Bahwa benar Pemohon dengan Termohon suami isteri yang menikah tahun 2006 di Pekanbaru dan sudah dikaruniai dua orang anak; - Bahwa Pemohon dengan Termohon setelah menikah tinggal sebentar di ****** kemudian pindah ke ******; - Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan harmonis selama 2 tahun, namun sejak tahun 2008 atau sejak Pemohon sakit rumah tangga mereka tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Termohon sering minta cerai kepada Pemohon dan Termohon kurang melayani Pemohon; Hal 6 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

7 - Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran, antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2013, Pemohon tinggal di Pasir Pengaraian sedangkan Termohon tinggal di *******; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah pernah dirukunkan atau didamaikan oleh keluarga, namun tidak berhasil; - Bahwa saksi tidak sanggup mendamaikan rumah tangga Pemohon dengan Termohon lagi; 2. Saksi II, umur 53, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan ******, tempat tinggal di ******Jalan ******, Kelurahan ******, Kecamatan ******, Kotamadya ******, di bawah sumpah memberikan keterangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut ; - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, Pemohon bernama PEMOHON adalah menantu saya dan Termohon bernama TERMOHON adalah anak kandung saya; - Bahwa benar Pemohon dengan Termohon suami isteri yang menikah tahun 2006 di Pekanbaru dan sudah dikaruniai dua orang anak, sekarang anak tersebut ikut Termohon; - Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di ******selama 1 bulan kemudian pindah ke ******; - Bahwa keadaan rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis selama 1 tahun, namun sejak tahun 2007 rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran. Hal ini saksi ketahui bukan karena saksi pernah melihat dan mendengar langsung antara Pemohon dengan Termohon terlibat pertengkaran tetapi saksi melihat ada indikasi rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi, yaitu antara Pemohon dengan Termohon tidak serumah lagi; Hal 7 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

8 - Bahwa penyebab perselisihan dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon karena pihak ketiga yaitu orang tua Pemohon selalu merendahkan Termohon; - Bahwa sekarang antara Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah, yaitu sejak bulan Agustus 2013 Pemohon tinggal di ******sedangkan Termohon tinggal di ******; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon belum pernah diupayakan damai oleh keluarga; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak bisa lagi didamaikan; 3. Saksi III, umur 51 tahun, Agama Islam, Pendidikan SLTA, Pekerjaan Guru, tempat tinggal di ******Jalan ******, Kelurahan ******, Kecamatan ******, Kotamadya ******, di bawah sumpah memberikan keterangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut ; - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, Pemohon bernama PEMOHON adalah menantu saya dan Termohon bernama TERMOHON adalah anak kandung saya; - Bahwa benar Pemohon dengan Termohon suami isteri yang menikah tahun 2006 di Pekanbaru dan sudah dikaruniai dua orang anak, sekarang anak tersebut ikut Termohon; - Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di ******selama 2 minggu kemudian pindah ke Pasir Pengaraian; - Bahwa keadaan rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon pada awalnya rukun dan harmonis selama 2 bulan, kemudian tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran. Hal ini saksi ketahui karena Pemohon sering memberitahu saksi kalau rumah tangganya dengan Termohon sering terlibat pertengkaran; Hal 8 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

9 - Bahwa penyebab perselisihan dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon karena pihak ketiga yaitu orang tua Pemohon melarang Termohon kuliah; - Bahwa sekarang antara Pemohon dengan Termohon sudah pisah rumah, yaitu sejak bulan Agustus 2013 Pemohon tinggal di Pasir Pengaraian sedangkan Termohon tinggal di Pekanbaru; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon belum pernah diupayakan damai oleh keluarga; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak bisa lagi didamaikan; Menimbang, bahwa Termohon di persidangan menyatakan tidak mengajukan saksi lagi, karena saksi Pemohon adalah saksi Termohon juga; Menimbang, bahwa Pemohon telah membenarkan keterangan ketiga orang saksi yang dihadirkannya kecuali tentang penyebabnya sebagaimana yang disampaikan saksi kedua dan ketiga adalah tidak benar; Menimbang, bahwa Termohon telah membenarkan keterangan ketiga saksi Pemohon kecuali tentang penyebab perselisihan bukan seperti yang disampaikan saksi pertama melainkan sebagaimana disampaikan saksi kedua dan ketiga; Menimbang, bahwa Pemohon dalam kesimpulan akhirnya menyatakan tidak akan mengajukan hal apapun lagi serta mohon putusan ; Menimbang, bahwa Termohon juga dalam kesimpulan akhirnya menyatakan tidak akan mengajukan hal apapun lagi serta mohon putusan ; Menimbang, bahwa terhadap semua peristiwa yang terjadi di persidangan telah dicatat dalam berita acara sidang, dan untuk ringkasnya isi putusan ini ditunjuk saja kepada berita acara sidang, yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan putusan ini; Hal 9 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

10 TENTANG HUKUMNYA A. Dalam Konvensi : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ; Menimbang, bahwa untuk pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim telah memanggil Pemohon dan Termohon untuk hadir ke persidangan, dengan demikian telah sesuai dengan maksud Pasal 55 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 dan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan panggilan kepada Pemohon dan Termohon dilakukan secara resmi dan patut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), (2), (3) dan ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama bidang perkawinan merupakan wewenang Pengadilan Agama, dan meskipun Termohon berdomisili di dalam yurisdiksi Pengadilan Agama Pekanbaru namun oleh karena Termohon menyatakan tidak keberatan dan tidak melakukan eksepsi di persidangan maka Pengadilan Agama Pasir Pengaraian berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Pasal 154 R.Bg jo Pasal 143 ayat 1 dan 2 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat kepada Pemohon dan Termohon agar bersabar dan dapat memperbaiki permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangganya, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula memberikan kesempatan kepada Pemohon dan Termohon untuk berdamai melalui lembaga mediasi dan Pemohon Hal 10 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

11 dengan Termohon telah sepakat memilih Fithriati AZ, S.Ag sebagai Hakim Mediator dan berdasarkan laporan hasil mediasi upaya mediasi yang dilakukan Hakim Mediator dengan Pemohon dan Termohon telah gagal dan tidak berhasil damai, oleh karena itu maksud Pasal 154 R.Bg jo. Maksud Pasal 82 ayat (1), (2), dan (4) Undang- Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. maksud Pasal 4 dan 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan telah terpenuhi; Menimbang, bahwa dalil yang dijadikan dasar dalam permohonan Pemohon mengajukan cerai terhadap Termohon adalah telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon yang disebabkan karena Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami, Termohon sering meninggalkan Pemohon tanpa seizin Pemohon, akibat perselisihan tersebut antara Pemohon dengan Termohon telah pisah tempat tinggal sejak tanggal 16 Agustus 2013, alasan mana terdapat pada Pasal 19 huruf (f) PP nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, karenanya permohonan Pemohon secara formil patut dipertimbangkan; Menimbang, bahwa sebelum dipertimbangkan alasan mengajukan permohonan cerai oleh Pemohon, terlebih dahulu dipertimbangkan hubungan hukum antara Pemohon dengan Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti bertanda (P.1) berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah, dinyatakan terbukti antara Pemohon dengan Termohon telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 1 Juli 2006 dan sampai sekarang belum pernah bercerai, karenanya Pemohon dan Termohon merupakan pihak-pihak yang berkualitas dan Pemohon memiliki legal standing untuk mengajukan permohonan cerai terhadap Termohon; Menimbang, bahwa tentang alasan Pemohon yang menyatakan rumah tangganya dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus- Hal 11 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

12 menerus yang tidak mungkin dapat dirukunkan lagi akan dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Termohon dalam jawabannya telah membenarkan sebagian dalil permohonan Pemohon kecuali tentang penyebab perselisihan dan tentang kepergian Termohon dari kediaman bersama. Perselisihan dan pertengkaran menurut Termohon bukan karena disebabkan Termohon kurang melayani Pemohon tetapi karena campur tangan pihak ketiga yaitu keluarga Pemohon selalu menebar fitnah. Adapun tentang Termohon meninggalkan Pemohon dari kediaman bersama bukan tanpa seizin Pemohon, karena Termohon pergi ke Pekanbaru karena Termohon ada usaha laundry di Pekanbaru, karena itu Termohon sering bolak-balik Pekanbaru pasir Pengaraian. Kemudian tentang keinginan Pemohon untuk bercerai, Termohon tidak keberatan karena rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah sulit untuk dirukunkan; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Pemohon dengan Termohon, Termohon telah mengakui dalam rumah tangganya dengan Pemohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran meskipun penyebabnya berbeda dengan apa yang didalilkan oleh Pemohon dalam permohonan dan repliknya, dengan demikian pengakuan Termohon sepanjang mengenai perselisihan dan pertengkaran adalah merupakan bukti lengkap sesuai dengan ketentuan Pasal 311 R.Bg; Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah mengakui dalil permohonan Pemohon tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran namun untuk menghindari adanya kebohongan dan penyeludupan hukum maka Pemohon tetap dibebankan untuk membuktikan dalil permohonannya dengan bukti lainnya; Menimbang, bahwa oleh karena sudah jelas alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon yaitu karena dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, maka berdasarkan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 76 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Hal 12 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

13 tentang Peradilan Agama, Pemohon dan Termohon harus menghadirkan saksi keluarganya atau orang dekatnya ke persidangan; Menimbang, bahwa Pemohon di persidangan telah menghadirkan 3 (tiga) orang saksi keluarga, yaitu: Saksi I, Saksi II dan Saksi III. Saksi pertama adalah ayak kandung Pemohon dan saksi kedua dan ketiga adalah ayah dan ibu kandung Termohon dan ketiga saksi yang diajukan Pemohon orang yang cakap bertindak dan tidak terhalang menjadi saksi dan telah memberikan keterangan di bawah sumpah dan kesaksian yang diberikan berdasarkan pengetahuan sendiri, oleh karenanya Majelis Hakim menilai ketiga saksi Pemohon tersebut telah memenuhi syarat formil saksi sesuai dengan ketentuan Pasal 171, 172 dan 175 R.Bg, karenanya patut dijadikan bukti dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa saksi yang diajukan Pemohon adalah ayah kandung Pemohon dan ayah serta ibu kandung Termohon. Kemudian saksi mengetahui rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya berbeda antara saksi pertama dengan saksi kedua dan ketiga. Saksi pertama mengatakan terjadinya perselisihan antara Pemohon dengan Termohon karena Termohon kurang melayani Pemohon, sedangkan menurut saksi kedua dan ketiga karena pengaruh pihak ketiga yaitu orang tua Pemohon, sehingga berujung kepada pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2013 dan antara Pemohon dengan Termohon meskipun belum pernah didamaikan tetapi mereka tidak bisa lagi didamaikan. Oleh karena keterangan saksi tentang telah adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah bersesuaian, maka berdasarkan Pasal 309 R.Bg Majelis Hakim berpendapat keterangan saksi Pemohon tersebut telah memenuhi syarat materil alat bukti saksi; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon telah menghadirkan saksinya dan ketiga orang saksinya telah pula menguatkan dalil permohonannya yang menyatakan bahwa rumah tangganya dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan Hal 13 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

14 pertengkaran meskipun terjadi perbedaan tentang penyebabnya, dengan demikian dalil permohonan Pemohon tentang telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangganya dengan Termohon telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan Termohon serta keterangan saksi Pemohon, Majelis Hakim dapat menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut : Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri, yang telah menikah pada tanggal 1 Juli 2006 dan sampai sekarang belum pernah cerai; Bahwa dalam perkawinan Pemohon dengan Termohon telah dikaruniai 2 orang anak yaitu: Anak I (perempuan) umurnya 5 tahun dan Anak II (laki-laki) umurnya 3 tahun, anak tersebut sekarang berada di bawah asuhan Termohon; Bahwa rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berakibat kepada pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2013; Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon meskipun belum pernah didamaikan oleh keluarga tetapi sudah pernah didamaikan melalui Hakim Mediator namun tidak berhasil; Bahwa Pemohon bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu dan masih memperoleh gaji sebesar Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan setelah dipotong segala cicilan hutang; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta kejadian tersebut, Majelis Hakim menemukan indikator bahwa keributan yang terjadi antara Pemohon dengan Termohon tergolong keributan yang sulit untuk didamaikan sehingga meskipun rumah tangga Pemohon dengan Termohon dipertahankan sangat sulit mendapatkan kedamaian, apalagi antara Pemohon dengan Termohon sudah memuncak keributannya dan antara Pemohon dengan Termohon juga telah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2013; Hal 14 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

15 Menimbang, bahwa berdasarkan indikator tersebut, Majelis Hakim dapat menarik kesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan memuncak sehingga terjadi pisah tempat tinggal, dengan demikian apa yang didalilkan oleh Pemohon tersebut telah terbukti kebenarannya karena alasan-alasan tersebut telah sesuai dan memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon tersebut patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya alasan perceraian seperti tersebut diatas, serta selama persidangan berlangsung antara Pemohon dengan Termohon tidak memiliki i tikad baik untuk rukun kembali, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa ikatan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon telah rapuh dan tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan tersebut dalam Surat ar-rum ayat 21 yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tidak mungkin dicapai lagi, oleh karenanya mengakhiri rumah tangga antara Pemohon dan Termohon dengan perceraian lebih baik dari pada memaksakan mereka untuk bersatu lagi ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon telah terbukti beralasan dan tidak melawan hukum serta telah bersandar atas hukum dan telah memenuhi unsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam masing-masing huruf (f), maka permohonan Pemohon untuk diberi izin menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian patut untuk dikabulkan ; Hal 15 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

16 B. Dalam Rekonvensi : Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam konvensi dianggap masuk dan menjadi pertimbangan dalam rekonvensi ini; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon telah dikabulkan, maka Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan tentang gugatan Penggugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut diajukan bersamaan dengan jawaban dan memiliki kaitan dengan pokok perkara ini, maka berdasarkan ketentuan Pasal 86 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Jo. Pasal 157 ayat (1) R.Bg maka gugatan Penggugat Rekonvensi secara formil dapat diterima dan akan dipertimbangkan sebagaimana di bawah ini; Menimbang, bahwa adapun pokok perkara dalam gugatan rekonvensi adalah bahwa Penggugat Rekonvensi menuntut Tergugat Rekonvensi, yaitu : 1. Nafkah selama masa iddah Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perhari selama 100 hari; 2. Muth ah berupa 1 unit Honda MIO milik Harta bersama Pemohon dengan Termohon yang dikuasai Termohon untuk operasional anak-anak Termohon sekolah; 3. Hak asuh anak diserahkan kepada Termohon; 4. Nafkah untuk kedua orang anak Rp ,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) perbulannya sampai dewasa; 5. Nafkah madhiyah Termohon selama 4 bulan Pemohon meninggalkan Termohon dengan hitungan Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) perhari; Hal 16 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

17 Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa tentang tuntutan Penggugat Rekonvensi terhadap nafkah iddah sebesar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perhari Tergugat Rekonvensi keberatan. Tergugat Rekonvensi hanya sanggup membayar nafkah iddah Penggugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perbulan karena Tergugat Rekonvensi hanya punya pekerjaan sebagai tenaga Honorer di Kantor ******dengan gaji tinggal Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan karena sudah dipotong untuk membayar hutang di Bank; Menimbang, bahwa pada bukti P.1 tidak terdapat adanya catatan perceraian terdahulu antara Pemohon/Tergugat Rekonvensi dengan Termohon/Penggugat Rekonvensi, oleh karena itu berdasarkan maksud Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, maka talak Pemohon/Tergugat Rekonvensi yang diizinkan Majelis Hakim kepada Termohon/Penggugat Rekonvensi adalah talak satu raj i dan Termohon/Penggugat Rekonvensi mempunyai masa iddah tiga kali suci sebagaimana diatur dalam Pasal 153 ayat 2 (b) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Termohon/Penggugat Rekonvensi yang dicerai dengan talak raj i oleh Pemohon/Tergugat Rekonvensi, maka Termohon/Penggugat Reknvensi berhak mendapatkan nafkah iddah, hal ini sesuai dengan isi Pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah ; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat Rekonvensi menyatakan hanya sanggup membayar nafkah iddah Penggugat rekonvensi sebesar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perbulan atau Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) selama masa iddah namun karena Tergugat Rekonvensi masih mendapatkan gaji sebesar Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan, disamping itu Tergugat Hal 17 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

18 Rekonvensi juga mendapatkan uang dari honor pembuatan penawaran dari rekanan yang mengajukan permohonan proyek di kantor tempat Tergugat Rekonvensi bekerja sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiap penawaran meskipun tidak setiap bulan, dengan demikian adil menurut Majelis Hakim menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah iddah Penggugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) selama masa iddah; Menimbang, bahwa tentang tuntutan mut ah Penggugat Rekonvensi berupa 1 unit sepeda motor merek Mio yang dikuasai Penggugat Rekonvensi dari Harta Bersama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi, Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan bersedia memberikannya dengan syarat semua ijazah Tergugat Rekonvensi yang ditahan Penggugat Rekonvensi diserahkan kepada Tergugat Rekonvensi; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 149 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib memberikan mut ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang atau benda, dan Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam, Mut ah wajib diberikan dengan syarat perceraian adalah atas inisiatif Pemohon dan antara Pemohon dengan Termohon sudah dukhul, dengan demikian, oleh karena Termohon Rekonvensi telah menyatakan bersedia memberikan mut ah sesuai dengan permintaan Penggugat Rekonvensi berupa 1 unit sepeda motor merek Mio dari Harta bersama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi maka Majelis Hakim membebankan kepada Tergugat Rekonvensi untuk memberikan mut ah kepada Penggugat Rekonvensi berupa 1 unit sepeda motor merek Mio; Menimbang, bahwa tentang syarat yang diajukan Tergugat Rekonvensi supaya Penggugat Rekonvensi menyerahkan dulu semua ijazah yang ditahan Penggugat Rekonvensi baru Tergugat Rekonvensi bersedia menyerahkan mut ah sesuai Hal 18 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

19 permintaan Penggugat Rekonvensi Majelis Hakim mempertimbangkannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa oleh karena syarat yang diajukan Tergugat Rekonvensi tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah perkawinan maka syarat tersebut tidak dipertimbangkan dalam putusan ini; Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat Rekonvensi tentang hak asuh terhadap 2 (dua) orang anaknya yaitu: Anak I berumur 5 tahun dan Anak II berumur 3 tahun, Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan tidak keberatan. Kemudian berdasarkan Pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam anak yang belum mumayyiz berada dalam asuhan ibunya, oleh karena itu Majelis Hakim menetapkan Penggugat Rekonvensi sebagai pemegang hak asuh terhadap dua orang anak tersebut. Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Penggugat Rekonvensi tentang nafkah kedua orang anaknya sebesar Rp ,- (Satu juta dua ratus ribu rupiah) perbulan sampai kedua anak tersebut dewasa, Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan tidak sanggup membayar nafkah kedua anaknya sesuai dengan permintaan Penggugat Rekonvensi. Tergugat Rekonvensi menyatakan akan memberikan nafkah kedua anaknya sesuai dengan kesanggupannya tetapi tidak bisa ditetapkan angkanya sekarang; Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi mempunyai dua orang anak yang belum mumaiyiz dan kedua anak tersebut telah ditetapkan berada dalam asuhan Penggugat Rekonvensi maka berdasarkan Pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia biaya pemeliharaan dan nafkah anak menjadi tanggungan ayahnya menurut kemampuannya; Menimbang, bahwa kedua anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi masih anak-anak, untuk itu sangat membutuhkan biaya. Untuk Hal 19 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

20 terjaminnya nafkah hidup dan biaya pendidikan kedua orang anak tersebut, Majelis Hakim berpendapat kedua orang anak membutuhkan biaya hidup minimal sebesar Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan. Menimbang, bahwa meskipun Penggugat Rekonvensi mempunyai pekerjaan sebagai guru Honorer PAUD dan kedua orang anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi telah ditetapkan berada dalam asuhan Penggugat Rekonvensi sebagai ibunya namun posisi Penggugat Rekonvensi dalam menafkahi kedua orang anaknya adalah membantu memenuhi kekurangan kebutuhan kedua orang anak bukan sebagai penanggung jawab utama; Menimbang, bahwa atas tuntutan Penggugat Rekonvensi terhadap nafkah kedua orang anak tersebut, dan Tergugat Rekonvensi meskipun dalam jawabannya menyatakan tidak bisa menetapkan angka kesanggupannya membayar nafkah kedua orang anaknya karena gajinya tinggal Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan, namun oleh karena Tergugat Rekonvensi seorang ayah yang punya pekerjaan dan penghasilan sebagai tenaga Honorer di Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu, maka Majelis Hakim menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah kedua orang anaknya sebesar Rp ,- (Enam ratus ribu rupiah) perbulan sampai kedua anak tersebut dewasa; Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi tentang nafkah madhiyah selama ditinggalkan 4 bulan lamanya sebesar Rp ,- (tiga puluh ribu rupiah) perhari, Tergugat Rekonvensi dalam jawabannya menyatakan keberatan dan tidak sanggup membayarnya. Tergugat Rekonvensi hanya sanggup membayar nafkah madhiyah Penggugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (lima puluh ribu rupiah) perbulan karena Tergugat Rekonvensi hanya punya pekerjaan sebagai tenaga Honorer di Kantor Cipta Karya dengan gaji tinggal Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan karena sudah dipotong untuk membayar hutang di Bank; Hal 20 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

21 Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi masih dalam ikatan perkawinan dan belum terjadi perceraian, maka berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 80 ayat (2) dan (4) huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, Tergugat Rekonvensi wajib memberikan keperluan hidup bagi keluarganya, termasuk nafkah, kiswah dan tempat kediaman; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi masih mendapatkan gaji sebesar Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan, disamping itu Tergugat Rekonvensi juga mendapatkan uang dari honor pembuatan penawaran dari rekanan yang mengajukan permohonan proyek di kantor tempat Tergugat Rekonvensi bekerja sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) setiap penawaran meskipun tidak setiap bulan, dengan demikian adil menurut Majelis Hakim menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah madhiyah Penggugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (Satu juta delapan ratus ribu rupiah) selama 4 bulan; C. Dalam Konvensi Dan Rekonvensi : Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Pengadilan Agama dipandang perlu menambah amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada Pegawai pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut ; Menimbang, bahwa perkara ini adalah menyangkut dengan perkawinan, maka sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini harus dibebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonvensi yang jumlahnya sebagaimana ternyata dalam amar putusan ini; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar i yang berhubungan dengan perkara ini ; Hal 21 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

22 MENGADILI A. Dalam Konvensi 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya; 2. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan thalak satu raj i terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; B. Dalam Rekonvensi 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk sebagiannya; 2. Menetapkan nafkah iddah Penggugat Rekonvensi selama masa iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah iddah Penggugat Rekonvensi selama masa iddah sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); 4. Menetapkan mut ah Penggugat Rekonvensi berupa 1 unit sepeda motor merek Mio milik harta bersama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; 5. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk memberikan mut ah kepada Penggugat Rekonvensi berupa 1 unit sepeda motor merek Mio milik Harta Bersama Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; 6. Menetapkan Penggugat Rekonvensi sebagai pemegang hak asuh (hadhanah) terhadap 2 orang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yang bernama Anak I berumur 5 tahun dan Anak II berumur 3 tahun; 7. Menetapkan nafkah kedua orang anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi sebesar Rp ,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan. 8. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah kedua orang anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi perbulan sebesar Rp. Hal 22 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

23 ,- (enam ratus ribu rupiah) terhitung sejak ikrar talak diucapkan sampai kedua anak tersebut dewasa; 9. Menetapkan nafkah madhiyah Penggugat Rekonvensi selama 4 bulan tidak ditunaikan sebesar Rp ,- (Satu juta delapan ratus ribu rupiah); 10. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar nafkah madhiyah Penggugat Rekonvensi selama 4 bulan tidak ditunaikan sebesar Rp ,- (Satu juta delapan ratus ribu rupiah); 11. Menolak gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi untuk selebihnya; C. Dalam Konvensi Dan Rekonvensi: 1. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan Penetapan Ikrar Talak kepada PPN/KUA Kecamatan ******* Kabupaten Rokan Hulu sebagai PPN/KUA tempat tinggal Pemohon dan PPN/KUA Kecamatan ******* Kotamadya ******* sebagai PPN/KUA tempat Termohon serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 2. Membebankan kepada Pemohon/Tergugat Rekonvensi membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (Dua ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Senin tanggal 20 Januari 2014 M bertepatan dengan tanggal 18 Rabiul Awal 1435 H oleh kami Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H Hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian sebagai Ketua Majelis, Armen Ghani, S.Ag dan Zulfikri, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Drs. M. Yusuf Aini sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon; KETUA MAJELIS Hal 23 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg

24 Ttd ZULKIFLI, S.Ag., S.H., M.H HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA Ttd Ttd ARMEN GHANI, S.Ag ZULFIKRI, S.HI PANITERA PENGGANTI Ttd Drs. M. YUSUF AINI Perincian biaya: 1. Pendaftaran Rp ,- 2. Biaya Proses Rp ,- 2. Biaya Panggilan Rp ,- 3. Redaksi Rp ,- 4. Materai Rp ,- J u m l a h Rp ,- ( Dua ratus enam puluh enam ribu rupiah); Untuk salinan yang sama bunyinya Pasir Pengaraian, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, A Z W I R, SH Hal 24 dari 24 hal. Put. No. 421/Pdt.G/2013/PA.Ppg