RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA PEKALONGAN ACARA PEMERIKSAAN PERKARA (I) J A K A R T A SELASA, 6 JULI 2010

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Pekalongan PEMOHON - Abu Almafachir & Masrof TERMOHON KPU Kota Pekalongan ACARA Pemeriksaan Perkara (I) Selasa, 6 Juli 2010 Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Moh. Mahfud MD (Ketua) 2) Arsyad Sanusi (Anggota) 3) Maria Farida Indrati (Anggota) Makhfud Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - Abu Almafachir - Feri Agus Dunarko (Perwakilan dari Koalisi 7) Kuasa Hukum Pemohon: - Hadi Sasono Termohon: - Edi Harsoyo (KPU Kota Pekalongan Divisi Pemutakhiran) - M. Taufikurrohman (Ketua KPU Kota Pekalongan) - Fajar Saka (KPU Provinsi Jawa Tengah) - RM. Firdaus (KPU Kota Pekalongan Divisi Kampanye) - Faizah KPU Kota Pekalongan Divisi Pemungutan suara) - Basir KPU Kota Pekalongan Divisi Pencalonan) Pihak Terkait: - Ahmad Arslan Junet Kuasa Hukum Pihak Terkait (Basir Ahmad & Ahmad Arslan Junet): - Sentot Gerhana - Agung Dewantono - Yudi Supriyanto - Muh. As ad Arifuddin

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: MOH. MAHFUD MD Sidang Mahkamah Konstitusi untuk mendengarkan Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah Kota Pekalongan dalam Perkara Nomor 65/PHPU.D-VIII/2010 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Pemohon silakan, perkenalkan dulu yang hadir dan apa masalahnya? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Terima kasih, Yang Mulia waktu telah diberikan kepada kami Pemohon. Nama saya Rachmat Prijohartono, S.H., Kuasa Hukum dari calon peserta Pemilu Bapak Abu Almafachir dan Pak Masrof. 3. PEMOHON: ABU ALMAFACHIR Assalamualaikum. wr. wb. Perkenalkan, Yang Mulia. Nama saya Abu Almafaachir, peserta calon Pemilukada Kota Pekalongan tahun Terima kasih. 4. PEMOHON: FERI AGUS DUNARKO Assalamualaikum. wr. wb. Perkenalkan nama saya Feri Agus Dunarko, perwakilan dari Koalisi 7, Pak. 5. KETUA: MOH. MAHFUD MD Silakan Termohon? 6. KUASA HUKUM TERMOHON: HADI SASONO Terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan nama saya Hadi Sasono, saya sebagai Tim Kuasa Hukum dari Termohon. Pada persidangan pagi ini, saya didampingi sebelah kanan saya ini Saudara Edi Harsoyo dari 1

5 Divisi Pemutakhiran, kemudian sebelah kiri saya M. Taufikurrohman sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan, kemudian di sebelahnya Saudara Fajar Saka dari KPU Provinsi, kemudian sebelahnya lagi Saudara RM. Firdaus dari Divisi Kampanye, sebelah kirinya Saudara, Saudari Faizah dari Divisi Pemungutan suara, dan yang paling ujung adalah Saudara Basir dari Divisi Pencalonan.Terima kasih. 7. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SENTOT GERHANA Assalamualaikum. wr. wb. Perkenalkan, nama Saya Sentot Gerhana, S.H., Kuasa Hukum dari Pihak Terkait, dari Bapak Dr. Basir Ahmad dan H. Ahmad Arslan Junet, S.E. Terima kasih. 8. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: AGUNG DEWANTONO Assalamualaikum. wr. wb. Yang terhormat Majelis Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, perkenalkan nama saya Agung Dewantono, S.H., saya selaku Tim Advokasi maupun Kuasa dari calon walikota dan wakil walikota Pemilukada kota Pekalongan tahun 2010 ini dan kami mohon maaf untuk pada pagi hari ini tidak mengenakan toga dan kami berjanji untuk sidang berikutnya akan mengenakan toga karena terlupa, tertinggal, Pak. Terima kasih. 9. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: YUDI SUPRIYANTO Assalamualaikum. wr. wb. Nama saya Yudi Supriyanto, S.H., Kuasa Hukum dari Dr. Basir Ahmad dan H. Ahmad Arslan Junet, S.E. Terima kasih. Wassalamualaikum. wr. wb. 10. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MUHAMMAD AS AD ARIFUDDIN Assalamualaikum. wr. wb. Yang Terhormat Majelis Mahkamah Konstitusi, perkenalkan nama saya Muhammad As ad Arifuddin, S.H., kami Tim Kuasa Hukum Bapak Dr. Muhammad Basir Ahmad dan H. Ahmad Arslan Junet, S.E., Terima kasih. 11. PIHAK TERKAIT: H. AHMAD ARSLAN JUNET Bismillahirahmanirahim. Assalamualaikum. wr. wb. Yang Terhomat Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, nama saya adalah H. Ahmad Arslan Junet, saya selaku peserta Pemilukada kota Pekalongan Terima kasih. 2

6 12. KETUA: MOH. MAHFUD MD Saudara sebagai peserta wakilnya yang terpilih, ya? Bukan? Saudara peserta apa mempunyai nomor urut sendiri apa bergabung dengan Abu Basir? 13. PIHAK TERKAIT: AHMAD ARSLAN JUNET Ya, 1 pasang, nomor urut 1, Pak. 14. KETUA: MOH. MAHFUD MD Ya, baik. Termohon ini belum menyerahkan Surat Kuasa Hukum? Sudah, diambil dulu. Kalau belum ada surat kuasanya, nggak boleh bicara nanti di sini. Pemohon juga baru 1, ya? Surat kuasanya? Duduk, Pak di situ, Pak. nanti diambil, Pak. Baik, Pihak Terkait sudah Kuasa Hukumnya? Silakan diambil dulu. Baik, sekarang silakan Pemohon, untuk menyampaikan pokok-pokok permohonannya, kami sudah membaca jadi tidak usah dibaca kalimat perkalimat. Saudara mana yang perlu ditegaskan saja, jadi intinya Saudara menggugat apa, apa, apa gitu, nggak usah bacakan kalimatkalimat kemudian dan yang terpenting adalah petitumnya apa, silakan. 15. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Terima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim Perkara Nomor 65 Mahkamah Konstitusi yang pada intinya bahwa kami mengajukan permohonan terhadap Mahkamah Konstitusi yang mana Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan berkedudukan sebagai Termohon, pada intinya bahwa kami mempermasalahkan Keputusan KPU kota Pekalongan atau keputusan Termohon Nomor 270/051 tertanggal 22 Juni 2010, itu didasarkan bukan karena hanya egois kami semata tetapi dalam rangka agar bisa tercapai hukum sebagai Panglima, hukum sebagai di atas segala-galanya. Alasan kenapa kami mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi dalam hal ini ada beberapa macam di antaranya yaitu bahwa Termohon selama ini, selama menjalankan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilukada walikota Pekalongan 2010 sejak pertama itu selalu saja berkoordinasi dengan nomor urut 1 yaitu incumbent Dr. Basir dan dia yang berkedudukan sebagai walikota terus kemudian yang kedua juga selalu berkoordinasi dengan Ketua DPR, padahal ketua DPR adalah Ketua Tim Sukses atau tim kampanyenya Dr. Basir. Ini yang membuat semua jadi cemburu, itu pasti. Karena apa, apapun alasannya pasti akan, tidak akan terjadi transparan dan apa ini berat sebelah, sehingga pada Rapat Komisi Gabungan 3, DPR pun sudah 3

7 diperingatkan berkali-kali oleh tokoh masyarakat juga tapi masih juga selalu berkoordinasi, saya pikir kalau berkoordinasi masalah keuangan APBD hal yang wajarlah tapi kalau masalah sampai ada ngumpulkan KTP dan sebagainya, ya tidak wajar. Sampai anggota KPU masuk ke rumah ketua DPR dalam rangka apa, berkali-kali Saksinya juga ada, itu yang, yang membuat kami tidak, tidak setuju. Awal dari keributan atau awal dari malapetaka, proses pelaksanaan Pilkada yang tidak fair dan tidak adil, jujur, itu yang pertama. Terus kemudian benar, saat itu akhirnya di saat proses pendaftaran sudah mulai terbukti, semua orang sudah tahu bahwa Dr. Basir itu punya tunggakan KUT (Kredit Usaha Tani), ya nanti ada kepala BRI yang hadir, menyatakan masih punya hutang, gitu. Padahal persyaratan untuk, apa, untuk menjadi seorang calon kepala daerah adalah menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah jelas-jelas sekali tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan atau secara 16. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan Negara, sehingga yang di, yang difokuskan distesing kan di sini adalah Dr. Basir itu masih punya hutang tidak mesti harus melakukan tindak pidana, tapi masih punya hutang ternyata di BRI sejak tahun 1999 itu yang duitnya nanti dipakai untuk apa dan nanti Saksinya siap, nah mulai dari situ, KPU terlihat sekali seorang calon walikota yang punya hutang melanggar peraturan perundangan kok diloloskan, padahal kode etiknya ndak boleh, harus sesuai dengan peraturan perundangan. Terus kemudian yang ketiga, terlihat sekali lagi bahwa Termohon sengaja membiarkan incumbent tidak cuti, Dr Basir juga tidak cuti. Padahal dia kampanye nanti ada Saksinya juga, kenapa kok tidak ditegur padalah ketentuannya kalau kampanye kan harusnya ya cuti? Akhirnya dia mengunakan kekuasaan juga, mengundang kepala kelurahan, mengundang, apa ini, ketua RT, komunitas-komunitas yang birokratis seperti tersebut, sampai kemudian di kelurahan naik meja untuk berbicara, ada potretnya juga, nanti kami potret. Dilihat bahwa Dr. Basir masih kampanye sekalipun tidak cuti, itu yang, itu yang jelas. Kemudian yang selanjutnya Majelis Hakim Yang Mulia, ternyata Termohon telah melakukan kesalahan kecerobohan penggelembungan DPT dan sudah mengakui memang dia ceroboh dan salah, cuma sayangnya buktinya diminta tidak boleh, tidak boleh kami fotokopi saja tidak boleh untuk dibuktikan di Mahkamah Konstitusi jadi nanti kami minta kepada Majelis Hakim untuk bisa membantu. Terus kemudian Termohon membiarkan praktik money politics itu sudah bukan rahasia lagi, kami itu orang miskin, parta, apa, 7 koalisi 4

8 tersebut calon kami dari kalangan miskin, lah terus kemudian, dari tempatnya Dr. Basir kalangan orang, yang kena dari 17 perkara di Panwas, ini tempatnya Dr. Basir semua, kena money politic lagi, terus kemudian terakhir, selanjutnya Termohon membiarkan peserta nomor urut 1 Dr. Basir curang, ya mas, diam-diam saja tidak ada tindakan, tidak apa. Maka padahal kalau berdasarkan perhitungan kira-kira, apa, perhitungan prakiraan bahwa dasarnya dari Pemilu legislatif Pilleg 7 kualisi tersebut selisihnya jauh sekali, kami 80, 70% sampai 3, Dr Basir, Golkar cuma nggak ada 30%. Oleh Karena tersebut Majelis Hakim Yang Terhormat, kami mohon agar menerima, mengabulkan, permohonan keberatan yang diajukan oleh Pemohon kemudian membatalkan dan menyatakan tidak mengikat secara hukum Keputusan KPU Kota Pekalongan dengan Nomor 270/051 tertanggal 22 Juni 2010 Tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi terus kemudian menyatakan batal demi hukum, pemilihan umum kepala daerah-wakil kepala daerah Kota Pekalongan dan selanjutnya mungkin memerintahkan KPU Kota Pekalongan untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang yang diusung oleh 3 pasangan calon, nanti mohon petunjuk kalau seandainya ada yang kurang lengkap, misalnya pencalonan Dr. Basir tidak sah karena masih punya hutang. Terima kasih, belum saya cantumkan di sini. Demikian Yang Mulia, mungkin banyak kesalahan karena kami juga pengacara baru pernah sidang di Mahkamah Konstitusi, mohon maaf. 17. KETUA: MOH. MAHFUD MD Dr. Basir punya hutang itu, ada di halaman berapa di sini? 18. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Di halaman, halaman, sebentar, di halaman 7, Termohon bertindak melawan hukum. 19. KETUA: MOH. MAHFUD MD Halaman? 20. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Halaman KETUA: MOH. MAHFUD MD Oh, bukti-buktinya Saudara punya, ya? 5

9 22. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Siap, Pak, ada surat pernyataannya. 23. KETUA: MOH. MAHFUD MD Oke, baik itu nanti soal pembuktian, itu materinya dulu. Silakan, Termohon. Sudah, ya? Itu permohonannya, ya? Saudara Pemohon? Permohonannya, ya? 24. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Ya. 25. KETUA: MOH. MAHFUD MD Oke, baik Termohon, silakan Saudara mau nanggapi? 26. KUASA HUKUM TERMOHON: HADI SASONO Yang Mulia, Ketua Majelis. Mengenai tanggapan ini kami belum bisa menyampaikan secara tertulis pada hari ini, kami mohon waktu. 27. KETUA: MOH. MAHFUD MD Baik, kalau begitu karena Termohon belum siap untuk memberikan jawaban maka Pihak Terkait juga tidak perlu memberi jawaban hari ini, jadi sidang ditunda. Oke, jadi ini tidak (suara tidak terdengar jelas) tentang penghitungan suara tapi soal proses yang tadi disampaikan, untuk itu sidang akan ditunda dan akan, ya makanya tadi saya katakan ini permohonannya, ya? Tidak ada tambahan perbaikan atau apa? 28. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Ada Majelis Hakim, Yang Mulia. 29. KETUA: MOH. MAHFUD MD Nah, kalau ada ( ) 30. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Tambahan yang petitum mustinya ada, pemba, membatalkan Dr. Basir sebagai calon walikota karena masih punya tanggungan hutang kepada negara. 6

10 31. KETUA: MOH. MAHFUD MD Itu kan sudah? 32. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Tapi belum. 33. KETUA: MOH. MAHFUD MD Itu kan 1 paket dengan itu, kalau batal demi hukum pemilihan umum kepala daerah, itu kan sudah alasan-alasan yang disebutkan ( ) 34. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Terima kasih. 35. KETUA: MOH. MAHFUD MD Bukan karena hutang saja, jadi alasan kumulatif nanti akan diperhitungkan, yang lain tidak ada? atau Saudara mempunyai perhitungan angka? 36. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Cukup, tidak. 37. KETUA: MOH. MAHFUD MD Kalaupun, misalnya angkanya yang benar sekian, saya punya bukti, nggak ada? 38. KUASA HUKUM PEMOHON: RACHMAT PRIJOHARTONO Tidak. 39. KETUA: MOH. MAHFUD MD Baik, sidang ditunda, Rabu 7 Juni, besok pagi, jam WIB di ruangan ini untuk sanggahan dari Termohon dan Pihak Terkait, sekaligus pembuktian kalau Anda punya Saksi-Saksi diajak besok sekalian, ya dan bukti-bukti lain, jadi sidang di sini nggak bisa ditawar waktunya karena kita juga dibatasi oleh waktu, kami yang menentukan besok, kalau tidak besok, Saksinya nggak datang ya dianggap tidak ada. Jadi besok jam WIB. 7

11 Dengan demikian sidang dinyatakan selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 09:05 WIB Jakarta, 8 Juli 2010 Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan Kasianur Sidauruk NIP