MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XIII/2015

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKIAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 7 DESEMBER 2015

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan [Pasal 1 angka 2 dan angka 6, Pasal 82 ayat (2), Pasal 92 ayat (1), Pasal 93 ayat (1) dan ayat (2)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Edi Gunawan Sirait 2. Bejo 3. Bharum Purba, dkk. ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 7 Desember 2015, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Aswanto (Ketua) 2) Maria Farida Indrati (Anggota) 3) Patrialis Akbar (Anggota) Ery Satria Pamungkas Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Guntur Rambe 2. Adi Mansar 3. John Elly 4. Edi Gunawan Sirait ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ASWANTO Sidang dalam Perkara Nomor 139/PUU-XIII/2015 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 3X Saudara Pemohon, silakan memperkenalkan diri siapa yang hadir pada kesempatan ini? 2. KUASA HUKUM PEMOHON: GUNTUR RAMBE Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Selamat siang menjelang sore, salam sejahtera bagi kita semua. Pemohon hadir Kuasanya, Yang Mulia, saya sendiri Guntur Rambe. Sebelah kiri saya, Adi Mansar. Kemudian John Ely, dan Pemohon Prinsipal Edi Gunawan Sirait. Terima kasih, Yang Mulia. 3. KETUA: ASWANTO Baik. Agenda kita pada hari ini adalah perbaikan permohonan. Naskah perbaikan permohonan sudah kami terima, namun tetap kita memberikan kesempatan kepada Saudara untuk menyampaikan garis-garis besar, terutama apa yang dilakukan atau apa yang mengalami perbaikan dari naskah sebelumnya dan setelah naskah sekarang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Silakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Terima kasih, Yang Mulia. Yang pertama, setelah kami mendapat nasihat, masukan kemarin perbaikan yang kami lakukan yang pertama pada pasal yang kami uji, Pasal 1 angka 2 dan angka 6 kami drop, Yang Mulia, sehingga pasal yang kami uji hanya berkenaan dengan Pasal 82 ayat (2), Pasal 92 ayat (1), Pasal 93 ayat (1), dan ayat (2). Dan kemudian pasal-pasal Undang- Undang Dasar Tahun 1945 sebagai pasal pengujinya bertambah, Yang Mulia, kami masukan tambahnya Pasal 28C ayat (2). Pemohon tetap jumlahnya, tapi objek permohonan seperti yang kami jelaskan tadi berkurang dan kemudian pada pokok permohonan pada pokok permohonan semuanya berubah susunannya dari susunan yang pertama, susunan yang sekarang ini kami buat seramping mungkin dimana kami bagi tiga, Yang Mulia. Pada poin A itu alasan permohonan Para Pemohon pada poin A berkenaan dengan Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013, dan kemudian beberapa pasal yang pengujinya dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28A, Pasal 28G ayat (1), Pasal 28H ayat (4), Pasal 28I ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun Di poin B, Pasal 92 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 yang kami uji dan kemudian pasal pengujinya Pasal 27 ayat (2), Pasal 28A, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28H ayat (4), 1

5 Pasal 28I ayat (1). Di bagian yang terakhir poin C bahwa Pasal 93 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 kembali kami menguji dengan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28G ayat (1), Pasal 28H ayat (4), Pasal 28I ayat (1) dan ayat (2). Nah, dari Poin A, B, C tadi, Yang Mulia, kami sudah uraikan alasanalasannya. Kami melihat bahwa pasal yang kami uji ini sangat merugikan hak konstitusional Para Pemohon, dan kemudian kami berkeyakinan bahwa kalau pasal ini dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, maka secara otomatis kerugian Para Pemohon berhenti seketika. Nah, berdasarkan itu kami sudah jelaskan semua satu per satu dalil yang kami kemukakan, dan kemudian petitumnya kami juga rampingkan, Yang Mulia, sesuai dengan nasihat yang kami dapatkan pada persidangan yang lalu bahwa petitumnya tinggal Mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pasal 82 ayat (2), Pasal 92 ayat (1), Pasal 93 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan, Perusakan Hutan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2), Pasal 28A, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28G ayat (1), Pasal 28H ayat (4), Pasal 28I ayat (1) dan ayat (2). 3. Menyatakan Pasal 82 ayat (2), Pasal 92 ayat (1), Pasal 93 ayat (1), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan, Perusakan Hutan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat (conditionally constitutional). 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya. Bila Yang Mulia Majelis Hakim Panel pada Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono). Hormat kami, Para Pemohon Kuasanya Adi Mansar ditandatangani, Guntur Rambe ditandatangani, Irwan Syahrizal, John Elly, dan Deni Herdiansyah. Demikian perubahannya, Yang Mulia. Terima kasih. 5. KETUA: ASWANTO Baik. Secara substantif apa yang Saudara dalilkan pada permohonan sebelumnya itu tidak terlalu berubah, ya, kecuali yang memang pasalnya didrop, ya. Saudara mengubah secara mendasar sistematisasinya, gitu ya. Saudara mencoba menguraikan secara terpisah masing-masing pasal dengan dalilnya, serta pasal di dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang menjadi batu uji. Saya kira ini lebih memudahkan kami untuk memahami apa yang Saudara minta di dalam permohonan ini dan kami bisa lebih mudah memahami apakah ini betul-betul persoalan konstitusional, gitu ya. Silakan, Yang Mulia. 6. HAKIM ANGGOTA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, saya melihat pada petitum yang ketiga maksudnya di sini apa ini? Maksudnya 3 pasal itu kemudian bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, tapi kemudian dikatakan conditionally constitutional, maksudnya apa? 2

6 7. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Terima kasih, Yang Mulia. Maksud kami di situ itu tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat itu, Yang Mulia. Khusus untuk 3 pasal itu. 8. KETUA: ASWANTO Baik, saya ingin me konfirmasi inikan permohonan diajukan sebagai perseorangan, ya? KTP Para Pemohon sudah dimasukan? 9. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Belum jadi kami serahkan, Yang Mulia. Karena masih ada satu surat apa namanya surat keterangan menetap. Jadi kami menunggu KTP-nya baru mau kami masukan. 10. KETUA: ASWANTO Itu, itu penting karena nantikan ini sebagai perseorangan, lalu tidak ada bukti kewarganegaraannya, yaitu KTP nanti dianggap tidak punya legal standing, ya. 11. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Ya, segera kami masukan. 12. KETUA: ASWANTO Baik, segera dimasukan langsung ke bagian Kepaniteraan. Saudara sudah memasukan bukti P-1 sampai P-10, betul ya? Baik sudah dilakukan verifikasi betul P-1 sampai P-10 fisiknya sudah ada, kita sahkan sebagai bukti. KETUK PALU 1X Masih ada yang Saudara ingin sampaikan? 13. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Ada dua hal lagi, Yang Mulia. 14. KETUA: ASWANTO Ya. 3

7 15. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Yang pertama, kami akan mengajukan tambahan bukti. Dan kemudian kami juga sudah siapkan saksi dan ahli untuk perkara ini, Yang Mulia. 16. KETUA: ASWANTO Baik. Saya ingin menyampaikan lebih awal, permohonan Saudara ini kami akan laporkan ke Rapat Permusyawaratan Hakim untuk apakah permohonan ini bisa dibawa ke Pleno atau tidak? Dan kalau dibawa ke Pleno, Saudara bisa mengajukan ahli dan saksinya, itu tergantung pada hasil Rapat Permusyawaratan Hakim nanti. Tapi saya ingin menginformasikan juga bahwa karena ada agenda ada agenda nasional yang harus dilaksanakan oleh Mahkamah Konstitusi, yaitu sengketa nantinya kalau ada yang bersengketa, sengketa hasil pemilukada sehingga sampai bulan maret, ya. Mulai dari Desember ini sampai bulan Maret, kemungkinan kita tidak menggelar sidang untuk PUU PUU karena kita fokus di kasus pemilukada, gitu ya. Itu sebagai gambaran supaya Saudara bisa me apa namanya menjadwal agendaagenda lain Saudara, ya. Sudah cukup? 17. KUASA HUKUM PEMOHON: ADI MANSAR Cukup. 18. KETUA: ASWANTO Baik, dengan demikian sidang hari ini kita tutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 7 Desember 2015 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d Rudy Heryanto NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 4