Phasor dan Impedans. Slide-09. Ir. Agus Arif, MT. Semester Gasal 2016/2017
|
|
- Farida Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Phasor dan Slide-09 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/ / 23
2 Materi Kuliah 1 Phasor Frekuensi Komplex Definisi Phasor Transformasi Phasor Hubungan Tegangan-Arus Hukum Ohm dan Kirchhoff Rangkaian RL dan RLC 2 Definisi Seri dan Paralel Reaktans Admitans 2 / 23
3 Frekuensi Komplex Berdasarkan pengalaman menerapkan sumber sinusoidal komplex pd suatu rangkaian linear utk mendapatkan tanggapan ajeg yg komplex: Faktor e jωt sempat dilenyapkan dr kedua sisi persamaan utk menyederhanakan persamaan aljabar yg dihasilkan Faktor e jωt kemudian disertakan kembali sebelum menentukan bagian real dr tanggapan yg komplex Stp tegangan dan arus dlm suatu rangkaian pasif mengandung faktor e jωt yg sama dgn frekuensi yg tidak berubah selama proses analisis Oleh krn itu, frekuensi sudut ω dpt diperlakukan sbg suatu besaran yg implisit (tersembunyi) 3 / 23
4 Definisi Phasor Demi memperoleh bentuk yg ringkas, besaran komplex dpt dinyatakan dlm bentuk polar drpd dlm bentuk exponensial Suatu sumber tegangan sinusoidal v(t) = V m cos ωt = V m cos (ωt + 0 ) dpt dinyatakan dlm bentuk komplex: V m 0 Dan arus tanggapannya: i(t) = I m cos (ωt + φ) dpt juga dinyatakan dlm bentuk komplex: I m φ Bentuk komplex yg ringkas ini disebut phasor 4 / 23
5 Transformasi Phasor [1] Suatu arus sinusoidal yg real i(t) = I m cos (ωt + φ) dinyatakan sbg bagian real dr besaran komplex i(t) = Re{I m e j(ωt+φ) } Dgn melenyapkan operator Re{} dan melenyapkan faktor e j(ωt) : I = I m e j φ serta menuliskannya dlm bentuk polar: I = I m φ 5 / 23
6 Transformasi Phasor [2] Bentuk ringkas I = I m φ adalah representasi phasor phasor = besaran komplex yg tidak gayut waktu phasor hanya mengandung info amplitudo dan sudut fase i(t) = representasi lingkup-waktu I = representasi lingkup-frekuensi (walau frekuensi dinyatakan scr implisit) Contoh: Tegangan phasor V = dan frekuensi ω = 500 rad/s adalah setara dgn tegangan lingkup-waktu: v(t) = 115 cos(500t 45 ) atau v(t) = 115 sin(500t + 45 ) Berikutnya, penyederhanaan hubungan v-i dr resistor, induktor dan kapasitor 6 / 23
7 Resistor [1] Pd rangkaian sebelah kiri dan dlm lingkup waktu berlaku v(t) = R i(t) Jk pd resistor diterapkan sumber tegangan komplex: v(t) = V m cos(ωt + θ) + j V m sin(ωt + θ) = V m e j(ωt+θ) maka dihasilkan tanggapan arus komplex: i(t) = I m cos(ωt + φ) + j I m sin(ωt + φ) = I m e j(ωt+φ) 7 / 23
8 Resistor [2] dgn hubungan v-i di antara keduanya: V m e j(ωt+θ) = R I m e j(ωt+φ) Pembagian faktor e jωt pd kedua sisi persamaan menghasilkan: V m e jθ = R I m e jφ atau V m θ = R I m φ yg tidak lain adalah bentuk phasor pd rangkaian sebelah kanan V = R I Sudut fase θ = φ shg tegangan & arus selalu sefase pd resistor 8 / 23
9 Induktor [1] Pd rangkaian sebelah kiri dan dlm lingkup waktu berlaku v(t) = L d i(t) dt Setelah penyulihan tegangan komplex dan arus komplex diperoleh: V m e j(ωt+θ) = L d [I m e j(ωt+φ)] dt Penjabaran derivatif menghasilkan: V m e j(ωt+θ) = j ω L I m e j(ωt+φ) 9 / 23
10 Induktor [2] Pembagian faktor e jωt pd kedua sisi persamaan menghasilkan: V m e jθ = jωl I m e jφ atau V m θ = jωl I m φ yg tidak lain adalah bentuk phasor pd rangkaian sebelah kanan V = jωl I Sudut fase dr faktor jωl adalah tepat +90 shg I selalu tertinggal dr V sebesar 90 pd induktor 10 / 23
11 Kapasitor Pd rangkaian sebelah kiri dan dlm lingkup waktu berlaku i(t) = C d v(t) dt Stlh penyulihan tegangan dan arus komplex, penjabaran derivatif, pembagian faktor e jωt, dan pemakaian bentuk phasor diperoleh: I = jωc V atau V = 1 jωc I Dgn demikian, I selalu memimpin V sebesar 90 pd kapasitor 11 / 23
12 Lingkup-Waktu vs Lingkup-Frekuensi Hubungan v-i dlm lingkup-frekuensi disebut jg sbg Hukum Ohm: Hukum Tegangan Kirchhoff (KVL) dlm lingkup-waktu: v 1 (t) + v 2 (t) + + v N (t) = 0 dpt diolah spt sebelumnya pd komponen pasif shg menghasilkan: V 1 + V V N = 0 Hal serupa juga dpt dijabarkan bagi Hukum Arus Kirchhoff (KCL) 12 / 23
13 Rangkaian RL [1] Rangkaian RL yg telah dibahas pd kuliah sebelumnya dpt digambarkan dgn menggunakan besaran 2 phasor: Penerapan KVL menghasilkan: V R + V L = V s Pemanfaatan hubungan v-i komponen 2 pasif membuat: R I + jωl I = V s 13 / 23
14 Rangkaian RL [2] Dgn demikian, arus phasor dijabarkan trhdp tegangan sumber: I = V s R + jωl Dianggap amplitudo sumber tegangan adl V m dgn sudut fase 0 : I = V m 0 R + jωl Berikutnya, arus phasor dpt dinyatakan dlm bentuk polar: I = V ] m [ R 2 + ω 2 L tan 1 (ωl/r) 2 dan ditransformasikan mjd bentuk real: ( V m i(t) = R 2 + ω 2 L cos ωt tan 2 ) 1 ωl R 14 / 23
15 Contoh #1: Rangkaian RLC [1] Utk rangkaian RLC berikut, tentukan I s dan i s (t) jk kedua sumber bekerja pd ω = 2 rad/s dan diketahui I C = 2 28 Jawab: Krn I C diketahui mk KCL dpt diterapkan pd simpul yg menghubungkan sumber arus sinudoidal I s, resistor 2 Ω dan kapasitor 1 F shg tegangan kapasitor: V C = 1 jωc I C = j ωc I C = j 2 (2 28 ) = ( )(2 28 ) = 1 62 V 15 / 23
16 Contoh #1: Rangkaian RLC [2] Tegangan ini juga yg berada di ujung-ujung resistor 2 Ω shg arus resistor tsb: I R2 = 1 2 V C = A Berdasarkan KCL, sumber arus dlm bentuk phasor: I s = I R2 + I C = = (0.25 j 0.44) + ( j 0.94) = j 0.5 = A Alhasil, dgn diketahui frekuensi ω, dpt ditentukan kuat sumber arus sinusoidal yg real: i s (t) = 2.08 cos(2 t ) A 16 / 23
17 Definisi Hubungan v-i dr ketiga komponen pasif pd lingkup-frekuensi: V = R I V = jωl I V = I jωc yg dpt ditulis sbg rasio antara phasor tegangan dan phasor arus: V I = R V I = jωl V I = 1 jωc = rasio antara phasor tegangan dan phasor arus: Z R = R Z L = jωl Z C = 1 jωc besaran komplex dgn dimensi ohm (Ω) bukan fasor shg tidak dpt ditransformasikan dgn faktor e jωt besaran lingkup-frekuensi dan bukan lingkup-waktu 17 / 23
18 Seri Krn KVL dan KCL berlaku pd lingkup-frekuensi mk impedans dpt dikombinasikan scr seri dan paralel menurut aturan yg sama spt pd resistor: Contoh: Pd ω = rad/s, suatu induktor 5 mh terhubung seri dgn suatu kapasitor 100µF Z L = jωl = j 50 Ω Z C = 1 jωc = j ωc = j 1 Ω Keduanya dpt diganti dgn impedans ekivalen: Z eq = Z L + Z C = j 50 j 1 = j 49 Ω Nilai ini hanya berlaku pd frekuensi tunggal, yakni ω = rad/s 18 / 23
19 Paralel Contoh: Pd ω = rad/s, suatu induktor 5 mh terhubung paralel dgn suatu kapasitor 100µF Z L = jωl = j 50 Ω Z C = 1 jωc = j ωc = j 1 Ω Keduanya dpt diganti dgn impedans ekivalen: Z eq = Z L Z C (j 50)( j 1) = Z L + Z C j 50 j 1 = 50 = j Ω j 49 Nilai ini hanya berlaku pd frekuensi tunggal, yakni ω = rad/s Pd frekuensi yg berbeda, misalnya: ω = 5000 rad/s, impedans paralel ekivalen adl j 2.17 Ω 19 / 23
20 Reaktans Kombinasi impedans dpt dinyatakan dlm bentuk rectangular dan polar: Z = R + j X Z = Z Θ Dlm bentuk rectangular, bagian real impedans terbentuk hanya dr resistans murni R bagian imajiner impedans, disebut reaktans X, terbentuk dr komponen 2 penyimpan tenaga resistans dan reaktans memiliki satuan ohm (Ω), tp hanya reaktans yg gayut pd frekuensi ω resistor ideal memiliki reaktans nol dan induktor/kapasitor ideal sepenuhnya bersifat reaktif (dicirikan oleh resistans nol) Pertanyaan: Mungkinkah suatu kombinasi paralel atau seri dr kapasitor dan induktor menghasilkan reaktans nol? 20 / 23
21 Definisi Admitans Admitans Y dr komponen pasif = rasio antar phasor arus dan phasor tegangan atau kebalikan dr impedans: Y R = 1 R Y L = 1 jωl Y C = jωc Bagian real dr admitans = konduktans (G) dan bagian imajiner dr admitans = suseptans (B), ketiga 2 nya bersatuan siemens (S) Y = G + j B = 1 Z = 1 R + j X Perhatian: persamaan tsb menyatakan bhw konduktans bukan kebalikan dr resistans suseptans bukan kebalikan dr reaktans 21 / 23
22 Contoh #2: Ekivalen [1] Tentukan impedans ekivalen yg setara dgn rangkaian berikut, jk diketahui frekuensi kerjanya adl 5 rad/s Jawab: Mula 2 stp komponen pasif diubah mjd impedans-nya masing 2 shg rangkaian berubah mjd: 22 / 23
23 Contoh #2: Ekivalen [2] 6 Ω terhubung paralel dgn j 0.4 Ω shg (6)( j 0.4) 6 j 0.4 = j Ω yg kemudian terhubung seri dgn kedua 2 impedans j Ω dan j 10 Ω shg j j + j 10 = j Ω baru ini lalu terhubung paralel dgn resistor 10 Ω shg impedans ekivalen adl 10 ( j 8.602) = (10)( j 8.602) j = j Ω Atau impedans ekivalen dpt jg dinyatakan dlm bentuk polar: / 23
Analisis Ajeg dari Sinusoidal
Analisis Ajeg dari Sinusoidal Slide-08 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Karakteristik Sinusoid Bentuk Umum Pergeseran Fase Sinus Kosinus 2 Tanggapan Paksaan thdp Sinusoid
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [2]
Daya Rangkaian AC [2] Slide-11 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 16 Materi Kuliah 1 Nilai Efektif Tegangan & Arus Efektif Nilai Efektif Gelombang Berkala Nilai RMS Gelombang Sinusoidal Nilai
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [1]
Daya Rangkaian AC [1] Slide-10 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 21 Materi Kuliah 1 Daya Sesaat Definisi Daya Input Undak Daya Input Sinusoidal 2 Definisi Daya Input Sinusoidal Daya Resistif
Lebih terperinciRangkaian RL dan RC Dengan Sumber
Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber Slide-07 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 32 Materi Kuliah 1 Pengantar Rangkaian Sebelumnya Fungsi Undak Satuan Sumber Ekivalen Fungsi Pulsa 2 Rangkaian
Lebih terperinciRangkaian AC Tiga-Fase [1]
Rangkaian AC Tiga-Fase [1] Slide-12 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2015/2016 1 / 23 Materi Kuliah 1 Sistem Tiga-Fase Sistem Fase-Jamak Definisi Tiga-Fase Notasi Subskrip-Ganda 2 Definisi Sumber Tiga-Fase
Lebih terperinciRangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor
Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor Alexander Sadiku edited by Agus Virgono Ir. MT. & Randy E. Saputra Prodi S1-Sistem Komputer Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom - 2016
Lebih terperinciTeknik-teknik Analisis Rangkaian
Teknik-teknik Analisis Rangkaian Slide-04 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 29 Materi Kuliah 1 Transformasi Sumber Sumber Tegangan yg Praktis Efek Pembebanan Sumber Tegangan yg Umum Sumber
Lebih terperinciKapasitor dan Induktor
Kapasitor dan Induktor Slide-05 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pengantar 2 Kapasitor Kapasitor dalam Rangkaian Model Kapasitor Ideal Contoh Kapasitor Karakteristik Kapasitor
Lebih terperinciHukum Tegangan dan Arus Listrik
Hukum Tegangan dan Arus Listrik Slide-02 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2016/2017 1 / 27 Materi Kuliah 1 Hukum Kirchhoff Bagian dari Rangkaian Hukum Arus Hukum Tegangan 2 Hubungan Seri Hubungan Paralel
Lebih terperinciAnalisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Analisis Sinusoida Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1. Fungsi Pemaksa Sinusoida 1.1 Karakteristik sinusoida Kita
Lebih terperinciEsti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
Lebih terperinciARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik
Pengantar Rangkaian Listrik Slide-01 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pendahuluan Perkenalan Rangkaian Listrik Pemecahan Problem Sistem Satuan 2 Definisi Besaran Listrik
Lebih terperinciArus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor
Lebih terperinciAnalisis Simpul dan Jala
Analisis Simpul dan Jala Slide-03 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Analisis Simpul Analisis Rangkaian Metode Analisis Simpul SuperSimpul Ringkasan 2 Analisis Jala Analisis
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciMODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN
MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik
Lebih terperinciTEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal
Lebih terperinciGambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik
Lebih terperinciFASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK
FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus
Lebih terperinciFungsi dan Sinyal. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Fungsi dan Sinyal Slide : Tri Harsono PENS - ITS 1 Kelas Fungsi (Jenis Fungsi) Ada3 kelas dari fungsi: A. Fungsi Periodik, B. Fungsi Non Periodik, C. Fungsi Random 2 A. Fungsi Periodik Suatu fungsi f(t)
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciKONVERTER AC-DC (PENYEARAH)
KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled)
Lebih terperinciTujuan Mempelajari pengertian impedansi Mempelajari hubungan antara impedansi, resistansi, dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL Mempelajari hub
Percobaan 5 Rangkaian RC dan RL EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari pengertian impedansi Mempelajari hubungan antara impedansi, resistansi, dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK
SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid ii Sudaryatn Sudirham, nalsis Rangkaian Listrik () BB Fasr, Impedansi, dan Kaidah Rangkaian Dalam teknik energi listrik, tenaga listrik dibangkitkan,
Lebih terperinciSetelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam
BILANGAN KOMPLEKS 1 Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam rangkaian elektronika Tegangan, arus
Lebih terperinciArus & Tegangan bolak balik(ac)
Arus & Tegangan bolak balik(ac) Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Pendahuluan Arus dan Tegangan AC Arus dan tegangan bolak balik adalah arus yang dihasilkan oleh sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rangkaian RLC merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari Resistor, Kapasitor dan Induktor yang dapat disusun seri ataupun paralel. Rangkaian RLC ini merupakan
Lebih terperinciBy. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.
* By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * Fasor tegangan dan arus pada resistor Perhatikan Gabar 1 dibawah ini Gabar 1.a. Dala daerah waktu Gabar 1.b. Dala daerah frekuensi Kita ulai dari persaaan daerah
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciOSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK
OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK 1 Last Time Induktansi Diri 2 Induktansi Diri Menghitung: 1. Asumsikan arus I mengalir 2. Hitung B akibat adanya I tersebut 3. Hitung fluks akibat adanya B tersebut
Lebih terperinciOPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran
OPTIMISASI Minimisasi ugi-rugi Daya pada Saluran Oleh : uriman Anthony, ST. MT ugi-rugi daya pada saluran ugi-rugi pada saluran transmisi dan distribusi dipengaruhi oleh besar arus pada beban yang melewati
Lebih terperinciThe Forced Oscillator
The Forced Oscillator Behaviour, Displacement, Velocity and Frequency Apriadi S. Adam M.Sc Jurusan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Update 5 November 2013 A.S. Adam (UIN SUKA)
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.
Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC
ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan
Lebih terperinciBab I. Bilangan Kompleks
Bab I Bilangan Kompleks Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan kompleks. Himpunan bilangan real yang kita pakai sehari-hari merupakan himpunan bagian dari himpunan
Lebih terperinciKestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1
Ketabilan Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 3 buku-ajar Agu Arif Materi Pendahuluan Ketabilan Sitem Digital dlm Bidang- Pemodelan & Ketabilan Selang Pencuplikan utk Ketabilan Tranformai Bilinear Ketabilan Sitem
Lebih terperinci20 kv TRAFO DISTRIBUSI
GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK
Lebih terperinciPENGUKURAN RESISTANSI
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 9 PENGUKURAN RESSTANS Pengukuan resistansi dapat dilakukan dengan mudah, namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat
Lebih terperinciPEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK
PEMBENTUKAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK Pada sub bab ini akan membahas tentang sistem listrik. Pembahasan ini berperan sebagai suatu contoh yang mengesankan dari kenyataan penting, bahwa sistem fisis yang
Lebih terperinciArus dan Tegangan Listrik Bolak-balik
Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik. A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai
Lebih terperinciMATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU
MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU 1 Persamaan diferensial orde satu Persamaan diferensial menyatakan hubungan dinamik antara variabel bebas dan variabel tak bebas, maksudnya
Lebih terperinciRANGKAIAN AC SERI DAN PARALEL
. Konfigurasi Seri ANGKAAN A S DAN PAA Pada Gambar. beberapa elemen dihubungkan seri. Setiap impedansi dapat berupa resistor, induktor, atau kapasitor. otal impedansi dari hubungan seri dapat dituliskan
Lebih terperinciSifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy
Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi Logika Fuzzy 1 Fitur Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy: Core (inti) Support (pendukung) Boundary (batas) 2 (a) (b) Himp. Fuzzy
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciGenerator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006
7 AUS DAN TEGANGAN LISTIK BOLAK-BALIK Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 006 Sebagian besar energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator listrik dalam
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciBAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN
BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)
TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciPenerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC
Penerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC Hishshah Ghassani - 354056 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 0 Bandung 403, Indonesia
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa.
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa. Subcapaian Pembelajaran Mata
Lebih terperinciSINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT
1 SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT List Of Content 2 Pengertian Sinyal Pengertian Sistem Jenis-Jenis Sinyal dan Aplikasinya Pengertian Sinyal 3 sinyal adalah suatu isyarat
Lebih terperinciMenganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat
Lebih terperinciBAB 1. RANGKAIAN LISTRIK
BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciGelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr
Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium
Lebih terperinciKAPASITOR DAN INDUKTOR
KAPASITOR DAN INDUKTOR Oleh : Risa Farrid Christianti, ST.,MT. Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto PENDAHULUAN Kapasitor dan Induktor merupakan komponen/elemen pasif dari rangkaian elektronik
Lebih terperinciPENGUAT DAYA KELAS A
LKTRONKA ANALOG ertemuan 14 NGUAT DAYA KLAS A enguat sinyal besar (large signal) dimana penekanan adl pd penguatan daya, disebut dengan penguat daya. Klasifikasi penguat daya yang ada adalah kelas A, kelas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu variabel independen, suatu variabel dependen, dan satu atau lebih turunan dari
Lebih terperinciARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )
ARUS BOLAK BALIK Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau
Lebih terperinciApplikasi Bil. Komplek pada Teknik Elektro
Modul II Applikasi Bil. Komplek pada Teknik Elektro Tujuan : 1. Mahasiswa dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan kompleks 2. Mahasiswa bisa mengunakan kalkulator untuk mengkonversi bentuk
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C parallel. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap arus I R, I L,
Lebih terperinciRelasi Tolerans & Relasi Ekivalen. Logika Fuzzy
Relasi Tolerans & Relasi Ekivalen Logika Fuzzy 1 Sifat-sifat Relasi Misalkan terdapat sebuah semesta dengan 3 elemen dinyatakan X = {1, 2, 3}, maka berikut adalah sifat-sifat relasi yang mungkin: Refleksivitas
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak-Balik. Balik (Rangkaian AC) Pendahuluan. Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia
Rangkaian Arus Bolak-Balik Balik (Rangkaian A) Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas ndonesia Pendahuluan Akhir abad 9 Nikola esla dan George Westinghouse memenangkan proposal pendistribusian
Lebih terperinciV L V R V C. mth 2011
Percobaan 6 Resonansi EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari perilaku rangkaian RLC Mempelajari resonansi seri, paralel, dan resonansi seri paralel Review Rangkaian Resonansi Rangkaian
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
15-08-26 Pengesahan Nama Dokumen : SILABUS RANGKAIAN LISTRIK No Dokumen : FIK/TK/S-1 No Diajukan oleh ISO 90:2008/IWA 2 1dari 6 Ir. Hastha Sunardi, MT (Dosen Pengampu) Diperiksa oleh Ir. Dedy Hermanto,
Lebih terperinciKOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan
Lebih terperinciKumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)
Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum
Lebih terperinciPERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff
PERTEMUN III RNGKIN DC RESISTIF 1. Hukum Kirchoff Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff Terdiri atas : a. Hukum Kirchoff Tegangan ( Kirchoff Voltage Law = KVL ) Jumlah aljabar dari tegangan sumber pada
Lebih terperinciTanggapan Alih (Transient Respond) dan Kestabilan System
Tanggapan Alih (Transient Respond) dan Kestabilan System Indrazno Siradjuddin April 8, 2017 1 Bilangan Kompleks (a) Koordinat cartesian (b) Koordinat polar Gambar 1: Representasi bilangan kompleks dalam
Lebih terperinciBAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani
BAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani Ruang Lingkup Materi : Rangkaian resonator paralel (loss less components) Rangkaian resonator dengan L dan C mempunyai rugirugi/ losses Transformator impedansi (tujuan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C seri. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap tegangan V R, V L,
Lebih terperinciMODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR
MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TRANSISTOR. Risa Farrid Christianti
KARAKTERSTK TRANSSTOR Risa Farrid hristianti ARUS TRANSSTOR (1) Perbandingan arus Karena emitter (E) adalah sumber elektron, emiter mempunyai arus terbesar. Krn sebagian besar elektron mengalir ke Kolektor
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIK Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciTEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Bentuk tegangan dan arus bolak balik Bentuk tegangan dan arus bolak balik Ruus dan Keterangannya ; v v : tegangan sesaat (volt) : tegangan
Lebih terperinciMateri 3: Teori Dioda
Materi 3: Teori Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Rangkaian dioda dasar Kurva umum dioda Tegangan kaki (knee) Hambatan bulk Current Limiting Diode Disipasi Daya Karakteristik
Lebih terperinciFasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau magnitude dan fasa fungsi sinusoidal dari waktu. Sebuah rangkaian yang dapat dijelaskan dengan menggunakan fasor disebut berada dalam
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu 2 Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik (1) BB 6 Hukum-Hukum Dasar Pekerjaan analisis pada suatu rangkaian linier yang parameternya
Lebih terperinciMODUL 1 PENDAHULUAN, FENOMENA TRANSIEN & FUNGSI PEMAKSA TANGGA SATUAN
MODUL 1 PENDAHULUAN, FENOMENA TRANSIEN & FUNGSI PEMAKSA TANGGA SATUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Rencana Perkuliahan Mata Kuliah : Rangkaian Listrik 2 Dosen : Trie Maya Kadarina ST, MT. Perkuliahan : PKK Semester
Lebih terperinciBAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET
BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET Induksi Elektromagnetik Hasil Yang harus anda capai Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Setelah mempelajari Bab ini
Lebih terperinciBAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK
BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK Setelah menyelesaikan bab ini, Anda akan mampu : Mendefinisikan energi dan daya Menghitung daya Mengetahui arah referensi daya Menganalisa danmenghitung Hukum Tegangan
Lebih terperinciNama : Taufik Ramuli NIM :
Nama : Taufik Ramuli NIM : 1106139866 Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel pun secara seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor; Induktor; dan resistor.
Lebih terperinciRANGKAIAN RLC. I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC.
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 155 I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC. RANGKAIAN RLC 2. Untuk mengetahui aplikasi dari rangkaian RLC 3. Untuk mengetahui pengertian dari induktansi,
Lebih terperinciMODUL 2 RANGKAIAN RESONANSI
MODUL 2 RANGKAIAN RESONANSI Jaringan komunikasi secara berkala harus memilih satu band frekuensi dan mengabaikan (attenuasi) frekuensi yang tidak diinginkan. Teori filter modern menyediakan metode untuk
Lebih terperinciRANGKAIAN SETARA (EKIVALEN), RESISTOR
RANGKAIAN SETARA (EKIVALEN), RESISTOR u Dua buah atau lebih resistor yang dihubungkan dapat digantikan oleh sebuah resistor ekivalen Untuk rangkaian seri : Rs = R1 + R2 + R3 + Untuk rangkaian Paralel Rp=
Lebih terperinciUntai 1. I. Setyawan. Materi. Referensi. Evaluasi Untai Elektrik I. Pendahuluan. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana
Materi Referensi Evaluasi Untai Elektrik I Pendahuluan Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Materi Materi Referensi Evaluasi 1 Definisi-definisi Dasar 2 Konsep-konsep Untai
Lebih terperinciBAB II : PEMBIASAN CAHAYA
BAB II : PEMBIASAN CAHAYA I.. Pembiasan Ketika sebuah cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium berbeda, maka energi cahaya tsb dipantulkan dan memasuki medium kedua. Perubahan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN ANALISIS PENENTUAN LETAK FILTER HARMONIK PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
PERENCANAAN DAN ANALISIS PENENTUAN LETAK FILTER HARMONIK PADA SISTEM TENAGA LISTRIK Andi Syofian ), Anju Martulesi ), Nining Nadya 3) Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet
Lebih terperinciSENYAWA HIDROKARBON SIKLIK
SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK PENDAHULUAN Ujung-ujung rantai suatu hidrokarbon rantai lurus dapat tergabungkan membentuk suatu rantai karbon yang tertutup atau cincin. alisiklik : atom-atom pembentuk cincin
Lebih terperincidrimbajoe.wordpress.com 1
drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan
Lebih terperinciRANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai
5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB Analisis Rangkaian Menggunakan Transformasi Fourier Dengan pembahasan analisis rangkaian dengan
Lebih terperincic). I 1 = I 2 = I 3 =
BAB III HUKUM-HUKUM ANGKAIAN 3.1 Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan bahwa, besar tegangan V sebanding dengan arus I yang mengalir melalui resistor. Hukum ohm dapat ditulis sebagai berikut Keterangan : V I.
Lebih terperinciFisika Study Center. Never Ending Learning. Menu. Cari Artikel Fisika Study Center. Most Read. Latest. English
Fisika Study Center Never Ending Learning Menu English Home Fisika X SMA Fisika XI SMA Fisika XII SMA Fisika SMP Soal - Soal Pengayaan Olimpiade Fisika UN Fisika SMA UN Fisika SMP Tips SKL UN Fisika Rumus
Lebih terperinciMETODE ANALISIS JARINGAN
1 METODE ANALISIS JARINGAN Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciINSTRUMEN ELEKTROMEKANIS
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 2 INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS PMMC (Permanent Magnet Moving Coil) Instrumen PMMC terdiri atas koil tembaga yang sangat ringan yang berada dalam medan magnet
Lebih terperinci