RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai
|
|
- Verawati Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud (harga puncak), θ adalah fase awal dan ω adalah frekuensi. Perlu dipertegas di sini bahwa ω biasa disebut frekuensi anguler dengan satuan radian per detik (rad s -1 ), sedangkan f biasa digunakan untuk menunjukkan frekuensi dari sumber tegangan dengan satuan hertz (Hz). Dalam satu peride, fase dari gelmbang sinus berubah dengan 1 putaran (cycle), atau π radian, karenanya kedua frekuensi mempunyai hubungan ω = πf dimana biasanya berharga f = 50 atau 60 Hz. Alasan utama penggunaan tegangan AC adalah karena kemudahannya untuk ditransmisikan pada tegangan tinggi dan dengan arus yang rendah, kemudian dengan mudah tegangannya dapat diturunkan dengan menggunakan transfrmatr. Beberapa tipe isyarat yang penting untuk interal frekuensi antara lain: 50 HZ : sumber daya ac Hz : isyarat audi 0,5-1.5 MHz : radi AM I MHz : kmunikasi radi (termasuk TV dan radi FM). 34 ELEKTRONIKA DASAR
2 Jika sumber tegangan sinus dihubungkan dengan sebuah rangkaian seri yang terdiri dari resistr (R), kapasitr (C) dan induktr (L); maka semua tegangan dan arus akan berbentuk sinus dengan frekuensi yang sama. Untuk prses penjumlahan dan pengurangan tegangan dan arus dapat digunakan hukum Kirchhff. Secara umum kita dapat melakukan perasi tersebut dengan prinsip bilangan kmpleks. 5. Bilangan Kmpleks Pada gambar 5.1, bilangan riel diplt sepanjang sumbu hrizntal dan bilangan imajiner diplt sepanjang sumbu ertikal. Kmbinasi suatu bilangan riel dan suatu bilangan imajiner menggambarkan letak titik pada bidang kmpleks juga menyatakan bentuk bilangan kmpleksnya. a) b) Gambar 5.1 a) Bidang kmpleks dan b) Sebuah bilangan kmpleks W. Pada gambar 5.1-b dilukiskan sebuah bilangan kmpleks W dengan amplitud M dan arah θ dalam bentuk rektangular sebagai berikut: W = a + jb (5.1) atau ( csθ j sinθ ) W = M + (5.) Kmpnen dan Rangkaian AC 35
3 Teri Euler menyatakan bahwa θ j θ = e jθ cs + sin (5.3) sehingga jθ W = M e (5.4) Persamaan 5.4 menyatakan bentuk ekspnensial atau bentuk plar, dan secara simblik dituliskan sebagai W = M θ (5.5) Untuk mengubah bilangan kmpleks bentuk rektanguler ke bentuk plar dapat digunakan: M = a + b b θ = arctg (5.6) a Kebalikannya untuk mengubah bilangan kmpleks bentuk plar ke bentuk rektanguler dengan menggunakan a = M csθ b = M sinθ (5.7) Latihan: Dengan menggunakan kalkulatr hitung: i) Ubah V = ke bentuk plar. 1 j ii) Ubah V = ke bentuk rektanguler Jabawan : i) 7,81 50,19 dan ii) 8,66 + j 5, ELEKTRONIKA DASAR
4 W imaj Gambar 5. Sebuah fungsi kmpleks terhadap waktu 5.3 Representasi Bentuk Sinus Untuk merepresentasikan bentuk isyarat sinus, kita perlu memperluas knsep bilangan kmpleks dengan mengikutkan peubah kmpleks. Bentuk knstanta kmpleks jθ W = M e ditunjukkan leh sebuah garis ideal. Jika garis tersebut diputar dengan kecepatan sudut ω seperti ditunjukkan pada gambar 5., W merupakan fungsi kmpleks dari waktu dan W j( ω t+θ ) ( t) = M e (5.8) Pryeksi garis ini ke sumbu riel adalah: ( ω + θ ) W riel = M cs t (5.9) dan pryeksi ini ke sumbu imajiner adalah: ( ω + θ ) W imaj = M sin t (5.10) Selanjutnya kuantitas yang kita pilih untuk representasi fungsi sinus adalah bagian rielnya. Kmpnen dan Rangkaian AC 37
5 5.4 Representasi Phasr Jika suatu tegangan sesaat dituliskan dengan suatu fungsi sinus terhadap waktu seperti ( t) = V ( ω t + θ ) = V ( ω t + θ ) p cs cs (5.11) dimana p V adalah harga amplitud dan V merupakan harga efektifnya, maka ( t) diinterpretasikan sebagai "bagian riel" dari sebuah fungsi kmpleks, ditulisan dapat { } {( ) ( ) } j θ R e Ve e j ω = t ( ) ( ) j ω t R e V e t + θ = p (5.1) Nampak bahwa fungsi kmpleks dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu bagian knstanta kmpleks dan bagian lain sebagai fungsi waktu yang menyatakan putaran bidang kmpleks. Bagian yang pertama kita difinisikan sebagai phasr V, dituliskan V jθ = Ve = V θ (5.13) dimana phasr di atas disebut sebagai transfrmasi fungsi tegangan (t). Sebagai catatan, phasr mempunyai peran yang penting untuk menyelesaikan persalan hubungan antara arus dan tegangan seperti halnya knsep ektr yang sangat berguna untuk menyelesaikan persalan dalam mekanika. Selanjutnya hubungan arus dan tegangan pada suatu rangkaian akan dapat diselesaikan secara grafik dengan menggambarkan diagram phasrnya. 5.5 Kapasitr pada Rangkaian AC Jika pada suatu kapasitr kita kenakan tegangan sinus = V sinω t (5.14) maka dengan mudah kita dapat menemukan arus yang mengalir yaitu sebesar 38 ELEKTRONIKA DASAR
6 d i = C dt = VCω csω t V = t 1/ Cω csω (5.15) Gambar 5.3 Arus dan tegangan pada rangkaian kapasitr dengan sumber AC Dengan membandingkan persamaan dan i, nampak bahwa saat arus sudah mencapai harga maksimum maka tegangan masih nl. Kesimpulannya, pada rangkaian kapasitr tegangan tertinggal 90 terhadap arus, atau arus mendahului tegangan sebesar 90. Keadaan ini diilustrasikan pada gambar 5.3. Sebagai catatan, besarnya arus diberikan leh I = V / / ( 1 Cω) (5.16) Kuantitas 1 / Cω disebut reaktansi kapasitif, dituliskan 1 X C = (5.17) Cω Kmpnen dan Rangkaian AC 39
7 5.6 Induktr pada Rangkaian AC Dengan analisa yang sama seperti halnya pada kapasitr, untuk rangkaian induktr didapat hasil yang mirip. Jika i = I sin ω t (5.18) maka = L di / dt = I ( Lω) cs ω t (5.19) terlihat bahwa mendahului i, atau i tertinggal leh sebesar 90 ; secara grafik diperlihatkan seperti pada gambar 5.4. Reaktansi induktif ( X L ) dituliskan X L = Lω (5.0) Sebagai catatan, jika reaktansi kapasitif menurun terhadap frekuensi, reaktansi induktif akan naik terhadap frekuensi. Gambar 5.4 Arus dan tegangan pada rangkaian induktr dengan sumber AC 40 ELEKTRONIKA DASAR
8 5.7 Impedansi Kmpnen AC Secara umum, hasil bagi antara phasr tegangan dan phasr arus yang bersesuaian disebut sebagai impedansi Z. i) RESISTOR Jika i = I cs ω t direpresentasikan leh phasr tegangan yang timbul diberikan leh I 0 mengalir melalui resistr R, R = R i = RI cs ω t = V R cs ω t (5.1) dituliskan dalam bentuk phasr sebagai V 0. Dalam hal ini besarnya impedansi yang melawan aliran arus sebesar R V 0 RI 0 I 0 R Z R = = = R 0 I 0 (5.) ii) KAPASITOR Jika tegangan = V csω t terdapat pada kapasitr C, maka yang arus mengalir diberikan leh d ic = C = ω CV ω 90 (5.3) dt ( sin ω t) = ω CV cs( t + ) dalam bentuk phasr ditulis sebagai sebesar I 90. Impedansi sebagai penghambat arus C Z C = V 0 I 90 C V 0 = ω CV 90 1 = 90 ω C 1 = j ω C (5.4) Kmpnen dan Rangkaian AC 41
9 iii) INDUKTOR Jika arus i = I cs ω t mengalir melalui induktr L, tegangan yang timbul diberikan leh di L = L = ω L I ω 90 (5.5) dt ( sin ω t) = ω L I cs ( t + ) dalam bentuk phasr dituliskan sebagai V 90 sebesar L. Impedansi sebagai penghambat arus Z L VL 90 ω L I = = = ω L 90 I 0 I 0 = jω L (5.6) 5.8 Arus dan Tegangan dalam Bentuk Phasr Karakteristik arus-tegangan pada masing-masing kmpnen dapat diringkas sebagai berikut. 4 ELEKTRONIKA DASAR
10 RANGKAIAN R,L, DAN C SERI Hukum Kirchhff tentang tegangan (KVL) berlaku ( t) ( t) + ( t) ( t) = (5.7) R C + L Dalam bentuk phasr V = V + V + V R C L (5.8) Hal yang sama akan berlaku hukum Kirchhff tentang arus (KCL) rangkaian paralel, bahwa arus ttal yang melalui titik cabang adalah sama dengan nl. 5.9 Rangkaian Tapis Lls Rendah (Lw-Pass Filter) Tipe-1 Salah satu bentuk rangkaian lls rendah seperti diskemakan pada gambar 5.5, memperlihatkan tegangan sinus i dikenakan pada masukan rangkaian dan diinginkan hasil keluaran. Misalkan arus yang mengalir adalah sebesar i = I sinω t (5.9) Kmpnen dan Rangkaian AC 43
11 Gambar 5.5 Rangkaian tapis lls rendah tipe-1 Selanjutnya arus i ini sebagai isyarat acuan atau referensi. Tegangan pada kapasitr dan resistr masing-masing diberikan leh: ( 1 C) C = / i dt = ( I / Cω) cs ω t (5.30) R = i R = ( IR) sin ω t (5.31) Secara aljabar kedua tegangan ini dapat dijumlahkan, namun akan lebih mudah dengan menggunakan diagram phasr seperti diskemakan pada gambar 5.6. Gambar 5.6 Diagram phasr rangkaian tapis lls rendah tipe-1 44 ELEKTRONIKA DASAR
12 Pada gambar 5.6 terlihat bahwa tegangan keluaran tertinggal terhadap tegangan masukan, karenanya sudut fase θ harus diukur dari masukan i ke keluaran, berharga negatif dan diberikan leh ( IR) /( I ) tg θ = / Cω = R C ω (5.3) Amplitud keluaran sebagai fungsi dari amplitud masukan dapat dituliskan sebagai [ ] ( I / Cω) / ( I / C ) ( ) / = ω IR i + ( RC ) = 1/ 1 + ω (5.33) Parameter RC biasa diganti dengan parameter tunggal disebut knstanta waktu, dalam hal ini ω = 1/ RC ω adalah frekuensi dimana reaktansi kapasitr dan resistr mempunyai harga yang sama, kita dapat menuliskan tgθ = ω / ω (sebagai respn fase) (5.34) [ 1 + ( ω / ω ) ] / = 1/ (sebagai respn amplitud) (5.35) i Latihan: Tentukan besarnya / dan θ dengan menggunakan knsep phasr. i Kmpnen dan Rangkaian AC 45
13 Catatan penting untuk tapis lls rendah: i) Pada frekuensi rendah, dimana ω << ω, / 1 i θ 0 ; persamaan 5.35 menjadi yaitu pada frekuensi rendah, kapasitr hampir-hampir hubung terbuka, sehingga arus yang mengalir sangat kecil, atau tegangan jatuh pada R. Jadi rangkaian melewatkan isyarat frekuensi rendah (sesuai dengan namanya). ii) Pada frekuensi tinggi, dimana / i ω /ω ω >> ω, θ 90 yaitu pada frekuensi tinggi, kapasitr hampir-hampir hubung singkat, sehingga tegangan keluaran berharga sangat kecil. Arus i berharga hampir knstan sebesar ( V / R) sin t i = i / R = ω Jadi keluaran (diambil dari ujung-ujung C) tertinggal sebesar 90 terhadap i. iii) Jika ω = ω, maka θ = 45 dan / = 1/ i Besarnya penguatan (gain) biasanya dinyatakan dalam db (decibels), yaitu merupakan harga lgaritma dari perbandingan daya, dituliskan sebagai ( P ) db = 10lg 10 / P 1 (5.36) atau dapat dinyatakan sebagai perbandingan tegangan dan untuk rangkaian diatas dapat dituliskan sebagai ( V V i ) db = 0lg10 / (5.37) Jadi untuk / i = 1/ diperleh penguatan sebesar -3 db. Oleh sebab itu ω biasanya disebut frekuensi 3 db. 46 ELEKTRONIKA DASAR
14 Gambar 5.7 Plt respn frekuensi terhadap amplitud dan fase tapis lls rendah. Gambar 5.8 Plt respn frekuensi terhadap penguatan (db) dan fase pada tapis lls rendah. Gambar 5.7 dan 5.8 memperlihatkan plt respn frekuensi dari rangkaian tapis lls rendah dengan menggunakan kmputer. Pada gambar tersebut diperlihatkan besarnya penguatan (gain) dalam bentuk / (gambar 5.7) dan db (gambar 5.8) i sebagai fungsi perbandingan frekuensi. Perlu diperhatikan bahwa frekuensi telah dinrmalisasikan, yaitu dinyatakan dalam bentuk ω / ω atau f dalam skala lgaritma agar dicapai interal frekuensi yang lebar. f / dan dinyatakan Kmpnen dan Rangkaian AC 47
15 Latihan: i) Sebuah penguat mempunyai penguatan sebesar 30 db. Berapa besarnya penguaatan tersebut jika dinyatakan dalam bentuk perbandingan keluaran dan masukannya. ii) Sebuah rangkaian tapis lls rendah seperti terlihat pada gambar 5.5 mempunyai kmpnen C = 1,8 µf dan R = 7 kω. a. Berapakan frekuensi 3 db-nya? b. Berapa besarnya penguataan (tepatnya pelemahan), / i, dan pergeseran fasenya saat f = 5 Hz? 5.10 Rangkaian Tapis Lls Rendah Tipe- Pada rangkaian elektrnika sering kita jumpai keadaan seperti diperlihatkan pada gambar 5.9, dengan arus masukan i i dan arus keluaran i. Sebagai sumber arus digunakan generatr arus, dimana secara ideal dapat menghasilkan arus yang tidak tergantung pada kndisi rangkaian. Gambar 5.9 Rangkaian tapis lls rendah tipe- Pada rangkaian seperti pada gambar 5.9, dapat diperleh keadaan dimana pada frekuensi rendah, arus pada C sangat kecil sehingga arus keluaran i besarnya hampir sama dengan besarnya arus masukan i i. Karenannya rangkaian ini termasuk rangkaian tapis lls rendah. Misalnya arus keluaran adalah sebesar i = I sin ω t (5.38) 48 ELEKTRONIKA DASAR
16 maka dan juga ( IR) sin t = ir = ω i C = C ( d / dt) = I ( RCω) cs ω t (5.39) (5.40) Keadaan di atas dapat diperlihatkan dengan diagram phasr seperti terlihat pada gambar 5.10, dimana digunakan sebagai referensi. Gambar 5.10 Diagram phasr arus tapis lls rendah Dari gambar 5.10 kita mempunyai tg θ = RCω dan i [( I ) ( IRC ) ] / i = I / ω i + ( RC ) = 1/ 1 + ω (5.41) Nampak bahwa hubungan i dan i i pada rangkaian di atas identik dengan hubungan dan i pada rangkaian tapis lls rendah tipe-1, yaitu tgθ = ω / ω Kmpnen dan Rangkaian AC 49
17 dan i [ 1 + ( ω / ω ) ] / = 1/ (5.4) i i dimana ω = 1/ RC Perlu dicatat bagaimana fase diukur dari phasr masukan ke phasr keluaran searah dengan arah jam, dimana hal ini menunjukkan bahwa sudut fase berharga negatif atau keluaran tertinggal terhadap masukan. Gambar 5.11 Rangkaian tapis lls tinggi tipe-1 θ Gambar 5.1 Diagram phasr tapis lls tinggi tipe Rangkaian Tapis Lls Tinggi (High-Pass Filter) Tipe-1 Rangkaian ini biasa dipakai untuk menggandeng sebuah isyarat AC antara dua titik dengan leel DC yang berbeda. Bentuk rangkaian dan diagram phasr tapis ini diperlihatkan pada gambar 5.11 dan 5.1. Terlihat arus i sama dengan arus pada tapis 50 ELEKTRONIKA DASAR
18 lls rendah tipe-1, dan diagram phasr hanya sedikit berbeda pada cara pengambilan sudut fasenya (i tetap sebagai referensi karena mengalir lewat C dan R). Beda fase θ sekarang berharga psitif atau dimana dan ( I / Cω) /( IR) = 1 ( RCω) tg θ = / (5.43) tg θ = ω / ω (5.44) ω = 1/ RC (5.45) / = csθ i atau [ 1 ( / ) ] / = 1/ + ω (5.46) i ω Catatan penting untuk tapis lls tinggi: i) Pada frekuensi tinggi, dimana ω >> ω, / 1 i θ 0 ; persamaan 5.46 menjadi yaitu pada frekuensi tinggi, kapasitr hampir-hampir hubung singkat, dan Jadi rangkaian melewatkan masukan frekuensi tinggi (sesuai dengan namanya).. i ii) Pada frekuensi rendah, dimana / ω / ω i ω << ω, θ 90 iii) Jika ω = ω, maka θ = +45 dan / = 1/ i dimana ω merupakan frekuensi 3 db. Gambar 5.13 dan 5.14 memperlihatkan bentuk respn amplitud dan sudut fase terhadap frekuensi untuk rangkaian di atas. Kmpnen dan Rangkaian AC 51
19 Gambar 5.13 Plt respn frekuensi terhadap amplitud dan fase tapis lls tinggi Gambar 5.14 Plt respn frekuensi terhadap penguatan (db) dan fase pada tapis lls tinggi. 5.1 Rangkaian Tapis Lls Tinggi Tipe- Alternatif lain rangkaian tapis lls tinggi dan diagram mphasrnya diperlihatkan pada gambar 5.15 dan 5.16, yaitu dengan memakai rangkaian RL. Analisa rangkaian tersebut meliputi: i = I sin ω t L = L di / dt = ILω cs ω t R = IR sin ω t 5 ELEKTRONIKA DASAR
20 dimana ( IR) /( ILω) = R Lω tg θ = / (5.47) tg θ = ω / ω (5.48) ω = R / L (5.49) / = csθ i atau [ 1 ( / ) ] ω / = 1/ + ω (5.50) i Nampak bahwa rangkaian RL di atas memberikan respn yang sama dengan tipe-1 (dengan menggunakan rangkaian RC). Gambar 5.15 Rangkaian tapis lls tinggi tipe- Gambar 5.16 Diagram phasr tapis lls tinggi tipe- Kmpnen dan Rangkaian AC 53
Analisis Rangkaian Listrik
Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid ii Sudaryatn Sudirham, nalsis Rangkaian Listrik () BB Fasr, Impedansi, dan Kaidah Rangkaian Dalam teknik energi listrik, tenaga listrik dibangkitkan,
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor
Sudaryatn Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasr ii A 3 Analisis Daya Dengan mempelajari analisis daya di bab ini, kita akan memahami pengertian pengertian daya nyata, daya reaktif, daya kmpleks,
Lebih terperinci4.1 Bentuk Gelombang Sinusoiadal
Analisis yang dilakukan selama ini terbatas pada arus dan tegangan yang tetap. Selanjutnya pembahasan akan menerapkan arus dan tegangan blak-balik seperti ditunjukkan pada gambar 4.. Gambar 4.. Gelmbang
Lebih terperinciBilangan Kompleks dan Fasor
Bilangan Kmpleks dan Fasr leh: Sudaryatn Sudirham. Bilangan Kmpleks.. Definisi Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan kmpleks sebagai berikut [] Bilangan kmpleks z ialah suatu pasangan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor
Open Curse nalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasr Oleh : Sudaryatn Sudirham Pengantar Saian kuliah ini mengenai analisis rangkaian listrik di kawasan fasr dalam kndisi mantap, yang hanya berlaku untuk
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor (Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap)
8/5/0 Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasr (Rangkaian rus lak-alik Sinusidal Keadaan Mantap) 8/5/0 Kuliah Terbuka ppsx beranimasi tersedia di www.ee-cafe.rg 8/5/0 uku-e nalisis
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. AnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanFasor. (Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap)
Sudaryatn Sudirham nalisisrangkaian RangkaianListrik di KawasanFasr (Rangkaian rus lak-alik Sinusidal Keadaan Mantap) ahan Kuliah Terbuka dalam frmat pdf tersedia di www.buku-e.lipi.g.id dalam frmat pps
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis. Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatn Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB 4 (dari Bab 7 Analisis Ragkaian Sistem Tenaga) Pembebanan Nnlinier (Analisis Di Kawasan Fasr) 7.1. Pernyataan Sinyal Sinus Dalam
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa
Lebih terperinciBAB II KOMPONEN DAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
3 BAB II KOMPONEN DAN ANGKAIAN EEKTONIKA Pada bab ini akan dijelaskan beberapa cnth penerapan kmpnen elektrnik pada rangkaian aplikasi; seperti misalnya rangkaian, dan pada jaringan arus blak-balik, transfrmatr,
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC
ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid ii 3 Terema dan Metda nalisis di Kawasan Fasr Setelah mempelaari bab ini, kita akan memahami aplikasi terema rangkaian dan metda analisis rangkaian di
Lebih terperinciTEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II
TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.
Lebih terperinciTEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC
60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciDESAIN FILTER ANALOG (TINJAUAN TEKNIS)
SEMINA DOSEN DAN MAHASISWA JUUSAN PENDIDIKAN FISIKA MAKALAH DESAIN FILTE ANALOG (TINJAUAN TEKNIS) Disampaikan leh : Drs. SUMANA, M. Si. JUUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciGambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK
SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciKONVERTER AC-DC (PENYEARAH)
KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled)
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciFASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK
FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus
Lebih terperinciSetelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam
BILANGAN KOMPLEKS 1 Setelah mempelajari bab ini mahasiswa mampu dan kompeten, mengenai : Bilangan kompleks Operasi bilangan kompleks Aplikasi bilangan kompleks dalam rangkaian elektronika Tegangan, arus
Lebih terperinciRESONANSI PADA RANGKAIAN RLC
ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciArus & Tegangan bolak balik(ac)
Arus & Tegangan bolak balik(ac) Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Pendahuluan Arus dan Tegangan AC Arus dan tegangan bolak balik adalah arus yang dihasilkan oleh sebuah
Lebih terperinciARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK
AUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALK FSKA SMK PEGUUAN CKN Formulasi arus dan tegangan bolak-balik e e sin wt or v v sin wt Persamaan e and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhanan,
Lebih terperinciArus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI ELECTRIC CIRCUITS FEH2B4-4 - Genap 27 Juni
Lebih terperinciTEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor (Rangkaian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Keadaan Mantap) Fasor 8/3/2013. Mengapa Fasor?
8//0 udaryatn udirham nalisis angkaian Listrik di Kawasan Fasr (angkaian rus lak-alik inusidal Keadaan Mantap) si. Fasr. Pernyataan inyal inus. mpedansi 4. Kaidah angkaian 5. Terema angkaian 6. Metda nalisis
Lebih terperinciSimbul skematik sumber tegangan AC adalah:
BAB II, Rangkaian AC Hal: 47 BAB II ANALISA RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK Arus blak-balik/alternating Current (AC) adalah arus yang berubah tanda (plaritas) pada selang waktu tertentu. Arus blak balik dapat
Lebih terperinciAnalisis Ajeg dari Sinusoidal
Analisis Ajeg dari Sinusoidal Slide-08 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Karakteristik Sinusoid Bentuk Umum Pergeseran Fase Sinus Kosinus 2 Tanggapan Paksaan thdp Sinusoid
Lebih terperinciI t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A)
6 Kpetensi Dasar t.sin t Mengidentifikasi penerapan istrik A dan D dala kehidupan sehari-hari t = kuat arus listrik sesaat (A = kuat arus aksiu (A ndikatr Mrulasikan arus dan tegangan blakbalik serta paraeter-paraeternya
Lebih terperinciArus dan Tegangan Listrik Bolak-balik
Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik. A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai
Lebih terperinciBALIKAN (FEEDBACK) v i. Balikan. Gambar 15.1 Skema rangkaian dasar balikan
5 BLIKN (FEEDBCK) 5. Dasar Penguat Balikan Karena sebuah transistr dapat memberikan penguatan > 00 kali, kita hanya memerlukan beberapa transistr (suatu penguatan dikuatkan leh penguat berikutnya) untuk
Lebih terperinciMODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN
MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik
Lebih terperinciBAB IV ARUS BOLAK BALIK. Vef = 2. Vrt = Vsb = tegangan sumber B = induksi magnet
BAB IV AUS BOLAK BALIK A. TEGANGAN DAN AUS Vsb Vsb = Vmax. sin. t Vmax = B. A. N. Vef = V max. V max Vrt = Vsb = tegangan sumber B = induksi magnet Vmax = tegangan maksimum A = luas penampang Vef = tegangan
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK
ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK 1. Tujuan Menera skala induktor variabel, mengamati keadaan resonansi dari rangkaian seri RLC arus bolak-balik, dan menera kapasitan dengan metode jembatan wheatstone.
Lebih terperinciAnalisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Analisis Sinusoida Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1. Fungsi Pemaksa Sinusoida 1.1 Karakteristik sinusoida Kita
Lebih terperinciMODUL 1 GEJALA TRANSIEN
MODUL GEJALA TRANSIEN Pendahuluan. Deskripsi Singkat Bab ini akan membahas tentang kndisi awal kapasitr dan induktr sebagai elemen pasif penyimpan energi.. Manfaat Memahami gejala transien pada elemen
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C parallel. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap arus I R, I L,
Lebih terperinciELEKTRONIKA. Bab 1. Pengantar
ELEKTRONIKA Bab 1. Pengantar DR. JUSAK Mengingat Kembali Segitiga Ohm ( ) V(Volt) = I R I(Ampere) = V R R(Ohm) = V I 2 Ilustrasi 3 Teori Aproksimasi (Pendekatan) Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
Lebih terperinciEsti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
Lebih terperinciMenganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik
Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengaruh Frekuensi Terhadap Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan pengaruh frekuensi terhadap beban R-L, R-C seri. B. Sub Kompetensi 1. Menyebutkan pengaruh frekuensi terhadap tegangan V R, V L,
Lebih terperinciPenerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC
Penerapan Bilangan Kompleks pada Rangkaian RLC Hishshah Ghassani - 354056 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 0 Bandung 403, Indonesia
Lebih terperinciARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )
ARUS BOLAK BALIK Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau
Lebih terperinciX. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1
X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth
Lebih terperinciRANGKAIAN AC R-L PARALEL
PENDAHULUAN Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan arah arusnya berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak
Lebih terperincie. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart
1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.
Lebih terperinciBAB 2 RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI Oleh : M. Ramdhani
BAB 2 RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI Oleh : M. Ramdhani Ruang Lingkup Materi : Impedance Matching Circuit (IMC) bentuk L Impedance Matching Circuit (IMC) bentuk T atau Π Impedance Matching Circuit (IMC)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI
1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik
Lebih terperinciMODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK
MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct
Lebih terperinciARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir
Lebih terperinciTOPIK 7 RANGKAIAN AC. Perbedaan Arus AC and DC
TOPIK 7 RANGKAIAN AC Perbedaan Arus AC and DC Arus AC (Arus bolak balik) banyak digunakan pada kehidupan rumah maupun bisnis. Dimana kalau DC arah arusnya searah, sedangkan arus AC arusnya merupakan arus
Lebih terperinciBAB 8 RANGKAIAN TIGA FASE. Ir. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST
BAB 8 RANGKAAN TGA FASE Oleh : r. A.Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah, ST 8.1 Pendahuluan v ϕ v ϕ Gambar 8.1. Sistem Satu Fase v ϕ Gambar 8.2 Sistem Satu Fase Tiga Kawat v 0 Gambar 8.3 Sistem Dua Fase
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR12FIS01PAS Version: 2016-11 halaman 1 01. Perhatikan rangkaian hambatan listrik berikut. Hambatan pengganti
Lebih terperinciElektronika Telekomunikasi Modul 2
Elektronika Telekomunikasi Modul 2 RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI (Impedance Matching Circuit) Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Yuyun Siti Rohmah, MT Fungsi : Digunakan untuk menghasilkan impendansi yang
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [2]
Daya Rangkaian AC [2] Slide-11 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 16 Materi Kuliah 1 Nilai Efektif Tegangan & Arus Efektif Nilai Efektif Gelombang Berkala Nilai RMS Gelombang Sinusoidal Nilai
Lebih terperinci20 kv TRAFO DISTRIBUSI
GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rangkaian RLC merupakan suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari Resistor, Kapasitor dan Induktor yang dapat disusun seri ataupun paralel. Rangkaian RLC ini merupakan
Lebih terperinci09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK
09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK 9.1 Pendahuluan Jembatan arus bolak balik bentuk dasarnya terdiri dari : - empat lengan jembatan - sumber eksitasi dan - sebuah detektor nol Pada
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI. Oleh: Team Dosen Elkom
RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI Oleh: Team Dosen Elkom 1 Fungsi : Digunakan untuk menghasilkan impendansi yang tampak sama dari impedansi beban maupun impedansi sumber agar terjadi transfer daya maksimum.
Lebih terperinciBAB 8 RANGKAIAN TIGA FASE
BAB 8 RANGKAAN TGA FASE 8.1 Pendahuluan Dalam rangkaian-rangkaian sebelumnya yang diergunakan sebagai sumber tegangan adalah sumber tegangan satu fase, dimana sumber tegangan (generatr) dihubungkan kebeban
Lebih terperinciELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI IMPEDANCE MATCHING CIRCUIT OLEH : HASANAH PUTRI ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI 1 Fungsi : Digunakan untuk menghasilkan
Lebih terperinci3/22/2010. rectifier. rectifier. Uncontrolled. rectifier. Controlled. rectifier. inverter. rectifier
Penyearah Dida Pekik Arg Dahn Schl f Electrical Engineering and Infrmatics Institute f Technlgy Bandung ectifier Applicatins AC surce Uncntrlled rectifier DC - DC Cnverter DC Lad (a) Switched - mde dc
Lebih terperinci1. Alat Ukur Arus dan Tegangan
1. lat Ukur rus dan Tegangan lat ukur tegangan, araus dan hambatan listrik baik untuk DC maupun C dibuat menjadi satu alat ukur saja. lat ukur ini dikenal dengan nama VO-meter singkatan dari mpere, olt
Lebih terperinciBALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN
BALIKAN (FEEDBACK) V I. BALIKAN. GAMBAR 15.1 SKEMA RANGKAIAN DASAR BALIKAN 15 BALIKAN (FEEDBACK) 15.1 Dasar Penguat Balikan Karena sebuah transistor dapat memberikan penguatan > 100 kali, kita hanya memerlukan
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet
ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet
Lebih terperinciMODUL 2 RANGKAIAN RESONANSI
MODUL 2 RANGKAIAN RESONANSI Jaringan komunikasi secara berkala harus memilih satu band frekuensi dan mengabaikan (attenuasi) frekuensi yang tidak diinginkan. Teori filter modern menyediakan metode untuk
Lebih terperinci8 RANGKAIAN PENYEARAH
8 ANGKAIAN PENYEAAH 8.1 Pendahuluan Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Di dalam peralatan
Lebih terperinciPhasor dan Impedans. Slide-09. Ir. Agus Arif, MT. Semester Gasal 2016/2017
Phasor dan Slide-09 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Phasor Frekuensi Komplex Definisi Phasor Transformasi Phasor Hubungan Tegangan-Arus Hukum Ohm dan Kirchhoff Rangkaian
Lebih terperinciEL2005 Elektronika PR#03
EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.
Lebih terperinciINDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI-PARALEL
RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh
Lebih terperinciOPTIMISASI Minimisasi Rugi-rugi Daya pada Saluran
OPTIMISASI Minimisasi ugi-rugi Daya pada Saluran Oleh : uriman Anthony, ST. MT ugi-rugi daya pada saluran ugi-rugi pada saluran transmisi dan distribusi dipengaruhi oleh besar arus pada beban yang melewati
Lebih terperinciBILANGAN KOMPLEKS. Dimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus abc, yang menghasilkan dua akar sekaligus ..(4)
BILANGAN KOMPLEKS A. Pengertian Bilangan Kompleks Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan komleks. Himpunan bilangan riil yang kita pakai sehari-hari merupakan himpunan
Lebih terperinciGenerator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006
7 AUS DAN TEGANGAN LISTIK BOLAK-BALIK Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 006 Sebagian besar energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator listrik dalam
Lebih terperinciPRAKTIKUM RANGKAIAN RLC DAN FENOMENA RESONANSI
PRAKIKUM RANGKAIAN RC DAN FENOMENA RESONANSI (Oleh : Sumarna, ab-elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. UJUAN Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki terjadinya fenomena resonansi
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.
Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
Lebih terperincidrimbajoe.wordpress.com 1
drimbajoe.wordpress.com STK AUS SEAAH A. KUAT AUS STK Konsep Materi Kuat Arus istrik () Banyaknya muatan (Q) yang mengalir dalam selang (t). Besarnya Kuat arus listrik () sebanding dengan banyak muatan
Lebih terperinciPembebanan Nonlinier
Pembebanan Nnlinier (Dampak pada Piranti) Sudaryatn Sudirham Kmpnen Harmnisa Dalam Sistem Tiga Fasa Frekuensi Fundamental. Pada pembebanan seimbang, kmpnen fundamental berbeda fasa 0 antara masing-masing
Lebih terperincisolenoid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi magnetik solenoid. B) Cari energi total yang tersimpan
slenid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi agnetik dala slenid. B) Cari energi ttal yang tersipan dala slenid 8) Sebuah generatr eberikan tegangan 00 ke lilitan
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa.
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Peserta mampu menganalisis rangkaian listrik arus bolak balik I fasa dan 3 fasa. Subcapaian Pembelajaran Mata
Lebih terperinciBab I. Bilangan Kompleks
Bab I Bilangan Kompleks Himpunan bilangan yang terbesar di dalam matematika adalah himpunan bilangan kompleks. Himpunan bilangan real yang kita pakai sehari-hari merupakan himpunan bagian dari himpunan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC
FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah
Lebih terperinciMODUL 5 RANGKAIAN AC
MODUL 5 RANGKAIAN AC Kevin Shidqi (13213065) Asisten: Muhammad Surya Nugraha Tanggal Percobaan: 05/11/2014 EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciDIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO
RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan
Lebih terperinciRangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor
Rangkaian Listrik Arus dan Tegangan AC Sinusoidal dan Phasor Alexander Sadiku edited by Agus Virgono Ir. MT. & Randy E. Saputra Prodi S1-Sistem Komputer Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom - 2016
Lebih terperinciBAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN
BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan
Lebih terperinciPENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )
PERCOBAAN PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY ) E-mail : sumarna@uny.ac.id PENGANTAR Konfigurasi penguat tegangan yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciEKSPERIMEN IV RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG
EKSPERIMEN IV RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG PENGANTAR Penamaan penguat perasinal memang cck karena penguat ini dapat digunakan untuk perasi matematika. Pada eksperimen sebelumna telah kita lihat bagaimana
Lebih terperinciFilter Frekuensi. f 50
Filter Frekuensi Dalam kehidupan kita sehari-hari kita banyak menjumpai filter, filter dari kata itu sendiri adalah penyaring. Filter sendiri bermacam-macam, ada filter udara untuk menyaring udara kotor
Lebih terperinciRANGKAIAN AC SERI DAN PARALEL
. Konfigurasi Seri ANGKAAN A S DAN PAA Pada Gambar. beberapa elemen dihubungkan seri. Setiap impedansi dapat berupa resistor, induktor, atau kapasitor. otal impedansi dari hubungan seri dapat dituliskan
Lebih terperinciA. Kompetensi Menggambarkan grafik impedansi, arus dan menghitung besaran-besaran saat terjadi resonansi parallel.
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Menggambarkan grafik impedansi, arus dan menghitung besaran-besaran saat terjadi resonansi parallel. B. Sub Kompetensi 1. Menggambarkan grafik
Lebih terperinci