KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)
|
|
- Vera Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled) Free Wheeling Diode (FD)
2 Penyearah Gelombang Penuh, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Terkontrol (Controlled) Mode Arus Kontinyu dan Tidak Kontinyu Penyearah 3 Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Terkontrol (Controlled)
3 PENYEARAH Definisi : Mengubah daya AC menjadi daya DC dengan menggunakan Diode Daya (Power Diode) atau dengan mengendalikan sudut penyalaan Thyristor atau Controllable Switches
4 Blok Diagram Dasar Masukan dapat diperoleh dari sumber satu fasa atau fasa banyak (3-fasa) Keluaran dapat dibuat tetap atau variabel Aplikasi : DC-Welder, DC-Motor Drives, Battery Charger, DC-Power Supply, HVDC
5 Penyearah Setengah Gelombang, Satu fasa, Beban - R
6 Vo = Vavg 1 = 2π π 0 Vm Vm sin ( ωt ) d ( ωt ) = = 0,318Vm π Tegangan keluaran DC (rata-rata) : Vo V m I= = R πr Arus DC untuk beban R : Vrms = 1 2π π 0 Vm [Vm sin(ωt )] d (ωt ) = 2 2 Tegangan keluaran efektif (rms) :
7 Arus keluaran rms : Vrms Vm I rms = = R 2R Tegangan DC-tetap pada 0,318 atau 31,8% dari nilai puncaknya. Tegangan rms diatur dari 0,707 (sinusoida rms normal) hingga 0,5 atau 50% nilai puncaknya. Penyearah setengah gelombang ini jarang digunakan karena mempunyai distorsi arus masukan yang tinggi, arus masukan mengandung komponen DC yang dapat mengakibatkan saturasi pada transformator.
8 Contoh 1 : Sebuah rangkaian penyearah setengah gelombang dicatu dari sumber sinusoida 120 Vrms pada frekuensi 60 Hz, dipasangkan sebuah beban resistif 5 Ohm. Hitunglah : (a) Arus beban rata-rata, (b) Daya rata-rata yang diserap oleh beban, (c) faktor daya rangkaian. Solusi : (a) Tegangan puncak Vm = = 169,7 V Arus rata-rata Vo Vm 169,7 I= = = = 10,8 A R πr π 5
9 (b) Tegangan rms pada resistor Vrms Vm 169,7 = = = 84,9 V 2 2 Daya yang diserap resistor 2 Vrms (84,9) 2 P= = = 1441,6 W R 5 Atau dapat juga dicari dengan I 2 rms R = (17 ) 5 = 1445 W 2 dimana arus rms pada resistor : Vm = 17 A 2R
10 (c) Faktor Daya rangkaian P P 1441,6 pf = = = = 0,707 S Vs,rms I s,rms
11 Penyearah Setengah Gelombang, Satu fasa, Beban R dan L Tipikal beban pada industri kebanyakan bersifat induktif, sehingga periode konduksi diode akan melebihi 1800 hingga arus mencapai nol di ωt = π + β Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan, diperoleh arus dalam rangkaian pada kondisi diode ideal : vs = vr + vl di (t ) Vm sin(ωt ) = Ri (t ) + L dt
12 (a) Penyearah setengah gelombang, (b) Bentuk gelombang
13 Persamaan diatas adalah merupakan PDorde pertama dengan solusi : i(t) = if (t) + in (t). dimana : if = arus tanggapan paksa in = arus tanggapan alamiah Arus keadaan mantap diperoleh dari analisis bentuk fasor dari diagram diatas Vm i f (t ) = sin(ωt θ ) Z dimana : Z = R + (ωl) 2 2 ωl θ = tan. R 1
14 Tanggapan alamiah terjadi ketika sumber = 0, yaitu : di (t ) Ri (t ) + L = 0. dt Yang akan menghasilkan tanggapan alamiah : in (t ) = Ae t / τ dimana : σ = konstanta waktu L/R A = konstanta yang nilainya dapat ditentukan pada kondisi awal (arus induktor nol sebelum diode mulai konduksi
15 Dengan menambahkan tanggapan alamiah dan paksa diperoleh solusi lengkap : Vm i (t ) = i f (t ) + in (t ) = sin(ωt θ ) + Ae t / τ Z Vm i (0) = sin(0 θ ) + Ae 0 = 0 Z Vm Vm A = sin( θ ) = sin(θ ) Z Z Dengan substitusi A, diperoleh : i (t ) = [ Vm Vm t / τ Vm sin(ωt θ ) + sin(θ ) e = sin(ωt θ ) + sin(θ )e t / τ Z Z Z ]
16 Dengan mengalikan t dengan ω, diperoleh i (ωt ) = = Vm V sin(ωt θ ) + m sin(θ )e ωt / ω τ Z Z [ Vm sin(ωt θ ) + sin(θ )e ωt / ω τ Z ] Catatan : Dari diagram arus dan tegangan, nampak bahwa tegangan induktor negatif ketika arus turun (vl = L di/dt ). Terlihat bahwa diode konduksi melebihi phi radian, walaupun tegangan sumber sudah mulai negatif
17 Titik dimana ketika arus diode mencapai nol (yaitu ketika diode padam). Titik ini dikenal dengan sudut pemadaman (β) Dengan mensubstitusikan β ke persamaan arus sebelumnya : i(β ) = Vm [ sin(β θ )] + Vm sin(θ )e β / ωt = 0 Z Z Dengan penyederhanaan diperoleh : sin( β θ ) + sin(θ )e β / ωt = 0 β hanya dapat diselesaikan dengan metode numerik. Jadi tampak bahwa Diode konduksi diantara 0 hingga β
18 Ringkasan Arus pada rangkaian penyearah setengah gelombang dengan beban R-L adalah : i (ωt ) = Vm V sin(ωt θ ) + m (sin θ )e ωt / ω τ untuk 0 ωt β Z Z dan i (ωt ) = 0 untuk β ωt 2π dimana : Z = R 2 + (ωl) 2 L τ= R ωl θ = tan 1. R
19 Arus rms dan Faktor Daya Arus rata-rata (DC) : 1 I= 2π β 0 i (ωt ) d (ωt ) Arus rms : I rms = 1 2π 2π 0 i (ωt )d (ωt ) = 2 1 2π β 0 i 2 (ωt )d (ωt ) Daya rata-rata yang diserap beban : P0 = ( I rms ) R 2
20 Daya rata-rata yang diserap induktor adalah nol. Faktor Daya dapat dihitung dengan menggunakan definisi : PF = P/S Dimana : P = daya nyata yang dicatu oleh sumber = daya yang diserap beban dan S = adalah daya nampak yang dicatu sumber S = (Vs,rms) x (Is,rms) PF = (P)/ (Vs,rms) x (Is,rms)
21 Contoh : Penyearah setengah gelombang beban R-L. Penyearah setengah gelombang beban R = 100Ω seri dengan L = 0,1H, ω = 377rad/s dan Vm = 100V. Hitunglah (a) pernyataan arus dalam rangkaian, (b) arus rata-rata, (c) arus rms, (d) daya yang diserap oleh beban R-L, dan (e) faktor daya. Solusi : dihitung parameter rangkaian
22 (a) Dari persamaan arus, diperoleh : β dapat diperoleh dengan program numerik adalah 3,5 rad atau 201o (b) Arus rata-rata
23 d). Daya yang diserap resistor Daya rata-rata yang diserap inductor nol. P dapat juga dihitung dengan menggunakan definisi Tampak bahwa faktor daya adalah bukan cos (θ)
24 Penyearah Setengah Gelombang dengan beban R-L-Sumber DC
25 Analisa diawali pada ωt=0, dengan asumsi bahwa arus awal = 0 Diode masih bertahan padam (off) selama sumber tegangan ac masihn lebih kecil dari tegangan dc sisi beban Misal α adalah nilai ωt dimana tegangan sumber ac = Vdc, maka : Vmsinα = Vdc atau α = sin-1 (Vdc /Vm) Diode mulai konduksi pada saat ωt= α, dengan menggunakan hukum Kirchhoff tegangan diperoleh persamaan dalam rangkaian tersebut :
26 Total arus ditentukan dari hasil penjumlahan tanggapan paksa dan alamiah : i(t) = if(t)+in(t) Arus if(t) dapat diperoleh dengan menggunakan superposisi dua sumber Tanggapan paksa dari sumber ac adalah : [Vm/Z]sin(ωt-θ)
27 Tanggapan paksa dari sumber dc adalah : -Vdc/R, sehingga tanggapan paksa keseluruhan : Tanggapan alamiah : Tanggapan lengkapnya adalah :
28 Sudut pemadaman β adalah sudut pada saat arus mencapai nol. Dengan kondisi awal i(α)=0, maka diperoleh konstanta A : Daya rata-rata yang diserap resistor Irms2R: Dimana : Daya rata-rata yang diserap sumber :
29 dimana arus rata-rata : Dengan asumsi bahwa diode dan inductor ideal, maka tidak ada daya rata-rata yang diserap oleh keduanya. Daya yang dicatu oleh sumber ac adalah merupakan penjumlahan daya yang diserap oleh resistor dan sumber DC
30 Atau dapat dihitung dari : Contoh : Penyearah setengah-gelombang beban R+L+sumber Dari gambar rangkaian penyearah setengah-gelombang beban R+L+sumber dc, diketahui R=2Ω, L=20mH dan Vdc =100V, sumber catunya adalah 120 Vrms pada f=60hz. Hitunglah : a). Persamaan arus dalam rangkaian b). Daya yang diserap resistor c). Daya yang diserap sumber dc d). Daya yang dicatu oleh sumber ac dan pf rangkaian
31 Solusi : dari parameter yang diketahui, a). Dengan menggunakan persamaan arus Sudut pemadaman β diperoleh dengan menyelesaikan : Dengan metode numerik diperoleh β=3,37rad=1930
32 b). Maka : PR=Irms2R=(3,98)2(2)=31,7 W c). Arus rata-rata : Maka daya yang diserap sumber dc d). Daya yang dicatu sumber ac adalah merupakan penjumlahan daya yang diserap beban :
33 Penyearah Setengah-Gelombang, Beban R+C
34 Dari gambar terlihat bahwa kapasitor digunakan untuk mengurangi variasi tegangan keluaran, sehingga tegangan keluaran lebih mendekati dcmurni. Awalnya kapasitor C tidak bermuatan dan pada ωt=0 diode mendapatkan bias maju sehingga konduksi. Ketika diode konduksi, pada keluaran penyearah muncul tegangan yang sama dengan tegangan sumber dan kapasitor terisi muatan sebesar Vm. Setelah ωt=π/2 tegangan sumber turun dan kapasitor membuang muatan ke resistor beban (R).
35 Pada saat yang sama tegangan sumber menjadi lebih kecil terhadap tegangan keluaran sehingga diode mendapatkan bias balik dan padam. Tegangan keluaran turun secara eksponensial dengan konstanta waktu R-C. Titik pada saat diode padam (turn-off) ditentukan dengan membandingkan perubahan tegangan sumber terhadap tegangan kapasitor. Diode padam ketika perubahan tegangan sumber melebihi dari tegangan kapasitor (sudut ωt=θ) Tegangan keluaran :
36 dimana : Vθ=Vmsinθ Kemiringan fungsi tersebut adalah ; dan Pada ωt=θ, kemiringan tegangan :
37 Maka θ adalah : Dalam prakteknya konstanta waktu rangkaian nilainya besar Untuk periode berikutnya diode konduksi pada ωt=2π+α Atau
38 Persamaan tersebut harus dicari dengan metode numerik untuk mendapatkan nilai α. Arus pada resistor dapat dihitung dengan, ir=v0/r. Arus pada kapasitor dapat dihitung dengan, Yang dapat dinyatakan dalam ωt sebagai variabel
39 Maka : Arus sumber sama dengan arus diode, is = id = ir + IC Arus kapasitor rata-rata nol, maka arus diode rata-rata sama dengan arus beban rata-rata. Karena siklus diode konduksi sangat singkat, maka arus puncak diode secara umum lebih besar dari arus diode rata-rata
40 Arus puncak kapasitor terjadi ketika diode konduksi (turn-on) pada ωt = 2π+α Arus resistor pada ωt = 2π+α diperoleh : Arus puncak diode : Efektifitas filter kapasitor ditentukan oleh variasi tegangan keluaran.
41 Dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara tegangan keluaran maksimum dan minimum yang dikenal sebagai tegangan ripple peak-topeak. Seperti terlihat pada gambar bahwa tegangan keluaran minimum terjadi pada ωt = 2π+α yang dapat dihitung dari Vmsin(α), dan tegangan keluaran maksimum adalah Vm. Tegangan ripple peak-to-peak
42 Bila Vθ~Vm dan θ~π/2 yang terjadi bila kapasitor C dipilih sangat besar, sehingga tegangan keluaran DC mendekati konstan dan α~ π/2. Tegangan keluaran pada saat ωt = 2π+α : Tegangan ripple (pendekatan) : Pendekatan persamaan tersebut dalam bentuk eksponensial
43 Substitusi bentuk eksponensial : Tegangan ripple keluaran dapat dikurangi dengan menaikkan besarnya nilai kapasitor C. Kenaikan nilai kapasitor C, maka interval konduksi diode turun. Akan tetapi reduksi terhadap tegangan ripple keluaran akan berakibat arus diode puncaknya besar.
44 Contoh : penyearah setengah gelombang beban R+C Penyearah setengah gelombang beban R+C, dicatu dari sumber 120 V, 60 Hz dan beban R = 500 Ω, C = 100 μf. Hitunglah : a). Persamaan tegangan keluaran b). Variasi tegangan keluaran peak-to-peak c). Persamaan arus kapasitor d). Arus puncak diode e). Nilai kapasitor C sehingga diperoleh ΔV0 = 1% dari Vm.
45 Solusi : θ dapat ditentukan Sudut θ dapat ditentukan dari persamaan berikut dengan numerik : Diperoleh α = 0,843rad = 48o
46 a). Persamaan tegangan keluaran : b). Tegangan keluaran peak-to-peak c). Arus kapasitor d). Arus puncak diode
47 e). Untuk ΔV0 = 0,01Vm, maka :
48 PENYEARAH TERKONTROL SETENGAH-GELOMBANG Dengan menggantikan diode dengan SCR maka diperoleh penyearah yang keluarannya dapat dikendalikan. Syarat SCR konduksi : Anoda harus lebih positif dari katode Pada gate diberikan pulsa trigger Setelah SCR konduksi, pulsa trigger dapat dihilangkan dan SCR masih bertahan konduksi hingga arusnya nol.
49
50 Untuk beban Resistif (R) Pada saat pulsa trigger diberikan pada ωt=α (α = sudut penyalaan), tegangan keluaran rata-rata pada beban : Daya yang diserap resistor adalah Vrms2/R, dimana tegangan rms pada resistor :
51 Contoh : Penyearah terkontrol setengah gelombang beban resistif (R) Diinginkan tegangan keluaran rata-rata 40 V pada beban resistor 100Ω dari sumber 120 Vrms, 60 Hz. Tentukan daya yang diserap resistor dan faktor daya. Solusi :
52 Daya pada beban : Faktor daya rangkaian : Untuk beban R+L Analisisnya sama dengan penyearah diode. Arusnya merupakan penjumlahan tanggapan paksa dan alamiah.
53 Konstanta A diperoleh pada kondisi awal i(α) =0 Substitusi A, diperoleh :
54 Sudut pemadaman β didefinisikan ketika arusnya kembali nol pada ωt= β. yang dapat diselesaikan dengan metode numerik sudut (β-α) disebut sudut konduksi (γ) Tegangan keluaran rata-rata (dc) :
55 Arus rata-rata : Arus rms Daya yang diserap beban : Po = Irms2 R
56 Contoh : Penyearah terkontrol 1 fasa dicatu dari sumber 120 Vrms pada f = 60 Hz beban R = 20 Ω dan L = 0,04 H terhubung seri dan sudut penyalaan α = 45o. Hitunglah : a). Pernyataan arus i(ωt) b). Arus rata-rata c). Daya yang diserap beban d). Faktor daya Solusi :
57 Dengan substitusi parameter tersebut, diperoleh : Artinya pernyataan arus tersebut berlaku untuk α hingga β dimana β diperoleh dengan metode numerik β = 3,79 rad (217o) Sudut konduksi γ = β-α = 3,79-0,785 = 3,01 rad = 172o b). Arus rata-rata :
58 c). Daya yang diserap beban Irms2 R, dimana : d). Faktor daya :
59 FREEWHEELING DIODE (FD) Tampak bahwa pada penyearah setengah gelombang 1 fasa dengan beban R+L, arus keluarannya tidak kontinyu Dengan memasangkan sebuah diode paralel dengan bebannya yang disebut dengan FD (diode komutasi) untuk menghasilkan arus yang kontinyu. Nampak bahwa diode D1 dan D2 keduanya tidak konduksi secara bersamaan
60 Pada setengah siklus positif tegangan sumber : D1 konduksi, D2 padam Rangkaian ekivalen ditunjukkan pada gambar b Tegangan pada beban R+L sama dengan tegangan sumber
61 Pada setengah siklus negatif tegangan sumber : D1 padam, D2 konduksi Rangkaian ekivalen ditunjukkan pada gambar c Tegangan pada beban R+L sama dengan Nol Akan tetapi, induktor menyimpan energi selama setengah siklus positif arus beban masih mengalir melalui lintasan RL. Sehingga pada bagian negatif vo muncul tegangan setengah gelombang pada beban, maka arus beban kontinyu Tampak bahwa tegangan keluaran tidak ada bagian negatif. Bentuk gelombang tegangan beban dan arus penyearah dengan FD pada kondisi mantap
62
63 Deret fourier penyearah setengah gelombang pada gelombang sinus untuk tegangan bebannya adalah :
64 Contoh : Tentukan tegangan dan arus rata-rata beban, dan tentukan daya yang diserap resistor dalam rangkaian, dimana R = 2 Ω dan L = 25 mh, Vm = 100 V dan frekuensi = 60 Hz. Solusi : Tegangan rata-rata beban adalah bagian dc dari deret fourier diatas : Vm Vm V0 = + (sin ω 0 t ) π 2 Vm 100 V0 = +0= = 31,8 V π π
65 Arus beban rata-rata : Daya beban dapat ditentukan dari Irms2R, dan arus rms dari komponen fourier arus. Amplitudo komponen arus ac ditentukan dari analisa fasor: In = Vn/Zn, dimana : Amplitudo tegangan ac dapat ditentukan :
66 Tabulasi bagian fourier-nya : Arus rms diperoleh dari :
67 Tampak bahwa kontribusi arus rms harmonisa turun dengan naiknya orde harmonisa (n) dan harmonisa orde tinggi tidak signifikan Daya yang diserap resistor adalah Irms2R = (16,34)2x2 = 514 W
68 Penyearah Terkontrol Satu Fasa Beban R-L-sumber dc Analisa rangkaian ini mirip dengan analisa rangkaian penyearah tidak terkontrol setengah gelombang.
69 Perbedaannya terletak pada, bila penyearah tidak terkontrol diode konduksi segera setelah tegangan sumber mencapai (>=) tegangan dc, sedangkan pada penyearah terkontrol SCR akan konduksi segera setelah diberikan pulsa trigger saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan dc.
70 Arusnya dinyatakan : Konstata A diperoleh :
71 Contoh : Penyearah terkontrol setengah gelombang 1 fasa mempunyai masukan ac 120 Vrms pada 60 Hz, R=2Ω, L=20mH dan Vdc=100V. Sudut penyalaan α=45o. Hitunglah : a). Persamaan arus b). Daya yang diserap resistor c). Daya yang diserap sumber dc pd beban Sulusi : Dari parameter yang diberikan
72 a). Sehingga dengan α=45o (memenuhi) dimana sudut pemadaman β diperoleh dengan metode numerik = 3,37rad dari persamaan i(β)=0 b). Daya yang diserap resistor adalah :
73 c). Daya yang diserap oleh sumber dc adalah :
BAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelombang dan gelombang-penuh satu fasa dan tiga
Lebih terperinciREGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR
FAKULTAS TEKNIK UNP REGULATOR AC 1 FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XIV PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : REGULATOR AC 1 FASA MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51
Lebih terperinciMekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR
Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi penyearah gelombang menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian
Lebih terperinciPENYEARAH SATU FASA TERKENDALI
FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA / TEI05 TOPIK : PENYEARAH
Lebih terperinciBAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)
KOMPETENSI DASAR BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER) Elektronika Daya ALMTDRS 2014 Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik konverter setengah-gelombang,
Lebih terperinciPENYEARAH SATU FASA TERKENDALI
FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : VIII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH
Lebih terperinciArus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Harmonisa Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu beban linier dan beban tidak linier. Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2
ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2 Arus bolak-balik adalah arus yang arahnya berubah secara bergantian. Bentuk arus bolakbalik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Tegangan yang mengalir
Lebih terperinciGambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciArus & Tegangan bolak balik(ac)
Arus & Tegangan bolak balik(ac) Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Pendahuluan Arus dan Tegangan AC Arus dan tegangan bolak balik adalah arus yang dihasilkan oleh sebuah
Lebih terperincipada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3
PENYEARAH TIGA FASA FAKULTAS TEKNIK UNP JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI :DIV MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 JOBSHEET/L LABSHEET NOMOR : XIII WAKTU : x 5 MENIT TOPIK : PENYEARAH TIGA
Lebih terperinciTEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK
TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK 1.Pengertian Tegangan dan Arus Listrik Bolak-Balik Yang dimaksud dengan arus bolsk-balik ialah arus listrik yang arah serta besarnya berubah berkala,menurut suatu cara tertentu.hal
Lebih terperinciTESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)
TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN) Oleh : Moh. Marhaendra Ali 2207 201 201 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari,
Lebih terperinciFASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK
FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus
Lebih terperinciPENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051
FAKULTAS TEKNIK UNP PENYEARAH TIGA FASA JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : x 5 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI51 TOPIK : PENYEARAH TIGA FASA
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK
SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian
Lebih terperinciBAB I SEMIKONDUKTOR DAYA
Semikonduktor Daya 2010 BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)
PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER) Rangkaian Penyearah Dioda (Diode Rectifier) Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/ 223/02 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 7 1. Kompetensi a. Merangkai, mengoperasikan, melakukan pengukuran, dan membuat laporan rangkaian elektronika daya. b. Merangkai, mengoperasikan,
Lebih terperinciTRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL
TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : I PROGRAM STUDI : DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciBAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)
BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR) KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik ac regulator unidirectional dan bidirectional
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Tegangan Tiga Fasa Hampir semua listrik yang digunakan oleh industri, dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan dalam sistem tiga fasa. Sistem ini memiliki besar arus
Lebih terperinciINDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI
Lebih terperinciEL2005 Elektronika PR#03
EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.
Lebih terperinciAnalisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Analisis Sinusoida Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1. Fungsi Pemaksa Sinusoida 1.1 Karakteristik sinusoida Kita
Lebih terperinciRancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy
Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy Ainur Rofiq N ¹, Irianto ², Cahyo Fahma S 3 1 Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO
RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan
Lebih terperinciSOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT)
SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT) SOAL- Tinjau rangkaian listrik di bawah ini. Sumber tegangan V i (t) = V m sin ωt merupakan tegangan jala-jala listrik (PLN) di mana Vm = 220 2 volt, dan RL mewakili resistansi
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciAnalisis Ajeg dari Sinusoidal
Analisis Ajeg dari Sinusoidal Slide-08 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Karakteristik Sinusoid Bentuk Umum Pergeseran Fase Sinus Kosinus 2 Tanggapan Paksaan thdp Sinusoid
Lebih terperinciARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )
ARUS BOLAK BALIK Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik atau
Lebih terperinciBAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA
Hal:33 BAB F PENGUAT DAYA Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat, pengelompokkan dapat berdasarkan: 1. rentang frekuensi operasi, a. gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dll)
Lebih terperinciMODUL 5 RANGKAIAN AC
MODUL 5 RANGKAIAN AC Kevin Shidqi (13213065) Asisten: Muhammad Surya Nugraha Tanggal Percobaan: 05/11/2014 EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciPENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2010 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, penulis
Lebih terperinci20 kv TRAFO DISTRIBUSI
GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK
Lebih terperinciRangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto
Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik
Lebih terperinciGambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.
BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.
Lebih terperincimeningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi
1 Analisis Perbandingan Faktor Daya Masukan Penyearah Satu Fasa dengan Pengendalian Modulasi Lebar Pulsa dan Sudut Penyalaan Syaifur Ridzal¹, Ir.Soeprapto,M.T.², Ir.Soemarwanto,M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinci8 RANGKAIAN PENYEARAH
8 ANGKAIAN PENYEAAH 8.1 Pendahuluan Peralatan kecil portabel kebanyakan menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, namun sebagian besar peralatan menggunakan sember daya AC 220 volt - 50Hz. Di dalam peralatan
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC
ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan
Lebih terperinciDIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.
DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus. II. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dioda Dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin
Lebih terperinci4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya
4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya 4.2.1 Pendahuluan Elektronika daya merupakan salah satu bagian bidang ilmu teknik listrik yang berhubungan dengan penggunaan komponen-komponen elektronika untuk pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi industri bahwa tenaga listrik ini harus dikontrol terlebih dahulu sebelum diberikan ke beban.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input
Lebih terperinciRancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah
Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen
Lebih terperinciTUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!
TUGAS DAN EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan elektronika daya? Elektronika daya dapat didefinisikan sebagai penerapan elektronika solid-state untuk pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [1]
Daya Rangkaian AC [1] Slide-10 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 21 Materi Kuliah 1 Daya Sesaat Definisi Daya Input Undak Daya Input Sinusoidal 2 Definisi Daya Input Sinusoidal Daya Resistif
Lebih terperinciMODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN
MODUL ISIKA TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. SUMBER TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK Sumber tegangan bolak-balik
Lebih terperinciPhasor dan Impedans. Slide-09. Ir. Agus Arif, MT. Semester Gasal 2016/2017
Phasor dan Slide-09 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Phasor Frekuensi Komplex Definisi Phasor Transformasi Phasor Hubungan Tegangan-Arus Hukum Ohm dan Kirchhoff Rangkaian
Lebih terperinciFungsi dan Sinyal. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
Fungsi dan Sinyal Slide : Tri Harsono PENS - ITS 1 Kelas Fungsi (Jenis Fungsi) Ada3 kelas dari fungsi: A. Fungsi Periodik, B. Fungsi Non Periodik, C. Fungsi Random 2 A. Fungsi Periodik Suatu fungsi f(t)
Lebih terperinciTUJUAN ALAT DAN BAHAN
TUJUAN 1. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang tanpa menggunakan kapasitor 2. Mengetahui prinsip penyearah setengah gelombang menggunakan kapasitor. ALAT DAN BAHAN 1. Dioda 1N4007 1 buah 2.
Lebih terperinciPRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P)
PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P) LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA TATA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciMODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK
MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct
Lebih terperinciPENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI
FAKUTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDAI JOBSHEET/ABSHEET JUUSAN : TEKNIK EEKTO NOMO : II POGAM STUDI : DI WAKTU : x 5 MENIT MATA KUIAH /KODE : EEKTONIKA DAYA / TEI5 TOPIK : PENYEAAH SATU FASA
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.
Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
Lebih terperinciSolusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014
Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika Sabtu, 15 Maret 2014 1. Pendahuluan: Model Penguat (nilai 15) Rangkaian penguat pada Gambar di bawah ini memiliki tegangan output v o sebesar 100 mv pada saat saklar dihubungkan.
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKA/EKA5204/09/01 Revisi : 02 Tgl : 28-8-2015 Hal 1 dari 6 hal A. Kompetensi : Menguasai penggunaan diode, penyearah, dan filter B. Sub Kompetensi 1. Mengamati karakteristik diode 2. Menggunakan
Lebih terperinciDesain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877
16 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, No. 1, April 010 Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877 Tarmizi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Suatu sistem tenaga listrik dikatakan ideal jika bentuk gelombang arus yang dihasilkan dan bentuk gelombang tegangan yang disaluran ke konsumen adalah gelombang sinus murni.
Lebih terperinci1. Alat Ukur Arus dan Tegangan
1. lat Ukur rus dan Tegangan lat ukur tegangan, araus dan hambatan listrik baik untuk DC maupun C dibuat menjadi satu alat ukur saja. lat ukur ini dikenal dengan nama VO-meter singkatan dari mpere, olt
Lebih terperinci09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK
09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK 9.1 Pendahuluan Jembatan arus bolak balik bentuk dasarnya terdiri dari : - empat lengan jembatan - sumber eksitasi dan - sebuah detektor nol Pada
Lebih terperinciRANGKAIAN RLC. I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC.
Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU, Medan 155 I. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sifat rangkaian RLC. RANGKAIAN RLC 2. Untuk mengetahui aplikasi dari rangkaian RLC 3. Untuk mengetahui pengertian dari induktansi,
Lebih terperinciOSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK
OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK 1 Last Time Induktansi Diri 2 Induktansi Diri Menghitung: 1. Asumsikan arus I mengalir 2. Hitung B akibat adanya I tersebut 3. Hitung fluks akibat adanya B tersebut
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [2]
Daya Rangkaian AC [2] Slide-11 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 16 Materi Kuliah 1 Nilai Efektif Tegangan & Arus Efektif Nilai Efektif Gelombang Berkala Nilai RMS Gelombang Sinusoidal Nilai
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali
Lebih terperinciPRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PRAKTIKAN :. NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK KENDALI ELEKTRONIS Topik Praktik : Pengenalan Unit Praktikum Tanggal Praktik : (PKE-01) Kelas/
Lebih terperinciPoliteknik Gunakarya Indonesia
THYRISTOR DAN APLIKASI SCR Disusun Oleh : Solikhun TE-5 Politeknik Gunakarya Indonesia Kampus A : Jalan Cutmutiah N0.99 Bekasi Telp. (021)8811250 Kampus B : Jalan Cibarusaah Gedung Centra kuning Blok C.
Lebih terperinciAnalisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri
1 Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri Rizki Aulia Ratnani, Mochamad Ashari, Heri Suryoatmojo. Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating
Lebih terperinciBAB I SEMIKONDUKTOR DAYA
BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai pensakelaran, pengubah,
Lebih terperinciPENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO
PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 1. Gelombang Sinus Bentuk gelombang sinus ditunjukkan seperti pada Gambar dibawah ini. Gelombang sinus tersebut sesuai dengan persamaan v = p sin θ dimana
Lebih terperinciPerancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa
Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa Indah Pratiwi Surya #1, Hafidh Hasan *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3 # Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Netral pada Sistem Tiga Fasa Empat Kawat Jaringan distribusi tegangan rendah adalah jaringan tiga fasa empat kawat, dengan ketentuan, terdiri dari kawat tiga fasa (R, S,
Lebih terperinciNama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...
Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :... LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Tatap Muka
Lebih terperinciBAB 10 ELEKTRONIKA DAYA
10.1 Konversi Daya BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbedabeda Gambar 10.1. Pertama dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang mengubah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Penelitian ini didasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yang dapat dirumuskan menjadi 3 permasalahan utama, yaitu bagaimana merancang
Lebih terperinciGenerator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006
7 AUS DAN TEGANGAN LISTIK BOLAK-BALIK Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 006 Sebagian besar energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator listrik dalam
Lebih terperinciMekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Silicon Controlled Rectifier (SCR) Tujuan Bagian ini memberikan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinciPengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.
Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Definisi : Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan. Diagram blok yang umum : Aplikasi : - Mode saklar penyuplai daya,
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Model Piranti Pasif Suatu piranti mempunyai karakteristik atau perilaku tertentu.
Lebih terperinciOleh: Sudaryatno Sudirham. BAB 1 Sinyal onsinus Pada Rangkaian Linier
nalisis Harmonisa Oleh: Sudaryatno Sudirham BB Sinyal onsinus Pada Rangkaian Linier Penyediaan energi elektrik pada umumnya dilakukan dengan menggunakan sumber tegangan berbentuk gelombang sinus. rus yang
Lebih terperinciMATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER
MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER 1 Deret Fourier 2 Tujuan : 1. Dapat merepresentasikan seluruh fungsi periodik dalam bentuk deret Fourier. 2. Dapat memetakan Cosinus Fourier, Sinus Fourier, Fourier
Lebih terperinciTugas Akhir STUDI DAN SIMULASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA MASUKAN PENYEARAH SATU FASA DIODA JEMBATAN DENGAN MEMAKAI FILTER PARALLEL-RESONANT
Tugas Akhir STUDI DAN SIMULASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA MASUKAN PENYEARAH SATU FASA DIODA JEMBATAN DENGAN MEMAKAI FILTER PARALLEL-RESONANT Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM
ISSN: 1693-693 21 STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM Ahmad Saudi Samosir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Gedung H-FT
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat penggunaan komponen semi konduktor pada
Lebih terperinciBAB I 1. BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan konverter daya yang efisien dan berukuran kecil terus berkembang di berbagai bidang. Mulai dari charger baterai, catu daya komputer, hingga
Lebih terperinciBAB II PENYEARAH DAYA
BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai
Lebih terperinci