Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber
|
|
- Harjanti Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rangkaian RL dan RC Dengan Sumber Slide-07 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/ / 32
2 Materi Kuliah 1 Pengantar Rangkaian Sebelumnya Fungsi Undak Satuan Sumber Ekivalen Fungsi Pulsa 2 Rangkaian RL dgn Sumber Rangkaian RL & Ekivalennya Penentuan Arus Penentuan Tanggapan Lengkap Ringkasan 3 Rangkaian RC dgn Sumber Penentuan Tanggapan Lengkap Ringkasan 2 / 32
3 Rangkaian RL & RC Bebas-Sumber Rangkaian RL & RC yg bebas-sumber tidak memiliki sumber tegangan/arus independen = forcing function menghasilkan tanggapan alamiah (natural) yg tergantung pd nature rangkaian sj memberikan tanggapan krn adanya simpanan tenaga awal di dalam induktor/kapasitor mempunyai elemen saklar yg pd t = 0 melenyapkan semua sumber independen dlm rangkaian merupakan persoalan rangkaian dgn sumber tenaga yg mendadak dilenyapkan Berikutnya akan dicari tanggapan dr rangkaian dgn sumber tenaga yg mendadak dipasangkan 3 / 32
4 Fungsi Undak Satuan [1] Fungsi waktu yg bernilai nol utk semua nilai argumennya yg kurang dr nol, dan satu utk semua nilai argumennya yg lebih dr nol Lambang fungsi undak satuan: u dan argumennya: t t 0 maka { 0 t < t0 u(t t 0 ) = 1 t > t 0 4 / 32
5 Fungsi Undak Satuan [2] Kerap kali aksi pengubahan status saklar (switching) terjadi pd saat t = 0 (waktu awal) Fungsi undak satuan yg menyatakan aksi ini memiliki t 0 = 0 sehingga u(t) = { 0 t < 0 1 t > 0 Fungsi undak satuan adl tanpa-dimensi Tegangan v(t) = 5 u(t 0.2) V adl sumber tegangan ideal yg bernilai nol sebelum t = 0.2 s dan tetap 5 V sesudah t = 0.2 s 5 / 32
6 Sumber Tegangan Ekivalen Manakah sumber tegangan fisik yg ekivalen dgn sumber tegangan undak? (a): sumber tegangan ideal yg berwatak spt fungsi pemaksa undak satuan (b): sumber tegangan fisik yg dpt dipakai ttp bukan ekivalen dr rangkaian (a) saklar SPST (single-pole-single-throw) (c): rangkaian yg tepat ekivalen dgn rangkaian (a) saklar SPDT (single-pole-double-throw) 6 / 32
7 Sumber Arus Ekivalen (a): sumber arus ideal yg berwatak spt fungsi pemaksa undak satuan (b): sumber arus fisik yg dpt dianggap sbg ekivalen dr rangkaian (a) namun tersirat tegangan awal = 0 padahal belum tentu keadaan yg sama terjadi pd rangkaian (a) 7 / 32
8 Fungsi Pulsa Kotak [1] Fungsi pulsa kotak didefinisikan sbg berikut: 0 t < t 0 v(t) = V 0 t 0 < t < t 1 0 t > t 1 8 / 32
9 Fungsi Pulsa Kotak [2] Fungsi pulsa kotak dpt dibentuk dr selisih dua fungsi undak: u(t t 0 ) u(t t 1 ) (a) dan dpt diwujudkan sbg selisih dua sumber tegangan: V 0 u(t t 0 ) V 0 u(t t 1 ) (b) 9 / 32
10 Rangkaian RL & Ekivalennya Semua elemen terhubung seri & arus yg sama i(t) mengaliri semua elemen pd rangkaian (a) & (b) Saklar menutup pd saat t = 0 pd rangkaian (a) Sebelum t = 0, saklar masih terbuka & arus i(t) = 0 sumber tegangan & saklar pd rangkaian (a) adl ekivalen dgn V 0 u(t) pd rangkaian (b) Sesudah t = 0, saklar kini tertutup & rangkaian (a) sepenuhnya identik dgn rangkaian (b) 10 / 32
11 Penentuan Arus i(t) [1] Dgn menerapkan KVL pd rangkaian (b) diperoleh R i + L di dt = V 0 u(t) Pd t < 0, sumber tegangan = 0 sejak t = menghasilkan tanggapan = 0 atau i(t) = 0 t < 0 Pd t > 0, u(t) = 1 & harus diselesaikan pers diferensial (PD): R i + L di dt = V 0 t > 0 Variabel 2 dpt dipisahkan dan langsung diintegralkan: L di V 0 R i = dt L R ln (V 0 R i) = t + k 11 / 32
12 Penentuan Arus i(t) [2] Utk menentukan konstanta integrasi k harus dipakai syarat awal Sebelum t = 0, arus i(t) = 0 berarti i(0 ) = 0 Krn arus induktor tdk dpt berubah scr mendadak maka i(0 + ) = i(0 ) = 0 Dgn menyulihkan i = 0 pd t = 0 ke dlm solusi PD: L R ln (V 0 R 0) = 0 + k L R ln (V 0) = k Solusi PD kini menjadi L R [ln (V 0 R i) ln (V 0 )] = t 12 / 32
13 Penentuan Arus i(t) [3] Pengaturan kembali suku 2 pd solusi PD menghasilkan V 0 R i V 0 = e R t/l atau i = V 0 R V 0 R e R t/l t > 0 Alhasil, tanggapan rangkaian yg berlaku pd semua t: i = Tanggapan lengkap ini terdiri dari tanggapan alamiah: tanggapan paksaan: ( V0 R V ) 0 t/l e R u(t) R V 0 R e R t/l V 0 R 13 / 32
14 Contoh #1 - Rangkaian RL dgn Sumber [1] Utk rangkaian di bawah, tentukanlah i(t) pd t =, 3, 3 + dan 100 µs setelah sumber tegangan berubah nilainya Pd saat t, semua gejala transien tlh lenyap shg induktor dpt diperlakukan sbg hubungan-singkat: i( ) = = 12 ma 14 / 32
15 Contoh #1 - Rangkaian RL dgn Sumber [2] Pd saat t < 3 s, fungsi undak u(t 3) = 0 shg sumber tegangan: 12 u(t 3) = 0 V dan arus rangkaian: i(3 ) = 0 A Pd saat t = 3 + s, sumber tegangan telah berubah mjd 12 u(t 3) = 12 V, namun krn arus induktor tdk dpt berubah scr mendadak maka i(3 + ) = i(3 ) = 0 A Pd saat t > 3 s, tanggapan rangkaian RL dgn sumber dpt ditulis-ulang mjd ( i(t V0 ) = R V ) 0 R e R t /L u(t ) dgn t = t 3 Krn V 0 /R = 12 ma dan R/L = s 1 mk i(t 3) = (12 12 e 20000(t 3) ) u(t 3) ma atau i(t) = (12 12 e 20000(t 3) ) u(t 3) ma Alhasil, pd saat t = s, i(3.0001) = ma 15 / 32
16 Tanggapan yg Lengkap [1] Utk rangkaian berikut, tanggapan yg dicari = arus i(t) Tanggapan yg lengkap: i = i n + i f dgn i n : arus alamiah (natural) i f : arus paksaan (forced) Tanggapan alamiah = tanggapan rangk RL yg bebas-sumber R t/l i n = A e dgn A adl tetapan yg ditentukan berdasarkan keadaan awal dr tanggapan lengkap; jadi A i(0) 16 / 32
17 Tanggapan yg Lengkap [2] Tanggapan paksaan berupa tetapan krn sumber = V 0 yg tetap (dc) sepanjang t > 0 & ketika t tanggapan alamiah akan lenyap serta tegangan induktor = 0 (spt hubung-singkat) mk i f = V 0 R Penggabungan kedua tanggapan tadi menghasilkan i = A e R t/l + V 0 R yg dpt diterapkan keadaan awal utk menentukan A Pd t < 0, arus i(t) = 0 & krn arus induktor tidak dpt berubah scr mendadak mk i(0 + ) = i(0 ) = 0 dan pd t = 0 0 = A + V 0 R shg A = V 0 R 17 / 32
18 Tanggapan yg Lengkap [3] Alhasil, tanggapan lengkap i = V 0 R (1 e R t/l ) Perhatikan A bukan nilai awal dr i(t) krn A = V 0 /R sedangkan i(0) = 0 Grafik tanggapan lengkap dr rangk RL dgn sumber: Arus terbangun dr nol hingga nilai akhirnya V 0 /R Perubahan arus scr efektif berlangung slm 3 τ 18 / 32
19 Contoh #2 - Rangkaian RL dgn Sumber [1] Utk rangkaian di bawah, tentukanlah i(t) pd sepanjang waktu t Rangkaian mengandung sumber tegangan dc & undak Resistans ekivalen Thévenin dipandang dr induktor: R eq = 2 6 = = 12 8 = 1.5 Ω Tetapan waktu dr induktor τ = L = 3 R eq 1.5 = 2 s 19 / 32
20 Contoh #2 - Rangkaian RL dgn Sumber [2] Tanggapan lengkap: i = i f + i n Tanggapan alamiah = tanggapan rangk RL bebas-sumber: i n = K e t/2 A t > 0 Krn fungsi pemaksa = sumber tegagan dc mk tanggapan paksaan = arus yg tetap & induktor berwatak spt hubungansingkat i f = = 50 A t > 0 Dgn demikian, tanggapan lengkap: i = 50 + K e t/2 A t > 0 Sebelum t = 0 arus rangkaian = 25 A & pd t = 0 arus ini tdk dpt berubah mendadak shg 25 = 50 + K e 0/2 K = / 32
21 Contoh #2 - Rangkaian RL dgn Sumber [3] Alhasil, kini tanggapan lengkap: i = e t/2 A t > 0 Dgn mengingat arus dlm keadaan awal, tanggapan lengkap dpt jg ditulis sbb: i(t) = (1 e 0.5 t ) u(t) A Grafik tanggapan lengkap: 21 / 32
22 Ringkasan Rangkaian RL dgn Sumber Langkah 2 menentukan tanggapan rangkaian RL dgn sumber 1 Dgn semua sumber dilenyapkan, sederhanakan rangkaian utk menentukan R eq, L eq & tetapan waktu τ = L eq /R eq 2 Dgn menganggap L eq sbg hubungan-singkat, pakai analisis dc utk menentukan arus induktor sebelum discontinuity i L (0 ) 3 Dgn menganggap L eq sbg hubungan-singkat, pakai analisis dc utk menentukan tanggapan paksaan i( ) = lim t i(t) 4 Tulis tanggapan lengkap: i(t) = i( ) + A e t/τ 5 Tentukan i(0 + ) dgn menggunakan syarat arus induktor i L (0 + ) = i L (0 ) sedangkan arus pd elemen lainnya dpt berubah mendadak shg i(0 + ) = i( ) + A 6 Alhasil, tanggapan lengkap: i(t) = i( ) + [i(0 + ) i( )] e t/τ 22 / 32
23 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [1] Tentukan tegangan kapasitor v C (t) dan arus i(t) yg mengaliri resistor 200 Ω sepanjang waktu t pd rangkaian berikut 23 / 32
24 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [2] Pd t < 0, saklar berada pd kedudukan a shg rangkaian dpt digambar-ulang sbg berikut Pd t = 0, semua gejala transien sdh lenyap & kapasitor dpt dipandang sbg hubungan-terbuka (open circuit) shg 24 / 32
25 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [3] Kalang-luar (sumber 120 V, resistor 2 10 Ω & 50 Ω) yg menentukan tegangan v C pd t = 0 Dgn memakai rumus pembagi-tegangan dpt dihitung v C (0 ) = = 100 V Krn tegangan kapasitor tidak dpt berubah scr mendadak mk v C (0 + ) = v C (0 ) = 100 V Pd t > 0, saklar berada pd kedudukan b shg rangkaian dpt digambar-ulang spt pd slide berikut & tanggapan lengkap mjd v C = v Cf + v Cn dgn v Cf : tegangan kapasitor paksaan (forced) v Cn : tegangan kapasitor alamiah (natural) 25 / 32
26 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [4] Dgn sumber 50 V dilenyapkan, resistor ekivalen Thévenin dipandang dr posisi kapasitor dpt dihitung sbb: 1 R eq = = 24 Ω 50 Dgn demikian, tetapan waktu: τ = R eq C = = 1.2 s 26 / 32
27 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [5] Dan tanggapan alamiah: v Cn = A e t/τ = A e t/1.2 Utk menentukan tanggapan paksaan, dianggap semua gejala transien sdh lenyap & kapasitor dpt dipandang sbg hubungan terbuka shg pemakaian rumus pembagi tegangan: ( ) v Cf = 50 = ( (200)(50)/ (200)(50)/250 Akibatnya, tanggapan lengkap mjd v C = 20 + A e t/1.2 ) 50 = 20 V Dr keadaan awal v C (0 + ) = 100 V dpt diperoleh 100 = 20 + A e 0/1.2 A = / 32
28 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [6] Alhasil, tanggapan lengkap dpt dituliskan sbb: v C = 100 V t < 0 v C = e t/1.2 V t 0 Grafik tanggapan v C (t): 28 / 32
29 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [7] Berikutnya, penentuan arus i(t) yg melalui resistor 200 Ω Arus ini dpt berubah mendadak ketika terjadi perubahan kedudukan saklar Ketika saklar berada pd kedudukan a, penerapan KVL pd kalang-dalam menghasilkan i(0 ) = = 50 = ma 260 Ketika saklar berada pd kedudukan b, penyederhanaan rangkaian & rumus pembagian arus menghasilkan ( ) i f = i( ) = = 0.1 A Tanggapan lengkap: i = i f + i n 29 / 32
30 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [8] Bentuk arus alamiah = bentuk tegangan alamiah dr kapasitor yg sudah ditentukan shg i n = A e t/1.2 Bentuk tanggapan yg lengkap mjd i = A e t/1.2 A Utk menentukan A, harus diketahui i(0 + ) yg dpt ditentukan dgn memperhatikan tegangan pd kapasitor, yakni v C (0 + ) = v C (0 ) = 100 V shg i(0 + ) = = 0.5 A krn kapasitor terhubung paralel dgn resistor 200 Ω 30 / 32
31 Contoh #3 - Rangkaian RC dgn Sumber [9] Pd t = 0, tanggapan lengkap menghasilkan 0.5 = A e 0/1.2 A = 0.4 A Alhasil, arus i(t) utk sepanjang waktu t adl i(t) = A t < 0 i(t) = e t/1.2 A t 0 atau i(t) = ( e t/1.2 ) u(t) Grafik tanggapan i(t): 31 / 32
32 Ringkasan Rangkaian RC dgn Sumber Langkah 2 menentukan tanggapan rangkaian RC dgn sumber 1 Dgn semua sumber dilenyapkan, sederhanakan rangkaian utk menentukan R eq, C eq & tetapan waktu τ = R eq C eq 2 Dgn menganggap C eq sbg hubungan-terbuka, pakai analisis dc utk menentukan tegangan kapasitor pra discontinuity v C (0 ) 3 Dgn menganggap C eq sbg hubungan-terbuka, pakai analisis dc utk menentukan tanggapan paksaan v( ) = lim t v(t) 4 Tulis tanggapan lengkap: v(t) = v( ) + A e t/τ 5 Tentukan v(0 + ) dgn menggunakan syarat tegangan kapasitor v C (0 + ) = v C (0 ) sedangkan tegangan pd elemen lainnya dpt berubah mendadak shg v(0 + ) = v( ) + A 6 Alhasil, tanggapan lengkap: v(t) = v( ) + [v(0 + ) v( )] e t/τ 32 / 32
Analisis Ajeg dari Sinusoidal
Analisis Ajeg dari Sinusoidal Slide-08 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Karakteristik Sinusoid Bentuk Umum Pergeseran Fase Sinus Kosinus 2 Tanggapan Paksaan thdp Sinusoid
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [1]
Daya Rangkaian AC [1] Slide-10 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 21 Materi Kuliah 1 Daya Sesaat Definisi Daya Input Undak Daya Input Sinusoidal 2 Definisi Daya Input Sinusoidal Daya Resistif
Lebih terperinciPhasor dan Impedans. Slide-09. Ir. Agus Arif, MT. Semester Gasal 2016/2017
Phasor dan Slide-09 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Phasor Frekuensi Komplex Definisi Phasor Transformasi Phasor Hubungan Tegangan-Arus Hukum Ohm dan Kirchhoff Rangkaian
Lebih terperinciTeknik-teknik Analisis Rangkaian
Teknik-teknik Analisis Rangkaian Slide-04 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 29 Materi Kuliah 1 Transformasi Sumber Sumber Tegangan yg Praktis Efek Pembebanan Sumber Tegangan yg Umum Sumber
Lebih terperinciKapasitor dan Induktor
Kapasitor dan Induktor Slide-05 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pengantar 2 Kapasitor Kapasitor dalam Rangkaian Model Kapasitor Ideal Contoh Kapasitor Karakteristik Kapasitor
Lebih terperinciDaya Rangkaian AC [2]
Daya Rangkaian AC [2] Slide-11 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 16 Materi Kuliah 1 Nilai Efektif Tegangan & Arus Efektif Nilai Efektif Gelombang Berkala Nilai RMS Gelombang Sinusoidal Nilai
Lebih terperinciRangkaian AC Tiga-Fase [1]
Rangkaian AC Tiga-Fase [1] Slide-12 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2015/2016 1 / 23 Materi Kuliah 1 Sistem Tiga-Fase Sistem Fase-Jamak Definisi Tiga-Fase Notasi Subskrip-Ganda 2 Definisi Sumber Tiga-Fase
Lebih terperinciMODUL 1 PENDAHULUAN, FENOMENA TRANSIEN & FUNGSI PEMAKSA TANGGA SATUAN
MODUL 1 PENDAHULUAN, FENOMENA TRANSIEN & FUNGSI PEMAKSA TANGGA SATUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Rencana Perkuliahan Mata Kuliah : Rangkaian Listrik 2 Dosen : Trie Maya Kadarina ST, MT. Perkuliahan : PKK Semester
Lebih terperinciHukum Tegangan dan Arus Listrik
Hukum Tegangan dan Arus Listrik Slide-02 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2016/2017 1 / 27 Materi Kuliah 1 Hukum Kirchhoff Bagian dari Rangkaian Hukum Arus Hukum Tegangan 2 Hubungan Seri Hubungan Paralel
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik
Pengantar Rangkaian Listrik Slide-01 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pendahuluan Perkenalan Rangkaian Listrik Pemecahan Problem Sistem Satuan 2 Definisi Besaran Listrik
Lebih terperinciAnalisis Simpul dan Jala
Analisis Simpul dan Jala Slide-03 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 23 Materi Kuliah 1 Analisis Simpul Analisis Rangkaian Metode Analisis Simpul SuperSimpul Ringkasan 2 Analisis Jala Analisis
Lebih terperinciPENGUKURAN RESISTANSI
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 9 PENGUKURAN RESSTANS Pengukuan resistansi dapat dilakukan dengan mudah, namun kelemahannya adalah kurang akurat. Pengukuran resistansi yang lebih baik dapat
Lebih terperinciEsti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
Lebih terperinciKAPASITOR : ANTARA MODEL DAN REALITA oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.11/desember/1994 1 KAPASITOR : ANTARA MODEL DAN REALITA oleh : Sugata Pikatan Kita semua tahu bahwa kapasitor merupakan salah satu piranti elektronika yang terpenting. Rasanya tak ada untai
Lebih terperinciMATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU
MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU 1 Persamaan diferensial orde satu Persamaan diferensial menyatakan hubungan dinamik antara variabel bebas dan variabel tak bebas, maksudnya
Lebih terperinciPENGUAT DAYA KELAS A
LKTRONKA ANALOG ertemuan 14 NGUAT DAYA KLAS A enguat sinyal besar (large signal) dimana penekanan adl pd penguatan daya, disebut dengan penguat daya. Klasifikasi penguat daya yang ada adalah kelas A, kelas
Lebih terperinciPada dasarnya lebih sulit drpd classifier berdasar teori bayes, terutama untuk data dimensi tinggi.
1 Fokus pd desain fungsi pembeda (discriminant function) atau decision surface scr langsung yang membedakan satu kelas dengan kelas yg lain berdasarkan kriteria yg telah ditentukan. Pada dasarnya lebih
Lebih terperinciKAPASITOR DAN INDUKTOR
KAPASITOR DAN INDUKTOR Oleh : Risa Farrid Christianti, ST.,MT. Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto PENDAHULUAN Kapasitor dan Induktor merupakan komponen/elemen pasif dari rangkaian elektronik
Lebih terperinciMateri 3: Teori Dioda
Materi 3: Teori Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Rangkaian dioda dasar Kurva umum dioda Tegangan kaki (knee) Hambatan bulk Current Limiting Diode Disipasi Daya Karakteristik
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05
PEMODELAN SISTEM Pemodelan & simulasi TM5 Pemodelan Sistem isik Pemodelan matematis dari sebuah sistem diperoleh dg mengaplikasikan hukum-hukum fisika yg scr natural mengatur komponen-komponen yg ada dlm
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu variabel independen, suatu variabel dependen, dan satu atau lebih turunan dari
Lebih terperincidv dt = 1 L o C = L = mth 2011
Gejala Transien EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Tujuan Mempelajari respon alami (natural response), respon paksa (forced response), dan respon lengkap (complete response) suatu rangkaian yang mengandung
Lebih terperinciMateri 6: Transistor Fundamental
Materi 6: Transistor Fundamental I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Load Line Q Point Bias Emiter Voltage-divider Bias Load Line Load line (garis beban) menggambarkan kinerja
Lebih terperinciSistem Kontrol Digital
Sistem Kontrol Digital Kuliah 1 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar Agus Arif 1 Materi Tujuan, Bahan & Buku-ajar Kuliah Definisi Sistem Kontrol Digital Kelebihan Komputer Digital Contoh Sistem Kontrol Digital
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIK Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciMateri 4: Rangkaian Dioda
Materi 4: Rangkaian Dioda I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Clippers Clampers Clippers Clippers Clipper adlh rangkaian yg menghilangkan bagian positif atau negatif dr suatu
Lebih terperinciPERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah
Lebih terperinciPERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang penghantar selama
Lebih terperinciSifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi. Logika Fuzzy
Sifat-sifat Fungsi Keanggotaan, Fuzzifikasi, Defuzzifikasi Logika Fuzzy 1 Fitur Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan himpunan fuzzy: Core (inti) Support (pendukung) Boundary (batas) 2 (a) (b) Himp. Fuzzy
Lebih terperinciTeknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Analisis nodal dan mesh. Kita membutuhkan
Lebih terperinciMateri 1: Pendekatan Sistem Elektronika
Materi 1: Pendekatan Sistem Elektronika I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali OUTLINE Pendahuluan Pendekatan analisa elektronika Sumber tegangan Sumber arus Teorema Thevenin Teorema
Lebih terperinciRANGKAIAN SETARA (EKIVALEN), RESISTOR
RANGKAIAN SETARA (EKIVALEN), RESISTOR u Dua buah atau lebih resistor yang dihubungkan dapat digantikan oleh sebuah resistor ekivalen Untuk rangkaian seri : Rs = R1 + R2 + R3 + Untuk rangkaian Paralel Rp=
Lebih terperinciArus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics
Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics Presented by Muchammad Chusnan Aprianto STT Dr.KHEZ Muttaqien Pendahuluan O Arus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu medium per
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)
TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:
Lebih terperinciPercobaan III Gejala Transien
Percobaan III Gejala Transien Auliya Rendy Aidi (13115046) Asisten : Jauhar Ismiyadinata (13112009) Tanggal Percobaan : 25/10/2016 EL2101R Praktikum Rangkaian Elektrik Laboratorium Teknik Elektro Institut
Lebih terperinciRangkaian Listrik II
Rangkaian Listrik II OLEH : Ir. Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah,ST file:///d /E-Learning/Rangkaian%20listrik%20II/Bahan%20Buku/Rangkaian%20Listrik.htm (1 of 216)5/8/2007 3:26:21 PM Departemen Teknik
Lebih terperinciRelasi Tolerans & Relasi Ekivalen. Logika Fuzzy
Relasi Tolerans & Relasi Ekivalen Logika Fuzzy 1 Sifat-sifat Relasi Misalkan terdapat sebuah semesta dengan 3 elemen dinyatakan X = {1, 2, 3}, maka berikut adalah sifat-sifat relasi yang mungkin: Refleksivitas
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektrik Hukum Kirchoff 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan
Lebih terperinciPertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks
Pertemuan 8 Aljabar Linear & Matriks 1 Jika A adl matriks nxn yg invertible, untuk setiap matriks b dgn ukuran nx1, maka sistem persamaan linier Ax = b mempunyai tepat 1 penyelesaian, yaitu x = A -1 b
Lebih terperinciKONVERTER AC-DC (PENYEARAH)
KONVERTER AC-DC (PENYEARAH) Penyearah Setengah Gelombang, 1- Fasa Tidak terkontrol (Uncontrolled) Beban Resistif (R) Beban Resistif-Induktif (R-L) Beban Resistif-Kapasitif (R-C) Terkontrol (Controlled)
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E113204/Pengantar Rangkaian Elektrik Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 12 Januari 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciPada sumber arus aktif/ bekerja maka sumber tegangan tidak aktif ( diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit):
Teorema Superposisi Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta
Lebih terperinciKestabilan. Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 13 buku-ajar. Agus Arif 1
Ketabilan Kuliah 6 Kontrol Digital Bab 3 buku-ajar Agu Arif Materi Pendahuluan Ketabilan Sitem Digital dlm Bidang- Pemodelan & Ketabilan Selang Pencuplikan utk Ketabilan Tranformai Bilinear Ketabilan Sitem
Lebih terperinciGAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5
GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5 Tujuan Dapat memahami prinsip kerja ggl dan fungsinya dalam suatu rangkaian tertutup. Dapat mencari arus dan tegangan dalam suatu rangkaian rumit dengan memakai hukum kirchoff
Lebih terperinciPerkenalan. Kuliah Kecerdasan Buatan Semester genap 2006/2007. Feb 28, KB-Slide-01
Perkenalan Kuliah Kecerdasan Buatan Semester genap 2006/2007 Feb 28, 2007-1 Pendahuluan Bahasa Prolog Hubungan keluarga Kesimpulan #1 Aturan Kesimpulan #2 Materi Feb 28, 2007-2 Pendahuluan [1] Kecerdasan
Lebih terperinciBAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN
BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen
Lebih terperinciSolusi Pekerjaan Rumah #2 Pemodelan Dioda EL2005 Elektronika Sem
Solusi Pekerjaan Rumah #2 Pemodelan ioda EL25 Elektronika Sem 2 213-214 1. Gambarkan sketsa kurva (grafik) arus terhadap tegangan untuk elemen rangkaian berikut: a. Rangkaian hubung singkat b. Rangkaian
Lebih terperinciMODUL 1 GEJALA TRANSIEN
MODUL GEJALA TRANSIEN Pendahuluan. Deskripsi Singkat Bab ini akan membahas tentang kndisi awal kapasitr dan induktr sebagai elemen pasif penyimpan energi.. Manfaat Memahami gejala transien pada elemen
Lebih terperinciINSTRUMEN ELEKTROMEKANIS
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 2 INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS PMMC (Permanent Magnet Moving Coil) Instrumen PMMC terdiri atas koil tembaga yang sangat ringan yang berada dalam medan magnet
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TRANSISTOR. Risa Farrid Christianti
KARAKTERSTK TRANSSTOR Risa Farrid hristianti ARUS TRANSSTOR (1) Perbandingan arus Karena emitter (E) adalah sumber elektron, emiter mempunyai arus terbesar. Krn sebagian besar elektron mengalir ke Kolektor
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 5 Pengembangan dan Pemanfaatan LKS Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG LKS?? Pengertian LKS Lembaran yg berisi pedoman
Lebih terperinciMateri 5: Bipolar Junction Transistor (BJT)
Materi 5: Bipolar Junction Transistor (BJT) I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Outline Struktur transistor Unbiased transistor Biased transistor Koneksi CE Kurva basis Kurva kolektor
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN. Oleh: Pujiono. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013
ANALISIS RANGKAIAN Oleh: Pujiono Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku
Lebih terperinciFORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK Q No.Dokumen 061.423.4.70.00 Distribusi Tgl. Efektif 1 November 2011 Judul Mata Kuliah : Rangkaian Listrik 2 Semester : 2 Sks
Lebih terperinciBAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI
BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi: Menguasai prinsip kerja rangkaian pemicu dan rangkaian komutasi. Menguasai
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( )
KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa (20020047) Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 204. Pendahuluan Pada percobaan kali ini, akan dilakukan
Lebih terperinciPERSAMAAN & FUNGSI EKSPONEN
PERSAMAAN & FUNGSI EKSPONEN M A T E M A T I K A D A S A R T E P - F T P - UB PENGERTIAN Persamaan Eksponen suatu persamaan yang pangkatnya (eksponen), bilangan pokoknya, atau bilangan pokok dan eksponennya
Lebih terperinciMODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR
MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
Lebih terperinciGambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.
BAB II DASAR TEORI Thyristor merupakan komponen utama dalam peragaan ini. Untuk dapat membuat thyristor aktif yang utama dilakukan adalah membuat tegangan pada kaki anodanya lebih besar daripada kaki katoda.
Lebih terperinciPendekatan dan Kesalahan
Pendekatan dan Kesalahan Pengantar Angka Signifikan (Penting) Akurasi dan Presisi Definisi Kesalahan Kesalahan Pembulatan Kesalahan Pemotongan Kesalahan Numerik Total (Kekeliruan, k Kesalahan Formulasi,
Lebih terperinciPerseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,
Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan, misalkan perseroan menginginkan saham-saham tsb dimiliki
Lebih terperinciPENERAPAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR PADA RANGKAIAN SERI RLC SKRIPSI SITI FATIMAH AISYAH
PENERAPAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR PADA RANGKAIAN SERI RLC SKRIPSI SITI FATIMAH AISYAH 130803020 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciAnalisis Sinusoida. Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Analisis Sinusoida Dibuat Oleh : Danny Kurnianto Diedit oleh : Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 1. Fungsi Pemaksa Sinusoida 1.1 Karakteristik sinusoida Kita
Lebih terperinciDesain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi
Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi Siti Aisyah 2209100179 Dosen Pembimbing Dedet Candra Riawan ST,M.Eng, PhD Ir. Arif Musthofa MT. Latar Belakang Proses ON/OF
Lebih terperinciBagian 4 Pemodelan Dioda
Bagian 4 Pemodelan Dioda Sub Materi Pengertian pemodelan Model dioda Kurva karakteristik untuk masing-masing model diode Analisa up-down Rangkaian logika dioda resistor (RDL) Garis beban dan titik operasi
Lebih terperinciPERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff
PERTEMUN III RNGKIN DC RESISTIF 1. Hukum Kirchoff Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff Terdiri atas : a. Hukum Kirchoff Tegangan ( Kirchoff Voltage Law = KVL ) Jumlah aljabar dari tegangan sumber pada
Lebih terperinciMATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA
MATERI MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA 1 Tujuan 1. Dapat menyelesaikan persamaan diferensial orde dua.. Dapat menyelesaikan suatu Sistem Linier dengan menggunakan metode Eliminasi atau
Lebih terperinciRangkaian seri paralel
Rangkaian seri paralel Apa itu rangakain seri-paralel? Perhatikan rangkaian seri sederhana berikut, masing-masing komponen terhubung ujung ke ujung membentuk jalur tunggal bagi aliran elektron. Untuk rangkaian
Lebih terperinciBAKAT & INTELEGENSI. Cattel m coba menemukan perbedaan2 individu dlm hal: - ketajaman sensoris (indra) - kekuatan otot 10 aspek - kemampuan mental
BAKAT & INTELEGENSI II. BAKAT Menurut Crow & Crow Bakat Kualitas yg dimiliki oleh semua orang dlm tingkat yg beragam / keunggulan khusus dlm bidang perilaku t tentu. Cattel m coba menemukan perbedaan2
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM MEKANIS. Pemodelan & Simulasi TM06
PEMODELAN SISTEM MEKANIS Pemodelan & Simulasi TM06 Pemodelan Sistem Mekanik Model sistem mekanik penting dlm teknik kendali (control engineering) misalna kendaraan, lengan robot, peluru kendali. Sistem
Lebih terperinciDASAR RANGKAIAN LISTRIK
DASAR RANGKAAN LSTRK TANGGAPAN RANGKAAN PERALHAN (TRANSENT RESPONSES) Dr. Ali Sadiyoko S.T.,M.T. Last update : 25 Mei 2016 2 Peralihan Rangkaian Perubahan konfigurasi rangkaian akan menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBusiness Ethic & Good Governance
Modul ke: Business Ethic & Good Governance Ethical Decision Making: Personal and Professional Context Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciModul 1 : Respons Impuls
Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Kontinyu sebagai bagian dari Mata Kuliah ET 2004 Modul 1 : Respons Impuls Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciPEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA
EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Untai Orde Tinggi & Frekuensi Kompleks. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I.
Untai Elektrik I Untai Orde Tinggi & Frekuensi Kompleks Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Pada bagian sebelumnya, dibahas untai RC dan RL dengan hanya satu elemen penyimpan
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.
Untai Elektrik I Waveforms & Signals Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Secara umum, tegangan dan arus dalam sebuah untai elektrik dapat dikategorikan menjadi tiga jenis
Lebih terperinciBAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR
BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton
Lebih terperinciKarakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto
Karakteristik dan Rangkaian Dioda Rudi Susanto 1 Pengantar tentang Dioda Resistor merupakan sebuah piranti linier karena arus berbanding terhadap tegangan. Dalam bentuk grafik, grafik arus terhadap tegangan
Lebih terperinciOP-AMP 2. by. Risa Farrid Christianti, M.T.
OP-AMP 2 by. Risa Farrid Christianti, M.T. SLEW RATE Slew Rate adalah kemiringan awal bentuk Gelombang eksponensial akibat dari kapasitor kompensasi di dalam OP-AMP S R = V t out Contoh : Slew Rate IC
Lebih terperinciDAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika
+ 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Dasar Teori Pengertian rangkaian dan sistem digital erat kaitannya dengan pengertian rangkaian dan sistem pada bidang elektronika. Rangkaian elektronika didefinisikan sebagai
Lebih terperinciNama : Taufik Ramuli NIM :
Nama : Taufik Ramuli NIM : 1106139866 Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan dengan paralel pun secara seri, namun rangkaian tersebut harus terdiri dari kapasitor; Induktor; dan resistor.
Lebih terperinciTEORI RANGKAIAN. 7/28/2012 Teori Rangkaian by Zaenab Muslimin
TOI ANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada angkaian Listrik dengan menggunakan suatu teori rangkaian tertentu. Ada beberapa teori yang dibahas pada bab ini, yaitu :
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.
Pengantar Rangkaian Listrik Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Tujuan Mata Kuliah : Konsep dasar Rangkaian Elektrik, Hulum Hukum dasar rangkaian Listrik serta teknik dasar yang di pakai untuk
Lebih terperinciBu and. Kompetensi. Abstract. Corporate. overnance. dan menganalisi. Approaches. Regulatory. a. b. Program. Tatap Muka. Kode MK.
MODUL PERKULIAHAN Bu sinesss Ethic and Corporate Go overnance Ethical Decision Making: a. Proses pengambilan keputusan etis b. Batu sandungan bagi perilaku etis Fakultas Pasca Program Studi Magister Management
Lebih terperinciAmpermeter arus searah Voltmeter arus searah Sensitivitas voltmeter Metode voltmeter-ampermeter Ohmmeter tipe seri Ohmmeter tipe shunt
Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer http://anhar.net63.net Galvanometer suspensi Torsi dan defleksi e di galvanometera Sensitivitas galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah Sensitivitas
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciArus Listrik & Rangkaian Arus DC
Arus Listrik & Rangkaian Arus DC Arus listrik, I didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik, Q yang melalui suatu penampang dalam waktu tertentu, t I = Q t = Q t satuan arus listrik adalah ampere.
Lebih terperinciPokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman
Kesetimbangan Ionik Pokok Bahasan Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman Teori tentang asam dan basa Arrhenius: Asam: zat yg
Lebih terperinciBAB 1. RANGKAIAN LISTRIK
BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciBAB: ANGGARAN VARIABEL
BAB: ANGGARAN VARIABEL Anggaran Variabel, pada umumnya berkaitan dgn anggaran produksi, Pada anggaran produksi sudah ditentukan range atau batas unit yg akan diproduksi dengan biaya variabel terendah.
Lebih terperinciKOMUNIKASI KOHEREN. Ref : Keiser
KOMUNIKAI KOHEREN Ref : Keiser 1 Pengertian iskom optik koheren : siskom yg menggunakan deteksi heterodyne atau homodyne yi cahaya diperlakukan sebagai media pembawa spt sistem radio gel mikro dpt menggunakan
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciPENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI Oleh: 1 Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng.
PENYELESAIAN MODEL RANGKAIAN LISTRIK RL DAN RC SERI Oleh: 1 Ir. SIGIT KUSMARYANTO, M.Eng. 1 Teknik Elektro, http://sigitkus@ub.ac.id Pengantar: Modul ini menjelaskan pemodelan rangkaian listrik RL dan
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA SOLUSI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM POGAM STUDI FISIKA Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia A. Pertanyaan SOLUSI MODUL TUTOIAL FISIKA DASA IIA (FI-1201) KE 03
Lebih terperinciDasar Logika Fuzzy. Kuliah Kontrol Cerdas Semester genap 2006/2007. Feb 20, KC-Slide-02
Dasar Logika Fuzzy Kuliah Kontrol Cerdas Semester genap 2006/2007 Feb 20, 2007-1 Materi Konsep Dasar Algoritma Fuzzy Operator Fuzzy Feb 20, 2007-2 Konsep Dasar [1] Teori klasik, himpunan = kumpulan elemen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciSolusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014
Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika Sabtu, 15 Maret 2014 1. Pendahuluan: Model Penguat (nilai 15) Rangkaian penguat pada Gambar di bawah ini memiliki tegangan output v o sebesar 100 mv pada saat saklar dihubungkan.
Lebih terperinci